Umumnya, termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan
pasiennya. Termometer ini mempunyai skala dari 35 °C sampai dengan
42 °C. Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau
tidak pernah lebih dari 42 °C. Bagian-bagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat
dari kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa. Termometer klinis
diperlihatkan pada Gambar.
d. Pirometer Optic
Pirometer adalah sebuah termometer yang sangat akurat yang mengukur suhu benda
dengan jalan mengukur besarnya radiasi total atau radiasi pada salah satu panjang
gelombang. Pirometer dapat mengukur suhu yang sangat tinggi (kira-kira 500oC –
3000oC).
Prinsip kerja pirometer optic yaitu dengan mengukur radiasi pada salah satu warna
(panjang gelombang). Pirometer optic bekerja berdasarkan pengukuran radiasi pada
suatu panjang gelombang tertentu. Radiasi ini dinyatakan oleh terang benda tersebut
pada warna yang sesuai dengan panjang gelombang. Pengukuran terang benda ini
dilakukan dengan cara membandingkan dengan suatu lampu standard yang terangnya
dapat diatur. Dengan mengatur arus yang melalui lampu, filamen dari lampu dapat
dibuat sama terang dengan benda yang akan diukur suhunya. Bila terang filament dan
benda telah sama maka keduanya akan terlihat baur menjadi satu. Bila suhu salah satu
lebih tinggi maka akan terlihat berbeda. Besarnya arus yang melalui filamen lampu dapat
langsung dikalibrasi menjadi temperature dari benda tersebut.
Termometer Hambatan Listrik adalah sebuah sensor suhu yang merasakan suhu dengan
perubahan besarnya arus, tegangan dan elemen hambatan listrik yang bervariasi pada
benda yang diukur. Termometer Hambatan Listrik digunakan untuk membuat
pengukuran suhu yang akurat.
Termometer Hambatan Listrik menggunakan logam karena Logam akan bertambah besar
hambatannya terhadap arus listrik jika panasnya bertambah. Jika suhu bertambah,
elektron-elektron tersebut akan bergetar dan getarannya semakin besar seiring dengan
naiknya suhu. Dengan besarnya getaran tersebut, maka gerakan elektron akan
terhambat dan menyebabkan nilai hambatan dari logam tersebut bertambah.