Anda di halaman 1dari 8

TERAPI MUROTTAL TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA

LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL REHABILITASI


LANJUT USIA MULIA DHARMA KABUPATEN KUBU RAYA

Agus Mulyadi1, Triyana Harlia Putri1, Faisal Kholid Fahdi1


1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof.
Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Email korespondensi: amulyadi362@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Lansia pasti mengalami perubahan fisik dan mental. Maka dari berbagai
perubahan kondisi lansia akan lebih rentan mengalami masalah hipertensi karena seiring
bertambahnya usia. Pencegahan hipertensi, umumnya dilakukan dengan mengubah gaya
hidup dan terapi murottal yaitu merupakan salah satu terapi komplementer yang bisa
menurunkan tekanan darah.
Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Darma
Kabupaten Kubu Raya.
Metode : Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pre
eksperiment dalam kategori satu kelompok (one group pretest- posttest design). Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan pengukuran sebelum dan sesudah pemberian intervensi
berupa terapi murottal. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang dan penelitian
ini menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil : Setelah dianalisis dengan uji Wilcoxon terdapat Pengaruh Terapi Murottal Terhadap
Tekanan Darah Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma
Kabupaten Kubu raya. Hasil p value sistole pre dan post = 0.000 (p<0,05) dan juga didapat
hasil p value diastole pre dan post = 0.001 (p< 0,05).
Kesimpulan : Terdapat perubahan tekanan darah setelah diberikan terapi murottal pada
lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma Kabupaten
Kubu Raya. Terapi murottal dapat digunakan dalam mengatasi tekanan darah tinggi sebagai
bentuk terapi komplementer yang mudah untuk dilakukan secara mandiri.
Kata Kunci : Hipertensi, Lansia, Terapi Murottal

ABSTRACT
Background : The elderly must experience physical and mental changes. So, from various
changes in the condition of the elderly will be more prone to experience hypertension
problems because as we get older. Prevention of hypertension is generally done by changing
lifestyles and namely murottal therapy is one of the complementary therapies that can usually
lower blood pressure.
Aim : To determine the effect of Murottal therapy on changes of blood pressure in elderly
people with hypertension at the Mulia Darma Elderly Social Rehabilitation Home in Kubu
Raya Regency.
Method : This study is quantitative research using the pre-experiment approach in one group
category (one group pretest-posttest design). This research was carried out using
measurements before and after giving intervention in the form of murottal therapy. The
number of samples in this study was 20 people and this study uses the wicoxon test.
Results : After being analyzed using the Wilcoxon test, there was an effect of Murottal
therapy on blood pressure in elderly people at the Mulia Dharma Elderly Rehabilitation
Social Home in Kubu Raya Regency. The results of the p and systolic values in pre and post
intervention = 0.000 (p <0.05) and the results of p value diastolic pre and post intervention =
0.001 (p <0.05).
Conclusion : There was a change in blood pressure after being given murottal therapy among
the elderly with hypertension at the Mulia Dharma Elderly Social Rehabilitation Home in
Kubu Raya Regency. Murottal therapy can be used in treating high blood pressure as a form
of complementary therapies which is easy and to do independently.
Keywords : hypertension, elderly people, murottal therapy

0
PENDAHULUAN Terapi farmakologis yaitu terapi dengan
Keadaan perkembangan yang mencapai menggunakan obat-obat antihipertensi.
suatu tahap akhir pada dasar kehidupan Selain upaya tersebut, terapi
manusia merupakan tahap dewasa. nonfarmakologis yaitu terapi
sehingga dapat mempengaruhi komplementer (pelengkap) yang bisa
kemampuan tubuh secara keseluruhan mempercepat proses penyembuhan.10
yang dikatakan suatu proses penuaan.1 Mendengarkan musik spiritual khususnya
Lanjut usia dikatakan sebagai tahap akhir mendengarkan ayat suci Al-Quran
perkembangan pada dasar kehidupan (murottal) sangat baik untuk kesehatan.11
manusia. Menurut World Halth Terapi murottal dapat digunakan sebagai
Organization (WHO) di dunia, pada tahun salah satu teknik untuk merelaksasikan
2013 proporsi dari populasi penduduk tubuh Lantunan Al-Quran secara fisik
berusia lebih dari 60 tahun adalah 11,7% mengandung unsur suara manusia, suara
dari total populasi dunia.2 Berdasarkan The manusia merupakan instrument
International Society of Hypertension penyembuhan yang menakjubkan dan alat
(ISH), mengungkapkan kasus hipertensi di yang paling mudah dijangkau.12
seluruh dunia sebanyak 600 juta kasus di Menurut peneliti terapi Murottal Surah Al-
dunia dan 3 juta diantaranya meninggal mulk sebelumnya belum pernah diteliti
setiap tahunnya, 7 dari setiap 10 penderita kepada lanjut usia yang menderita tekanan
tersebut tidak mendapatkan pengobatan darah tinggi atau sering disebut hipertensi,
secara adekuat.3 dan ada yang didapatkan hasil bahwa
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai terapi murottal surah Ar-Rahman lebih
negara tertinggi dalam pertumbuhan efektif untuk merubah tekanan darah pada
penduduk lanjut usia dimana terjadi pasien dengan hipertensi. Dikarenakan di
kenaikan populasi lansia sebesar 414 % dalam surah Ar-Rahman ini terdapat ayat
dalam kurun waktu 1990-2010.4 Di yang dijadikan acuan oleh para dokter
Indonesia hipertensi masih merupakan muslim untuk menangani masalah
tantangan besar dengan prevalensi yang kesehatan yang dinyatakan sebagai “state
cukup tinggi, yaitu sebesar 25,8%. , di of equilibrium” dan merupakan sumber
perkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di terbaik pada prinsip sehat menurut islam.13
tahun 2025.5
Provinsi Kalimantan barat merupakan BAHAN DAN METODE
provinsi yang mengalami peningkatan Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan
jumlah populasi lanjut usia yang cukup desain penelitian pre-eksperimental dan
pesat yaitu menjadi 295 ribu jiwa pada menggunakan One Group pretest posttest
tahun 2013.6 mulai dari januari hingga design satu kelompok subjek. Penelitian
september 2016 penderita hipertensi di ini dilakukan dengan menggunakan
Kalbar berjumlah 36.058 jiwa.7 pengukuran sebelum dan sesudah
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten pemberian intervensi dengan uji Wilcoxon.
Kubu Raya tercatat jumlah lanjut usia Penelitian ini akan dilakukan selama 5 hari
adalah 31,4 dari jumlah usia produktif dan berturut-turut Di Panti Sosial Rehabilitasi
kasus hiperpensi dari bulan Januari hingga Lanjut Usia Mulia Dharma Kabupaten
Desember 2016 berjumlah 2.770 jiwa dari Kubu Raya.
jumlah penduduk 589.769 juta jiwa. 1.403 Jumlah sampel yang digunakan untuk
jiwa dialami pada usia 45-59 tahun dan penelitian ini sebesar 20 responden dengan
706 jiwa dialami pada usia >60 tahun.8 kriteria inklusi yaitu responden berusia 60
Penyakit degeneratif membawa – 90 tahun, beragama islam dan yang
konsekuensi terhadap perubahan dan menderita hipertensi. Adapun yang menjai
gangguan pada system kardiovaskuler, kriteria ekslusi pada penelitian ini Lanjut
antara lain terjadi penyakit hipertensi.9 usia dibawah 60-90 tahun.

2
Instrument pada penelitian ini rata tingkat tekanan darah sistole pre
menggunakan Sphygmomanometer air adalah 161,50 mmHg (95% CI 157,07-
raksa/tensimeter dan stestoskop, 165,93), median 162,50 mmHg dengan
Kuiesioner karakteristik responden, standar deviasi 9,473 mmHg. Jadi tingkat
Lembar observasi pelaksanaan terapi tekanan darah sistole pre yang terendah
murottal. adalah 145 mmHg dan yang paling tinggi
Prosedur terapi murottal pada penelitian adalah 180 mmHg. Sedangkan rata-rata
ini yaitu mengukur tekanan darah sebelum tekanan darah sistole post adalah 148,00
dilakukan terapi murottal surah Al-Mulk, mmHg (95% CI 143,48-152,52), median
terapi murottal dengan menggunakan 150,00 mmHg dengan standar deviasi
headset dan mp3 player yang didalamnya 9,652 mmHg. Jadi tingkat tekanan darah
sudah berisi surah Al-Mulk. Saat dilakukan sistole post yang terendah adalah 130
terapi, responden dalam keadaan duduk mmHg dan yang paling tinggi adalah 160
rileks dan tidak melakukan aktifitas mmHg.
apapun. Terapi Murottal surah Al-Mulk Rata-rata tekanan darah diastole pre adalah
yang diperdengarkan kepada responden 97,25 mmHg (95% CI 95,47-99,03),
berdurasi selama 9 menit 11 detik, Peneliti median 100,00 dengan standar deviasi
kembali mengukur tekanan darah 3,796 mmHg. Jadi tingkat tekanan darah
responden setelah dilakukan terapi diastole pre yang terendah adalah 90
murottal. mmHg dan yang paling tinggi adalah 100
mmHg. Sedangkan rata-rata diastole post
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah 91,00 mmHg (95% CI 88,53-
Hasil 93,47), median 90,00 dengan standar
Berdasarkan penelitian yang telah deviasi 5,282 mmHg. Jadi tingkat tekanan
dilakukan Di Panti Sosial Rehabilitasi darah diastole post yang terendah adalah
Lanjut Usia Mulia Dharma Kabupaten 88,53 mmHg dan yang paling tinggi
Kubu Raya diketahui bahwa jumlah adalah 93,47 mmHg.
responden perempuan berjumlah lebih
Tabel 4.2 Gambaran Tekanan Darah Pada
banyak yaitu 12 orang (60,0%). Penderita Hipertensi Sebelum Dan
Jumlah responden pada rentang usia 60-74 Sesudah Dilakukan Pemberian Terapi
tahun (75,0%) dikategori (elderly) Murottal.
sebanyak 15 orang. Sedangkan jumlah Karakteristik
(f) (%)
responden pada tingkat Pendidikan yang Responden
terbanyak yaitu SD berjumlah 16 orang Laki – Laki 8 40,0
(80,0%). (Tabel 4.1). Jenis Kelamin
Perempuan 12 60,0
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Lansia 60-74 (elderly) 15 75,0
Berdasarkan Jenis Kelamin, Usia dan Usia
75-90 (old) 5 25,0
Tingkat Pendidikan di Panti Sosial Tingkat SD 16 80,0
Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma Pendidikan SMP 4 20,0
Kabupaten Kubu Raya.
Pada tekanan darah sistole pretest didapat
Variabel Mean Meian Standar Min-mak 95%CI median 162,50 mmHg (145-180) dan
Deviasi
Tekanan darah 161,50 162,50 9,473 145-180 157,07-
sistole posttest didapat median 150,00
sistole pre 165,93 mmHg (130-160). Jadi diperoleh nilai p
Tekanan darah 148,00 150,00 9,652 130-160 143,48-
sistole post 152,52
sistole pre dan post adalah 0,000 (<0,05)
Tekanan darah 97,26 100,00 3,796 90-100 95,47- sedangkan pada tekanan darah diastole
diastole pre 99,03
Tekanan darah 91,00 90,00 5,282 80-100 88,53-
pretest didapat median 100,00 mmHg (90-
diastole post 93,47 100) dan diastole posttest didapat median
90,00 mmHg (80-100). Jadi diperoleh nilai
Berdasarkan tabel 4.2 didapat bahwa rata- p diastole pre dan post adalah 0,001
rata tekanan darah dari 20 responden, rata-

3
(<0,05). Hasil uji statistik dapat dilihat berperan dalam meningkatkan kadar high
pada tabel 4.2.1 dibawah ini. density lipoprotein (HDL). Kadar
Tabel 4.2.1 Pengaruh Terapi Murottal Terhadap kolesterol HDL yang tinggi merupakan
Tekanan Darah Sesudah Pre dan faktor pelindung dalam mencegah
Post.
Median (min-
terjadinya proses aterosklerosis. Efek
Variabel N P perlindungan estrogen dianggap sebagai
mak)
Tekanan darah sistole pre penjelasan adanya imunitas wanita pada
162,50 (145-180)
Tekanan darah sistole post
150,00 (130-160)
0,000 usia premenopause. Pada premenopause
Tekanan darah diastole pre 20 wanita mulai kehilangan sedikit demi
100,00 (90-100)
Tekanan darah diastole 0,001
90,00 (80-100) sedikit hormon estrogen yang selama ini
post
melindungi pembuluh darah dari
Pada tekanan darah sistole pretest didapat kerusakan. Proses ini terus berlanjut
median 162,50 mmHg (145-180) dan dimana hormon estrogen tersebut berubah
sistole posttest didapat median 150,00 kuantitasnya sesuai dengan umur wanita
mmHg (130-160). Jadi diperoleh nilai p secara alami, yang umumnya mulai terjadi
sistole pre dan post adalah 0,000 (<0,05) pada wanita umur 45-55 tahun. Hal ini
sedangkan pada tekanan darah diastole yang mengakibatkan wanita pasca
pretest didapat median 100,00 mmHg (90- menopause beresiko tinggi untuk
100) dan diastole posttest didapat median mengalami hipertensi.15
90,00 mmHg (80-100). Jadi diperoleh nilai
p diastole pre dan post adalah 0,001 Usia
(<0,05). pada penelitian ini responden yang paling
Hasil uji statistic Wilcoxon diperoleh nilai banyak menderita hipertensi adalah pada
p sistole pre dan post yaitu 0,000 (<0.05), rentang usia 60 – 74 tahun dengan jumlah
sedangkan nilai p diastole pre dan post 15 orang (75,0%), hasil penelitian ini
adalah 0,001 (<0,05) yang artinya HO sejalan dengan penelitian yang dilakukan
ditolak dan ada pengaruh terapi murottal oleh Puspita dan Haskas (2014) dengan
terhadap perubahan tekanan darah pada hasil bahwa usia responden < 45 tahun
lansia penderita hipertensi di Panti Sosial terdapat 29 orang (39.2%) dan usia ≤ 45
Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma tahun terdapat 45 orang (60,8%) dengan
Kabupaten Kubu Raya yang diberikan jumlah responden yang mengalami
intervensi. hipertensi sebanyak 28 orang (37,8%) dan
Pembahasan yang tidak mengalami hipertensi sebanyak
Jenis Kelamin 17 orang (23,0%).16 Hal ini sesuai dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang pernyataan Anggraini, Waren, Situmorang,
dilakukan oleh peneliti diperoleh Asputra dan Siahaan (2009) bahwa setelah
responden berjenis kelamin laki – laki umur 45 tahun dinding arteri mengalami
berjumlah 8 responden (40,0%) sedangkan penebalan karena adanya penumpukan zat-
responden yang berjenis kelamin zat kolagen pada lapisan otot pembuluh
perempuan berjumlah 12 responden darah sehingga pembuluh darah akan
(60,0%). Menurut Anggraini, Waren, Situ berangsurangsur menyempit dan menjadi
orang, Asputra dan Siahaan (2009) kaku.14 Hal ini sejalan dengan pernyataan
prevalensi terjadinya hipertensi pada pria Puspita dan Haskas (2014) yang
sama dengan wanita, namun wanita menyatakan individu yang berumur diatas
terlindung dari penyakit kardiovaskuler 60 tahun, 50-60% mempunyai tekanan
sebelum menopause.14 Menurut peneliti darah lebih besar atau sama dengan 140/90
pada usia diatas 50 tahun wanita tidak mmHg. Hal itu merupakan pengaruh
dapat memproduksi hormone estrogen dan degenerasi yang terjadi pada orang yang
yang belum mengalami menopause bertambah usia.16
dilindungi oleh hormon estrogen yang

4
Tingkat pendidikan adalah diantara 157,07 mmHg sampai
Berdasarkan hasil penelitian yang dengan 165,93 mmHg. Sedangkan rata-
dilakukan oleh peneliti didapatkan rata tekanan darah diastole pre adalah
reponden terbanyak yaitu tamatan SD 97,25 mmHg (95% CI 95,47-99,03,
berjumlah 16 responden (80,0%), dan 4 median 100,00 dengan standar deviasi
responden (20,0) yang tamatan SMP. 3,796 mmHg. Jadi tingkat tekanan darah
Berdasarkan hasil tersebut responden pada diastole yang terendah adalah 90 mmHg
penelitian ini yang mengalami hipertensi dan yang paling tinggi adalah tingkat 100
lebih cendrung yang tamatan SD. Menurut mmHg. Dari hasil estimasi interval dapat
peneliti tingkat pendidikan secara tidak disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa
langsung mempengaruhi tekanan darah rata-rata tekanan darah diastole lansia
pada lansia karena tingkat Pendidikan adalah diantara 95,47 mmHg sampai
berpengaruh terhadap gaya hidup dengan 99,03 mmHg.
seseorang yaitu seperti kebiasaan Saat ditemui oleh peneliti rata-rata
merokok, kebiasaan mengkonsumsi responden mengalami tanda-tanda
alkohol, asupan makan, dan aktivitas fisik. hipertensi seperti sakit kepala, jantung
Hasil Riskesdas tahun 2013 dalam Badan berdebar, mata berkunang-kunang dan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tengkuk terasa tegang. Hal ini sejalan
(2013) mengatakan bahwa penyakit dengan Cahyo (2008) mengingatkan
tekanan darah tinggi cenderung tinggi pada gejala-gejala penyakit yang biasa sering
pendidikan rendah dan menurun sesuai terjadi baik pada penderita hipertensi
dengan peningkatan pendidikan.5 Anggara maupun pada seseorang dengan tekanan
dan Prayitno (2013 ) juga mengatakan darah yang normal seperti sakit kepala,
bahwa tingginya risiko terkena hipertensi pusing, perdarahan hidung, gelisah,
pada pendidikan yang rendah, jantung berdebar, telinga berdenging,
kemungkinan disebabkan karena cepat marah, dan tekuk terasa berat.18
minimnya pengetahuan pada seseorang Gambaran tekanan darah pada lansia
yang berpendidikan rendah terhadap penderita hipertensi sesudah diberikan
kesehatan dan sulit atau lambat menerima terapi murottal
informasi (penyuluhan) yang diberikan Berdasarkan hasil pengukuran tekanan
oleh petugas sehingga berdampak pada darah yang telah dilakukan oleh peneliti
perilaku/pola hidup sehat.17 setelah diberikan terapi murottal didapat
bahwa tingkat tekanan darah responden
Gambaran tekanan darah pada lansia sesudah dilakukan terapi murottal, rata-
penderita hipertensi sebelum diberikan rata tingkat tekanan darah sistol post
terapi murottal. adalah 148,00 mmHg (95% CI 143,48-
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan 152,52), median 150,00 mmHg dengan
darah yang telah dilakukan peneliti standar deviasi 9,652 mmHg. Jadi tingkat
didapatkan hasil yang dibuktikan dengan tekanan darah sistole yang terendah
dari 20 responden sebelum responden menjadi 130 mmHg dan yang paling tinggi
diberikan terapi murottal diperoleh nilai adalah 160 mmHg. Dari hasil estimasi
rata-rata sistole pre adalah 161,50 mmHg interval dapat disimpulkan bahwa 95%
(95% CI 157,07-165,93), median 162,50 diyakini bahwa rata-rata tekanan darah
mmHg dengan standar deviasi 9,473 sistole sesudah dilakukan terapi murottal
mmHg. Jadi tingkat tekanan darah sistole terhadap lansia adalah diantara 143,48
pre yang terendah adalah 130 mmHg dan mmHg sampai dengan 152,52 mmHg.
yang paling tinggi adalah tingkat 160 Sedangkan rata-rata tekanan darah diastole
mmHg. Dari hasil estimasi interval dapat pre adalah 91,00 mmHg (95% CI 88,53-
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa 93,47), median 90,00 dengan standar
rata-rata tekanan darah sistole lansia deviasi 5,282 mmHg. Jadi tingkat tekanan

5
darah diastole yang terendah adalah 80 diastolik median 100,00 mmHg dan ( min
mmHg dan yang paling tinggi adalah 90-mak 100).
tingkat 100 mmHg. Dari hasil estimasi Setelah pemberian terapi murottal tekanan
interval dapat disimpulkan bahwa 95% darah sistolik dan diastolik adalah sistolik
diyakini bahwa rata-rata tekanan darah dengan median 150,00 dan ( min 130-mak
diastole lansia adalah diantara 88,53 160) dan diastolik dengan median 90,00
mmHg sampai dengan 93,47 mmHg. mmHg dan ( min 80-mak 100). maka
Hal yang menurut peneliti mempengaruhi berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada
penurunan pada tekanan darah adalah tekanan darah sistolik sebelum dan
makanan seperti halnya responden yang sesudah didapatkan hasil bahwa nilai p =
tadinya makan makanan yang berlemak 0,000 (<0,05) sedangkan untuk hasil pada
dan kadar garam yang dikonsumsi tekanan darah diastolik sebelum dan
berlebihan telah dapat mengontrol sesudah didapatkan hasil bahwa nilai p =
makanan nya, dengan observasi yang 0,001 (<0,05).
dilakukan oleh peneliti ketika posttest, Terjadi perubahan tekanan darah setelah
responden mengatakan mengurangi responden diberikan terapi murottal Al-
makanan berlemak dan kadar garam yang Mulk selama 9 menit 11 detik. Maka
berlebihan. Hal ini dibuktikan dengan hasil menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa
penelitian yang dilakukan Ramayulis terjadi perubahan tekanan darah yang
(2010) Kelebihan asupan lemak bermakna antara sebelum dan sesudah
mengakibatkan kadar lemak dalam tubuh diberikan terapi murottal surah Al-Mulk
meningkat, terutama kolesterol yang kepada lanjut usia penderita hipertensi,
menyebabkan kenaikan berat badan yang mana terjadi perubahan tekanan
sehingga volume darah mengalami darah sistolik pre dan post yang berarti ada
peningkatan tekanan yang lebih besar.19 19 orang hasil tekanan darah lebih rendah
sejalan dengan penelitian yang dilakukan dari pada sebelum diberikan terapi. 1
oleh Sangadji & Nurhayati (2014) orang tetap dan 0 yang mempunyai
menunjukkan bahwa proporsi kejadian tekanan darah lebih baik dari sebelum
hipertensi lebih tinggi pada responden diberikan terapi sedangkan diastole pre
yang sering mengkonsumsi lemak lebih dan post yang berarti ada 14 orang hasil
besar dibandingkan responden yang jarang tekanan darah lebih rendah dari pada
mengkonsumsi lemak.20 Penelitian yang sebelum diberikan terapi. 1 orang tetap dan
dilakukan oleh Elvivin (2015) menunjukan 5 orang yang mempunyai tekanan darah
bahwa, kejadian hipertensi lebih banyak lebih baik dari sebelum diberikan terapi.
ditemukan pada responden yang kebiasaan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
mengkonsumsi garam lebih tinggi dilakukan oleh Ernawati (2013) bahwa
dibandingkan responden yang kebiasaan terjadi penurunan tekanan darah sistolik
mengkonsumsi garam rendah.21 dan diastolik setelah diberikan terapi
Pengaruh Terapi Murottal Pada Perubahan murottal Ar-Rahman selama 11 menit 56
Tekanan Darah. detik terjadi penurunan tekanan darah
Berdasarkan hasil penelitian dikatakan ada sistolik maupun diastolik pada semua
pengaruh terapi jika p <0,05 dan lansia yang berjumlah 24 orang. Sebagian
didapatkan nilai dari 20 responden, besar dari responden mengatakan bahwa
terdapat sebanyak 8 laki-laki (40,0%) dan setelah mendengarkan terapi murottal
12 perempuan (60,0%) yang mengalami surah Ar-Rahman mereka merasakan
hipertensi dan didapat hasil bahwa nilai tenang, damai dalam hati dan rileks.13
tekanan darah sistolik dan diastolik Hal ini sejalan dengan pernyataan
sebelum dilakukan terapi murottal masing- Abdurrochman, Perdana dan Andhika
masing adalah sistolik dengan median (2008) menjelaskan bahwa komponen
162,50 mmHg dan (min 142-mak 180) dan gelombang otak pada stimulan terapi

6
music dan stimulan Al-Qur’an (murottal) diberikan terapi murottal surah Al-Mulk
mempunyai kesamaan yaitu didominasi yaitu nilai rata-rata 148,00 mmHg dan
oleh gelombang delta. Adanya gelombang 91,00 mmHg.
delta ini mengindikasi bahwa kondisi Berdasarkan hasil uji analisis dengan
seseorang dalam keadaan sangat rileks, menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan
sehingga stimulan Al-Qur’an ini dapat bahwa terdapat pengaruh terapi murottal
memberikan ketenangan, ketentraman dan terhadap tekanan darah pada lansia
kenyamanan seseorang.22 penderita hipertensi di Panti Sosial
Menurut dengan pernyataan Ernawati Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma
(2013) bahwa mendengarkan Al-Quran Kabupaten Kubu Raya didapat bahwa nilai
akan memberikan efek ketenangan dalam p sistolik pre dan post yaitu 0,000 (<0,05)
tubuh sebab adanya unsur meditasi, dan hasil nilai p diastolik pre dan post
autosugesti dan relaksasi yang terkandung yaitu 0,001 (<0,05).
didalamnya. Didalam Al-Qur’an telah Saran
diturunkan ayat sebagai berikut: “Dan Saran dalam penelitian ini agar penelitian
apabila dibaca Al-Qur’an maka dengarlah selanjutnya menggunakan peningkatan
baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang perbaikan metode dengan menggunakan
agar kamu mendapatkan rahmat.” (Al- kelompok kontrol sebagai pembandig.
A’raf : 204).13 Selain itu peneliti dapat menyiapkan
Maka peneliti menyimpulkan bahwa terapi lingkungan yang tenang agar responden
murottal surah Al-Mulk ini efektif untuk lebih mudah berkonsetrasi ketika proses
menurunkan tekanan darah pada lansia terapi. Kemudian peneliti juga
penderita hipertensi di Panti Sosial memperhatikan kondisi fisik responden
Rehabilitasi Lanjut Usia Mulia Dharma karena dengan kondisi fisik yang kurang
Kabupaten Kubu Raya. Peneliti juga baik akan berdampak pada sulitnya
sependapat bahwa lantunan suara Al- responden untuk menerima efek relaksasi
Qur’an (Murottal) mempunyai manfaat dari terapi murottal.
yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan, karena mengandung unsur REFERENSI
meditasi, autosugesti dan relaksasi. Terapi
murottal ini juga merupakan terapi tanpa 1. Maryam, R.S., Ekasari, M.F.,
efek samping yang aman dan mudah Rosidawati., Jubaedi, A., Batubara, I.
sehingga dapat dilakukan secara rutin oleh (2012). Mengenal Usia Lanjut dan
lansia sebagai terapi mandiri di rumah. Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika.
SIMPULAN DAN SARAN 2. WHO. (2015). Global Health
Simpulan Observatory data repository.
Berdasarkan studi pada 20 lansia didapat 3. Rahajeng E, Tuminah S. (2009).
bahwa berjenis kelamin perempuan Prevalensi Hipertensi dan
sebanyak 12 orang (60,0%) yang Determinannya di Indonesia. Maj
menderita hipertensi dan berdasarkan usia Kedokt Indon. 59(12):580-597.
adalah kategori Ederly sebanyak 15 4. Ariastuti, N. L. P., Aryawangsa, A. A.
(75,0%) sedangkan pada tingkat N. (2015). Prevalensi Dan Distribusi
Pendidikan sebagian besar adalah Faktor Risiko Depresi Pada Lansia Di
berpendidikan SD sebanyak 16 orang Wilayah Kerja Puskesmas
(80,0%). Nilai tekanan darah sistolik dan Tampaksiring I Kabupaten Gianyar
diastolik sebelum diberikan terapi murottal Bali. ISM, VOL. 7 NO.1. Akses
surah Al-Mulk masing-masing memiliki Desember 2017.
nilai rata-rata yaitu 161,50 mmHg dan 5. Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
97,25 mmHg sedangkan nilai tekanan Dasar. Kementrian Kesehatan
darah sistolik dan diastolik sesudah Republik Indonesia.
7
6. Santoso, D.A. (2015). Pengaruh Terapi Poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah
Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Kesehatan, 5(1), 58-64.
Hipertensi di Wilayah Kerja UPK 17. Anggara, FHD., dan Prayitno, N.
Puskesmas Khatulistiwa Kota (2013). Faktor-Faktor Yang
Pontianak. Universitas Tanjungpura Berhubungan Dengan Tekanan Darah
Pontianak (skripsi). Di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang
7. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2012. Program Studi S1
Barat. (2017). Profil Dinas Kesehatan Kesehatan Masyarakat STIKes MH.
Provinsi Kalimantan Barat Tahun Thamrin. Jakarta. Jurnal Ilmiah
2017. Data tidak di publikasikan. Kesehatan. 5(1):20-25
8. Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu 18. Cahyono, S.B. (2008). Gaya Hidup
Raya. (2017). dan Penyakit Modern. Yogyakarta:
9. Darmojo, Boedhi, Hadi Martono, Kanisius.
2009. Geriatrik: Ilmu Kesehatan Usia 19. Ramayulis, R 2010, Menu dan resep
Lanjut (edisi 3). Jakarta: Balai Penerbit untuk penderita hipertensi, Penebar
FKUI. Plus+, Jakarta
10. Vitahealth. (2006). Hipertensi. Jakarta: 20. Sangadji, NW & Nurhayati 2014
Gramedia Pustaka Utama. ‘Hipertensi Pada Pramusaji Bus
11. Safara M, Samanesadatsadidpoor. The Transjakarta Di Pt.Bianglala
Effect of spiritual Music on Health in Metropolitan Tahun 2013’ BIMKMI,
Different Religions. Delhi Psychiatry Vol.2 no.2, Januari-Juni 2014, hlm.1-
Journal 2014:17: (1) :134-137 10
12. Faradisi, F. (2012). Efektifitas Terapi 21. Elvivin, Lestari H, Ibrahim K. (2015).
Murottal dan Terapi Musik Klasik Risk Factor Analysis Consumption
Terhadap Penurunan Tingkat Ofsalt , Consumption Of Alcohol,
Kecemasan Pasien Pra Operasi di Drinkingcoffee And Smoking Habits
Pekalongan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Of Hypertensi Occurrence Of
5(2). Fishermen Bajo Interest On The Island
13. Ernawati. (2013). Pengaruh Tasipi Muna District West 2015.
Mendengarkan Murottal Q.S Ar- 22. Abdurrochman, A., Perdana, S dan
Rahman Terhadap Pola Tekanan Andhika, S. (2008). Murottal Al-
Darah Pada Pasien Hipertensi di Qur’an: Alternatif Terapi Suara Baru.
Rumah Sakit Nur Hidayah Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Universitas Muhammadiyah Teknologi. Universitas Lampung 17-
Yogyakarta (KTI). 18 November 2008. Diterbitkan pada
14. Anggraini, A. D., Waren, A., tanggal 18 November 2008.
Situmorang, E., Asputra, H., &
Siahaan, S. S (2009). Faktor-Faktor
yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di
Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang. Pekanbaru: Faculty of
Medicine, University of Riau.
15. Udjianti, W.J. (2011). Keperawatan
Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba
Medika.
16. Puspita , E dan Haskas, Y. (2014).
Faktor Risiko Kejadian Hipertensi
Pada Pasien Yang Berobat Di

Anda mungkin juga menyukai