Abstrak
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang dapat diterima pada seluruh
lapisan masyarakat. Manfaat dari protein tersebut akan diperoleh secara optimal jika
kualitas ikan masih dalam kategori baik. Dalam rangka mempertahankan mutu ikan agar
tetap baik diperlukan suatu metode pengawetan seperti penggaraman. Metode
penggaraman yang dilakukan adalah metode dry salting pada sampel ikan nila
Oreochromis Niloticus. Ikan pada umumnya memiliki kadar air yang sangat tinggi, fungsi
garam pada metode penggaraman dapat mengikat air pada ikan karena garam bersifat
higroskopis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempraktekkan penggaraman pada
produk hasil pertanian. Hasil penelitian dapat disimpulkan Perlakuan yang
direkomendasikan untuk penggaraman ikan nila adalah perlakuan konsentrasi 10%/60gr
berat ikan.
Kata kunci : Penggaraman ikan, Garam.
PENDAHULUAN dengan menggunakan garam (NaCl).
Pada proses penggaraman, pengawetan
Ikan Nila tergolong ikan dilakukan dengan cara mengurangi
pemakan segala (Omnivora), sehingga kadar air dalam tubuh ikan dan dalam
bisa mengkonsumsi makanan, berupa tubuh bakteri sehingga bakteri tidak
hewan dan tumbuhan. Larva ikan Nila dapat hidup dan berkembang lagi.
makanannya adalah, zooplankton seperti Menurut Adawyah (2007)
Rotifera sp., Daphnia sp., serta alga atau Prinsip utama penggaraman adalah
lumut yang menempel pada benda- pembubuhan garam sebagai bahan
benda di habitat hidupnya (Amri dan pengawet yang mana selama proses
Khairuman 2003). penggaraman terjadi penetrasi garam ke
Ikan nila (Oreochromis dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan
niloticus) merupakan ikan air tawar dari tubuh ikan karena perbedaan
yang termasuk dalam famili Cichlidae konsentrasi. Penggaraman dapat
dan merupakan ikan asal Afrika (Boyd, dilakukan dengan 3 cara yaitu
2004). penggaraman kering (dry salting),
Penggaraman merupakan suatu penggaraman basah (wet salting), kench
metode yang dilakukan untuk salting, penggaraman kering (dry
mengawetkan produk hasil perikanan salting). Pada penggaraman kering dapat
digunakan baik untuk ikan ukuran besar jeroannya. Siapkan garam dapur
maupun kecil. Penggaraman ini timbang berdasarkan berat ikan
menggunakan garam berbentuk Kristal. konsentrasi garam yang dibutuhkan.
Tujuan praktikum penggaraman Tabel 1. Formulasi garam
adalah untuk membandingkan pengaruh
Perlakuan Berat ikan Konsentras
perbedaan konsentrasi garam pada i garam
karakteristik ikan.
Kontrol 58,09 gr 0 gr
METODOLOGI
15% Garam 63,09 gr 9,45 gr
Praktikum ini dilaksanakan pada
10% Garam 60 gr 6 gr
hari Jum’at, 05 Mei 2023 jam 13.00-
16.00 WIB di Laboratorium Terpadu 5% Garam 73,0 gr 3,65 gr
Fakultas Pertanian Universitas Garut. Setelah pengolesan garam pindahkan
ikan ke atas ayakan bambu dan
Alat dan bahan
dibiarkan selama satu hari. Selanjutnya,
Alat: Plastik, timbangan, ayakan
ikan dibersihkan dengan air kemudian
bambu. Bahan : Ikan nila segar, Garam
dikeringkan dengan cara dijemur dengan
dapur NaCl, Label.
panas matahari langsung selama
beberapa hari. Setiap hari dilakukan
Prosedur kerja
pengamatan dan catat perubahan yang
Siapkan sampel ikan cuci bersih
terjadi pada ikan.
dengan air mengalir sambil dibuang
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan selama 1
minggu perlakuan yang terbaik pada uji
organoleptik ikan adalah perlakuan
konsentrasi garam 10% pada ikan nila
dengan berat 60 gr. Kerusakan yang
terjadi sangat lambat, garam yang
diserap tidak berlebihan dan tidak
kurang. Garam yang berlebihan seperti
pada perlakuan konsentrasi garam 15%
menyebabkan warna pada ikan
menghitam/ warna yang dihasilkan tidak
sesuai dengan yang diharapkan.
Perlakuan yang direkomendasikan untuk
penggaraman ikan nila adalah perlakuan
konsentrasi 10%/60gr berat ikan.
DAFTAR PUSTAKA
Tubagus,robi.(2023).Modul
praktikum teknologi
pengawetan. Diakses pada 22
maret 2023