Anda di halaman 1dari 15

Relasi Manusia dan Kebudayaan

Nama : Laurensius Ravandy

NIM : 516 19 011 198

Kelas :E Konversi

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR

2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan karena di mana manusia
itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang
ada di daerah yang di tinggalinya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan
melakukan suatu kebiasaan-kebiasaan yang terus mereka kembangankan
dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Setiap manusia juga
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu disebabkan mereka memiliki
pergaulan sendiri di wilayahnya sehingga manusia di manapun memiliki
kebudayaan yang berbeda masing-masing.
Rasa saling menhormati dan menghargai akan tumbuh apabila antar
sesame manusia menjujung tinggi kebudayaan senagai alt pemersatu kehidupan,
alat komunikasi antar sesama dan sebagai cirri khas suatu kelompok masyarakat.
Banyak hal dapat di kaji mengenai manusia dan kebudayaan, dapat dijadikan
pelajaran bagi masyarakat tentang hubungan erat manusia dan kebudayaan yang
sebenarnya tak dapat dipisahkan satu sama lain. Kebudayaan berperan penting
bagi kehisupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia
yang lain dan padaakhirnya menjadi cirri khas suatu kelompok manusia. Manusia
sebagai mahluksosial membutuhkan alat sebagai jembatan yang menghubungkan
dengan manusia yang lain yaitu kebudayaan.
B. Rumusan Masalah

1. Mengetahui Dan Memahami Pengertian Manusaia


2. Mengetetahui Dan Memahami Apa Itu Kebudayaan
3. Mengethaui Dan Memahami Unsur-unsur Kebudayaan
4. Mengethaui Dan Memahami Fungsi Kebudayaan Bagi Kehidupan Manusia
5. Mengethaui Dan Memahami Wujud Dari Kebudayaan
6. Mengethaui Dan Memahami Bagaimanakah Hubungan Manusia Dan
Kebudayaan
C. Tujuan
Kebudayaan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena
budaya adalah hasil pemikiran manusia yang di implementasikan secara turun-
menurun dan menjadi suatu kebiasaan manusia itu sendiri.
Untuk itu tujuan dar imakalah ini di buat untuk menambah ilmu
pengethauan kita tentang apa itu hakikat manusia,apa itu kebudayaan dan
hubungan antara manusia dan kebudayaanya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kajian Teori
1. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin
mempunyai kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut
homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia
1) Manusia terdiri dari empat unsur terkait, yaitu
a. Jasad,
b. Hayat.
c. Ruh,
d. Nafs.
2) Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan
ciri alami yang irrasional dan terkait dengan se x, yang secara
instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcious).
Terkurung dari realitas dan pengaruh sosial, Id diatur oleh prinsip
kesenangan, mencari kepuasan instingsual libidinal yang harus
dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman se ksual, atau
tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama
kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian
“eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke
dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang
diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di
dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
a. NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani
dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu
barang.
Maksud dari definisi di atas adalah “Di dalam diri manusia
terdapat 2 unsur yaitu Rohani dan Jasmani akan tetapi keduanya
berada di dalam satu tubuh atau organ yang sama”.
b. ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang
berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”
Maksud dari definisi di atas adalah”Manusia adalah adalah
makhluk yang mempunyai jiwa dan jiwa itu tertanam dalam tubuh
yang bersifat tidak kekal”.
c. UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,
pikiran, dan prana atau badan fisik.
Maksud dari definisi di atas adalah”Sesungguhnya di dalam diri
manusia terdapat berbagai macam usnur yang membentuk
manusia itu sendiri”.
d. KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
Maksud dari definisi di atas adalah”Manusia adalah terbentuk
dari 2 unsur yang tak bisa di definisikan”.
e. PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup
secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul
multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Maksud dari definisi di atas adalah”Hakiatnya setiap manusia
mempunyai kebebasaan untuk memilih segala sesuatu yang iya
inginkan akan tetapi kebebasaan yang ia miliki di batasai oleh
tanggung jawab yang harus ia emban dari segala seuatu yang ia
lakukan tersebut”.
2. Pengertian Budaya
Menurtu ilmu antropologi Keduayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dab
hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang di jadidakn milik diri manusia dengan
belajar. Hal tersebut berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah Kebudayaan karena
hanya sedikit tindakan manusia dalam kehidupan masyarkat yang tidak perlu du biasakan
dengan belajar, yaitu hanya beberapa tindakan naluri, beberapa refleksi, bebarapa tindakan akibat
proses fisiologi, atau kelakuan yang terus-menerus.
Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta
yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan
atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan
ikhtiar manusia .
Dari definisi-definisi kebudayaan dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan
mengandung beberapa ciri pokok, yaitu sebagai berikut :
 Kebudayaan itu beraneka ragam.
 Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
 Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi
manusia.
 Kebudayaan itu berstruktur.
 Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
 Kebudayaan itu dinamis.
 Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relati.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli
a. M. Jacobs dan B.J. Stern
“Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi,
religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social”
Maksud dari definisi di atas adalah”Kebudayaan itu terdiri dari berbagai
macam unsur di dalamnnya yang saling berkesinambungan dan hasil dari
bebrapa unsur tersebut di jadikan sebuah prilaku turun menurun atau
warisan sosial”
b. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
Maksud dari definisi di atas adalah”Kebudayaan merupakan hasil dari
pemikiran manusia yang di dapat dari hasil menimba ilmu”
c. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia
terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan
hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas
manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial
dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
Maksud dari definisi di atas adalah”Kebudayaan meruapakan
percontohan tindakan yang di lakukan di masa lampau yang sudah
memasyarakat secra luas dan tindakan tersebut di ikuti oleh generasi
selanjutnya”
3. Unsur-Unsur Kebudayaan
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya
sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
 Kesenian
 Sistem teknologi dan peralatan
 Sistem organisasi masyarakat
 Bahasa
 Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
 Sistem pengetahuan
 Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar,
faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita
ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk
mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan
hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara
kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri.
Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu
 Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat me
menuhi kebutuhan psikis mereka. sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
 Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan
makhluk hidup yang lain.
 Sistem Organisasi Masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai
makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing-
masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
 Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan un
tuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang
dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
 Sistem Mata Mencaharian Hidup Dan Sistem Ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain.
 Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda se
hingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu di
sampaikan agar yang lain juga mengerti.
 Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
4. Fungsi Kebudayaan Bagi Kehidupan Manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat.
Masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjalani
kehidupannya. Kebutuhan- kebutuhan masyarakat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh
kebudayaanyang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Mengapa sebagian besar? ..... Karena
kemampuan manusia terbatas sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil
ciptaannya juga terbatas di dalam memenuhi segala kebutuhan.
Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi ataukebudayaan kebendaan yang mempunyai
kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan dalamnya. Teknologi
pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu:
 Alat-alat produktif.
 Senjata.
 Wadah.
 Makanan dan minuman.
 Pakaian dan perhiasan.
 Tempat berlindung dan perumahan.
 Alat-alat transport.
Dalam rangka melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan manusia
bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya.
Taraf seperti ini masih dijumpai pada masyarakat yang sampai sekarang ini masih rendah taraf
kebudayaannya. Taraf teknologi mereka belum mencapai tingkatan kemungkinan-
kemungkinan untuk memanfaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Masyarakat yang sudah kompleks yang tarafkebudayaannya lebih tinggi, kondisinya
sudah berlainan dengan taraf permulaan. Hasil karya manusia yaitu teknologi, memberikan
kemungkinan- kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila
memungkinkan akan menguasai alam. Perkembangan teknologi di negara- negara besar seperti
Amerika Serikat, Jerman dan sebagainya, merupakan contoh di manamasyarakatnya tidak lagi
pasif menghadapi tantangan alam sekitarnya.
Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai- nilai sosial yang sangat perlu untuk
mengadakan tata tertib dalam pergaulan kemasyarakatan. Karsa merupakan daya upaya manusia
untuk melindungi diri terhadap kekuatan-kekuatan lain yang ada di dalam masyarakat. Untuk
menghadapi kekuatan- kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri dengan cara
menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk-petunjuk tentang
bagaimana manusia harus bertindak dan berlaku di dalam pergaulan hidup.
Kebudayaan mengatur supaya manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya
bertindak, berbuat menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Setiap
orang bagaimanapun hidupnya, akan selalu menciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri.
Kebiasaan (habit) merupakan suatu perilaku pribadi --- yang berarti kebiasaan orang
seorang itu berbeda dari kebiasaan orang lain, walaupun mereka hidup dalam satu rumah.
Kebiasaan menunjuk pada suatu gejala bahwa seseorang di dalam tindakan-tindakannya selalu
ingin melakukan hal-hal yang teratur baginya.
5. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
 Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-
ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada
dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
 Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu
yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-
hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
 Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-
hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara
ketiga wujud kebudayaan.
6. Hubungan Manusia Dan Kebudayaan
Budaya sebagai sistem gagasan menjadi pedoman bagi manusia dalam bersikap dan
berperilaku. Seperti apa yang dikatakan Kluckhohn dan Kelly bahwa “Budaya berupa rancangan
hidup” maka budaya terdahulu itu merupakan gagasan prima yang kita warisi melalui proses
belajar dan menjadi sikap perilaku manusia berikutnya yang kita sebut sebagai nilai budaya.
Berdasarkan penjelasan di atas hubungan manusia dengan kebudayaan adalah kebudayaan
merupakann hasil dari ide, gagasan dan pemikiran baik nyata ataupun abstrak dan juga
rancangan hidup masa depan. Sehingga dapat diartikan pula bahwa semakin tinggi tingkat
kebudayaan manusia, semakin tinggi pula tinggkat pemikirian setiap manusia. Kebudayaan itu
sendiri digunakan untuk melangsungkan kehidupan bermasyarakat antar manusia karena sifat
manusia yaitu makhluk social yaitu manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan harus hidup
dengan manusia lainnya.
Sehingga bisa dikatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berbudaya. Manusia sebagai
makhluk berbudaya berarti manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dari makhluk-
makhluk lain yang diciptakan di muka bumi ini yaitu manusia memiliki akal yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan ide dan gagasan yang selalu berkembang seiring dengan
berjalannya waktu. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan
dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus
dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna
bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan
kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan di muka bumi ini.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku
kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh
manusia.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksud- nya
walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia
menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. Contoh-Contoh Hubungan
Antara Manusia dengan Kebudayaan :
 Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau
biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang
melamar.
 Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang di besarka
di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value ).
 Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi,
rendah dan menengah.
 Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang
berbeda-beda di kalangan umatnya.
 Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara
dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia
sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat
dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan
sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, proses dialektis tercipta
melalui tiga tahap, yaitu :
1) Eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya
dengan membangun dunianya.
2) Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3) Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh
manusia.
Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat atu sama lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebudayaan adalah hasil cipta dan karsa manusia jadi hubungan manusia tidak dapat
di pisahkan karena budaya itu sendiri lahir hasil dari pemikiran manusia yang di
implementasikan lewat sikap, perbuatan manusia secara turun temurun dan terus
menurus sehingga menjadi sebuah kebiasaan dalam suatu wilayah maupun suatu
organisasi.
B. Saran
Dengan kemajuan zaman yang cukup cepat seperti ini kebudayaan
manusia seharusnya semakin berkembang karena dengan majunya
teknologi juga di barengi pemikiran manusia yang semakin maju
sehingga menciptakan budaya yang semakin menguatkan budaya itu
sendiri dan bukan malah semakin memperlemah budaya itu sendiri karena
hasil pemikiran yang kita tuangkan lalu di implementasikan di dalam
kehidupan sehri-hari dan nantinya di jadikan sebuah budaya yang baru dan
budaya itu dapat di pakai oleh anak cucu kita kelak sehingga anak cucu
kita nanti dapat menjadi manusia yang lebih baik dengan kebudayaannya
juga yang semakin membaik.
DAFTAR PUSTAKA

Sofian R. 2018. Hubungan Manusia dan Kebudayaan ISBD. Makalah.

Davish. 2014. Hubungan Manusia Dengan Kebudayaan.


http://www.davishare.com/2014/12/makalah-hubungan-manusia-dengan.html. (
19 November 2019)

Anda mungkin juga menyukai