Pembuatan Yoghurt
Disusun Oleh:
Kelompok B
Anggota Kelompok: NIM
1. Nani Baidinah 150210103070
2. Reny Dwi Irfiana 150210103071
3. Violetta Firdaus Arindasari 150210103072
4. Angki Tri Agustina 150210103073
5. Saiful Nizzam 150210103085
Mikrobiologi B
II. Tujuan:
II.1Untuk mengetahui mekanisme pembuatan yoghurt yang benar.
II.2Menjelaskan suhu yang baik untuk membuat yoghurt.
3.1.1 Alat
a. Kompor Listrik
b. Beaker Glass
c. Pengaduk kayu
d. Panci
e. Sendok
f. Gelas Plastik dan cup sealer
g. Pisau
h. Plastik kg
i. Karet gelang
j. Inkubator
k. Termometer
3.1.2 Bahan
V. Pembahasan
VI.1 Kesimpulan
1. Pembuatan yogurt yang pertama adalah proses pemanasan yang
menyebabkan terjadinya denaturasi protein dalam makanan
sehingga lebih mudah dihidrolisis. Kemudian susu sapi segar
dipasteurisasi bertujuan untuk mematikan mikroba yang kurang
menguntungkan dan meningkatkan nilai cerna proteinnya.
Selanjutnya, pada proses penanmbahan bakteri starter tidak
dilakukan sebelum atau ketika susu sapi segar dipasteurisasi tetapi
setelah susu dipasteurisasi dan diturunkan suhunya menjadi sekitar
45oC.
2. Protein yang telah terdenaturasi akan lebih mudah dihidrolisis
dengan menggunakan enzim tripsin, khimotripsin, dan peptidase
mempunyai nilai cerna sebesar 80,42% dan susu yang telah
dipasteurisasi pada suhu 75oC mempunyai nilai cerna sebesar
80,81%(Carbonaro et.al., 1996). Tetapi pada praktikum suhu yang
digunakan ketika susu sapi segar dipanaskan atau dipasteurisasi
adalah 80oC, hanya berbeda 5oC yang tidak berpegaruh dalam
komposisi kimianya.
VI.2 Saran
Saran yang ingin disampaikan dalam praktikum pembuatan yogurt
adalah untuk mekanisme pembuatan yagurt lebih diperhatikan lagi
agar hasil yang didapatkan sesuai dengan prosedur serta lebih
memperhatikan lagi kesterilan dalam pembuatannya agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri lain yang dapat membahayakan karena ini
untuk bahan yang dapat dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Helferich,W., dan D. Westhoff. 1990. All About Yoghurt. New York: Prentice-
Hall, Inc.
Hidayat, I.R. 2013. Total Bakteri Asam Laktat, Nilai Ph Dan Sifat Organoleptik
Drink Yoghurt Dari Susu Sapi Yang Diperkaya Dengan Ekstrak Buah
Mangga. Animal Agriculture Journal Vol 2 (1):10-23
Jannah, A. M. 2014. Kombinasi susu dengan air kelapa pada proses pembuatan
drink yoghurt terhadap kadar bahan kering, kekentalan, dan pH. Jurnal
Teknologi Pangan Vol 3(3):44-57
Jumadi, Oslan. 2015 Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Makassar : Jurusan
Biologi FMIPA UNM press
Rahman, A., S. Fardiaz dkk. 1992. Teknologi Fermentasi Susu. Bogor: IPB.
Sunarlim, Roswita. 2009. Potensi Lactobacillus sp. Asal dari Dadih Sebagai
Strater pada Pembuatan Susu Fermentasi Khas Indonesia. Buletin
Teknologi Pascapanen Pertanian Vol 5(1):67-79
Tamime, A.Y dan R.K. Robinson. 1995. Yoghurt Science and Technology. New
York: Pergamon Press.
Yusmarini. 2016. Perubahan Nilai Cerna dan Fraksi Protein pada Susu Kedelai
dalam Proses Pembuatan Soygurt. Agritech Vol 21(3):122-139.