Anda di halaman 1dari 61

Rezky Astiniasari (H3114078)

Viki Hendi K (H3114097)

Wahyuningtyas PN (H3114100)
SEJARAH
• PT. Dzakya Tirta Utama merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang
industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). PT Dzakya Tirta Utama berdiri pada tahun 2001 oleh
Bapak Yusuf di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah dengan izin usaha nomor :
1.959.248.4.526. dan mempunyai merk dagang Dzakya yang telah dipatenkan. Pemberian nama
Dzakya diambil dari bahasa Arab yang mempunyai arti bening, bersih dan jernih.

• PT Dzakiya Tirta Utama pada awalnya hanya memproduksi air kemasan galon 19 liter pada akhir
tahun 2001, kemudian melakukan pengembangan produk dengan memproduksi air minum dalam
kemasan cup 220 ml. Berdasarkan tuntutan pasar dan kondisi persaingan yang ada, air minum
kemasan cup 220 ml disesuaikan ukurannya sesuai dengan permintaan pasar menjadi air minum
kemasan cup 240 ml. Pada tahun 2004, PT Dzakiya Tirta Utama juga melakukan pengembangan
produk dengan memproduksi air minum kemasan botol.
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
• Visi
Unit produksi air minum dalam kemasan PT Dzakiya Tirta Utama diharapkan menjadi
unit usaha yang dapat berkembang dengan pesat berdasarkan pada terobosan dibidang
teknologi dan manajemen untuk menjadi sebuah unit produksi yang handal dengan
didukung oleh suatu sumber daya manusia yang berkualitas.
• Misi
Unit produksi air minum dalam kemasan didirikan dengan misi untuk menciptakan
kegiatan usaha yang dapat menjadi tulang punggung bagi pembardayaan ekonomi umat
dengan menciptakan unit usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja baru serta
menjadi unit usaha yang dapat memberikan keuntungan yang baik bagi perusahaan.
• Tujuan
Tujuan pendirian PT Dzakiya Tirta Utama adalah membangun bisnis air minum dalam
kemasan yang dapat menggali dan mengedepankan potensi masyarakat dalam
peningkatan ekonomi umat.
Lokasi Perusahaan Dzakiya Tirta Utama

• PT. Dzakiya Tirta Utama terletak


di Jalan Raya Solo-Tawangmangu
Km 33, Paket Gerdu,
Karangpandan, Karanganyar,
Jawa Tengah, Indonesia.

• PT. Dzakya Tirta Utama


menempati areal tanah seluas ±
900 m2.
Struktur Organisasi
PT. Dzakiya Tirta Utama
Ketenagakerjaan

• Usia 20-50 tahun

• Jumlah 40 orang

• Digolongkan menjadi 2, yaitu karyawan tetap dan tenaga kerja lepas

• Penghasilan (sistem pengupahan bulanan, dan harian)

• Pendidikan (SLTP, SLTA, D3, S1 hingga S2)

• Jam kerja (08.00-16.00)


Penyediaan Bahan
• Bahan utama yaitu air baku yang berasal dari sumber mata air yang
berada di kaki pegunungan Tawangmangu, Karanganyar, yang berjarak 7
km dari lokasi perusahaan.

• Bahan tambahan adalah botol plastik, tutup botol, kardus, dan label.
PROSES PRODUKSI
Bahan baku utama dalam proses pembuatan AMDK di PT. Dzakya Tirta Utama yaitu air baku yang berasal dari sumber mata air
pegunungan Tawangmangu, yang berjarak sekitar 7 km dari lokasi perusahaan. Air baku dari sumber mata air dipasok oleh pipa-
pipa PDAM ke bak penampungan PT. Dzakya Tirta Utama.

1. Pengendapan dalam ground reservoir

Ground reservoir ini berbentuk seperti kolam renang dengan bagian atas ditutup rapat dengan kapasitas 50 m3.
Pada tahap ini bertujuan mengendapkan tanah atau pasir halus pada air dan kotoran-kotoran lain yang mungkin
saja terbawa dari sumber mata air yang dapat mempengaruhi kualitas dari air baku. Kondisi yang di syaratkan
oleh PT Dzakya Tirta Utama dalam tahapan pengendapan air baku dalam ground reservoir antara lain
pengendapan dalam ground reservoir minimal 12 jam sebelum diproses lebih lanjut dan maksimal enam hari
pengendapan, ground reservoir dalam keadaan tertutup rapat dan tidak tembus cahaya serta ground reservoir
dalam keadaan bersih
2. Pemecahan dengan Static Mixer

Setelah air baku disimpan dan diendapkan dalam bak penampung (ground reservoir), kemudian air baku akan dialirkan menuju
static mixer. Pemasukan bahan kedalam static mixer pada pembuatan AMDK bertujuan untuk menghancurkan bakteri yang
mungkin masih bergerombol. Kondisi yang dipersyaratkan oleh PT Dzakya Tirta Utama dalam tahapan proses ini adalah tabung
static mixer dalam keadaan bersih dan kumparan didalam static mixer bekerja memutar sempurna 360o sehingga mampu
memecah padatan tersuspensi (termasuk kumpulan bakteri) guna mempermudah proses inaktivasi pada tahapan desinfeksi dan
proses pemecahan dalam tabung static mixer disyaratkan selama 15 detik untuk satu kali proses.

3. Penyaringan dengan High Rate Sand Filter

Dalam tangki high rate sand filter air baku akan disaring dari pertikel-pertikel besar yang ikut bersama air baku seperti daun-daun
kecil, semut dan lain-lain. Dalam tahapan ini PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan bahwa dalam filtrasi dengan high rate sand
filter menggunakan tekanan 50 Psi dimana air akan mengalir dengan baik dan high rate sand filter dalam kondisi tidak ada
kotoran yang menyumbat

4. Penginjeksian Ozon (Desinfeksi I)

PT Dzakya Tirta Utama menggunakan injeksi dengan ozon sebanyak 2 ppm, ozon ini difungsikan sebagai desinfektan yang akan
membunuh mikroba yang berasal dari sumber air dan juga dapat memberikan rasa segar pada air minum. PT Dzakya Tirta Utama
mensyaratkan kondisi pada saat proses desinfeksi dengan ozon yaitu ozon yang akan diinjeksikan sebesar 2 ppm dan ozon terus
bekerja menginjeksi air baku selama air baku mengalir disepanjang pipa injeksi ozon.
5. Penghomogenisasian dengan Kontaktor
Setelah melalui tahap penginjeksian ozon, air akan dialirkan ke dalam contaktor. Pada tahap ini bertujuan untuk
menghomogenisasi air dengan ozon sehingga dapat tercampur sempurna. Dalam hal ini PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan
kondisi pada saat proses homogenisasi dengan contactor yaitu kumparan didalam tabung contactor memutar sempurna 360o
selama 5 detik dengan aliran air keatas untuk menuju tangki storage tank selain itu juga mensyaratkan contactor dalam keadaan
bersih.

6. Penyinaran Ultra Violet Lamp (Desinfeksi II)


PT Dzakya Tirta Utama menggunakan penyinaran lampu uv untuk desinfeksi dengan menggunaan panjang gelombang 254 nm.
Dalam tahapan desinfeksi II ini PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan bahwa bahwa penyinaran ultra violet lamp dengan panjang
gelombang 254 nm, lampu UV masih dalam kondisi bekerja maksimum atau belum kadaluarsa, dan lampu UV menyala seiring air
baku mengalir.

7. Penampungan Strorage Tank – PE (Optimalisasi Ozon)

Pada tahap penampungan air baku dalam storage tank bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi dari ozon sebagai desinfektan.
Dalam tangki PE, air baku disimpan agar ozon yang telah diinjeksi dapat terurai dan bekerja optimal. PT Dzakya Tirta Utama
dalam tahapan penampungan dalam storage tank-PE (optimalisasi ozon) mensyaratkan bahwa kondisi dalam tahapan ini antara
lain penampungan dalam storage tank minimal 12 jam dan maksimal 6 hari penampungan, penampung storage tank dalam
keadaan tertutup rapat dan dalam keadaan bersih
8. Penyaringan dengan Multi Media Filter

Penyaringan dengan multi media filter merupakan proses filtrasi yang dilakukan untuk mereduksi padatan atau endapan yang ada
di dalam air baku dengan ukuran 20-15 mikron. Multi media filter adalah alat yang yang berbentuk tabung yang didalamnya
terdapat lapisan-lapisan batu untuk menjernihkan air yang terdiri dari susunan gravel, granit, antrasit, dan sand filter. PT Dzakay
Tirta Utama mensyaratkan kondisi dalam tahap ini antara lain proses filtrasi dilakukan dengan tekanan 30 Psi, batu-batu yang
digunakan untuk menjernihkan dalam kondisi bersih serta tabung multi media filter dalam keadaan tertutup rapat agar tidak ada
kontaminasi yang dapat mempegaruhi kualitas produk

9. Penyaringan dengan Activated Karbon Filter

Penyaringan dengan activated carbon filter dilakukan untuk menghilangkan warna, rasa dan bau yang tidak diinginkan. Kondisi
yang di Persyaratkan oleh PT Dzakya Tirta Utama bahwa dalam tahapan proses penyaringan dengan activated carbon filter antara
lain carbon filter dan tabung activated carbon filter dalam keadaan bersih, tekanan pada mesin bekerja pada tekanan 30 Psi, dan
tabung dalam keadaan tertutup rapat agar tidak ada kontaminasi yang dapat mempegaruhi kualitas produk.

10. Penyaringan dengan Mikro Filter 10 Mikron, 5 Mikron dan 1 Mikron


Tahap penyaringan micro filter atau cartrige filter ini dilakukan untuk menyaring partikel yang sangat kecil yang tidak terlarut
didalam air (suspended solid) yang masih lolos pada saringan pasir silika sehingga didapatkan air yang benar-benar dalam kondisi
jernih. Pada tahapan proses ini PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan dalam tahapan proses ini menggunakan tekanan 30 Psi,
filter yang digunakan untuk proses filtrasi berukuran 10 mikron 5 mikron dan 1 mikron, dan tabung catridge filter harus dalam
keadaan tertutup rapat dan bersih untuk mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan
11. Penyinaran Ultra Violet Lamp (Desinfeksi III)

Penyinaran dilakukan untuk mengoptimalkan desinfeksi air sehingga setelah proses tahap ini diharapkan air sudah layak untuk
dikonsumsi. PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan bahwa dalam tahapan ini penyinaran UV dilakukan dengan menggunaan
panjang gelombang 254 nm, lampu UV masih dalam kondisi bekerja maksimum atau belum kadaluarsa, dan lampu UV menyala
seiring air baku mengalir

12. Penampungan dalam Product Tank.

Air yang telah mengalami proses filtrasi maupun disenfeksi dan sudah layak konsumsi akan ditampung pada product tank. Air
pada product tank akan dialirkan menuju mesin pengisian galon dan akan diproses lebih lanjut untuk kemasan cup dan botol. PT
Dzakya Tirta Utama mensyaratkan bahwa pada tahapan penampungan ini product tank harus dalam keadaan tertutup rapat dan
bersih. Dalam tahap penampungan ini air sudah dapat diproses lebih lanjut tanpa perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu

13. Penyaringan dengan Mikro Filter 0,5 Mikron Dan 0,1 Mikron

Proses penyaringan dengan mikro filter 0,5 mikron dan 0,1 mikron ini ukuran filternya lebih kecil dibandingkan dengan
penyaringan sebelumnya. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menyaring partikel halus dengan ukuran 0,5 mikron dan 0,1
mikron sehingga akan dihasilkan air yang benar-benar jernih. PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan kondisi dalam tahapan ini
bahwa dalam tahapan proses ini penyaringan dilakukan dengan menggunakan tekanan 30 Psi, filter yang digunakan untuk proses
filtrasi berukuran 0,5 mikron 0,1 mikron dan tabung catridge filter harus dalam keadaan tertutup rapat dan bersih untuk
mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.
14. Penginjeksian dengan Ozon (Desinfeksi IV)

Desinfeksi dengan ozon untuk kedua kalinya guna memastikan air dalam kondisi steril dan bebas kontaminan sehingga aman
dikonsumsi. PT Dzakya Tirta Utama mensyaratkan kondisi dalam tahapan ini ozon yang digunakan yaitu sebesar 0,3 ppm serta
kondisi lain yang disyaratkan pada tahapan ini yaitu ozon terus bekerja menginjeksi air baku selama air baku mengalir
disepanjang pipa injeksi ozon

15. Penampungan dalam Upper Tank (Optimalisasi Ozon)

Penampungan dalam upper tank difungsikan untuk mengoptimalkan kerja ozon dalam proses desinfeksi. PT Dzakya Tirta Utama
mensyaratkan kondisi pada tahap ini antara lain proses penampungan untuk optimalisasi kerja ozon minimal 12 jam dan
maksimal 6 hari serta kondisi upper tank harus tertutup dan bersih tidak ada kotoran

16. Pengisian (filling)

Mesin yang digunakan untuk proses ini yaitu merk Vinc Tech. Mesin yang digunakan memiliki kapasitas 50.000 botol/jam. PT
Dzakya Tirta Utama mensyaratkan kondisi pada tahap pengisian bahwa botol dalam kondisi bersih dan terisi sesuai kemasan
dengan terdapat hand space pada kemasan. Selama proses pengisian kondisi yang disyaratkan dalam ruangan filling adalah AC
dan lampu UV dalam kondisi menyala.
17. Pengemasan dan Labelling Air Minum

Setelah botol terisi atau telah selesai filling maka akan berjalan melalui roller conveyor dan dilakukan tindakan labelling,
pencetakan kode produksi dan tanggal kadaluarsa. Pada tahap labelling dan pengemasan yang kondisi yang disyaratkan oleh PT
Dzakya Tirta Utama bahwa pada tahapan labelling tulisan harus jelas terutama kode produksi dan tanggal kadaluarsa serta
pemasangan label dengan benar tidak terbalik. Proses terakhir sebelum produk dipasarkan adalah dilakukan tahap pengemasan
sekunder (packing). Pengemasan AMDK botol dilakukan dengan memasukkan botol ke dalam kardus. Dalam satu kardus berisi 24
botol yang kemudian disusun dalam pallet yang terbuat dari kayu untuk disimpan ke gudang sebelum produk dipasarkan.
Spesifikasi Produk Akhir
Mutu air produk yamg ditawarkan kepada konsumen adalah air dengan
kandungan bahan TDS (Total Dissolved Solid) 0,8 mg/I dan memiliki pH 6,82 serta
melalui berbagai tahapan sterilisasi seperti filtrasi dan desinfeksi dimana
menghasilkan produk yang hasilnya negative untuk semua jenis bakteri.

Produk Akhir
Penanganan Produk Akhir

Produk akhir ini dikemas dalam botol berbahan platik PET (Polyethylene
Terephthalate). PET dengan kode1 ini pemakaiannya hanya boleh satu kali karena
saat pemakaian yang kedua kali dan seterusnya, apalagi bila digunakan untuk
menyimpan air panas, lapisan polimer pada botol akan meleleh dan
mengeluarkan zat yang bersifat karsinogenik (menyebabkan penyakit kanker).
Ruang Filling

Ruang Pengepakan :
Sanitasi Ruang Produksi 1. Lantai
2. Dinding
3. Atap
4. Pencahayaan

Sanitasi Sanitasi Mesin

Sanitasi Pekerja

-Karyawan harus mencuci tangan dengan cairan sanitizer sebelum dan setelah melakukan semua kegiatan yang
berhubungan dengan proses produksi
-Sebelum masuk ke ruang produksi (filling) karyawan harus mengenakan seragam yang ditentukan, mulai dari seragam
tertutup, masker, penutup kepala, sarung tangan dann sepatu boot
-Untuk para pekerja yang bekerja di departemen Quality Control harus mengenakan jas lab dan sandal kusus
- Karyawan di ruang produksi tidak diperbolehkan mengenakan jam tangan dan perhiasan serta tidak boleh merokok
Limbah Perusahaan

Limbah yang dihasilkan di PT. Dzakya Tirta Utama berupa air baku yang siap dikonsumsi yang digunakan untuk mencuci
botol pada waktu filling, tutup botol yang rusak dan kardus yang telah rusak. Sanitasi limbah di PT. Dzakya Tirta Utama
meliputi limbah padat dan juga limbah cair. Untuk limbah padat dari proses produksi AMDK di PT. Dzakya Tirta Utama
berupa tutup botol dan kardus yang tidak lolos sortasi, setelah dirusak kemudian dikumpulkan untuk dijual kepada pegepul
atau rongsokan untuk kemudian di daur ulang. Adapun limbah cair dari proses produksi AMDK di PT. Dzakya Tirta Utama
berupa air baku yang siap dikonsumsi yang digunakan untuk mencuci botol. Penanganannya berupa air dialirkan melalui
pipa ke saluran pembuangan kemudian dialirkan ke selokan.
Pengendalian dan Pengawasan Mutu Proses Produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
1. Pengendapan dalam ground reservoir
Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 Pengendapan dalam ground reservoir  Pembersihan setiap satu minggu sekali,


minimal 12 jam dan maksimal enam hari  menutup rapat ground reservoir dengan penutup khusus yang terbuat dari besi
pengendapan,  memastikan tidak ada celah pada bagian tertentu, apabila terdapat celah pada maka
 ground reservoir dalam keadaan tertutup dilakukan upaya perbaikkan
rapat dan tidak tembus cahaya  Memastikan bahwa air baku yang telah diendapkan minimal 12 jam dan maksimal 6 hari
 ground reservoir dalam keadaan bersih pengendapan, apabila lebih dari 6 hari air baku akan dibuang atau tidak diproses
 disediakannya dokumen check list air baku mulai masuk ke ground reservoir dan air keluar
dari ground reservoir serta keterangan kapan air harus dibuang.
Pengawasan Mutu  disediakannya catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi
kondisi terakhir setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan
Pengecekan dokumen kegiatan pembersihan
ground reservoir
pengecekan ke lokasi bahwa penampung Evaluasi Mutu
ground reservoir dalam keadaan tertutup
rapat yang dilakukan setiap hari sebelum
produksi dan setelah produksi, serta
pengecekan dokumen check list waktu
penggunaan air baku mulai diproses lebih
lanjut setelah diendapkan
PEMASARAN

Pemasaran adalah proses sosial dan


PT Dzakiya Tirta Utama dalam memasarkan hasil produksinya mempunyai daerah
manajerial dimana individu dan pemasaran yang cukup luas, diantaranya Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri,
kelompok mendapatkan kebutuhan Polokarto, Klaten, Boyolali, dan Jogja. Untuk memasarkan hasil produksinya, perusahaan
menggunakan saluran distribusi langsung dan tidak langsung, artinya distribusi barang dari
dan keinginan mereka dengan
produsen langsung kepada konsumen dan dari produsen ke konsumen lewat penyalur
menciptakan, menawarkan dan
terlebih dahulu.
bertukar sesuatu yang bernilai satu Berikut ini harga produk Air Minum Dalam Kemasan Merk dagang Dzakya, sebagai berikut :

sama lain. Manajemen pemasaran a. Kemasan galon 19 liter


Harga galon : Rp. 35.000,-
yang bagus akan meningkatkan profit
Harga air (refiil) : Rp. 13.500,-
perusahaan. Adapun tujuan dari b. Kemasan Cup 240 ml (48 cup)
pemasaran adalah mengenal dan Harga grosir / toko : Rp. 17.500,-
Harga ritel : Rp. 19.000,-
memahami pelanggan sedemikian
c. Kemasan Botol 600 ml (24 botol)
rupa sehingga produk cocok
Harga grosir / toko : Rp. 24.000,-
dengannya dan dapat terjual dengan Harga tersebut diatas sewaktu-waktu dapat berubah.

sendirinya.
LAY OUT
-Proses produksi-

Ground resevoir, pompa cast iron, static mixer, high rate sand
filter, injeksi ozon, contactor, lampu UV, Storange Tank, Pump SS,
generator ozon, multi media filter, actived carbon filter, dan big
house catridge, Product Tank, Upper Tank

ALAT DAN MESIN


-Proses Filling-

conveyor in, rinser, filler, elevator, capper, cap, conveyor out,


main drive, counter, dan motor penggerak, Visual Control,
Mesin Penembak Gas, Heat Shrink Tunnel, Citronix Printer,
Laser Barcode dan Expired Date, Mesin Pengemasan Hualian
2. Pemecahan dengan Static Mixer
Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu
 Tabung static mixer dalam keadaan bersih dan
 kumparan didalam static mixer bekerja memutar  Pengecekan kumparan static mixer secara berkala setiap dua bulan sekali, jika
sempurna 360o tidak sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan maka kumparan diganti
 proses pemecahan dalam tabung static mixer
disyaratkan selama 15 detik untuk satu kali proses.  pembersihan tabung static mixer setiap satu minggu sekali
 Penyediaan dokumen check list yang berisi tetang kondisi kebersihan dari tabung
Pengawasan Mutu static mixer yang diharus diisi setiap dilakukan pembersiahan yang berisi kondisi

 Pengecekan dokumen kondisi mesin static mixer terakhir static mixer setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan
apakah mesin masih dalam keadaan baik atau perlu  Selain itu juga melakukan pengaturan kontrol mesin agar bekerja memutar selama
dilakukan perbaikan,
 Pengecekan dokumen check list kegiatan pembersihan 15 detik untuk satu kali proses
tabung static mixer yang dilakukan setiap seminggu
sekali, Evaluasi Mutu
 Pengecekan monitor kerja mesin bahwa mesin sudah
diatur untuk berputar 15 detik setiap satu kali proses.
3. Penyaringan dengan High Rate Sand Filter

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 Filtrasi dengan high rate sand filter menggunakan  pengecekan tekanan yang bekerja pada high rate sand filter,
tekanan 50 Psi  pembersihan alat setiap satu minggu sekali.
 high rate sand filter dalam kondisi tidak ada kotoran
yang menyumbat  disediakannya catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan
yang berisi kondisi terakhir high rate sand filter setelah proses pembersihan dan
Pengawasan Mutu
tanggal pembersihan
 pengontrolan selama proses produksi mesin  Apabila tekanan yang bekerja pada mesin tidak sesuai dengan kondisi yang
dikontrol tekanannya yaitu sebesar 50 Psi yang dipersyaratkan maka dilakukan pengantian filter pada mesin high rate sand filter.
ditunjukkan pada jarum petunjuk yang berada pada
bagian atas high rate sand filter Evaluasi Mutu
 melakukan pengecekan check list kegiatan backwash
alat yang dilakukan setiap satu minggu sekali.
4. Penginjeksian Ozon (Desinfeksi I)
Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 ozon yang akan diinjeksikan sebesar 2 ppm  mengatur kontrol generator ozon agar ozon yang dinjeksikan sebanyak 2 ppm selama 15
selama 15 menit dengan debit air yang menit dengan debit air yang mengalir 250 L/min
mengalir 250 L/min  setiap satu bulan sekali dilakukan pengecekan mesin atau kalibrasi mesin sehingga ozon
 ozon terus bekerja menginjeksi air baku yang diinjeksikan tidak lebih maupun tidak kurang
selama air baku mengalir disepanjang pipa  mengontrol kerja generator ozon dalam menginjeksi ozon agar selama air mengalir ozon
injeksi ozon. juga mengalir.
 Apabila ozon yang diinjeksikan tidak sesuai dengan syarat kadar yang telah ditentukan
maka air baku tidak akan diproses lebih lanjut dan dilakukan pengantian mesin injeksi
ozon yang baru atau generator ozon yang digunakan.
Pengawasan Mutu

 mengecek layar pada generator ozon untuk


memastikan bahwa kontrol pada alat
generator menunjukkan besarnya ozon yang Evaluasi Mutu
diinjeksikan sebesar 2 ppm selama 15 menit
dengan debit air yang mengalir 250 L/min
 pengecekan dokumen jadwal kalibrasi mesin
yang telah dilakukan setiap satu bulan sekali.
 memastikan atau mengecek bahwa alat
generator ozon dalam posisi on saat air
mengalir
5. Penghomogenisasian dengan Contactor

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 kumparan didalam tabung contactor memutar


 pengecekan kumparan contactor secara berkala setiap satu bulan sekali.
sempurna 360o selama 5 detik dengan aliran air
 Apabila mesin tidak memutar sempurna 360o maka kumparan dalam contactor
keatas menuju tangki storage tank
diganti
 contactor dalam keadaan bersih
 pembersihan alat setiap satu minggu sekali
 Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang
Pengawasan Mutu berisi kondisi terakhir tabung contactor setelah proses pembersihan dan tanggal
pembersihan
 melakukan analisis dokumen pengecekan kumparan  mengontrol mesin agar bekerja memutar 360o selama 5 detik untuk satu kali
contactor yang dilakukan setiap satu bulan sekali proses.
serta
 pengecekan layar mesin bahwa mesin bekerja
memutar 360o selama 5 detik untuk satu kali proses Evaluasi Mutu
 pengecekan check list kegiatan backwash alat yang
dilakukan setiap satu minggu sekali.
6. Penyinaran Ultra Violet Lamp (Desinfeksi II)

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 penyinaran ultra violet lamp dengan panjang
gelombang 254 nm,  pengecekan masa hidup lampu UV yang hanya mempunyai masa hidup sekitar 9000
 lampu UV masih dalam kondisi bekerja maksimum jam sehingga harus dikontrol telah berapa lama digunakan.
atau belum kadaluarsa  memastikan lampu UV menyala saat proses produksi.
 lampu UV menyala seiring air baku mengalir  Apabila lampu tidak menyala atau mati serta masa kadaluarsa lampu habis maka
diganti dengan lampu UV yang baru
 Penyediaan catatan/dokumen yang harus diisi setiap selesai proses produksi tentang
Pengawasan Mutu penggunaan lampu UV selama sehari telah menyala berapa jam

 pengawasan dengan memastikan bahwa lampu UV


dalam keadaan ON dan lampu UV menyala
Evaluasi Mutu

 pengecekan dokumen check list lampu UV kira-kira


telah berapa lama digunakan serta
 mengecek dokumen barang (lampu UV) bahwa
lampu UV memiliki panjang gelombang 254 nm
7. Penampungan Strorage Tank – PE (Optimalisasi Ozon)
Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu
 penampungan dalam storage tank minimal 12 jam dan
 pembersihan setiap satu minggu sekali
maksimal 6 hari penampungan,
 Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan
 penampung storage tank dalam keadaan tertutup rapat
yang berisi kondisi terakhir storage tank setelah proses pembersihan dan
dan dalam keadaan bersih
Pengawasan Mutu tanggal pembersihan
 memastikan bahwa penutup pada storage tank benar-benar tertutup rapat.

 pengecekan dokumen kegiatan pembersihan storage  Penyediaan dokumen check list air baku mulai masuk ke storage tank-PE dan air
tank –PE tetang keadaan kebersihan tangki keluar dari storage tank-PE serta keterangan kapan air harus dibuang tidak

 pengecekan ke tempat tangki storage tank –PE bahwa diproses lebih lanjut

tangki storage tank –PE dalam keadaan tertutup rapat


Evaluasi Mutu
 pengecekan dokumen check list waktu penggunaan air
baku mulai diproses lebih lanjut setelah ditampung
dalam storage tank –PE
8. Penyaringan dengan Multi Media Filter

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendaliann Mutu


 pengontrolan tekanan agar stabil pada tekanan 30 Psi,
 proses filtrasi dilakukan dengan tekanan 30 Psi,  melakukan pengantian batu yang digunakan untuk filtrasi setiap satu bulan
 batu-batu yang digunakan dalam kondisi bersih sekali
 pembersihan mesin setiap satu minggu sekali
 tabung multi media filter dalam keadaan tertutup rapat  Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan
yang berisi kondisi terakhir tabung multi media filter setelah proses
pembersihan dan tanggal pembersihan.
 pengecekan kondisi penutup tabung multi media filter dalam keadaan benar-
Pengawasan Mutu benar tetutup.
 Apabila tekanan yang bekerja tidak sesuai dengan syarat yang telah ditentukan
 melihat layar bahwa tekanan bekerja sebesar 30 Psi maka dilakukan pengantian filtrasi yang baru
yang ditunjukkan pada jarum petunjuk pada bagian atas
mesin multi media filter, Evalusi Mutu
 pengecekan ke tempat mesin bahwa mesin dalam
keadaan tertutup rapat
 pengecekan check list kegiatan pembersihan alat yang
dilakukan setiap satu minggu sekali
 pengecekan dokumen kegiatan pengantian batu
penyaring pada mesin untuk mengetahui bahwa batu
benar-benar telah dilakukan pengantian secara periodik
setiap satu bulan sekali.
9. Penyaringan dengan Activated Karbon Filter

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 carbon filter dan tabung activated carbon filter  pengecekan tekanan yang bekerja pada mesin,
dalam keadaan bersih  melakukan pengantian carbon filter yang digunakan untuk filtrasi setiap satu bulan sekali
 tekanan pada mesin bekerja pada tekanan 30  pembersihan tabung setiap satu minggu sekali
Psi  pengecekan kondisi penutup tabung dalam keadaan benar-benar tetutup.
 tabung dalam keadaan tertutup rapat  Apabila tekanan tidak sesuai seperti yang disyaratkan maka dilakukan pengantian alat
yang baru
 Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi
kondisi terakhir tabung activated carbon filter setelah proses pembersihan dan tanggal
Pengawasan Mutu pembersihan.

 melihat layar indikator tekanan selama proses Evaluasi Mutu


produksi yaitu sebesar 30 Psi yang ditunjukkan
pada jarum petunjuk yang berada pada bagian
atas atas tabung
 melakukan pengecekan check list kegiatan
pembersihan alat yang dilakukan setiap satu
minggu sekali
 pengecekan dokumen kegiatan pengantian
carbon filter pada mesin untuk mengetahui
bahwa carbon filter benar-benar telah
dilakukan pengantian secara periodik setiap
satu bulan sekali
10. Penyaringan dengan Mikro Filter 10 Mikron, 5 Mikron dan 1 Mikron

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 menggunakan tekanan 30 Psi,  pengecekan tekanan yang bekerja pada micro filter
 filter yang digunakan berukuran 10 mikron 5
 pengantian filter setiap satu bulan sekali.
mikron dan 1 mikron
 tabung dalam keadaan tertutup rapat dan  pembersihan tabung penyaringan micro filter setiap satu minggu sekali
bersih
 disediakan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi
kondisi terakhir tabung setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan
Pengawasan Mutu
 pengecekan kondisi penutup tabung dalam keadaan benar-benar tetutup.
 pengontrolan layar bahwa tekanan sebesar  Apabila tekanan yang bekerja pada alat tidak sesuai seperti yang disyaratkan yaitu 30 Psi
30 Psi yang ditunjukkan pada jarum petunjuk
yang berada pada bagian atas tabung maka dilakukan pemeriksaan alat atau pengantian alat yang baru
 pengecekan check list kegiatan pembersihan
alat yang dilakukan setiap satu minggu Evaluasi Mutu
sekali.
 pengecekan dokumen barang bahwa filter
yang digunakan benar-benar berukuran 10
mikron 5 mikron dan 1 mikron
 pengecekan dokumen pengantian alat yang
dilakukan satu bulan sekali untuk
memastikan bahwa alat sudah diganti
sehingga mesin penyaring dapat bekerja
sesuai fungsinya
11. Penyinaran Ultra Violet Lamp (Desinfeksi III)

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 panjang gelombang 254 nm,  pengecekan masa hidup lampu UV yang mempunyai masa hidup sekitar 9000 jam
 lampu UV masih dalam kondisi bekerja  Penyediaan catatan/dokumen yang harus diisi setiap selesai proses produksi tentang
maksimum atau belum kadaluarsa penggunaan lampu UV selama sehari telah menyala berapa jam.
 lampu UV menyala seiring air baku  memastikan bahwa lampu UV menyala saat proses produksi.
mengalir  Apabila lampu tidak menyala serta masa kadaluarsa habis maka diganti dengan lampu UV
yang baru
Pengawasan Mutu

 selama proses produksi dengan


Evaluasi Mutu
memastikan bahwa lampu UV dalam
keadaan ON dan lampu UV menyala.
 pengecekan dokumen lampu UV kira-kira
telah berapa lama digunakan
 mengecek dokumen barang (lampu UV)
bahwa lampu UV memiliki panjang
gelombang 254 nm
12. Penampungan dalam Product Tank.

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

dalam keadaan tertutup rapat dan bersih. Dalam  melakukan pembersihan setiap satu minggu sekali
tahap penampungan ini air sudah dapat diproses  memastikan bahwa penutup pada product tank benar-benar tertutup
lebih lanjut tanpa perlu dilakukan pengendapan  Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi
terlebih dahulu kondisi terakhir product tank setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan.
 Apabila kondisi tidak sesuai yang disyaratkan seperti proses backwash yang masih
menyebabkan air kotor dalam penampungan maka air tidak diproses lebih lanjut dan
Pengawasan Mutu dilakukan pengecekan kondisi tangki atau dilakukan proses rinse/pembilasan pada
tangki
 pengecekan catatan check list kegiatan
pembersihan product tank Evaluasi Mutu
 pengecekan ke tempat tangki product tank
bahwa tangki product tank dalam keadaan
tertutup rapat
13. Penyaringan dengan Mikro Filter 0,5 Mikron Dan 0,1 Mikron
Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu
 menggunakan tekanan 30 Psi,  pengecekan tekanan yang bekerja pada mikro filter
 filter yang digunakan untuk proses filtrasi  pengantian filter yang digunakan setiap satu bulan sekali.
berukuran 0,5 mikron 0,1 mikron
 tabung catridge filter dalam keadaan tertutup  pembersihan tabung penyaringan mikro filter setiap satu minggu sekali
rapat dan bersih  pengecekan kondisi penutup tabung penyaringan mikro filter

Pengawasan Mutu  Apabila tekanan yang bekerja pada alat tidak sesuai seperti yang disyaratkan yaitu 30 Psi
maka dilakukan pemeriksaan alat atau pengantian alat yang baru.
 melakukan pengontrolan layar indikator  disediakan check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi kondisi
tekanan selama proses produksi sebesar terakhir tabung mikro filter setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan
30 Psi yang ditunjukkan pada jarum
petunjuk yang berada pada bagian atas Evaluasi Mutu
atas tabung
 pengecekan check list kegiatan
pembersihan alat yang dilakukan setiap
satu minggu sekali.
 pengecekan dokumen barang bahwa filter
yang digunakan benar-benar berukuran
0,5 mikron dan 0,1
 pengecekan dokumen penggantian alat
yang dilakukan setiap satu bulan sekali
14. Penginjeksian dengan Ozon (Desinfeksi IV)

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 ozon yang digunakan yaitu sebesar 0,3  mengatur kontrol generator ozon agar ozon yang dinjeksikan sebanyak 0,3 ppm
selama 15 menit dengan debit air yang mengalir 250 L/min.
ppm selama 15 menit dengan debit air  setiap satu bulan sekali dilakukan pengecekan mesin atau kalibrasi mesin
yang mengalir 250 L/min  mengontrol kerja generator ozon dalam menginjeksi ozon agar selama air
mengalir ozon juga mengalir.
 ozon terus bekerja menginjeksi air baku  Apabila ozon yang diinjeksikan tidak sesuai dengan syarat kadar yang telah
selama air baku mengalir disepanjang ditentukan maka air baku tidak akan diproses lebih lanjut dan dilakukan
pengantian mesin injeksi ozon yang baru.
pipa injeksi ozon.

Pengawasan Mutu Evaluasi Mutu

 mengecek layar pada generator ozon


untuk memastikan bahwa besarnya ozon
yang diinjeksikan pada air baku sebesar
0,3 ppm selama 15 menit dengan debit
air yang mengalir 250 L/min
 pengecekan dokumen jadwal kalibrasi
mesin yang telah dilakukan setiap satu
bulan sekali.
 mengecek bahwa alat generator ozon
dalam posisi on saat air mengalir
15. Penampungan dalam Upper Tank (Optimalisasi Ozon)

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu

 proses penampungan minimal 12 jam dan  pembersihan setiap satu minggu sekali
maksimal 6 hari  memastikan bahwa penutup benar-benar tertutup rapat
 upper tank harus tertutup dan bersih
tidak ada kotoran  memastikan pada tahap penampungan minimal 12 jam dan maksimal 6 hari
 Apabila penampungan lebih dari enam hari akan dibuang.
Pengawasan Mutu  disediakannya dokumen check list air baku mulai masuk ke upper tank dan air keluar dari
 pengecekan ke tempat tangki upper tank upper tank serta keterangan kapan air harus dibuang tidak diproses lebih lanjut.
bahwa tangki dalam keadaan tertutup
 Penyediaan catatan/check list yang harus diisi setiap dilakukan pembersihan yang berisi kondisi
rapat
 pengecekan dokumen check list waktu terakhir upper tank setelah proses pembersihan dan tanggal pembersihan.
penggunaan air baku mulai diproses lebih
lanjut setelah ditampung dalam upper Evaluasi Mutu
tank.
 pengecekan catatan/check list kegiatan
pembersihan upper tank
16. Pengisian (filling)

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 botol dalam kondisi bersih dan terisi sesuai  pembersihan dan pengecekan botol sebelum digunakan.
kemasan dengan terdapat hand space pada
kemasan.  Apabila botol dalam keadaan kotor maka dilakukan backwash dan rinse pada botol
 Selama proses pengisian kondisi yang dengan menggunakan air siap konsumsi
disyaratkan dalam ruangan filling adalah AC
dan lampu UV dalam kondisi menyala  mengatur kontrol volume pada mesin sehingga ada hand space pada kemasan
 apabila tidak sesuai dengan yang disyaratkan dengan tidak terdapat hand space maka
Pengawasan Mutu produk dianggap produk cacat yang tidak akan dijual dan hanya dikonsumsi sendiri oleh
karyawan,
 melihat kondisi botol yang telah diisi dibawah
 menyalakan AC dan lampu UV selama proses produksi berjalan.
sinar lampu untuk mengetahui botol dalam
 Apabila lampu UV dan AC mati maka dilakukan pergantian lampu UV dan AC yang baru
kondisi bersih atau tidak,
 mengecek produk akhir yang dihasilkan secara Evaluasi Mutu
manual bahwa pada kemasan ada hand space
 pengecekan lampu UV dan AC dalam kondisi
ON selama proses produksi berjalan.
17. Pengemasan dan Labelling Air Minum

Kondisi yang di Persyaratkan Pengendalian Mutu


 tahapan labelling tulisan harus jelas  pemasangan label stiker pada badan botol dengan benar dan baik, tidak miring maupun
terutama kode produksi dan tanggal terbalik.
kadaluarsa  Label stiker yang miring akan dilepas dan diganti dengan pemasangan label yang baru.
 pemasangan label dengan benar tidak  Pada proses pemberian kode produksi dan kadaluarsa harus memastikan bahwa botol tidak
terbalik terjatuh pada saat melewati mesin karena apabila terjatuh maka botol tidak akan terdeteksi
 Pada pengemasan produk dalam satu oleh mesin
kardus berisi 24 botol  pengecekan tinta mesin jet ink printer pada saat labelling.
 wadah pengemas dalam kondisi yang  kemasan yang belum terdapat kode produksi dan kadaluarsa maka dilakukan pengulangan
utuh proses coding.
 memastikan bahwa kardus dalam kondisi yang bersih dan kuat
 mengecek bahwa didalam satu kardus berisi 24 botol.
Pengawasan Mutu
 Kardus yang rusak ataupun kotor tidak digunakan untuk mengemas
 melihat hasil produk yang dihasilkan Evaluasi Mutu
yang dilakukan secara visual tentang
keadaan labelling yang meliputi label
stiker, kode produksi, dan tanggal
kadaluarsa, serta
 melakukan pengecekan dengan
menghitung botol yang dimasukkan
dalam kardus
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) Pada Produksi AMDK

Pengertian HACCP

•HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan suatu sistem jaminan mutu
yang mendasar kepada kesadaran atau penghayatan bahwa hazard (bahaya) dapat
timbul pada berbagai titik atau tahap produksi tertentu tetapi dapat dilakukan
pengendalian untuk mengontrol bahaya-bahaya tersebut.
•Kunci utama dalam sistem HACCP adalah antisipasi bahaya dan identifikasi titik
pengawasan yang mengutamakan kepada tindakan pencegahan dari pada
mengandalkan pengujian produk akhir.
Penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

1. Deskripsi Produk
2. Penyusunan Diagram Alir Proses
a. Analisa Bahaya Bahan Baku

3. Analisa Bahaya
b. Analisa Bahaya Proses Produksi

TUJUAN

Untuk mengetahui bahaya apa saja


yang mungkin terjadi dalam suatu
proses pengolahan sejak awal hingga
ke tangan konsumen
a. Analisa Bahaya Baku
Lanjutan
b. Analisa Bahaya Proses Produksi
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
Lanjutan
a. CCP Bahan Baku
Dalam identifikasi CCP pada

4. Penetapan CCP } sistem HACCP memerlukan


Aplikasi pohon keputusan
(Decision Tree)
b. CCP Proses Produksi
Pengertian

Critical Control Point (CCP atau titik kendali kritis) adalah


langkah dimana pengendalian dapat diterapkan dan
diperlukan untuk mencegah atau menghilangkan bahaya
atau mengurangi sampai titik aman
CCP DECISION TREE BAHAN BAKU
CCP DECISION TREE TAHAPAN PROSES
a. CCP BAHAN BAKU
a. CCP Tahapan Proses
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN
LANJUTAN
5. RENCANA HACCP
KESIMPULAN

 Proses pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dari air baku menjadi produk AMDK meliputi beberapa
tahapan proses utama yaitu filtrasi, desinfeksi, filling, labelling dan penyimpanan.
 Pada proses produksi AMDK digunakan mesin produksi antara lain static mixer, pompa cast iron, high rate sand
filter, injeksi ozon, contactor, lampu UV, generator ozon, multi media filter, actived carbon filter, dan big house
catridge. Sedangkan mesin filling terdiri dari conveyor in, rinser, filler, elevator, capper, cap, conveyor out, main
drive, counter, dan motor penggerak.
 Berdasarkan evaluasi mutu proses produksi yang dilakukan menunjukkan bahwa pengendalian dan pengawasan
mutu pada proses produksi yang telah dilakukan oleh PT Dzakya Tirta Utama mampu menjamin tahapan proses
yang berjalan sesuai dengan kondisi yang di persyaratkan oleh perusahaan guna menjaga konsistensi mutu produk
yang dihasilkan.
SARAN

 Pengendalian dan pengawasan mutu pada proses produksi yang dilakukan oleh PT Dzakya sudah baik dan
memenuhi kondisi yang dipersyaratkan sehingga perlu dipertahankan mengenai pengendalian mutu dan
pengawasan mutu yang telah berjalan karena pengawasan dan pengendalian mutu merupakan faktor penting bagi
suatu perusahaan untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan sesuai dengan tuntutan pasar.
 Perlu adanya pengecekan untuk semua mesin termasuk pompa air yang digunakan serta perawatan mesin secara
berkala, sehingga akan mengefesienkan proses produksi dan mencegah kerusakan mesin serta mencegah terjadinya
potensi bahaya akibat kontaminasi silang dari mesin produksi
 Perusahaan dapat lebih menekankan kembali pentingnya sanitasi pekerja khususnya bagian produksi untuk
melakukan sanitasi sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh PT. Dzakya Tirta Utama untuk menjaga kesterilan
proses produksi.

Anda mungkin juga menyukai