Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Harapan Bangsa Vol. 3 No.

1, Juli 2015

pp
TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA PASIEN
HIPERKOLESTEROLEMIA DI KLINIK IBNU SINA PALEMBANGTAHUN 2015

Oleh
Sherli Mariance Sari
Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Email : Ayi_ade@rocketmai.com

Abstrak
Hiperkolestolimia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah (dyslipidemia) yang mana
kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl.pengobatan hiperkolesterolemia tidak hanya dilakukan dengan
metoda farmakologis saja,tetapi juga dapat dilakukan dengan cara nonfarmakologis.salah satu pengobatan
nonfarmakologis adalah dengan cara terapi bekam.Bekam adalah cara pengobatan dengan menghisap titik-titik
dipermukaan kulit
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bekam terhadap kadar kolesterol total pada pasien
hiperkolesterolemia di klinik ibnu sina Palembang tahun 2011.Penelitian ini merupakan penelitian ekspresimen
semu (Quasi eksperiment) dengan desain penelitian ini yang digunakan adalah rancangan pre and posttest only
design.Sampel penelitian ini berjumlah 33 orang dan semuanya diukur kadar kolesterol total sebelum dan
sesudah dibekam.Data dianalisamenggunakan spss versi 12, pada taraf uji 0,05 dengan uji T test dependen.
Hasi6,869l penelitian menumjukan bahwa kadar kolesterol sebelum dibekam mean 262,42 mg/dl,
dengan standar devis 16,869,sedangkan kadar kolesterol total sesudah dibekam mean 251,52 mg/dl dengan
standar devisiasi 17,116 (P value0,000< 0.05).Sehingga dapat disimplkan bahwa ada perbedaan yang signifikan
antara kadar kolesterol sebelum dan sesudah dibekam.Bekam dapat menurunkan kadar kolesterol total pada
pasien hiperkolesterolemia.Diharapkan bekam isa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan keperawatan dan
Dinas kesehatan menjadikan terapi bekam sebagai salah satu terapi komplementer.

Kata Kunci : Bekam dan hiperkolesterolemia


Daftar pustaka :27(2001-2011)

I. Pendahuluan resiko penyebab kematian di usia muda yang tercatat


1.1 Latar Belakang sebanyak4,4 juta kematian karena penyakit jantung
Menurut WHO (2009), kesehatan adalah coroner atau sebesar 7,9% dari jumlah total kematian
keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, di usia muda.
dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Di indinesia,menurut ahli jantung Rumah
Sedangkan menurut undang-undang no. 36 tahun Sakit Harapan Kita Dr.Munawar,prevalensi
2009 tentang kesehatan : terdiri dari 5 pertimbangan hiperkolesterolemia berkisar antara 11%-
yaitu pertama; kesehatan adalah hak asasi dan salah 18%,sedangkan data pasien yang berobat di klinik
satu unsur kesejahteraan, kedua :prinsip kegiatan Ibnu Sina palembang rata-rata adalah per hari 25
kesehatan yang nondiskriminatif, partisipatif dan pasien dengan kasus hiperkolesterolemia 5 orang
berkelanjutan,ketiga :kesehatan adalah (Sri,2011).
investasi,keempat: pembangunan kesehatan adalah Data Riskerdas (2007)menunjukan bahwa,
tanggung jawab pemerintah dan masyarakat,kelima: stroke, hipertensi, penyakit jantung iskemik
adalah bahwa undang-undang kesehatan no 23 tahun menunjukkan proporsi terbesar (27,3%) penyebab
1992 sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan, kematian semua umur di Indonesia.
tuntutan dan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Terapi komplementer adalah cara
Menurut WHO (2002),saat ini kematian yang penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai
diakibatkan penyakit kamker,diabetes hipertensi dan pendukung pada pengobatan medis konverensional
penyakit kardiovaskuler (jantung coroner,stroke)yang atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar
sering disebut sebagai Epidemi tersembunyi semakin pengobatan medis yang konverensional.
meningkat tajam.Epidemi tersembunyi adalah fatal Perawat sebagai bagian dari pemberian
dalam tingkat teratas yang meminta korban jiwa pelayanan harus memahami sumber-sumber informasi
secara keseluruhan kurang lebih 17 juta jiwa per tahun yang akurat dan terkini termasuk kecenderungan isu
dan biaya yang dikeluarkan sudah mencapai milyaran dan trend dalam dunia kesehatan yang berkaitan
Dollar AS.Hiperkolesterolemia juga merupakan factor dengan obat-obatan herbal,alamiah dan terapi
Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hiperkolesterolemia di Klinik Ibnu Sina ..............
Sherli Mariance Sari 28
Jurnal Harapan Bangsa Vol. 3 No. 1, Juli 2015

alternatif/komplementer khusus yang berkaitan


dengan intervensi nonfarmakologi meliputi mode of 2.4 Pembatasan Penelitian
action,manfaat,resiko dan efektifitasnya.intervensi Penelitian ini dilaksanakan di klinik ibnu sina
nonfarmakologi lebih bersifat mandiri bagi perawat Palembang, pada bulan April 2015 sampai Mei 2015
dan bukan seperti intervensi farmakologi yang
sebagian besar bersifat kolaborasi,sehingga untuk 2.5 Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
meningkatkan profesionalisme,perawat harus dapat Pengumpulan data pada suatu penelitian
meningkatkan dan pengetahuan berdasarkan Evidence diperlukan metode, alat dan prosedur yang digunakan
Based Nursing dan kerterampilannya di bidang terapi untuk memudahkan peneliti mengamati/mengukur
alternatif/kolplementer ini (Florence & Palmer,2003). variable yang diteliti, sehingga dapat diperoleh data-
Bekam (hijamah) yaitu cara pengobatan data yang sesuai dengan maksud dengan tujuan
dengan membekam titik-titik dipermukaan kulit.Titik- penelitian agar dapat disimpulkan lebih lanjut.
titik yang dibekam bisa berupa titik-titik Pengolahan dan analisa data di lakukan dengan
akupuntur,akupresur,refleksi,titik tung tho dan menggunakananalisa univariat dan bivariat dengan uji
sebagainya.Namun yang sedang berkembang di T-test dependen.
Indonesia saat ini adalah membekam pada titik-titik
meridian akupuntur dan titik-titik bekam 3.HasilPenelitian Dan Pembahasan
Nabi.Ketepatan titik bekam sangat berpengaruh 3.1 Hasil Penelitian
terhadap hasil pembekaman yaitu melalui proses pada 3.1.1 Analisis unuvariat
kapiler dan arteriola, peningkatan jumlah leokosit, Analisa Univariat digunakan untuk memperoleh
limfosit dan sistem retikulo-endothelial,pelepasan distribusi frekuensi dari variable independen dari
ACTH, kortison, endorphin, enkefalin dan factor semua variabel penelitian, yakni untuk melihat
homural lainnya.Juga terjadi efek anti peradangan, pengaruh terapi bekam terhadap penurunan
penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipida, kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia antara
kolesterol LDL,merangsang proses liposis jaringan sebelum dan sesudah dilakukan bekam di klinik ibnu
lemak dan mengatur kadar glukosa darah agar normal sina palembnag tahun 2014,
(umar 2008).
Berdasarkan latar belakang diatas diketahui Tabel 3.1
bahwa bekam baik untuk kesehatan,dan belum ada Deskriptif kadar kolesterol responden
kajian ilmiah yang meneliti tentang terapi bekam sebelum dilakukan bekam di klinik ibnu sina
terhadap penurunan kadar kolesterol dalam darah, Palembang 2015
sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang
Var mean median min max SD
pengaruh bekam dalam menurunkan kadar kolesterol
Koleterol 262,42 260.00 245 310 16,869
pada pasien hiperkolesterolemia di Klinik Ibnu Sina
Sebelum
Palembang 2015.
Bekam
2. Metodologi Penelitian Dari Tabel diatas, dapat dilihat bahwa kadar
2.1 Desain Penelitian kolesterol maksimum responden sebelum dibekam
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi adalah 310 mg/dl
Exsperimen dengan rancangan one group pre test- Tabel 3.2
post test. Deskriptif kadar kolesterol responden
sesudah dilakukan bekam di klinik ibnu sina
2.2 Populasi dan sampel Penelitian Palembang 2015
2.2.1 Populasi Var Mean median min max SD
Populasidalam penelitian ini adalah penderita Koleterol 251,52 250.00 225 290 17.116
hiperkolesterolemia yang berobat di klinik ibnu sina . Sesudah
Bekam
2.2.2 Sampel Dari Tabel diatas, dapat dilihat bahwa kadar
Sampel dilakukan dengan menggunakan Acsidental kolesterol maksimum responden sesudah dibekam
sampling. adalah 290 mg/dl

2.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Klinik Ibnu Sina
Palembang.Waktu penelitian pada April 2015, dan
waktu pengumpulan data dilakukan pada Mei 2015.

29 Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hiperkolesterolemia di Klinik Ibnu Sina
.............. Sherli Mariance Sari
Jurnal Harapan Bangsa Vol. 3 No. 1, Juli 2015

11,072. Dan dari uji statistic T dependen di dapat nilai


P value 0,000 maka dapat di simpulkan adanya
3.1.2 Analisa Bivariat perbedaan yang signifikan antara kolesterol sebelum
Analisa ini digunakan untuk mengetahui dan sesudah di bekam
perbedaan antara penurunan kolesterol pada penderita Menurut henway 2004 terapi bekam
hiperkolesterolemia sebelum dan sesudah dilakukan diindikasikan untuk penanganan ganggaun darah,
bekam. Berdasarkan hasil dari 33 orang. mengobati nyeri, peradangan, relaksasi fisik dan
mental, varises pada pembuluh darah vena dan masase
Tabel 3.3. jaringan serta memberikan hingga 50% peningkatan
Perbedaan antara penurunan kolesterol pada penderita pada tingkat kesuburan.
hiperkolesterolemia sebelum dan sesudah dilakukan Penelitian ini sejalan dengan penelitian
bekam di Klinik Ibnu Sina PalembangTahun 2015 dibawah konsultan Dr Muhammad Nabil syarif
2001M yang dilakukan oleh tim laboratorium dan tim
Sig kedokteran diambil dari 300 kasus pada kasus
(2- hiperkolesterolemia menghasilkan kadar kolesterol
Variabel Mean SD SE N
taile dalam adarah turun pada kasus 83,6% dan LDL
d) menjadi normal 93.75 kasus.
Koleterol
16,86
Sebelum 262,42
9
2,937 4. Kesimpulan Dan Saran
Bekam 4.1 Kesimpulan
0,000 33
Koleterol 1. Hasil penelitian kadar kolesterolsebelum dibekam
17,11
Sesudah 251,52
6
2,979 didapatkan kadar kolesterol maksimal 310 mg/dl
Bekam dan minimal 245 mg/dl
Dari hasil uji statistic T dependen didapatkan 2. Hasil penelitian kadar kolesterol sesudah dibekam
mean kadar kolesterol sebelum dibekam 262,42 didapatkan kadar kolesterol maksimal 290 mg/dl
dengan standar deviasi 16,869. Setelah dibekam kadar dan minimal 225 mg/dl
kolesterol responden didapatkan nilai mean 251,52 3. Ada perbedaan yang signifikan antara kadar
dengan standar deviasi 17,116. Maka dapat dilihat kolesterol sebelum dan sesudahdi bekam (P value
perbedaan nilain mean antar sebelum dan sesuadah 0,000, = 0,05).
dibekam adalah 10,909, dengan standar deviasi
11,072. Dan dari uji statistic T dependen di dapat nilai 4.2 Saran
P value 0,000 maka dapat di simpulkan adanya 4.2.1 Bagi Praktik keperawatan
perbedaan yang signifikan antara kolesterol sebelum Diharapkan hasil penelitian ini dapat
dan sesudah di bekam mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang
berkaitan terapi komplemnetar intervensi non
3.2 Pembahasan Analisa Univariat farmakologis
Dari 33 responden di dapatkan bahwa kadar
kolesterol maksimum responden sebelum dibekam 4.2.2Bagi pendidikan
adalah 310 mg/dl. kadar kolesterol maksimum Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi
responden sesudah dibekam adalah 290 mg/dl. bahan tambahan informasi data dan dapat digunakan
Menurut parkeni (2004) hiperkolesterolemia untuk penelitian selanjutnya.
adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
yang mana kadar kolesterol dalam darah melebihi 240
ml/dl. Daftar Pustaka
Penelitian budiarto (2000) yang menyatakan
bahwa setiap penyakit dapat menyerang baik lakilaki Arikunto, S., 2007.Prosedur Penelitian Suatu
maupun perempuan tetapi pada beberapa penyakit Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
terdapat perbedaan frekunsi antara lakilaki dan Atikah dan Anggriyana, (2010)
perempuan Senam kesehatan. maha medika: jokjakarta.
Argitaucicaha, 2010, terapi komplemetar (online)
3.3 AnalisaBivariat diakses tagam 24 april 2014
Dari hasil uji statistic T dependen didapatkan Bandiyah, S., 2009.
mean kadar kolesterol sebelum dibekam 262,42 Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik.
dengan standar deviasi 16,869. Setelah dibekam kadar Yogjakarta : Nuha Medika
kolesterol responden didapatkan nilai mean 251,52 Bustan, 2007
dengan standar deviasi 17,116. Maka dapat dilihat Epidemologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta
perbedaan nilain mean antar sebelum dan sesuadah : PT.Rineka Cipta
dibekam adalah 10,909, dengan standar deviasi

Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hiperkolesterolemia di Klinik Ibnu Sina ..............
Sherli Mariance Sari 30
Jurnal Harapan Bangsa Vol. 3 No. 1, Juli 2015

Fifnella,2009
Awas bahaya laten kolesterol. Yogyakarta:
IN Azna Books.
Maram, et all., 2012
Mengenal usia lanjut dan
keperawatannya.jakarta : Salemba Medica
Notoatmodjo, S., 2010
Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta :
PT.Rineka Cipta.
Nugroho, W., 2008
Keperawatan gerontik, edisi 2. Jakarta : EGC
, 2008
Keperawatan gerontik dan geriatrik, edisi 3.
Jakarta : EGC.
Nursalam, 2007.
Konsep dan penerapan metodologi penelitian
ilmu keperawatan : peoman skripsi, tesis dan
instrument penelitian keperawatan. Jakarta :
salemba medika.
Potter, A., 2008
Fundamental keperawatan. Jakarta : EGC.
, 2010.
Fundamental keperawatan. Jakarta : EGC.
Poerwadi, 2002.
Konsep Lanjut Usia. Diakses 28 Nov 2012
jam 09.20 wib
Stanley, M., 2011
Keperawatan Gerontik, (Edisi2) Jakarta : EGC.
Tambunan, et al., 2011
Panduan pemeriksaan fisik bagi mahasiswa
keperawatan. Jakarta. Salemba medika.
Skunda, S., 2008
Sejarah dan perkembangan olahraga senam.
http:www.scribd.com. diakses 26 Desember
2012.
Suparyanto, 2010
Konsep Lnjut Usia. 26 Desember 2012.
Umy, 2010
Perangkat pembelajaran / Sk dan Kd
penjasorkes.
(http:www.mugiwaloya.ac.id diaskes 26
Desember 2012).
UUD, No 36., 2009
Tentang Kesehatan. Jakarta.
http:www.uudno36.com. Diakses 16 April
2015.

31 Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Pasien Hiperkolesterolemia di Klinik Ibnu Sina
.............. Sherli Mariance Sari

Anda mungkin juga menyukai