Anda di halaman 1dari 4

Seminar Nasional Sains dan TeknologiTerapan

20 Oktober 2018
| 178

Uji Organoleptik pada Pembuatan Saos Pepaya


Riska Ahsanunnisa1*, Dheani Sepalia2, Silvi Hariani3, Fitria Wijayanti4, Siti
Rodiah5, Ade Oktasari6, Nurul Kholidah7, Rima Daniar8
12345678
Prodi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang

*Email: riska.aksanunisa_uin@radenfatah.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menambah nilai mutu pepaya dengan memanfaatkannya
sebagai saos dan untuk memperpanjang masa simpannya. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif. Pengujian saos pepaya dalam penelitian ini yaitu mengunakan uji
organoleptik serta melakukan analisis kadar air. Hasi uji organoleptik terhadap rasa
menunjukkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa dan tekstur kental dari saos
pepaya yang tidak berbeda dengan saos pada umumnya.

Kata Kunci: Pepaya, Saos, Karakterisasi Kimia.

ABSTRACT
This study aims to increase the quality value of papaya by using it as sauce and to ex-
tend its shelf life. This research is a descriptive research. Papaya sauce testing in this
study is using organoleptic tests and conducting chemical analyzes such as moisture
content. The results of the organoleptic test on taste showed that the panelists' level of
preference for the thick taste and texture of papaya sauce was not different from that of
the sauce in general.

Keywords: Papaya, Sauce, Chemical Characterization.

@ Copyright © 2018 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. All Right Reserved

Pendahuluan mudah rusak, maka diperlukan


Sebagai negara agraris, Indonesia penanganan yang tepat. Pepaya (Carica
memiliki buah-buahan khas yang banyak papaya) merupakan sumber vitamin C
ditanam oleh masyarakat, dan pepaya dan vitamin A. Buah pepaya matang
(Carica papaya L.) adalah salah satunya. mengandung vitamin A sebesar 365 S.I.
Produksi pepaya di Indonesia tercatat di Bagian buah pepaya yang dapat dimakan
statistik mencapai 830 ton, namun sekitar 75% (Haryoto, 2006).
karena pepaya tergolong ke dalam bahan Warna buah pepaya cepat sekali
pangan yang perishable, sehingga belum berubah oleh pengaruh fisika misalnya
termanfaatkan dengan baik. Produksi sinar matahari dan pemotongan, serta
pepaya yang banyak ini harus diiringi pengaruh biologis (jamur) sehingga
diimbangi dengan pasca panen yang mudah menjadi busuk (perishable). Oleh
tepat, karena hampir 25% kehilangan karena itu pengolahan buah pepaya
hasil terjadi akibat penanganan pasca untuk memperpanjang masa simpannya
panen yang salah. Pepaya yang sangat penting, dan salah satunya dapat
tergolong ke dalam bahan pangan yang

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang


Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan
20 Oktober 2018
| 179

dilakukan dengan pemanfaatan pepaya


sebagai saos.

Metode Penelitian
Adapun alat dan bahan yang
digunakan pada penelitian ini yaitu
panci, tungku atau kompor, pengaduk,
Botol yang sudah disterilkan
untuk tempat saos, pisau, kain saring atau
kain blacu, blender, tali, buah pepaya
matang yang sudah dikupas 6,25 kg, gula
pasir 0,75 kg, bawang merah (sudah
dikupas) 0,625 kg, bawang putih (sudah
dikupas) 150 gram, asam cuka 25 %
0,625 liter, asam sitrat kristal (sari jeruk)
25 gram, cabai merah (tanpa biji) 50
gram, garam dapur 500 gram

1. Tahap Penelitian
Cuci buah pepaya sampai bersih.
Kupas dan buang bijinya, kemudian
timbang; Potong-potong buah pepaya
lalu hancurkan sampai menjadi bubur.
Setelah itu masukkan ke dalam
panci;Tambahkan gula dan garam, aduk Gambar 1. Prosedur Pembuatan Saos Pepaya
hingga rata lalu masak; Haluskan
bawang merah, bawang putih, cabai. 2. Kadar Air
Bungkus dengan kain saring dan ikat Pengujian kadar air menggunakan
dengan tali. Kemudian celupkan ke metode gravimetri. Cawan kosong
dalam bubur pepaya yang sedang dikeringkan dalam oven selama 15 menit
dimasak dengan memegang tali dan didinginkan dalam desikator,
pengikatnya. Tekan-tekan dengan ditimbang segera. Kemudian ditimbang
menggunakan pengaduk agar sarinya kurang lebih 5 gram sampel yang sudah
keluar sempurna; Biarkan mendidih dihomogenkan dalam cawan. Cawan
selama 30 menit. Peras bungkusan beserta isi ditempatkan di dalam oven
bumbu lalu angkat dari adonan saos; pada suhu 100-102°C selama 6 jam. Ka-
Tambahkan sepuhan warna merah bila dar air dalam bahan dihitung dengan
dikehendaki warna yang lebih menarik; rumus berikut:
Tambahkan cuka dan asam sitrat kristal Kadar air = − ( − ) × 100%
ke dalam saos, aduk sampai rata; Keterangan:
Tuangkan saos yang masih panas ke a = berat cawan kering yang sudah
dalam botol steril hingga permukaan konstan
saos sekitar 1 sampai 1 ½ centimeter di b = berat sampel awal
bawah permukaan mulut botol. Segera c = barat cawan dan sampel kering
tutup hingga rapat; Masukkan botol yang yang sudah konstan.
berisi saos ke dalam air mendidih selama
30 menit. Angkat dan biarkan terbalik
selama 5 menit.

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang


Seminar Nasional Sains dan TeknologiTerapan
20 Oktober 2018
| 180

3. Uji Organoleptik terhadap parameter rasa dan aroma


Uji ini dilakukan dengan dari saos pepaya. sebesar 6,57. Dari
menggunakan parameter terhadap rasa, tekstur kekentalan diperoleh nilai 7,0
aroma, warna, dan tekstur dari saos dimana tekstur saos pepaya yang
pepaya. Skala yang digunakan dihasilkan lebih kental dibandingkan
menggunakan scoring test, dimana skala saos tomat umumnya.
1 – 1,99 sangat tidak disukai sedangkan
skala 7,0 – 8,0 dikategorikan sangat B. Pembahasan
disukasi. Menurut Standar Nasional Indonesia
(SNI 01-3546-2004), saus tomat adalah
Hasil Dan Pembahasan produk yang dihasilkan dari campuran
A. Hasil bubur tomat atau pasta tomat atau
1. Kadar Air padatan tomat yang diperoleh dari tomat
Secara lengkap hasil pengukuran yang masak, yang diolah dengan
kadar air tempe kacang kedelai dan bumbu-bumbu, dengan atau tanpa
kacang tanah dapat dilihat pada Tabel penambahan bahan pangan lain dan
1. bahan tambahan pangan yang diijinkan.
Tabel 1. Kadar Air Saos Pepaya Penambahan pada pembuatan saos
Bahan Ulangan Kadar Rata- pepaya ini menggunakan tambahan
Air Rata ± alami, diantaranya gula, garam, dan air
(%) sd (%) jeruk. Penambahan gula tidak hanya
untuk menghasilkan rasa manis tetapi
Saos I 58,89 59,11 ±
memiliki sifat penting yang dapat
Pepaya II 59,32 0,31 dijadikan pengawet. Gula dapat
Berdasarkan data pada Tabel 1 di menyempurnakan rasa asam dan cita ra-
atas terlihat bahwa saos pepaya sa lainnya dan juga memberi kekentalan.
memiliki kadar air di bawah 62%. Kemampuan mengurangi kelembaban
Nilai ini memenuhi Standar Nasional relatif dan daya mengikat air adalah
Indonesia (SNI) 01-3546:2004 sifat-sifat yang menyebabkan gula
tentang saos tomat, yakni maksimal digunakan dalam proses pengawetan
65% (BSN, 2004). Kadar air yang bahan pangan (Buckle, dkk., 2010). Gula
relatif tinggi tersebut menjadikan saos mengandung sukrosa yang akan
pepaya sebagai salah satu jenis memberikan rasa manis pada pengolahan
pangan yang resisten ditumbuhi oleh pangan. Apabila penambahannya 60%
mikroorganisme lain, seperti bakteri dari bahan, maka gula berfungsi sebagai
yang dapat menimbulkan kerusakan pengawet dimana akan sulit mikroba
pangan. untuk berkembang biak. Penambahan
gula dapat dijadikan pengawet dengan
2. Rasa, Aroma, dan Tekstur kombinasi perlakuan pengeringan,
Berdasarkan hasil rasa dari penyimpanan suhu rendah, pembekuan,
panelis diketahui bahwa saos pepaya penambahan kimia seperti SO2
yang dihasilkan memiliki rasa yang (Ayustaningwamo, dkk., 2015). Adapun
mirip dengan saos tomat dan aroma garam jika ditambahkan pada bahan
yang sama seperti aroma saos tomat pangan akan menekan pertumbuhan
umumnya yang dijual di pasaran. mikroba. Mekanismenya sebagai
Hasil uji organoleptik terhadap pengawet yaitu garam akan menarik
aroma saos pepaya menunjukkan molekul air bebas yang ada disekitarnya.
bahwa tingkat penerimaan panelis Air bebas merupakan media bagi

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang


Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan
20 Oktober 2018
| 181

mikroba untuk berkembang biak. proses pembuatan saos pepaya pada


Perubahan kadar air disebabkan karena prinsipnya sama dengan proses
adanya proses pemanasan, pada suhu pembuatan saos tomat. Prinsip dasar
titik uap air, air pada bahan menguap ke pembuatan saos adalah pembersihan,
lingkungan sehingga kadar air bahan penghancuran, pemanasan, penambahan
semakin turun. Akibat penurunan kadar komponen tambahan, pengemasan dan
air tersebut maka saos pepaya menjadi sterilisasi. Sifat fisik saos pepaya hampir
semakin kental (viskositasnya makin sama dengan saos tomat. Sifat
tinggi), makin turunnya kadar air juga organoleptik saos pepaya masih dapat
terjadi karena penambahan gula, garam, diterima oleh panelis.
dan asam.
Karakteristik mutu saus umumnya Daftar Pustaka
dapat dianalisa dengan pengujian Ayustaningwarno; dkk. (2014). Aplikasi
objektif dan subjektif. Menurut Pengolahan Pangan. Yogyakarta:
Departemen Perindustrian Republik In- Deepublish.
donesia (1990), karakteristik mutu saus BPP Teknologi Menegristek. (2000)
secara subjektif yang sangat penting, TTG Pengolahan Pangan. Diakses
yang pertama dilihat oleh konsumen dari
adalah kekentalan dan warna. http://www.warintek.hol.es/artikel/
Kekentalan menjadi paramter karena pangan/PIWP/saos_pepaya.pdf.
saos adalah makanan semi solid. Suhu Buckle, K.A. dkk. 2010. Ilmu Pangan.
dan waktu akan mempengaruhi mutu Jakarta : Universitas Indonesia
saos. Pengadukan selama pengolahan Press.
harus dilakukan terus menerus sehingga Haryoto .(2006). Membuat Saus Tomat.
tidak terjadi karamelisasi yang akan Kanisius. Jakarta.
mempengaruhi warna. Aktivitas mikroba Koeswara, S. (2009). Pengolahan Aneka
dapat terjadi sehingga mempercepat Saus. Diakses dari
kerusakan. Penyebab adanya aktivitas http://tekpan.unimus.ac.id/wp-
mikroba yaitu pH yang masih tinggi, ka- con-
dar air tinggi, pengemasan yang kurang tent/uploads/2013/07/PENGOLAH
steril. Pencegahan dilakukan dengan AN-ANEKA-SAUS.pdf.
menambah asam, bahan pengisi sehingga Nataliningsih. (2009). Pengaruh
kekentalan meningkat, menggunakan imbangan tomat (Lycopersicum
wadah steril dan bahan dituang ke dalam esculentum Mill) dan labu kuning
wadah pada saat masih panas (>80oC) (Curcurbita maschata ex.Poir)
(Nataliningsih, 2009). Pada penelitian ini, terhadap karakteristik saus tomat.
dari 8 panelis yang melakukan Karya Ilmiah. Fakultas
pengamatan terhadap warna, aroma, dan Pertanian:Universitas Bandung
tekstur kekentalan menunjukkan parame- Raya.
ter bahwa saos pepaya yang dihasilkan SNI 01-3546-2004. Saus Tomat. Badan
berwarna merah, aroma yang khas nor- Standardisasi Nasional. Diakses
mal aroma saos tomat, dan kekentalan dari
yang baik selayaknya warna dan http://pip2bdiy.com/nspm/SNI-01-
kekentalan saos tomat pada umumnya. 3546-
2004%20(saos%20tomat).pdf
Kesimpulan Winarno, FG. 1993. Pangan: Gizi,
Berdasarkan hasil pembahasan pada Teknologi dan Konsumen. PT
penelitian yang telah dilakukan bahwa Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang

Anda mungkin juga menyukai