Anda di halaman 1dari 32

1

KOLESTEROL

Dosen pengampu mata kuliah Promosi Kesehatan :


Untung Halajur, S.Pd., M.Kes.

Disusun oleh Kelompok III :


1. Ardi Saputra (PO.62.20.1.16.123)
2. Christie (PO.62.20.1.16.125)
3. Dewi Puspitasari (PO.62.20.1.16.131)
4. Erna Wati (PO.62.20.1.16.138)
5. Luther King James (PO.62.20.1.16.151)

D-IV Keperawatan (Reguler III)


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palangka Raya
2017
2

KATA PENGANTAR

Kami panjatkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya
lah kami (Kelompok 3) dapat menyelesaikan makalah tentang Kolesterol, mata kuliah Promosi
Kesehatan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya, kami menyadari dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan perlu pengkajian ulang serta kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

Sekian kata pengantar dari penulis, semoga tugas makalah ini dapat sesuai dengan yang di
harapkan oleh Bapak Untung Halajur, S.Pd., M.Kes. sebagai dosen pengampu. Terima Kasih.

Penulis

Kelompok 3
3

DAFTAR ISI
HALAMAN UTAMA............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 6
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................ 6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 7
A. Pengertian Kolesterol.................................................................................................... 7
B. Pengetahuan Dasar ....................................................................................................... 12
C. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol......................................................................... 17
D. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi.............................................................................. 18
E. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol...................................... 19
F. Penangan Kolesterol...................................................................................................... 20
G. Cara Mengontrol Kolesterol.......................................................................................... 21
H. Cara Mencegah Kolesterol............................................................................................ 22
I. Peran Perawat................................................................................................................ 23
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 25
A. KESIMPULAN............................................................................................................ 25
B. PENUTUP..................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 26
SATUAN ACARA PENYULUHAN..................................................................................... 27
LAMPIRAN............................................................................................................................ 30
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengobatan gizi medis (PGM) merupakan inti konsep penanganan dislipedemia lewat
jalur perubahan gaya hidup. Potensi diet dalam pencegahan penyakit kardiovaskuler telah
terkuak lebar (ATP III) meski kadang-kadang tidak dimengerti oleh pasien dan belum
disadari oleh sebagian dokter yang lebih mengedepankan obat. Resiko PJK (hipertensi,
obesitas, dan DM tipe 2) dapat dikendalikan, atau dimodifikasi, dengan penataan diet
secara enar. Walaupun susah diterapkan, diet tetap berperan penting, terutama manakala
obat menimbulkan efek samping.
Pengobatan gizi medis (PGM) dirancang untuk memenuhi kebutuhan perorangan
berdasarkan penilaian yang komperhnsif. Perancanaan gizi yang komperhensif ini
memerlukan sejumlah parameter, seperti ukuran antropometris, parameterbiokimia dan
data laboratoris, tanda dan gejala klinis, riwayat pangan dan gizi, kegemaran atau
ketidaksukaan, akan makanan tertentu, kebiasaan pangan per orangan, kebiasan kultural,
kepercayaan dan pantangan religius, terhadap jenis makanan tertentu, sertastatus ekonimi.
Jika pendekatan dengan PGM dan penggiatan kegiatan fisik tidak menampakkan
perbaikan dalam 6 minggu, mulailah dengan pendekatan farmakoterapi (sesuai
rekomendasi ATP III). Perubahan diet hendaknya dipadukan dengan modifikasi dengan
gaya hidup : peningkatan kegiatan fisik, penambahan asupan sayur dan buah, serta
penyeimbangan lemak mono-dan polyunsaturated. Obat abru boleh digunakan jika
pendekatan dengan PGM selama 3 hingga 6 bulan tidak membuahkan hasil, kecuali pada
pasien yang beresiko sangat tinggi.
OBESITAS, DIABETES MELLITUS, DAN DISLIPIDEMIA
Tabel 1.1 Pilihan terapi dislipidemia berdasarkan perubahan gaya hidup
Resiko LDL idaman Mulai terapi Pertimbangk
Derajat Kategori nonfarmakologis an obat1
Tinggi PJK2 dan <100 mg/dL >100 mg/dL4 >100 mg/dL
risiko setara (100 mg/dL:
PJK (risiko obat penurun
10 tahun lipid boleh
>20%)3 ya/tidak)
Agak FR2+(risiko <130 mg/dL >130 mg/dL4 >130 mg/dL
tinggi 10 tahun (100-129
10%-20%) mg/dL: obat
penurun
lipid boleh
5

ya/tidak)
Sedang FR 2+ (risiko <130 mg/dL >130 mg/dL4 160 mg/dL
10 th
<101%)
Rendah Faktor risiko <160 mg/dL >160 mg/dL4 >190 mg/dL
0-1 (160-189
mg/dL: obat
penurun
lipid boleh
ya/tidak)
Keterangan :
1. Jika obat diberikan, intensitas terapi mesti sedemikian rupa sehingga tercapai reduksi
kadar LDL 30%-40%.
2. Penerapan PJK didasarkan pada adanya riwayat : infark miokard, angina yang tak
stabil, intervensi arteri koroner (angiplasti atau operasi pintasan/bypass, atau tanda
ischemia otot jantung.
3. Resiko-resiko setara PJK mencangkup menifestasi klinis penyakit aterosklerosis non
koroner (penyakit arteri perifer, aneurima aurota abdominal, penyakit arteri karotis),
diabetes milletus dan faktor resiko 2+ dengan resiko huruf besar PJK 10 tahun< 20%.
4. Setiap pasien yang memiliki resiko tinggi( atau agak tinggi) terkait dengan gaya
hidup (obesitas, sedentary, TG tinggi, HDL rendah, atau syndrome metabolik
merupakan calon penerima terapi perubahan gaya hidup( untuk memodifikasi faktor
resiko tersebut), tanpa memandagkadar LDL

Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL,
total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen
lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan
oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi.
Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya
kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama
untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh.
Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan sampai lupa akan
kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam penyakit yang ada dan berbagai
pengobatan dilakukan, makalah ini di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan sendiri. Upaya kesehatan di
6

selenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Kolesterol ?
2. Apa saja Pengetahuan Dasar Kolesterol ?
3. Apa Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol ?
4. Apa saja Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi ?
5. Apa saja Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol ?
6. Bagaimana Penangan Kolesterol ?
7. Bagaimana Cara Mengontrol Kolesterol ?
8. Bagaimana Cara Mencegah Kolesterol ?
9. Apa saja Peran Perawat dalam mempromosikan Kolesterol ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mahasiswa memahami apa yang dimaksud Kolesterol
2. Mahasiswa memahami apa saja Pengetahuan Dasar Kolesterol
3. Mahasiswa memahami apa Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
4. Mahasiswa memahami apa saja Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
5. Mahasiswa memahami apa saja Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat
Kolesterol
6. Mahasiswa memahami bagaimana Penangan Kolesterol
7. Mahasiswa memahami Mahasiswa memahami bagaimana Cara Mengontrol
Kolesterol
8. Mahasiswa memahami bagaimana Cara Mencegah Kolesterol
9. Mahasiswa memahami apa saja Peran Perawat dalam mempromosikan Kolesterol
7

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kolesterol

Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol


dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap
fungsi tubuh sehari-hari (Simple Guide kolesterol,2007).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang
sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen
esensial dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi
dasar. Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk
mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang darinya tubuh membuat
kalenjar adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga membentuk jubah pelindung
disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada
dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh. Terlalu
sedikit kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu banyak. Kadar kolesterol
di bawah 135 bisa merupakan tanda adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan
hati yang berat (akibat bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan
autoimun atau “penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis
rematoid. Kadar kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan kanker dan
gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang tampak melalui kelelahan.
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan digunakan oleh tubuh,
kolesterol bisa disimpan dalam dinding pembuluh darah, dimana kemudian menjadi
berbahaya bagi tubuh. Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari
200, merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit
jantung koroner.
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat rumit, karena
kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk utama dari kolesterol.
Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam dua komponen protein :
lipoprotein berdensitas rendah (Low Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein
berdensitas tinggi (High Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol
yang “jahat”, atau merusak, karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel
tubuh dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian tinggal di dalam
sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL dianggap “baik”, atau
melindungi, karena membaawa kolesterol dari dinding arteri ke hati, di mana
kolesterol dipecah untuk dibuang dari tubuh.
8

Kolesterol merupakan zat berlemak yang ditemukan disetiap organ tubuh kita.
Ada dua cara darimana tubuh kita mendapatan kolesterol :
1. Kita dalam membuatnya sendiri di hati
2. Kita mendapatkannya dari makanan

Berbeda dengan opini masyarakat pada umumnya, hati adalah organ yang membuat
sebagian besar kolester dalam tubuh dan hanya sebagian kecil berasal dari makanan.
Makanan yang kaya dengan kolesterol adalah produk susu, daging berlemak, kuning
telur dan makanan laut (terutama kerang) makanan yang berasal dari tumbuhan tidak
mengandung kolesterol. Tubuh dapat menyeimbangkan kolesterol yang dibuat
sendiri di hati dengan asupan kolesterol dari makanan, semakin banyak makanan
berkadar kolesterol tinggi yang kita makan, semakin sedikit tubuh memproduksi
kolesterol. Namun demikian, jika pola makan kita mengandung lemak jenuh yang
tinggi, maka kadar kolesterol dapat menjadi tidak seimbang. Hal ini dapat menjadi
masalah kesehatan yang serius bahkan fatal bila tidak ditangani.
Kolesterol berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari-hari. Singkatnya,
kita tidak dapat hidup tanpa kolesterol. Selain berbagai fungsinya, kolesterol
merupakan komponen terbesar membran sel dan membantu untuk mengontrol
pergerakan zat kedalam dan keluar sel. Kita juga membutuhkannya untuk :
1. Mmebuat hormon tertentu
2. Membuat vitamin tertentu
3. Memastikan sistem pencernaan bekerja dengan baik dengan membentuk
empedu

Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri di dalam tubuh karena tidak larut dalam air.
Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai baggian dari struktur yang bernama
lipoprotein. Bayangkan lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke
seluruh tubuh. Ada berbagai jenis lipoprotein, tetapi dua jenis lipoprotein utama yang
perlu kita perhatikan adalah :
 Lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein, LDL)
 Lipoprotein berdensitas tinggi (high density lipoprotein, HDL)

Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkut kolesterol, yaitu kereta atau
lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi dengan kolesterol yang
dibawanya
 Kolesterol LDL mengangkut kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi, ke
jaringan tubuh yang memerlukan LDL merupakan transporter kolestreol
terbanyak di dalam darah.
9

 Kolesterol HDL mengangkut kelebihan kolesterol dan jaringan dan


membawanya kembali ke hati untuk diproses kembali atau dibuang dari tubuh.

Kadar trigliserida dalam dalam darah seringkali dikelompokkan bersama kadar


kolestreol. Trigliserida merupukan lemak yang terdapat pada daging , produk susu,
dan minyak goreng serta merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida
juga ditemukan dalam simpanan lemak tubuhdari berasal dari pecahan lemak di hati.
Seperti kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang bersirkulasi dalam darah.
Kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida disebut lipid darah.
Kolesterol HDL mengangkut kolestreol dari hati ke jaringan tubuh, dan kolesterol
HDL mengangkut kelebihan kolesterol dari jaringand dan membawanya kembali ke
hati. Secara umum, kolesterol HDL merupakan kolesterol “baik”, sedangkan
kolesterol LDL dan trigliserida merupakan kolesterol “jahat”.

Pertambahan kadar kolesterol darah yang disebabkan oleh asupan kolesterol tidak
akan setinggi kenaikan kolestelor akibat total asupan asam lemak jenuh. Diet yang
mengandung kolesterol sebanyak 100 mg hanya menambah kadar serum kolesterol
sebesar 10 mg/dL/1000 kkal. Dengan takaran sebesar 600 mg pun,kadar kolesterol
hanya bergerak naik sejauh 10-20 mg/dL/1000 kkal. Makanan yang kaya akan
kolesterol ialah telur,unggas (termsuk sumber hewani lain), kerang,serta susu dan
bahan olahannya. Namun, pengaruh kerang dan udang (yang mengandung sterol)
terhadap pertambahan kadar kolesterol tidak begitu besar,kecuali jika dikonsumsi
dalam jumlah besar,digoreng, atau dimasak dengan mentega (Childs MT et al, 1987).

Kontribusi telur dalam peninggian kadar kolesterol masih diperbedakan. Kolesterol


yang terkandung dalam (kuning) telur akan teroksidasi manakala dimasak atau
terpajan udara. Kolesterol yang teroksidasi ini diyakini bertalian dengan peninggian
risiko penyakit jantung (Raloff, 1985). Kolesterol telur juga berpotensi menyebabkan
LDL lebih rentan terhadap trauma dan mudah rusak. Kolesterol LDL yang rusak ini
dicurigai sebagai salah satu faktor yang terkait dengan penyakit jantung (Levy et
al,1996).

Apakah kematian penyantap telur pasti dilatarbelakangi oleh tingginya kadar


kolesterol? Kontroversi seputar masalah telur ini masih belum pupus. Penelitian yang
dilakukan oleh Shekelle dan Stamfer (1989) membuktikan bahwa angka kematian
penyantap telur memeng tinggi akibat penyakit jantung meskipun kadar kolesterol
tidak meningkat. Namun, peneliti lain (Hu FB, Stampfer MJ, dan Rimm EB, 1999)
membantah hasil kajian it. Menurut mereka, tidak ada hubungan yang bermakna
10

antara pengonsumsian telur dan risiko penyakit jantung atau stroke, kecuali bagi
para penyandang diabetes48.

OBESITAS, DIABETES MELLITUS, DAN DISLIPIDEMIA

Tabel 3.9 Bahan makanan sumber omega-6

Jenis makanan Kandungan omega-6 URT


(g/100 g)

Minyak bunga 65,70 1 sdm

Matahari 58 1 sdm

Minyak jagung 32,78 ½


cangkir
Biji bunga matahari 20,30
1 sdm
Minyak canola 14,35
1 sdm
Minyak safflower 8,76
½
Biji labu 0,59
cangkir

Hamburger 1,48

Dada ayam berkulit


½ dada

(tanpa tulang) 1,36

Telur 0,56
1 butir

Ikan salmon liar 1,9

Ikan salmon tambak 0,075

Susu berlemak 7,9

Minyak zaitun
1 sdm

Singkatnya, keterkaitan antara telur, kenaikan kadar kolesterol, serta pertambahan


angka kematian masih memrlukan pembuktian lebih lanjut. Namun, pengonsumsian
telur sebaiknya dibatasi, terutama bagi pengidap penyakit jantung dan diabetes.
11

Polyunsaturated fatty acid (PUFA)

Jumlah asupan PUFA dianjurkan maksimal 10% (AHA) atau 4-10% (WHO) dari
asupan energi total. Asupan PUFA di atas 10% terbukti menyebabkan penurunan
kadar HDL. Asam lemak omeg-3 dan omega-6 termasuk dalam PUFA. Berbagai
kjian prospektif mewartakan keterkaitan omega-3 dengan penyusutan angka
kematian akibat PJK. Khaisat protektif omega-3 mencakup pencegahan aritmia,
penurunan trombogenisitas, dan pengurangan kadar trigeliserida. Satu gram minyak
ikan sehari berkhasiar kardioprotektif, sementara asupan 3-5 gram/hari (setara
dengan 2-3 gram EPA dan DHA) berfaedah menurunkan kadar trigliserida hingga
30% akibat susutnya produksi VLDL (Kris-Etherton,2002). Atas dasar ini, AHA
menganjurkan pengonsumsian ikan setidaknya 2 porsi atau lebih seminggu guna
menurunkan risiko PJK. Sayang sekali, takaran sebesar ini tidak jarang menimbulkan
pengaruh yang tidak mengnakkan perut.

Sumber utama asam lemak omega-6 ialah minyak jagung, minyak kacang tanah,
minyak bunga matahari, minyak safflower,kacang-kacangan dan biji-bijian,
sementara omega-3 dapat diperoleh dari ikan yang hidup dalam luar dingin (salmon,
mackerel, herring, trout, sword-fish),tahu, minyak kacang tanah, minyak canola,
kacang,dan biji rami.

Tabel 3.10 Bahan makanan sumber DHA-EPA

Jenis makanan Kandungan URT

DHA-EPA
(g/100 g)

Minyak ikan sardin 20,79 1 sdm

Minyak ikan 17,87 1 sdm

Minyak ikan herring 10,48 1 sdm

Ikan sardin kaleng (dalam minyak) 0,98 92 g

Tongkol putih kaleng (dalam air) 0,86 85 g

Omega-349 merupakan komponen utama lemak dalam mata, yang selalu diperbarui
setiap 10 hari. Peningkatan asupan lemak jenis ini (diperoleh dari minyak ikan)
berkhasiat memperbaiki penglihatan malam dan persepsi warna. Selain itu, omega-3
jua terkait dengan perbaikan solusi penghiupan dan peningkatan daya ingat. Bagi
mereka (terutama orang dewasa) yang tengah mengalami gangguan fungsi
12

penghiduan. Konsumsi minyak ikan selama 1 – 2 bulan akan membuahkan


perbaikan, sementara penambahan asupan omega-3 (selama 2 hari) akan menambah
jumlah kandungan fosfatidilserin dalam otak sebanyak 3 kali lipat

Tidak seperti omega-3, kelebihan asupan omega-6 (sehingga rasio omega-6 terhadap
omega-3 menjadi tidak rasional) justru menimbulkan petaka karena omega-6 bukan
hanya mampu menurunkan kadar LDL, tetapi juga mereduksi konsentrasi HDL.
Rasio omega-6 terhadap omega-3 yang ideal ialah 4:1 hingga 1:1. Kenyataannya,
rasio ini telah bertengger pada perbandingan (25-50):1 di negara-negara yang
pendudukanya menganut gaya hidup (termasuk diet) “modern”

Berdasarkan studi epidomologis dan penelitian pada bintang, kelebihan omega-6


merupakan faktor risiko utama kanker, alergi, penyakit jantung koroner (PJK), dan
penyakit pembuluh darah otak. Selain itu, peninggian rasio omega-6/omega-3 (tanpa
koeksistensi hiperkolesterolmia) telah terbukti secara klinis sebagai faktor risiko
utama penyakit trombotik.

B. Pengetahuan Dasar

Jika kadar berbagai jenis kolesterol dalam darah tidak normal, hal tersebut
dapat empengaruhi kerja jantungdan sistem sirkulasi (peredaran darah). Oleh karena
itu, sangat penting baha kita peduli denga kadar kolesterol kita dan melakukan upaya
untuk mengontrolnya.
Sistem sirkulasi (peredaran darah) terdiri dari jantung serta rangkaian arteri
dan vena yang membawa darah ke sluruh ubuh. Mempertahankan sirkulasi yang
sehat adalah kunci untuk menikmati hidup dan berumur panjang. Jika sistem sirulasi
terganggu, maka jaringan atau organ tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik,
sehingga kesehatan kita pun terganggu.
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa kolesterol darah total dalam
tubuh terdiri dari dua komponen utama, yaitu HDL (kolesterol baik) dan LDL
kolesterol jahat). Jika kolesterol LDL terlalu tinggi dan kolesterol HDL terlalu
rendah, maka risiko mengalami penyakit antung dan penyakit sirkulasi (atau
vaskular) lainya dapat meningkat. Selain itu, peningkatan kadar trigliserida
(yang sering dtemukan bersama kadar kolestrol HDL yang rendah) juga
berbahaya. Selain karena keadaan tersebut brbahaya, peningkatan kadar
trigliserida juga dapat membuat kolesterol LDL semakin bersifat merusak dan
HDL kurang bersifat protektif.

1. Perbedaan si ‘baik’ dan si ‘jahat’


13

Memiliki kadar kolesterol yang tinggi tidak selalu merupakan hal yang
buruk. Kadar kolesterol ‘baik’ HDL yang tinggi justru dapat menjaga arteri
kita tetap sehat. Hal inila yang menyebabkan istilah ‘kolesterol tinggi’ dapat
menimbulkan persepsi yang salah.
Lebih tepat menyebutnya sebagai ‘kadar lipid abnormal’ daripada ‘kolesterol
tinggi’. Istilah ‘lipid’ merupakan istilah kolektif untuk semua zat berlemak yang ada
dalam darah, mencakup kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida (lemak yang
ditermukan pada daging, prouk susu, dan minyak goreng). Komsep yang salah ini
sering terjdi. Sebgaian besar dari kita, bahkan para dokter, masih menggunakan saja
istulah ‘kolesterol tnggi’. Istilah ini dapat saja digunakan, tetapi anda haru singat
bahwa kolesterol yang ‘tinggi’ saja tidak menjelaskan seluruh masalah.
2. Menyeimbangkan kadar kolesterol
Bila anda memeriksakan kadar kolesterol, angka yang anda dapatkan
biasanya menunjukkan kadar kolesterol total dalam darah pada suatu waktu
(misalnya’kolesterol anda 5,8). Satuan pengukurannya dalah milimol kolesterol per
liter plasma darah atau serum darah, disingkat mmol/L.
Dinggris, kolesterol total dianggap tinggi bila melebhi 5 (atau 5 mmol/L).
Batasan ini semakin rendah seiring dengan banyanya uji klinis pada ribuan pasien
yang menunjukkan bahwa semakin rendah kolesterol anda semakin panjang usia.
Sesederhana itu!
Seperti teah disebutkan sebelumnya kadar relatif kolesterol LDL yang
‘jahat’ dan kolesterol HDL yang ‘baik’ juga berperan penting. Jika kolesterol
anda diatas 5 namun anda memiliki kadar HDL tinggi, dokter tidak akan
menganggap hal ini sebagai masalah besar. Sikap dokter akan berbeda jika
kadar LDL anda t9nggi. Kadar kolesterol LDL yang dianjurkan adalah tidak
melebihi 3 mmol/L.
3. Satuan konversi kolesterol
Konersi mg/dL kolesterol LDL atau HDL ke mmol/L dikali 0,0259.
Konversi mmol/L kolesterol LDL atau HDL ke mg/dL dibagi 0,0259.
Konversi mg/dL trigliserida ke mmol/L dikali 0,0113.
Konversi mmol/L trigliserida ke mg/dL dibagi 0,0113.
4. Huruf ‘h’ pada hdl artinya ‘healthy” (sehat)
Berbeda dengan kolesterol LDL kolesterol HDL justru membawa kelebihan
kolesterol dari dinding arteri kembali ke hati, dimna kolesterol akan dikeluarkan dan
tubuh sebagai empedu yang keluar melalui kotoran. Oleh karena itu, HDL disebut ‘si
baik’, karena HDL membersikan tubuh dari kelebhan kolesterol dan dengan
demikian memprlambat prosesaterossklerosis, melindungi kita dari penyait jantung
14

dan penyakit askular lainya. Selain berarti ‘healty’ (sehat), hruf H pada HDL juga
dapat berarti ‘hoover’ (pembrsih)!
5. Hubungan kolesterol dengan trigliserida
Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai. Seperti kolesterol
LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan dengan peningatan risiko
penyakit jantug dan penyakut vaskilar lainnya. Orang dengan adar trigliserida
tinggi (saat ini batasan di atas 1,7 mmol/l) seringkali memiliki kadar kolesterol
total tinggi, kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut
seperi tiga serangkai! Walaupun kadar trigliserida yang tinggi membawa risiko
sendiri namun risiko itu semakin bertambah bila disertai kadar kolesterol HDL yang
rendah, keadaan yang sering kali terjadi ada penyandang diabetes atau prediabetes.
Peningkatan kadar trigiserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak dan
bersifat tokssik pada didning arteri (semakin menjadi ‘jahat’) dan mengurangi efek
menguntungkan kolesterol HDL yang ‘baik’.
6. Apa yang membuat kadar kolesterol tidak seimbang?
Ada banyak hal yang dapat membuat kadar kolesterol menjadi abnrmal dan
mmbahayakan kesehatan. Terlalu banyak asupan lemak jenuh dalam makanan
merupakan penyebab jelas yang dapat kita cegah. Kami akan memberikn tips agar
anda dapat menerapkan pola makan yang sehat pada bagian selanjutnya
Peningkatan kadar kolesterol merupkakan hal yang tidak dapat dihindari seiring
dengan pertambahan usia. Dari sudut pandang lain, semakin anda tua, semakin
banyak waktu anda yang anda miliki untuk merusak tubuh anda! Tidak berolahraga
dengan cukup dapat merusak kesehatan dari berbagai aspek, bukan hanya melalui
pertambahan berat badan. Keuntungan berolahraga menghasilkan efekberantai pada
berbagai aspek kesehatan kardiovaskular, salah satunya adalah kadar kolesterol .
Olahraga secara teratur dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL yang ‘baik’
Sayangnya, sebagian orang tidak dapat dicegah mempunyai masalah kadar lipid
mereka karena mereka memilii masalah ini sejak lahir. Salah satu penyakit dengan
kadar kolesterol LDL tinggi yang diturunkan disebut hiperkolesterolemia familial.
a. HIPERKOLESTEROLEMIA FAMILIAL (HF)
Sekitar 1 dari 500 orag diingris menyandang hiperkolesterolemia familial.
Kelainan ini diturunkan dan angka kejadiannya hampir sama dengan diabetes
yang tergantung insulin (tipe 1). Kemungkinan penyakit ini diturunkan adalah
50/50, artinya jika anda atau pasangan anda menyandang hiperkolesterolemia
familial, maka anak anda memiliki kemungkinan 50/50 menyandang penyakit
ini. Hal ini berlaku juga ketika anda mendapat penyakit ini dari salah satu
orang tua Anda.
15

Pada penyandang hiperkolesterolemia familiall, mekanisme pengeluaran


kolesterol LDL dari sirkulasi bekerja kurang efektif, artinya kadar kolesterol
dalam darah mereka dapat mencapai dua atau tga kali lipat di atas normal.
Kadar kolesterol tinggi yang abnormal pada penyandang hiprkolesterolemia
familial dapat menyebabkan penyakt vasuar dini seperti serangan jantung dan
stroke. Jika anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakittersebut,
berkonsultasilah dengnan dokter atau tenanga kesehatan untuk memeriksakan
kadar kolesterol anda. Saat ini terdapat beberapa pengobatan yang dapat
menurunan risiko penyakit kardiovaskular jika anda menyandang
hiperkolesterolemia damilial. Al yang penting adalah mendeteksi penyakit ini
sdini mungkin degan peyakit ini edini mungkin dengan berkonultasi kepada
dokter, dan memeriksakan kadar kolesterol anda.
b. PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN GANGGUAN LIPID
Memiliki kadar kolesterol tinggi atau kadar lipid abnormal dapat berbahay
karena keduanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yaitu penyakt
yang menyerang jantung dan sistem sirkulasi. Istilah penyakit jantung dan
angina-yang terjadi akibat kadar kolesterol tinggi atau kadar lipid abnormal.
c. ATEROSKLEROSIS
Berbagai penyakit kardiovaskular disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu proses
dinding arteri menjadi penuh oleh semacam endapan tipis (yang disebut
teroma) yang berasal dari deposit kolesterol dan zat lainnya. Seperti lapisan
karat yang terjadi dibagian dalam pipa air, bila tidak dilakukan apapun, maka
aterosklerosis akan terus berlanjut sampai seluruh arteri (atau pipa) ersumbat
dan tidak ada drah (atau air) yang dapat melewatinya. Seringkali darah menjadi
lebih mudah menggumpal. Saat inilah mulai timbul masalah kesehatan.
Deposit ateroma yang rapuh dapat terkoyak dan menyebabkan isi deposit
tersebut keluar ke aliran darah. Untuk mengatasi kerusakan ini, darah akan
menggumpal di tempat yang terkoyak.
ATEROSKLEROSIS DAPAT MENYEBABKAN :
 Serangan jantung (infark miokard)
 Angina
 Stroke
 Penyakit arteri perifer (mempengaruhi aorta dan arteri tungkai
Hal ini justru menumbat arteri secara total dan merupakan keadaan darurat
yang peru segera mendapatkan pertolongan medis.
Jika sumbatan terjadi pada arteri yang memasok jantung, maka dapat terjadi
serangan jantung atau angina (nyeri yang menandakan bahwa jantung tidak
mendapat cukup oksigen) Jika sumatan terjadi pada arteri yang terletak di otak,
16

maka dapat menjadi stroke. Jika aliran darah ke lengan atau tungkai berkurang,
maka dapat terjadi kesulitan berjalan, dan kadang-kadangmenyebakan gangren
(penyakit arteri perifer).
APAKAH SAYA BERESIKO TERKENA PENYAKIT KARDIOVASKULER ?
Anda tidak secara otomatis terkena penyakit kardiovaskuler hanya karena memiliki
kadar lipid abnormal. Namun, fakta menunjukan bahwa semakin tinggi resiko
terkena penyakit kardiovaskuler.
Ada sejumah faktor yang juga dapat menngkatkan resiko penyakit
kardiovaaskuler antara lain :
 Merokok
 Kelebihan berat badan
 Kurang berolahraga
 Tekanan darah tinggi
 Diabetes
Sangat penting untuk mengontrol berbagai faktor resiko yang dapat
‘dimodifikasi’ tersebut, karena ternyataa ada beberapa faktor resiko yang tidak
dapat anda ubah, antara lain :
 Riwayat penyakit kardiovaskuler dalam keluarga
 Pernah mengalami penyakit aterosklerotik ( serangan jantung, angina, stroke,
penyakit arteri ferifer)
 Gender ( penyakit kardiovaskuler lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita hingga usia lanjut, saat kemungkinan terjadinya pada pria dan wanita
menjadi sama )
 Usia lanjut
 Etnik (orang indo-asia lebih bersiko terkena penyakit kaardiovaskular)
Semakin banyak faktor resiko yang anda miliki, semakin tinggi
kemungkinan anda terkena penyakit kardiovaskular. Disebabkan angka kejadia
penyakit kardiovaskular yang sangat tinggi, maka pencegahan serangan jantung
merupakan prioritas utama. Berita baiknya adalah andda dapat melakukan
pencegahan serangan jantung dengan melakukan sedikit perubahan gaya hidup.
Kita akan mendiskusikan gaya hidup pada bagian selanjutnya.

BAGAIMANA SAYA TAHU JIKA KADAR KOLESTEROL SAYA ABNORMAL


?
Kolesterol tinggi ( atau profelitif abnormal) tidak selalu menunjukkan gejala. Oleh
karena itu , sulit mengatakan apakah anda beresiko atau tidak. Ada 4 alasan utama
mengapa anda mungkin menjalani pemeriksaan kolesterol .
17

 Anda mungkin ditawari pemeriksaa koleterol sebagai bagian dari pemeriksaan


kesehata umum (general check) untuk menilai resiko kardivaskular anda
(skrining)
 Anda mungkin disarankan untuk menjalani pemeriksaan kolesterol untuk
menjalani pemeriksaan kolesterol memilik faktor resiko kardivaskular lain, atau
mengidap penyakit kardiavaskular.
 Anda menunjukkan gejala dislipidemia (misalnya deposit kolesterol pada
kelopak mata atau tendon).
 Anda memiliki kerabat yang baru saja didiagnosis memiliki kolesterol tinggi.
Dokter atau tenaga medis profesional akan mengambil sampel dilengan dengan
jarum. Sampel darah kemudian dikirim kelaboratorium untuk dianalisis. Dokter
atau oeawat juga bisa mengambil sampel darah dalam jumlah yang lebih sedikit
dari ujung jri anda dan memeriksannya dengan segera menggunakan alat desk-
top analyser (Walaupun beberapa dialat ini dapat mengukur kadar kolesterol
total dan bukan proporsi relati kolesterol LDL dan HDL) saat ini, tersedia
berbagai alat pengukur kadar kolestrol pribadi yang bisa dibeli diapotik.
Walaupun memeriksa kadar kolestrol sendiri dirumah lebih nyaman dari ada
mengunjungi dokter ingatlah bahwa hasilnya mungkin tidak akurat anda perlu
bantuan profesional untuk menginterprestasikan hasilnya dan merencanakan apa
yang harus dilaukan untuk menyikapi hasil tersebut. Dokter akan siap
membantu, maka berkonsultasilah dengannya!

C. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol

Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan
kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan kadar
kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu
merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu,
lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau
disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap
saji), mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar
kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar
kolesterol yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
18

2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya


asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B)
akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi,
lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit,
margarin, dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-
lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau
aktivitas oksidatif.

D. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi

Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi


dan dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan.
Dibawah ini beberapa faktor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah
menjadi tinggi :
1. USIA DAN JENIS KELAMIN
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang
terjadi dalam proses penuaan. Dengan kata lain, semakin tua kita, semakin banyak
waktu yang kita miliki untuk merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi
seiring usia pada pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia
usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar kolesterol tertinggi
pada usia antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini menunjukkan penyakit
jantung yang berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit jantung
koroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
2. POLA MAKAN
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka
yang menerapkan pola makan yang mengandung kadar lemak jenuhyang tinggi.
Lemak jenuh (ditemukan pada daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan
19

kadar kolesterol LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat
menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak
jenuh (menggantinya dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda)
dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat daripada
menggoreng juga dapat dilakukan.
3. BERAT BADAN
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak
efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan
menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. KURANG BERGERAK
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat dianjurkan
untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
5. PENYAKIT TERTENTU
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak tetapi kolesterol
masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau
hipotiroidisme sehingga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. MEROKOK
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh
hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika tidak dikendalikan bisa berakibat
fatal.Itulah beberapa Penyebab Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi
pada setiap orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol
normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi berbahaya jika sudah
di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
7. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol
tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar
kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang
dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol
yang sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang sekali di
bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan
penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.

E. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol

Jika kadar kolesterol di dalam darah melebihi dari nilai normal, maka risiko
terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke akan lebih besar. Kelebihan kolesterol
20

dapat menyebabkan mengendapnya kolesterol pada dinding pembuluh darah yang


menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dikenal sebagai
aterosklerosis (proses pembentukan plak pada pembuluh darah).
Jika penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan
suplai darah ke otot jantung tidak memadai, maka timbul sakit atau nyeri dada yang
disebut sebagai angina. Dan bila berlanjut akan menyebabkan matinya jaringan otot
jantung yang disebut infark miokard. Jika infark miokard meluas, maka akan
timbullah gagal jantung.
Selain kolesterol LDL, faktor risiko lain yang memperbesar terjadinya
penyakit jantung adalah kebiasaan merokok, nilai HDL rendah (< 40 mg/dl),
memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi (140/90 atau sedang dalam
pengobatan). Selain itu penyakit jantung berisiko lebih tinggi pada usia 45 tahun
(pria) dan 65 tahun (wanita), dan yang diketahui memiliki riwayat
keluarga menderita penyakit jantung.
Adapun gejala penyakit jantung adalah :
a. Rasa tertekan (ditimpa beban, sakit, terjepit, diperas, terbakar ) di dada yang
dapat menjalar ke lengan kiri, leher, dan punggung
b. Tercekik atau sesak berlangsung lebih dari 20 menit.
c. Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan
d. Gejala akan berkurang dengan istirahat dan bertambah berat dengan aktivitas.
Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke.
Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan
sampai berat.
1. Gejala stroke ringan : bicara tiba-tiba menjadi tidak tepat
2. Gejala stroke berat :
a. kelumpuhan anggota gerak tubuh
b. wajah menjadi tidak simetris
c. jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian
d. gejala-gejala stroke memerlukan tindakan yang cepat agar tidak jatuh
pada derajat yang lebih berat.

F. Penangan Kolesterol

Jika anda telah didiagnosis memiliki kadar lipid abnormal dokter akan menjelaskan
apa arti diagnosis tersebut. Dkter akan memberitahu target kadar lipid anda ( seperti
yang ditetapkan oleh panduan nasional). Tujuan utama enangan kolestrol adalah
menurnkan rsiko kardiovaskular dan mencegah anda mendapat serangan jantung,
21

stroke, atau masalah kardiovaskular lainnya. Setelah anda mendapat diagnosis


tersebut, profil lipid menurunkan hal yang harus masih diawasi seumur hidup.
Dokter akan :
 Menentukan kadar kolesterol anda abnormal
 Menanyakan usia, riaeat penyakt keluarga, faktor resiko kardiovaskular lainnya
seperti tekanan darah, riawayat rokok, aau anda menyandang diabetes.
 Memperkirankan resiko penyakit kardiovaskular dalam 10 tahun kedepan
 Berdiskusi dan membuat kesepakatan dengan anda emgenai cara paling baik
untuk mengatasi masalah kolesterol anda.
Perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan kadar klestrol dan
mengurangi resiko kardiovaskular
 Mengurangi asupan lemak jenuh
 Memperbanyak makan buha dan sayuran
 Mengurangi asupan garam
 Mengurangi berat badan bila anda mengalami berat badan
 Memperbanyak aktifitas fisik
 Berhenti merokok
 Membatasi jumlah alkohol yang anda minum
Cara umum, ada 2 cara menangai kolestrol :
1. Melakukan oerubahan gaya hidup (Dapat seperti menerapkan pola akan yang
dapat menurunkan kadar kolestrol yang sehat bagi jantung, meningkatkan
aktifitas fisik, dan berhenti merokok)
2. Mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol ( dan juga melakukan perubahan
gaya hidup seperti telah disebutkan sebelumnya)
Semakin tinggi resiko penyakit kardivaskular anda, dokter akan lebih cenderung
memberi anda obat yang telah terbukti dapat menurnkan kadar kolestrol dan
membantu anda untuk emncapai target kadar kolestrol. Ada banyak obat yang saat
ini tersedia dengan cara krja yang berbeda-beda. Olongan statin biasanya merupakan
obat piliha utama karena da banyak bukti yang menunjukkan bahwa selain
menurunkan kadar kolestrol, bat golongan ini juga dapat melindungi jantung dengan
cara lain (seperti menjaga kesehatan permukaan pembulu darah).
Salah satu obat golongan statin adalah simvastatin.

G. Cara Mengontrol Kolesterol

Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita
mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang
22

perlu diperhatikan adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL.
Sementara untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan untuk terpantau harus
diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih tinggi ketimbang
kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL adalah penolong dalam mencegah
terjadinya timbunan plak lemak yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai
apakah kadar kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada
pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni pedoman dari NCEP
ATP III (National cholesterol Education Program, Adult Panel Treatment III),
dimana telah ditetapkan bahwa :
1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi 200 – 239 mg/dl
Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100 – 129 mg/dl
Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 – 189 mg/dl Sangat tinggi > 190
mg/d
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199 mg/dl Tinggi 200
– 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl

Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung Koroner) dan stroke
sangat erat berhubungan dengan kadar kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang
memiliki faktor risiko lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) ,
diabetes mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan seseorang
yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada dikelompok berisiko tinggi ini
harus memperhatikan atau memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan
untuk diet rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang seimbang
dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol tinggi memang kurang
merasakan gangguan.

H. Cara Mencegah Kolesterol

Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti


hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Sebenarnya kolesterol adalah unsur
yang dibutuhkan oleh tubuh, kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang
menyebabkan berbagai penyakit.Berikut langkah-langkah yang diketahui dapat
mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
1. Mengetahui kadar kolesterol
23

Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler. Umumnya dokter menyarankan


agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL
(kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik) berada di atas 40. Jika
hasil tes Anda tidak konsisten berada dalam rentang angka tersebut, dokter
cenderung menyarankan untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda
akan segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah salah satu cara untuk
mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat
badan yang berlebih mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak.
Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak, tidak terlihat
penurunan kadar kolesterol yang berarti. Mengurangi 2,5 -4,5 kg dapat memperbaiki
kadar kolesterol. Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja penurunan
berat sebanyak 0,3 -0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah berolahraga secara rutin.
Jalan kaki atau jenis olahraga ringan lain yang dilakukan secara rutin, akan
membantu meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda berolahraga 30
menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda tergolong tinggi, dokter
biasanya memberi saran agar Anda menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan
menghentikan konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda
mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti
selai kacang, avokad, minyak Zaitundan kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian
telah membuktikan bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan
trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada kemungkinan tubuh kita
kekurangan unsur nutrisi tertentu. Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan
menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk
mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko penyakit jantung.

I. PERAN PERAWAT

Jika anda telah diagnosis memiliki kadar kolesterol tinggi, ada beberapa cara
untuk menangani kolesterol tersebut :
24

1. Melakukan perubahan gaya hidup (seperti menerapkan pola makan yang dapat
menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi jantung, meningkatkan aktivitas
fisik, mengurangi berat badan dan berhenti merokok).
2. Mengonsumsi obat penurun kadar kolesterol
3. Melakukan konsultasi dengan dokter atau perawat untuk mendapatkan saran
medis.

Sedangkan bagi anda yang belum mengalami masalah kolesterol tinggi anda
dapat melakukan beberapa cara untuk mengantisipasi terjadinya kolesterol tinggi
yaitu :
1. Mengikuti seminar-seminar kesehatan sehingga semakin banyak pengetahuan
anda mengenai kesehatan akan memudahkan anda untuk menanganinya
2. Berperan aktif dalam program dokter dalam melakukan penanganan kolesterol
dan ajukan berbagai pertanyaan kepada dokter seputar kolesterol dan penyakit
lain
3. Melakukan pemeriksaan rutin terhadap kolesterol untuk menilai risiko
kardiovaskuler anda
5. Mewaspadai terhadap komplikasi kolesterol yang muncul dan perhatikan tanda-
tanda peringatan awal terjadinya kolesterol tinggi
6. Mengurangi berat badan jika anda kegemukan
7. Menerapkan pola makan yang dapat menurunkan kadar kolesterol dan sehat bagi
jantung anda
8. Melakukan olahraga yang teratur
9. Berhenti merokok jika memang anda pecandu rokok.
25

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap dipantau. Karena dengan
demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan
sinyal keluhan dari gejala-gejala hiperkolesterol.
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam
darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol, Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas
fisik rutin, Berkenalan dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini banyak kekurangan yang perlu di kaji kembali oleh pembaca, semoga makalah tentang
Kolesterol ini dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya sehingga dapat berguna saat
melakukan promosi kesehatan dalam ruang lingkup Individu, Keluarga, Kelompok,
maupun masyarakat.
26

DAFTAR PUSTAKA

Bull, Eleanor & Morrel, Jonathan. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta Pusat :
Penerbit Erlangga
Arisman. 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia : konsep, teori dan
penanganan aplikatif. Jakarta : EGC
infopenyakit.com (di unduh pada Rabu, 14 Juni 2017)
27

Satuan Acara Penyuluhan


(SAP)

Hari / Tanggal : Sabtu, 18 Juni 2017


Jam / Waktu : 9.00 WIB – 9.45 WIB
Pokok Pembahasan : Kolesterol
Sasaran : Masyarakat
Instruksi : Diskusi dan Instruksi
Tempat : Ruangan

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


Setelah mendapatkan Instruksi tentang Kolesterol selama 45 menit, diharapkan
masyarakat memahami tentang Kolesterol.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :


Setelah dilakukan instruksi tentang Kolesterol selama 45 menit diharapkan masyarakat
mampu :
10. Memahami dan menjelaskan apa yang dimaksud Kolesterol
11. Memahami dan menjelaskan apa saja Pengetahuan Dasar Kolesterol
12. Memahami dan menjelaskan apa Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
13. Memahami dan menjelaskan apa saja Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
14. Memahami dan menjelaskan apa saja Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke
Akibat Kolesterol
15. Memahami dan menjelaskan bagaimana Penangan Kolesterol
16. Memahami dan menjelaskan Mahasiswa memahami bagaimana Cara Mengontrol
Kolesterol
17. Memahami dan menjelaskan bagaimana Cara Mencegah Kolesterol

III. Garis-garis Besar Materi


1. Pengertian Kolesterol
2. Pengetahuan Dasar
3. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
4. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
5. Faktor Risiko Penyakit jantung dan stroke Akibat Kolesterol
6. Penangan Kolesterol
7. Cara Mengontrol Kolesterol
8. Cara Mencegah Kolesterol
28

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

V. Media dan Alat Peraga


1. Brosur / Leaflet

VI. Proses Kegiatan Instruksi

No. Waktu Kegiatan Respon Klien


1. Pembukaan :
a. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
3 menit b. Memperkenalkan diri Instruksi
c. Menjelaskan tujuan instruksi
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2. Pelaksanaan :
1. Pengertian Kolesterol
2. Pengetahuan Dasar
30 menit 3. Penyebab Tingginya Kadar Instruksi
Kolesterol
4. Faktor Penyebab Kolesterol
Tinggi
5. Faktor Risiko Penyakit jantung
dan stroke Akibat Kolesterol
6. Penangan Kolesterol
7. Cara Mengontrol Kolesterol
8. Cara Mencegah Kolesterol
3. Evaluasi :
10 menit Memberikan kesempatan klien untuk Diskusi dan Tanya Jawab
bertanya
4. Terminasi :
2 menit a. Mengucapkan terima kasih Instruksi
kepada klien atas partisipasinya
b. Mengucapkan salam penutup

VII. Evaluasi
29

Evaluasi yang diharapkan dari hasil tindakan keperawatan untuk mengatasi keinginan
merokok yang dialami klien adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan pemahaman tentang Kolesterol
2. Peningkatan pengetahuan bahaya peningkatan kadar Kolesterol bagi tubuh
3. Penurunan rasa keinginan klien dalam makan-makanan sembarangan, dll
4. Peningkatan fungsi motorik, perasaan nyaman pada pasien, dan ekspresi pasien
menunjukan keceriaan.
30

LAMPIRAN

MATERI UNTUK MEMBERIKAN PENYULUHAN

A. Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati. Kolesterol dapat ditemukan
diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari.
B. Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol yang
tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya
asupan buah dan sayuran
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B) akibat
pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi,
lemak untuk kue kering atau shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin,
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon pertumbuhan, dan lain-
lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi, kerusakan fungsi hati, atau
aktivitas oksidatif.
C. Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
1. Usia Dan Jenis Kelamin
2. Berat Badan
3. Pola Makan
4. Kurang Bergerak
5. Penyakit Tertentu
6. Merokok
7. Riwayat Penyakit Keluarga
D. Penyakit Akibat Rokok
31

1. HIPERKOLESTEROLEMIA FAMILIAL (HF)


Sekitar 1 dari 500 orag diingris menyandang hiperkolesterolemia familial. Kelainan ini
diturunkan dan angka kejadiannya hampir sama dengan diabetes yang tergantung
insulin (tipe 1). Kemungkinan penyakit ini diturunkan adalah 50/50, artinya jika anda
atau pasangan anda menyandang hiperkolesterolemia familial, maka anak anda
memiliki kemungkinan 50/50 menyandang penyakit ini. Hal ini berlaku juga ketika
anda mendapat penyakit ini dari salah satu orang tua Anda.
Pada penyandang hiperkolesterolemia familiall, mekanisme pengeluaran kolesterol
LDL dari sirkulasi bekerja kurang efektif, artinya kadar kolesterol dalam darah mereka
dapat mencapai dua atau tga kali lipat di atas normal.
Kadar kolesterol tinggi yang abnormal pada penyandang hiprkolesterolemia familial
dapat menyebabkan penyakt vasuar dini seperti serangan jantung dan stroke. Jika
anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakittersebut, berkonsultasilah dengnan
dokter atau tenanga kesehatan untuk memeriksakan kadar kolesterol anda. Saat ini
terdapat beberapa pengobatan yang dapat menurunan risiko penyakit kardiovaskular
jika anda menyandang hiperkolesterolemia damilial. Al yang penting adalah
mendeteksi penyakit ini sdini mungkin degan peyakit ini edini mungkin dengan
berkonultasi kepada dokter, dan memeriksakan kadar kolesterol anda.
2. PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN GANGGUAN LIPID
Memiliki kadar kolesterol tinggi atau kadar lipid abnormal dapat berbahay karena
keduanya meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, yaitu penyakt yang
menyerang jantung dan sistem sirkulasi. Istilah penyakit jantung dan angina-yang
terjadi akibat kadar kolesterol tinggi atau kadar lipid abnormal.
3. ATEROSKLEROSIS
Berbagai penyakit kardiovaskular disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu proses dinding
arteri menjadi penuh oleh semacam endapan tipis (yang disebut teroma) yang berasal
dari deposit kolesterol dan zat lainnya. Seperti lapisan karat yang terjadi dibagian
dalam pipa air, bila tidak dilakukan apapun, maka aterosklerosis akan terus berlanjut
sampai seluruh arteri (atau pipa) ersumbat dan tidak ada drah (atau air) yang dapat
melewatinya. Seringkali darah menjadi lebih mudah menggumpal. Saat inilah mulai
timbul masalah kesehatan.
Deposit ateroma yang rapuh dapat terkoyak dan menyebabkan isi deposit tersebut
keluar ke aliran darah. Untuk mengatasi kerusakan ini, darah akan menggumpal di
tempat yang terkoyak.

Kepustakaan :
32

Bull, Eleanor & Morrel, Jonathan. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta Pusat :
Penerbit Erlangga
Arisman. 2010. Obesitas, Diabetes Mellitus, & Dislipidemia : konsep, teori dan
penanganan aplikatif. Jakarta : EGC
infopenyakit.com (di unduh pada Rabu, 14 Juni 2017)

Anda mungkin juga menyukai