Anda di halaman 1dari 6

INDONESIAN

JOURNAL OF COMMUNITY
This is an Open Access article
HEALTH NURSING distribute under
the terms of the

(Jurnal Keperawatan Komunitas) Creative Commons Attribution


4.0 International License
Vol. 4, No. 1 Februari 2019

PENGARUH MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP PENGENDALIAN MARAH


DAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI
(Al-Qur'an Murottal Effects on Anger Management and Blood Pressure in Patients with
Hypertension)
Choirina Nur Aziza, Abu Bakar and Elida Ulfiana
Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

ABSTRAK
RIWAYAT ARTIKEL
Diterima: 5 Desember 2018 Pendahuluan: Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu intervensi non konvensional
Disetujui: 11 Februari 2019 dalam mengendalikan emosi seseorang yang mempengaruhi tekanan darah pada
penderita hipertensi karena dengan mendengarkan murottal Al-Qur’an selama
beberapa menit atau jam dapat memberikan dampak positif bagi tubuh seseorang.
KONTAK PENULIS Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap
pengendalian emosi (Anger Management) dan tekanan darahpada penderita hipertensi.
Choirina Nur Aziza
choirina.nur.aziza- Metode: Penelitian ini menggunakan quasi-experimental pretest-posttest with two
2017@fkp.unair.ac.id group design. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 responden yang
Fakultas Keperawatan, menderita hipertensi dan belum pernah mendapatkan intervensi apapun, beragama
Universitas Airlangga
Islam, berusia 20-60 tahun dan tidak mengalami gangguan pendengaran di Desa
Sukorejo Bojonegoro dan penelitian ini melalui Door to Door. Analisis ini menggunakan
uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann-Whitney U Test. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah murottal Al-Qur’an dan variabel dependen adalah pengendalian
emosi (Anger Management) dan tekanan darah.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan tingkat pengendalian emosi dengan
cara mengatasi emosi negative, mampu menenangkan diri, dapat mengontrol emosi dan
dapat menunjukkan respon emosi yang tepat. Pengendalian emosi kelompok perlakuan
(p=0,000) dan kelompok kontrol (p=0,001), pada tekanan darah (sistol p=0,000),
(diastol p=0,001) dan tidak terdapat perbedaan tekanan darah pada kelompok kontrol
(sistol p=0,317 dan diastole p=0,705). Pada Uji Mann-whitney pada pengendalian emosi
(p=0,000), tekanan darah sistol (p=0,004) dan tekanan darah diastol (p=0,064).
Kesimpulan: Mendengarkan murottal Al-Qur’an dapat memberikan dampak positif,
karena dapat memberikan ketenangan dan perasaan nyaman yang dapat
mengendalikan emosi marah dan tekan darah. Perawat dapat memberikan intervensi
mendengarkan murottal Al-Qur’an pada penderita hipertensi untuk mengendalikan
emosi marah dan tekanan darah.
Kata Kunci
murottal al-qur’an; pengendalian emosi; anger management; tekanan darah; hipertensi

ABSTRACT
Introduction: Al-Qur'an Murottal is one of the interventions in controlling human
emotions and influencing blood pressure in patients with hypertension because
listening to Al-Qur'an Murottal can have a positive impact on one's body. The purpose of
this study was to determine the effect of Al-Qur'an Murottal on emotional control
(Anger Ma-nagement) and blood pressure in patients with hypertension.
Method: This study used quasi-experimental pretest-posttest with two group designs
The total samples in this study were 44 respondents who had hypertension and had
never received any intervention, were Muslim, replaced 20-60 years and had no hearing
difficulties in Sukorejo Village, Bojonegoro and this research through door to door.
Wilcoxon Signed Ranks Test and the Mann-Whitney U Test were used to analyse this
study.

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN | 23
C. N. AZIZA ET AL.

Result: The Wilcoxon Signed Ranks Test showed differences in the level of emotional
control in the treatment group (p = 0,000) and the control group (p = 0,001), blood
pressure was different in the treatment group (systolic blood pressure p = 0,000 and
diastolic blood pressure p = 0,001) and there was no difference in blood pressure in the
control group (systolic blood pressure p = 0.317 and diastolic blood pressure p=0.705).
The Mann-Whitney U Test showed differences in the level of emotional control in the
treatment group and the control group (p = 0,000) and there were differences in blood
pressure between the treatment group and the control group (systolic blood pressure
p=0.004 and diastolic blood pressure p = 0.064).
Conclusion: Listening to Al-Qur'an Murottal can have a positive impact. So Nurses can
provide Al-Qur'an Murottal listening interventions for patients with hypertensionthat
control patients’s anger and suppress blood emotions.
Keywords
al qur’an murottal; emotional control; anger management; blood pressure;
hypertension

Kutip sebagai: Aziza, C. N., Bakar, A., & Ulfiana, E. (2019). Pengaruh Murottal Al-Quran terhadap
Pengendalian Marah dan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi. Indonesian J. of
Community Health Nurs. J., 4(1), 23-28. Doi: 10.20473/ijchn.v4i1.12359

1. PENDAHULUAN atau emosi dapat menyebabkan penambahan kadar


adrenalin dalam jumlah besar (Tharayyarah, 2013).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu Sedangkan hipertensi sendiri dipengaruhi oleh
peningkatan abnormal tekanan darah dalam hormon kortisol. Kortisol sebagai glikokortikoid ada-
pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih lah berperan besar dalam proses metabolisme
dari suatu periode. Hipertensi memiliki prevalensi glukosa serta metabolisme protein dan lemak
yang tinggi pada masyarakat umum, merupakan melalui peningkatan proses glukoneogenesis di hati
faktor risiko utama penyebab kematian terbesar di dan berperan dalam proses adaptasi terhadap stress.
seluruh dunia, menjadi penyebab terjadinya stroke Fungsi lain dari kortisol adalah mengatur tonus ar-
dan penyakit jantung koroner (PJK) (Bhagani, Kapil, teriol dan menjaga tekanan darah (merangsang
& Lobo, 2018). Mulai dari anak-anak sampai lansia sekresi angiotensin II) (Aini & Aridiana, 2016).
sangat berisiko terhadap terjadinya hipertensi. Keadaan ini diakibatkan oleh adanya efek permisif
Faktor-faktor risiko ini dianggap tidak dapat diubah signifikan kortisol terhadap aktivitas hormon lain.
(misalnya usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga) Epinefrin adalah salah satu jenis hormon yang ak-
atau dapat dimodifikasi (misalnya, obesitas, gaya tivitasnya dipengaruhi oleh kadar hormon kortisol,
hidup, merokok, koping terhadap stres) (Starner & kortisol harus ada dalam jumlah yang memadai agar
Peters, 2015). epinefrin dapat menimbulkan vasokonstriksi
Penelitian awal tentang kaitan antara emosi dan (penyempitan pembuluh darah).
perilaku emosional dengan penyakit hipertensi. Kondisi stres tubuh akan meningkatkan sekresi
Kemarahan adalah emosi yang telah menerima epinefrin hingga 300 kali lipat dari kadar normalnya,
banyak perhatian penelitian karena memunculkan tergantung dari jenis dan intensitas rangsangan
peningkatan kardiovaskular yang kuat. Penelitian stress (Sherwood, 2014). Kortisol meningkatkan
telah menunjukkan bahwa tingkat kemarahan yang aktivitas epinefrin, sehingga terjadi peningkatan
berlebihan serta gaya ekspresi kemarahan yang frekuensi jantung dan tekanan darah (Aini &
berbeda (penekanan, ekspresi, atau kontrol Aridiana, 2016). Karena hal tersebut dapat meng-
kemarahan) dapat memiliki dampak yang signifikan akibatkan terjadinya peningkatan emosional pada
terhadap kesehatan. Orang dengan tingkat ekspresi penderita hipertensi.
kemarahan yang tinggi ditemukan berisiko tinggi Jiwa manusia adalah kekuatan, spiritualitas
untuk penyakit jantung koroner dan peningkatan mempunyai arti yang berbeda bagi setiap individu.
reaktivitas tekanan darah terhadap stres. Hal ini Oleh karena itu, perawat memerlukan kesadaran
terutama berlaku untuk pria. Penelitian menun- terhadap spiritualitas diri mereka agar dapat
jukkan bahwa wanita lebih mungkin untuk menyediakan pelayanan spiritual yang relevan dan
mengelola atau menekan kemarahan mereka dalam sesuai. Dalam menyelenggarakan pelayanan spiritual
hati, dengan penekanan terkait dengan tekanan yang suportif dan penuh arti, penting bagi perawat
darah tinggi (Starner & Peters 2015). untuk memahami konsep-konsep spiritualitas,
Secara ilmiah terbukti bahwa sejumlah hormon nor- kesejahteraan spiritualitas, kepercayaan, agama, dan
adrenalin dalam darah dapat bertambah sampai dua harapan. Perawat perlu melayani individu secara
atau tiga kali lipat dalam posisi berdiri selama lima
menit. Sementara hormon adrenalin, hanya naik sedikit
ketika berdiri. Sementara itu, tekanan jiwa

24 | Volume 4 No 1 FEBRUARI 2019


INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH NURSING

keseluruhan dan menerima kepercayaan serta Dalam penelitian ini peniliti dibantu oleh 9 petugas
penga-laman klien ketika menyelenggarakan kesehatan (perawat) yang sudah menyamakan
pelayanan spiritual (Potter & Perry, 2009). persepsi tentang penelitian ini, dalam pengisian
Bidang kedokteran jiwa memiliki cara dalam kuesioner maupun dalam melakukan intervensi
mengobati penderita marah, melalui pengurangan kepada responden.
sensitivitas emosi, yaitu dengan melatih pasien untuk Intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an
melakukan relaksasi sambil mengahadapi situasi yang kemudian diberikan kepada kelompok perlakuan.
sulit sehingga ia terlatih mengahadapinya tanpa marah Peneliti dan 9 asisten penelitian satu persatu
atau emosi (Tharayyarah, 2013). melakukan intervensi di setiap rumah kelompok
Salah satu cara melakukan relaksasi yaitu melalui perlakuan. Dengan mendengarkan murottal Al-
suara yang dapat menurunkan hormon-hormon stres, Qur’an (Q.S Ar-Rahman) selama 10-15 menit,
mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa mendengarkan murottal terlebih dahulu dilakukan
takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia observasi tekanan darah. Intervensi dilakukan 2 hari
tubuh sehingga menurunkan tekanan darah (Heru, sekali selama 1 minggu di rumah masing-masing
2008). Oleh karena itu terapi dengan suara dapat responden, di ruangan yang tertutup. Responden
dipilih sebagai metode alternatif untuk membantu dikondisikan dalam keadaan duduk dan
menurunkan tekanan darah. mendengarkan murottal Q.S Ar-Rahman. Intervensi
Karena kebutuhan dari pasien adalah kebutuhan dilakukan satu kali pada waktu sore hari.
holistik yang mencakup kebutuhan bio-psiko-sosial- Setelah intervensi diberikan kepada kelompok
spitual-kultural, maka dari itu sebagai perawat harus perlakuan selama 1 minggu, peneliti melakukan
memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dari setiap penilaian ulang (posttest) kepada kedua kelompok
pasien. Berdasarkan dari hal tersebut, terapi suara untuk mengetahui tekanan darah, tingkat stress,
murottal Al-Qur’an akan digunakan dalam penelitian emosi yang dirasakan pada penderita hipertensi.
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari murottal Peneliti juga membandingkan tekanan darah, tingkat
Al-Qur’an terhadap pengendalian emosi (Anger stress, emosi yang dirasakan antara kelompok
Management) dan penurunan tekanan darah pada perlakuan yang diberi intervensi mendengarkan mu-
penderita hipertensi. rottal Al-Qur’an dengan kelompok kontrol yang
hanya sekali mendapatkan intervensi mendengarkan
2. METODE murottal Q.S Ar-Rahman pada saat posttest.
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah
Desain penelitian ini adalah quasy experiment dengan
adalah mendengar murottal Al-Qur’an. dan variabel
pendekatan pre and post control group yaitu untuk
dependen dalam penelitian ini adalah adalah
melihat hubungan sebab akibat dengan melibatkan
pengen-dalian emosi (Anger Management) pada
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (Nursalam,
penderita hipertensi. Penelitian ini telah lulus etik
2016). Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 44
dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
responden yang menderita hipertensi dan belum
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya dengan
pernah mendapatkan intervensi apapun, beragama
nomor surat 1242-KEPK.
Islam, berusia 20-60 tahun dan tidak mengalami
gangguan pendengaran di Desa Sukorejo, Bojonegoro.
3. HASIL
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bojonegoro
pada bulan Januari-Agustus 2018. Dalam penelitian ini Karakteristik responden penelitian kelompok
uji normalitas dilakukan sebelum dilakukan analisis perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 22
data. Hasil uji normalitas didapatkan nilai p<0,05 yang responden dapat dilihat pada Tabel 1 tentang
berarti data tidak normal. Berdasarkan uji normalitas karakteristik demografi di Desa Sukorejo, Kabupaten
tersebut, penelitian ini digunakan uji Wilcoxon Signed Bojonegoro.
Rank Test dan Mann Whitney U Test. Pada tabel 1 didapatkan hasil distribusi usia
responden pada kelompok perlakuan paling banyak
Pengambilan sampel penelitian dilakukan berusia ≥ 50 tahun dengan jumlah 9 orang (40,9 %)
dengan metode Simple Random Sampling. Diambil dari 22 responden. Sementara itu, distribusi usia pada
44 responden secara acak. Peneliti melakukan kelompok kontrol terdapat jumlah yang sama pada usia
pembagian kelompok kontrol dan kelompok 30-39 tahun sebanyak 7 orang (31, 8 %) dan ≥ 50
perlakuan, setelah pembagian kelompok peneliti tahun sebanyak 7 orang (31, 8 %) dari 22 responden.
mendatangi rumah responden, peneliti menjelaskan Sebagian besar jenis kelamin responden berdasarkan
tujuan, proses penelitian yang dilakukan dan data distribusi menunjukkan bahwa pada kelompok
memberikan inform consent. perlakuan dan kelompok kontrol adalah perempuan
Setelah mendapatkan persetujuan untuk dilakukan dengan prevalensi kelompok perlakuan sebanyak 13
penelitian oleh responden, peneliti terlebih dahulu orang (77, 3 %) dan pada kelompok kontrol sebanyak
melakukan penilaian dengan kuesioner Regulasi Emosi 19 orang (86, 4 %). Distribusi status pernikahan
(pretest) kepada kelompok perlakuan dan kelompok responden pada kelompok perlakuan yang sudah
kontrol terhadap tekanan darah, tingkat stress, dan menikah terdapat 18 orang (81, 8 %) sedangkan pada
emosi yang dirasakan. kelompok kontrol

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN| 25
C. N. AZIZA ET AL.

yang sudah menikah terdapat 14 orang (63, 6%) disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
selebihnya janda atau duda dan belum menikah. signifikan hasil data posttest pada kedua kelompok
Distribusi pendidikan terakhir responden pada (kelompok perlakuan dan kontrol).
kelompok perlakuan terdapat hasil yang sama pada Data distribusi tekanan darah responden pada
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Desa
masing-masing berjumlah 7 orang (31, 8%) dan pada Sukorejo Bojonegoro pada Bulan Desember 2018
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Perguruan s.d. Januari 2019 ditunjukkan pada Tabel 3.
Tinggi masing-masing berjumlah 4 orang (18,2 %) dari Pada Tabel 3 ditunjukkan tentang hasil uji statistik
22 responden, pada kelompok kontrol pendidikan Wilcoxon Signed Ranks Test pada variabel tekanan
terakhir terbanyak pada perguruan tinggi berjumlah 10 darah pada pretest dan posttest kelompok perlakuan,
orang (45, 5%) dari 22 responden. Sedangkan yang diperoleh nilai tekanan darah sistol p= 0,000 dan
distribusi pekerjaan pada kelompok perlakuan, 3 orang nilai tekanan darah diastol p= 0,001 yang berarti nilai p
yang tidak bekerja, 1 orang menjadi guru, 1 orang < 0,005 menunjukkan bahwa pretest dan posttest pada
menjadi polisi, 2 orang yang menjadi peratani, IRT, kelompok perlakuan terdapat perubahan tekanan
buruh, pedagang masing-masing 4 orang. Pada darah yang signifikan maka dapat diartikan adanya
kelompok kontrol banyak yang tidak bekerja sebanyak pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah
5 orang (22, 7%), dan ada 1 orang bekerja sebagai tim pada penderita hipertensi. Sementara itu , hasil data uji
kesehatan (perawat) disalah satu rumah sakit swasta di statistik Wilcoxon Signed Ranks Test pada pretest dan
Bojonegoro. posttest kelompok kontrol hasil dari nilai tekanan
Distribusi penghasilan per bulan pada kelompok darah sistol p = 0, 317 dan nilai tekanan darah diastol p
perlakuan masih banyak yang berada dikisaran < = 0, 705 yang berarti tidak terdapat perubahan tekanan
500.000 rupiah sebesar 5 orang (22, 7%). Pada darah pada pretest dan posttest kelompok kontrol.
kelompok kontrol prevalensi terbanyak berada
dikisaran >2 juta rupiah tiap bulannya sebesar 6 orang Pada tabel 3 ditunjukkan bahwa hasil analisis uji
(27, 3%). Sedangkan distribusi lama sakit dari Mann – Whitney U Test saat pretest-pretest diperoleh
responden, prevalensi terbanyak merupakan pasien nilai tekanan darah sistol p = 0,310 dan nilai tekanan
baru < 1th menderita hipertensi, baik pada kelompok darah diastol p = 0,693 sehingga nilai p> 0,005 artinya
perlakuan maupun pada kelompok kontrol sebanyak tidak ada perbedaan perubahan tekanan darah antara
8 orang (36, 4%) pada masing-masing kelompok. kelompok perlakuan dan kelompok kontrol atau
Distribusi tingkat pengendalian emosi responden homogen. Sedangkan pada hasil posttest-posttest
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol menunjukkan nilai tekanan darah sistol p= 0,004 dan
setelah pengisian kuesioner regulasi emosi pretest nilai tekanan darah diastol p= 0,068 sehingga nilai p
dan posttest ditunjukkan pada table 2. < 0,005 pada tekanan darah sistol sedangkan nilai p>
Pada tabel 2 didapatkan hasil uji Wilcoxon Signed 0,005 pada tekanan darah diastol yang berarti ada
Ranks Test pada kelompok perlakuan p < 0,005 perubahan yang signifikan pada tekanan darah sistol
yaitu sebesar 0,000 yang berarti bahwa pretest dan responden, dan tidak ada perubahan yang signifikan
posttest pada kelompok perlakuan terdapat dari tekanan darah diastol responden. Dari data
perbedaan tingkat pengendalian emosi (Anger tabel distribusi menunjukkan perbedaan hasil data
Management) yang signifikan maka dapat dikatan tekanan darah pada kelompok perlakuan dan
adanya pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengendalian emosi (Anger Management) pada perbedaan yang signifikan hasil data pada kedua
penderita hipertensi. Sementara itu, hasil data yang kelompok (kelompok perlakuan dan kelompok
didapat dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed kontrol).
Ranks Test pada pretest dan posttest kelompok
kontrol menunjukkan bahwa p< 0,005 yaitu sebesar 4. PEMBAHASAN
0,001 yang berarti bahwa juga terdapat perbedaan
Pada tabel 2 didapatkan hasil distribusi tingkat
tingkat pengendalian emosi pada pretest dan
pengendalian emosi (Anger Management) responden
posttest kelompok kontrol tetapi dengan hasil yang
pada kelompok perlakuan dan kontrol. Pada
lebih besar dari kelompok perlakuan.
kelompok perlakuan, sebagian besar tingkat
Hasil hasil analisis uji Mann – Whitney U Test saat
pengendalian emosi responden pada pretest
pretest-pretest diperoleh nilai p = 0,164 sehingga nilai
pengisian kuesioner regulasi emosi adalah kategori
p > 0,005 yang berarti tidak ada perbedaan antara
pengendalian emosi yang buruk, sebanyak 18 orang
kelompok perlakuan dan kelompok control atau
(60%) dengan hasil nilai diantara 64-71. Data
homogen. Sedangkan pada data posttest pada
distribusi posttest pada kelompok perlakuan
kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan tingkat
terdapat perbedaan hasil pada kedua kelompok yang
pengendalian emosi (Anger Management), tingkat
dilakukan dengan menggunakan uji Mann – Whitney U
pengendalian emosi (Anger Management) seluruh
Test. Tabel distribusi menunjukkan perbedaan hasil
responden adalah baik sebanyak 100% (22 orang),
data posttest tingkat pengendalian emosi (Anger
yang dapat mempengaruhi peningkatan tingkat
Management) pada kelompok perlakuan dan kontrol
pengendalian emosi adalah responden mampu untuk
adalah sebesar 0,000 yang berarti p < 0,005 sehingga
menerima intervensi pemberian murottal dengan
dapat

26 | Volume 4 No 1 FEBRUARI 2019


INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY HEALTH NURSING

baik, lebih bisa mengontrol amarahnya, dan Pada penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari
mengetahui cara untuk melampiaskan amarahnya Ali Machrus tahun 2017 menunjukkan bahwa
ketika sedang marah. Pretest pada kelompok kontrol responden dengan intervensi mendengarkan
menunjukkan bahwa tingkat pengendalian emosi murottal dapat menurunkan tingkat kecemasan. Hal
(Anger Management) pada responden 45% (10 ini disebabkan karena intervensi yang diberikan
orang) tingkat pengendalian emosinya baik dan 55% oleh peneliti berupa mendengarkan murottal yang
(12 orang) tingkat pengendalian emosinya buruk. dapat bekerja mempengaruhi sisi psikologis
Pada posttest tidak ada peningkatan yang signifikan responden yang meminmbulkan ketenangan bagi
jumlah responden yang mengalami tingkat pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
pengendalian emosi buruk menjadi baik, dari hasil
pretest 45% dan dari hasil posttest menjadi 50%. 5. KESIMPULAN
Pada tabel 3 didapatkan hasil distribusi tekanan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
darah responden pada kelompok perlakuan dan
tentang pengaruh murottal Al-Qur’an terhadap
kelompok kontrol. Pada data kelompok perlakuan,
pengendalian emosi (Anger Management) dan
sebagian besar responden mengalami mengalami
tekanan darah pada penderita hipertensi.
hipertensi derajat satu (TD sistol 140 -159 mmHg
Pengendalian emosi (Anger Management) pada
TD diastole 90-99 mmHg) pada pretest sebanyak
responden penderita hipertensi masih tergolong
59% (13 orang) dan terdapat 18% (4 orang) yang
belum baik, itu disebabkan karena beberapa faktor
mengalami hipertensi derajat dua (TD sistol ≥160
yang mempengaruhi diantaranya tekanan dalam
mmHg TD diastole ≥ 100 mmHg) dan sisanya
pekerjaan, tekanan ekonomi, masalah yang dipen-
mengalami prahipertensi.
dam, belum bisa mengontrol emosi dengan baik.
Pada hasil di tabel 3, posttest tekanan darah
Mendengarkan murrotal dapat mempengaruhi
responden mengalami perubahan yang signifikan
tingkat pengendalian emosi (Anger Management)
yaitu 16 orang (72%) prahipertensi, 5 orang (23%)
dan tekanan darah pada responden. Mendengarkan
hipertensi derajat satu, dan 1 orang (5%) hipertensi
murottal Al-Qur’an dapat merubah pikiran negatif
derajat dua. Pada kelompok perlakuan intervensi
yang dialami klien menjadi pikiran yang positif
mendengarkan murottal Al-Qur’an mempengaruhi
sehingga klien bisa mengendalikan emosi marahnya.
perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Yang semula mimiliki tingkat pengendalian yang
Data distribusi pretest dan posttest pada kelompok
buruk setelah mendapat intervensi mendengarkan
kontrol tidak ada perubahan tekanan darah pada
murottal Al-Qur’an meningkat menjadi baik.
penderita hipertensi, responden sebagian besar
Penguatan spiritual klien dengan membangkitkan
mengalami hipertensi derajat satu pada pretest
rasa syukur ketika meresapi QS. Ar-Rahman dapat
sebesar 10 orang (45%) dan pada posttest menjadi
mempercepat adaptasi menuju tahap selanjutnya
12 orang (54%). Faktor yang mempengaruhi
sehingga klien mengalami acceptance (menerima)
perubahan tekanan darah pada kelompok perlakuan
terhadap kelemahan yang dimiliki.
adalah dengan diberikannya intervensi murottal Al-
Mendengarkan murottal dapat menurunkan atau
Qur’an dengan berulang-ulang kali sehingga
menyatabilkan tekanan darah dari responden.
membuat kelompok perlakuan lebih merasa nyaman
Karena dengan mendengarkan murottal akan terjadi
dan lebih bisa mengontrol emosinya.
releksasi dan kenyamanan pada responden.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa
Masukan bagi profesi keperawatan intervensi
responden dengan intervensi memiliki respon yang
mendengarkan murrotal perlu digunakan dan
baik dalam penstabilan maupun penurunan tekanan
dikembangkan bukan hanya untuk penderita
darah. Hal ini disebabkan karena intervensi yang
hipertensi, tetapi juga untuk klien lainnya yang
diberikan oleh peneliti berupa mendengarkan
membutuhkan pendekatan dalam menghadapi
murrotal yang dapat bekerja mempengaruhi sisi
tingkat emosional yang tinggi. Intervensi
psikologis responden yang menimbulkan
mendengarkan murrotal sebagai intervensi yang
ketenangan. Respon penerimaan dan kepasrahan dapat mengendalikan emosi klien dapat digunakan
terhadap masalah hidup dianggap sebagai ancaman sebagai salah satu tindakan mandiri keperawatan
lebih baik dan cepat dibandingkan responden yang
untuk menguatkan spiritual klien. Pengkajian
tidak mendapatkan intervensi mendengarkan perawat yang selama ini fokus pada aspek biologis,
murottal. Keadaan responden dengan intervensi dapat ditingkatkan pada aspek spiritual sehingga
dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pemahaman kebutuhan klien dapat terpenuhi secara holistik.
responden terhadap Al-Qur’an. Mendengarkan
Untuk puskesmas dapat menggunakan intervensi
murottal bukan hanya sekedar ritual keagamaan,
mendengarkan murottal Al-Qur’an sebagai program
namun memiliki efek relaksasi dan distraksi.
kegiatan Puskesmas untuk menurunkan atau
Berbeda pada responden yang tidak mendapatkan
menyetabilkan tingkat pengendalian emosi (Anger
intervensi mendengarkan murottal, keadaan
Management) dan tekanan darah pada penderita
stressor dan faktor demografis yang mendukung
hipertensi. Dan untuk peneliti selanjutnya
emosional responden tanpa adanya faktor
paradigma penelitian mixed method (penelitian
pendukung seperti halnya persepsi terhadap
kuantitatif dikombinasikan
penerimaan dan kepasrahan pada kelompok
perlekuan setelah mendengarkan murottal.

http://e-journal.unair.ac.id/IJCHN| 27
C. N. AZIZA ET AL.

dengan penelitian kualitatif) dapat dikembangkan predictor of trait anger and anger expression,
untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih Education and Science, 37(163), pp. 322–332.
akurat. Dosis pemberian intervensi perlu diteliti lagi Potter & Perry. (2009). Fundamental Of Nursing 7th
dengan membandingkan beberapa kelompok
(2nd ed.; A. F. Nggi & M. Albar, eds.). Jakarta:
responden dengan dosis yang berbeda sehingga
efektivitas intervensi dapat teruji. Salemba Medika.
Rafique, R., Anjum, A. and Raheem, S. S. (2017)
DAFTAR PUSTAKA Efficacy of Surah Al-Rehman in Managing
Depression in Muslim Women, Journal of Religion
Aini & Aridiana. (2016). Asuhan Keperawatan Pada and Health. Springer US, pp. 1–11. doi:
Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC 10.1007/s10943-017-0492-z.
NOC. Jakarta: Salemba Medika. Safaria, Triantoro, Nofrans (2012) Manajemen Emosi
Asikin. (2016). Keperawatan Medikal Bedah: Sistem Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola
Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga Emosi Positif Dalam Hidup Anda. Bumi Aksara
Bhagani, S., Kapil, V., & Lobo, M. D. (2018). Saged, A. A. G. (2018) Impact of Quran in Treatment
Hypertension. Medicine, 1–7. of the Psychological Disorder and Spiritual
https://doi.org/10.1016/j.mpmed.2018.06.009 Illness, Journal of Religion and Health. Springer
Engen, H. G., & Anderson, M. C. (2018). Memory US, pp. 1– 14. doi: 10.1007/s10943-018-0572-8.
Control: A Fundamental Mechanism of Emotion Setyowati. (2015) Pengaruh Terapi Murottal Al-
Regulation. Trends in Cognitive Sciences, xx, 1–14. Qur'an terhadap Tekanan Darah Pasien Pre
https://doi.org/10.1016/j.tics.2018.07.015 Operasi Katarak dengan Hipertensi di Ruang
Frih, B. (2017) Effects of listening to Holy Qur’an Tulip Rumah Sakit Daerah dr. Soebandi Jember. e-
recitation and physical training on dialysis Jurnal Pustaka Kesehatan, vol.5 (no.1)
efficacy, functional capacity, and psychosocial Sherwood. (2014). Fisiologi Manusia: Dari Sel ke
outcomes in elderly patients undergoing Sistem (8th ed.). Jakarta: EGC.
haemodialysis, Libyan Journal of Medicine. Taylor Sobur, A. (2013). Psikologi Umum Dalam Lintasan
& Francis, 12(1). doi: Sejarah. Bandung: Pustaka Setia.
10.1080/19932820.2017.1372032. Starner, T. M., & Peters, R. M. (2004). Anger
Heru. (2008). Ruqyah Syar’i Berlandaskan Kearifan Expression and Blood Pressure in Adolescents.
Lokal. Yogyakarta: Nuha Medika. The Journal of School Nursing, 20(6), 335–342.
Hussain, F. (2013). “Heart-talk:” Considering the Role of https://doi.org/10.1177/105984050402000608
the Heart in Therapy as Evidenced in the Quran and 01
Medical Research. Journal of Religion and Tharayyarah. (2013). Buku Pintar Sains Dalam Al-
Health, 52(4), 1203–1210. Qur’an Mengerti Mukjizar Ilmiah Firman Allah.
https://doi.org/10.1007/s10943-011-9560-y Jakarta: Zaman.
Kim, C., & Ko, H. (2018). The impact of self- Tel, H. (2013). Anger and depression among the
compassion on mental health, sleep, quality of life elderly people with hypertension. Neurology
and life satisfaction among older adults. Geriatric Psychiatry and Brain Research, 19(3), 109–113.
Nursing, 000, 1–6. https://doi.org/10.1016/j.npbr.2013.05.003
https://doi.org/10.1016/j.gerinurse.2018.06.005 Udjianti, W. (2010). Keperawatan Kardiovaskular.
Kurnia, A. A. D. E. (2013). Pengungkapan kemarahan Jakarta: Salemba Medika.
pada penderita hipertensi naskah publikasi. Usman, A. S. H. H. (2018) Analisis Risiko Peningkatan
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Hormon Kortisol Pada Hipertensi Gestasional.
Keperawatan: Pendekatan Praktis (4th ed.). Tesis Universitas Hasanudin Makasar
Jakarta: Salemba Medika
Özyeşil, Z. (2012) Five Factor Personality Traits as

28 | Volume 4 No 1 FEBRUARI 2019

Anda mungkin juga menyukai