KELOMPOK 2
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol merupakan salah satu dari golongan lemak (lipida) padat yang
berwujud seperti lilin. Kolesterol bersifat aterogenik atau sangat mudah
menempel yang kemudian membentuk plak pada dinding pembuluhdarah.
Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dan berlebihan di dalam darah akan
sangat berbahaya bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kadar
kolesterol yang tinggi merupakan salah satu penyebab masalah metabolik
yang menyebabkan timbulnya penyakit jantung, pembuluhdarah, serta
penyakit-penyakit yang berhubungan dengan adanya sumbatan pada
pembuluh darah.
Adanya penumpukan jumlah deposit lemak pada dinding pembuluh darah
dapat menyebabkan suatu sumbatan pada pembuluh darah atau yang dikenal
dengan sebutan atherosklerosis. Penyumbatan yang terjadi pada pembuluh
darah koroner jantung akan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK).
Tidak hanya itu, penyumbatan (atherosklerosis) juga dapat terjadi pada
dinding pembuluh darah otak, ginjal, alat gerak, dan berbagai organ lainnya
(Garnadi, 2012).
Pada dasarnya tingginya kadar kolesterol bukan penyebab utama
mortalitas seseorang. Tidak banyak data yang menyatakan bahwa tingginya
kadar kolesterol dapat secara langsung menyebabkan kematian pada
seseorang, namun yang sangat mengejutkan adalah kadar kolesterol yang
tinggi ternyata merupakan etiologi yang sangat sering menyebabkan
terjadinya atherosklerosis, stroke, serta cardiovasculer disease (Hananta,
2011).
Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2013 menyebutkan
bahwa cardiovasculer disease dapat di sebabkan oleh berbagai macam hal,
salah satunya dikarenakan oleh dislipidemia, dan hal yang cukup
mencengangkan adalah dari 9,4 juta kematian setiap tahunnya 51%
disebabkan oleh karena stroke, dan 45% di sebabkan karena coronary heart
disease.
Penggunaan statin sebagai penurun kadar kolesterol sampai saat ini masih
menjadi gold standar bagi semua orang. Statin dapat langsung menurunkan
kadar kolesterol secara cepat, namun demikian, dalam sebuah penelitian yang
di lakukan oleh (Hippisley-Cox dan Coupland, 2010) penggunaan statin dalam
kondisi terntentu dapat menyebabkan efek samping berupa gagal ginjal,
miopati sedang/berat, katarak, dan disfungsi hati sedang/berat.
Dalam study terbaru, penggunaan statin dengan keaadan tertentu dan dosis
yang berleihan akan meningkatkan resiko terjadinya diabetes tipe pada
pengguna tersebut (Huupponen dan Viikari, 2013). Dengan di temukannya
beberapa efek samping di atas maka sudah saatnya melakukan penelitian
terbaru dan beralih kepada tanaman herbal untuk mendapatkan obat yang dapat
berhasiat baik dalam menurunkan kadar kolesterol dan memiliki efek samping
yang sangat minimal kedepannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kolesterol ?
2. Apa saja yang mempengaruhi kadar kolesterol ?
3. Bagaimana Proses Kolesterol Dalam Tubuh ?
4. Bagaimana Epidiomologi kolesterol ?
5. Apa saja obat kolesterol dan struktur kimianya ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kolesterol, faktor yang
dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan bagaimana proses kolesterol dalam
tubuh. Dalam makalah ini kita dapat mengetahui epidiomologi kolesterol,
obat-obat kolesterol beserta struktur kimianya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kolesterol
1. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah salah satu komponen dalam membentuk lemak.
Di dalam lemak terdapat berbagai macam komponen yaitu seperti zat
trigliserida, fosfolipid, asam lemak bebas, dan juga kolesterol. Secara
umum, kolesterol berfungsi untuk membangun dinding didalam sel
(membran sel) dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, kolesterol juga
berperan penting dalam memproduksi hormon seks, vitamin D, serta
berperan penting dalam menjalankan fungsi saraf dan otak (Mumpuni
& Wulandari, 2011).
Menurut Stoppard (2010) kolesterol adalah suatu zat lemak yang
dibuat didalam hati dan lemak jenuh dalam makanan. Jika terlalu tinggi
kadar kolesterol dalam darah maka akan semakin meningkatkan faktor
resiko terjadinya penyakit arteri koroner. Kolesterol sendiri memiliki
beberapa komponen, yang dibagi menjadi 2 klasifikasi yaitu berdasarkan
jenis dan kadar kolesterolnya.
2. Klasifikasi
Klasifikasi Kolesterol dibagi menjadi 2 yaitu jenis kolesterol dan
kadar kolesterol.
a. Jenis Kolesterol
1) Low Density Lipoprotein (LDL)
LDL atau sering juga disebut sebagai kolesterol jahat, LDL
lipoprotein deposito kolesterol bersama didalam dinding
arteri, yang menyebabkan terjadinya pembentukan zat yang
keras, tebal, atau sering disebut juga sebagai plakat
kolesterol, dan denganseiring berjalannya waktu dapat
menempel didalam dinding arteri dan terjadinya
penyempitan arteri (Yovina, 2012).High Density Lipoprotein
(HDL)
2) HDL adalah kolesterol yang bermanfaat bagi tubuh manusia, fungsi
dari HDL yaitu mengangkut LDL didalam jaringan perifer ke hepar
akan membersihkan lemak-lemak yang menempel di pembuluh darah
yang kemudian akan dikeluarkan melalui saluran empedu dalam
bentuk lemak empedu (Sutanto, 2010).
b. Kadar Kolesterol
8. Epidemiologi
9. Obat Antidislipidemia
Lovastatin
Simvastatin
Fluvastatin
Statin Atorvastatin
Rosuvastatin
10. O
b Pravastatin
a
t
Pitavastatin
A
n Gemfibrozil
t
i
d Bezafibrat
i
s Fibrat Klofibrat
l
i
p Fenofibrat
i
d
Siprofibrat
e
m
i Asam Nikotinik Asam nikotinik
a
Ezetimibe
G Ezetimibe
Kolestipol
Resin Penukar Ion
S Kolestiramin
t
Statin
Statin digunakan sebagai obat utama pencegahan primer dan
sekunder. Obat lain hanya dipakai bila didapat kontraindikasi atau
keterbatasan dalam pemakaian statin. Mekanisme kerja statin bekerja
dengan mengurangi pembentukan kolesterol di liver dengan menghambat
secara kompetitif kerja dari enzim HMG-CoA reduktase. Pengurangan
konsentrasi kolesterol intraseluler meningkatkan ekspresi reseptor LDL
pada permukaan hepatosit yang berakibat meningkatnya pengeluaran
LDL-C dari darah dan penurunan konsentrasi dari LDL-C dan lipoprotein
apo-B lainnya termasuk trigliserida. Pemakaian statin harus didahului
dengan pemberian informasi yang jelas kepada pasien tentang risiko dan
manfaat dari statin, dengan mempertimbangkan faktor-faktor tambahan
seperti komorbiditas, harapan hidup dan aspek ekonomi (Arsana, 2015).
1. Lovastatin