Anda di halaman 1dari 5

3.

Rancangan Proses
Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930. Probiotik
adalah bakteri baik yang bermanfaat bagi tubuh. Yakult memfokuskan diri sebagai
minuman kesehatan sehingga sangat memperhatikan kualitas produknya. Masa kadaluarsa
Yakult hanya 40 hari sejak diproses dari pabrik. Hal ini membuat produk yang ada di pasar
adalah produk yang segar dan baik. Yakult hanya bisa disimpan dalam suhu 00 100
Celcius. Yakult mempunyai tiga prinsip, yaitu : mencegah lebih baik dari pada mengobati,
usus yang sehat adalah kunci dari kesehatan, dan harga murah (Meprista, 2012).
Keistimewaan Yakult diantaranya : tanpa menggunakan bahan pengawet, tanpa zat
pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna, dibuat secara higienis, ISO 22000
(tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta mendapatkan pengakuan dari badan POM
MUI yang diperbarui setiap 2 tahun sekali (Meprista, 2012).
Tangki Pembibitan

Tangki Pelarutan

Tangki Fermentasi

Tangki Pencampuran

Tangki Penampung

Mesin Pengisian

Botol

Mesin Pembuatan Botol

Mesin Pengepakan
Ruang Pendinginan
Distribusi
Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Yakult

Proses produksi yang pertama disebut proses pembibitan dimana bakteri


Lactobacillus casei yang khusus didatangkan dari Jepang dicampur dengan glukosa dan
susu bubuk skim. Glukosa merupakan media bagi bakteri ini untuk hidup. Pembelahan
bakteri ini cukup lama sekitar 1 hari setiap pembelahannya. Proses ini dilakukan selama
1-4 hari didalam inkubator, setelah itu dipindakan kedalam inkubator yang berisi sukrosa
& aroma untuk membentuk yakon(Yakult Konsentrat) selama 1 minggu. Kemudian
diencerkan dengan air dan dikemas didalam botol plastik yang dibuat dari polistiren
(Jayantri, 2013).
Yakult dibuat dari bahan-bahan, yaitu Bakteri Lactobacillus casei Shirota strain
hidup, susu bubuk skim, sukrosa dan glukosa, perisa dan air. Berikut dijelaskan tahaptahap pembuatan yakult beserta peralatannya (Jayantri, 2013):
1. Tangki pelarutan
Bahan-bahan utama yaitu susu bubuk skim dan glukosa dicampur dengan air dan
ditampung dalam tangki pelarutan.
2. Tangki pembibitan
Dalam tangki ini bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain disiapkan dan
dikembangbiakkan.
3. Tangki fermentasi
Selanjutnya bibit bakteri Lactobacillus Casei Shirota Strain dicampur dengan
campuran bahan-bahan di no. 1 diatas dan dimasukkan kedalam tangki fermentasi.
Suhu tangki sekitar 37oC. Bakteri akan tumbuh dengan baik pada konsentrasi
optimumnya.
4. Proses homogenizer
Tahap berikutnya dilakukan proses Homogenizer dan diawasi secara ketat.
5. Tangki pencampur
Hasil proses homogenizer tersebut dicampur dengan sirup dari tangki sirup dan
disimpan dalam tangki pencampur.
6. Tangki penampung
Kemudian hasil dari proses no. 4 tersebut dicampur dengan air yang sudah di
sterilisasi dan ditampung didalam tangki penampung.
7. Mesin pembuat botol
Untuk menjaga higienitas dari Yakult, maka proses pembuatan botol dilakukan sendiri
oleh Yakult Indonesia.
8. Mesin pengisian
Selanjutnya minuman Yakult sudah siap diisi ke dalam botol. Di botol tersebut juga
dicetak semua informasi yang ada seperti kandungan nutrisi, tanggal kadaluwarsa, dll.
9. Mesin pengepakan
Botol-botol yang sudah terisi untuk selanjutnya dikemas dalam kemasan dimana 1
kemasan ( packing ) terdiri dari 5 botol Yakult.
10. Ruang pendingin

Kemasan yang berisi botol Yakult disimpan dalam ruang pendingin untuk menjamin
kualitas dari minuman kesehatan Yakult.
Yakult harus selalu disimpan pada suhu dibawah 10C karena pada kondisi tersebut
bakteri Yakult tidak aktif sehingga kualitas Yakult dapat dipertahankan terjaga.
Penyimpanan pada suhu diatas 10C akan mengakibatkan turunnya kualitas karena
bakteri Yakult aktif, menghasilkan asam laktat yang menyebabkan Yakult menjadi asam
dan jumlah bakteri hidupnya akan menurun.
PT Yakult menghasilkan produk dalam volume tinggi tetapi variasi rendah. Strategi
proses yang dipilih adalah focus pada produk. PT Yakult hanya memiliki satu jenis
produk. Selain itu juga, peralatan yang digunakan memiliki fungsi yang khusus dan
pesanan serta panduan kerja sedikit karena semua sudah terstandarisasi. Hal ini terbukti
dengan adanya Standar Operasional Prosedur kerja bagi karyawan perusahaan (Meprista,
2012).
Perencanaa kapasitas PT Yakult mempertimbangkan empat hal, yaitu peramalan
permintaan secara akurat, adanya perubahan teknologi dan peningkatan kapasitas, tingkat
operasi yang optimal, dan adanya perubahan-perubahan lain. PT Yakult memiliki
kapasitas yaitu sekitar 3.300.000 botol/ hari. Namun produksi yang dilakukan setiap
harinya dapat berubah sesuai dengan permintaan yang ada (Meprista, 2012).
4. Pemilihan Lokasi

Gambar 2. PT Yakult Indonesia Persada di Sukabumi


PT.Yakult merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi
susu fermentasi. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan tetapi karena jumlah air
bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini dipindahkan ke Sukabumi. Lokasi pabrik
Yakult ini berada di Desa Pewawahan Cicurug Sukabumi, Jawa Barat, dengan luas tahan
50.000 m2 dan luas bangunan 12.925 m2 (Meprista, 2012).

Gambar 3. PT Yakult Indonesia Persada di Ngoro, Mojokerto


PT Yakult Indonesia Persada memulai pembangunan pabrik ke 2 di Ngoro Industri
Persada (NIP), Mojokerto seluas 5 hektar. Investasi yang dikucurkan oleh PMA Jepang
membangun pabrik dengan kapasitas produksi 3,6 juta botol hari itu mencapai JPY 4
miliar (sekitar Rp. 488 miliar dengan nilai tukar 1JPY sama dengan Rp. 122,018).
Adapun analisa pertimbangan pemilihan lokasi PT Yakult Indonesia Persada di NgoroMojokerto adalah (Ahmad, 2015):
-

Pabrik Yakult di Sukabumi, Jabar sudah mencapai kapasitas maksimum.


Untuk menjangkau kawasan Indonesia Timur khususnya Kalimantan, Jawa

Timur, Bali, dan Sulawesi.


Yakult yang memiliki masa edar hanya 40 hari membuat pemasaran minuman
susu fermentasi tersebut sebagian besar terjual di Jawa. Karena pasokan hanya
berasal dari pabrik di Jabar. Sementara dengan kondisi infrastruktur dan

geografis Indonesia berupa kepulauan, maka waktu distrubusi produk


-

menjadikan penjualan di luar Jawa memiliki waktu lebih sedikit.


Jarak dengan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sejauh 57,2 km (lebih dekat
dibandingkan jarak antara kawasan Industri Pasuruan dengan pelabuhan Tanjung

Perak Surabaya yaitu 60,3 km).


Jarak dengan sumber mata air Gunung Penanggungan (sebelah utara gunung
Arjuna) sejauh 17,8 km. kawasan industri yang paling dekat dengan sumber mata

air.
Jarak dengan jalan Tol gempol 20 km untuk mempermudah produksi via darat.
Merupakan kawasan industri sehingga fasilitas listrik, jalan, dan lain-lain sudah
didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA
Jayantri, Shindyah. 2013. Sumber Daya Manusia.
http://shindyahj.blogspot.co.id/2013_10_01_archive.html Diakses pada 25 Februari 2016
pukul 17:46 wib.
Meprista, Nadya. 2012. PT Yakult Indonesia Persada.
http://nadyameprista.blogspot.co.id/2012/11/pt-yakult-indonesia-persada.html Diakses pada
25 Februari 2016 pukul 17:57 wib.
Ahmad, Rian. 2015. Studi Literatur Pemilihan Lokasi Perusahaan Roti Matahari PA.
https://prezi.com/gj4z594ci5es/studi-literatur-pemilihan-lokasi-perusahaan-roti-matahari-pa/
Diakses pada 25 Februari 2016 pukul 18:46 wib.

Anda mungkin juga menyukai