DAFTAR ISI............................................................................................................ i
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Cara Membuat Pekasam.......................................................................3
2.2 Bakteri Asam Laktat (BAL).................................................................3
2.3 Antibakteri...........................................................................................4
2.4 Bakteri Uji E. coli dan S. aureus..........................................................4
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................5
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................5
3.3 Prosedur Penelitian................................................................................5
3.4 Rancangan Percobaan...........................................................................7
3.5 Analisis Data.........................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................9
4.1 Anggaran Biaya....................................................................................9
4.2 Jadwal Kegiatan..................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................10
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping......................11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...........................................................18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...............19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.....................................................20
i
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
(4,35 0,22cd), kemudian isolat peda ikan petek dan terakhir dari isolat peda
ikan buntal, sedangkan nilai zona hambat tertinggi terhadap bakteri S. aureus
secara berturutturut berasal dari isolat peda ikan layang (4,62 0,20 cd), isolat
peda ikan petek kemudian isolat peda ikan buntal, akan tetapi nilai zona
hambat pada kedua bakteri uji secara statistik tidak berbeda nyata (Hamidah,
dkk 2019 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan). Dengan demikian pada
penelitian kali ini akan menguji aktivitas antibakteri bakteri asam laktat yang
akan menggunakan ikan bilis yang terlebih dahulu dibuat menjadi pekasam
terhadap aktivitas bakteri E. coli dan S. aureus.
Dengan apa yang telah dipapar diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui morfologi dan karakteristik bakteri asam laktat (BAL) pada
pekasam ikan bilis serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan E. coli dan S.
aereus. Di lain pihak koleksi BAL di Indonesia dapat dimanfaatkan untuk
produksi bakteriosin tersedia cukup banyak. Sebagai upaya untuk
meningkatkan peran bakteriosin sebagai bahan pengawet maka perlu di cari
sumber-sumber isolat BAL yang baru sebagai penghasil bakteriosin. Maka
dari pada itu dengan adanya pekasam ikan bilis yang melalui proses
fermentasi, akan menjadi sumber bakteri asam Laktat (BAL) yang akan di uji
terhadap pertumbuhan E.coli dan S. aeurus. dengan demikian diharapkan
antibakteri BAL yang dihasilkan dari pekasam ikan bilis yang tinggi terhadap
pertumbuhan E.coli dan S. aeurus.
Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah artikel ilmiah isolat
unggul untuk memiliki uji bakteri yang tinggi yang akan dipublikasikan pada
Jurnal EKSAKTA Berkala Ilmiah Bidang Mipa Sinta 4, Laporan akhir, dan
laporan kemajuan.
organ lambung. Bakteri S. aureus adalah salah satu mikroba patogen yang
dapat menyebabkan food intoxication. Selama proses pengolahan biasanya E.
coli mengkontaminasi alat-alat yang digunakan sedangkan kontaminasi S.
aureus terjadi melalui pekerja maupun sanitasi yang kurang baik (Hamidah,
2019).
2.3 Antibakteri
Bakteri asam laktat telah digunakan sebagai biopreservatif karena zat
metabolitsekunder yang dihasilkannya aman dan memiliki aktivitas
penghambatan terhadap bakteri enteropatogenik. Bakteri asam laktat dapat
menghasilkan senyawa natimikroba seperti asam organic (laktat, sitrat, dan
lain lain), diasetil, karbon dioksida, hydrogen peroksida, dan bakteriosin
(Diop et al . 2007; Galvez 2007). Asal laktat, asam asetat dan asam
propionate telah digunakan secara luas dalam industry pangan sebagai aditif
antibakteri (Threon & Lues 2011).Bakteriosin merupakan senyawa
antimikroba yang diproduksi oleh bakteri assam laktat yang digunakan
sebagai pengawet alam dalam menghambat bakteri patogen yang berbahaya.
Bakteri asam laktat merupakan salah satu jenis bakteri yang mampu
memproduksi senyawa metabolit sebagai antibakteri. Bakteri asalam laktat
berperan dalam proses fermentasi makanan maupun minuman. Starter yang
digunakan pada produk fermentasi merupakan bakteri asam laktat yang
memiliki kemampuan bertahan hidup dalam saluran pencernaan serta dapat
menekan pertumbuhan bakteri perusak dan patogen (Desniar, 2016).
Bakteriosin merupakan salah satu yang digunakan sebagai antimikroba.
Dilaporkan bahwa bakteriosin memegang peranan penting dalam
menanggulangi infeksi akibat mikroorganisme. Selain itu, asam laktat yang
diperoleh dari BAL dapat menurunkan pH lingkungan, pH yang rendah dapat
menghambat kontaminasi mikroba pembusuk dan juga membunuh mikroba
patogen terutama yang ada di dalam tubuh (Manalu, 2020).
2.4 Bakteri Uji E. coli dan S. aureus
Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif enterik
(Enterobactericeae) yaitu kuman flora normal yang ditemukan dalam usus
besar manusia. Bakteri ini bersifat patogen apabila berada diluar usus, yaitu
lokasi normal tempatnya berada dan tempat lain yang jarang ditinggali oleh
bakteri ini. Escherichia coli sering menimbulkan infeksi pada saluran kemih,
saluran empedu dan tempat-tempat lain di rongga perut. Escherichia coli juga
merupakan penyebab diare dan infeksi saluran kemih (Suryati, 2017).
Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen dengan gram positif,
Keberadaannya pada pangan dapat merugikan kesehatan karena bersifat
toksik (Rimadhini, 2020).
BAB 3. METODE/ TAHAPAN PELAKSANAAN
Jadwal Kegiatan
N Bulan
Jenis Kegiatan Person Penanggung-jawab
O 1 2 3
1 Pencarian Anggota Maryani Sabda Rifa
2 Pembuatan Proposal
3 Pencarian Alat dan Rinarti dan Novia Rara Vidicia
Bahan Wulandari
4 Pembuatan Pekasam Semua
5 Pengujian
6 Pengukuran Hasil
7 Analisis Hasil Semua
8 Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Desniar, dkk. 2016. Penapisan dan Produksi Antibakteri Lactobacillus
Plantarium NS(9) yang Diisolasi dari Bekasam Ikan Nila Atin. JPHPI 2016,
Volume 19 Nomor 2.
Hamidah, Mukti Nur. 2019. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam
Laktat Dari Peda Dengan Jenis Ikan Berbeda Terhadap E. Coli Dan S. Aureus.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan. Volume 1 No 2 (2019).
Lestari,S dkk. 2018. Peningkatan Sifat Fungsional Bekasam Menggunakan
Starter Lactobacillus acidophilus. JPHPI 21 (1): 179-187.
xi
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
Status
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
dalam Kegiatan
1 MASTA FKIP UM Peserta 2018 ruangan UM
Pontianak Pontianak
2 DAD FKIP UM Peserta 2018 Masjid At-
Pontianak Tanwir Kubu Raya
3 ON MIPA Peserta 2019, Aula Lantai
3 UM Pontianak
4 MASTA Akbar Panitia 2019 di Audit
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
5 MASTA FKIP UM Panitia 2019 ruangan UM
Pontianak Pontianak
6 DAD FKIP UM Panitia 2019, SD 2
Pontianak Muhammadiyah
Pontianak
7 PAK MABA Panitia 2019 di Prodi
Psikologi UM
Pontianak
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
A. Identitas Diri
Status
No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat
dalam Kegiatan
1 MASTA (Masa Peserta Sabtu,08.00-17.30 di
Taaruf) IMM 2018 Aula LAntai 3
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
2 Mabim Peserta Sabtu dan Minggu di
Aula Lantai 3 UMP,
Museum Kalbar dan
JL. Parit Demang
Pontianak
3 DAD IMM 2018 Peserta Kamis-Minggu di
SD 2
Muhammadiyah
Pontianak
4 Masta Akbar Panitia Sabtu, 28 September
2019 di Audit
Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
5 Masta IMM Panitia Sabtu, 23 November
2019 di Aula LAntai
3 Universitas
Muhammadiyah
Pontianak
6 DAD IMM 2019 Panitia Kamis-MInggu di
Masjid At-Tanwir
7 Psychofum Panitia Sabtu-Minggu, 25-
26 Januari 2020
8 PAK MABA Panitia 17-18 September
2020 di Prodi
Psikologi UM
Pontianak
9 Webinar LKDIKTI Peserta Kamis-Jumat, 24-25
xvi
B. Riwayat Pendidikan
Alokasi Waktu
Program Bidang Uraian
No Nama Studi Ilmu (Jam/Minggu) Tugas