Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TERAPI MURROTAL AL-QUR'AN SURAT AR-RAHMAN

TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH


PADA LANSIA HIPERTENSI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :
SUSI NARASARI
NIM: S17154

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang sering disebut sebagai tekanan


darah tinggi dan merupakan faktor resiko utama dari perkembangan
penyakit jantung dan stroke. Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “the
silent diseases” karena tidak terdapat tanda-tanda atau gejala yang dapat
dilihat dari luar. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah tinggi
persisten dimana tekanan sistolik sama dengan atau diatas 130 mmHg dan
tekanan diastoliknya sama dengan atau diatas 80 mmHg. (AHA, 2017).

penyakit kardiovaskuler hipertensi paling umum terjadi dan


merupakan salah satu penyebab kematian pada lanjut usia didunia. Lansia
adalah sesorang yang telah memasuki di usia 60 tahun keatas. Pada lansia
umumnya terjadi hipertensi dengan sistolik terisolasi yang berhubungan
dengan hilangnya elastisitas arteri atau bagian dari proses penuaan. Lansia
mengalami hipertensi karna terjadi perubahan struktural dan fungsional
pada sistem pembuluh darah perifer yang bertanggung jawab pada
perubahan tekanan darah yang terjadi pada lansia. Perubahan tersebut
meliputi aterosklerosis, hilangnya elastis jaringan ikat dan penurunan
dalam relaksasi otot pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya
aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi
volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup)
mengakibatkan penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer
(smeltzer, 2010)
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya. Di
Asia tenggara prevelansi hipertensi sebesar 36% .
Berdasarkan data Riskesdas 2018 angka kejadian hipertensi di
indonesia pada penduduk usia lebih dari 18 tahun sebesar 34,1% dan pada
tahun 2013 yang hanya sebesar 25,8. Hal ini menunjukan peningkatan
angka hipertensi. Prevelansi hipertensi di indonesia 34,1% yang
terdiagnosis oleh dokter sebesar 8,4 % yang terdiagnosis dokter atau
minum obat sebesar 8,8%, orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum
obat sebesar 13,3% serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
mendapatkan pengobatan secara adekuat. Adapun alasan penderita
hipertensi tidak minum obat antara lain karena minum obat tradisional
14,5%, menggunakan terapi lain 12,5%, lupa minum obat 11,5%, tidak
mampu beli obat 8,1%, terdapat efek samping obat 4,5%, dan obat
hipertensi tidak tersedia di Fasyankes 2%. Berdasarkan data profil dinas
kesehatan diprovinsi jawa tengah yang mengalami hipertensi sebesar
18,7%. (Kemenkes RI, 2018)
Menurut Rikesdas 2018 prevelansi hipertensi pada kelompok usia
18-24 tahun sebesar 13,2%, usia 25-34 tahun 20,1%, usia 35-44 tahun
31,6%, usia 45-54 tahun sebesar 45,3%, usia 55-64 tahun 55,2% dan 66-74
tahun 63,2% serta diusia 75 tahun keatas adalah 69,5%. Semakin
banyaknya bertambah umur maka akan menjadikan kejadian hipertensi
semakin meningkat.
Dampak apabila hipertensi tidak segera dikendalikan maka bisa
menimbulkan komplikasi dan kerusakan organ tubuh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun beberapa penyakit yang dapat terjadi
akibat komplikasi hipertensi yaitu stroke, gagal ginjal kronis, penyakit
arteri perifer dan juga retinopati (Sudoyo, Setyohadi, Alwi, Simadibrata &
Setiati, 2019)
Maka dari itu penanganan lansia dengan hipertensi sangat
dibutuhkan untuk mengatasi atau menurunkan kejadian tersebut.
Penanganan terapi yang diberikan untuk penderita hipertensi secara garis
besar dibagi menjadi dua bagian yaitu terapi farmakologi dan terapi non
farmakologi. Terapi secara farmakologi yaitu menggunakan obat-obatan
jenis diuretik seperti HCT, alpha, beta dan alpha-beta bloker seperti
propranolol, penghambat simpatetik seperti metildopa, vasodilator seperti
hidralasin dan banyak lainnya, sedangkan upaya yang dilakukan secara non
farmakologi biasanya dapat dengan terapi relaksasi yang terbukti dapat
mencegah akibat stres pada diri manusia dengan menurunkan denyut
jantung dan tekanan darah serta memberikan rasa tenang. Rileksasi dapat
dilakukan dengan meditasi, latihan pernapasan dalam, pemijatan dan do'a
(Widyarini, 2009 cit Susilawati 2019).

Terapi rileksasi dalam mengatasi stres secara islami dapat dilakukan


dengan menggunakan terapi murottal. Murottal adalah rekaman suara Al-
Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori' atau pembaca Al-Qur’an (Purna
2006 Cit Ernawaty 2015). Tujuan dari terapi Murrotal dapat menurunkan
hormon-hormon stres, mengaktifkan hormon endorphin alami,
meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut,
cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan
tekanan darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi
dan aktivitas gelombang otak (Siswantinah, 2011).

Terapi religi dapat mempercepat penyembuhan yang telah dibuk


tikan oleh berbagai ahli seperti Ahmad al Khadi, direktur utama Islamic
Medicine Institute for Education and Research di Florida, Amerika Serikat.
Dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah
Missuori AS, Ahmad Al-Qadhi melakukan presentasi tentang hasil
penelitiannya dengan tema pengaruh Al-Quran pada manusia dalam
perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian tersebut menunjukan
hasil positif bahwa mendengarkan ayat suci Al-Quran memiliki pengaruh
yang signifikan dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan
hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah
alat berbasis komputer (Remolda, 2009 Cit Ernawaty, 2015).

Adapun pengaruh terapi pembacaan Al-Quran berupa adanya


perubahan-perubahan arus listrik di otot, perubahan sirkulasi darah,
perubahan detak jantung, dan kadar darah pada kulit. Perubahan tersebut
menunjukkan adanya relaksasi atau penurunan ketegangan urat saraf
reflektif yang mengakibatkan terjadinya pelonggaran pembuluh nadi dan
penambahan kadar darah dalam kulit, diiringi dengan penurunan
frekuensi detak jantung. Terapi musik dan terapi murotal ini bekerja pada
otak, dimana ketika didorong oleh rangsangan dari luar (terapi musik dan
Al-Quran), maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut
neuropeptide. Molekul ini akan menyangkutkan ke dalam reseptor-
reseptor mereka yang ada di dalam tubuh dan akan memberikan umpan
balik berupa kenikmatan atau kenyamanan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Laras, Pratiwi,


Yesi Hasneli, dan Juniar Ernawaty pada tahun 2015 bahwa ada pengaruh
yang signifikan terhadap tekanan darah sistol dan diastol setelah diberi
perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa, terapi mendengarkan
murrotal al qur'an surat ar-rahman berpengaruh terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi primer.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan penelitian ini


adalah "Apakah ada Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur'an Surat Ar-
Rahman Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi?"

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Terapi Murrotal


Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi

2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden yaitu umur dan jenis


kelamin

2. Mengidentifikasi penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi


sebelum diberikan Terapi Murrotal Al-Qur'an Surat Ar-Rahman

3. Mengidentifikasi penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi


sesudah diberikan Terapi Murrotal Al-Qur'an Surat Ar-Rahman

4. Menganalisis pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur'an Surat Ar-


Rahman terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan


kepada keluarga terutama yang memiliki lansia hipertensi agar dapat
menerapkannya pada kegiatan sehari hari dalam menurunkan tekanan
darah hipertensi

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan untuk


menambah wawasan pada penderita hipertensi bagi semua mahasiswa
keperawatan sebagai sumber ilmu dan informasi

3. Bagi Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada bidang


pelayanan kesehatan mengenai gambaran Pengaruh Terapi Murrotal
Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Terhadap Penurunan Tekanan Darah
Pada Lansia Hipertensi sehingga bagi pelayan kesehatan dapat
menjadi perantara untuk memberikan terapi murrotal al-qur'an surat
ar-rahman pada para lansia hipertensi
4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dilakukannya


penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan murrotal al-qur'an surat
ar-rahman terhadap tekanan darah

5. Bagi Peneliti

Memperoleh kemampuan melakukan riset kuantitatif serta menambah


pengalaman peneliti dalam penelitian dibidang keperawatan mengenai
Pengaruh Terapi Murrotal Al-Qur'an Surat Ar-Rahman Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA

Al Kahel, A., D. (2013). Pengobatan Qur'an Majunya Berobat Dengan Al-


Qur'an. Amzah. Jakarta

Remolda, P. (2009) Dalam Ernawaty (2015). Pengaruh Al Qur'an Pada Manusia


Dalam Perspektif Fisiologi & Psikologi. http://www.theedc.com.
Tanggal diakses 19-04-2020.

Kementerian Kesehatan RI. (2018) Pusat Data dan Informasi. Jakarta

Pratiwi, L. Hasneli, Y & Ernawaty J. (2015). Pengaruh Terapi Murrotal Al-


Qur'an Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer,
Program Studi Ilmu Keperawatan Riau. Jom Vol 2 No 2 : 1212-1220
(diakses pada tanggal 18 April 2020, pada pukul 14.15 WIB)

Smeltzee, S, Bare, B (2010). Buku Ajar Kepeerawatan M.B. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai