Anda di halaman 1dari 3

PENGASAMAN MENTIMUN MENGGUNAKAN ASAM ASETAT DAN

ASAM SITRAT
Sipa Nurajijaha, Muhammad Ihsanb, Moch Fauzanc, Nisrina Ienda Puspitad
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Garut
Jl. Raya Samarang No. 52 Telp. 0262 544217
Email : sipanurajijah2003@gmail.com

Dikumpulkan pada tanggal 17 Juni 2023

ABSTRAK

Pengasaman merupakan suatu proses pengolahan yang dilakukan dengan cara pemberian i
asam dengan tujuan untuk mengawetkan melalui penurunan derajat pH. Pada proses
pengasaman ini, asam yang digunakan adalah asam asetat dan asam sitrat. Asam asetat
merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Asam sitrat
memiliki sifat larut dalam air dan merupakan asam alami. Metode yang digunakan yaitu
perbedaan konsentrasi asam perendaman 02%, 0,4% dan 0,6%. Pada proses pengasaman
ini, konsentrasi asam asetat lebih mampu mempertahankan kualitas timun sedangkan pada
asam sitrat tidak berpengaruh signifikan terhadap daya tahan dan kerusakan yang terjadi
pada mentimun. Mentimun yang direndam pada larutan asam mengalami proses osmosis
karena konsentrasi dalam sel mentimun lebih rendah dibandingkan larutan asam yang
memiliki konsentrasi tinggi.

Kata kunci : asam asetat, asam sitrat, mentimun, pengasaman.

PENDAHULUAN penegas rasa dan warna atau menyelubungi


after taste yang tidak disukai. Sifat senyawa
Pengasaman adalah suatu proses ini dapat mencegah pertumbuhan mikroba
pengolahan yang dilakukan dengan cara dan bertindak sebagai pengawet. Asam
diberi asam dengan tujuan untuk asetat yang digunakan dalam industri
mengawetkan melalui penurunan derajat makanan haruslah asamcuka makan.
pH (mengasamkan) produk makanan Asam sitrat banyak digunakan dalam
sehingga dapat menghambat pertumbuhan bidang industri makanan sebagai bahan
bakteri pembusuk. Asam mempunyai dua tambahan untuk memberi rasa asam dan
pengaruh anti mikroorganisme : aman untuk dikonsumsi (Manfaati, 2011).
pengaruhnya terhadap pH, sifat keracunan Asam sitrat memiliki sifat larut dalam air,
yang khas dari asam-asam yang tidak Manfaat asam sitrat dalam bahan pangan
terurai, yang beragam untuk asam-asam adalah sebagai pengasam, penyegar dan
yang berlainan. Pada pH yang sama, asam bahan pengawet, ketika ditambahkan dalam
asetat lebih bersifat menghambat terhadap bahan pangan, asam sitrat tidak memiliki
mikroorganisme tertentu dari pada asam batas maksimum. Asam sitrat merupakan
laktat yang lebih menghambat daripada bahan yang mampu menurunkan pH
asam sitrat. Asam-asam benzoate, sehingga dapat menghambat pertumbuhan
parahidroksi benzoat dan asam sorbat juga bakteri. Tujuan penambahan asam sitrat
menunjukan pengaruh anti mikroorganisme pada produk adalah untuk mencega
berbeda-beda. terjadinya kristalisasi gula, memberi rasa
Asam asetat merupakan salah satu asam pada produk pangan, sebagai
asam karboksilat paling sederhana, setelah katalisator hidrolisis sukrosa kedalam
asam format. Asam asetat termasuk bentuk gula invert selamaa proses
asidulan, yaitu senyawa kimia yang bersifat penyimpanan berlangsung dan juga sebagai
asam dan ditambahkan pada proses penjernih gel yang akan dihasilkan (Bait,
pengolahan makanan dengan berbagai 2012).
tujuan. Asidulan dapat bertindak sebagai

1
METODOLOGI

Praktikum ini dilaksanakan pada


hari jumat, 9 Juni 2023 jam 13.00-16.00
WIB di Laboratorium Pasca panen Fakultas
Pertanian Universitas Garut. Gambar 3. Karakterisik sifat fisik
pengasaman konsentrasi 0,6%
Alat dan Bahan (sumber : pribadi)
Alat yang digunakan adalah pisau,
nampan, jar kaca, talenan an cup plastik.
Bahan yang digunakan adalah mentimun,
asam asetat, asam sitrat dan aquades

Prosedur Kerja
Pertama-tama buat larutan asam
asetat dan asam sitrat masing masing Gambar 4. Karakterisik sifat fisik
dengan konsentrasi 0,2%, 0,4% dan 0,6%. pengasaman konsentrasi 0,4%
Setelah itu sampel di sortasi, dicuci, (sumber : pribadi)
dilakukan pengecilan ukuran kemudian
dimasukan kedalam larutan asam dan di
amati pada hari ke-0, hari ke-2, hari ke-4
hari ke-6.

Pengamatan Morfologi
Pengamatan morfologi secara Gambar 5. Karakterisik sifat fisik
visual dilakukan dengan mengamati warna pengasaman konsentrasi 0,2%
aroma dan perubahan karakteristik fisik. (sumber : pribadi)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6. Karakterisik sifat fisik


pengasaman control
Gambar 1. Karakteristik fisik pengasaman (sumber : pribadi)
mentimun dalam perendaman asam asetat
pada hari ke-0 Berdasarkan hasil pengamatan
(sumber : pribadi) didapatkan bahwa karakteristik fisik
pengasaman pada mentimun mengalami
perubahan warna, tekstur dan warna air
yang keruh diakibatkan oleh proses
osmosis. Pada hari pertama mentimun
dalam keadaan normal, baik itu warna,
tekstur, maupun warna air rendaman. Pada
hari kedua warna mentimun menjadi putih
Gambar 2. Karakteristik fisik pengasaman hijau pucat, pada hari keempat mentimun
mentimun dalam perendaman asam sitrat menguning dan air rendaman semakin
pada hari ke-0 keruh, hal ini menandakan bahwa
(sumber : pribadi) terjadinya proses osmosis pada mentimun.
Peristiwa osmosis ini diakibatkan oleh
larutan asam yang merupakan larutan
konsentrasi tinggi jika dibandingkan

2
dengan sel pada mentimun yang memiliki
konsentrasi lebih rendah. Pada hari ke-6
larutan asam mentimun ditumbuhi jamur
dan menghasilkan aroma asam busuk.
Pada proses pengasaman ini,
konsentrasi asam asetat lebih mampu
mempertahankan kualitas timun sedangkan
pada asam sitrat tidak berpengaruh
signifikan terhadap daya tahan dan
kerusakan yang terjadi pada mentimun.

KESIMPULAN

Mentimun yang direndam pada


larutan asam mengalami proses osmosis
karena konsentrasi dalam sel mentimun
lebih rendah dibandingkan larutan asam
yang memiliki konsentrasi tinggi. Hal ini
mengakibatkan zat-zat dalam sel timun
keluar kedalam larutan tersebut dan
menyebabkan tekstur mentimun menjadi
lembek juga membuat larutan asam menjadi
keruh. Semakin lama mentimun direndam
makan mentimun tersebut akan semakin
menyusut.

DAFTAR PUSTAKA

Bait, Y. 2012. Formulasi Permen Jelly dari


Sari Jagung dan Rumput
Laut.Skripsi.Universitas Negeri
Gorontalo.
Manfaati, R. (2011). Pengaruh komposisi
media fermentasi terhadap produksi
asam sitrat oleh Aspergillus niger,
Jurnal Fluida, 8(1), 23-27.

Anda mungkin juga menyukai