PRAKTIKUM BIOPROSES
YOGURT
Oleh :
Kelompok 6
Ruben Aldi Wicaksono NIM : 123012
ii. Bahan
- Susu uht full cream 125 ml
- Plain yogurt 25 gram
- Susu bubuk 6,75 gram
- Yakult 30 ml
- Gula halus 7,5 gram
V. HASIL PRAKTIKUM
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu yoghurt, yoghurt merupakan minuman hasil
fermentasi susu oleh Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Pembuatan yoghurt diawali dengan memanaskan susu murni
kurang lebih selama 15 menit dengan menjaga agar suhu susu tetap diantara
80 c-90 c. Menurut Purbasari (2014) Pemanasan ini akan membunuh
mikroorganisme pencemar, menurunkan potensial redoks campuran tersebut,
dan menghasilkan faktor-faktor dan kondisi yang menguntungkan untuk
perkembangan bakteri yang dimasukkan sebagai inokulum. Pemanasan juga
menyebabkan denaturasi sifat protein dan perubahan menjadi kasein yang
memberi konsistensi yang lebih baik dan lebih seragam pada produk akhir.
Kemudian mengangkat susu dan mendinginkan sampai suhunya 45 c. Setelah
suhu susu menjadi 45 c kemudian mencampurkan yoghurt plan sesuai dengan
konsentrasi yang sudah ditetapkan pada tiap-tiap kelompok. Alasan kenapa
pemberian yoghurt plan atau starter dilakukan pada saat suhu susu 45 c
adalah karena Lactobacillus bulgaricus dapat tumbuh optimum pada suhu
tersebut. Setelah yoghurt plan dicampurkan kemudian aduk sampai homogen
lalu menginkubasi selama 24 jam didalam inkubator. Dari hasil pengamatan
dapat diketahui adanya perubahan bentuk menjadi gumpalan atau koagulasi
pada susu. Tekstur yang menggumpal diakibatkan oleh kegiatan enzim dan
terbentuknya asam. Widagdha (2015) memaparkan terjadinya koagulasi susu
selama inkubasi disebabkan menurunnya pH akibat aktivitas bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Pada mulanya
Streptococcus thermophillus yang menyebabkan penurunan pH hingga sekitar
5-5,5 dan selanjutnya pH menurun hingga 3,8 – 4,4 karena aktivitas
Lactobacillus bulgaricus (Widagdha, 2015).
VII. KESIMPULAN
Yoghurt merupakan minuman fermentasi dari susu oleh bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Pemberian yoghurt
plan atau starter dilakukan pada saat suhu susu 45 c karena Lactobacillus
bulgaricus dapat tumbuh optimum pada suhu tersebut. Lactobacillus
bulgaricus mengubah substrat menjadi asam, sisa-sisa asetaldehid, asam asetat
serta bahan-bahan volatil lainnya sehingga menimbulkan flavour yogurt yang
khas. Tekstur yang menggumpal pada yoghurt diakibatkan oleh kegiatan
enzim dan terbentuknya asam oleh Streptococcus thermophillus dan
Lactobacillus bulgaricus. Lama fermentasi mempengaruhi terhadap bau dan
rasa asam pada yoghurt. Adapun pada praktikum kali ini yogurt yang sudah
dibuat memiliki ciri – ciri sebagi berikut :
1. Memiliki tekstur kental,
2. Memiliki aroma susu dan tidak tengik,
3. Memiliki rasa asam yang khas.
Adapun ciri – ciri diatas merupakan ciri – ciri yogurt yang baik.