KOLESTEROL
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya
lah kami (Kelompok 3) dapat menyelesaikan makalah tentang Kolesterol, mata kuliah Promosi
Kesehatan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya, kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu pengkajian ulang serta kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.
Sekian kata pengantar dari penulis, semoga tugas makalah ini dapat sesuai dengan yang di
harapkan oleh Bapak Untung Halajur, S.Pd., M.Kes. sebagai dosen pengampu. Terima Kasih.
Penulis
Kelompok 3
3
DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 6
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 7
A. Pengertian Kolesterol.................................................................................................... 7
B. Pengetahuan Dasar ....................................................................................................... 12
C. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol......................................................................... 17
D. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi.............................................................................. 18
E. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol...................................... 19
F. Penangan Kolesterol...................................................................................................... 20
G. Cara Mengontrol Kolesterol.......................................................................................... 21
H. Cara Mencegah Kolesterol............................................................................................ 22
I. Peran Perawat................................................................................................................ 23
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 25
A. KESIMPULAN............................................................................................................ 25
B. PENUTUP..................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 26
SATUAN ACARA PENYULUHAN..................................................................................... 27
LAMPIRAN............................................................................................................................ 30
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengobatan gizi medis (PGM) merupakan inti konsep penanganan dislipedemia lewat
jalur perubahan gaya hidup. Potensi diet dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler telah
terkuak lebar (ATP III) meski kadang-kadang tidak dimengerti oleh pasien dan belum
disadari oleh sebagian dokter yang lebih mengedepankan obat. Resiko PJK (hipertensi,
obesitas, dan DM tipe 2) dapat dikendalikan, atau dimodifikasi, dengan penataan diet
secara enar. Walaupun susah diterapkan, diet tetap berperan penting, terutama manakala
obat menimbulkan efek samping.
Pengobatan gizi medis (PGM) dirancang untuk memenuhi kebutuhan perorangan
berdasarkan penilaian yang komperhnsif. Perancanaan gizi yang komperhensif ini
memerlukan sejumlah parameter, seperti ukuran antropometris, parameterbiokimia dan
data laboratoris, tanda dan gejala klinis, riwayat pangan dan gizi, kegemaran atau
ketidaksukaan, akan makanan tertentu, kebiasaan pangan per orangan, kebiasan kultural,
kepercayaan dan pantangan religius, terhadap jenis makanan tertentu, sertastatus ekonimi.
Jika pendekatan dengan PGM dan penggiatan kegiatan fisik tidak menampakkan
perbaikan dalam 6 minggu, mulailah dengan pendekatan farmakoterapi (sesuai
rekomendasi ATP III). Perubahan diet hendaknya dipadukan dengan modifikasi dengan
gaya hidup : peningkatan kegiatan fisik, penambahan asupan sayur dan buah, serta
penyeimbangan lemak mono-dan polyunsaturated. Obat abru boleh digunakan jika
pendekatan dengan PGM selama 3 hingga 6 bulan tidak membuahkan hasil, kecuali pada
pasien yang beresiko sangat tinggi.
OBESITAS, DIABETES MELLITUS, DAN DISLIPIDEMIA
Tabel 1.1 Pilihan terapi dislipidemia berdasarkan perubahan gaya hidup
Resiko LDL idaman Mulai terapi Pertimbangk
Derajat Kategori nonfarmakologis an obat1
Tinggi PJK2 dan <100 mg/dL >100 mg/dL4 >100 mg/dL
risiko setara (100 mg/dL:
PJK (risiko obat penurun
10 tahun lipid boleh
>20%)3 ya/tidak)
Agak FR2+(risiko <130 mg/dL >130 mg/dL4 >130 mg/dL
tinggi 10 tahun (100-129
10%-20%) mg/dL: obat
penurun
lipid boleh
5
ya/tidak)
Sedang FR 2+ (risiko <130 mg/dL >130 mg/dL4 160 mg/dL
10 th
<101%)
Rendah Faktor risiko <160 mg/dL >160 mg/dL4 >190 mg/dL
0-1 (160-189
mg/dL: obat
penurun
lipid boleh
ya/tidak)
Keterangan :
1. Jika obat diberikan, intensitas terapi mesti sedemikian rupa sehingga tercapai reduksi
kadar LDL 30%-40%.
2. Penerapan PJK didasarkan pada adanya riwayat : infark miokard, angina yang tak
stabil, intervensi arteri koroner (angiplasti atau operasi pintasan/bypass, atau tanda
ischemia otot jantung.
3. Resiko-resiko setara PJK mencangkup menifestasi klinis penyakit aterosklerosis non
koroner (penyakit arteri perifer, aneurima aurota abdominal, penyakit arteri karotis),
diabetes milletus dan faktor resiko 2+ dengan resiko huruf besar PJK 10 tahun< 20%.
4. Setiap pasien yang memiliki resiko tinggi( atau agak tinggi) terkait dengan gaya
hidup (obesitas, sedentary, TG tinggi, HDL rendah, atau syndrome metabolik
merupakan calon penerima terapi perubahan gaya hidup( untuk memodifikasi faktor
resiko tersebut), tanpa memandagkadar LDL
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen
lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan
kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai
pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di
6
selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Kolesterol ?
2. Apa saja Pengetahuan Dasar Kolesterol ?
3. Apa Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol ?
4. Apa saja Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi ?
5. Apa saja Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol ?
6. Bagaimana Penangan Kolesterol ?
7. Bagaimana Cara Mengontrol Kolesterol ?
8. Bagaimana Cara Mencegah Kolesterol ?
9. Apa saja Peran Perawat dalam mempromosikan Kolesterol ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa memahami apa yang dimaksud Kolesterol
2. Mahasiswa memahami apa saja Pengetahuan Dasar Kolesterol
3. Mahasiswa memahami apa Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
4. Mahasiswa memahami apa saja Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
5. Mahasiswa memahami apa saja Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat
Kolesterol
6. Mahasiswa memahami bagaimana Penangan Kolesterol
7. Mahasiswa memahami Mahasiswa memahami bagaimana Cara Mengontrol
Kolesterol
8. Mahasiswa memahami bagaimana Cara Mencegah Kolesterol
9. Mahasiswa memahami apa saja Peran Perawat dalam mempromosikan Kolesterol
7
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang ditemukan disetiap organ tubuh kita.
Ada dua cara darimana tubuh kita mendapatan kolesterol :
1. Kita dalam membuatnya sendiri di hati
2. Kita mendapatkannya dari makanan
Berbeda dengan opini masyarakat pada umumnya, hati adalah organ yang membuat
sebagian besar kolester dalam tubuh dan hanya sebagian kecil berasal dari makanan.
Makanan yang kaya dengan kolesterol adalah produk susu, daging berlemak, kuning
telur dan makanan laut (terutama kerang) makanan yang berasal dari tumbuhan tidak
mengandung kolesterol. Tubuh dapat menyeimbangkan kolesterol yang dibuat
sendiri di hati dengan asupan kolesterol dari makanan, semakin banyak makanan
berkadar kolesterol tinggi yang kita makan, semakin sedikit tubuh memproduksi
kolesterol. Namun demikian, jika pola makan kita mengandung lemak jenuh yang
tinggi, maka kadar kolesterol dapat menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat menjadi
masalah kesehatan yang serius bahkan fatal bila tidak ditangani.
Kolesterol berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Singkatnya,
kita tidak dapat hidup tanpa kolesterol. Selain berbagai fungsinya, kolesterol
merupakan komponen terbesar membran sel dan membantu untuk mengontrol
pergerakan zat kedalam dan keluar sel. Kita juga membutuhkannya untuk :
1. Mmebuat hormon tertentu
2. Membuat vitamin tertentu
3. Memastikan sistem pencernaan bekerja dengan baik dengan membentuk
empedu
Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri di dalam tubuh karena tidak larut dalam air.
Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai baggian dari struktur yang bernama
lipoprotein. Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke
seluruh tubuh. Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein utama yang
perlu kita perhatikan adalah :
Lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein, LDL)
Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein, HDL)
Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkut kolesterol, yaitu kereta atau
lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang
dibawanya
Kolesterol LDL mengangkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi, ke
jaringan tubuh yang memerlukan LDL merupakan transporter kolestreol
terbanyak di dalam darah.
9
Pertambahan kadar kolesterol darah yang disebabkan oleh asupan kolesterol tidak
akan setinggi kenaikan kolestelor akibat total asupan asam lemak jenuh. Diet yang
mengandung kolesterol sebanyak 100 mg hanya menambah kadar serum kolesterol
sebesar 10 mg/dL/1000 kkal. Dengan takaran sebesar 600 mg pun,kadar kolesterol
hanya bergerak naik sejauh 10-20 mg/dL/1000 kkal. Makanan yang kaya akan
kolesterol ialah telur,unggas (termsuk sumber hewani lain), kerang,serta susu dan
bahan olahannya. Namun, pengaruh kerang dan udang (yang mengandung sterol)
terhadap pertambahan kadar kolesterol tidak begitu besar,kecuali jika dikonsumsi
dalam jumlah besar,digoreng, atau dimasak dengan mentega (Childs MT et al, 1987).
antara pengonsumsian telur dan risiko penyakit jantung atau stroke, kecuali bagi
para penyandang diabetes48.
Matahari 58 1 sdm
Hamburger 1,48
Telur 0,56
1 butir
Minyak zaitun
1 sdm
Jumlah asupan PUFA dianjurkan maksimal 10% (AHA) atau 4-10% (WHO) dari
asupan energi total. Asupan PUFA di atas 10% terbukti menyebabkan penurunan
kadar HDL. Asam lemak omeg-3 dan omega-6 termasuk dalam PUFA. Berbagai
kjian prospektif mewartakan keterkaitan omega-3 dengan penyusutan angka
kematian akibat PJK. Khaisat protektif omega-3 mencakup pencegahan aritmia,
penurunan trombogenisitas, dan pengurangan kadar trigeliserida. Satu gram minyak
ikan sehari berkhasiar kardioprotektif, sementara asupan 3-5 gram/hari (setara
dengan 2-3 gram EPA dan DHA) berfaedah menurunkan kadar trigliserida hingga
30% akibat susutnya produksi VLDL (Kris-Etherton,2002). Atas dasar ini, AHA
menganjurkan pengonsumsian ikan setidaknya 2 porsi atau lebih seminggu guna
menurunkan risiko PJK. Sayang sekali, takaran sebesar ini tidak jarang menimbulkan
pengaruh yang tidak mengnakkan perut.
Sumber utama asam lemak omega-6 ialah minyak jagung, minyak kacang tanah,
minyak bunga matahari, minyak safflower,kacang-kacangan dan biji-bijian,
sementara omega-3 dapat diperoleh dari ikan yang hidup dalam luar dingin (salmon,
mackerel, herring, trout, sword-fish),tahu, minyak kacang tanah, minyak canola,
kacang,dan biji rami.
DHA-EPA
(g/100 g)
Omega-349 merupakan komponen utama lemak dalam mata, yang selalu diperbarui
setiap 10 hari. Peningkatan asupan lemak jenis ini (diperoleh dari minyak ikan)
berkhasiat memperbaiki penglihatan malam dan persepsi warna. Selain itu, omega-3
jua terkait dengan perbaikan solusi penghiupan dan peningkatan daya ingat. Bagi
mereka (terutama orang dewasa) yang tengah mengalami gangguan fungsi
12
Tidak seperti omega-3, kelebihan asupan omega-6 (sehingga rasio omega-6 terhadap
omega-3 menjadi tidak rasional) justru menimbulkan petaka karena omega-6 bukan
hanya mampu menurunkan kadar LDL, tetapi juga mereduksi konsentrasi HDL.
Rasio omega-6 terhadap omega-3 yang ideal ialah 4:1 hingga 1:1. Kenyataannya,
rasio ini telah bertengger pada perbandingan (25-50):1 di negara-negara yang
pendudukanya menganut gaya hidup (termasuk diet) “modern”
B. Pengetahuan Dasar
Jika kadar berbagai jenis kolesterol dalam darah tidak normal, hal tersebut
dapat empengaruhi kerja jantungdan sistem sirkulasi (peredaran darah). Oleh karena
itu, sangat penting baha kita peduli denga kadar kolesterol kita dan melakukan upaya
untuk mengontrolnya.
Sistem sirkulasi (peredaran darah) terdiri dari jantung serta rangkaian arteri
dan vena yang membawa darah ke sluruh ubuh. Mempertahankan sirkulasi yang
sehat adalah kunci untuk menikmati hidup dan berumur panjang. Jika sistem sirulasi
terganggu, maka jaringan atau organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik,
sehingga kesehatan kita pun terganggu.
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kolesterol darah total dalam
tubuh terdiri dari dua komponen utama, yaitu HDL (kolesterol baik) dan LDL
kolesterol jahat). Jika kolesterol LDL terlalu tinggi dan kolesterol HDL terlalu
rendah, maka risiko mengalami penyakit antung dan penyakit sirkulasi (atau
vaskular) lainya dapat meningkat. Selain itu, peningkatan kadar trigliserida
(yang sering dtemukan bersama kadar kolestrol HDL yang rendah) juga
berbahaya. Selain karena keadaan tersebut brbahaya, peningkatan kadar
trigliserida juga dapat membuat kolesterol LDL semakin bersifat merusak dan
HDL kurang bersifat protektif.
Memiliki kadar kolesterol yang tinggi tidak selalu merupakan hal yang
buruk. Kadar kolesterol ‘baik’ HDL yang tinggi justru dapat menjaga arteri
kita tetap sehat. Hal inila yang menyebabkan istilah ‘kolesterol tinggi’ dapat
menimbulkan persepsi yang salah.
Lebih tepat menyebutnya sebagai ‘kadar lipid abnormal’ daripada ‘kolesterol
tinggi’. Istilah ‘lipid’ merupakan istilah kolektif untuk semua zat berlemak yang ada
dalam darah, mencakup kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida (lemak yang
ditermukan pada daging, prouk susu, dan minyak goreng). Komsep yang salah ini
sering terjdi. Sebgaian besar dari kita, bahkan para dokter, masih menggunakan saja
istulah ‘kolesterol tnggi’. Istilah ini dapat saja digunakan, tetapi anda haru singat
bahwa kolesterol yang ‘tinggi’ saja tidak menjelaskan seluruh masalah.
2. Menyeimbangkan kadar kolesterol
Bila anda memeriksakan kadar kolesterol, angka yang anda dapatkan
biasanya menunjukkan kadar kolesterol total dalam darah pada suatu waktu
(misalnya’kolesterol anda 5,8). Satuan pengukurannya dalah milimol kolesterol per
liter plasma darah atau serum darah, disingkat mmol/L.
Dinggris, kolesterol total dianggap tinggi bila melebhi 5 (atau 5 mmol/L).
Batasan ini semakin rendah seiring dengan banyanya uji klinis pada ribuan pasien
yang menunjukkan bahwa semakin rendah kolesterol anda semakin panjang usia.
Sesederhana itu!
Seperti teah disebutkan sebelumnya kadar relatif kolesterol LDL yang
‘jahat’ dan kolesterol HDL yang ‘baik’ juga berperan penting. Jika kolesterol
anda diatas 5 namun anda memiliki kadar HDL tinggi, dokter tidak akan
menganggap hal ini sebagai masalah besar. Sikap dokter akan berbeda jika
kadar LDL anda t9nggi. Kadar kolesterol LDL yang dianjurkan adalah tidak
melebihi 3 mmol/L.
3. Satuan konversi kolesterol
Konersi mg/dL kolesterol LDL atau HDL ke mmol/L dikali 0,0259.
Konversi mmol/L kolesterol LDL atau HDL ke mg/dL dibagi 0,0259.
Konversi mg/dL trigliserida ke mmol/L dikali 0,0113.
Konversi mmol/L trigliserida ke mg/dL dibagi 0,0113.
4. Huruf ‘h’ pada hdl artinya ‘healthy” (sehat)
Berbeda dengan kolesterol LDL kolesterol HDL justru membawa kelebihan
kolesterol dari dinding arteri kembali ke hati, dimna kolesterol akan dikeluarkan dan
tubuh sebagai empedu yang keluar melalui kotoran. Oleh karena itu, HDL disebut ‘si
baik’, karena HDL membersikan tubuh dari kelebhan kolesterol dan dengan
demikian memprlambat prosesaterossklerosis, melindungi kita dari penyait jantung
14
dan penyakit askular lainya. Selain berarti ‘healty’ (sehat), hruf H pada HDL juga
dapat berarti ‘hoover’ (pembrsih)!
5. Hubungan kolesterol dengan trigliserida
Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol
LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningatan risiko
penyakit jantug dan penyakut vaskilar lainnya. Orang dengan adar trigliserida
tinggi (saat ini batasan di atas 1,7 mmol/l) seringkali memiliki kadar kolesterol
total tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut
seperi tiga serangkai! Walaupun kadar trigliserida yang tinggi membawa risiko
sendiri namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL yang
rendah, keadaan yang sering kali terjadi ada penyandang diabetes atau prediabetes.
Peningkatan kadar trigiserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak dan
bersifat tokssik pada didning arteri (semakin menjadi ‘jahat’) dan mengurangi efek
menguntungkan kolesterol HDL yang ‘baik’.
6. Apa yang membuat kadar kolesterol tidak seimbang?
Ada banyak hal yang dapat membuat kadar kolesterol menjadi abnrmal dan
mmbahayakan kesehatan. Terlalu banyak asupan lemak jenuh dalam makanan
merupakan penyebab jelas yang dapat kita cegah. Kami akan memberikn tips agar
anda dapat menerapkan pola makan yang sehat pada bagian selanjutnya
Peningkatan kadar kolesterol merupkakan hal yang tidak dapat dihindari seiring
dengan pertambahan usia. Dari sudut pandang lain, semakin anda tua, semakin
banyak waktu anda yang anda miliki untuk merusak tubuh anda! Tidak berolahraga
dengan cukup dapat merusak kesehatan dari berbagai aspek, bukan hanya melalui
pertambahan berat badan. Keuntungan berolahraga menghasilkan efekberantai pada
berbagai aspek kesehatan kardiovaskular, salah satunya adalah kadar kolesterol .
Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang ‘baik’
Sayangnya, sebagian orang tidak dapat dicegah mempunyai masalah kadar lipid
mereka karena mereka memilii masalah ini sejak lahir. Salah satu penyakit dengan
kadar kolesterol LDL tinggi yang diturunkan disebut hiperkolesterolemia familial.
a. HIPERKOLESTEROLEMIA FAMILIAL (HF)
Sekitar 1 dari 500 orag diingris menyandang hiperkolesterolemia familial.
Kelainan ini diturunkan dan angka kejadiannya hampir sama dengan diabetes
yang tergantung insulin (tipe 1). Kemungkinan penyakit ini diturunkan adalah
50/50, artinya jika anda atau pasangan anda menyandang hiperkolesterolemia
familial, maka anak anda memiliki kemungkinan 50/50 menyandang penyakit
ini. Hal ini berlaku juga ketika anda mendapat penyakit ini dari salah satu
orang tua Anda.
15
maka dapat menjadi stroke. Jika aliran darah ke lengan atau tungkai berkurang,
maka dapat terjadi kesulitan berjalan, dan kadang-kadangmenyebakan gangren
(penyakit arteri perifer).
APAKAH SAYA BERESIKO TERKENA PENYAKIT KARDIOVASKULER ?
Anda tidak secara otomatis terkena penyakit kardiovaskuler hanya karena memiliki
kadar lipid abnormal. Namun, fakta menunjukan bahwa semakin tinggi resiko
terkena penyakit kardiovaskuler.
Ada sejumah faktor yang juga dapat menngkatkan resiko penyakit
kardiovaaskuler antara lain :
Merokok
Kelebihan berat badan
Kurang berolahraga
Tekanan darah tinggi
Diabetes
Sangat penting untuk mengontrol berbagai faktor resiko yang dapat
‘dimodifikasi’ tersebut, karena ternyataa ada beberapa faktor resiko yang tidak
dapat anda ubah, antara lain :
Riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga
Pernah mengalami penyakit aterosklerotik ( serangan jantung, angina, stroke,
penyakit arteri ferifer)
Gender ( penyakit kardiovaskuler lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita hingga usia lanjut, saat kemungkinan terjadinya pada pria dan wanita
menjadi sama )
Usia lanjut
Etnik (orang indo-asia lebih bersiko terkena penyakit kaardiovaskular)
Semakin banyak faktor resiko yang anda miliki, semakin tinggi
kemungkinan anda terkena penyakit kardiovaskular. Disebabkan angka kejadia
penyakit kardiovaskular yang sangat tinggi, maka pencegahan serangan jantung
merupakan prioritas utama. Berita baiknya adalah andda dapat melakukan
pencegahan serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan gaya hidup.
Kita akan mendiskusikan gaya hidup pada bagian selanjutnya.
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan
kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar
kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu
merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu,
lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau
disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap
saji), mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar
kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar
kolesterol yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
18
kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat
menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak
jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda)
dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada
menggoreng juga dapat dilakukan.
3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol
masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh
hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat
fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi
pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol
normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah
di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol
tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar
kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang
dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol
yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di
bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan
penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.
Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol
20
F. Penangan Kolesterol
Jika anda telah didiagnosis memiliki kadar lipid abnormal dokter akan menjelaskan
apa arti diagnosis tersebut. Dkter akan memberitahu target kadar lipid anda ( seperti
yang ditetapkan oleh panduan nasional). Tujuan utama enangan kolestrol adalah
menurnkan rsiko kardiovaskular dan mencegah anda mendapat serangan jantung,
21
Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang
22
perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL.
Sementara untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan untuk terpantau harus
diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang
kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah
terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai
apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada
pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP
ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III),
dimana telah ditetapkan bahwa :
1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190
mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200
– 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke
sangat erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang
memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) ,
diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang
yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini
harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan
untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang
dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang
merasakan gangguan.
I. PERAN PERAWAT
Jika anda telah diagnosis memiliki kadar kolesterol tinggi, ada beberapa cara
untuk menangani kolesterol tersebut :
24
1. Melakukan perubahan gaya hidup (seperti menerapkan pola makan yang dapat
menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi jantung, meningkatkan aktivitas
fisik, mengurangi berat badan dan berhenti merokok).
2. Mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol
3. Melakukan konsultasi dengan dokter atau perawat untuk mendapatkan saran
medis.
Sedangkan bagi anda yang belum mengalami masalah kolesterol tinggi anda
dapat melakukan beberapa cara untuk mengantisipasi terjadinya kolesterol tinggi
yaitu :
1. Mengikuti seminar-seminar kesehatan sehingga semakin banyak pengetahuan
anda mengenai kesehatan akan memudahkan anda untuk menanganinya
2. Berperan aktif dalam program dokter dalam melakukan penanganan kolesterol
dan ajukan berbagai pertanyaan kepada dokter seputar kolesterol dan penyakit
lain
3. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kolesterol untuk menilai risiko
kardiovaskuler anda
5. Mewaspadai terhadap komplikasi kolesterol yang muncul dan perhatikan tanda-
tanda peringatan awal terjadinya kolesterol tinggi
6. Mengurangi berat badan jika anda kegemukan
7. Menerapkan pola makan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi
jantung anda
8. Melakukan olahraga yang teratur
9. Berhenti merokok jika memang anda pecandu rokok.
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan
sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas
fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini banyak kekurangan yang perlu di kaji kembali oleh pembaca, semoga makalah tentang
Kolesterol ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya sehingga dapat berguna saat
melakukan promosi kesehatan dalam ruang lingkup Individu, Keluarga, Kelompok,
maupun masyarakat.
26
DAFTAR PUSTAKA
Bull, Eleanor & Morrel, Jonathan. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta Pusat :
Penerbit Erlangga
Arisman. 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia : konsep, teori dan
penanganan aplikatif. Jakarta : EGC
infopenyakit.com (di unduh pada Rabu, 14 Juni 2017)
27
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VII. Evaluasi
29
Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi keinginan
merokok yang dialami klien adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman tentang Kolesterol
2. Peningkatan pengetahuan bahaya peningkatan kadar Kolesterol bagi tubuh
3. Penurunan rasa keinginan klien dalam makan-makanan sembarangan, dll
4. Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman pada pasien, dan ekspresi pasien
menunjukan keceriaan.
30
LAMPIRAN
A. Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat ditemukan
diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari.
B. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol yang
tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B) akibat
pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi,
lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin,
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-
lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau
aktivitas oksidatif.
C. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
1. Usia Dan Jenis Kelamin
2. Berat Badan
3. Pola Makan
4. Kurang Bergerak
5. Penyakit Tertentu
6. Merokok
7. Riwayat Penyakit Keluarga
D. Penyakit Akibat Rokok
31
Kepustakaan :
32
Bull, Eleanor & Morrel, Jonathan. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta Pusat :
Penerbit Erlangga
Arisman. 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia : konsep, teori dan
penanganan aplikatif. Jakarta : EGC
infopenyakit.com (di unduh pada Rabu, 14 Juni 2017)