Oleh :
Kelompok 6
D-IV A. Semster III
V. Metode
1. Alat
- Pisau
- Talenan
- Baskom
- Piring
- Handskun plastik
- Gelas volume
- Nampan
- Timbangan
2. Bahan
- Ikan mujair
- Garam
30
Rendemen ¿ ×100%
100
= 0,3
44
Rendemen ¿ x 100 %
75
= 0,586
a. Hasil ikan mujair yang direndam dalam air garam selama 2 jam
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan pengeringan ini, kelompok kami melakukan proses pengeringan dengan
proses pengeringan dengan sinar matahari. Penggaraman kering ini dilakukan dengan garam,
dengan kadar garam 20 %. Sebelum proses penggaraman, harus dilakukan penimbangan bahan
antara lain yaitu ikan dan garam. Penimbanan sangat penting dilakukan agar dapat menghitung
berapa konsentrasi garam yang akan digunakan untuk proses penggaraman. Pada penimbngan
awal berat ikan kotor adalah 350 gr, karna dilakukan dua perlakuan jadi ikanya dibagi 2 masing
–masing berat yaitu, berat ikan yang ditaburi garam 75 gr dan berat ikan yang direndam garam
100 gr. Dengan jumlah rendemen masing- masing yaitu berat ikan 100 gr rendemennya 0,3 dan
berat ikan yang 75 gr rendemennya 0,586
Proses selanjutnya setelah selesai adalah pengeringan, proses pengeringan pada ikan
dilakukan dengan dijemur dibawah terik matahari selama beberapaa waktu, sampai daging ikan
kering, keringnya daging ikan dapat dilihat dari tekstur daging yang berwarna cerah. Tektur yang
keras cenderung renyah hal tersebut disebabkan konsentrasi air di dalam daging ikan asin yang
berkurang karena proses penjemuran tersebut. Kandungan air yang sedikit pada ikan asin yang
kami praktikumkan, menunjukan mutu ikan asin kami bagus. Pada proses pengeringan, massa
daging ikan akan berkurang, seiring dengan berkurangnya konsentrasi air pada daging ikan.
Maka dari itu penimbangan kedua kami mendapatkan hasil dengan masing masing yaitu berat
100 gr dengan penimbangan akhir dengan berat 44 gr dan yang 75 gr dengan penimbangan akhir
dengan berat 30 gr. Dalam hal ini ikan yang telah dijemur dibawah sinar matahari akan
mengalami penyusutan, jadi lebih bagus jika ikan dijemur di bawah sinar matahari, juga secara
alami.
IX. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengeringan merupakan suatu proses metode pengawetan produk yang pertama dilakukan
oleh manusia. Selama proses pengeringan, ikan akan mengalami pengurangan kadar air yang
mengakibatkan proses metabolisme bakteri pembusuk dalam tubuh ikan menjadi terganggu.
Berdasarkan hasil praktikum pada ikan mujair yang di berikan 2 perlakuan yaitu direndam
dengan air garam dan di lumuri dengan air garam.
Hasil ikan yang direndam dengan air garam dan kemudian dikeringkan didapatkan berat
kering 30 gram. Sedangkan yang hanya dilumuri garam kemudian dikeringkan dengan berat 44
gram. Besar kecilnya berat kering sangat dipengaruhi oleh sinar matahari yang dilakukan pada
saat pengeringan (penjemuran) yang dimana ikan mengalami pengurangan konsentrasi air oleh
sinar matahari sehingga semakin terik sinar matahari makan hasil yang di dapatkan akan semakin
bagus.
B. Saran
Pada saat melakukan praktikum sebaiknya mengikuti prosedur yang benar sebab sedikit
kesalahan yang dilakukan akan mempengaruhi dari hasil praktikum tersebut. Serta alat dan
bahan yang digunakan harus benar-benar bersih.
DAFTAR PUSTAKA
Jay,James M.1992.Modern Food Microbiology. Chapman&hall: London
Sasi, M,dkk.2000. Chilling Fresh Fish in Dry and Wet Ice. http:// biophyspal journal. (diakses
20 mei 2010)
Desroirer,Norman W. 2008. Pengawetan dan Pengolahan Bahan Pangan .Uip: Jakarta
Sumber: Premy Puspitawati Rahayu berbagi ilmu.
LAMPIRAN
Penanggung Jawab