Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Teknologi Pengawetan

Pengawetan Ikan Nila Oreochromis Niloticus dengan Metode Penggaraman


Kering dry salting
Nurkhana Afipah1, N. Anisa Rizki A,1, Tia Awalu N.1, Tiara Widia N.1
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Garut
Jl. Raya Samarang No. 52 Telp. 0262 544217
Email : 24036121010@faperta.uniga.ac.id

Dikumpulkan pada tanggal 26 Mei 2023

Abstrak

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat diterima pada seluruh
lapisan masyarakat. Manfaat dari protein tersebut akan diperoleh secara optimal jika
kualitas ikan masih dalam kategori baik. Dalam rangka mempertahankan mutu ikan agar
tetap baik diperlukan suatu metode pengawetan seperti penggaraman. Metode
penggaraman yang dilakukan adalah metode dry salting pada sampel ikan nila
Oreochromis Niloticus. Ikan pada umumnya memiliki kadar air yang sangat tinggi, fungsi
garam pada metode penggaraman dapat mengikat air pada ikan karena garam bersifat
higroskopis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempraktekkan penggaraman pada
produk hasil pertanian. Hasil penelitian dapat disimpulkan Perlakuan yang
direkomendasikan untuk penggaraman ikan nila adalah perlakuan konsentrasi 10%/60gr
berat ikan.
Kata kunci : Penggaraman ikan, Garam.
PENDAHULUAN dengan menggunakan garam (NaCl).
Pada proses penggaraman, pengawetan
Ikan Nila tergolong ikan dilakukan dengan cara mengurangi
pemakan segala (Omnivora), sehingga kadar air dalam tubuh ikan dan dalam
bisa mengkonsumsi makanan, berupa tubuh bakteri sehingga bakteri tidak
hewan dan tumbuhan. Larva ikan Nila dapat hidup dan berkembang lagi.
makanannya adalah, zooplankton seperti Menurut Adawyah (2007)
Rotifera sp., Daphnia sp., serta alga atau Prinsip utama penggaraman adalah
lumut yang menempel pada benda- pembubuhan garam sebagai bahan
benda di habitat hidupnya (Amri dan pengawet yang mana selama proses
Khairuman 2003). penggaraman terjadi penetrasi garam ke
Ikan nila (Oreochromis dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan
niloticus) merupakan ikan air tawar dari tubuh ikan karena perbedaan
yang termasuk dalam famili Cichlidae konsentrasi. Penggaraman dapat
dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, dilakukan dengan 3 cara yaitu
2004). penggaraman kering (dry salting),
Penggaraman merupakan suatu penggaraman basah (wet salting), kench
metode yang dilakukan untuk salting, penggaraman kering (dry
mengawetkan produk hasil perikanan salting). Pada penggaraman kering dapat
digunakan baik untuk ikan ukuran besar jeroannya. Siapkan garam dapur
maupun kecil. Penggaraman ini timbang berdasarkan berat ikan
menggunakan garam berbentuk Kristal. konsentrasi garam yang dibutuhkan.
Tujuan praktikum penggaraman Tabel 1. Formulasi garam
adalah untuk membandingkan pengaruh
Perlakuan Berat ikan Konsentras
perbedaan konsentrasi garam pada i garam
karakteristik ikan.
Kontrol 58,09 gr 0 gr
METODOLOGI
15% Garam 63,09 gr 9,45 gr
Praktikum ini dilaksanakan pada
10% Garam 60 gr 6 gr
hari Jum’at, 05 Mei 2023 jam 13.00-
16.00 WIB di Laboratorium Terpadu 5% Garam 73,0 gr 3,65 gr
Fakultas Pertanian Universitas Garut. Setelah pengolesan garam pindahkan
ikan ke atas ayakan bambu dan
Alat dan bahan
dibiarkan selama satu hari. Selanjutnya,
Alat: Plastik, timbangan, ayakan
ikan dibersihkan dengan air kemudian
bambu. Bahan : Ikan nila segar, Garam
dikeringkan dengan cara dijemur dengan
dapur NaCl, Label.
panas matahari langsung selama
beberapa hari. Setiap hari dilakukan
Prosedur kerja
pengamatan dan catat perubahan yang
Siapkan sampel ikan cuci bersih
terjadi pada ikan.
dengan air mengalir sambil dibuang

HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Warna garam 5% membusuk pada hari ke-4


Ikan akan mengalami perubahan penelitian. Kemudian untuk kontrol
warna apabila sudah tidak segar ditandai sudah busuk pada hari ke-2.
dengan warna pucat tidak seperti saat Untuk perlakuan yang terbaik
awal ditangkap. Kesegaran ikan pada hasil organoleptik warna pada ikan
menurun apabila tidak dilakukan diperoleh hasil pada perlakuan garam
penanganan yang baik pasca tangkap. konsentrasi 10%, dimana penambahan
Warna ikan yang sudah mati akan garam yang > 10% menunjukan warna
berubah menjadi pucat, berlendir, dan yang kurang menarik. Dimana warna
perlahan menghitam akibat pembusukan ikan asin pada umumnya tidak terlalu
dan telah ditumbuhi mikroorganisme gelap dan tidak terlalu terang seperti
patogen. konsentrasi garam 10%.
Perbedaan penambahan garam
pada ikan mempengaruhi organoleptik 2) Aroma
warna pada ikan. Penambahan garam Aroma ikan pada umumnya
konsentrasi 15% menunjukkan warna memiliki aroma yang amis dan akan
hitam gelap namun tidak membusuk. menyengat setelah berjam-jam tanpa
Penambahan garam konsentrasi 10% perlakuan. Pembusukan pada ikan
menunjukan warna putih kegelapan dan terjadi sangat cepat karena ikan
tidak membusuk. Pada konsentrasi memiliki kadar air yang tinggi dan
substrat bagi mikroba pembusuk. Aroma
busuk mulai tercium pada hari ke 2 Tumbelaka, Roberto A.dkk.2013.Jurnal
perlakuan kontrol. Perlakuan konsentrasi Pengaruh Konsentrasi Garam
5% membusuk pada hari ke-4 dan pada dan Lama Penggaraman
perlakuan konsentrasi 10 dan 15% tidak terhadap Nilai Hedonik Ikan
terjadi pembusukkan namun pada aroma Bandeng (Chanos chanos) Asin
sedikit tercium bau busuk. Kering.Volume 1, Nomor 1.
3) Tekstur
Tekstur ikan yang digarami Budiman,Syarif.Artikel mengenai teknik
lebih padat dibanding ikan tanpa garam. penggaraman dan pengeringan.
Ikan yang diberikan garam akan https://mirror.unpad.ac.id/orari/
mengalami penyusutan kandungan air pendidikan/materi-kejuruan/pert
karena garam bersifat higroskopis dapat anian/teknologi-hasil-pertanian-
mengikat air pada ikan. Saat dibersihkan dan-perikanan/
dan dikeringkan tekstur ikan mengeras teknik_penggaraman_dan_peng
karena hanya tersisa jaringan daging eringan.pdf. Diakses pada
ikan dan tulang. Ikan tanpa perlakuan tanggal 25 mei 2023
dan konsentrasi 5% bertekstur lembek
berlendir dan terdapat
parasit/berbelatung. Berbeda dengan
perlakuan konsentrasi garam 10 dan
15% bertekstur keras kering.

KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama 1
minggu perlakuan yang terbaik pada uji
organoleptik ikan adalah perlakuan
konsentrasi garam 10% pada ikan nila
dengan berat 60 gr. Kerusakan yang
terjadi sangat lambat, garam yang
diserap tidak berlebihan dan tidak
kurang. Garam yang berlebihan seperti
pada perlakuan konsentrasi garam 15%
menyebabkan warna pada ikan
menghitam/ warna yang dihasilkan tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Perlakuan yang direkomendasikan untuk
penggaraman ikan nila adalah perlakuan
konsentrasi 10%/60gr berat ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Tubagus,robi.(2023).Modul
praktikum teknologi
pengawetan. Diakses pada 22
maret 2023

Anda mungkin juga menyukai