(1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)
Kerangka Penelitian, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu dan Tempat
Penelitian.
Buah naga atau dragon fruit merupakan buah dari tanaman Hylocereus
polyrhizus dan saat ini termasuk buah yang cukup diminati oleh masyarakat.
Penampilan buah yang unik, rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki
Buah naga atau dragon fruit merupakan buah dari tanam Hylocereus
polyrhizus dan termasuk buah yang cukup popular saat ini. Penampilan buahnya
eksotik, rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk
kesehatan. Saat ini buah naga telah dibudidayakan di Indonesia dan ternyata
bukan hanya buahnya unik, bentuknya pohonya juga bagus dengan bunganya
harum dan cocok juga sebagai tanaman hias di taman. Akan tetapi sampai saat ini
Buah naga sendiri di pasar lokal saat ini dibanjiri produk impor berdasarkan
catatan dari importir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air antara
tersebut karena belum banyak masyarakat yang mampu mengelola buah naga
1
2
memperpanjang umur simpan, karena pada umumnya buah naga merah yang
dikonsumsi oleh masyarakat adalah dalam bentuk segar. Pengolahan buah naga
merah yang sudah dilakukan adalah mengolah buah naga menjadi kripik buah
Adapun buah naga yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah naga
rasa yang asam bercampur dengan manis, mudah didapat jika dibandingkan
dengan buah naga yang lainnya. Buah naga juga mengandung zat besi untuk
(membantu produksi sel darah merah), vitamin B3 (membantu agar fungsi otak
sedang dikembangkan, salah satunya adalah minuman jelly yang bermanfaat bagi
merupakan salah satu alternatif panganan ringan yang banyak disukai oleh anak-
anak, remaja bahkan dewasa. Minuman jeli atau jelly drink dapat menjadi
potensi pasar yang besar untuk dikembangkan karena saat ini di kota–kota besar
terjadi perpindahan pola konsumsi pangan yang cenderung ke arah pola konsumsi
instan atau cepat saji. Untuk itu diperlukan pola konsumsi yang sehat namun
menginginkan segalanya serba gampang dan praktis salah satunya yaitu jelly drink
Minuman jeli yang saat ini beredar di pasaran umumnya dibuat dari air dan
pangan dan vitamin C. Pada penelitian ini akan dibuat produk diversifikasi
Umur simpan produk minuman jeli buah naga merah perlu ditetapkan agar
konsumen seperti yang tertera dalam PP No. 69 Tahun 1999 tentang label pangan
pada bab II Pasal 2 dan 3 yang berisi bahwa setiap orang atau pihak yang
kadaluarsa produk, menjadi salah satu persyaratan paling utama dalam industri
diproduksi hingga tidak dapat diterima lagi olah konsumen akibat adanya
perubahan kimia, fisik dan mikrobiologi. Kerusakan yang dapat terjadi adalah
reaksi oksidasi baik selama proses pengolahan maupun penyimpanan. Hal ini
ditandai olah adanya perubahan warna aroma flavour dan nilai gizi (Hadziyev dan
Steele, 1979 dalam Histifarina, 2004). Umur simpan dapat diukur anatara lain
dengan pH karena indikator perubahan enzim adalah pH. Enzim yang ada pada
bahan pangan dapat berasal dari mikroba atau memang ada pada bahan pangan
4
tersebut secara normal. Enzim ini memungkinkan terjadinya reaksi kimia dengan
lebih cepat tergantung dari enzim yang ada dan dapat mengakibatkan bermacam –
serta kadang – kadang berbahaya terhadap kesehatan manusia, karena racun yang
Kerusakan pada minuman buah pada umumnya selain disebabkan oleh uap
Oksigen juga dapat merusak vitamin A dan C dan menimbulkan kerusakan warna
sehingga produk pangan jadi pucat. Oksigen adalah komponen penting bagi
terdapat pada wadah atau kemasan yang akan digunakan untuk pembuatan
minuman jeli. Semakin tinggi volume yang terdapat pada kemasan atau wadah
maka semakin panjang pula umur simpan minuman, begitu pula sebaliknya
apabila semakin sedikit volume pengisi pada wadah maka semakin pendek pula
umur simpanya.
Kendala yang sering dihadapi oleh industri pangan dalam penentuan umur
simpan suatu produk adalah masalah waktu, oleh karena itu diperlukan metode
Hasil akhir dari produk minuman jeli buah naga putih terdapat beberapa
masalah yang cukup sering dihadapi, seperti kerusakan akibat proses oksidasi
simpan produk. Melalui penelitian ini dapat diketahui volume pengisi yang tepat
penelitian diatas yaitu bagaimana umur simpan minuman jeli buah naga merah
membuat minuman jeli dari buah naga merah, serta menentukan umur simpan
terbaik dan menentukan umur simpan terbaik terhadap produk minuman jeli buah
naga merah.
ringan berbentuk gel yang dapat dibuat dari hidrokoloid, pektin, agar,
karagenan, gelatin, atau yang lainnya dengan menambahkan gula asam dengan
atau tanpa penambahan bahan tambahan yang diizinkan. Syarat mutu jeli dapat
Minuman jeli buah naga putih dibuat dari daging buah naga, bahan
pembentuk gel, gula dan bahan tambahan pangan lainnya sesuai dengan
pembuatan minuman jeli buah naga adalah pembentukan gel. Pembentukan gel
struktur yang kuat dan kaku (Fardiaz, 1992), sehingga konsentrasi air dapat
Menurut Hilvina (2012). Minuman jeli buah naga putih dengan mutu
terbaik ditetapkan berdasarkan nilai effesiensi tertinggi dari uji tekstur dan uji
yang memiliki ciri-ciri mutu hedonik warna putih kekuningan, rasa asam
manis, aroma agak kuat dan tekstur sulit disedot dengan nilai viskositas 405,95
cP, pH 3.75 dan total padatan terlarut 3,31oBrix. Dengan kadar vitamin C 5,75
pH 2,73, kadar vitamin C 6,16 mg per 100 ml dan kadar gula total 14,51%
(Yuliani dkk, 2007). Sedangkan menurut Lestari (2012), minuman jeli bunga
karagenan 0,8% dengan nilai viskositas 263,68 cP, nilai kadar air 87,96%, total
Banyak volume udara dalam kemasan yang tinggi dapat memberikan efek
flavor dan komponen nutrisi yang peka terhadap oksidasi, menyediakan ruang
Menurut Rizka (2015). Setelah kaleng melewati kran pengisi saus, aliran
kaleng diatas conveyor diatur kemiringannya sehingga saus akan tumpah dan
terdapat pada prodak makan semakin menambah umur simpan dari produk
tersebut.
disimpan dalam wadah botol gelas yang diberi headspace 3%, 6%, dan 9% dari
volume botol dan ditambahkan antioksidan dengan konsentrasi 250 ppm, 500
ppm, 750 ppm. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa
angka iodine. Perlakuan paling baik pada minyak ikan dalam menghambat
terjadinya proses oksidasi lipid adalah perlakuan antioksidan 750 ppm dan
terjadinya reaksi lipid pada minyak ikan, dan volume yang paling baik dalam
lipid.
Menurut Erawati (2006). Tepung ubi jalar yang dihasilkan memiliki kadar
trans beta karoten pada kisaran 103,94 – 207, 39 μg/g. Faktor yang paling
adanya oksigen dalam headspace kemasan. Oleh karena itu, tepung ubi jalar
9
tepung pada bulan ke 1 sudah menunjukan bahwa tepung ubi jalar yang
dikemas secara non vakum mengalami kehilangan beta karoten sekitar 79%
bila dibandingkan dengan ubi jalar yang dikemas vakum. Selanjutnya pada
bulan ke 2, tepung ubi jalar yang dikemas secara non vakum mengalami
kehilangan beta karoten sekitar 74% jika dibandingkan dengan tepung ubi jalar
oksigen, uap air, cahaya, mikroorganisme, kompresi, atau bantingan, dan bahan
vitamin A dan C, warna bahan pangan, flavor, dan juga penting untuk
dengan cara menghisap udara keluar secara vakum atau penambahan gas inert
10
selama pengolahan, mengganti udara dengan N2, CO2 atau menangkap oksigen
Menurut Heny (2008). Kerusakan akan terjadi pada hasil pertanian selama
udara lebih dari 5%, sedangkan buah jeruk sudah rusak pada kadar oksigen
dibawah 1%.
konsentrasi gula, garam, oksigen, enzim, dan katalisator logam. Pada proses
oksigen dan sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet akan masuk
jenis mikroba yang terkandung pada minuman jeli sebagaimana tertera pada
Tabel 2.
jumlah oksigen yang berlebih akan menghambat kerja enzim oksidatif dan
menimbulkan kematian.
Menurut Nur (2009). Bahwa penyimpangan bau dan aroma yang terjadi
asam amino, H2S, indol, dan skatol. Sedangkan bau tengik disebabkan oleh
penyimpanan maka laju reaksi berbagai senyawa kimia akan semakin cepat.
Untuk jenis makanan kering dan semi basa, suhu percobaan penyimpanan yang
kamar, 30oC, 35oC, 40oC, 45oC jika diperlukan, sedangkan untuk makanan
yang diolah secara thermal adalah 5oC (kontrol), suhu kamar, 30oC, 35oC, dan
40oC. Untuk jenis makanan beku dapat menggunakan suhu -40oC (kontrol), -
makan semakin rendah kadar oksigen, maka semakin rendah pula pertumbuhan
mikroba yang terdapat pada produk, karena semakin sedikitnya jumlah media
penumbuh mikroba pada produk. Maka dari itu diperlukan penelitian untuk
diduga bahwa semakin tinggi permukaan atau semakin rendah prodak minuman
Universitas Pasundan dan akan dimulai pada bulan November 2017 sampai
dengan selesai.