Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI

Disusun Oleh :

GILANG YUANGGA MUKTI

S16151

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
LAPORAN PENDAHULUAN

PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. MASALAH UTAMA

Defisit Perawatan Diri

B. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Definisi

Defisit keperawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa merupakan

defisit perawatan diri yang terjadi akibat adanya perubahan proses pikir

sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.

( Keliat dan Akemat, 2007)

Menurut Potter, Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk

memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik

dan psikis.

2. Tanda dan Gejala

a. Subjektif

1) Sering mengatakan malas mandi

2) Tidak tahu cara makan yang baik

3) Tidak tahu cara dandan

4) Dan tidak tau cara dandan

b. Objektif

1) Badan bau

2) Pakean kotor

3) Rambut dan kulit kotor

4) Kuku panjang dan kotor


5) Gigi kotor disertai bau mulut

6) Penampilan tidak rapih

3. Penyebab Terjadinya Masalah

Menurut tarwoto dan Wartono 2008 :

a. Faktor Predisposisi

1) Perkembangan

Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga

terganggu

2) Biologis

Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak dapat melakukan

perawatan diri

3) Kemampuan realitas turun

Klien dengan kemampuan realitas kurang menyebabkan ketidak

pedulian dirinya.

4) Social

Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri dan

lingkungan

b. Faktor Presipitasi

Kurang penurunan, motivasi, kerusakan kognitif, cemas yang dialami

indifidu sehingga menyebabkan indifidu kurang mampu melakukan

perawatan diri

4. Akibat Terjadinya Masalah

Akibat dari defisit perawatan diri adalah Gangguan Pemeliharaan Kesehatan

(Budiana K, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid 2), Gangguan

pemelihaaan kesehatan ini bentuknya bisa bermacam-macam. Bisa

terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) dan juga gangguan yang lain
seperti gastritis kronis (karena kegagalan dalam makan), penyebaran

penyakit orofecal ( karena hiegene bab/bak sembarangan) dan lain-lain.

C. POHON MASALAH

D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1. Masalah keperawatan

a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

b. Deficit perawatan diri

2. Data yang perlu dikaji

a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri

1) Data subjektif

Klien mengatakan saya tidak mampu mamdi, tidak bisa melakukan

apa-apa.

2) Data objektif

Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, badan bau,

kulit kotor

b. Deficit perawatan diri

1) Data subjektif
Pasien merasa lemah, malas untuk beraktivitas dan merasa tidak

berdaya

2) Data objektif

Rambut kotor, acak-acakan, badan bau, pakean kotor, kulit

kusam dan kuku panjang

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit Perawatan Diri

F. RENCANA KEPERAWATAN

Tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri.

Tujuan:

1. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

2. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

3. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

Tindakan keperawatan

1. Membantu klien dalam perawatan kebersihan diri

Untuk membantu klien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat

melakukan tahapan tindakan yang meliputi:

a. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.

b. Menyiapkan lat-alat untuk menjaga kebersihan diri

c. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

d. Membimbing klien dalam kebersihan diri

2. Membantu pasien berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki membantu meliputi :

a. Berpakaian

b. Menyisir rambut
c. Bercukur

Untuk pasien wanita, membantu meliputi :

a. Berpakaian

b. Menyisir rambut

c. Berhias

3. Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

a. Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

b. Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c. Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK


DAFTAR PUSTAKA

Kaplan Sadoch. 2006. Sinopsis Psikiatri Edisi 7. Jakarta: EGC

Keliat B A. 2011. Modul MPKP Jiwa UI. Jakarta: EGC

Nurjanah Intansari S. Kep. 2007. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa.


Yogyakarta: Momedia

Stuart G W. 2011. Buku Saku Keperawataan Jiwa Edisi 5. Jakarta: EGC

Townsend Marry C. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Perawatan


Psikiatri Edisi 3. Jakarta: EGC
STARTEGI PELAKSANAAN 1

Pertemuan 1

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien

a. Klien terlihat rambut kotor

b. Klien suka BAB/BAK tidak pada tempatnya

c. Gigi pasien kotor

d. Kulit berdaki dan berbau

e. Kuku panjang dan kotor

2. Diagnosa keperawatan

Defisit perawatan diri

3. Tujuan SP1

a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik

c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik

d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri

4. SP 1 Pasien

Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri, cara-cara perawatan diri, cara-cara

merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara perawatan kebersihan diri

Tindakan Keperawatan

a. Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan

1) Melatihkan pentingnya menjaga kebersihan diri

2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri

3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri

4) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri”

b. Melatih pasien berdandan/berhias


1) Berpakean

2) Menyisir rambut

3) Bercukur

4) Berpakean

5) Menyisir rambut

a. berhias

c. Melatih makan secara mandiri

1) Menjelaskan cara mempersiapkan makan

2) Menjelaskan cara makan yang tertib

3) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah digunakan

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase orientasi

“selamat pagi, perkenalkan nama saya X senang dipanggil X”

“nama bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”

“saya yang praktik 2 minggu ini. Saya akan merawat bapak selama dirumah

sakit ini”

“dari tadi saya melihat bapak menggaru-garukkan badan, gatal ya?”

Bagaimana kalo kita berbicara tentang kebersihan diri?”

“berapa lama kita berbicara? 20 menit ya? Mau dimana? Disini saja ya?”

2. Fase kerja

“berepa kali bapak cukuran dal satu minggu? Kapan? Apa gunanya cukuran?

Apa alat-alat yang diperlukan? Iya sebaiknya cukuran 2x perminggu da nada

alat cukurnya? Nanti bisa minta keperawat ya”

“berapa kali bapak makan sehari?”

“apa pula yang dilakukan setelah makan? betul kita harus sikat gigi setelah

makan”
“dimana biasanya bapak berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?” “iya

kita kencing dan berak harus di WC. Nah itu WC diruang ini, lalu jangan lupa

pakei air dan sabun”

“menurut bapak kalo mandi itu harus bagaimana? Sebelum mamdi apa yang

harus kita persiapkan? Benar sekali bapak harus menyiapkan pakean ganti,

sikat gigi, shampoo dan sabun”

“bagaimana kalo kita kekamar mandi? Suster akan membimbing bapak

melakukannya. Sekarang kita kekamar madi, siram seluruh tubuh bapak

termasuk rambut serta gunakan shampoo gosok pada kepala bapak gosok

sampai berbusa kemudian bilas sampai bersih. Bagus sekali… selanjutnya

ambil sabun gosokkan diseluruh tubuh secara merata lalu bilas. Jangan lupa

gosok gigi dengan odol, giginya disikat mulai dari depan sampai belakang.

Bagus lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram seluruh tubuh bapak

sampai bersih lalu keringkan dengan handuk. Bagus sekali bapak dapat

melakukannya. Selanjutnya bapak pakai baju dan sisir rambutnya dengan

baik.”

3. Fase terminasi

“bagaimana perasaan bapak setelah madi dan mengganti pakean? Coba bapak

sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah bapak lakukan

tadi?”

“sekarang coba bapak ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi”

“bagus sekali sekarang kita masukkan dalam jadwal harian. Dan beri tanda

kalo sudah dilakukan”

“baik besok kita latihan berdandan Ok?””pagi-pagi sehabis makan”

Anda mungkin juga menyukai