Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Mata Kuliah Keperawatan Komplementer Herbal . Terima kasih juga kami
ucapkan kepada Ibu Irma selaku dosen pengampu yang selalu memberikan dukungan
dan bimbingannya
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Keperawatan
Komplementer Herbal. Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa
bermanfaat untuk penulis pada khususnya, dan pembaca pada umumnya. Walaupun
demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Keperawatan Komplementer
Herbal ini bisa memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca yang telah membaca
makalah ini hingga akhir
Penulis
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Pengertian..................................................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
tidak bisa diubah sebagai faktor pemicu adanya kolesterol (Adi, 2014). Karena seiring
bertambahnya usia, kadar kolesterol dapat mengalami peningkatan. Contohnya, pada
wanita mengalami menopause, ia akan memiliki kadar LDL yang lebih tinggi
dibanding HDL.
Sehingga saat ini perlu adanya terapi dalam penurunan kolesterol salah
satunya pengobatan secara tradisional atau secara alami mengingat banyak efek
samping yang berpotensi dari beberapa obat antikolesterol salah satunya adalah
golongan statin yaitu berupa nyeri otot (miopati). Nyeri otot terjadi karena statin tidak
spesifik dalam menghambat atau mengurangi produksi bahan – bahan pembentuk
kolesterol, selain itu juga dapat mengganggu metabolisme otot (Fedacko et al., 2010).
Persentase kejadian nyeri otot dan kram akibat penggunaan obat golongan statin
dilaporkan sebanyak 25% dan terdapat 1-5% kemungkinan orang yang menggunakan
obat golongan statin bahkan mengalami rabdomiolisis (Thomson et al.,2003).
iv
Di kawasan hutan hujan tropis Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 30.000
spesies tanaman tumbuh di jumlah tersebut jauh melebihi potensi daerah-daerah tropis
lainnya, termasuk Amerika Selatan dan Afrika Barat. Dari spesies tanaman yang ada
tersebut, lebih dari 8.000 spesies merupakan tanaman yang mem¬punyai khasiat obat
dan baru 800-1.200 spesies yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk obat
tradisional atau jamu (Litbang Depkes, 2009).
v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kolesterol merupakan senyawa komplek yang diperlukan oleh tubuh untuk
mengatur proses kimia dalam tubuh. Namun jika kadar kolesterol dalam darah sangat
tinggi akan berbahaya untuk tubuh dan menyebabkan hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia adalah kondisi dimana jumlah kolesterol dalam tubuh melebihi
batas normal, yang akan berdampak pada penyakit jantung koroner.
Kolesterol total merupakan variable lipid yang penting dan dapat berpengaruh
dalam kadar lipid plasma (Riansari, 2008). Soeharto (2004) menunjukkan setiap
penurunan kolesterol total 1% dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner,
sehingga penurunan kadar kolesterol total harus dipantau.
Tanaman herbal adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi dan diketahui
berdasarkan pengamatan manusia, yang memiliki senyawa yang bermanfaat untuk
mencegah, menyembuhkan penyakit, melakukan fisiologis tertentu, hingga mencegah
serangan serangga dan jamur. Setidaknya, 12 ribu senyawa telah diisolasi dari
berbagai tumbuhan obat di dunia, namun jumlah ini hanya sepuluh persen dari
jumlah total senyawa yang dapat diekstraksi dari seluruh tumbuhan obat (Tapsell,
2006).
Berdasarkan Badan POM Depkes RI ada 9 tanaman obat unggulan Indonesia.
Pengembangan produk obat bahan alam ke arah fitofarmaka dengan melakukan
serangkaian penelitian terhadap 9 tumbuhan obat unggulan Indonesia mulai dari
budidaya sampai uji klinik (Aspan, 2004).
Obat bahan alam yang telah dibuktikan khasiat dan keamanannya berdasarkan
uji klinik adalah sejajar dengan obat modern. Oleh karena itu tidak ada alasan
penolakan penggunaan fitofarmaka pada pelayanan kesehatan formal asalkan sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
Kesembilan tumbuhan obat unggulan tersebut ialah
1. Salam (Eugenia polyantha), bagian daunnya berkhasiat: anti¬hipertensi,
imunomodulator, dan diabetes.
2. Sambiloto (Andrographis paniculata), bagian tanaman di atas tanah
berkhasiat; diabetes, antiinflamasi, antihipertensi, dan antimikroba.
vi
3. Kunyit (Curcuma domestica), bagian rimpang berkhasiat; menurunkan
hepatoprotector, antiinflamasi, dan dyspepsia (gangguan pencernaan).
4. Temulawak (Curcuma xanthorriza) bagian rimpang berkhasiat;
hepatoprotector, antiinflamasi, dyspepsia (gangguan pencernaan).
5. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) bagian daun berkhasiat; menurunkan
kolesterol, dan diabetes.
6. Cabe Jawa (Piper retrofractum) bagian buah berkhasiat; andro¬genik, dan
anabolik.
7. Mengkudu/Pace (Morinda citrifolia) bagian buah masak berkhasiat;
antihipertensi, imunomodulator, diabetes.
8. Jambu biji (Psidium guajava) bagian daun untuk mengobati demam
berdarah.
9. Jahe merah (Zingiber officinale) bagian rimpang berkhasiat; antiinflamasi,
analgesik, rheumatik.
vii
2.3 Peran dalam kehidupan
Kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak. Lemak adalah
Cadangan energi yang memberikan kontribusi kalori paling tinggi. Kolesterol
membantu tubuh memproduksi vitamin D, sejumlah hormon yaitu steroid, dan asam
empedu untuk mencerna lemak atau proses emulsi lemak.Selain diproduksi sendiri
oleh tubuh, kolesterol juga didapatkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
seperti : kuning telur, kerang-kerangan, udang, kepiting, jeroan, serta makanan yang
berasal dari susu (mentega, keju) atau junkfood. Kolesterol diproduksi didalam hati
sekitar 1 gr/hari, serta di usus halus, kemudian akan beredar didalam darah. Dalam
kandungan darah, kolesterol terikat oleh suatu zat lipoprotein, yang terdiri dari
kilomikron. Kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi
dalam bentuk lemak ke otot. VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Dalam kadar
yang sesuai, kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu
membangun sel-sel baru agar tubuh bisa tetap berfungsi secara normal. HDL (High
Density Lipoprotein), berfungsi untuk mecegah terjadinya atheroma atau penyempitan
pembuluh darah akibat lemak. LDL (Low Density Lipoprotein), merupakan salah satu
penyebab atheroma. Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri
pembuluh darah. Karena kolesterol memiliki kepadatan protein yang lebih rendah,
maka VLDL, ILDL (Intermediate Low Density Lipoprotein), LDL mudah sekali
menempel dalam dinding pembuluh darah coroner sehingga menimbulkan plak.
Ateroma sendiri merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal sebagai
aterosklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Dampak dari penyumbatan pada
pembuluh darah karena timbunan plak, tergantung pada lokasi penyumbatan terjadi.
Misalnya sumbatan pada jalur arteri yang menuju ke otak, dapat menyebabkan stroke,
atau jika dalam pembuluh darah jantung, menyebabkan PJK. Sedangkan kolesterol
yang rendah dapat menjadi faktor kondisi medis lainnya, seperti : kanker, depresi, dan
kecemasan.
Kadar lemak yang tinggi biasanya tidak memunculkan gejala apapun. Tetapi
kadang jika kadar kolesterol sudah sangat tinggi, maka endapan lemak akan
membentuk suatu pertumbuhan yang sering disebut dengan xantoma didalam tendon,
dan didalam kulit. Kadar trigliserida yang cukup tinggi (≥ 800 mg/dl) dapat
menyebabkan pembesaran hati, limpa serta timbul gejala dari pankreatitis (Syah,A,
Wati,R & Negara,C , 2020). Perlu adanya terapi dalam penurunan kolesterol salah
viii
satunya pengobatan secara tradisional atau secara alami mengingat banyak efek
samping yang berpotensi dari beberapa obat antikolesterol salah satunya adalah
golongan statin yaitu berupa nyeri otot (miopati). Nyeri otot terjadi karena statin tidak
spesifik dalam menghambat atau mengurangi produksi bahan – bahan pembentuk
kolesterol, selain itu juga dapat mengganggu metabolisme otot (Fedacko et al., 2010).
Persentase kejadian nyeri otot dank ram akibat penggunaan obat golongan statin
dilaporkan sebanyak 25% dan terdapat 1-5% kemungkinan orang yang menggunakan
obat golongan statin mengalami rabdomiolisis (Thomson et al.,2003). Pengobatan
secara tradisional sudah dilakukan secara turun menurun pada masyarakat Indonesia,
contohnya : daun salam, teh bunga telang, jus seledri dan mentimun, kulit jeruk
sunkist, yang bahan-bahannya mudah ditemukan atau berada disekitar kita.
2.4 Pemanfaatan
1. Daun salam
Kandungan :
minyak atsiri 0.05% yang terdiri dari sitral,eugenol, tanin dan flavonoid.11 Senyawa
flavonoid berperan sebagai antioksidan kuat yang mampu menangkap superoksida
dan menghambat oksidasi kolesterol LDL. Penurunan kadar kolesterol LDL
disebabkan karena kandungan senyawa kimia dalam daun salam, seperti flavonoida
yang berfungsi sebagai antioksidan kuat yang mampu menghambat oksidasi LDL.
Selain itu flavonoida juga mampu berikatan dengan asam empedu dalam usus halus
menjadi kompleks yang dikeluarkan melalui tinja sehingga tanpa asam empedu
tersebut kolesterol tidak dapat diserap kembali oleh tubuh. Daun salam juga
mengandung senyawa tannin yang bersifat sebagai astringen yang mampu
mengendapkan mukosa protein yang ada di dalam permukaan intestin (usus halus)
yang akan mengurangi penyerapan makanan, sehingga proses penyerapan lemak
maupun kolesterol juga dapat dihambat.
Cara Pembuatan
jumlah daun salam yang dibutuhkan untuk membuat obat kolesterol berjumlah
10 lembar.
Kemudian rebus tiga gelas air dan masukkan seluruh daun salam ke dalamnya.
Rebus hingga air yang tersisa hanya cukup untuk satu gelas saja.
Minumlah rebusan air daun salam secara rutin setiap hari. Agar hasilnya
maksimal, terapkan juga gaya hidup yang sehat.
ix
2. Daun seledri dan mentimun
Kandungan Mentimun
Tiap 100 gram mentimun terdapat kalium (potassium) sebesar 73 mg, dan fosfor 24
mg. Kalium merupakan elektrolit intraseluler yang utama, 98% kalium tubuh berada
di dalam sel dan 2% sisanya berada di luar sel. Kaliumsebanyak 2% inilah yang
penting untuk fungsi neuromuskuler, kalium mempengaruhi aktivitas baik otot skelet
maupun otot jantung.
Kandungan Seledri
Mengandung apigenin yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan
pembuluh darah dan tekanan darah tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung
pthalides dan magnesium yang baik untuk membantu melemaskan otot-otot sekitar
pembuluh darah arteri dan membantu menormalkan penyempitan pembuluh darah
arteri
Flavanoid, salah satu flavonoid yang berkhasiat adalah quercetin. Senyawa ini
beraktivitas sebagai antioksidan dengan melepaskan atau menyumbangkan ion
hidrogen kepada radikal bebas peroksi agar menjadi lebih stabil. Aktivitas
tersebut menghalangi reaksi oksidasi kolesterol jahat (LDL) yang
menyebabkan darah mengental, sehingga mencegah pengendapan lemak pada
dinding pembuluh darah.
Apigenin yang terdapat pada seledri sangat bermanfaat untuk mencegah
penyempitan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.
Vitamin C dapat memperkuat otot jantung, vitamin C berperan penting melalui
proses metabolisme kolesterol, karena dalam proses metabolisme kolesterol
vitamin C dapat meningkat laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam
empedu dan mengatur metabolisme kolesterol.
Fitosterol adalah sterol yang terdapat dalam tanaman dan mempunyai struktur
mirip kolesterol. Fitosterol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga membantu
menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah. Sehingga
fitosterol dapat membantu untuk menurunkan tekanan darah.
Vitamin K berfungsi membantu proses pembekuan darah
x
Bahan dan cara pembuatan :
Cara Membuat
a. Siapkan semua bahan. Cuci bersih daun seledri dan buah mentimun.
b. Iris kecil-kecil seledri dan mentimun. Masukkan ke dalam blender, tambahkan air
dan gula secukupnya.
c. Blender hingga halus. Tuang ke gelas saji sambal disaring.
d. Tambahkan es batu secukupnya atau simpan dulu di lemari es sebelum disajikan
agar lebih segar dan dingin.
xi
b. Jika sudah mendidih, masak kurang lebih 2 menit lagi agar aromanya harum.
Setelah itu masukkan bunga telang kering, aduk hingga warnanya kebiruan.
c. Tuang sambil disaring air ke dalam cangkir teh, tambahkan gula secukupnya.
Sajikan selagi hangat.
d. Jika ingin warna teh bunga telang menjadi ungu, tinggal tambahkan perasan jeruk
nipis secukupnya.
Cara membuat:
xii
2.5 Efek samping
Pemberian terapi herbal seperti jus seledri dan mentimun, teh bunga telang, rebusan
daun salam, atau seduhan kulit jeruk sunkist dapat menjadi pilihan alternatif untuk
membantu menurunkan angka kolesterol yang terpantau. Walaupun banyak manfaatnya,
minum herbal tidak dianjurkan secara berlebihan, karena ada efek samping yang bisa saja
timbul, yang bisa berbeda pada tiap orang.
Jus seledri :
• Kandungan bahan kimia psoralen yang bereaksi terhadap sinar matahari, sehingga
dapat menungkatkan sensitivitas kulit terhadap sinar UV. Yang dapat meningkatkan
risiko dermatitis, iritasi akibat sinar matahari, dan photoaging.
• Pada beberapa orang, seledri merupakan alergen makanan yang dapat menyebabkan
berbagai gejala
Rebusan daun salam yang kaya manfaat pun, tetap ada efek samping yang harus
diperhatikan :
o Pada penderita DM type 2, dapat juga menurunkn kadar gula darah, terlebih jika
dikonsumsi bersamaan dengan obat diabetes, dapat menyebabkan hipoglikemi,
akibat penurunan kadar gula darah yang sulit dikontrol
o Pada pasien yang akan menjalani pembedahan, sebaiknya menghindari minmal dua
minggu sebeluum menjalani operasi. Karena diduga dapat memperlmbat kerja
sistem kerja saraf dan otak, sehingga berisiko mengganggu efek oba-obatan anastesi
saat pembedahan dan setelahnya.
xiii
o Untuk ibu hamil dan menyusui, perlu berhati-hati karena belum ada informasi yang
akurat tentang takaran aman penggunaan daun salam
xiv
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perlu adanya terapi dalam penurunan kolesterol salah satunya pengobatan secara
tradisional atau secara alami mengingat banyak efek samping yang berpotensi dari
beberapa obat antikolesterol. Namun dalam penggunaan herbal atau konsumsinya
harus terpantau dan tidak boleh berlebihan, karena adanya beberapa efek samping.
3.2 Saran
a. Bagi masyarakat diharapkan lebih dapat meningkatkan pengetahuan tentang cara
penggunaan tanaman obat yang baik dan benar.
b. Mendorong masyarakat untuk melakukan konservasi tanaman obat yang ada
c. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus memanfaatkan kekayaan alam yang
banyak ini untuk kesejahteraan bersama khususnya tanaman obat yang
manfaatnya banyak sehingga dapat membantu kita untuk menghemat pengeluaran
untuk membeli obat-obatan
DAFTAR PUSTAKA