Analisa Data
Data yang diperoleh dari praktikum ini dianalisis dengan
menggunakan statistk non parametrik dengan metode uji Chi-Square.
Kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Ikan asin dikatakan bermutu BAIK, bila nilai organoleptiknya antara 7-
9. Ikan asin dikatakan bermutu SEDANG, bila nilai organoleptiknya
antara 5-6. Ikan asin dikatakan bermutu JELEK, bila nilai
organoleptiknya antara 1-4.
Contoh Lembar Pengujian Organoleptik Ikan Pindang
Berilah tanda (v) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
penilaian yang saudara berikan !
1 amat sangat
tidak suka
2 sangat tidak
suka
3 tidak suka
4 agak tidak
suka
5 netral
6 agak suka
7 suka
8 sangat suka
9 amat sangat
suka
2. PEMINDANGAN
Landasan Teori
Pemindangan merupakan salah satu metode pengolahan hasil
perikanan tradisional khususnya dikenal di Pulau Jawa dan Bali
mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan produk olahan
tradisional lainnya. Kelebihan yang dimiliki ikan pindang yaitu :
hasil olahannya dapat langsung dikonsumsi tanpa harus dimasak
terlebih dahulu dan rasanya sesuai dengan selera kebanyakan
penduduk Indonesia. Namun yang menjadi permasalahan adalah daya
awet ikan pindang yang
relatif pendek, sedangkan bila ikan pindang dibuat dengan
konsentrasi garam tinggi maka kurang disukai konsumen. Oleh
karena itu penggunaan bahan tambahan (food additive) yang
berfungsi untuk memperpanjang daya awet ikan pindang telah
dilakukan seperti penggunaan protamin, glisin dan ekstrak
Sargassum sp.
Pada dasarnya pemindangan ikan merupakan upaya pengawetan
sekaligus pengolahan ikan yang menggunakan kombinasi perlakuan
penggaraman dan pemanasan (perebusan). Berdasarkan metode
pengolahannya pemindangan dapat dibagi menjadi dua kelompok :
1. Pemindangan garam (salt boiling),yaitu proses pemindangan
yang dibuat dengan cara ikan ditaburi garam dengan
konsentrasi tertentu (ikan berkontak langsung dengan kristal-
kristal garam) dan ditambahkan sejumlah air kemudian
direbus sampai ikan masak. Pindang ini juga dikenal dengan
pindang paso, pendil tau badeng (berdasarkan wadah yang
digunakan untuk merebus).
2. Pemindangan air garam (brine boiling), yaitu proses
pemindangan yang dibuat dengan cara merebus ikan yang
sudah diatur dalam wadah tertentu (dari anyaman bambu)
dalam larutan garam yang panas selama waktu tertentu.
Berdasarkan wadah yang digunakan pindang ini juga dikenal
dengan nama pindang naya, besek atau kudung.
Proses pengawetan yang terjadi pada ikan pindang adalah
kombinasi antara proses penggaraman dan perebusan (penggunaan
suhu tinggi). Garam selain berfungsi sebagai bahan pengawet juga
berfungsi untuk membentuk rasa yang spesifik.
Tujuan Praktikum
Untuk menelaah pengaruh penggunaan berbagai konsentrasi
garam terhadap mutu organoleptik (penampakan, bau, konsistensi dan
rasa) ikanpindang badeng yang dihasilkan.
Cara Kerja
1. Buang isi perut (jeroan) dan insang dengan cara membelah tubuh
ikanbagian bawah (abdominal) dari lubang anus mengarah kedepan
2. Cuci sampai bersih
3. Bagi ikan tersebut pada tujuh perlakuan konsentrasi garam, 0%, 2.5
%, 5.0 %, 7.5 %, 10.0 %, 12.5 %, dan 15 % (b/b)
4. Atur ikan tersebut kedalam badeng/paso yang bagian alasnya
sudah diberi anyaman bambu. Posisi ikan dalam badeng/paso
antara lapisan satu dengan lapisan lainnya berselang-seling.
Taburkan garam kedalam tubuh ikan secara merata sesuai dengan
perlakuan.
5. Tambahkan air sebanyak masing-masing 2500ml (sampai semua
ikanterendam)
6. Rebus sampai masak yang ditandai dengan retaknya pangkal ekor.
2. Bau
Spesifikasi Nilai
Hampir netral 7
Padat, kompak 7
4. Rasa
Spesifikasi Nilai
Enak, gurih 7
Rasa basi 3
Tengik, busuk 1
3. FERMENTASI IKAN PEDA
Landasan Teori
Pengolahan ikan secara fermentasi merupakan cara pengolahan
komoditas perikanan yang sangat terkenal khususnya di negara-
negara Asia Tenggara. Berbagai produk fermentasi seperti prahoc,
mamtoom, bagoong, terasi, peda dll. Produk tersebut ada yang
dalam bentuk ikan utuh, pasta atau saus.
Proses fermentasi yang terjadi pada ikan merupakan proses
penguraian secara biologis atau semi biologis terhadap senyawa-
senyawa kompleks terutama protein menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana dalam kondisi terkontrol. Selama proses fermentasi
ika, protein akan terhidrolisis menjadi peptida dan asam-asam amino
yang kemudian akan terurai lebih lanjut menjadi komponen-
komponen yang berperan dalam pembentukan cita rasa produk
(Rahayu et al., 1992).
Proses fermentasi dikelompokkan menjadi 4 kelompok (Stanton
dan Yeoh, 1978) sbb :
1. Fermentasi dengan menggunakan kadar garam tinggi, seperti
dalam pembuatan peda, kecap ikan, bekasam.
2. Fermentasi dengan menggunakan asam-asam mineral
(anorganik),
seperti dalam pembuatan silase ikan dengan menggunakan
asam-asam kuat yaitu asam khlorida/sulfat
3. Fermentasi dengan menggunakan bakteri asam laktat,
misalnya dalam pembuatan bekasam
Keuntungan proses fermentasi yaitu nilai gizinya tinggi
dibandingkan dengan bahan aslinya karena mempunyai daya
cerna yang tinggi (selama proses fermentasi terjadi penguraian
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana) dan
terbentuknya beberapa komponen gizi seperti riboflavin,
provitamin A.
Tujuan
1. Menelaah penggunaan jenis ikan (air tawar dan air laut) terhadap
mutuorganoleptik ikan peda yang dihasilkan
2. Mempelajari tingkat konsentrasi garam yang digunakan dalam
hubungannya dengan mutu organoleptik ikan peda yang dihasilkan
3. Mengetahui tingkat kesukaan panelis.
Cara Kerja
- siangi ikan, ambil jeroan dan insang melalui mulut ikan
- cuci sampai bersih
- kelompokkan dengan konsentrasi garam 20%, 25%, 30%, dan 35% (b/b)
- garami ikan, taburkan diluar dan didalam tubuh ikan
- susun ikan kedalam paso yang sudah di alasi plastic dan daun
pisanguntuk membuat suasana anaerob
- bagian bawah/alas terlebih dahulu ditaburi garam (jangan
berkontaklangsung dengan ikan)
- tutup rapat lakukan fermentasi selama satu minggu
- setelah satu minggu, buka, anginkan dibawah sinar matahari
sampai
kering
- bila bau khas peda belum muncul lakukan fermentasi lagi selam 2 hari
- goreng
- uji organoleptik (uji hedonik)
Contoh Lembar Pengujian Organoleptik Ikan Pindang
9 Sangat suka
7 suka
5 biasa
3 Tidak suka