YOGHURT
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara I “Yoghurt” adalah :
1. Mahasiswa dapat menerapkan teknologi mikrobiologi industri dalam
pembuatan salah satu produk fermentasi susu secara sederhana.
2. Mahasiswa terampil melakukan tahapan proses pembuatan produk
fermentasi susu yaitu yoghurt.
3. Mahasiswa dapat melakukan penilaian organoleptik yoghurt dengan baik
dan benar.
B. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Bahan
Susu adalah substansi cair yang disekresikan oleh kelenjar mamae
oleh semua mamalia. Bagian utamanya adalah air, lemak, protein, gula,
dan abu. Susu merupakan sumber kalsium, fosfor, vitamin B, dan protein
yang sangat baik. Susu sapi segar adalah air susu hasil pemerahan yang
tidak dikurangi atau ditambah apapun. Cirri-cirinya berwarna putih
kekuning-kuningan, tidak tembus cahaya. Kekuning-kuningan memiliki
kandungan vitamin A yang tinggi (Ginting dan Pasaribu, 2005).
Yoghurt merupakan produk olahan susu melalui proses fermentasi
dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Bahan baku yang sudah lazim digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah
susu bubuk atau susu segar utuh (whole milk) atau susu skim. Akan tetapi
konsumen lebih menyukai yoghurt dari susu whole milk, karena lebih
menarik dari segi rasa, aroma maupun tekstur. Dalam rangka memenuhi
selera konsumen, maka perlu dibuat yoghurt yang kaya akan asam lemak
essensial. Salah satu cara yaitu pembuatan yoghurt dengan bahan dasar
susu bebas lemak (susu skim) kemudian ditambah asam-asam lemak
essensial dari ikan lemuru (Astuti dan Setyawardani, 2005).
Bakteri yang digunakan dalam pembuatan yoghurt adalah kelompok
Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu Streptococcus salivarus subsp.
thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus sebagai
starter dalam pembuatan yoghurt, serta Lactobacillus acidophilus,
Lactobacillus casei dan Bifidobacterium sebagai bakteri probiotik. Bakteri
Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebagai bakteri
starter dalam pembuatan yoghurt digunakan dengan perbandingan 1 : 1.
Kedua bakteri tersebut menguraikan laktosa susu menjadi asam laktat
dengan berbagai komponen aroma dan cita rasa. Lactobacilus bulgaricus
berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus
thermophilus berperan dalam pembentukan cita rasa khas yoghurt
(Rusmiati dkk., 2008).
Bakteri yoghurt akan melakukan fermentasi asam laktat. Bakteri
yoghurt yang di antaranya Streptococcus thermophillus, Lactobacillus
bulgaricus, atau Lactobacillus shiirota. Bibit bakteri dapat berasal dari
biakan murni atau dari yoghurt yang belum dipasteurisasi (dimatikan
bakterinya). Secara umum, yoghurt terbagi menjadi dua jenis, yaitu yang
belum dan sudah dipasteurisasi. Yoghurt yang belum dipasteurisasi
biasanya disimpan di lemari berpendingin (Dahana dan Warisno, 2010).
Susu skim (skimmed milk) adalah susu yang kadar lemaknya telah
dikurangi hingga berada di bawah batas minimal yang ditetapkan. Sering
juga disebut susu non fat. Pada proses pembuatan susu skim, bagian lemak
C. Metodologi
1. Alat dan Bahan
a. Alat
1) Aluminium foil
2) Baskom
3) Erlenmeyer
4) Gelas ukur 200 ml
5) Inkubator
6) Kapas
7) Laminar flow
8) Lemari pendingin
9) Pengaduk
10) Penjapit
11) Waterbath
b. Bahan
1) Aquadest 200 ml
2) Es batu
3) Lactobacillus bulgaricus
4) Susu skim 20 gram
5) Streptococcus thermophilus
2. Cara Kerja
Susu skim 20
gram
Starter
Inokulasi
1,625
% (v/v)
Yoghurt
Pengujian Organoleptik
E. Kesimpulan
Dari praktikum pembuatan yoghurt dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Yoghurt merupakan produk olahan susu melalui proses fermentasi dengan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
2. Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus dapat tumbuh
pada temperatur optimal 40°C-42°C dan pertumbuhan maksimal pada
temperatur 52°C dan toleran pada suhu 60°C.
3. Streptococcus thermophilus dapat bekerja aktif pada pH mendekati netral
(4-6) akan tetapi kemampuannya mensintesis asam laktat rendah serta
tidak toleran asam, sedangkan Lactobacillus bulgaricus kurang aktif pada
kondisi pH netral namun toleran asam dan mampu mesintesis banyak asam
laktat.
DAFTAR PUSTAKA