Anda di halaman 1dari 7

MANFISH JOURNAL ISSN 2721-2815

Marine, Environment, and Fisheries p-ISSN:


http://ejurnal.polnep.ac.id/index.php/manfish

Volume 2 Nomor 1 – September 2021

DOI:

KARAKTERISASI MUTU FISIK DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK


BERBASIS RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DAN BUAH MANGROVE
PIDADA (Sonneratia caseolaris)

Yudha Perdana Putra1, Galih Setyo Adiguna1, Teguh Setyo Nugroho1, dan Aloysius Masi1
1
Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan, Politeknik
Negeri Pontianak, Indonesia.
Email: galihsetyo@polnep.ac.id; tyo.teguh@gmail.com; ypputra@polnep.ac.id

ABSTRAK
Jelly Drink merupakan salah satu produk diversifikasi dengan bahan dasar karagenan yang
merupakan produk turunan dari rumput laut (Eucheuma cottonii). Jelly drink dapat dikembangkan
dan ditingkatkan mutunya dengan penambahan bahan alami seperti buah mangrove pidada
(Sonneratia caseolaris). Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi mutu fisik dan organoleptik
jelly drink, serta mendapatkan formulasi terbaik dalam pembuatan jelly drink berbasis rumput laut
dan buah mangrove pidada. Tahapan penelitian terbagi 2 yaitu tahap pertama penentuan kadar
karagenan terbaik dengan 4 macam perlakuan yaitu 0,2%; 0,3%; 0,4%; dan 0,5%. Tahap kedua yaitu
penentuan kadar sirup mangrove pidada terbaik dengan 4 macam perlakuan yaitu 5%, 10%, 15%, dan
kontrol 0%. Berdasarkan nilai viskositas dan daya sedot, kadar karagenan terbaik dalam pembuatan
jelly drink berbasis rumput laut dan buah mangrove pidada adalah sebesar 0,2% dengan nilai
viskositas 315,43 cP dan daya sedot bernilai 7. Berdasarkan mutu fisik dan organoleptiknya, kadar
sirup mangrove pidada terbaik dalam pembuatan jelly drink berbasis rumput laut dan buah mangrove
pidada adalah sebesar 15% dari volume larutan.
Kata Kunci: Jelly Drink, Rumput Laut, Mangrove Pidada, Mutu Fisik, Organoleptik

PENDAHULUAN didominasi dalam bentuk raw material. Dalam


Indonesia merupakan negara kepulauan mendukung upaya peningkatan produksi
dengan potensi sumberdaya kelautan dan olahan rumput laut, khususnya pada skala
perikanan yang sangat melimpah, meliputi industri kecil-menengah untuk menaikkan
sumberdaya ikan maupun sumberdaya non- nilai tambah ekonominya, maka perlu
ikan. Selama ini sumberdaya ikan sudah cukup dilakukan usaha diversifikasi rumput laut
banyak pemanfaatan dan optimalisasinya menjadi produk olahan dengan teknis yang
dalam industri pengolahan pangan, namun efisien dan ekonomis seperti produk jelly
sumberdaya non-ikan seperti rumput laut dan drink.
juga mangrove masih belum termanfaatkan Produk jelly drink sudah cukup dikenal dan
secara maksimal. Menurut Kementerian diterima oleh masyarakat. Keunggulan produk
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ini yaitu dapat diproduksi dengan teknologi
(2020), angka produksi rumput laut nasional yang relatif sederhana dan dapat disimpan
pada tahun 2019 cukup tinggi yaitu sebesar 9,9 dalam janga waktu yang lama bila berada
juta ton, namun ekspor rumput laut masih dalam kondisi penyimpanan yang tepat. Ciri

Open Access Journal 1


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

khas dari produk ini adalah viskositas larutan alternatif kadar karagenan untuk menghasilkan
yang kental yang dapt dihasilkan dengan kekentalan jelly drink yang terbaik. Perlakuan
penambahan ekstrak rumput laut dalam bentuk yang digunakan yaitu P1: 0,2%; P2: 0,3%; P3:
produk turunannya yaitu karagenan. Selain 0.4%; dan P4: 0,5% karagenan dari jumlah air.
kemampuannya dalam membentuk gel, Jumlah gula yang ditambahkan mengacu pada
rumput laut juga diketahui memiliki Agustin dan Putri (2014) yaitu sebanyak 13%.
kandungan serat yang tinggi. Jumaidin et al. Parameter uji pada tahap ini adalah nilai
(2017) menyatakan bahwa rumput laut spesies viskositas larutan dan daya sedot jelly drink
Eucheuma cottonii memiliki kandungan serat dengan rekomendasi berupa formulasi kadar
kasar yang terdiri dari selulosa (5,30 %), karagenan terbaik.
hemiselulosa (0,39 %), dan lignin (6,73 %). Tahap kedua yaitu penentuan formulasi
Serat merupakan salah satu komponen penting sirup pidada dalam pembuatan produk jelly
dalam diet yang seimbang yang berperan drink. Pada tahapan ini percobaan dilakukan
membantu melancarkan pencernaan makanan. dengan menguji beberapa alternatif kadar sirup
Kandungan nutrisi produk jelly drink juga untuk menghasilkan mutu fisik, warna, dan
dapat diperkaya dengan menambahkan bahan rasa jelly drink yang terbaik. Perlakuan yang
baku sumberdaya kelautan non-ikan lainnya, digunakan yaitu P1: 5%; P2: 10%; P3: 15%
yaitu buah mangrove pidada (Sonneratia sirup mangrove pidada dari jumlah air dengan
caseolaris). Buah mangrove ini memiliki penambahan gula masing-masing sebesar 5%;
warna merah ketika masak dengan rasa asam dan P4: 0% (tanpa penambahan sirup
yang dapat dijadikan sirup yang berperan mangrove pidada) sebagai kontrol dengan
sebagai agen pewarna dan perasa alami dari jumlah gula yang ditambahkan sebanyak 13%.
jelly drink. Selain itu, Okzelia dan Nurdaini Parameter uji pada tahap ini adalah nilai pH
(2019) melaporkan bahwa ekstrak ethanol larutan, nilai sineresis, dan tingkat kesukaan
buah pidada memiliki aktivitas antioksidan jelly drink dengan rekomendasi berupa
yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar formulasi kadar sirup pidada terbaik.
32,58 ppm. Buah pidada juga memiliki
Pengujian Viskositas
kandungan vitamin C yang tinggi, yaitu Pengujian viskositas dilakukan dengan
sebesar 187,46 ± 20.29 mg/100 g (Basyuni et menggunakan viscometer dengan stirrer S26
al., 2018). Tingginya aktivitas antioksidan dan dan kecepatan 20 rpm selama 30 detik. Jumlah
kandungan vitamin C pada buah pidada sampel yang digunakan dalam pengujian
berpotensi dapat dimanfaatkan oleh tubuh viskositas adalah sebanyak 6 sampel untuk
sebagai penangkal radikal bebas dan penguat setiap perlakuan. Hasil yang ditampilkan
imunitas tubuh yang sangat penting, terutama adalah hasil pembacaan alat dengan satuan cP.
dalam masa pandemi Covid19 saat ini.
Pengujian Daya Sedot
METODE PENELITIAN Pengujian daya sedot dilakukan mengacu
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode pada Trilaksani et al. (2015). Pengujian
deskriptif eksperimental. Penelitian ini dibagi dilakukan secara organoleptik dengan
kedalam 2 tahapan. Tahap pertama yaitu menggunakan scoresheet hedonik dengan
penentuan formulasi karagenan dalam skala penilaian 1-9. Panelis yang digunakan
pembuatan produk jelly drink. Pada tahapan ini adalah sebanyak 40 panelis. Profil panelis yang
percobaan dilakukan dengan menguji beberapa digunakan terdiri dari 50% Laki-laki dan 50%

Open Access Journal 2


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

Wanita dengan rentang usia 18-30 tahun kuat dan kaku. Semakin banyak jumlah
sebesar 72,5% dan 31-48 tahun sebesar 27,5%. karagenan yang ditambahkan, maka semakin
banyak air yang terikat dan membentuk gel
Pengujian Derajat Keasaman (pH)
yang kokoh seiring dengan proses pendinginan
Pengujian derajat keasaman dilakukan
larutan.
dengan menggunakan pH meter. Jumlah
sampel yang digunakan dalam pengujian nilai
pH adalah sebanyak 6 sampel untuk setiap
perlakuan. Hasil yang ditampilkan adalah hasil
pembacaan alat yang telah dirata-ratakan.
Pengujian Persentase Sineresis
Pengujian persentase sineresis dilakukan
pada sampel yang diinkubasi dalam suhu
refrigerasi 100C selama 24 jam. Jumlah sampel
yang digunakan dalam pengujian persentase Gambar 1. Viskositas jelly drink berdasarkan
sineresis adalah sebanyak 6 sampel untuk kadar karagenan
setiap perlakuan. Air yang lepas dari fase gel
Hasil pengujian viskositas pada konsentrasi
dihisap dengan menggunakan kertas tisu.
karagenan 0,2% pada penelitian ini didapatkan
Volume air yang hilang dihitung dengan
hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan
menggunakan selisih berat jelly drink awal
dengan penelitian pembuatan jelly drink
dengan berat setelah penghisapan air.
dengan bahan lainnya. Menurut Gani et al.
Pengujian Tingkat Kesukaan (2014), jelly drink rosela-sirsak dengan kadar
Pengujian tingkat kesukaan dilakukan karagenan 0,2% memiliki nilai viskositas 1,10
mengacu pada Hasanah et al. (2019). dP atau 11,0 cP, sedangkan menurut Widawati
Pengujian dilakukan secara organoleptik dan Hardiyanto (2016), jelly drink nanas
dengan menggunakan scoresheet hedonik dengan kadar karagenan 0,25% memiliki nilai
dengan skala penilaian 1-9. Parameter yang viskositas 15,30 cP. Perbedaan nilai ini diduga
diuji meliputi kenampakan, aroma, tekstur, dan karena perbedaan jumlah molekul air yang
rasa. terdapat dalam larutan. Larutan tanpa
penambahan ekstrak buah dan bunga memiliki
HASIL DAN PEMBAHASAN partikel terlarut yang lebih kecil dan molekul
Viskositas Jelly Drink air bebas lebih banyak yang kemudian diikat
Hasil pengujian menunjukkan viskositas oleh gugus hidrofilik karagenan membentuk
terendah pada P1 sebesar 315,43 cP dan gel sehingga nilai viskositasnya semakin
viskositas tertinggi pada P4 sebesar 1369,00 cP tinggi. Hal ini juga dimungkinkan oleh
(Gambar 1). Hasil tersebut menunjukkan perbedaan faktor-faktor lainnya yang dapat
bahwa viskositas larutan semakin meningkat mempengaruhi nilai viskositas seperti
seiring bertambahnya kadar karagenan pada temperatur dan jenis karagenan yang
larutan. Menurut Gani et al. (2014), karagenan digunakan. Semakin tinggi temperatur pada
memiliki kemampuan membentuk gel dimana larutan, maka viskositasnya akan semakin
rantai-rantai polimer membentuk jala tiga menurun. Suhu pendinginan dan penyimpanan
dimensi yang bersambungan dan jelly drink pada penelitian ini yaitu pada suhu
memerangkap air, membentuk struktur yang 10C.

Open Access Journal 3


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

Daya Sedot Jelly Drink jelly drink dengan hasil tercantum seperti pada
Penilaian rata-rata panelis terhadap jelly Tabel 1.
drink yang dihasilkan berkisar antara 5,83 Derajat Keasaman (pH)
hingga 6,61, yaitu Agak suka hingga Suka Pengujian derajat keasaman (pH)
(Gambar 2). Berdasarkan analisis yang memperoleh hasil pengukuran pH terendah
dilakukan, penggunaan kadar karagenan pada perlakuan P2 dan P3 dengan nilai 4,00
sebesar 0,2% memiliki nilai terbaik yaitu Suka, dan pH tertinggi pada P4 (kontrol) dengan nilai
dan perlakuan lainnya mendapat nilai Agak 5,83. Semakin banyak jumlah sirup mangrove
suka. Hal ini disebabkan karena panelis lebih pidada yang ditambahkan maka pH jelly drink
menyukai jelly drink dengan tingkat semakin menurun. Hal ini disebabkan karena
kekentalan yang tidak terlalu kental. Semakin
sirup mangrove pidada bersifat asam sehingga
banyak kadar karagenan yang ditambahkan saat ditambahkan ke air akan mengakibatkan
menyebabkan sifat jelly drink semakin kental bertambahnya ion hidrogen (H+) dalam air dan
dan mendekati fase solid sehingga semakin berkurangnya ion hidroksida (OH-) sehingga
sulit untuk disedot. Berdasarkan hasil ini, menurunkan nilai pH larutan (Agustin dan
maka kadar karagenan yang direkomendasikan
Putri, 2014). Perbedaan nilai pH dapat
untuk pembuatan jelly drink adalah sebesar
mempengaruhi kualitas jelly drink. Gani et al.
0,2% dari larutan. (2014) menyatakan bahwa pH asam akan
menurunkan kestabilan karagenan. Penurunan
pH pada larutan juga dapat memperlambat
pertumbuhan mikroba yang dapat merusak
kualitas bahan pangan, sehingga penambahan
sirup mangrove pidada pada pembuatan jelly
drink juga berpotensi sebagai pengatur
keasaman yang dapat berperan sebagai
pengawet alami.
Gambar 2. Daya sedot jelly drink berdasarkan
Persentase Sineresis
kadar karagenan
Sineresis adalah peristiwa keluarnya air dari
Formulasi Kadar Sirup Mangrove Pidada gel akibat dari terbentuknya ikatan-ikatan baru
Penentuan formulasi kadar sirup mangrove antar polimer penyusun struktur gel. Gel yang
pidada dalam pembuatan produk jelly drink disimpan dalam suhu dingin dan dalam waktu
dilakukan dengan melakukan percobaan yang lama akan menyebabkan bertambahnya
formula yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P1: struktur double helix yang akan terikat silang
5%; P2: 10%; P3: 15% sirup mangrove pidada dan membentuk gel yang kuat (Mugozin,
dari jumlah air dengan penambahan gula 2020). Dalam pengujian persentase sineresis,
masing-masing sebesar 5%; dan P4: 0% jelly drink disimpan pada suhu 100C selama 24
sebagai kontrol dengan jumlah gula yang jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
ditambahkan sebanyak 13%. Parameter uji persentase sineresis terkecil terdapat pada
yang dilakukan meliputi pH larutan, persentase perlakuan control yaitu sebesar 3,56% dan
sineresis dan tingkat kesukaan terhadap terus meningkat seiring dengan semakin
kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa pada bertambahnya persentase sirup mangrove

Open Access Journal 4


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

pidada, dengan persentase sineresis terbesar al. (2015), jumlah zona ikatan dapat
yaitu 34,76%. meningkatkan persentase sineresis karena
Tingginya persentase sineresis pada P3 pembentukan agregat yang terus terjadi akan
disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya menyebabkan ikatan semakin banyak dan
adalah tingginya konsentrasi kation dalam rapat, mempersempit rongga antar ikatan,
larutan yang terindikasi dari rendahnya nilai mendorong air bebas keluar dari rongga antar
pH larutan. Menurut Mugozin (2020), ikatan sehingga membentuk gel yang keras dan
konsentrasi kation yang tinggi dalam larutan mudah hancur. Perbedaan nilai persentase
dapat mempengaruhi karakteristik hidrokoloid sineresis dapat mengakibatkan perbedaan
dimana kation akan terjerembab dalam tekstur pada jelly drink yang dapat
struktur ikatan hidrokoloid. Menurut Kaya et mempengaruhi tingkat kesukaan oleh panelis.

Tabel 1. Derajat Keasaman (pH) Larutan, Persentase Sineresis, dan Tingkat Kesukaan Jelly Drink
Berdasarkan Kadar Sirup Mangrove Pidada

Tingkat Kesukaan Terhadap Jelly Drink memiliki aroma asam dan sepat yang khas
Pada pengujian tingkat kesukaan, terdapat yang kurang disukai panelis sehingga
sejumlah perbedaan nilai pada setiap mempengaruhi penilaian tingkat kesukaan
parameter uji kecuali parameter rasa. Pada panelis. Menurut Wiratno et al. (2017), aroma
parameter kenampakan, perlakuan kontrol asam sirup mangrove pidada dihasilkan dari
lebih disukai dengan nilai 7 (suka) dan asam-asam organic berupa ester dan dapat
perlakuan lainnya masing-masing bernilai 6 diperbaiki dengan penambahan gula dan
(Agak suka). Hal ini disebabkan karena terjadi proses pemasakan.
perubahan warna seiring dengan penambahan Pada parameter tekstur, jelly drink dengan
sirup mangrove pidada. Sirup mangrove penambahan sirup mangrove pidada 15% (P3)
pidada memiliki warna kuning kecoklatan memperoleh nilai 7 (suka), sedangkan
yang pekat. Gradasi warna kuning kecoklatan perlakuan lainnya bernilai 6 (Agak suka). Hal
ini kurang disukai panelis dan panelis lebih ini dikarenakan jelly drink dengan
menyukai warna bening pada perlakuan penambahan sirup mangrove pidada 15%
kontrol. memiliki nilai persentase sineresis tertinggi
Pada parameter aroma, jelly drink dengan yang mempengaruhi tekstur gel. Gel dengan
penambahan sirup mangrove pidada masing- sineresis tinggi memiliki karakteristik keras
masing memperoleh nilai 5 (netral), sedangkan namun rapuh dan mudah hancur. Karakteristik
perlakuan kontrol bernilai 6 (Agak suka). Hal gel yang mudah hancur ini menyebabkan daya
ini dikarenakan sirup mangrove pidada sedot gel menjadi lebih ringan dan lebih

Open Access Journal 5


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

disukai oleh panelis dibandingkan jelly drink dilakukan berdasarkan analisis pembobotan.
dengan gel yang lebih kokoh dan elastis. Penentuan bobot didasarkan pada survey
Pada parameter rasa, masing-masing mengenai karakteristik yang diharapkan oleh
formula jelly drink memperoleh nilai yang konsumen terhadap produk jelly drink.
sama yaitu 6 (Agak suka). Hal ini dikarenakan Parameter dengan bobot terbesar yang
sirup mangrove pidada memiliki rasa asam diharapkan oleh konsumen terhadap produk
yang khas yang merubah citarasa dari jelly jelly drink adalah pada parameter Rasa dan
drink, dan ditanggapi oleh selera panelis yang Tekstur. Berdasarkan analisis pembobotan,
berbeda-beda. Sebagian panelis lebih perlakuan dengan Nilai Perlakuan terbaik
menyukai rasa asam dan sebagian panelis lebih selain perlakuan kontrol adalah P3 dengan NP
menyukai rasa manis pada perlakuan kontrol. 0,39 (Tabel 2). Berdasarkan hasil ini, maka
kadar sirup mangrove pidada yang
Analisis Pembobotan
direkomendasikan untuk pembuatan jelly drink
Penentuan formulasi penambahan sirup
adalah sebesar 15% dari larutan.
mangrove pidada pada jelly drink yang terbaik

Tabel 2. Penilaian Pembobotan Formula Jelly Drink Dengan Penambahan Sirup Mangrove Pidada

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Dalam pembuatan jelly drink berbasis Agustin F. dan Putri WDR. 2014. Pembuatan
rumput laut dan buah mangrove pidada, Jelly drink Averrhoa bilimbi L. (Kajian
formulasi kadar karagenan yang terbaik dalam Proporsi Belimbing Wuluh: Air Dan
pembuatan jelly drink berdasarkan daya Konsentrasi Karagenan. Jurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 2(3): 1-9.
sedotnya adalah sebesar 0,2% dari volume
Basyuni M., Siagian YS., Wati R., Putri LAP.,
larutan dengan nilai viskositas sebesar 315,43 Yusraini E., and Lesmana I. 2018. Fruit
cP. Berdasarkan karakter mutu fisik dan Nutrition Content, Hedonic Test, And
organoleptiknya, formulasi penambahan sirup Processed Products of Pidada (Sonneratia
buah pidada yang terbaik dalam pembuatan caseolaris) [Conference Paper]. IOP Conf.
jelly drink adalah sebesar 15% dari volume Ser.: Earth Environ. Sci. 251 012042.
larutan dengan penambahan gula sebanyak Gani YF., Suseno TIP., dan Surjoseputro S.
2014. Perbedaan Konsentrasi Karagenan
5%.

Open Access Journal 6


Manfish Journal Vol.2 No.1, September 2021

Terhadap Sifat Fisikokimia dan 10,99 Juta Ton Rumput Laut di 2020
Organoleptik Jelly Drink Rosela-Sirsak. [Artikel]. kkp.go.id
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol. Mugozin A. 2020. Hidrokoloid dan Sineresis
13(2): 87-93. [Artikel]. id.linkedin.com/pulse
Hasanah N., Hidayah IN., dan Muflihati I. Okzelia SD. and Nurdaini M. 2019.
2019. Karakteristik Jelly drink Seledri Antioxidant Activity of Pidada (Sonneratia
Dengan Variasi Konsentrasi Karagenan dan caseolaris (L.) Engl. ) Fruit Extract By
Agar. Journal of Food and Culinary Vol. DPPH Method [Conference Paper].
2(1): 17-26. Singapore International Multidisciplinary
Jumaidin R., Sapuan SM., Jawaid M., Ishak Academic Conference (SIMAC) 2019.
MR. and Shari J. 2017. Characteristics of Trilaksani W., Setyaningsih I., dan Masluha D.
Eucheuma cottonii Waste From East 2015. Formulasi Jelly Drink Berbasis
Malaysia: Physical, Thermal, and Chemical Rumput Laut Merah Dan Spirulina
Composition. European Journal of platensis. JPHPI Vol. 18(1): 74-82.
Phycology 52(2). Widawati L. dan Hardiyanto H. 2016.
Kaya AOW., Suryani A., Santoso S., dan Rusli Pengaruh Konsentrasi Karagenan Terhadap
MS. 2015. Karakteristik Dan Struktur Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik
Mikro Gel Campuran Semirefined Minuman Jeli Nanas (Ananas comosus L.
Carrageenan Dan Glukomanan. J. Kimia Merr). AGRITEPA Vol. 2(2): 144-152.
dan Kemasan Vol. 37(1): 19-28. Wiratno AS., Johan VS., dan Hamzah F. 2017.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Pemanfaatan Buah Pedada (Sonneratia
Republik Indonesia [KKP]. 2020. Genjot caseolaris) Dalam Pembuatan Minuman
Nilai Ekspor, KKP Targetkan Produksi Instan. JOM Faperta UR Vol. 4(1): 1-13.

Open Access Journal 7

Anda mungkin juga menyukai