“Pembuatan yogurt”
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
2022
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODELOGI
Alat Bahan
Panci stainlees steel Susu segar 1 liter
Pengaduk kayu Susu skim 50 gram
Kompor Stater 20-30 ml
Thermometer Gula 50-100 gram
Incubator
Gelas plastik dan cup sealer.
A. Pengenceran
1. Siapkan seliter susu dan tuang ke dalam panci, sambil memanaskan
susu di atas api sedang, aduk secukupnya.
2. Tambahkan 100 gram susu skim dan 100 gram gula halus dan aduk
lagi.
3. Susu dihomogenisasi dan didinginkan hingga suhu 45o C.
4. Inokulasikan starter ke dalam susu tersebut. Pencampuran starter
dengan susu harus merata dan dilakukan secara bersih agar tidak
tercemar oleh bakteri lain.
5. Inkubasi susu pada suhu 45o C selama 5 jam.
6. Susu akan terlihat seperti menggumpal.
7. Untuk memperpanjang umur simpan, yoghurt harus dipasteurisasi.
Caranya adalah siapkan dandang berisi air, panaskan air hingga suhu
70o C, masukkan yoghurt dan biarkan selama 15 menit.
8. Yoghurt akan awet sampai 2 minggu. Yoghurt yang belum akan
dimakan harus disimpan ke dalam lemari pendingin agar tidak
bertambah asam dan rusak.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
BAB V
PEMBAHASAN
Yogurt adalah jenis olahan yang terbuat dari susu melaui fermentasi
menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophiles
yang merupakan jenis bakteri baik, bakteri tersebut berperan penting dalam
fermentasi pembuatan yogurt seperti mikroorganisme lactobacillus bulgaricus
berperan sebagai memberi kontribusi terhadap flavor yogurt melalui produksi
asam laktat asetal dehid, asam asetat dan diasetil, dan bersifat proteolik yang
berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu histidin dan glisin dan
streptococcuys thermopilus dapat membentuk asam sehingga menurunkan Ph dan
sintetis asam format yang dapat menstimulasi pertumbuhan lactobacillus
bulgaricius.
Pada dasarnya kualitas rasa, warna dan aroma yogurt tersebut dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti Jumlah PH pada susu tidak boleh terlalu rendah, bahan dasar
susu yang kurang baik, kualitas yogurt yang kurang baik akan mempengaruhi
hasil dari pembuatan yogurt, kebersihan alat dan bahan yang digunakan, agar susu
tidak terkontaminasi oleh bakteri lain, tingkat kepanasan pada saat merebus susu
murni tidak boleh lebih dari 90° celcius, waktu dan Suhu Inkubasi Waktu yang
digunakan untuk pemasakan yoghurt adalah 6-8 jam. Waktu yang terlalu lama
akan membuat yoghurt terasa sangat asam dan waktu yang terlalu singkat akan
membuat yoghurt tidak berasa asam,, lingkungan Usahakan pembuatan yoghurt
dalam lingkungan yang sehat dan bersih sehingga diharapkan tidak ada bakteri
lain yang masuk, dan tidak ditempat yang berangin. Hal tersebut juga yang
mempengaruhi keberhasilan dalam pembuatan yogurt. Berikut karakteristik
olahan susu fermentasi yogurt :
1. Warna yogurt. Pada umumnya yogurt dengan kualitas yang baik memiliki
warna putih kekuningan, namun dengan adanya perkembangan zaman,
pembuatan yogurt sudah di modifikasi dengan penambahan warna pada
yogurt, hal tersebut dilakukan agar yogurt memiliki tampilan yang bagus
dan dapat menarik selera konsumen, selain itu penambahan warna pada
yogurt juga dijadikan sebagai bentuk atau wujud pengenalan rasa sebagai
contoh yogurt bewarna merah menandakan bahwa yogurt tersebut memiliki
rasa stoberry, warna putih menandakan bahwa yogurt memiliki rasa cream
dan lainya. Hal tersebut dilakukan perusahaan / pabrik pembuatan yogurt
tersebut agar olahan yogurt tidak ketinggalan dari jenis olahan makanan
modern lainya dan untuk mengikuti trend perkembangan zaman
2. Aroma yogurt. Pada umumnya memiliki aroma yang sama pada susu murni
umumnya, namun setelah difermentasikan aroma yogurt berubah menjadi
lebih menyengat tetapi tidak mengurangi aroma asli dari susu yang
digunakan, perubahan pada aroma tersebut terjadi karena lactobacillus
bulgaricus berperan sebagai memberi kontribusi terhadap flavor yogurt
melalui produksi asam laktat asetal dehid, asam asetat dan diasetil, dan
bersifat proteolik yang berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu
histidin dan glisin dan streptococcuys thermopilus dapat membentuk asam
sehingga menurunkan Ph dan sintetis asam format yang dapat menstimulasi
pertumbuhan lactobacillus bulgaricius.
3. Rasa yogurt. Pada umumnya yogurt yang baik memiliki rasa yang manis
dengan sedikit asam. Terbentuk nya asam terjadi karena ada nya proses
fermentasi yang dilakukan bakteri dengan cara menurunkan Jumlah Ph
pada susu dengan proses fermentasi laktosa atau gula susu oleh bakteri
yang berlangsung merupakan proses anaerobik. Proses anaerobik
merupakan proses yang terjadi tanpa adanya peran dari oksigen. Laktosa
termasuk gula majemuk yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Selama
prosesnya, enzim laktase dari bakteri akan memecah laktosa menjadi
komponen yang lebih sederhana. Pengolahan lanjutan dari glukosa dan
galaktosa memberikan hasil akhir asetaldehida dan asam laktat. Kedua
produk itulah yang dapat menurunkan pH susu sehingga menghasilkan rasa
asam dan getir. Tingkat pH yang rendah turut mempengaruhi protein susu
yang menyebabkan terjadinya pengentalan dan pengendapan. Inilah
mengapa yogurt memiliki bentuk dadih padat dengan cita rasa asam yang
khas. Namun dengan perkembangan zaman olahan yogurt telah memiliki
banyak varian rasa seperti stoberry, vanilla, dan cokelat,
4. Tekstur yogurt. Pada umumnya yogurt yang memiliki kualitas baik yaitu
yogurt yang memiliki tekstur yang lembut dan kental. Susu yang cair
menjadi kental melalui proses fermentasi yang dilakukan stater, namun
dalam pembuatan yogurt salah satu resiko nya yaitu yogurt tidak dapat
mengental dan berbentuk cair hal tersebut disebabkan oleh Waktu dan Suhu
Inkubasi Waktu yang digunakan untuk pemasakan yoghurt adalah 6-8 jam.
Waktu yang terlalu lama akan membuat yoghurt terasa sangat asam dan
waktu yang terlalu singkat akan membuat yoghurt tidak berasa asam,
tingkat ke asaman yogurt dipengaruhi beberapa lama dan kental olahan
yogurt tersebut, Tingkat kepanasan pada saat merebus susu murni tidak
boleh lebih dari 90° celcius dan Kualitas bahan dasar yogurt yang kurang
baik akan mempengaruhi hasil dari pembuatan yogurt termasuk kekentalan
pada yogurt.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, hasil yang diperoleh yaitu bahwa
dalam membuat yogurt yaitu adanya proses yang perlu diamati seperti
pemilihan kualitas bahan dasar yang baik, kesterilan atau kebersihan
barang yang digunakan, inkubasi dan pemanasan dalam waktu tertentu
serta membutuhkan bantuan mikroorganisme Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophiles dalam proses fermentasi yang dilakukan,
dalam percobaan ini juga saya mendapatkan kesimpulan setiap masing2
yogurt yang dihasilkan memiliki kualitas yang berbeda walaupun cara
prosedur pembuatan nya sama.
Dari hasil percobaan bahwa dalam membuat olahan yogurt memiliki
tingkat kegagalan yang cukup besar, seperti rasa yang terlalu asam, tekstur
yang cair, dan aroma yang tidak sedap, sesuai penuntun, jurnal dan hasil
percobaan kegagalan dalam pembuatan yogurt dapat dihindari dengan cara
pemilihan bahan baku yang berkualitas, waktu penyimpanan yang cukup,
pemanansan dengan waktu dan suhu yang sesuai, Jumlah Ph yang
diperlukan tidak boleh terlalu rendah dan kebersihan pada alat dan bahan
yang digunakan agar yogurt tidak terkontaminasi dengan bakteri lain.
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anindita, N.S., Soyi, D.S. 2017. Studi Kasus: Pengawasan Kualitas Pangan
Hewani Melalui Pengujian Kualitas Susu Sapi Yang Beredar di Kota
yogyakarta. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol. 19 Hal 96 – 105.
Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Biologi UMS :
Surakarta.
Ariati. 2018. Pengaruh Penambahan Susu Sapi terhadap Kadar Asam Laktat pada
Pembuatan Yoghurt Jagung Manis Oleh Streptococcus thermophiles dan
Lactobacilus bulgaricus. Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 3(2): 1-9
Intasari, R.A., Kusnadi, & J. Ningtyas, DW. 2014. Pengaruh Penambahan
Konsentrasi Susu Skim Dan Sukrosa Terhadap Karakteristik Minuman
Probiotik Sari Beras Merah. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3), 65-75
Jannah, A. M., Legowo, A. M.M., Pramono, A. M., Al-Baarri, A. N., dan Abduh,
B. M. 2014. Total bakteri asam laktat, pH, keasaman, citrasa dan
kesukaan yogurt drink dengan penambahan ekstrak buah belimbing.
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 3 (2) : 7-11.
Karakteristik Fisik dan Kimia Yoghurt – Kartikasari, dkk Jurnal Pangan dan
Agroindustri Vol. 2 No 4 p.239-248, Oktober 2014 )
Mohamed, A.G., A. F. Zayan, & Nadia, M. Shahein. 2014. Physiochemical and
sensory evaluation of yoghurt fortified with dietary fiber and phenolic
compounds. Life Science Journal, 816-822.
Paramitha, C. V. (2016). Proses Produksi Dan Pengawasan Mutu Yoghurt Pada
Cv. Cita Nasional Salatiga
Syainah, E., Novita, S., & Yanti, R. (2014). Kajian Pembuatan Yoghurt dari
Berbagai Jenis Susu dan Inkubasi yang Berbedaterhadap Mutu dan Daya
Terima. JurnalSkala Kesehatan, 5(1), 1–8.
Syainah, E., Novita, S., & Yanti, R. (2014). Kajian Pembuatan Yoghurt dari
Berbagai Jenis Susu dan Inkubasi yang Berbedaterhadap Mutu dan Daya
Terima. JurnalSkala Kesehatan, 5(1), 1–8.
Widagdha, Satriyananda. Dkk. 2015. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Pengaruh
Penambahan Sari Anggur (Vitis vinifera L.) dan Lama Fermentasi
Terhadapat Karakteristik Fisiko Kimia Yoghurt. Vol. 3 No.1.