Dewi Novianti
e-mail: dewinovianti1980@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine the quantitation of lactic acid bacteria and lactic acid
bacteria as well as identify the concentration of lactic acid produced from fermented catfish
(Channa striata), tilapia (Oreochromis niloticus), and fish Sepat (Trichogaster trichopterus) on
maked bekasam (fish fermented). This research was conducted at the Center for Health
Laboratory Palembang on July till August 2009 . Research used titrimetric method for
determining the levels of lactic acid. Total Plate Count method to determine the amount
of lactic acid forming bacteria, while the identification of lactic acid bacteria is done
through biochemical tests and test the differential characteristics of lactic acid forming
bacteria . The highest content of lactic acid bacteria is 124.904 x 103 colonies/ml and the
highest levels of lactic acid is 6.363% derived from Sepat fermented fish. Sepat fermented fish
and tilapia on making bekasam found lactic acid bacteria of the genus Lactobacillus sp,
Pediococcus sp and Streptococcus sp. While the results of fermentation bekasam found only in
fish cork lactic acid bacteria of the genus Lactobacillus and Streptococcus sp.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitasi bakteri asam laktat dan
mengidentifikasi bakteri asam laktat serta konsentrasi asam laktat yang dihasilkan dari
fermentasi ikan gabus (Channa striata), ikan nila (Oreochromis niloticus), dan ikan sepat
(Trichogaster trichopterus) pada pembuatan bekasam. Penelitian ini dilakukan di Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Palembang pada bulan Juli hingga Agustus 2009. Penelitian
menggunakan metode titrimetri untuk menentukan kadar asam laktat, metode Angka Lempeng
Total untuk menentukan jumlah bakteri pembentuk asam laktat, sedangkan identifikasi bakteri
asam laktat dilakukan melalui uji biokimia dan uji karakteristik differensial bakteri pembentuk
asam laktat. Kandungan bakteri asam laktat tertinggi adalah 124,904 x 103 koloni/ml dan kadar
asam laktat tertinggi adalah 6,363% berasal dari bekasam ikan sepat. Hasil fermentasi ikan sepat
dan ikan nila pada pembuatan bekasam ditemukan bakteri asam laktat dari genus Lactobacillus
sp, Pediococcus sp, dan Streptococcus sp. Sedangkan dari hasil fermentasi bekasam pada ikan
gabus hanya ditemukan bakteri asam laktat dari genus Lactobacillus sp dan Streptococcus sp.
Tabel 1. Angka Lempeng Total (ALT) dan kadar asam laktat bakteri pembentuk asam laktat
pada hasil fermentasi dari ikan gabus, ikan nila, dan ikan sepat.
Angka lempeng total jumlah bakteri dengan kadar asam laktat yang dihasilkan.
pembentuk asam laktat terbanyak pada Semakin banyak pula bakteri asam laktat
bekasam ikan sepat yaitu sebesar 124,904 x yang tumbuh dan semakin banyak pula
103 koloni/ml. Begitu juga kadar asam laktat kadar asam laktat yang dihasilkan sebagai
tertinggi juga terdapat pada ikan sepat yaitu salah satu hasil metabolisme dari
sebesar 6,363%.Hal ini diduga pada ikan metabolisme tersebut.
sepat memiliki kandungan karbohidrat yang Jumlah bakteri pembentuk asam
lebih tinggi dibandingkan ikan nila dan ikan laktat yang paling sedikit terdapat pada ikan
gabus. Pada ikan sepat dan ikan nila yang gabus sebesar 12,740 x 103 maka kadar
diduga ditemukan Lactobacillus sp, asam laktat yang dihasilkan adalah sebesar
Streptococcus sp dan Pediococcus sp, juga 3,361%, lebih sedikit dibandingkan pada
diduga menyebabkan kandungan asam ikan nila dan ikan sepat. Hal ini diduga
laktatnya lebih tinggi dibandingkan ikan karena pada ikan gabus jumlah
gabus. Fermentasi karbohidrat yang karbohidratnya lebih sedikit dibandingkan
dilakukan oleh ketiga genus bakteri tersebut ikan nila dan ikan sepat sehingga jumlah
terutama oleh Pediococcus sp yang nutrisi yang tersedia untuk pertumbuhan
memfermentasi glukosa, laktosa, maltosa, sedikit. Hal ini dapat dilihat dari bakteri
manitol dan sukrosa (Tabel. 1) ikut berperan yang diduga sebagai Pediococcus sp tidak
penting dalam meningkatkan kadar asam ditemukan pada ikan gabus (Tabel.1).
laktat yang dihasilkan sebagai hasil Sedangkan pada penelitian ini
metabolitnya. Pediococcus sp memfermentasi semua
Pada fermentasi ikan, bakteri karbohidrat yang ada yakni glukosa, lactosa,
menggunakan karbohidrat pada daging ikan maltosa, manitol dan sukrosa berbeda
dan nasi sebagai sumber utama (sumber dengan Lactobacillus yang hanya
karbon) yang mendukung pertumbuhan memfermentasi glukosa dan laktosa serta
bakteri asam laktat. Semakin banyak Streptococcus yang hanya memfermentasi
karbohidrat yang terkandung maka nutrisi glukosa, laktosa, maltosa dan manitol.
yang tersedia untuk pertumbuhan bakteri Fermentasi ikan berfungsi untuk
juga semakin banyak. Dari hasil penelitian mengawetkan ikan dalam bentuk bekasam
didapatkan bahwa banyaknya jumlah oleh bakteri asam laktat yang terbentuk
bakteri yang tumbuh berbanding lurus sehingga bakteri pembusuk/ patogen tidak
tumbuh. Sehingga ikan sepat sebagai pada nasi dan protein ikan dimana bakteri
penghasil bakteri asam laktat dan kadar dapat tumbuh dan berkembang jika nutrisi
asam laktat tertinggi merupakan produk yang dibutuhkan masih tersedia (Supardi
fermentasi dengan kualitas tertinggi dan Sukamto, 1998).
sehingga baik untuk sebagai sumber bahan Hasil penelitian Marlina (2006)
baku bekasam. Fermentasi anaerobik pada kandungan rata-rata kadar asam laktat pada
ikan adalah metode yang paling dianjurkan. ikan sepat berkisar antara 0,474% hingga
Dengan adanya bakteri laktat, pH campuran 12,694% selama 8 hari fermentasi. Asam
menjadi stabil yaitu antara 4,4 dan 4.7. laktat yang dihasilkan oleh bakteri
Penurunan pH pada produk fermentasi pembentuk asam laktat ini menyebabkan
adalah bukti dari pengasaman yang baik. penurunan pH dan menciptakan suasana
Selain itu, produksi antibakteri zat dapat asam yang menghambat pertumbuhan
menjadi berguna pada konservasi produk mikrobia lain. Kadar asam total terbentuk
fermentasi. Terjadinya pengurangan gula disebabkan oleh terbentuknya asam organik
karena digunakan oleh bakteri laktat untuk yang diproduksi oleh bakteri selama proses
menghasilkan alkohol dan CO2, serta asam fermentasi bekasam. Bakteri asam laktat
– asam organik (asam laktat, asam asetat). menghidrolisis pati pada nasi dan
Protein ikan mengalami hidrolisis karena menggunakan asam amino pada ikan sebagai
protease terdapat dalam ikan dan total sumber nutrisi untuk pertumbuhannya.
nitrogen pada akhir fermentasi meningkat. Mikrobia akan merombak pati pada nasi
Fermentasi ikan dikontrol dengan bakteri menjadi gula sederhana yang akhirnya
asam laktat menyumbang proteolisis bagi menjadi asam laktat pada kondisi anaerob.
pembebasan peptida, dan asam amino Pembentukan asam laktat menyebabkan
amonia yang lebih menghasilkan zat beracun peningkatan kadar asam total. Pada
(Ennuoali et al., 2006). fermentasi bekasam sempurna bakteri asam
Penambahan nasi sebagai sumber laktat selain menghidrolisis amilum juga
karbohidrat dalam proses fermentasi sangat menghidrolisis protein menjadi asam amino
berpengaruh pada jumlah bakteri asam laktat dan dipeptida. Hal ini didukung oleh faktor-
yang tumbuh. Sehingga jumlah nasi yang faktor yang dibutuhkan untuk tumbuh bagi
memadai sebagai substrat utama akan bakteri asam laktat tersedia, diantaranya
mendorong semakin banyak pula bakteri berasal dari protein yang akan didegradasi
asam laktat yang tumbuh (Moeljanto, 1992). menjadi senyawa-senyawa sederhana seperti
Pada kondisi yang optimum salah satu monopeptida, dipeptida, tripeptida dan
perubahan penting dalam fermentasi adalah nitrogen (Sudarmadji et al., 1997).
cadangan karbohidrat yang difermentasi
menjadi asam laktat (Salminem et al 1999). Identifikasi Bakteri Asam Laktat
Jumlah bakteri pembentuk asam Berdasarkan pengamatan langsung
laktat ini meningkat selama proses dan hasil karakteristik berdasarkan buku
fermentasi ditentukan oleh adanya nutrien, Bergey’s Manual of Determinative
air, pH, suhu dan bisa juga zat penghambat. Bacteriology dan buku Axelsson : Lactic
Populasi mikroorganisme dipengaruhi oleh Acid Bacteria: Classification and
beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik. Physiology diketahui bahwa dari fermentasi
Faktor intrinsik seperti tersedianya nutrien, ikan gabus, ikan nila, dan ikan sepat
pH, dan aktivitas air, sedangkan faktor diperoleh isolat bakteri yang termasuk dalam
ekstrinsik berupa zat penghambat dan suhu. golongan kelompok bakteri asam laktat yaitu
Nutrien bekasam pada ketiga jenis ikan ini Lactobacillus sp, Streptococcus sp, dan
adalah senyawa polisakarida yang terdapat
Pediococcus sp. Bakteri asam laktat ini laktat. Bakteri asam laktat termasuk bakteri
berasal dari kulit, daging, dan rongga perut probiotik, yaitu mikroorganisme hidup yang
ikan. Bakteri asam laktat termasuk dalam bila diberikan dalam jumlah tertentu
kelompok bakteri menguntungkan bagi memberikan manfaat menguntungkan bagi
manusia dan umumnya memenuhi status inangnya seperti meningkatkan sistem imun,
GRAS (Generally Recognized As Safe), mencegah diare, menjaga keseimbangan
yaitu aman untuk manusia. Kelompok mikroflora usus, mencegah kanker, dan
bakteri ini dapat memetabolisme berbagai menurunkan kolesterol (Wood dan
jenis karbohidrat secara fermentatif menjadi Holzapfel, 1995).
asam laktat, sehingga disebut bakteri asam
Tabel 2. Hasil uji biokimia dan uji karakteristik bakteri asam laktat