ABSTRACT
The research on the utilization of waste cabbage (Brassica oleracea) as a preservative tilapia
(Oreochromis sp) with RAL factorial method with 2 replications.The first factor is the concentration of
NaCl with a password (N) which consists of 4 levels, namely: N 1 = 1%, N2 = 2%, N3 = 3% , N4 = 4%.
Factor II is a password storage time (P) which consists of 4 levels, namely: P1 = 1 days, P2 =3 days, P3 =
5 days, P4 = 7 days.The parameters observed from the data analysis showed that NaCl concentration
and storage time significantly affected the protein content, moisture content, organoleptic aroma,
texture organoleptic tests,and organoleptic color not significant.
55
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
pada ikan untuk memperpanjang kualitas dan pertumbuhan kelompok bakteri lain dapat
masa simpan ikan. Penggunaan bahan alami dihambat. Proses fermentasi dapat dilakukan
dimanfaatkan sebagai bahan pengawet alami secara mudah, murah dan sederhana, aman dan
untuk ikan yang setelah pascapanen agar tetap tidak mengurangi nilai organoleptik bahan
terjaga kualitas dan gizi yang terkadung dalam pangan (Amin, 2001).
ikan tersebut. Pemanfaatan limbah kubis Salah satu contoh bakteri yang dikenal luas
sebagai bahan pengawet alami ikan segar adalah nisin, diproduksi oleh Lactobacillus
digunakan untuk mengawetkan ikan secara lactis ssp. Nisin dapat menghambat
alami agar penyalahgunaan pengawet yang pertumbuhan beberapa bakteri, yaitu Bacillus,
bersifat tidak menyehatkan bagi tubuh manusia Clostridium, Staphylococcus, dan Listeria.
tidak digunakan lagi. Akibat maraknya Senyawa bakteriosin yang diproduksi bakteri
pengawet zat kimia yang dapat membahayakan asam laktat dapat bermanfaat karena
tubuh manusia, yang disalahgunakan sebagai menghambat bakteri patogen yang dapat
pengawet ikan segar (Pracaya, 1987). merusak makanan ataupun membahayakan
Salah satu komoditi hortikultura/sayur- kesehatan (Zaifbio, 2009).
sayuran seperti Kubis (Brassica oleracea)
merupakan sayuran yang cukup dikenal, banyak B. METODOLOGI
diproduksi, mudah didapat dan murah Bahan dan Alat
harganya. Kubis juga merupakan salah satu Bahan penelitian yang digunakan dalam
jenis sayuran yang banyak tumbuh di daerah penelitian ini adalah limbah kubis, NaCl,
dataran tinggi. Sayuran ini bersifat mudah layu, aquadest, dan ikan mas. Bahan kimia yang
rusak dan busuk, sehingga menghasilkan digunakan dalam penelitian ini adalah NaCl,
limbah (bau) yang menjadi suatu permasalahan Katalisator (K2SO4+CuSO4), H2SO4, Aquadest,
lingkungan. Limbah kubis yang membusuk NaOH, dan Methyl red.
inilah merupakan tempat hidupnya suatu Alat yang digunakan dalam penelitian ini
bakteri yang dinamakan Lactobacillus adalah Erlemeyer, gelas ukur, pisau, saringan,
plantarum, Lactobacillus delbrukil, Laktobacillus sendok, telenan, saringan, batang pengaduk,
fermentum dan Lactobacillus brevis. baskom, timbangan analitik, timbangan,
Lactobacillusmerupakan suatu mikroorganisme inkubator, labu kjeldahl, labu detilasi, pipet
yang berfungsi dalam pembentukan asam laktat tetes, oven.
dari laktosa. Dalam karya tulisan Suprihatin,
dkk. 2010 menyebutkan proses fermentasi Rancangan Penelitian
asam laktat terjadi karena adanya aktivitas Metode penelitian dilakukan dengan
bakteri laktat yang secara alami terdapat pada metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
limbah daun kubis tersebut dan mengubah faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu :
glukosa menjadi asam laktat pada kondisi Faktor I : Konsentrasi NaCl (N) yang terdiri dari
anaerob dengan penambahan Na3PO4 4 taraf yaitu :
secukupnya. Kubis mengandung asam laktat N1 = 1 %
yang menyebabkan pH substrat turun hingga N2 = 2 %
dibawah 5 sehingga dapat menghambat N3 = 3 %
sejumlah bakteri perusak dan pembusuk N4 = 4 %
makanan. Selain itu, hasil fermentasi kubis juga Faktor II : Lama Penyimpanan (P) yang terdiri
menghasilkan sejumlah vitamin khususnya B- dari 4 taraf yaitu :
12 (Harjono, 1996). P1 = 1 hari
Sistem pengawetan dengan metode P2 = 3 hari
fermentasi merupakan proses pengawetan P3 = 5 ha ri
pangan yang alami (ikan, hasil tanaman, daging, P4 = 7 hari
dll) dengan memanfaatkan kemampuan Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah 4 x
kelompok bakteri laktat, yaitu Lactobacillus 4 = 16, maka jumlah ulangan (n) adalah sebagai
plantarum, L. acidophylus, Leuconostoc berikut :
mesenterousdes, Streptococcus faecalis, dan S. Tc (n-1) ≥ 15
lactis. Pertumbuhan kelompok bakteri ini 16 (n-1) ≥ 15
mampu menurunkan nilai pH substrat hingga 16 n-16 ≥ 15
4,5 bahkan lebih rendah. Pada pH tersebut, 16 n ≥ 31
56
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
57
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
58
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
Berdasakan Tabel 3 dapat dilihat bahwa N1 Tabel 4. Hasil Uji Beda Rata-Rata Pengaruh
berbeda tidak nyata dengan N2, berbeda sangat Penyimpanan Terhadap Kadar Air
nyata dengan N3 dan berbeda sangat nyata Perlakuan LSR Notasi
Rataan Jarak
dengan N4. N2 berbeda tidak nyata dengan N3 (L) 0,05 0,01 0,05 0,01
dan N4. N3 berbeda tidak nyata dengan N4. P1 = 1 82,164 - - - a A
Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan N1 P2 = 3 81,763 2 0,090 0,124 b B
yaitu sebesar 81,620%, dan terendah terdapat P3 = 5 81,268 3 0,095 0,130 c C
pada perlakuan N4 yaitu sebesar 81,432%. P4 = 7 80,854 4 0,097 0,134 d D
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom notasi
menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5%
3. dan berbeda sangat nyata pada taraf 1%
59
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
60
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
61
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
62
M. Fuadi and Surnaherman. / Agrintech 1 (2017) 55-63
Harjono, 1996.Melirik Bisnis Tani Kubis Bunga. Winarno,F.G.I, 1983. Enzim Pangan. Gramedia.
CV. Aneka, Solo. Jakarta.
_________,
2012.BAL.http://id.wikipedia.org/wiki/B
63