Kolesterol
1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………………………………………………………..1
Daftar Sampul………………………………………………………………………………..2
Kata Pengantar……………………………………………………………………………….3
Abstrak……………………………………………………………………………………….4
BAB I: PENDAHULUAN
1.5 Hipotesis……………………………………………………………………………...............6
2
3.10 Daftar Pustaka……………………………….…………………...……………………………………14
Kata Pengantar
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan penelitian
ilmiah mengenai uji klinis obat yang berasal dari fitofarmako yang berguna untuk
menurukan kadar kolesterol dalam darah. Artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Metodologi Penelitian. Dalam kesempatan ini, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada dr. Djap Hadi Susanto, MKes yang telah memberikan kesempatan
untuk belajar mengolah data dalam penelitian.
Artikel ilmiah juga ini dibuat dengan tujuan menjelaskan apakah dengan
penggunaan obat yang berasal dari fitofarmako dan dengan penggunaan kelompok
kontrol yang diberikan placebo memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan artikel
penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi
kita semua.
Penulis
Tabita Nathasaria
3
Abstrak
Kolesterol merupakan salah satu golongan lemak dan bersifat sangat mudah menempel
dan dapat membentuk plak di dinding pembuluh darah. Kadar kolesterol darah yang terlalu
tinggi (hiperkolesterolemia) sangat berbahaya bagi kesehatan dan menyebabkan masalah
metabolik. Maka penelitian eksperimental terhadap khasiat suatu obat yang berasal dari
fitofarmako sangat penting. Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam terutama bahan alam
nabati, yang khasiatnya jelas.
Abstract
Cholesterol is a kind of fat and is very easy to stick and can form plaques on the walls of
blood vessels. Blood cholesterol levels that are too high (hypercholesterolemia) are very
dangerous for health and can cause metabolic problems. So experimental research on the
efficacy of a drug derived from phytopharmaco is very important. Phytopharmaca is a medicine
from natural ingredients, especially natural vegetable ingredients, whose effects in health
problems are clear.
4
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor resiko terjadi hiperkolesterolemia adalah pada orang yang obesitas cenderung
mempunyai kadar kolesterol total dan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi dan
kadar High Density Lipoprotein (HDL) rendah. Tecumseh Study, MichiganYang dikutip oleh
Barnas (1994), membuktikan bahwa orang yang obesitas mempunyai kadar kolesterol total LDL
dan trigliserida jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.2
Seseorang dengan overweight dengan IMT ≥ 23,0 juga memiliki kecendrungan untuk mengalami
kolestrol yang tinggi walau belum mencapai ketahap obesitas.3
Kolesterol tinggi bisa menjadi faktor pemicu penyakit jantung koroner karena kolesterol tinggi
penyebab terjadinya sumbatan di pembuluh arah perifer yang mengurangi suplai darah ke
jantung. Kolesterol tinggi juga dapat menjadi pemicu hipertensi dan stroke.
Menurut kelompok umur, PJK paling banyak terjadi pada kelompok umur 65-74 tahun (3,6%)
diikuti kelompok umur 75 tahun ke atas (3,2%), kelompok umur 55-64 tahun (2,1%) dan
kelompok umur 35-44 tahun (1,3%) Data World Health Organization (WHO) tahun 2012
menunjukkan 17,5 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari
5
56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler
terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Dari seluruh kematian
akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung
Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%) disebabkan oleh stroke.4
Salah satu terobosan pada penelitian khususnya farmakologi dengan menggunakan bahan-bahan
dari alam untuk dijadikan sebagai terapi, yaitu pengaruh pemberian perasan Sechium edule
(jacq.) Swatz terhadap kadar kolesterol total dan trigliserida sera mencit queckerbus dengan dari
hasil skrining fitokimia dapat diketahui bahwa perasan buah labu siam ini mengandung senyawa
saponin (terpenoid/steroid) yang kemungkinan mempunyai peranan dalam penurunan kadar
kolesterol total dan trigliserida.5
6
Bagi Institusi: Menambah studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang
berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa di Universitas UKRIDA untuk dikembangkan
kedepannya.
Bagi Masyarakat: Dapat digunakan sebagai sarana pengobatan bagi masyarakat yang
memiliki masalah terhadap kadar kolestrol yang meningkat.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Dalam bab tinjauan pustaka ini harus diuraikan dengan mendalam berbagai aspek teoritis yang
mendasari penelitian. Hal yang telah ditulis dalam latar belakang masalah perlu dirinci, dan
hubungan antar variabel dibahas. Dalam tinjauan pustaka tidak perlu seluruh aspek penyakit
yang diteliti dibahas dengan proporsi seimbang. Yang diperlukan adalah tinjauan komprehensif
terhadap aspek yang diteliti, dengan penekanan utama pada hubungan antar variabel yang diteliti
dengan variabel lain yang mungkin berperan.
Didalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaitu, kolesterol, trigliserid, dan fosfolipid. Fungsi
lemak utama adalah sebagai sumber kalori dan sumber asam lemak esensial. Kolesterol
merupakan komponen penting dalam dinding sel dan sebagai precursor asam empedu dan
hormone steroid. seperti asam empedu, asam folat, hormon-hormon adrenal korteks, estrogen,
androgen, dan progesteron. Sebaliknya kolesterol juga dapat membahayakan tubuh.6,7
Meningkatnya kadar kolestrol dalam darah disebut hiperkolesterolemia merupakan suatu
keadaan dimana kadar kolesterol tinggi dalam darah. Kadar kolesterol total dalam mendiagnosis
hiperkolesterolemia adalah:
1. Kadar yang diinginkan dan diharapkan masih aman adalah < 200 mg/dl.
2. Kadar yang sudah mulai meningkat dan harus diwaspadai untuk mulai dikendalikan (bordeline
high) adalah 200-239 mg/dl.
3. Kadar yang tinggi dan berbahaya bagi pasien (high) adalah > 240 mg/dl.
7
Hiperkolesterolemia merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya arterosklerosis dan
meskipun tanpa kehadiran faktor lain keadaan ini sendiri sudah cukup untuk merangsang
perkembangan pembentukan lesi. Komponen utama yang terkait dalam meningkatkan resiko ini
adalah low-density lipoprotein (LDL) kolesterol dimana LDL berperan utama dalam mengangkut
kolesterol ke jaringan perifer. Sebaliknya high-density lipoprotein (HDL) kolesterol terkait
terutama dalam menurunkan resiko pembentukan lesi arterosklerosis. HDL berperan dalam
mencegah kolesterol dari berkembang dan membentuk ateroma. HDL juga berperan dalam
mengangkut kolesterol ke hati untuk diekskresi melalui empedu.7,8
Faktor resiko seseorang mengalami hiperkolesterolemia adalah sebagai berikut:3,6,7
Jenis kelamin pria
Wanita menopause karena LDL nya dapat meningkat dan kolesterol HDL biasanya menurun.
Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun
Aktifitas fisik
Kebiasaan Merokok
Overweight-Obesitas (IMT ≥23-≥30)
Oleh sebab itu untuk mengatasi kadar kolesterol yang tinggi selain perbaikan dari pola hidup
maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan obat yang berasal dari alam, berupa tanaman
herbal sesuai dengan kekayaan alam Indonesia. Fitofarmaka adalah obat dari bahan alam
terutama dari alam nabati, yang khasiatnya jelas dan terbuat dari bahan baku, baik berupa
simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan minimal, sehingga terjamin
keseragaman komponen aktif, keamanan dan kegunaannya.9
Kadar Kadar
Kelompok
Kolesterol Kolesterol
Perlakuan
Perlakuan (Pra) Perlakuan (Post)
8
Kadar Kadar
Kelompok
Kolesterol Kolesterol
Kontrol
Kontrol (Pra) Kontrol (Post)
BAB III
Metodologi Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menuntun
peneliti untuk dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desan penelitian
merupakan kerangka acuan bagi pengkajian hubungan antar-variabel. Pertama peneliti harus
menentukan apakah akan melakukan intervensi yaitu, studi intervensional (eksperimental) atau
hanya akan melaksanakan pengamatan saja tanpa intervensi yaitu, studi observasional.
Berdasarkan ada tidaknya perlakuan dari sebuah studi penelitian maka dari kasus mengenai
keinginan peneliti untuk uji coba obat fitofarmako terhadap efektivitas menurunkan kadar
kolesterol maka digunakan penelitian intervensi, yaitu penelitian eksperimental, pada penelitian
eksperimental ini akan dilakukan uji klinis. Uji klinis seringkali dilakukan untuk
membandingkan efek satu jenis pengobatan dengan pengobatan lainnya.10
Dari desain eksperimental, jenis yang paling sering digunakan adalah desain paralel, yaitu
dengan membuat 2 kelompok; satu kelompok memperoleh pengobatan baru (kelompok
eksperimental, kelompok perlakuan, kelompok terapi), sedangkan kelompok lain menerima
palsebo atau terapi standar, disebut kelompok terapi. Kemudian terhadap subyek yang memenuhi
kriteria penelitian di lakukan randomisasi.
9
Disebutkan rencana tempat dan waktu akan dilakukannya penelitian
10
Melakukan Randomisasi
Salah satu aspek lain yang sangat penting dalam uji klinis adalah proses randomisasi atau
disebut juga sebagai alokasi acak. istilah harus dibedakan dari pemilihan subyek penelitian
secara acak (random sampling). Randomisasi adalah proses untuk menentukan alokasi
peserta mana yang akan mendapat perlakuan dan peserta mana yang merupakan kontrol,
berdasarkan pada asas peluang.10
Pada penelitian ini digunakan randomisasi sederhana (simple randomization). Misalnya
dilakukan randomisasi sederhana untuk pengobatan 2 kelompok A atau B maka tentukan
untuk kelompok A: angka 0 sampai 4; Kelompok B: angka 5 sampai 9. Kemudian lihatlah
pada table angka random.
3.6 Menganalisis Data
Merupakan jenis uji hipotesis non-parametrik yang paling sering digunakan dalam analisis
hasil penelitian klinis dengan variable bebas berskala nominal 2 kelompok (obat fitofarmaka
vs placebo) dan variable efek berskala nominal (kadar kolesterol total tetap-kadar kolesterol
total turun), uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan chi-square untuk 2 kelompok yang
independen. Syarat yang harus dipenuhi jika ingin menggunakan chi-square, yaitu:
1. Jumlah subjek total > 40
2. Tidak ada sel yang bernilai 0
3. Sel dengan nilai expected < 5 tidak lebih dari 20% jumlah sel
11
Expected sel B: [(B+D) x (A+B)]/A+B+C+D
Expected sel C: [(A+C) x (C+D)]/A+B+C+D
Expected sel D: [(B+D) x (C+D)]/A+B+C+D
( O−E )2
X =
2
Σ E
Setelah didapat nilai X2 kemudian kita hitung df ([jumlah baris-1] x [jumlah kolom-1])
dan cocokkan hasil X2 yang kita dapat ke tabel chi-square untuk menentukan apakah H 0
diterima atau ditolak (gambar 2).
Selain chi-square, metode analisis data yang dapat digunakan untuk uji efek obat fitofarmaka
terhadap kadar kolesterol adalah t-test untuk kelompok independen. Uji t digunakan untuk
menganalisis data dengan variable bebas nominal (pemberian obat) dengan variable terikat
berskala numerik (kadak kolesterol darah). Pada t-test independen cara pemilihan subyek
pada kelompok yang satu tidak tergantung kepada karakteristik subyek kelompok lain. Uji
berpasangan digunakan bila subyek yang sama di periksa pra dan pasca intervensi, atau
pemilihan subyek kelompok yang satu dilakukan matching dengan subyek kelompok lain
12
Berikut pernyataan singkat mengenai permasalahan etik yang dapat timbul dari eksperimen,
dan dijelaskan bagaimana permasalahan tersebut dapat diatasi. Permasalahan etik termasuk
(a) bahaya dan komplikasi perlakuan, (b) kerahasiaan data (confidentiality), (c) informed
consent dan sebagainya. Informed consent merupakan suatu keharusan dari manusia yang
digunakan dalam percobaan.
IDENTITAS PRIBADI
Nama lengkap :
Usia : tahun
Alamat :
Kontak (No.HP) :
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan setuju untuk mengikuti seluruh
rangkaian penelitian dari awal hingga akhir. Saya sudah mengetahui tujuan dan manfaat dari
penelitian kesehatan ini. Saya memahami bahwa penelitian kesehatan ini tidak akan
menimbulkan akibat negatif bagi saya. Saya mengerti bahwa data yang telah diberikan, akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan rekam medik. Saya bersedia
mengisi kuesioner terkait pemeriksaan dengan jujur dan apa adanya secara sukarela tanpa
tekanan dari siapapun. Demikian lembar persetujuan ini dibuat dengan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun.
13
Jakarta, 2018
Yang menyetujui,
( )
Daftar Pustaka
2. Soleha M. Kadar Kolesterol Tinggi Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar
Kolesterol Darah. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 2012; Vol.1
3. Ukur Kebugaran ASN, Dinkes Kota Depok Gunakan Standar IMT Asia Tenggara diunduh
pada tanggal 29 oktober 2018. URL available at: https://www.depok.go.id/21/03/2016/01-
berita-depok/ukur-kebugaran-asn-dinkes-kota-depok-gunakan-standar-imt-asia-tenggara
4. Penyakit Jantung Penyebab Kematian Tertinggi, Kemenkes Ingatkan CERDIK
dipublikasikan pada Sabtu, 29 Juli 2017, di unduh pada tanggal 29 Oktober 2018. URL
available at: http://www.depkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-
kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html
5. Santoso TG. Pengaruh Pemberian Perasan Sechium edule (jacq.) Swatz terhadap Kadar
Kolesterol Total dan Trigliserida Sera Mencit Queckerbus. Berk Panel Hayati 2004; 9 (139-
142)
6. Adam JMF. Dislipidemia. in: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. 6th ed. Jilib 1. Jakarta: Interna Publishing; 2017. p.2551
14
7. Tinjauan Pustaka Universitas Sumatra Utara diunduh pada tanggal 29 Oktober 2018. URL
available at:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57141/Chapter%20II.pdf;sequence=4
8. Sari DM. Faktor Resiko kolesterol total pasien penyakit jantung coroner di rumah sakit
achmad mochtar bukit tinggi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Maret-September 2010; vol 4(2)
9. Dewoto HR. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Maj Kedokt
Indon juli 2007; Vol 57 (7)
10. Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi penelitian klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung seto; 2014
15