SKRIPSI
Oleh:
ATANIYA FARIHA SUKMA
NIM 161710101107
BAB 1. PENDAHULUAN
karena rasanya yang sangat segar dan memiliki kandungan vitamin C yang baik
bagi tubuh. Tanaman jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis) merupakan
salah satu tanaman obat yang mengandung senyawa antioksidan. Jeruk manis atau
jeruk peras (Citrus sinensis) menunjukkan adanya senyawa kimia yaitu flavonoid,
tanin, phenol, terpenoid, vitamin C, dan steroid (Rauf et al., 2014). Ekstrak etanol
jeruk manis memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH diperoleh nilai
IC50 sebesar 292,09±0,379 μg/mL (Teti A, 2013). Selain itu jeruk juga
mengandung asam sitrat 7%, asam amino, minyak atsiri, glikosida, lemak,
kalsium, fosfor, besi, belerang, vitamin B1 (Yulianti et al., 2013). Kandungan
asam sitrat pada buah jeruk peras dapat berfungsi sebagai pembantu pembentukan
gel pada jelly drink drink (Wibowo, 2009).
3.3 Galaktomannan
Galaktomannan adalah polisakarida yang terdiri dari rantai manosa dan
galaktosa yang umumnya digunakan sebagai penggumpal dan bersifat sebagai
hidrokoloid dan juga dapat digunakan sebagai gum untuk produk pangan olahan
seperti selai dan jelly. Menurut Torio et al., (2006), galaktomannan memiliki sifat
yang stabil pada suhu tinggi dan kemampuan membentuk gel dengan bobot
molekul yang relatif besar. Galaktomannan juga digunakan untuk pengental,
stabilizer emulsi dan zat aditif pada berbagai industri makanan dan obat-obatan
(Mikkonen et al., 2009). Struktur dasar yang membangun galaktomanan adalah
7
Tabel 2.2 Komposisi Zat Gizi per 100 g Sari Buah Jeruk Manis
Komponen Jumlah
Kaloro (Kal) 44,0
Protein (g) 0,8
Lemak (g) 0,2
Karbohidrat (g) 11,0
Kalsium (mg) 19,0
Fosfor (mg) 16,0
Vitamin A (SI) 190,0
Vitamin B1 (mg) 0,08
Vitamin C (mg) 49,0
Air (g) 87,5
Sumber : DKBM Depkes (2005)
Sari jeruk
Analisa data
Jeruk
Sortasi
Pemotongan
Pemerasan
Kolang Kaling
Sortasi
Gambar 3.4 Diagram Alir Proses Pembuatan jelly drink Kolang-Kaling Sari JerukPeras
d. Tekstur
e. dan Keseluruhan
4. Uji Efektivitas
3.5 Prosedur Analisis
3.5.1 Sifat Fisik
a. Uji Sineresis (Chan et al., 2013)
Pengujian sineresis dilakukan dengan menimbang air yang terpisah dari gel
dengan bantuan kertas saring. Bahan sampel ditimbang sebanyak (±30 gram),
setelah itu dilakukan penimbangan erlenmeyer sebagai berat erlenmeyer awal.
Masing-masing sampel ditempatkan diatas corong dengan diberi kertas saring,
kemudian diletakkan diatas erlenmeyer untuk menampung air yang terpisah.
Sampel disimpan dalam lemari es pada suhu ± 10oC selama 24 jam. Setelah
disimpan, erlenmeyer yang berisi air kemudian didiamkan hingga mencapai suhu
kamar lalu ditimbang. Berat air terpisah diketahui dari hasil pengurangan ((berat
erlenmeyer+cairan)- berat erlenmeyer) dilanjutkan dengan perhitungan sineresis.
Rumus perhitungan sineresis sebagai berikut :
((berat erlenmeyer + air) − berat erlenmeyer)
Sineresis (%) = x100%
berat sampel
Nilai hasil semua parameter dihitung dan nilai total tertinggi merupakan
kombinasi perlakuan terbaik. Nilai hasil (NH) semua parameter dapat dihitung
menggunakan rumus: Nilai Hasil (NH) = nilai efektivitas x bobot normal
parameter
1.50
1.00
0.50
0.00
A B C D
Gambar 4.1 Nilai sinersis jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
Semakin banyak sari buah jeruk peras yang digunakan dalam formulasi jelly
drink maka gel yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat keasaman dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan sineresis, karena asam menyebabkan
terjadinya hidrolisis pada ikatan antara air dan hidrokoloid (Yeganehzad et al.,
2007). Sineresis dari jelly drink dipengaruhi oleh kandungan galaktomanan yang
terdapat pada bahan dan proses pembentukan gel pada saat proses pembuatan
jelly drink. Menurut Sun et al., (2010) galaktomanan telah banyak digunakan
21
sebagai bahan pengental, stabilizer, emulsi dan zat aditif pada berbagai industri
makanan dan obat-obatan. Kelebihan utama dari galaktomanan ini dibandingkan
polisakarida lainnya adalah kemampuannya untukmembentuk larutan yang sangat
kental dalam konsentrasi yang rendah dan hanya sedikit dipengaruhi oleh pH,
kekuatan ionik dan pemanasan. Nilai pH diperlukan dalam pembentukan jelly
drink karena nilai pH mempengaruhi proses pembentukan gel untuk mengurangi
terjadinya peristiwa sineresis. Sari buah jeruk peras yang di tambahkan dalam
pembuatan jelly drink kolang-kaling dapat mempengaruhi nilai pH, semakin
sedikit sari buah jeruk peras yang ditambahkan maka nilai pH yang di hasilkan
akan semakin tinggi sehingga pembentukan gel pada jelly drink lebih baik. Nilai
pH yang tinggi dapat menyebabkan kekakuan pada gel, sedangkan nilai pH yang
terlalu rendah dapat menyebabkan kekuatan gel berkurang sehingga memperbesar
terjadinya sineresis. Estiasih dan Ahmadi, 2009).
4.1.2 Warna
Warna merupakan faktor utama dari suatu produk makanan atau minuman
yang dapat mempengaruhi penerimaan konsumen dalam suatu produk. Menurut
Pomeranz dan meloan (1978) nilai L menunjukkan tingkat kecerahan mulai dari 0
untuk warna hitam atau gelap sampai dengan 100 untuk warna putih atau cerah.
Nilai lightness jelly drink kolangkaling dengan penambahan sari jeruk peras
berkisar 58,00 sampai 61,34 seperti pada Gambar 4.2
63 61,34c
62
61
60 60,20b 60,03b
59
WARNA L
58
57 58,00a
56
55
ABCD
Gambar 4.2 Nilai lightness jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
22
Jelly drink yang memiliki nilai lightness tertinggi terdapat pada perlakuan
B(70:30), sedangkan nilai terendah lightness yaitu pada perlakuan C(80:20). Hasil
sidik ragam pada taraf 5% menunjukkan bahwa penambahan sari jeruk peras
dalam formulasi jelly drink berpengaruh nyata terhadap nilai lightness. Tingkat
kecerahan (lightness) jelly drink kolang-kaling dipengaruhi oleh penambahan sari
jeruk peras dan bubur kolang-kaling. Warna oranye atau kuning pada jeruk
disebabkan adanya pigmen warna carotenoid (Guerrero-Beltran, 2006).Disisi lain,
penambahan bubur kolang-kaling dapat meningkatkan kecerahan warna jelly
drink. Hal ini dikarenakan kolang-kaling memiliki warna yang lebih jernih dari
jeruk peras.
80 79.00d
75.73c
75
Kadar Air (%)
70.70b
70
67.10a
65
60
A B C D
Gambar 4.3 Kadar air jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa kadar air jelly drink yang paling tinggi
terdapat pada perlakuan D dengan perbandingan bubur kolang-kaling dan jeruk
90:10 yaitu sebesar 79,00% dan kadar air peling rendah terdapat pada perlakuanA
dengan perbandingan bubur kolang-kaling dan jeruk 60:40 yaitu sebesar 67,10%.
Seiring dengan penambahan konsentrasi bubur kolang-kaling yang semakin tinggi
maka kadar air jelly drink juga akan semakin meningkat. Tingginya kadar air
yang dihasilkan pada jelly drink disebabkan karena air yang terkandung dalam
bahan pangan terlalu banyak. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Julianto,
2014) yang menyatakan kolang-kaling memiliki kadar air yang cukup besar yaitu
94% dalam 100 g bahan. Tingginya kadar air juga disebabkan karena proses
24
pemasakan yang singkat yaitu sekitar ±10 menit sehingga proses penguapan air
kurang sempurna.
4.1.2 Nilai pH
Hasil analisis tingkat keasaman jelly drink kolang-kaling dengan
penambahan sari jeruk peras yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 4.4
sebagai berikut.
5 4.60d
4,26c
3,86b
Keasaman (pH meter)
4 3.53a
0
A B C D
Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata pH jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari
jeruk peras
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan sari jeruk peras
memberikan pengaruh yang nyata (α=5%) terhadap pH jelly drink kolang-kaling.
Pada gambar 4.4 dapat dilihat nilai pH jelly drink kolang-kaling berkisar antara
3,53-4,60. Nilai pH tertinggi terdapat pada perlakuan D(90:10) yaitu 4,60 dan pH
terendah terdapat pada perlakuan A (60:40) yaitu 3,53. Berdasarkan Gambar 4.5
pH jelly drink kolang-kaling akan semakin menurun seiring dengan besarnya
konsentrasi sari jeruk peras yang ditambahkan. Hal ini disebabkan karena pH sari
jeruk peras yang rendah yaitu 2,48-2,5, sedangkan kolang-kaling memiliki pH 5.
Winarno (1991), menyatakan bahwa suatu zat asam yang ditambahkan kedalam
air mengakibatkan bertambahnya ion hidrogen (H+ ) dalam air dan berkurangnya
ion hidroksida (OH), sehingga semakin bertambahnya ion hidrogen (H+ ) maka
pH suatu zat akan semakin menurun, demikian sebaliknya. Pengukuran pH
penting dilakukan karena pH mempengaruhi tekstur dan flavor serta warna
produk yang dihasilkan (Kumalasari, 2011).
25
20
17.39d
18
15.63c
16 13.89b
14
Vitamin C (%)
12 10.35a
10
8
6
4
2
0
A B C D
Gambar 4.5 Nilai rata-rata vitamin C jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari
jeruk peras
Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan sari jeruk
peras berpengaruh nyata (α=5%) terhadap nilai vitamin C jelly drink kolang-
kaling yang dihasilkan. Nilai vitamin C berkisar antara 10,35-17,39mg/100g
bahan. Nilai vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan A yaitu 17,392mg/100g
bahan, sedangkan nilai vitamin C terendah terdapat pada perlakuan D yaitu
sebesar 10,35mg/100g bahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat pencampuran sari jeruk peras dalam pembuatan jelly drink, maka
kadar vitamin C yang dihasilkan semakin meningkat. Kadar vitamin C yang
didapatkan pada jelly drink campuran bubur kolang-kaling dengan sari jeruk peras
mengalami penurunan nilai vitamin C pada bahan baku jeruk peras. Kandungan
26
vitamin C yang terdapat pada jeruk peras antara 20-60 mg/100 ml sari buah
(Wariyah, 2010). Penurunan terjadi karena vitamin C merupakan vitamin yang
mudah larut dalam air, mudah rusak dengan adanya panas, oksidasi (bersentuhan
dengan udara) dan dipercepat oleh adanya cahaya. Menurut Kumalaningsih dan
Suprayogi (2006), semakin banyak tahapan proses pengolahan, makan akan
semakin berkurang kadar vitamin C yang terdapat dalam produk yang dihasilkan.
Umumnya kehilangan vitamin C terjadi apabila jaringan dirusak dan kontak
dengan udara. Selama penyimpanan dalam keadaan beku pun terjadi kehilangan
vitamin C.
4.1.4 Aktivitas Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau
lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat
diredam (Suhartono, 2002). Hasil analisis aktivitas antioksidan pada jelly drink
kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras terdapat pada Gambar 4.6.
30 27.48d
24.85c
25 22.92b
Aktivitas Antioksidan
20.88a
20
(mmol TE/g)
15
10
0
A B C D
Gambar 4.6 Nilai rata-rata aktivitas antioksidan jelly drink kolang-kaling dengan
penambahan sari jeruk peras.
Berdasarkan hasil sidik ragam pada gambar 4.6 diketahui bahwa rata-rata
aktivitas antioksidan jelly drink berkisar antara 20,88%-27,48%. Aktivitas
antioksidan tertinggi terdapat pada perlakuan A (60:40) sebesar 27,48%,
sedangkan aktivitas antioksidan terendah terdapat pada perlakuan D(90:10) yaitu
20,8876%. Aktivitas antioksidan jelly drink berbanding lurus dengan kadar
27
vitamin C produk, dimana semakin tinggi vitamin C yang terdapat pada jelly
drink, maka aktivitas antioksidan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena
vitamin C termasuk salah satu jenis antioksidan alami yang terdapat dalam
tanaman. Selain vitamin C, aktivitas antioksidan jelly drink juga dipengaruhi oleh
kandungan galaktomanan pada kolang-kaling juga diketahui memiliki sifat
antioksidan (Sun et al., 2010).
8 6.72
7 6.12
6
4.52
5
Warna
3.18
4
3
2
1
0
A B C D
Gambar 4.7 Nilai kesukaan warna jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari
jeruk peras
28
8
6.40 6.60
7
6
4.68
5
3.30
Rasa
4
3
2
1
0
A B C D
Gambar 4.8 Nilai kesukaan rasa jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk
peras
29
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesukaan rasa jelly drink kolang-
kaling dengan penambahan sari jeruk peras nilai tertinggi terdapat pada perlakuan
C (80:20). Hal ini diduga karena panelis lebih menyukai rasa yang sedikit asam,
manis dan tidak ada rasa pahit. Buah jeruk peras mengandung banyak asam-asam
organik dan senyawa limonoid yang menjadi penyebab utama rasa pahit (Yu et
al., 2000). Semakin banyak penggunaan sari jeruk peras maka nilai kesukaan rasa
terhadap jelly drink semakin kurang disukai oleh panelis. Begitupula jika semakin
banyak rasio penambahan kolang-kaling maka kesukaan rasa terhadap jelly drink
semakin kurang di sukai oleh panelis. Hal ini dikarenakan kolang-kaling tidak
memiliki rasa yang khas atau hambar (Asben dkk., 2019), sehingga semakin
banyak penggunaan kolang-kaling akan membuat rasa jelly drink menjadi
cenderung hambar.
4.3.3 Tingkat Kesukaan Aroma
Aroma merupakan peranan penting dalam menentukan kesukaan konsumen
terhadap suatu produk pangan yang dapat dirasakan melalui sensori penciuman.
Nilai kesukaan panelis terhadap uji organoleptik aroma jelly drink kolang-kaling
dengan penambahan sari jeruk peras berkisar antara 3,36 sampai 6,66 dapat
dilihat pada Gambar 4.9.
8 6.66
7 5.58
6
4.42
5
3.36
Aroma
4
3
2
1
0
A B C D
Gambar 4.9 Nilai kesukaan aroma jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari
jeruk peras
30
8
6.50
7 5.56
6
5
Tekstur
3.14 2.84
4
3
2
1
0
A B C D
Gambar 4.10 Nilai kesukaan tekstur jelly drink kolang-kaling dengan penambahan
sari jeruk peras
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesukaan tekstur jelly drink
kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras tertinggi terdapat pada
perlakuan C (80:20). Nilai kesukaan tekstur terendah terdapat pada perlakuan D
(90:10). Jelly drink perlakuan C menghasilkan jelly drink yang paling disukai
panelis karena memiliki tekstur yang diharapkan yaitu tidak terlalu lunak dan
tidak terlalu kokoh. Semakin banyak sari jeruk peras yang digunakan maka
tekstur jelly drink yang dihasilkan semakin lunak sedangkan semakin banyak
kolang- kaling maka semakin kokoh tekstur jelly drink yang dihasilkan. Tekstur
dari jelly drink dipengaruhi oleh senyawa hidrokoloid salah satunya polisakarida
galaktomanan yang banyak terdapat pada buah kolang-kaling (Sarmi dkk, 2016).
Galaktomanan telah banyak pula digunakan sebagai pengental, stabilizer, emulsi
dan zat aditif pada berbagai industri makanan dan obat-obatan (Sarmi et al.,
2016). sehingga semakin banyak kolang-kaling yang digunakan maka
pembentukan gel lebih kuat sehingga menghasilkan tekstur yang lebih kokoh dan
mempengaruhi kesukaan panelis terhadap jelly drink.
4.3.5 Tingkat Kesukaan Keseluruhan
Nilai keseluruhan menentukan tingkat penerimaan suatu bahan pangan oleh
konsumen. Nilai kesukaan panelis terhadap uji organoleptik keseluruhan jelly
drink kolang kaling dengan penambahan sari jeruk peras berkisar antara 2,60
sampai 6,50 yang dapat dilihat pada Gambar 4.11.
32
8 6.50
7 5.62
6
Keseluruhan 5
3.30
4 2.60
3
2
1
0
A B C D
Gambar 4.11 Nilai kesukaan keseluruhan jelly drink kolang-kaling dengan penambahan
sari jeruk peras
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kesukaan keseluruhan jelly drink
kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras tertinggi terdapat pada
perlakuan C (80:20), sedangkan nilai kesukaan keseluruhan jelly drink terendah
terdapat pada perlakuan D (90:10). Secara keseluruhan panelis menyukai jelly
drink dengan perlakuan A dengan perbandingan antara bubur kolang-kaling:sari
jeruk peras 80:10.
4.4 Hasil Uji Efektivitas jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari
jeruk peras
Uji efektivitas ditentukan berdasarkan metode indeks efektivitas untuk
menentukan perlakuan terbaik dari beberapa parameter yang telah diuji dan sifat-
sifat yang sesuai dengan ketentuan dalam menentukan perlakuan terbaik suatu
produk. Parameter yang digunakan dalam uji efektivitas yaitu sineresis, warna,
kadar air, nilai pH, kadar vitamin C, aktivitas antioksidan, parameter organoleptik
meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan keseluruhan. Nilai efektivitas jelly drink
kolang-kaling dengan penambahan yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Nilai efektivitas jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
Perlakuan Kolang- kaling (%) Jeruk Peras (%) Nilai Efektivitas
A 60 40 0.41
B 70 30 0.59
C 80 20 0.70
D 90 10 0.37
33
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Karakteristik fisikokimia dari jelly drink kolang-kaling dengan
penambahan sari jeruk peras menghasilkan sineresis 2,24 - 2,28, warna
58,00-61,34, kadar air 67,10%-79,0%, nilai pH 3,53-4,60, kadar vitamin
C 10,35-17,39mg/100g, aktivitas antioksidan 20,88%-27,48%, parameter
organoleptik meliputi warna 3,18-6,72, rasa 3,30- 6,60, aroma 3,36-6,66,
tekstur 2,84-6,50, dan keseluruhan 6,60-6,88.
2. Produk jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
yang disukai panelis dan termasuk perlakuan terbaik diperoleh pada
perlakuan C dengan bubur kolang-kaling 80% dan 20% sari jeruk peras
dengankarakteristik sineresis 2,24 g, warna 58,00, kadar air 75,73%, nilai
pH 4,26, kadar vitamin C 13,89 %, aktivitas antioksidan 22,92 %,
parameter organoleptik meliputi warna 4,52, rasa 6,60, aroma 4,42,
tekstur6,50, dan keseluruhan 6,50
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan pada penelitian ini yaitu perlu dilakukan
penelitian lanjutan jelly drink kolang-kaling dengan penambahan sari jeruk peras
yakni lama waktu pengolahan sehingga di dapat warna yang baik, mengenai
kemasan dan suhu penyimpanan yang cocok sehingga memperpanjang umur
simpan jelly drink kolang-kaling yang dihasilkan.
35
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, F. Dan Putri, W.D.R. 2014. Pembuatan Jelly drink Averrhoa Blimbi L.
(Kajian Proporsi Belimbing Wuluh: Air Dan Konsentrasi Karagenan).
Universitas Brawijaya. Malang.
Ahmad, R., Munim, A., & Elya, B. 2012. Study of antioxidant activity with
reduction of free radical DPPH and xanthine oxidase inhibitor of the extract
Ruellia tuberosa Linn Leaf. International Research Journal of Pharmacy,
3(11).
Angga Mega Putra. 2015. Pengaruh Penambahan Jelly Agent (Agar-Agar Tepung
Jelly dan Pektin) Terhadap Karakteristik Soft Candy Jelly Kolang-Kaling
(Arenga Pinnata). Bandung: Universitas Pasundan.
Berk, Zeki. 2016a. Citrus Fruit Processing Production of citrus juice concentrates.
Elsevier Inc.
Dwiyani, H., Artanti, A., dan Wibisono, L. 2009. Pemanfaatan Tanaman Lokal
Indonesia Pegagan (Centella asiatica, L) Sebagai Jelly drink Untuk
Meningkatkan Kualitas Kecerdasan Generasi Muda Indonesia. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.
Kareem SO dan Rahman RA, Utilization of Banana Peels for Citric Acid
Production by Aspergillus niger. 2011. Agriculture and Biology Journal Of
North America.; 384-387.
Lempang, Mody., 2012. Pohon Aren Dan Manfaat Produksinya. Info Teknis
EBONI. Vol.9 No.1, Oktober 2012 : 37-54.
Noer, H. 2006. Hidrokoloid dalam Pembuatan Jelly drink. Food Review. Vol 1
Edisi 2 Maret 2006.
Pranata, F.S., Marseno dan Haryadi. 2002. Karakteristik Sifat-Sifat Fisik dan
Mekanik Edible Film Pati Batang Aren (Arenga pinnata Merr.). Biota, (3) :
[121-130]
Rosyida, F. 2014. Pengaruh Jumlah Gula Dan Asam Sitrat Terhadap Sifat
Organoleptik, Kadar Air Dan Jumlah Mikroba Manisan Kering Siwalan
(Borassus flabellifer). E-journal, 03(1):297-307.
Saputra, P. I. 2007. Sifat Kimia dan Viskositas Jelly drink Berbahan Baku Yogurt
Probiotik Selama Penyimpanan. Skripsi S-1. Fakultas Teknologi Pertanian
IPB, Bogor. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11138. [1 Maret
2014].
Sri Hartati. 2018. Pembuatan Jelly drink Kolang-Kaling (Arenga pinnata, Merr)
Dengan Penambahan Campuran Tomat Solanum lycopersicum L.) dan
Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi, Linn). Skripsi. Padang. Fakultas
Teknologi Pertanian. Universitas Andalas.
38
Subagio A, dan Morita N. 1997. Changes in carotenoids and their fatty acid
esters in banana peel during ripening. Food Science Technology. 3: 264-
268.
Sun, Y. X., Liu, J. C., Yang, X. D., and Kennedy, J. F., 2010, Purification,
Structural Analysis and Hydroxyl Radical-Scavenging Capacity of a
Polysaccharide from the Fruiting Bodies of Russula virescens, Process
Biochemistry, 45: 874 – 879.
Tarigan, J dan Kaban, J. 2009. Analisa Thermal dan Komponen Kimia Kolang-
Kaling. Jurnal Biologi Sumatera, 4,1.
Tranggono dan Sutardi. (1990). Biokimia dan Teknologi Pasca Panen. Gajah
Mada University Press. Yogyakarta.
Winarno, FG. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.Winarno, FG.
2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Zainudin, A., U. Hasanah & Y. R. Pemana. 2015. Uji Aktivitas Diuretik Ekstrak
Akar Aren (Arenga Pinnata Merr.) Terhadap Tikus Putih Galur Wistar
(Rattus norvgicus) dengan Pembanding Furosemid. Jurnal Kesehatan Prima.
9(1):1403-1411.
39
LAMPIRAN
Lampiran 4.1 Karakteristik Fisik Jelly drink Kolang-kaling dengan
Penambahan Sari Jeruk Peras
4.1.1 Sineresis
a. Data Hasil Analisis Sineresis
Berat
Perlakuan Ulangan Kertas Sampel Sinersis Rata-rata SD RSD
Saring
U1 1.9830 1.0514 2.2891
A U2 1.9720 1.0952 2.2715 2.2854 0.0125 0.5474
U3 1.9684 1.0983 2.2957
U1 1.9945 1.0729 2.2529
B U2 1.9174 1.0240 2.2739 2.2663 0.0116 0.5125
U3 1.9520 1.0683 2.2720
U1 1.9630 1.0532 2.2476
C U2 1.9235 1.0520 2.2303 2.2436 0.0118 0.5250
U3 1.9632 1.0250 2.2528
U1 1.9183 1.0215 2.1370
D U2 1.9753 1.0340 2.2400 2.2251 0.0817 3.6726
U3 1.9370 1.0832 2.2984
b. Data Hasil Uji ANOVA Sineresis
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between 0.006 3 0.002 1.168 0.380
Groups
Within Groups 0.014 8 0.002
Total 0.020 11
c. Data Hasil Uji DNMRT Sineresis
4.1.2 Warna
a. Data Hasil Analisis Warna
standar target Nilai
Perlakuan Ul rata-rata SD RSD
L 1 2 3 L
U1 98.00 60.30 60.20 60.50 60.33
A U2 98.00 60.20 60.10 60.40 60.23 60.20 0.15 0.25
U3 98.00 60.00 59.90 60.20 60.03
U1 98.00 62.10 62.00 62.30 62.13
B U2 98.00 60.30 60.20 60.40 60.30 61.34 0.94 1.54
U3 98.00 61.60 61.50 61.70 61.60
U1 98.00 58.10 58.00 58.20 58.10
C U2 98.00 58.00 57.90 58.10 58.00 58.00 0.10 0.17
U3 98.00 58.00 57.90 57.80 57.90
U1 98.00 60.00 59.90 59.80 59.90
D U2 98.00 60.30 60.20 60.10 60.20 60.03 0.15 0.25
U3 98.00 60.10 60.00 59.90 60.00
b. Data Hasil Uji ANOVA Warna
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between 17.396 3 5.799 24.590 0.000
Groups
Within Groups 1.887 8 0.236
Total 19.283 11
c. Data Hasil Uji DNMRT Warna
VAR00001 N Subset for alpha = 0.05 Notasi
1 2 3
3.00 3 58.0000 a
4.00 3 60.0333 b
1.00 3 60.1967 b
2.00 3 61.3433 c
Sig. 1.000 0.691 1.000
41
Cawan +
Cawan Cawan +
Sampel Kadar
Perlakuan Ul Kosong Sampel Sampel Rata-Rata SD RSD
Kering Air (%)
(g) (g)
(g)
U1 21.6635 5.1314 26.7949 23.3411 67.3072
A U2 11.7305 5.1228 16.8533 13.4257 66.9087 67.1024 0.1995 0.2972
U3 10.6332 5.2354 15.8686 12.3561 67.0913
U1 11.6393 5.2068 16.8461 13.1962 70.0987
B U2 11.3544 5.1518 16.5062 12.8541 70.8898 70.7097 0.5437 0.7690
U3 11.5721 5.2194 16.7915 13.0784 71.1405
U1 12.6639 5.1262 17.7901 13.9436 75.0361
C U2 12.7665 5.1421 17.9086 13.9943 76.1226 75.7323 0.6044 0.7981
U3 10.5296 5.1624 15.6920 11.7666 76.0383
U1 12.8082 5.2949 18.1031 13.9254 78.9005
D U2 10.1745 5.1747 15.3492 11.2581 79.0597 79.0034 0.0893 0.1130
U3 9.6150 5.1642 14.7792 10.6969 79.0500
b. Data Hasil Uji ANOVA Kadar Air
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between 250.376 3 83.459 471.011 0.000
Groups
Within Groups 1.418 8 0.177
Total 251.794 11
c. Data Hasil Uji DNMRT Kadar Air
Subset for alpha = 0.05
VAR00001 N Notasi
1 2 3 4
1.00 3 67.102400 A
2.00 3 70.709667 B
3.00 3 75.732333 C
4.00 3 79.003400 D
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000
42
4.2.2 Nilai pH
a. Data Hasil Analisis Nilai Ph
Nilai Rata-
Perlakuan Ulangan SD RSD
pH rata
U1 3.7
A U2 3.5 3.533 0.153 4.32
U3 3.4
U1 3.8
B U2 3.9 3.867 0.058 1.49
U3 3.9
U1 4.3
C U2 4.1 4.267 0.153 3.58
U3 4.4
U1 4.5
D U2 4.7 4.600 0.100 2.17
U3 4.6
b. Data Hasil Uji ANOVA Nilai pH
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between 1.947 3 0.649 43.259 0.000
Groups
Within Groups 0.120 8 0.015
Total 2.067 11
c. Nilai pH Data Hasil Uji DNMRT Nilai pH
Subset for alpha = 0.05
VAR00001 N 1 2 3 4 Notasi
A 3 3.5333 a
B 3 3.8667 b
C 3 4.2667 c
D 3 4.6000 d
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000
43
Cuplikan
ABS ABS DPPH Rata-
Perlakuan Ulangan sampel SD RSD
Blanko Sampel (%) rata
(mg)
U1 0.1 0.701 0.504 28.1027
A U2 0.1 0.701 0.510 27.2468 27.485 0.540 1.965
U3 0.1 0.701 0.511 27.1041
U1 0.1 0.700 0.532 24.0000
B U2 0.1 0.700 0.520 25.7143 24.857 0.857 3.448
U3 0.1 0.700 0.526 24.8571
U1 0.1 0.698 0.545 21.9198
C U2 0.1 0.698 0.531 23.9255 22.923 1.003 4.375
U3 0.1 0.698 0.538 22.9226
U1 0.1 0.691 0.547 20.8394
D U2 0.1 0.691 0.548 20.6946 20.888 0.221 1.058
U3 0.1 0.691 0.545 21.1288
b. Data Hasil Uji ANOVA Aktifitas Antioksidan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig
Between 71.156 3 23.719 45.591 0.000
Groups
Within Groups 4.162 8 0.520
Total 75.318 11
c. Data Hasil Uji DNMRT Aktifitas Antioksidan
Subset for alpha = 0.05
VAR00001 N Notasi
1 2 3 4
D 3 20.887600 a
C 3 22.922633 b
B 3 24.857133 c
A 3 27.484533 d
Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000
45
34 7 6 5 4
35 7 6 5 4
36 7 6 5 3
37 7 6 5 3
38 7 6 5 4
39 6 5 4 3
40 7 6 5 2
41 7 6 4 3
42 7 6 4 2
43 6 7 5 3
44 7 6 4 3
45 7 6 4 2
46 7 6 5 3
47 7 6 5 4
48 7 6 5 4
49 7 6 5 4
50 7 6 4 3
jumlah 336 306 226 159
Rata-rata 6.72 6.12 4.52 3.18
SD 0.50 0.48 0.54 0.72
RSD 7.39 7.84 12.03 22.63
4.3.2 Tingkat Kesukaan Rasa
Kode Sampel
Panelis 435 657 324 846
A B C D
1 5 6 7 4
2 5 6 7 4
3 5 6 7 3
4 5 7 6 4
5 4 7 6 3
6 5 7 6 4
7 4 6 7 3
8 4 6 7 3
9 5 6 7 4
10 5 6 7 4
11 5 6 7 4
12 5 7 6 3
13 5 7 6 3
14 4 7 6 3
15 5 7 6 3
47
16 4 7 6 2
17 5 6 7 4
18 5 6 7 4
19 5 6 7 3
20 5 7 6 4
21 5 7 6 4
22 4 6 7 3
23 4 7 6 2
24 5 6 7 3
25 5 7 6 3
26 4 7 6 3
27 5 6 7 4
28 5 6 7 2
29 5 6 7 4
30 4 6 7 3
31 5 7 6 4
32 5 7 6 3
33 5 6 7 3
34 4 6 7 2
35 5 6 7 4
36 4 7 6 3
37 5 6 7 4
38 5 6 7 3
39 4 6 7 2
40 5 6 7 4
41 5 7 6 4
42 5 7 6 3
43 5 7 6 3
44 4 6 7 3
45 4 6 7 3
46 5 6 7 4
47 4 6 7 2
48 5 7 6 4
49 4 6 7 3
50 5 6 7 4
jumlah 234 320 330 165
Rata-rata 4.68 6.40 6.60 3.30
SD 0.47 0.49 0.49 0.68
RSD 10.07 7.73 7.50 20.53
Kode Sampel
Panelis 435 657 324 846
A B C D
1 7 6 5 4
2 7 6 5 4
3 7 6 4 3
4 7 5 4 3
5 7 6 5 4
6 7 5 4 3
7 6 5 4 3
8 7 5 4 3
9 6 4 3 2
10 7 6 5 3
11 7 6 5 4
12 7 6 5 4
13 7 6 5 4
14 7 6 5 4
15 6 5 4 3
16 3 4 5 6
17 6 5 3 2
18 7 6 5 4
19 6 5 4 3
20 7 6 5 4
21 7 6 4 3
22 7 6 4 2
23 7 6 5 4
24 7 6 4 3
25 6 5 4 3
26 7 5 4 3
27 6 4 3 2
28 7 5 4 3
29 7 6 5 4
30 7 6 5 3
31 7 6 5 4
32 7 6 5 4
33 7 6 5 4
34 7 5 4 3
35 7 5 4 3
36 7 6 4 2
37 7 6 5 4
49
38 6 5 3 2
39 5 4 3 1
40 7 6 5 4
41 7 6 5 4
42 6 7 4 3
43 6 5 4 3
44 6 7 5 4
45 7 6 5 4
46 7 6 5 4
47 7 6 5 4
48 7 6 5 4
49 7 5 4 3
50 7 6 5 4
jumlah 333 279 221 168
Rata-rata 6.66 5.58 4.42 3.36
SD 0.72 0.70 0.67 0.85
RSD 10.77 12.59 15.22 25.34
4.3.4 Tingkat Kesukaan Tekstur
Kode Sampel
Panelis 435 657 324 846
A B C D
1 4 6 7 3
2 4 6 7 3
3 2 5 6 1
4 2 5 6 1
5 4 6 7 3
6 2 5 6 1
7 3 6 7 2
8 2 5 6 4
9 4 6 7 3
10 4 6 7 3
11 4 6 7 3
12 4 6 7 3
13 4 6 7 3
14 3 5 6 2
15 2 5 6 1
16 3 5 6 4
17 2 5 6 1
18 4 6 7 4
19 2 5 6 1
50
20 3 6 7 2
21 3 6 7 2
22 4 5 6 3
23 4 6 7 3
24 4 6 7 3
25 3 5 6 2
26 4 6 7 3
27 3 5 6 4
28 2 5 6 3
29 3 6 7 4
30 2 5 7 3
31 4 6 7 3
32 4 6 7 3
33 3 6 7 4
34 3 6 7 4
35 3 5 6 4
36 3 5 6 2
37 3 6 7 2
38 3 5 6 2
39 4 6 7 3
40 4 6 7 3
41 2 4 5 3
42 2 5 6 4
43 3 6 7 4
44 2 5 4 3
45 3 6 7 4
46 3 6 7 4
47 4 6 5 2
48 4 6 7 3
49 2 5 6 4
50 4 6 7 3
jumlah 157 278 325 142
Rata-rata 3.14 5.56 6.50 2.84
SD 0.81 0.54 0.68 0.96
RSD 25.74 9.72 10.43 33.64
4.3.5 Tingkat Kesukaan Keseluruhan
Kode Sampel
Panelis 435 657 324 846
A B C D
1 4 5 6 3
51
2 4 6 7 3
3 3 6 7 2
4 3 6 7 2
5 4 5 6 3
6 2 6 7 4
7 3 6 7 2
8 4 7 6 3
9 4 6 7 3
10 4 7 6 3
11 4 6 7 3
12 4 5 6 3
13 4 6 7 2
14 3 6 5 2
15 3 5 7 2
16 3 5 6 2
17 2 6 7 4
18 3 5 6 4
19 2 6 7 3
20 4 6 7 3
21 4 6 5 3
22 4 5 6 3
23 4 5 7 3
24 4 6 7 3
25 2 6 7 3
26 4 4 5 3
27 3 6 7 2
28 3 5 6 2
29 3 6 7 2
30 2 5 6 1
31 3 6 7 2
32 3 6 7 3
33 3 6 7 3
34 3 6 7 4
35 4 6 7 3
36 4 5 6 3
37 4 6 7 3
38 4 4 5 3
39 4 6 7 3
40 3 4 5 2
41 4 6 7 3
52
42 3 6 7 2
43 4 6 7 3
44 2 5 6 1
45 2 6 7 1
46 2 5 6 1
47 3 5 6 2
48 3 5 6 2
49 3 6 7 2
50 4 6 7 3
jumlah 165 281 325 130
Rata-rata 3.30 5.62 6.50 2.60
SD 0.74 0.67 0.68 0.76
RSD 22.28 11.86 10.43 29.07
53
Uji organoleptik