Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS ATAU RESUME ARTIKEL TENTANG BEKAM

HIPERKOLESTEROLEMIA

Tugas Kelompok Ini Untuk Memenuhi Mata Kuliah Holistic Care 1

Oleh Pembimbing Bapak Rudiyanto, S.Kep.,Ns., M.Kep.

Disusun Oleh :

Andita Purnamasari (2018.02.052)

Dewa Ayu Made Wahyu P. (2018.02.060)

Lavinia Agustin P (2018.02.073)

Nenden Miliniya P. (2018.02.079)

Putri Sinta Hasanah (2018.02.088)

Rizhal Saputra (2018.02.091)

Yuli Widia Sari (2018.02.098)

Ni kadek Andani Sumantri (2018.02.100)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

BANYUWANGI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tugas
dengan judul Analisis Atau Resume Artikel Tentang Bekam Hiperkolesterolemia dapat
tersusun hingga selesai. Serta tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi. Dan kami juga mengucapkan kepada Dosen Pembimbing
kami sehingga dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyususn tugas resume ini
dengan tepat.

Adapun tujuan pembuatan tugas resume ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas
mata kuliah Holistic Care 1. Kami berharap semoga tugas resume ini dapat memberikan
wawasan yang luas kepada pembaca.

Tidak lupa kami sampaikan bahwa tugas resume ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karenanya, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun supaya kedepannya akan lebih baik dari
sebelumnya.

Banyuwangi, 29 November 2019

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada tiap sel
didalam tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal untuk pembentukan cairan
empedu, dinding sel, vitamin dan hormon – hormon tertentu seperti hormonseks dan
lainnya. Kolesterol yang berada dalam zat makanan dapat meningkatkan kadar
kolesterol dalam darah yang berakibat hiperkolesterolemia (Gondosari, 2010).
Hiperkolesterolemia ialah suatu kondisi yang disebabkan gangguan metabolisme lemak
menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam darah1 . Hiperkolesterol yakni keadaan
dimana kolesterol total ≥ 200 mg/dl, kolesterol LDL ≥ 100 mg/dl, kolesterol trigliserida
≥ 150 mg/dl, dan disetai penurunan kadar LDL ≤40.

Terapi non farmakologis yang bisa dimanfaatkan salah satunya yaitu dengan
terapi bekam (Hijamah). Salah satu pengobatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad
SAW adalah dengan berbekam. Bekam (al hijamah) atau cupping adalah suatu proses
mengeluarkan darah melalui permukaan kulit. Teknik pengobatan ini disunnahkan oleh
Rasulullah seperti dalam hadist riwayat Bukhari : “Kesembuhan itu ada dalam 3 hal
dengan minum madu, pisau hijamah dan besi panas, dan aku melarang umatku dengan
besi panas.”(H.R.Bukhari). Bekam berperan mengurangi kadar lemak dan kolesterol
berbahaya dan juga meningkatkan suplai darah kelapisan dalam endothelium yang
berperan memproduksi zat nitritoksida (endothelium-derived relaxing factor) yang
membantu peregangan dan pelebaran dinding pembuluh darah. Fungsi lain bekam dapat
menstimulasi sirkulasi darah di tubuh secara umum melalui zat nitrit oksida (NO) yang
berperan memperluas pembuluh darah sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah.
Nitrit Oksida juga berperan meningkatkan suplai nutrisi dan darah yang dibutuhkan
oleh sel-sel dan lapisan-lapisan pembuluh darah arteri maupun vena, sehingga
menjadikannya lebih kuat dan elastis serta mengurangi tekanan darah (Razak, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana Review Jurnal Atau
Artikel Tentang Bekam Hiperkolesterolemia?”
1.3 Tujuan
Mengetahui review jurnal atau artikel pada penelitian tentang bekam
hiperkolesterolemia.
1.4 Manfaat
Literature review tentang bekam hiperkolesterolemia menunjukkan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Tugas ini mampu memberikan wawasan atau informasi yang menyangkut tentang
jurnal bekam hiperkolesterolemia
2. Bagi Profesi Keperawatan
Tugas ini mampu memberkan masukan bari profesi keperawatan dalam tindakan
bekam pada penderita hiperkolesterolemia
BAB 2
METODE PENELITIAN
2.1 Strategi Pencarian Literature
Data yang digunakan pada penugasan gawat darurat ini adalah data sekunder.
Pengertian data sekunder menurut Sugiyono (2018) yaitu sumber data yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen, sehingga diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi dari
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Sumber data sekunder
yang didapat berupa artikel atau jurnal yang relevan dengan topik dilakukan
menggunakan database.
Hasil dari analisa data selanjutnya akan di ketahui PICO (Population,
Intervention, Comporsion, Outcome), sehingga pada tahapan perencanaan ini, kriteria
pertanyaan untuk penelitian ini disusun berdasarkan PICO, sehingga data yang
diperoleh menunjukkan berbagai informasi penelitian tentang jurnal bekam pada
penderita Hiperkolesterolemia.
2.1.1 Framework yang digunakan (PICO question)
Kriteria pertanyaan untuk penelitian ini disusun berdasarkan PICO (Population,
Intervention, Comporsion, Outcome). Pencarian artikel pada database Google
Scholar.
Tabel 2.1 Pencarian menghasilkan jurnal yang terdiri dari 10 jurnal. Struktur PICO adalah:

No. Judul P (Population) I (Intervation) C (Comparison) O (Outcome)


1. Pengaruh terapi Jumlah responden 14 Setelah diberikan terapi Ketidakpatuhan Berdasarkan observasi
bekam basah terhadap orang. Diketahui bahwa bekam basah, 10 orang responden terhadap hal hasil laboratorium terjadi
penurunan kadar rerata usia responden dari total 14 responden yang bisa menghambat penurunan kadar kolesterol
kolesterol pada yaitu 47,29 tahun, mengalami penurunan penurunan kolesterol total yakni 10 orang
penderita dengan usia termuda 45 kolesterol. Terjadinya bahkan menjadi naik mengalami dari 14
hiperkolesterolemia di tahun dan usia tertua 57 penurunan kolesterol total setelah diberikan responden, triglyserida
wilayah kerja UPK tahun. Rerata IMT dengan pemberian terapi intervensi yakni mengalami penurunan
Puskesmas Alianyang. responden yaitu 23,86 bekam basah pada responden tetap sebanyak 5 orang dari 14
(Windasari et al., dengan IMT terendah 17 penelitian ini dapat mengkonsumsi makanan responden, LDL 9 orang
2018) dan IMT tertinggi mengekskresikan material tinggi lemak jenuh dari mengalami penurunan dari
responden 33. hidrofilik dan hidrofobik batas jam yang 14 responden dan terjadi
salah satu contohnya ditentukan oleh peneliti. peningkatan lemak baik
adalah lipoprotein Menjalani puasa kurang atau HDL sebanyak 9
(kolesterol merupakan dari 12 jam sebelum orang dari 14 responden.
salah satu bagian pengambilan darah
lipoprotein darah). sampel, mengkonsumsi
Triglyserida : triglyserida makanan, minuman yang
juga mengalami penurunan manis, merokok, stress,
5 orang dan 9 orang dan lain-lain sebelum
mengalami peningkatan pengambilan sampel
dari 14 responden, pada darah, hal ini sangat
kadar triglyserida lebih berakaitan dengan hasil
dari separuh responden dari pemeriksaan kadar
mengalami kenaikan. kolesterol dalam darah
Meningkatnya triglyserida tersebut.
pada 9 responden
disebabkan oleh beberapa
faktor salah satunya
kurangnya kontrol makan
yang dikonsumsi selama
proses penelitian.
High Density Lipoprotein
(HDL) : kadar HDL atau
lemak baik cukup banyak
mengalami kenaikan 9
orang dari total 14
responden. Bekam mampu
meningkatkan kadar HDL,
darah yang dikeluarkan
pada saat bekam
merupakan toksik
termasuk kolesterol
berlebihan yang
mengendap pada
pembuluh darah, sehingga
pada saat dibekam
mengakibatkan berkurang
nya plak-plak yang
mengendap pada pada
pembuluh darah tersebut
dan akan meningkatkan
HDL.
Low Density Lipoprotein
(LDL): dari separuh
responden mengalami
penurunan kolesterol jahat,
yakni 9 orang mengalami
penurunan dari total 14
responden. Penurunan
LDL terjadi karena pada
saat proses pembekaman
terjadi proses menarik
darah kotor atau plak-plak
kolesterol yang
mengendap pada dinding
pembuluh darah yang
sudah tidak dibutuhkan
oleh tubuh. Setelah proses
tersebut plak-plak pada
pembuluh darah menjadi
berkurang, terapi bekam
juga memberikan efek
relaksasi dan vasodilatasi
pada pembuluh darah
sehingga bisa melancarkan
pembuluh darah sehingga
bisa melancarkan
peredaran darah.
2. Pengaruh terapi Populasi dalam Terapi bekam sebelum dan Terjadinya penurunan Hasil penelitian
bekam terhadap kadar penelitian ini adalah sesudah dengan kadar kolesterol setelah menunjukkan bahwa
kolesterol pasien seluruh data pasien yang menggunakan jenis bekam dilakukan bekam basah pemberian terapi bekam
hiperkolesterolemia di menderita cupping (bekam basah), dapat disebabkan karena pada pasien
Thibbun Nabawi hiperkolesterolimia yang yaitu mengeluarkan darah pada saat perlukaan hiperkolesterolemia dapat
Centre RSIA Zainab melakukan terapi bekam kotor setelah bekam kering ringan rangsangan nyeri menurunkan kadar
Pekanbaru Tahun di ruangan Thibbun dengan melukai yang terjadi kolesterol dalam darah,
2019 Nabawi Center pada permukaan kulit dengan menyebabkan terjadinya sebelum terapi bekam
(Isnaniar et al., 2020) tahun 2017-2018. Sampel menggunakan jarum pengiriman sensor oleh didapatkan rata-rata 234,86
penelitian ini adalah 53 (lancet), lalu disekitarnya motor neuro ke thalamus dengan standar deviasi
orang responden yang dihisap dengan alat untuk diteruskan melalui 15,583. Setelah dilakukan
diambil berdasarkan cupping set dan hand serabut syaraf aferen terapi bekam didapatkan
kriteria inklusi pump. Lama hisapan 3-5 simpatis agar terjadi rata-rata 223,05 dengan
menggunakan teknik menit pelepasan ACTH, standar deviasi 31,991,
nonprobality sampling kortison, endorphin dan sehingga dapat
dengan jenis purposive faktor hormon lainnya. disimpulkan bahwa terapi
sampling. Alat ukur yang Selain itu perlukaan bekam berpengaruh
digunakan adalah data ringan pada titik bekam terhadap penurunan kadar
pasien yang bekam pada tersebut akan kolesterol dalam darah
tahun 2018. menimbulkan efek pada pasien
antiperadangan, hiperkolesterolemia di
penurunan serum lemak Thibbun Nabawi center.
trigliserida, fosfolipida
dan kolesterol LDL,
merangsang proses
liposis jaringan lemak
dan mengatur kadar
glukosa dalam darah agar
normal.
3. Pengaruh Terapi Jumlah sampel yang Terapi bekam Pada penelitian ini Berdasarkan hasil
Bekam Terhadap terlibat dalam penelitian sebelum di lakukan penelitian di atas terhadap
Penurunan Kadar ini adalah 45 responden. intervensi dalam hal ini 45 responden yang diukur
Kolesterol Pada adalah terapi bekam, kadar kolesterol sebelum
Pasien kadar kolesterol melakukan terapi bekam
Hypercholesterolemia penderita akan diukur dan sesudah melakukan
Di Rumah Sehat Al- (pre-test) kemudian terapi bekam diperoleh
Hijamah Tahun setelah di lakukan terapi kadar kolesterol sebelum
2014/2015. bekam kadar kolesterol terapi bekam di klinik
(Hidayat et al., 2019) penderita akan diukur rumah sehat bekam yaitu
kembali (post-test) sebanyak 57,8% memiliki
kadar kolesterol high atau
>2440 mg/dl dan 42,2%
dengan kolesterol
Bordeline atau diantara
200-240 mg/dl dengan
rerata kadar kolesterol
sebelum terapi bekam yaitu
262,84.
Kadar kolesterol sesudah
terapi bekam di klinik al-
hijamah yaitu sebanyak
48,9% memiliki kadar
kolesterol high atau >240%
mg/dl, 37,8% dengan
kolesterol Borderline High
atau diantara 200-240
mg/dl dan 13,3% dengan
kadar kolesterol normal
(<200 mg/dl) yang dimana
tidak terdapat pada kadar
kolesterol normal sebelum
terapi bekam. Dengan
rerata kadar kolesterol
sesudah terapi bekam yaitu
239,53 dengan nilai beda
mean 223,31.
4. Pengaruh terapi Besar sampel 33 orang Terapi bekam basah, Pada penelitian ini, Pengukuran data pre Apo-
bekam basah dalam penderita sebanyak 7 kop didaerah pengukuran dilakukan B subyek penelitian
menurunkan hiperkolesterolemia yang punggung, pompa negatif dua kali, pre dan post. diperoleh mean 2,49 SD
apoliprotein-B pada dibagi menjadi grup 5 menit kemudian 0,117. Pada data post
penderita perlakuan dan grup dilakukan perlukaan diperoleh mean 2,24 SD
hiperkolesterolemia. kontrol. Subyek peneliti dengan jarum G21 0,177. Hal pengukuran ini
(Widada et al., 2019) dipilih berdasarkan sebanyak 15 tusukan sesuai dengan penelitian
kriteria inklusi sampel, dengan kedalaman yang dilakukan oleh
usia 45-55 tahun, tidak 0,05mm. Saryono (2010), Mustofa L
menderita penyakit Pengukuran Apo-B dengan et al (2012), Niasari M, et
kronis, kolesterol total metode sandwich elisa, al (2007) bahwa bekam
>200mg, setelah puasa reagen elabscience, alat dapat menurunkan kadar
12 jam dan tetap elisa reader Biopham, kolesterol.
mengkonsumsi obat anti dalam satuan ng/ml
kolesterol golongan
statin, darah diambil
melalui vena brachialis
sebanyak 5ml.
5. Efektifitas terapi Populasi pada penelitian Pada penelitian ini bekam - Hasil dari penelitian ini
bekam terhadap kadar ini yaitu penderita dilakukan dengan bahwa sebelum dilakukan
kolesterol pada hiperkolesterolemia di pengekopan pada 8 titik intervensi terapi bekan
penderita UPT PSTW Jember yang bekam yaitu (al-kaahil) 1 didapatkan hasil nilai mean
kolesterolemia di UPT berjumlah 33 responden titik,(al-akhdaain) 2 titik, mendapatkan 251,03 dan
Pelayanan Sosial dan sampel yang diambil (al-katifain) 2 titik, (ala- standar deviasinya 35,001.
Tresna Werdha dari populasi yaitu warik) 2 titik, hepar 1 titik. Setelah dilakukan
Jember. sejumlah 31 responden intervensi terapi bekam
(Lutfiana et al., 1967) dengan menggunakan didapatkan hasil nilai mean
teknik non probability mendapatkan 231,71 dan
sampling. standar deviasinya 30,432.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terapi
bekam efektif terhadap
kadar kolesterol pada
penderita
hiperkolesterolemia.
6. Efek terapi bekam Populasi penelitian ini Kadar kolesterol darah Pengukuran dilakukan di Pada penelitian ini
basah terhadap kadar adalah pasien yang total diperoleh melalui Klinik bekam Center menunjukkan kadar
kolesterol total pada menjalani terapi bekam pengukuran sebelum dan dengan menggunakan kolesterol total darah
penderita di Klinik Bekam center setelah mendapatkan alat bantu kit set secara umum berkisar
hiperkolesterolemia di Semarang, Karyawan perlakukan terapi bekam pemeriksaan kolesterol antara 226 sampai 314,
Klinik Bekam Center Unimus, dan warga di basah sebanyak 3 kali. darah total merk sehingga reratanya 257,92
Semarang. lingkungan perumahan EasyTouch Model:ET- dengan simpangan baku
(Widodo & Khoiriyah, Pondok Majapahit 1. 301F Made In Taiwan 27. Rerata kadar kolesterol
2014) Sampel penelitian beserta Cholesterol Test darah total awal 283,5,
ditentukan secara Strips, Depkes RI AKL menurun menjadi 246 pada
purposive sampling 10101902216. tahap kedua, dan menjadi
dengan kriteria inklusi 244,25 pada tahap akhir.
sebagai berikut: laki— Kadar ini cenderung
laki usia 20-65 tahun, menurun berdasarkan
hiperkolesterolemia, progres intervensi yang
tidak mengkonsumsi obat berarti terdapat perbedaan
penurun kolesterol, tidak kadar yang signifikan
ada riwayat mendapatkan berdasarkan progres
tindakan terapi bekam perlakuan atau
sekurang-kurang 1 bulan menunjukkan adanya
dari waktu pelaksanaan pengaruh terapi bekam
penelitian, tidak basah terhadap penurunan
menderita penyakit berat kadar kolesterol darah total
dan kronis dan bersedia pada penderita
menjadi subyek hiperkolesterolemia.
penelitian.
7. Terapi bekam basah Populasi subjek Terapi bekan yang Sebelum diberikan terapi Pada hasil penelitian ini
terhadap kadar penelitian ini adalah diberikan sebanyak satu bekam maka diukur menunjukkan bahwa rerata
kolesterol pada semua seluruh pasien kali pada titik meridian. terlebih dahulu kadar kadar kolesterol sebelum
penderita hiperkolesterolemia di kolesterol responden, diberikan terapi bekam
hiperkolesterolemia di Holistic Centre Asy- setelah diberikan terapi adalah 218 mg/dl kadar
Klinik Holistic Centre Syafii Palembang bekam maka diukur kolesterol terendah adalah
Asy-Syafii berjumlah 31 orang. kembali kadar kolesterol. 206 mg/dl dan kadar
Palembang. Sampel pada penelitian kolesterol tertinggi adalah
(Pahrul & Syafei, ini diambil dengan teknik 231 mg/dl. Sedangkan
2021) total sampling yaitu setelah diberikan terapi
seluruh pasien bekam rerata kadar
hiperkolesterolemia kolesterol 209,03 ± 5,31
berjumlah 31 orang nilai median: 208mg/dl,
responden. kadar kolesterol terendah
adalah 201 mg/dl dan
kadar kolesterol sesudah
219mg/dl.
Untuk pengaruh terapi
bekam terhadap kadar
kolesterol menunjukkan
bahwa terdapat penurunan
rerata kadar kolesterol 9,2
mg/dl. Sebelum diberikan
terapi bekam kadar
kolesterol adalah
218,30±5,31 dengan CI
95% 207,1-210,9. Dari
hasil nilai tersebut
menunjukkan bahwa ada
perbedaan kadar kolesterol
sebelum dan sesudah
diberikan terapi bekam.
8. Penurunan kadar Teknik pengambilan Teknik yang digunakan Prosedur pemeriksaan Ada hubungan
kolesterol total dan sampel menggunakan untuk mengeluarkan darah kadar kolesterol total antara bekam
trigliserida dengan Purposive Sampling bekam adalah dengan dilakukan dengan metode dengan penurunan
teknik bekam pada dengan kriteria usia 25- penghisapan hingga kulit Enzymatik photometric kadar Kolesterol
penderita 60 tahun dengan kadar menggelembung kemudian Test : CHOD – PAP, End Total (p =
hiperkolestrolemia. kolesterol total > dilanjutkan dengan teknik Point menggunakan Aim 0.000)dengan
(Hendra Budi 200mg/dl. Penentuan sayatan. Luka sayat pada Cholesterol 5 Reagen kekuatan hubungan
Sungkawa, jumlah sampel dilakukan bekam hanya mengenai Kit. Campurkan masing- kuat (r = 0.803)
Wahdaniah, 2019) dengan menggunakan pembuluh darah kapiler. masing 10 µl sampel hubungan tersebut
rumus Lameshow dengan 1000µl reagen bermakna dengan
sehingga didapatkan kerja kemudian nilai signifikansi uji
jumlah sampel sebanyak diinkubasi suhu 370C t = 0.000.Ada
32 responden. selama 5 menit. hubungan antara
Pemeriksaan Trigliserida bekam dengan
dilakukan dengan penurunan
menggunakan metode Trigliserida (p =
GPO-PAP End Point 0.000) dengan
menggunakan AIM kekuatan hubungan
Trigliserida. Campurkan sangat kuat (r =
10 µl sampel dengan 0.901) hubungan
1000 µl reagen kerja tersebut bermakna
kemudian diinkubasi dengan nilai
suhu 370C selama 5 signifikansi uji t =
menit. Absorbansi diukur 0.003.
dengan menggunakan
Photometer 5010v5+.
9. Pengaruh terapi Berdasarkan jumlah menggunakan terapi Penelitian ini Berdasarkan penjelasan
bekam terhadap responden 20 orang di bekam titik-titik meridian menggunakan design diatas, dapat
kadar kolesterol Total Klinik Pengobatan Islami penelitian pre disimpulkan bahwa
pada pasien Refleksi dan Bekam eksperiment dengan mayoritas responden
hiperkolestrolemia di Samarinda diketahui menggunakan rancangan mengalami penurunan
klinik pengobatan jumlah responden berusia one grup pretest and kadar kolesterol total
islami refleksi dan 25-33 Tahun sebanyak 1 posttest tanpa kelompok setelah terapi bekam di
bekam Samarinda orang (5%), responden pembanding (kontrol). buktikan dengan hasil uji t
(Evania Zuhriyah berusia 34-42 Tahun Sampel pada penelitian dependen didapatkan nilai
Aulfah Arozi, Thomas sebanyak 3 orang (15%), ini adalah sebanyak 20 signifikansi (p = 0,000) α <
Ari Wibowo, 2018) responden berusia 43- 51 responden yang 0,05. Peneliti tidak
Tahun sebanyak 9 orang mendapatkan terapi membatasi konsumsi
(45%), responden berusia bekam. Pengambilan makanan, pola makan,
52-60 Tahun sebanyak 6 sampel menggunakan gaya hidup, dan aktivitas
orang (30%), responden teknik purposive sehari-hari. Akan tetapi
berusia 61-69 Tahun sampling. Setelah terdapat syarat khusus bagi
sebanyak 0 orang (0%), mendapatkan responden responden sebelum di
dan responden berusia yang sesuai dengan bekam yakni tidak boleh
70-78 Tahun sebanyak 1 kriteria inklusi, kemudian dalam pengaruh obat
orang (5%) dari jumlah peneliti menjelaskan ataupun terapi lainnya agar
responden 20 orang. tujuan penelitian. Setelah hasil dari terapi bekam
Sehingga responden responden tidak dipengaruhi oleh
terbanyak pada usia 43- menandatangani adanya terapi lain. Hasil
51 tahun sebanyak 9 informed consent dan penelitian ini secara nyata
orang (45%). lembar persetujuan, membuktikan bahwa terapi
kolesterol pasien di bekam dapat mengeluarkan
check menggunakan alat kadar kolesterol berlebih
autocheck sebelum dalam darah sehingga
bekam 5 menit dan 20 terjadi penurunan kadar
menit sesudah bekam di kolesterol total setelah
cek kembali. Analisa bekam.
bivariat yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah dengan
menggunakan uji T.
10. Pengaruh terapi Populasi dalam Dilakukan terapi bekam. Menurut kedokteran Hasil penelitian
bekam terhadap kadar penelitian ini adalah tradisional, menggambarkan tentang
kolesterol di Rumah penderita hiperkolesterol hiperkolesterolemia ini kadar kolesterol pada
Sakit bakti Timah di Rumah Sakit Bakti disebabkan oleh adanya responden sebelum dan
Pangkalpinang. Timah Pangkalpinang unsur lembab panas sesudah dilakukan terapi
(Faizal, 2019) yang di hitung dengan dalam organ hati. bekam. Pada hasil tersebut
rumus eksperimen Lembab panas yang didapatkan rata-rata kadar
berjumlah 17 responden. berlebihan ini bisa kolesterol sebelum
merusak hati, lambung dilakukan terapi bekam
dan limpa yang adalah 254,65 dengan
bertanggung jawab standar deviasi 60,477.
terhadap aliran darah. Sedangkan rata-rata kadar
Oleh karena itu, perlu kolesterol sesudah
dilakukan pembuangan dilakukan terapi bekam
unsur lembab panas dari 173,06 dengan standar
hati, lambung dan limpa. deviasi 35,745.
Dalam hal ini bekam bisa
dilakukan untuk
membuang unsur lembab
panas melalui proses
pengeluaran darah.
Selain itu untuk
memperbaiki organ atau
pembuluh darah yang
rusak, bisa dilakukan
proses stimulasi organ
dengan bekam. Bekam
juga diharapkan bisa
menormalkan kembali
fungsi pembuluh darah
yang penuh dengan plak-
plak kolesterol melalui
teori hormeostatis.
DAFTAR PUSTAKA

Faizal, M. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar Kolesterol Di Rumah Sakit Bakti
Timah Pangkal Pinang. Psikologi Perkembangan, 2(October 2013), 1–224.
Hidayat, S. A., Anggeraini, S., & Hidayat, T. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap
Penurunan Kadar Kolesterol Pada Pasien Hypercholesterolemia Di Rumah Sehat Al-
Hijamaah Tahun 2014/2015. Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah
Kedokteran, 1(1), 41–47. https://doi.org/10.26618/aimj.v1i1.2769
Isnaniar, Norlita, W., & Wiradinata, D. I. (2020). Pengaruh Terapi Bekam Terhadap Kadar
Kolesterol Pasien Hiperkolesterolemia Di Thibbun Nabawi Centre RSIA Zainab
Pekanbaru Tahun 2019. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 10(2), 1–12.
https://doi.org/10.37859/jp.v10i2.1869
Lutfiana, A., Widada, W., & Sasmito, G. (1967). Efektifitas Terapi Bekam Terhadap Kadar
Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterolemia Di UPT Pelayanan Sosial Tresna
Werdha Jember. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 25, 8–9.
Pahrul, D., & Syafei, A. (2021). Terapi Bekam Basah Terhadap Kadar Kolerterol Pada
Penderita Hiperkolesterolemia di Klinik Holistic Centre Asy-Syafii Palembang. Jurnal
Kesehatan Dan Pembangunan, 11(22), 15–19. https://doi.org/10.52047/jkp.v11i22.108
Widada, W., Ontoseno, T., & Purwanto, B. (2019). Pengaruh Terapi Bekam Basah Dalam
Menurunkan Apoliprotein-B Pada Penderita Hiperkolesterolemia. 53–58.
https://doi.org/10.32528/psn.v0i0.1730
Widodo, S., & Khoiriyah. (2014). Efek Terapi Bekam Basah Terhadap Kadar Kolesterol
Total Pada Penderita Hiperkolesterolmia Di Klinik Bekam Center Semarang. Jurnal
Unimus, 1(1), 1–6.
Windasari, A., Sukarni, & Priyono, D. (2018). Pengaruh Terapi Bekam Basah Terhadap
Penurunan Kadar Kolesterol Pada Penderita Hiperkolesterolemia Diwlayah Kerja Upk
Puskesmas Alianyang. Hypercholesterolemia, Cupping Therapy, Lowering Cholesterol
Level, 2(3), 1–18.
Sungkawa, H. B., & Cupping, W. (2019). Meditory PENURUNAN KADAR KOLESTEROL
TOTAL DAN. 7(1), 1–6.
Bhatnagar,D., Soran, H., Durrington.2008. Hypercholesterolaemia and its management.
BMJ ;337:993.
Faizal, K. M., Nurvinanda, R., & Zupera, Z. (2020). PENGARUH TERAPI BEKAM
TERHADAP KADAR KOLESTEROL DI RUMAH SAKIT BAKTI TIMAH
PANGKALPINANG. Malahayati Nursing Journal, 2(2), 259-267.

Anda mungkin juga menyukai