Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengertianpertumbuhan adalahProses pertambahan volume dan jumlah sel sehingga ukuran


tubuh makhluk hidup tersebut bertambah besar. Pertumbuhan bersifatirreversibleatau tidak dapat
balidan dapat diukur. Sedangkan PengertianPerkembangan adalahproses perubahan menuju
kedewasaan melalui proses pertumbuhan dan diferensiasi. Perkembangan tidak dapat diuku

2.2 Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan

Menurut Moersintowarti (2002) tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:

a. Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan). Masa ini dibagi
menjadi 2 periode, antara lain:
1) Masa embrio ialah sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 minggu.
2) Masa fetus ialah sejak umur 9 minggu sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari dua
periode:
a) Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai dengan trimester kedua kehidupan
intra uterin, terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia
sempurna dan alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi.
b) Masa fetus lanjut, pada trimester akhir pertumbuhan berlangsung pesat dan
adanya perkembangan fungsi-fungsi. Pada masa ini terjadi transfer imunoglobulin
G (IgG) dari darah ibu melalui plasenta
b. Masa postnatal atau masa setelah lahir. Masa ini terdiri dari lima periode, antara lain:
1) Masa neonatal (0-28 hari)
Terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta
mulainya berfungsi organ-organ tubuh lainnya.
2) Masa bayi, dibagi menjadi dua:
a) Masa bayi dini (1-12 bulan), pertumbuhan yang sangat pesat dan proses
pematangan berlangsung secara kontiyu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf.
b) Masa bayi akhir (1-2 tahun), kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik dan fungsi ekskresi.
3) Masa prasekolah (2-6 tahun)
Pada saat ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil, terjadi perkembangan dengan
aktifitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya keterampilan dan proses berpikir.
4) Masa sekolah atau masa prapubertas (wanita: 6-10 tahun, laki-laki: 8-12 tahun).
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan masa prasekolah, keterampilan dan
intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok dengan jenis kelamin
yang sama.
5) Masa adolesensi (masa remaja), (wanita: 10-18 tahun, laki-laki: 12-20 tahun).
Anak wanita 2 tahun lebih cepat memasuki masa adolesensi dibanding anak laki-laki.
Masa ini merupakan transisi dari periode anak ke dewasa. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang sangat pesat yang disebut
Adolescent Growth Spurt. Pada masa ini juga terjadi pertumbuhan dan perkembangan
pesat dari alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder.
2.3 3.Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
a. Ciri-ciri pertumbuhan, antara lain:
1) Perubahan ukuran
Perubahan ini terlihat secara jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya
umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan
lain-lain.
2) Perubahan proporsi
Selain bertambahnya ukuran-ukuran, tubuh juga memperlihatkan perubahan proporsi.
Tubuh anak memperlihatkan perbedaan proporsi bila dibandingkan dengan tubuh
orang dewasa. Pada bayi baru lahir titik pusat terdapat kurang lebih setinggi
umbilikus, sedangkan pada orang dewasa titik pusat tubuh terdapat kurang lebih
setinggi simpisis pubis. Perubahan proporsi tubuh mulai usia kehamilan 2 bulan
sampai dewasa.
3) Hilangnya ciri-ciri lama
Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan, seperti
menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilangnya refleks
primitif.
4) Timbulnya ciri-ciri baru Timbulnya ciri-ciri baru ini adalah akibat pematangan
fungsi-fungsi organ. Perubahan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah
munculnya gigi tetap dan munculnya tanda-tanda seks sekunder seperti tumbuhnya
rambut pubis dan aksila, tumbuhnya buah dada pada wanita dan lain-lain.
b. Ciri-ciri perkembangan, antara lain:
1) Perkembangan melibatkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan disertai dengan perubahan
fungsi. Perkembangan sistem reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan pada
organ kelamin. Perubahan-perubahan ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara
umum, perubahan proporsi tubuh, berubahnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri
baru sebagai tanda kematangan suatu organ tubuh tertentu.
2) Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
Seseorang tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati
tahapan sebelumnya. Misalnya, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa
berdiri. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
3) Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal. Pola ini disebut pola sefalokaudal.
b) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerakan kasar) lalu
berkembang di daerah distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan dalam
gerakan halus. Pola ini disebut proksimodistal.
4) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan, tahap-tahap
tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat
lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, berdiri sebelum berjalan, dan
lain-lain
5) Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Perkembangan berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan
berkembang pesat pada awal masa remaja, sedangkan bagian tubuh yang lain
mungkin berkembang pesat pada masa lainnya.
6) Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi
peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
2.4  Faktor Pendukung Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia.
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap
perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang
mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh
lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya
temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak
aspek yang dipengaruhi Faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar
untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh
faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak
ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. masa
sebelum lahir merupakan pertumuhan dan perkembangan manusia yang sangat komleks,
karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya
jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
Pertumbuhan fisik manusia setelah lair merupakan kelanjutan pertumbuhan
sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa.
selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah
sekitar sepertiga  dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi
sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran
badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya
manusia  samapi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak
akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu
memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.

b. Kecerdasan (Intelek)
Kecerdasan atau daya pikir berkembang sejalan dengan pertumbuhan saraf otak.
Pertumbuhan saraf yang telah matang akan diikuti oleh fungsinya dengan baik, dan oleh
karena itu seorang manusia akan juga mengalami perkembangan kemampuan
berpikirnya. Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwal kecerdasan itu
diwariskan (diturunkan). Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya
mempunyai peranan minim dalam kecerdasan.
Perkembangan lebih lanjut tentang perkembangan kecerdasan ini ditunjukkan
pada prilakunya, yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu. Tindakan itu telah
mendapatkan proses pertimbangan atau lebih dikenal dengan proses analisis, evaluasi,
sampai dengan kemanpuan menarik kesimpulan dan keputusan. Ketika seseorang bisa
melakukan peramalan atau perediksi, perencanaan dan berbagai kemampuan analisis dan
sintesis, hal ini dikenal dengan perkembangan kognitif.

c. Temperamen (Emosi)
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh
manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia,
banyak hal yang dibutuhkannya. kebutuhan setiap orag dapat dibedakan menjadi dua
kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan
itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder
yang  pemenuhannya dapat ditundakan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi
maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
Temperamen adalah gaya-perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-
ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif
menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang,
sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan
sebagian lagi tidak demikian.
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau prilaku fisik,
seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang
lainnya. Begitu pula sebaliknya seseorang yang gembira akan melonjak-lonjak sambil
tertawa lebar dan sebagainya.
d. Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan
seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal
banyak manusia. Perkenalan dengan oranbg lain dimulai dengan mengenal ibunya,
kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia
diluar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat
heterogen, namunp pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya.
Anak membentuk kelompok sebanya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan
kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan
bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan social. Dalam perkembangannya
setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan
dibantu, memberi dan diberi.

e. Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai
alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran
kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.

f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat
berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi;
1984), bakat mencakup tiga dimensi  yaitu: dimensi perceptual, dimensi psikomotor dan
dimensi intelektual.
Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan
yang dimiliki  akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan
salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun
keterampilan.

g. Sikap, Nilai dan Moral


Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir
dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan
(kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai
dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak
boleh, yang harus dilakukan  dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan
nilai dan prilaku seta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetspi sejalan dengan
perkembangan inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang
berlaku di dalam keluarga dan  semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan 
yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.

h. Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan


Keturunan dnn lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan
individu dengan kecerdasan, temperamen tinggi dan berat badan, minat yang khas.
1) Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang
waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap
orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada
usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada -permainan fantasi
pada niasa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau
perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama
siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu
kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis,
proses kognitif dan proses sosial.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan
pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase.
Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam
kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja.
Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu
suatu fase itu dimulai dan berakhir.
2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Menurut Soetjiningsih (1995) dan Suryanah (1996) faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain:
a. Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Anak dapat mewarisi sifat tertentu.
b. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan.
Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan. Faktor
lingkungan dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Faktor pranatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan.
Misalnya: gizi ibu pada waktu hamil, toksin/zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, dan
stres.
2) Faktor post-natal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir. Secara
umum dapat digolongkan menjadi:
a) Lingkungan biologis, antara lain: Ras/suku bangsa, Jenis kelamin, umur, gizi,
perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, fungsi metabolisme dan
hormon.
b) Faktor fisik, antara lain: cuaca/musim, sanitasi, keadaan rumah dan radiasi.
c) Faktor psikososial, antara lain: stimulasi, motivasi belajar, kelompok sebaya,
kasih sayang dan kualitas interaksi anak-orang tua.
d) Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain: pekerjaaan, pendidikan, jumlah
saudara, adat istiadat, norma dan agama.

2.6 Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan

Setiap individu pada hakekatnya akan mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non-
fisik yang meliputi aspek-aspek intelek, emosi, social, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral,
serta sikap. Adapun aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan yaitu sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Fisik

Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang ,dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa.

a) Pertumbuhan Sebelum Lahir

Setiap manusia itu ada dan terjadi dimulai dari suatu proses pembuahan
(Pertemuan Sel telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan,yang disebut
embrio. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang sangat kompleks, karena pad masa itu merupakan awal terbentuknya organ-
organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk system saraf yang
paling lengkap. Kelahiran pada dasarnya merupakan pertanda kematangan biologis,
masing-masing komponen biologi telah mampu berfungsi secara mandiri.

b) Pertumbuhan Setelah Lahir

Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhannya sebelum


lahir, proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai dewasa. Setiap bagian fisik
seseorang atau iindividu akan terus mengalami perubahan karena pertumbuhan, sehingga
masing-masing komponen tubuh akan mencapai tingkat kematangan untuk menjalankan
fungsinya.
Pertumbuhan fisik manusia berbeda dengan pertmbuhan hewan. Demikian anak hewan itu
dilahikan, dalam waktu yang sangat singkat ia segera dapat berjalan mengikuti induknya untuk
mencari makan. Tetapi tidak demikian halnya bagi manusia. Pada awalnya setiap bayi itu
dilahirkan, respon terhadap rangsangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks dan belum
terkoorinasikan. Pertumbuhan dan perkembangan fungsi biologis setiap orang memiliki pola dan
urutan yang teratur.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
perilaku anak sehari-sehari. Secara langsung pertumbuhan fisik seseorang anak akan menentukan
anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan
mempengaruhi bagaimana ini memandang dirinya sendiri dan bagamana ia memandang orang
lain.
Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi menjadi empat periode utama, dua periode ditandai
dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang
lambat. Selama periode pralahir dan enam bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat
cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pascalahirnya, pertumbuhan seorang bayi
memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai si anak
memasuki tahap remaja.
Pertumbuhan fisik dipengaruhi oleh berbagai faktor,antara lain factor nutrisi yang
telah terasa pengaruhnya sejak bayi belum lahir dan sesudah lahir ,factor perawatan yang
menyangkut perawatan fisik maupun psikis seperti kasih sayang atau cinta kasih.

2. Intelek

Intelek merupakan kata lain pikir ,berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak.
Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim
disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu
menunjukkan fungsinya secara baik.
Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu sebagai berikut :

a. Tahap pertama : Masa sensori motor (0.00-2.50 th)

Yaitu masa ketika bayi mempergunaan system penginderaan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya.

b. Tahap Kedua : Masa pra-operasional (2.00-7.00 th)


Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili sesuatu yang
tidak ada.

c. Tahap ketiga : Msa konkrit – operasional (7.00-11.00 th)

Anak mulai mengembangkan tiga macam opersi berpikir, yaitu :

a) Identifikasi : mengenali sesuatu;

b) Negasi : mengingkari sesuatu;

c) Reprokasi : mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal

d. Tahap keempat : masa operasional (11.00-dewasa)

Pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat menngambil
kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.

3. Emosi

Rasa dan perasaan merupakan salah potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam
hidup atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkan.
Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani
dan rohani. Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan atau perilaku
fisik. Seperti marah yang ditunjukkan dengan teriakan suara keras, atau tingkah laku yang lain.

4. Sosial

Dengan perkataan lain, dalam proses pertumbuhan setiap orang tidak dapat berdiri sendiri.
Setiap manusia memerlukan lingkungannya, dan senantiasa akan memerlukan manusia lain.

5. Bahasa

Fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi
dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang sekitarnya. Bicara adalah bahasa suara, bahasa
lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau
perasaannya dengan tangis atau ocehan.

6. Bakat khusus
Pada mulanya bakat merupakan hal yang amat penting berkaitan dengan masalah-masalah
pekerjaan atau tugas. Bakat merupakan kemampuan tertentu yang dimiliki oleh seorang individu
yang hanya dengan rangsangan atu sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan
baik. Seseorang yang memiliki bakat akan cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki
akan berkembang dengan pesat dan menonjol.

7. Sikap, Nilai, dan Moral

Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar
dikelompokkan menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai
dan sikap (efektif), dan penguasaan psikomotor. Masa bayi masih belum mempersoalkan
masalah moral, karena dalam kehidupan bayi belum dikenal hierarkhi nilai dan suara hati,
perilakunya belum dibimbing oleh norma-norma moral.

Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai
ditunjukkan hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang

2.7

Daftar pustaka

F.Patty, M.A., Prof., dan Kasmiran Woerjo M.A., Prof., DR., dan Moh. Noor Syam, Drs., dan I.
Wayan Ardhana M.A., Drs., Indung A. Saleh., Drs., Pengantar Psikologi Umum, cetakan ke IV,
Usaha Nasional, Surabaya, 1982

Dr. Lismadiana,M.Pd. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. Diakses pada 17 agustus


2019 htt://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/103/jtptunimus-gdl-hartinig2a-5149-3-bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai