ABSTRAK
Prototipe mesin sortasi buah mangga otomatis menggunakan pengolahan citra telah dibangun dan pernah
diuji coba. Meskipun dapat beroperasi secara otomatis, mesin masih mempunyai kelemahan mendasar antara lain
pengumpanan yang masih manual, dan pada unit pemisahnya, sentakan tangkai pendorong pada unit pemisah
menyebabkan kerusakan (memar) pada buah mangga yang disortasi. Selain itu arah pergerakan tangkai yang miring
menyebabkan mangga yang didorong seringkali membentur tepi kotak penampung, yang juga menyebabkan memar.
Penelitian ini bertujuan mendesain unit pengumpan dan modifikasi unit pemisah serta melakukan uji coba
mekanisme pengumpanan dan pemisahan buah mangga sesuai mutunya. Hasil pengujian menunjukkan unit
pengumpan yang dibuat dalam bentuk piringan berputar belum menunjukkan kinerja yang baik. Hanya 72,41% buah
mangga dapat diumpankan ke dalam ruang akuisisi citra, sedangkan sisanya tidak dapat ditangkap kamera dengan
utuh karena berada di luar area jangkauan kamera. Sentakan tangkai pendorong berhasil diredam dengan
memperpanjang lintasan gerak tangkai, sehingga gerakannya tidak lagi menyentak. Tangkai unit pemisah juga dapat
bergerak lurus, sehingga mangga yang didorong dapat masuk ke kotak penampung tanpa membentur bagian tepi
kotak. Tingkat kerusakan akibat benturan dapat dikurangi dari sekitar 50% menjadi 3 sampai 5%.
ABSTRACT
An automatic sorting and grading machine prototype using image processing for mango has been developed
and tested. Although the prototype can be operated automatically, it was not yet equipped with feeding unit, and it
had problem with pushing part of the separating unit that had sudden movement causing impact force to the fruits
and produced bruised on the skin. Other problem was, the movement of separating unit which was not straight-line
caused the fruits to hit the wall of receiving box, which also causing impact force and producing bruised. The
objective of this research was to design the feeding unit and to modify the separating unit and test them using mango
fruits. The results of experiment showed that the designed feeding unit still had problem in its performance. Only
72.41% of total mango fruits fed to it could be placed into image acquisition chamber successfully, while the rest were
not successful because the camera could not capture the whole part of the fruit. Sudden movement of pushing part
was successfully changed into slow movement by lengthening trajectory of the pushing part. Also, the pushing part
could move strighline so that the pushed fruit did not hit the wall of the receiving box when it was separated. The
modification could significantly reduce the bruised from 50% to about 3 to 5% only.
Metode
Unit Pengumpan
Proses perputaran didasarkan pada terpasang bearing. Roller dari pipa sok ini
perputaran batang poros yang berdiameter 25,4 mampu mengarahkan mangga untuk
mm dengan panjang 700 mm. Batang poros ini menghindari terjadinya tumbukan sehingga
berputar berdasarkan putaran dari beavel gear mangga dapat diarahkan keluar dinding
yang mempunyai gigi 16 buah untuk gigi atas pengarah atau ikut berputar kembali oleh
dan 11 buah gigi bagian bawah dan pada piringan kerucut. Bantalan pada unit pengumpan
bagian bawah piringan statis dipasang pillow ini merupakan suatu bahan yang membantu
block 205 yang berdiameter 25,4 mm. dalam proses pengaturan mangga agar mangga
Dinding pengarah pada unit pengumpan yang keluar dari unit pengumpan memiliki jarak
ini berada di atas piringan dinamis tepat tepat 30 cm pada bidang konveyor penyalur.
mengarah pada pintu keluaran mangga. Dinding Bantalan yang digunakan terbuat dari kayu yang
pengarah ini dibentuk dari beberapa roller dan dilapisi karet sepatu agar benturan antara
arahnya menyerupai bentuk huruf “S”. Dinding mangga dan bantalan tidak mengakibatkan
ini dibuat dengan maksud untuk mengarahkan memar pada kulit mangga dan mangga tetap
mangga agar mudah keluar dari unit berada pada posisi jarak 30 cm. Proses
pengumpan pada jarak yang telah ditentukan pemasangan bantalan kayu dengan
dan menghindari terjadinya kemacetan mangga menggunakan baud yang dilengkapi dengan
pada saat mangga keluar dari unit pengumpan. ring pelat dan per sebagai penahan baud serta
Pengarah ini dibuat fleksibel (bergerak mur agar lebih kokoh dan tahan terhadap
bebas) agar mangga yang diumpankan secara getaran. Bantalan yang dibuat berbentuk segi
sembarang dan tidak ikut masuk pada ruang empat dengan panjang 100 mm dan lebar 60
pengarah keluaran piringan maka akan ikut mm dengan tebal 30 mm.
berputar kembali sampai masuk ke celah Pada bantalan ini kemacetan sesekali
dinding pengarah keluaran. Pengarah ini terbuat terjadi apabila mangga jumlahnya telah sedikit,
dari bahan behel dan roller polyethylen, dimana hal ini disebabkan oleh bahan bantalan yang
behel dengan diameter 10 mm berfungsi kurang elastis sehingga mangga terjepit diantara
sebagai penyangga batang poros roller yang bantalan dan dinding pengarah. Ketinggian
merupakan dinding pengumpan yang elastis. bantalan juga dapat mempengaruhi dimana
Dinding pengarah kemudian mangga sesekali berada diatas bantalan dan
disambungkan ke bagian sisi piringan statis. menjadikan mangga ikut terumpankan oleh
Pada bagian ujung dari dinding pengarah piringan kerucut berputar sehingga jarak antar
dipasang roller berupa pipa sok yang terbuat mangga berbeda.
dari bahan bearing. Perbedaan roller dari bahan Karet pelapis yang digunakan pada
bearing dan polyethylen ini yaitu pada roller piringan terbuat dari bahan karet kasar. Pada
polyethylen lebih cocok sebagai dinding sisi karet kasar ini permukaannya terdapat garis-
bagian piringan statis dengan putaran yang garis kecil kasar yang menonjol. Karet pelapis
rendah sedangkan roller bearing sebagai ini dipasang pada bagian atas piringan, baik
dinding pengarah dengan putaran yang lebih piringan datar maupun kerucut. Pemberian karet
fleksibel. pelapis pada piringan kerucut ini mempunyai
Roller merupakan suatu bahan yang fungsi ganda yaitu sebagai pendorong agar
dapat berputar apabila bergesekan dengan mangga mudah melaju ke daerah pengarah
suatu benda. Roller yang digunakan terbuat dari keluaran pengumpan atau ikut terputarkan
bahan polyethylen karena bahan ini lebih elastis kembali oleh piringan pengumpan dan penahan
dan apabila terjadi benturan tidak merusak kulit mangga dari terjadinya slip. Karet pelapis yang
mangga. Roller yang digunakan sebagai dinding digunakan mempunyai ketebalan 1,5 mm.
piringan, pengarah dan pintu keluaran Mangga yang diputarkan oleh piringan
pengumpan ini berjumlah 68 buah dengan kerucut akan keluar melalui sebuah celah
ukuran panjang 100 mm dengan diameter 25 pengeluaran yang berada tepat pada pangkal
mm. Roller pada unit pengumpan berfungsi konveyor penyalur. Pintu keluaran ini berfungsi
ganda yaitu sebagai dinding piringan kerucut untuk mengarahkan mangga hasil dari
dan pembantu dalam memutarkan mangga pengumpanan pada piringan kerucut yang
untuk segera diumpankan pada konveyor berputar agar mangga selalu tepat berada di
penyalur. tengah-tengah konveyor penyalur.
Pada dinding pengarah terdapat satu Pintu keluar memiliki jarak sebesar 110
roller dari bahan pipa sok yang didalamnya mm, jarak ini sama dengan jarak antara dinding
102 ⊳ Vol. V, No. 2, Oktober 2007
Jurnal Enjiniring Pertanian
pengarah dengan dinding sisi piringan kerucut. Disamping pengukuran jarak antar
Jumlah roller pada pintu keluaran ini masing- mangga, dilakukan pula pengukuran peletakan
masing sebanyak 3 buah dengan ukuran yang mangga di dalam kotak pengambilan citra. Hal
sama. Roller pada pintu keluaran ini tidak diberi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat
dudukan roller yang terbuat dari bahan keberhasilan mangga yang berhasil untuk
aluminium, hal ini dikarenakan dudukan tersebut
diambil citranya. Pengujian ini dilakukan dengan
menghambat gerak perputaran roller pada saat
dua cara, yaitu secara kontinyu dan diskontinyu,
mangga menyentuh dinding roller pada pintu
keluaran pengumpan. Dinding pintu keluaran yang masing-masing dilakukan dengan dua
dipasangkan atau dilas langsung dengan perlakuan, yaitu piringan kerucut yang dilapisi
piringan statis. Ukuran pintu keluaran ini maupun tidak dilapisi permukaan karet kasar.
panjang 170 mm dan lebar 110 mm, Pada saat pengujian berlangsung mangga
disesuaikan dengan ukuran membujur mangga yang dianggap masuk ke dalam daerah kotak
Arumanis. pengambilan citra bukan saja berada tepat
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa ditengah-tengah kotak tetapi juga pada daerah
keberhasilan pengaturan jarak antar mangga yang bisa diambil citranya oleh kamera dalam
yang diumpankan pada pengujian secara
kontinyu lebih baik dibandingkan diskontinyu. kotak pengambilan citra sedangkan yang tidak
Hal ini disebabkan oleh adanya putaran yang masuk kotak pengambilan citra dikategorikan
terus-menerus tanpa ada selang pemberhentian dalam dua bagian yaitu dipangkal dan ujung
telah menjadikan mangga yang diumpankan kotak pengambilan citra.
tidak tertahan terlebih dahulu pada saat Tabel 2 memperlihatkan tingkat
memasuki pangkal konveyor penyalur tetapi
keberhasilan pengumpanan mangga yang lebih
mangga langsung ikut tersalurkan oleh konveyor
dan mangga yang terjepit diantara celah-celah banyak dan tepat berada dalam kotak
bantalan dapat segera diputarkan kembali pengambilan citra yaitu terjadi pada pengujian
dimana mangga yang terjepit tersebut akan secara diskontinyu yang dilapisi permukaan
menekan dinding roller polyethylen kemudian karet kasar. Hal tersebut terjadi karena putaran
roller tersebut akan memutarkan mangga yang diskontinyu mampu mengurangi terjadinya
terjepit secara bebas sehingga mangga tersebut
dapat langsung diumpankan atau ikut perubahan posisi mangga di bidang konveyor
terputarkan kembali. penyalur pada saat mangga diumpankan keluar
dari piringan kerucut serta mengurangi
Tabel 1. Hasil pengukuran jarak antar mangga pada terjadinya gesekan keras dengan dinding
unit pengumpan tipe piringan kerucut pengarah pada saat mangga akan dikeluarkan
berputar dari piringan kerucut.
Rata-rata tingkat keberhasilan letak dengan 39,24 N terhadap gravitasi bumi dan
mangga yang berada dalam kotak pengambilan jarak dorong sebesar 20 mm.
citra pada pengujian secara kontinyu tanpa Unit pemisah dibuat dari tiga batang pelat
dilapisi permukaan karet kasar yaitu sebesar besi dengan ketebalan 3 mm. Batang pertama
56,67 % dan yang dilapisi karet kasar sebesar (pendorong) berukuran 35x280 mm dengan.
52,22 %. Piringan kerucut yang tanpa dilapisi Batang kedua (slider) berukuran 35x280 mm
karet kasar pada putaran kontinyu ini lebih baik dan batang ketiga (lever) berukuran 35x300 mm.
karena bila memakai karet kasar akan Ketiga pelat besi tersebut dihubungkan
menimbulkan gesekan keras pada mangga menggunakan mur dan baud, sedangkan pelat
sebagai akibat putaran yang tidak berhenti besi pertama dan pelat besi kedua dihubungkan
sehingga mangga yang seharusnya diumpankan dengan besi siku untuk memperkuat pendorong
dari piringan tidak akan lancar langsung ketika dioperasikan.
terumpankan dari piringan tetapi ada sedikit Solenoid dihubungkan dengan batang
penahanan. poros yang terbuat dari stainless steel
Hal tersebut diketahui dari perubahan berdiameter 8 mm yang diselubungi dengan per
posisi mangga pada saat keluar dari piringan dorong dengan panjang 100 mm. Hal ini
kerucut, bila tidak memakai karet kasar, ujung bertujuan untuk membuat Solenoid tersebut
mangga dengan mudah akan segera dapat kembali ke keadaan semula setelah arus
menghadap keluar piringan, tetapi bila memakai listrik diputus. Empat batang penghubung
karet, maka ujung mangga tersebut tidak kemudian dihubungkan dengan Solenoid yang
langsung berubah posisinya untuk keluar dari telah dimodifikasi. Pada salah satu pelat besi
piringan tetapi membentur dinding pengarah dipasangkan satu buah per tarik sepanjang 200
terlebih dahulu kemudian keluar dari piringan. mm untuk menjaga agar arah gerak pelat
o
Sedangkan pada pengujian diskontinyu, pendorong tetap membentuk sudut 90 terhadap
persentase rata-rata letak mangga yang tepat arah gerak konveyor.
berada di dalam kotak pengambilan citra pada Pada bagian pelat besi pendorong diberi
piringan kerucut yang dilapisi permukaan karet styrofoam dengan ketebalan 10 mm yang
kasar yaitu sebesar 60% dan tanpa dilapisi dilapisi dengan busa setebal 5 mm. Unit
permukaan karet kasar sebesar 53,33%. Pada pemisah diharapkan dapat mendorong mangga
putaran ini pelapisan karet kasar sangat tepat ke dalam unit penampung dan juga tidak
membantu dalam mengumpankan mangga menimbulkan kerusakan pada buah mangga.
keluar piringan kerucut sebagai akibat dari Dengan adanya lapisan busa dan per tersebut
putaran yang kecil dimana piringan kerucut ini diharapkan tumbukan yang terjadi antara unit
berputar kemudian berhenti kembali telah pemisah dengan buah mangga tidak terlalu
menjadikan perubahan ujung posisi mangga mendadak dan keras sehingga buah mangga
untuk segera keluar dari unit pengumpan. yang terdorong tidak mengalami kerusakan fisik.
Unit pemisah mampu menghasilkan jarak
Unit Pemisah pergeseran sebesar 250 mm. Jarak pergeseran
ini dihasilkan pada saat Solenoid berada pada
Unit pemisah dibuat sebanyak tiga buah posisi on. Bentuk dari unit pemisah dapat dilihat
untuk pemisahan buah mangga sesuai dengan pada Gambar 2.
mutu I, II, dan III, sedangkan mangga reject
akan dibiarkan lewat sehingga jatuh pada
penampung khusus untuk mangga reject. Unit
pemisah diletakkan pada kerangka dengan
ukuran 460 x 1050 mm, dan digerakkan oleh
Solenoid. Solenoid hanya berfungsi apabila
diberi arus listrik dan hanya bisa bergerak satu
arah tanpa bisa kembali ke keadaan semula.
Solenoid harus memiliki daya dorong yang
cukup kuat sehingga dalam proses sortasi, buah
mangga dapat terdorong tepat masuk ke dalam
unit penampung. Solenoid yang digunakan untuk
unit pemisah berkekuatan 4 kg atau setara
0.80
0.70
0.60
0.50
Waktu (detik)
0.40
0.30
Pendorong 1
Pendorong 2
0.20
Pendorong 3
0.10
Linear (Pendorong 2)
0.00
32
32
42
49
42
41
42
48
45
54
48
51
45
48
52
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
dengan Solenoid sebagai penggerak Berat Mangga (gram)
Hasil pengujian menunjukkan bahwa Gambar 3. Waktu yang dibutuhkan untuk mendorong
mangga yang ringan cepat terdorong ke dalam buah mangga oleh lengan pendorong
pada unit pemisah mesin sortasi.
unit penampung, namun ada beberapa mangga
yang memiliki yang lebih berat terdorong lebih
Uji keberhasilan pemisahan merupakan uji
cepat karena bentuk buah mangga yang agak
untuk mengetahui persentase keberhasilan
bulat, sehingga memungkinkan mangga
pendorong selama proses sortasi atau dapat
menggelinding, bukan bergeser.
dirumuskan dengan jumlah mangga yang
Bagian unit pemisah yang mengalami
didorong per jumlah mangga yang masuk ke
gesekan mempengaruhi kinerja unit pemisah,
dalam unit penampung dikali seratus persen. Uji
yaitu pada tingkat kecepatan dalam proses
pemisahan dilakukan pada masing masing unit
pendorongan. Gesekan terjadi pada bagian pelat
pemisah dengan jumlah dan berat buah mangga
besi yang bergerak terhadap poros (berputar),
yang sama. Hasil pengujian menunjukkan
hal ini menyebabkan kinerja unit pemisah
bahwa persentase keberhasilan pemisah pada
menjadi terhambat. Gesekan yang terjadi dapat
mangga Arumanis untuk masing masing mutu I,
diatasi dengan memberikan Solenoid yang
II, dan mutu III adalah 100%.
memiliki daya dorong yang cukup besar.
Sentakan tangkai pendorong pada unit
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai
pemisah menyebabkan memar pada permukaan
gaya dorong sebesar 2,80 N dan gaya gesekan
buah akibat luka jaringan-jaringan di dalamnya.
sebesar 2,67 N. Hal ini menunjukkan bahwa
Selanjutnya kerusakan-kerusakan akan terjadi,
gaya dorong Solenoid lebih besar daripada gaya
misalnya flavour yang tidak sedap, pencoklatan
gesekan yang terjadi, sehingga mangga akan
dan kehilangan ketegaran permukaan sel atau
terdorong ke dalam unit penampung.
pelunakan dinding sel. Diskolorasi terutama
Secara umum kinerja unit pemisah
terjadi pada buah mangga yang terluka adalah
dipengaruhi oleh berat mangga, semakin berat
reaksi pencoklatan. Uji fisik buah mangga
mangga maka semakin lemah kinerja alat
dilakukan dengan tujuan untuk melihat
berdasarkan waktu pendorongan buah mangga
kerusakan fisik yang terdapat pada buah
sampai tepat masuk ke dalam unit pemisah atau
mangga akibat dorongan dan sentakan dari unit
sebaliknya (Gambar 3).
pemisah. Uji fisik buah mangga dilakukan
Hasil pengujian terhadap lengan
terhadap beberapa responden dengan melihat
pendorong mangga menunjukkan bahwa rata-
secara visual kondisi fisik buah mangga.
rata lengan pendorong satu, dua, dan tiga
Hasil pengumpulan data dari 20 orang
memiliki kecepatan dorong yang sama. Lengan
responden menunjukkan bahwa terjadi
pendorong satu memiliki kecepatan dorong
kerusakan fisik pada buah mangga. Kerusakan
sebesar 0,51 detik, sedangkan lengan
terjadi pada buah mangga yang memiliki tingkat
pendorong dua dan tiga memiliki kecepatan
kekerasan yang kurang baik (agak lunak), hal ini
dorong yang sama, yaitu sebesar 0,47 detik.
disebabkan karena mangga yang digunakan
Berdasarkan waktu rata-rata yang dibutuhkan
sebagai objek sudah matang dan telah
oleh lengan pendorong untuk mendorong
dilakukan empat kali pengujian. Kerusakan yang
mangga ke dalam unit penampung, maka
terjadi pada buah mangga terindikasi dari
didapatkan nilai kapasitas unit pemisah sebesar
memar dan perubahan warna yang terdapat
9.120 buah mangga/jam.
Vol. V, No. 2, Oktober 2007 105
Usman Ahmad, et.al : Desain dan Uji Teknis Unit Pengumpan...................