I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menentukan angka total plate count
dari masing-masing produk fermentasi berbasis ikan.
A. Alat
1. Beaker gelas 250 ml 7. Neraca analitik
2. Colony counter 8. Otoklaf
3. Inkubator 9. Orbital shaker B. Bahan
4. Laminar flow 10. Pipet volumetric 1,0 dan 10 ml
1. Produk berbasis ikan (pakasan, ikan asin, roto dlsb)
5. Mixer atau Blender 11. Tip pipet
2. Media Standar Plate Count Agar (SPCA)
6. Micro pipet 1000 µl
3. Plate Count Agar (PCA)
4. NaCl 0,85 %
5. Pepton 0,1 %
-
Larutan
- Dipipet 1,0 ml masing-masing larutan
- Dibuat pengenceran bertingkat dari 10-3;10-4;10-5 serta 10-6
- Diinokulasikan kedalam cawan petri 1,0 ml
- Dilakukan duplo
- Diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 35 ± 1ºC
- Dihitung pertumbuhan koloni pada media SPCA atau PCA menggunakan
colony counter
Hasil
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Perhitungan jumlah koloni bakteri dengan metode Total Plate Count (TPC)
SPC
Sampel Pengenceran Jumlah Koloni
(CFU’s.mL-1)
10-3 (1)
555 TBUD
10-3 (2)
10-4 (1)
141 14,1 ×105
10-4 (2)
Pakasam 1
10-5 (1)
41 41 ×105
10-5 (2)
10-6 (1)
3 TSUD
10-6 (2)
10-3 (1)
106 10,6 ×104
10-3 (2)
10-4 (1)
99 9,9 ×105
10-4 (2)
Wadi 1 10-5 (1)
0 TSUD
10-5 (2)
10-6 (1)
0 TSUD
10-6 (2)
Pakasam 2 10-3 (1)
523 TBUD
10-3 (2)
10-4 (1) 411 TBUD
10-4 (2)
10-5 (1)
250 25×106
10-5 (2)
10-6 (1)
25 TSUD
10-6 (2)
10-3 (1)
2 TSUD
10-3 (2)
10-4 (1)
2 TSUD
10-4 (2)
Wadi 2 10-5 (1)
0 TSUD
10-5 (2)
10-6 (1)
4 TSUD
10-6 (2)
Tabel 2. Hasil perhitungan Standard Plate Count (TPC) pada formulasi ikan
B. Pembahasan
Hasil yang didapat pada Praktikum Percobaan 1 ini adalah pada sampel
pakasam 1 pada pengenceran 10-3 yaitu didapat rata-rata 555 koloni dan termasuk
kedalam TBUD karena melebihi rentangyaitu 30-300 koloni. Pada pengenceran 10-4
yaitu 141 koloni dan masuk rentang 30-300 dengan hasil 14,1 x 105, Pada
pengenceran 10-5 didapat hasil 41 koloni dan memasuki rentang 30-300 karena lebih
dari 30 koloni dan kurang dari 300 koloni dengan hasil 41 x 10 5. Pada pengenceran
10-6 didapat hasil rata-rata yaitu 3 yang berarti terlalu sedikit untuk dihitung karena
kurang dari 30 koloni. Pada sampel kedua yaitu Wadi 1 didapat hasil rata-rata dari
pengenceran 10-3 yaitu 106 koloni yang memasuki rentang 30-300 dengan hasil
akhir 10,6 x 104. Pada pengenceran 10-4 yaitu rata-rata 99 koloni dengan hasil 99 x
105.dan pada pengenceran 10-5 dan 10-6 jumlah koloni 0 yang artinya terlalu seikit
untuk dihitung (TSUD). Hasil pada sampel Pakasam 2 dengan pengenceran 10 -3
dan 10-4 yaitu TBUD dengan hasil rata-rata 523 dan 411. Sedangkan pada
pengenceran 10-5 yaitu 250 koloni yang memasuki rentang 30-300 dengan hasil
hitungan 25 x 106 dan pengenceran 10-6 yaitu 25 yang asrtinya terlalu sedikit untuk
dihitung (TSUD). Pada sampel wadi 2 dengan pengenceran 10-3, 10-4,10-5 dan 10-6
didapat hasil TSUD yang artinya terlalu sedikit untuk dihitung.
Penentuan jumlah mikroba naniura ditentukan dengan metode pengujian
cemaran mikroba Total Plate Count (TPC) yaitu cara perhitungan jumlah mikroba
yang terdapat dalam suatu produk yang tumbuh pada media agar pada suhu dan
waktu inkubasi yang ditetapkan. Pengujian bakteri secara tepat dilakukan
menggunakan metode Total Plate Count (TPC), yaitu penghitungan jumlah bakteri
yang ditumbuhkan pada suatu media pertumbuhan (Media Agar) dan diinkubasi
selama 48 jam. Koloni bakteri yang tumbuh dihitung. Batas maksimum bakteri
untuk bahan pangan siap saji yaitu 1x104 cfu/g. Semakin lama marinasi maka nilai
TPC semakin rendah. pH semakin rendah atau tingkat keasaman semakin rendah
akan mempengaruhi mengurangi mikroba yang tidak tahan terhadap pH rendah
(Tarigan et al.,2016).
Cara kerja pada praktikum kali ini adalah pertama disiapkan bahan-bahan
kemudia SPCA dan PCA ditimbang sebanyak 10 gram kemudian dilarutkan ke
dalam larutan pengencer. Setelah itu di goyangkan dengan orbital shaker yang
bertujuan agar larut dengan homogen. Selanjutnya masing-masing di pipet
sebanyak 1 ml dan dilakukan pengenceran bertingkat yaitu 10 -3;10-4;10-5;10-6 dan
setelah itu diinokulasikan ke cawan petri,setelah itu dianalisis plate count dengan
perulangan duplo. Tujuan dari pengenceran sendiri yaitu untuk mengecilkan
konsentrasi dan mengurangi jumlah mikroba sendiri. Selanjutnya diinkubasi selama
24 jam yang bertujuan untuk menumbuhkan mikrb esuai dengan suhu agar dapat
dihitung jumlah koloninya. Terakhir, jika sudah diinkubasi selama 24 jam, koloni
dapat dihitung dengan tujuan agar dapat ditentukan koloni termasuk kedalam TSUD
atau kah TBUD. Rentang yang digunakan pada analisis untuk sampel makanan
yaitu 30-300.
Duplo adalah pengambilan atau pengujian suatu mikroorganisme yang ada
pada sampel atau bahan coba dengan menggunakan perbandingan antara 2 contoh
sampel yang diamati mikroorganismenya. Tujuan dilakukan duplo yaitu agar dapat
dibandingkan hasil dari sampel pertama dan kedua.TBUD adalah terlalu Banyak
Untuk dihitung yang berarti jumlah terbesar dari hasil koloni yang didapatkan yaitu
lebih dari 300 koloni yang ada pada media sehingga masuk dalam syarat
perhitungan mikroba. TBUD terjadi karena disebabkan oleh sedikitnya
pengenceran sehingga jumlah mikroba banyak. Jika terjadi TBUD maka akan
terjadi kerusakan atau human error saat perhitungan. Sedangka TSUD atau Terlalu
Sedikit Untuk Dihitung adalah kebalikan dari TBUD yaitu jumlah terkecil dari hasil
koloni yang didapatkan yaitu kurang dari 30 koloni yang artinya tidak memenuhi
persyaratan untuk dihitung.
Standar koloni ikan wadi dan pakasam menurut SNI tahun 2009 untuk
produk pangan dengan nama ikan atau produk olahan ikan yaitu jumlahnya 5 x 10 5
koloni atau 500.000 koloni. Dari hasil praktikum dapat dibandingkan dengan
standar ikan pada sampel Pakasam 1 dan Pakasam 2 dengan pengenceran 10-3 rata-
rata nya melebihi dari 500 yaitu 555 dan 523 yang artinya tidak memenuhi
persyaratan atau standar dari ikan wadi tersebut. Perbedaan shaker orbital dengan
waktu 15 menit dan 30 menit pada sampel Pakasam dan Wadi 1 serta Pakasam 2
dan Wadi 2 adalah semakin lama waktu penggoyangan dengan vortex tersebut
maka larutan akan semakin homogeny yang akan mempengaruhi hasil akhirnya
yaitu jumlah koloni yang telah diamati.
VI. KESIMPULAN
Kesimpulan dari Praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Jumlah koloni pada sampel Pakasam 1 dan Pakasam 2 dengan pengenceran 10-3
melebihi dari standar ikan pada SNI karena melebihi dari 500 koloni.
2. Total Plate Count (TPC) yaitu cara perhitungan jumlah mikroba yang terdapat
dalam suatu produk yang tumbuh pada media agar pada suhu dan waktu inkubasi
yang ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan O.J., Susi L & Indah W. 2016. Pengaruh Jenis Asam dan Lama Marinasi
Terhadap Karakteristik Sensoris, Mikrobiologis, dan Kimia Naniura Ikan
Nila (Oreochromis Niloticus). Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. 5(2):
112-122
Yempormase H.V., Feti F & Vanda S.K. 2017. Kualitas Bakasang Ikan Cakalang
(Katsuwonus pelamis) Yang Diolah Pada Berbagai aktu Pengolahan.
Jurnal Ilmiah Farmasi. 6(4) : 228-232
Zummah A &Prima R.W. 2013. Pengaruh Waktu fermentasi dan Penambahan Kultur
Starter Bakteri Asam Laktat Lactobacillus plantarum B1765 Terhadap Mutu
Bekasam Ikan Bandeng (Chanos chanos). Journal of Chemistry. 2(3): 14-18
Lampiran 1
Perhitungan Total Plate Count
1 1
Pakasam 1 = ∑Koloni × ×
Fp PP
1 1
10-3 (1) = 650 × ×
10−3 1
= 650 × 103
1 1
10-3 (2) = 461 × ×
10−3 1
= 461 × 103
650+461
Rata-rata = =555 Koloni (TBUD)
2
1 1
10-4 (1) = 144 × ×
10−4 1
= 144 × 104
1 1
10-4 (2) = 138 × ×
10−4 1
= 138 × 104
144+138
Rata-rata = = 141 Koloni = 14,1 × 105
2
1 1
10-5 (1) = 26 × ×
10−5 1
= 26 × 105
1 1
10-5 (2) = 56 × ×
10−5 1
= 56 × 105
26+56
Rata-rata = = 41 Koloni = 41 × 105
2
1 1
10-6 (1) = 4 × ×
10−6 1
= 4 × 106
1 1
10-6 (2) = 1 × ×
10−6 1
= 1 × 106
4+ 1
Rata-rata = = 3 Koloni (TSUD)
2
1 1
Wadi 1 = ∑Koloni × ×
Fp PP
1 1
10-3 (1) = 106 × ×
10−3 1
= 106 × 103
10-3 (2) = 0 Koloni
106+0
Rata-rata = = 106 Koloni = 10,6 × 104
2
1 1
10-4 (1) = 99 × ×
10−4 1
= 99 × 104
10-4 (2) = 0 Koloni
99+0
Rata-rata = = 99 Koloni = 9,9 × 105
2
1 1
Pakasam 2 = ∑Koloni × ×
Fp PP
1 1
10-3 (1) = 543 × ×
10−3 1
= 543 × 103
1 1
10-3 (2) = 502 × ×
10−3 1
= 502 × 103
543+502
Rata-rata = = 523 Koloni (TBUD)
2
1 1
10-4 (1) = 457× ×
10−4 1
= 457 × 104
1 1
10-4 (2) = 364 × ×
10−4 1
= 364 × 104
457+364
Rata-rata = = 411 Koloni (TBUD)
2
1 1
10-5 (1) = 250 × ×
10−5 1
= 250 × 105
10-5 (2) = 0 koloni
= 250 Koloni =25 × 106
1 1
10-6 (1) = 29 × ×
10−6 1
= 29 × 106
1 1
10-6 (2) = 21 × ×
10−6 1
= 21 × 106
29+21
Rata-rata = = 25 Koloni (TSUD)
2
1 1
Wadi 2 = ∑Koloni × ×
Fp PP
1 1
10-3 (1) = 2 × ×
10−3 1
= 2 × 103
10-3 (2) = 0 koloni
= 2 Koloni (TSUD)
10-4 (1) = 0 koloni
1 1
10-4 (2) = 2 × ×
10−4 1
= 2 × 104
= 2 Koloni (TSUD)
10-5 (1) = 0 koloni
10-5 (2) = 0 koloni
=0 Koloni (TSUD)
10-6 (1) = 0 koloni
1 1
10-6 (2) = 4 × ×
10−6 1
= 4 × 106
=4 Koloni (TSUD)
Lampiran 2
Perhitungan Standar plate count
Pengenceran tertinggi
= =
Jumlah Koloni pengeceran terendah
Pakasam 1 = 14×105
Pakasam 2 = 25 ×106
Wadi 2 = -