“YOGHURT”
DISUSUN OLEH
Setya Noer Pratiwi 1321700008
NAMA KELOMPOK I
Maulana Cipta Bagja 1321700001
Amelia Novita Devi 1321700005
Dewi Gusshantiningsih 1321700006
II. PENDAHULUAN
Yoghurt merupakan suatu jenis makanan hasil fermentasi susu oleh
mikroorganisme Streptococcus thermophilus dan Lactobaccillus
bulgarius. Produk ini kental menyerupai bubur dan mempunya flavour
yang sangat khas yang disebabkan oleh asam laktat. Astealdehide,asetoin
dan diassetil. Protein susu yang berupa casein digumpalkan oleh keadaan
keasaman dari asam laktat.
Secara tradisional yoghurt dibuat dari susu segar yang dipanaskan
cukup lama pada suhu cukup tinggi kira-kira 90°C selama 30 menit
dengan sebagai berikut :
1. Menguapkan sebagian air sehingga total padatan naik, akan tetapi
untuk yoghurt yang pada tidak cukup tanpa penambahan susu skim (
±3 %) untuk menaikkan berat kering yoghurt sehingga mempunyai
kosnistent yang baik.
2. Mendenaturasikan whey protein sehingga synerese setelah yoghurt
terbentuk terhindar. Karena whey protein yang telah terdenaturassi
akan menghambat proses pemisahan antara whey dan casein susu yang
sudah menggumpal akibat berada pada titik isoeketrisnya (pH 4,6-4,8)
dengan kata lain mempertahankan supaya konsistent yoghurt tetap
padat.
3. Mengelimer seluruh rekontaminasi yang ada pada susu selama proses
selama bakteri-bakteri yang berspora dan tahan asam. Bakteri yang
berspora dan bersifat thermophilik adalah Bacillus
stearotheermophilus.
3.2 Bahan
1. Susu segar dan susu pasterisasi
2. Susu skim
3. Yogurt komersial
IV. CARA KERJA
a. Pembuatan Yogurt
Dituangkan 500 ml susu segar pada beaker gelas yang sudah steril
Dipanaskan susu segar pada hot plate sampai suhu 90 °C selama 30
menit dan diaduk untuk tidak sampai mendidih
Diturunkan suhu susu sampai 45°C
Ditambahkan inokulasi dengan menggunakan yogurht komersial
Difermentasi pada suhu 45°C di inkubator selama 8 jam tepat
Dipindahkan ke lemari pendingin
b. pH Yogurt
Ditimbang 25 gram yogurt
Ditambahkan 25 ml aquadest dan dihomogen
Dicek kadar pH dengan indicator kertas pH
c. Total Asam
Ditimbang 10 gram yogurt
Ditambahkan 25 ml aquadest dan dipanaskan sebentar
Ditetaskan indicator PP
Dititrasi dengan NaOH 0,1 N
V. DATA PERHITUNGAN DAN PENGAMATAN
Rasa : Hambar
Warna : Cream
Aroma : Yogurt
Kekentalan : Kental
pH : 5
Bobot kosong : 66,724 gram
Bobot sampel : 25,073 gram
Total Asam
Bobot kosong : 67,191 gram
Bobot sampel : 10,039 gram
Volume titrasi : 7,3 ml
As. Laktat =
= 0,65 %
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum fermentasi ini untuk mempelajari cara pembuatan
yoghurt dengan biakan Streptococcus thermophilus dan Lactobaccillus
bulgarius.
Yogurt dapat didefinisikan sebagai jenis produk susu terkoagulasi
yang diperoleh dari fermentasi asam laktat tertentu melalui aktivitas
Streptococcus thermophilus dan Lactobaccillus bulgarius.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan yogurt
diantaranya adalah susu segar sebagai bahan utama pembuatan yogurt dan
sebagai sumber laktosa yang akan diubah menjadi asam laktat oleh bakteri
asam laktat. Susu skim berfungsi untuk mempertinggi kandungan bahan
kering tanpa lemak agar tekstur dan konsistensi yogurt meningkat dan
untuk menambah nilai gizi dari yogurt. Starter berupa bakter asam laktat
berfungsi untuk merubah laktosa pada susu menjadi asam laktat.
Fungsi perlakuan dalam pembuatan yogurt diantaranya adalah
pasteurisasi untuk membunuh mikroorganisme patogen dan perusak yang
ada pada susu, mengurangi populasi bakteri dalam susu, mempertinggi dan
memperpanjang umur simpan dan untuk menginaktifasi enzim-enzim yang
dapat mempercepat kerusakan susu seperti fosfatase dan katalase.
Pengukuran volume awal bertujuan untuk mengukur volume awal dari
susu yang akan difermentasi. Pendinginan hingga suhu 45 °C selama 30
menit bertujuan untuk memberikan kondisi yang optimum bagi
pertumbuhan bakteri starter. Selanjutnya proses inokulasi dengan
penambahan yogurt komersial yang mengandung Streptococcus
thermophilus dan Lactobaccillus bulgarius yang bertujuan untuk
membentuk asam yang lebih cepat jumlah asam laktat yang diproduksi
lebih banyak, konsistensi koagulum dan intensitas cita rasa (flavor) lebih
baik. Kemudia dimasukkan kedalam inkubator untuk proses fermentasso
dengan suhu 40-45°C selama 8 jam untuk memfermentasi bahan sehingga
didapatkan susu yang mengandung asam laktat hasil fermentasi laktosa
oleh bakteri asam laktat. Kemudian diukur volume untuk mengetahui
volume hasil akhir produk sehingga didapatkan % produknya.
Yogurt dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri
Streptococcus thermophilus dan Lactobaccillus bulgarius yang dapat
menguraikan gula susu (laktosa) menjadi asam laktat. Adanya asam lakta
ini menyebabkan yogurt berasa asam. Aroma yang spesifik dari yogurt
terdiri dari komponen komponen karbonil dengan diacetil dan acetalhid
yang dominan.
Streptococcus thermophilus merupakan bakteri gram positif yang
bersifat anaerob yang dalam proses fermentasinya menghasilkan lebih dari
85 % asam laktat. Suhu optimumna sekitar 37-42 °C dengan pH optimum
6,5 tidak tumbuh pada 10 °C tidak tahan pada konsentrasi garam.
Streptococcus thermophilus banyak digunakan pada pembuatan keju,
fermentasi makanan. Streptococcus thermophilus memiliki peran sebagai
probiotik, mengurangi gejala intoleransi laktosa dan gangguan
gastrointestinal lainnya.
Sedangkan Lactobaccillus bulgarius bakteri yang membantu
dalam proses fermentasi yogurt. Bakteri ini mengubah laktosa menjadi
asam laktat. Lactobaccillus bulgarius tergolong bakteri mesofilik dengan
kisaran suhu optimum 34-45 °C tidak tumbuh pada pH di atas 6. Asam ini
sekaligus dapat mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa sehingga
orang yang toleran terhadap susu murni dapat mengkonsumsi yogurt tanpa
mendapat masalah.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan didapatkan
yogurt hasill uji organoleptik memenuhi syarat mutu SNI 01-2981-1992
yaitu kriteria yogurt dengan kualitas baik memiliki aroma khas yogurt,
rasa yang asam dan tekstur cairan yang kental atau semi padat. pH yang
didapatkan 5 dan didapatkan total asam dari hasil perhitungan yang
terdapat di yogurt tersebut sebesar 0,65 %
VII. KESIMPULAN
Yogurt merupakan hasil pengolahan susu yang telah
diinokulasikan dengan bakteri. Bakteri yang digunakan merupakan bakteri
campuran antara Streptococcus thermophilus dan Lactobaccillus
bulgarius. Bakteri ini akan memicu proses fermentasi dari susu mengubah
laktosa menjadi asam laktat fermentasi berlangsung dalam keadaan
anaerob.
DAFTAR PUSTAKA