Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................ i
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Cara Membuat Pekasam.......................................................................3
2.2 Bakteri Asam Laktat (BAL).................................................................3
2.3 Antibakteri...........................................................................................4
2.4 Bakteri Uji E. coli dan S. aureus..........................................................4
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................5
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................5
3.3 Prosedur Penelitian................................................................................5
3.4 Rancangan Percobaan...........................................................................7
3.5 Analisis Data.........................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...............19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.....................................................20

i
ii

BAB 1. PENDAHULUAN

Pekasam, pakasam atau bekasam adalah istilah Melayu untuk makanan


hasil fermentasi, lebih tepatnya ikan yang difermentasi. Dalam masakan
Melayu dan Banjar, pekasam biasanya mengacu pada ikan air tawar yang
difermentasi dengan garam, gula aren, butiran beras panggang, dan potongan
asam gelugur. Pekasam dihasilkan melalui proses fermentasi oleh bakteri
asam laktat (Choesri, dkk 2013 Jurnsl Pangan dan Pertanian Emirates).
Bakteri asam laktat (BAL) adalah kelompok bakteri gram-positif yang
tidak membentuk spora dan dapat memfermentasikan karbohidrat untuk
menghasilkan asam laktat. Berdasarkan taksonomi, terdapat sekitar 20 genus
bakteri yang termasuk BAL dan beberapa BAL yang sering digunakan dalam
pengolahan pangan. Dalam pengolahan makanan, BAL dapat melindungi dari
pencemaran bakteri patogen, meningkatkan nutrisi, dan berpotensi memberi
dampak positif bagi kesehatan manusia. Bakteri asam laktat berpotensi
menghambat bakteri patogen dan pembusuk karena menghasilkan asam
laktat, hidrogen peroksida, maupun bakteriosin. Escherichia coli dan
staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang dapat
mengkontaminasi produk perikanan. Bakteri tersebut banyak ditemukan
dalam produk perikanan terkait masalah sanitasi selama pengolahan yang
belum baik. Bakteri patogen merupakan bakteri yang bersifat merugikan dan
dapat menyebabkan penyakit (Hamidah, dkk 2019 Jurnal Ilmu dan Teknologi
Perikanan). Dalam hal ini bakteri asam laktat berasal dari ikan bilis yang
sudah difermentasikan yang menjadi pekasam ikan bilis.
Dalam penelitian ini dilakukan karena ingin memgetahui bagaimana
morfologi dan karakteristik BAL pada pekasam ikan bilis serta terhadap
pertumbuhan E. coli dan S. aureus. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan
antaranya aktivitas antibakteri isolat bakteri asam laktat dari rusip ikan teri
(stolephorus sp.) dengan konsentrasi gula aren cair yang berbeda. Hasil uji
potensi antibakteri isolat BAL dari rusip ikan teri dengan perlakuan
penambahan gula aren cair yang berbeda terhadap bakteri gram negatif E. coli
dan bakteri gram positif S. aureus mempunyai pengaruh terhadap daya
hambat. Berdasarkan hasil nilai zona hambat isolat BAL pada bakteri gram
negative E. coli menunjukkan bahwa isolat dari semua perlakuan yang
dilakukan mendapatkan nilai zona hambat tertinggi dengan diameter hambat
yaitu 3,43 ± 0,076d, begitu pula perlakukan yang dilakukan pada S. aureus
hasil nilai zona hambat isolat BAL menunjukkan bahwa isolat dari perlakuan
yang dilakukan menghasilkan nilai zona hambat tertinggi, yaitu 4,10 ± 0,360b
(Rimadhini, dkk 2020 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan). Dan penelitian
mengenai aktivitas antibakteri isolat bakteri asam laktat dari peda dengan
jenis ikan berbeda terhadap E. coli dan S. aureus, nilai zona hambat tertinggi
terhadap bakteri E. coli berturut-turut berasal dari isolat peda ikan layang
iii

(4,35 0,22cd), kemudian isolat peda ikan petek dan terakhir dari isolat peda
ikan buntal, sedangkan nilai zona hambat tertinggi terhadap bakteri S. aureus
secara berturutturut berasal dari isolat peda ikan layang (4,62 0,20 cd), isolat
peda ikan petek kemudian isolat peda ikan buntal, akan tetapi nilai zona
hambat pada kedua bakteri uji secara statistik tidak berbeda nyata (Hamidah,
dkk 2019 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan). Dengan demikian pada
penelitian kali ini akan menguji aktivitas antibakteri bakteri asam laktat yang
akan menggunakan ikan bilis yang terlebih dahulu dibuat menjadi pekasam
terhadap aktivitas bakteri E. coli dan S. aureus.
Dengan apa yang telah dipapar diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui morfologi dan karakteristik bakteri asam laktat (BAL) pada
pekasam ikan bilis serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan E. coli dan S.
aereus. Di lain pihak koleksi BAL di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk
produksi bakteriosin tersedia cukup banyak. Sebagai upaya untuk
meningkatkan peran bakteriosin sebagai bahan pengawet maka perlu di cari
sumber-sumber isolat BAL yang baru sebagai penghasil bakteriosin. Maka
dari pada itu dengan adanya pekasam ikan bilis yang melalui proses
fermentasi, akan menjadi sumber bakteri asam Laktat (BAL) yang akan di uji
terhadap pertumbuhan E.coli dan S. aeurus. dengan demikian diharapkan
antibakteri BAL yang dihasilkan dari pekasam ikan bilis yang tinggi terhadap
pertumbuhan E.coli dan S. aeurus.
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah artikel ilmiah isolat
unggul untuk memiliki uji bakteri yang tinggi yang akan dipublikasikan pada
Jurnal EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang Mipa Sinta 4, Laporan akhir, dan
laporan kemajuan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


iv

2.1 Cara Pembuatan Pekasam/Pakasam/Bekasam


Fermentasi pada bekasam dilakukan secara tradisional dengan
memanfaatkan fermentasi alami/ spontan. Proses fermentasi tidak hanya
dilakukan dengan menambahkan garam pada bahan, melainkan dilakukan
pula penambahan nasi sebagai sumber karbohidrat untuk pertumbuhan
mikroorganisme. Karbohidrat akan diurai menjadi gila sederhana oleh
mikroorganisme, kemudian akan diubah menjadi asam laktat, etanol, asam
asetat, asam format, dan CO2. Hasil fermentasi inilah yang akan memberikan
rasa dan aroma khas bekasam (Lestari, 2018). Umumnya, pembuatan
bekasam secara tradisional diawali dengan pembersihan ikan dari sisik dan isi
perut, kemudian dilakukan pencucian ikan dengan air mengalir untuk
menghilangkan kotoran dan darah apabila masih ada yang menempel.
Kemudia ditempatkan dalam toples dan dicampur garam serta nasi.
Selanjutnya toples ditutup dan disesuaikan agar rongga udara antara tutup
dengan ikan yang akan difermentasi hanya tersisa sedikit rongga saja. Hal ini
disebabkan bakteri asam laktat yang diharapkan memfermentasi ikan dapat
tumbuh pada kondisi sedikit oksigen. Selanjutnya toples dibiarkan selama 7
hari pada suhu ruang untuk memberikan kesempatan terjadinya fermentasi
secara alami/ spontan (Lestari, 2018).
2.2 Bakteri Asam Laktat (BAL)
Pertumbuhan bakteri asam laktat yang bersifat khas dan merupakan
mikroflora dominan dimanfaatkan selama proses fermentasi. Menurut
Kusmiati dan Amarila (2002), bakteri asam laktat termasuk mikroorganisme
yang aman karena sifatnya tidak toksik. Bakteri asam laktat dikenal sebagai
mikroorganisme Generally Recognized as Safe (GRAS) yaitu
mikroorganisme yang tidak beresiko terhadap kesehatan. BAL dapat
berfungsi sebagai pengawet makanan karena bersifat menghambat
pertumbuhan bakteri lain. Menurut Indriati et al. (2006), dalam produk
fermentasi bakteri asam laktat sering ditemukan sebagai mikroflora dominan
yang dapat menghambat bakteri patogen dan bakteri pembusuk. Aktivitas
bakteri asam laktat berkaitan dengan adanya produksi asam organik, hidrogen
peroksida dan bakteriosin. Bakteri asam laktat berpotensi menghambat
bakteri patogen dan pembusuk karena menghasilkan asam laktat, hidrogen
peroksida, maupun bakteriosin. Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
merupakan bakteri patogen yang dapat mengkontaminasi produk perikanan.
Bakteri patogen tersebut banyak ditemukan dalam produk perikanan terkait
masalah sanitasi selama pengolahan yang belum baik. Bakteri patogen
merupakan bakteri yang bersifat merugikan dan dapat menyebabkan penyakit.
Menurut Ummamie et al. (2017), bakteri yang dapat menjadi penyebab
infeksi salah satunya adalah E. coli. Bakteri ini mudah menyebar dengan
mencemari air dan mengkontaminasi bahan yang bersentuhan dengannya. E.
coli menyebabkan gangguan pencernaan serta mengganggu sistem kerja dari
v

organ lambung. Bakteri S. aureus adalah salah satu mikroba patogen yang
dapat menyebabkan food intoxication. Selama proses pengolahan biasanya E.
coli mengkontaminasi alat-alat yang digunakan sedangkan kontaminasi S.
aureus terjadi melalui pekerja maupun sanitasi yang kurang baik (Hamidah,
2019).
2.3 Antibakteri
Bakteri asam laktat telah digunakan sebagai biopreservatif karena zat
metabolitsekunder yang dihasilkannya aman dan memiliki aktivitas
penghambatan terhadap bakteri enteropatogenik. Bakteri asam laktat dapat
menghasilkan senyawa natimikroba seperti asam organic (laktat, sitrat, dan
lain lain), diasetil, karbon dioksida, hydrogen peroksida, dan bakteriosin
(Diop et al . 2007; Galvez 2007). Asal laktat, asam asetat dan asam
propionate telah digunakan secara luas dalam industry pangan sebagai aditif
antibakteri (Threon & Lues 2011).Bakteriosin merupakan senyawa
antimikroba yang diproduksi oleh bakteri assam laktat yang digunakan
sebagai pengawet alam dalam menghambat bakteri patogen yang berbahaya.
Bakteri asam laktat merupakan salah satu jenis bakteri yang mampu
memproduksi senyawa metabolit sebagai antibakteri. Bakteri asalam laktat
berperan dalam proses fermentasi makanan maupun minuman. Starter yang
digunakan pada produk fermentasi merupakan bakteri asam laktat yang
memiliki kemampuan bertahan hidup dalam saluran pencernaan serta dapat
menekan pertumbuhan bakteri perusak dan patogen (Desniar, 2016).
Bakteriosin merupakan salah satu yang digunakan sebagai antimikroba.
Dilaporkan bahwa bakteriosin memegang peranan penting dalam
menanggulangi infeksi akibat mikroorganisme. Selain itu, asam laktat yang
diperoleh dari BAL dapat menurunkan pH lingkungan, pH yang rendah dapat
menghambat kontaminasi mikroba pembusuk dan juga membunuh mikroba
patogen terutama yang ada di dalam tubuh (Manalu, 2020).
2.4 Bakteri Uji E. coli dan S. aureus
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif enterik
(Enterobactericeae) yaitu kuman flora normal yang ditemukan dalam usus
besar manusia. Bakteri ini bersifat patogen apabila berada diluar usus, yaitu
lokasi normal tempatnya berada dan tempat lain yang jarang ditinggali oleh
bakteri ini. Escherichia coli sering menimbulkan infeksi pada saluran kemih,
saluran empedu dan tempat-tempat lain di rongga perut. Escherichia coli juga
merupakan penyebab diare dan infeksi saluran kemih (Suryati, 2017).
Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen dengan gram positif,
Keberadaannya pada pangan dapat merugikan kesehatan karena bersifat
toksik (Rimadhini, 2020).
BAB 3. METODE/ TAHAPAN PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


vi

Waktu kegatan PKM-P (Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian)


dilaksanakan dalam 3 bulan. Tempat Penelitian PKM-P ini dilaksanakan di
Laboratorium Universitas Muhammadiyah Pontianak bertempat di Sungai
Ambawang Kecamatan Kubu Raya.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. Glassware
2. Inkubator
3. Stomacher
4. Vortex
5. Mikroskop
6. Kertas whatman
7. Toples Kaca
8. Pisau
9. Lemari
10. Sarung tangan latex
11. Masker
3.2.2 Bahan
1. Ikan bilis
2. Garam
3. Beras
4. MRS
5. H2O2
6. CaCO3
7. Na azide
8. Kristal violet
9. Alcohol
10. Aquades
11. Nutrient borth
12. NaCl
13. Lugol
14. Sapranin
15. Minyak imersi

3.3 Prosedur Penelitian


Prosedur penelitian dilaksanakan dalam dua tahapan. Pengujian yang
dilakukan berupa uji kadar garam NaCl, TPC BAL, morfologi sel dan
pewarnaan Gram, uji katalase, dan uji aktivitas antibakteri.
3.3.1 Pembuatan Pekasam
Umumnya, pembuatan bekasam secara tradisional diawali dengan
pembersihan ikan dari sisik dan isi perut, kemudian dilakukan
pencucian ikan dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran dan
vii

darah apabila masih ada yang menempel. Kemudia ditempatkan dalam


toples dan dicampur garam serta nasi. Selanjutnya toples ditutup dan
disesuaikan agar rongga udara antara tutup dengan ikan yang akan
difermentasi hanya tersisa sedikit rongga saja. Hal ini disebabkan
bakteri asam laktat yang diharapkan memfermentasi ikan dapat tumbuh
pada kondisi sedikit oksigen. Selanjutnya toples dibiarkan selama 7
hari pada suhu ruang untuk memberikan kesempatan terjadinya
fermentasi secara alami/ spontan.
3.3.2 Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL)
Isolasi Bakteri Asam Laktat (Darmayasa, 2008) Proses
penumbuhan sampel peda dilakukan dengan melakukan pembuatan
media agar dan bahan pengencer terlebih dahulu. Media MRS Agar
ditambah CaCO3 1% dan Na azide 0,01% dimasukkan ke dalam
erlenmeyer untuk dilarutkan dengan aquadest kemudian diaduk hingga
homogen dengan magnetic stirrer diatas hot plate. Larutan media
tersebut kemudian disterilisasi dengan autoclave. Sampel dari masing-
masing produk ditimbang sebanyak 10 g. Pengenceran dilakukan dari
tingkat pengenceran 10-1 sampai dengan 10-6 pada tabung reaksi dan
divortex agar homogen. Plating dilakukan mulai dari pengenceran 10-2
dengan mengambil 1 ml suspensi contoh dan dimasukkan pada cawan
petri steril dengan metode pour plate. Proses inkubasi dilakukan pada
suhu 37°C selama 48 jam. Koloni yang tumbuh dipilih berdasarkan
kemampuannya menghasilkan zona bening terbesar dan bentuk koloni
berbeda. Koloni yang terpilih tersebut kemudian dimurnikan ke media
MRS Agar dengan metode streak kuadran dan diinkubasi pada suhu 37
selama 1-2 hari. Apabila koloni belum seragam maka perlu dipisahkan
kembali dengan dilakukan streak lagi, setelah koloni seragam kemudian
dicek keseragaman dan morfologi selnya. Sel yang telah seragam
disimpan dalam agar tegak.
3.3.3 Morfologi dan Karakteristik Bal
Makroskopis Karakteristik bakteri asam laktat secara morfologi
dapat diamati secara makroskopis (mata telanjang) dan mikroskopik
(menggunakan mikroskop). Secara visual dapat diamati karakteristik
dari koloni bakteri asam laktat meliputi : bentuk koloni, elevasi, bentuk
tepi, struktur dalam, pertumbuhan pada media miring, dan motilitas.
Mikroskopis Secara makroskopis bakteri asam laktat dapat kita amati :
bentuk sel, susunan sel dengan menggunakan mikroskop pada
perbesaran 1000x.
Uji Pewarnaan Gram (Nurabiti et al., 2016) Peremajaan isolat
dalam MRS Broth dilakukan selama 24 jam pada suhu 37 Uji
pewarnaan yaitu dengan mengambil biakan bakteri dari stok kemudian
diletakkan pada kaca preparat selanjutnya difiksasi diatas api bunsen.
viii

Proses pewarnaan gram dilakukan dengan pemberian kristal violet


sebanyak 2 tetes dan didiamkan selama 1 menit, kemudian dicuci
dengan aquades. Langkah selanjutnya yaitu pemberian lugol sebanyak 3
tetes dan didiamkan selama 1 menit kemudian dicuci dengan aquadest.
Preparat kemudian dilunturkan dengan pemberian larutan alkohol
sebanyak 3 tetes selama 20 detik. Preparat kembali dicuci dengan
aquades dan diberi pewarna safranin selama 15 detik. Warna kemudian
dibuang dan dibersihkan kembali dengan aquadest. Selanjutnya
morfologi sel dapat diamati dengan penambahan minyak imersi dan
menggunakan mikroskop. Bakteri gram positif ditandai dengan warna
ungu dan bakteri negatif ditandai dengan warna merah.
Uji Katalase (Gupte, 1990) Uji katalase dilakukan dengan
mengambil satu ose koloni dari kultur dan koloni diletakkan pada gelas
objek yang telah ditetesi satu tetes H2O2. Jika timbul gelembung-
gelembung artinya positif dan hasil negatif apabila tidak terbentuk
gelembung udara.
3.3.4 Uji Antibakteri
Uji Antibakteri (Romadhon et al., 2012) Uji aktivitas antibakteri
dilakukan dengan melakukan kultur bakteri menggunakan media cair
nutrient broth. Sebanyak 1 ose bakteri dari media padat dikultur di
dalam media cair selama 24 jam pada suhu 37 . Uji antibakteri yaitu
menuang media nutrient agar dalam cawan petri dan dibiarkan
menjedal. Inokulasikan bakteri patogen E.coli dan S. aureus yang telah
dikultur dengan metode spread plate pada cawan petri sebanyak 50 µl,
ratakan dengan gelas L. Isolat bakteri dari peda yang telah tumbuh
disajikan dengan metode cakram. Kertas whatmann dengan diameter 1
cm dicelupkan pada bakteri uji pada MRS broth kemudian diletakkan
diatas media agar yang telah berisi bakteri patogen tersebut. Uji dengan
metode cakram dilakukan pada masing-masing bakteri patogen E. coli
dan S. Aureus. Kertas whatmann setelah diletakkan kemudian cawan
petri tersebut diinkubasi dalam inkubator selama 24 jam pada suhu
37°C dengan posisi terbalik untuk dilihat zona hambatnya. Zona
hambat yang terbentuk di sekitar kertas whatmann diamati dan diukur
diameternya menggunakan jangka sorong.

3.4 Rancangan Percobaan


Rancangan percobaan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan
perlakuan ikan bilis yang sudak dibuat menjadi pekasam dimana antibakteri
BAL dari pekasam ikan bilis terhadap aktivitas bakteri E. coli dam S. aureus.
3.5 Analisis Data
ix

Data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analysis


of Variance (ANOVA). Uji dilanjut dengan menggunakan uji Beda Nyata
Jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
x

BAB 4. ANGGARAN DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


NO Jenis pengeluaran Biaya (Rp)
4.2. 1 Peralatan penunjang Rp. 1.325.000

2 bahan habis pakai Rp. 7.509.000

3 Perjalanan Rp. 250.000

4 Lain – lain Rp. 410.000

TOTAL (Rp) Rp. 9.494.000

Jadwal Kegiatan

N Bulan
Jenis Kegiatan Person Penanggung-jawab
O 1 2 3
1 Pencarian Anggota Maryani Sabda Rifa
2 Pembuatan Proposal
3 Pencarian Alat dan Rinarti dan Novia Rara Vidicia
Bahan Wulandari
4 Pembuatan Pekasam Semua
5 Pengujian
6 Pengukuran Hasil
7 Analisis Hasil Semua
8 Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Desniar, dkk. 2016. Penapisan dan Produksi Antibakteri Lactobacillus
Plantarium NS(9) yang Diisolasi dari Bekasam Ikan Nila Atin. JPHPI 2016,
Volume 19 Nomor 2.
Hamidah, Mukti Nur. 2019. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam
Laktat Dari Peda Dengan Jenis Ikan Berbeda Terhadap E. Coli Dan S. Aureus.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan. Volume 1 No 2 (2019).
Lestari,S dkk. 2018. Peningkatan Sifat Fungsional Bekasam Menggunakan
Starter Lactobacillus acidophilus. JPHPI 21 (1): 179-187.
xi

Manalu, Rosario Trijuliamos dkk. 2020. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri


Asam Laktat asal Feses Manusia sebagai Antibakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmu Kefarmasian Sainstech Farma Vol 13 No.1.
Suryati, Nova dkk. 2017. Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Aloe Vera
terhadap pertumbuhan Escherichia Coli Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan
Mandalas 2017; 6 (3)
Manalu, Rosario Trijuliamos dkk. 2020. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri
Asam Laktat asal Feses Manusia sebagai Antibakteri Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmu Kefarmasian Sainstech Farma Vol 13 No.1.
Rimadhini, Frisilia Nadhira dkk. 2020. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri
Asam Laktat Dari Rusip Ikan Teri (Stolephorus sp.) dengan Konsentrasi Gula
Aren Cair yang Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Volume 2 No 1.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Maryani Sabda Rifa


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Pendidikan Biologi
4 NIM 181630013
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sukadana, 09-07-2000
xii

6 Alamat Email maryanirifa9@gmail.com


7 Nomor Telepon/ HP 085346197520
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

Status
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
dalam Kegiatan
1 MASTA FKIP UM Peserta 2018 ruangan UM
Pontianak Pontianak
2 DAD FKIP UM Peserta 2018 Masjid At-
Pontianak Tanwir Kubu Raya
3 ON MIPA Peserta 2019, Aula Lantai
3 UM Pontianak
4 MASTA Akbar Panitia 2019 di Audit
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
5 MASTA FKIP UM Panitia 2019 ruangan UM
Pontianak Pontianak
6 DAD FKIP UM Panitia 2019, SD 2
Pontianak Muhammadiyah
Pontianak
7 PAK MABA Panitia 2019 di Prodi
Psikologi UM
Pontianak
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun


1
2
xiii
xiv

1.2 Biodata Anggota


xv

1.3 Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Novia Rara Vidicia Wulandari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program studi Psikologi
4 NIM 181810019
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pontianak, 23-11-2000
6 Alamat Email niviararaviwu@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 089699213337
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

Status
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
dalam Kegiatan
1 MASTA (Masa Peserta Sabtu,08.00-17.30 di
Taaruf) IMM 2018 Aula LAntai 3
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
2 Mabim Peserta Sabtu dan Minggu di
Aula Lantai 3 UMP,
Museum Kalbar dan
JL. Parit Demang
Pontianak
3 DAD IMM 2018 Peserta Kamis-Minggu di
SD 2
Muhammadiyah
Pontianak
4 Masta Akbar Panitia Sabtu, 28 September
2019 di Audit
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
5 Masta IMM Panitia Sabtu, 23 November
2019 di Aula LAntai
3 Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
6 DAD IMM 2019 Panitia Kamis-MInggu di
Masjid At-Tanwir
7 Psychofum Panitia Sabtu-Minggu, 25-
26 Januari 2020
8 PAK MABA Panitia 17-18 September
2020 di Prodi
Psikologi UM
Pontianak
9 Webinar LKDIKTI Peserta Kamis-Jumat, 24-25
xvi

Wilayah XI September 2020


10 Masta Akbar 2020 Panitia Senin, 29 September
2019 Aula Lantai 3
UM Pontianak
11 Webinar Panitia 28 Oktober 2020
memperingati hari
kesehatan mental
sedunia 2020
xvii

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Hanum Mukti Rahayu, S.Pd., M.Sc.

2 Jenis Kelamin Perempuan


3 Program Studi Pendidikan Biologi
4 NIP/ NIDN 1122038502
5 Tempat Tanggal Lahir Blora/22 Maret 1985
6 E-Mail hanumunmuhpontianak@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 081345719819/085654525134

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/ Magister S3/ Doktor


Nama Institusi Universitas Universitas Gadjah
Tanjungpura Mada
Jurusan Prodi Pendidikan Biologi
Biologi (Mikrobiologi)
Tahun Masuk - 2003 – 2008 2011 – 2014
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/ Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/ Pilihan SKS
1 Mikrobiologi Wajib 2
2 Biologi Umum Wajib 3
3 Bioteknologi Wajib 2
4 Pengolahan Produk lokal Pilihan 2
5 Konservasi Sumber Daya Alam Pilihan 2
C.2. Penelitian
Penyandang
No Judul Penelitian Tahun
Dana
1 (Anggota) DIKTI 2014
Faktor-faktor yang
berhubungandenganinfeksi soil
transmitted helminthes (STH) pada
murid SD di
wilayahterisolirKabupatenKubu Raya
2 (Ketua) LPPM UM 2015
Uji Organoleptik Yoghurt Nanas Pontianak
Berbagai Starter Komersil
3 (Ketua) Mandiri 2016
Uji Organoleptik Keju Menggunakan
Jeruk Purut Sebagai Pengganti Rennet
4 (Ketua) LPPM UM 2017
xviii

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Pontianak


Laktat (BAL) Tempoyak sebagai
Kandidat Starter dalam Pembuatan
Yoghurt
xix

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan volume Harga Satuan Nilai (Rp)


yang diperlukan (Rp)
Pisau 2 buah 88.000 176.000
Toples Kaca 3 buah 130.000 390.000
Lemari 1 buah 400.000 400.000
Baskom 4 buah 28.000 112.000
Sarung Tangan Lateks 1 kotak 130.000 130.000
Masker 1 kotak 117.000 117.000
SUB Total (Rp) 1.325.000
2. Bahan Habis volume Harga Satuan Nilai (Rp)
Pakai (Rp)
Garam 3 bungkus 2.500 7.500
Beras 1 kg 15.000 15.000
Ikan Bilis 1 kg 165.000 165.000
MRS 1 botol 2.000.000 2.000.000
H2O2 1 liter 25.000 25.000
CaCO3 250 gram 100.000 100.000
Na azide 200 gram 1.800.000 1.800.000
Kristal Violet 1 botol 61.500 61.500
Aquades 10 liter 100.000 100.000
Alkohol 2 botol 20.000 40.000
Nutrient Broth 500 gram 2.000.000 2.000.000
Kertas Whatman 1 kotak 160.000 160.000
Nacl 1 liter 100.000 100.00
Lugol 1 liter 175.000 175.000
Sapranin 500 ml 380.000 380.000
Minyak Imersi 50 ml 380.000 380.000
SUB Total (Rp) 7.509.000
3. Perjalanan volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Laboratorium 3 minggu 10.000 210.000
Pembelian bahan 4 hari 10.000 40.000
SUB Total (Rp) 250.000
4. Lain-lain volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Kuota 2 kali pembelian 75.000 150.000
P3K 1 set 120.000 120.000
Print Proposal 4 rangkap 15.000 60.000
Print Laporan 4 rangkap 20.000 80.000
SUB TOTAL (Rp) 410.000
TOTAL (Rp) 9.494.000
Terbilang: Sembilan Juta Empat Ratus Sembilan puluh
empat Ribu Rupiah
xx

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Alokasi Waktu
Program Bidang Uraian
No Nama Studi Ilmu (Jam/Minggu) Tugas

Maryani Pendidikan  12 jam /


1 Sabda Rifa  FKIP Biologi minggu Mengkaji

Pendidikan  12 jam /


2 Biologi minggu
 Rinarti  FKIP Menyediaka
n
perlengkapa
n kegiatan

Novia Rara Jadwal


Vidicia  Fakultas  12 jam / Kegiatan dan
3 Wulandari Kesehatan  Psikologi minggu Dokumentas
i
xxi

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai