Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI CV.

BAKPIA
PATHOK 25 DAN PERUSAHAAN COKELAT MONGGO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran dalam


Agribisnis

Oleh :
BAYU NINDAR ADHITYA
42216004

FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2018

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 1
II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................... 3
A. Gambaran Umum CV. Bakpia Pathok 25 ................................................. 3
B. Gambaran Umum Perusahaan Cokelat Monggo ....................................... 3
III. PEMBAHASAN ............................................................................................ 5
A. CV. Bakpia Pathok 25 ............................................................................... 5
C. Perusahaan Cokelat Monggo..................................................................... 15
IV. PENUTUP..................................................................................................... 22
A. Kesimpulan ............................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

LAMPIRAN ......................................................................................................... 24

ii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
tuntutan terhadap metode pengajaran, pendidikan dan materinya juga
meningkat. Untuk itu perlu adanya kegiatan yang memungkinkan mahasiswa
untuk melihat langsung bidang kerja yang ada yaitu dengan kegiatan
Kunjungan Industri.
Di dalam kegiatan Kunjungan Industri mahasiswa tidak hanya melalui
proses pendidikan akademis saja tetapi juga melalui pendidikan non akademis.
Agribisnis sebagai jurusan yang berada di bawah naungan Fakultas Sains dan
Teknologi di Universitas Peradaban berusaha menunjukkan ketanggapan akan
pentingnya pengembangan potensi sumber daya manusia. Sumber Daya
Manusia (SDM) yang memiliki keahlian di bidang pertanian dari hulu sampai
ke hilir termasuk di dibidang pengolahan produk pertanian maupun pemasaran
produk itu sendiri. Serta sangat perlunya pengembangan potensi-potensi
kewirausahaan di Indonesia mengingat tingginya persaingan di bidang Sumber
Daya Manusia (SDM) baik persaingan di tingkat dalam negeri maupun di
tingkat global.
Maka dari itu mahasiswa Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Peradaban mengadakan kunjungan industri ke Perusahaan Cokelat
Monggo dan CV. Bakpia Pathok 25 , guna mengetahui proses produksi
maupun pemasaran dalam industri pengolahan produk pertanian, sehingga
mahasiswa dapat mempunyai bekal untuk meningkatkan kemampuan dan
wawasan dalam dunia usaha dan dunia Industri.

B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan kunjungan industri ini adalah sebagai berikut :
a. Mempelajari struktur organisasi, sejarah berdiri, dan visi misi perusahaan
Cokelat Monggo dan CV. Bakpia Pathok 25

1
b. Mempelajari tata kelola perusahaan Cokelat Monggo dan CV. Bakpia
Pathok 25
c. Mempelajari strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Cokelat
Monggo dan CV. Bakpia Pathok 25
d. Mempelajari segmentasi, targeting, dan positioning yang dilakukan oleh
Pabrik & Museum Cokelat Monggo dan CV. Bakpia Pathok 25
e. Mempelajari proses produksi di perusahaan Cokelat Monggo dan CV.
Bakpia Pathok 25

2
I. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran umum Bakpia Pathok 25


Bakpia merupakan salah satu makanan yang populer bagi keluarga
Tionghoa. Dari perkembangan bakpia sendiri munculah suatu makanan
bakpia yang tidak selalu berarti roti berisi daging. Ini terbukti dari makanan
Bakpia yang sudah cukup dikenal salah satunya berasal dari daerah Pathok
(Pathuk), Yogyakarta. Mengingat masyarakat Yogyakarta yang cukup
banyak dan mayoritasmerupakan penganut agama muslim yang taat, maka
dalam perkembangannya isi dari bakpia yang semula daging pun diubah
menjadi kacang hijau. Seiring perkembangan waktu dan keinginan akan
rasa bakpia dikembangkan dengan aneka rasa tambahan seperti cokelat,
keju, kumbu hijau dan kumbu hitam.
Karena terkenal dengan kelezatannya membuat Bakpia Pathok
merupakan oleh-oleh wajib yang harus dibeli dan dibawa kembali ke
kampung halaman sebagai oleh-oleh istimewa dari kota Yogyakarta.
Salah asatu bakpiayang sangat terkenal dan menjadi favorit
wisatawan baik domestik maupun luar adalah Bakpia Pathok 25, yang telah
memproduksi bakpia sejak puluhan tahun silam. Bakpia pathok 25 sendiri
memiliki beberapa cabang di Yogyakarta, salah satunya yang paling sering
dikunjungi adalah Bakpia Pathok 25 i jalan AIP II KS Tubun NG I/65.
Lokasinya sangatlah strategis karena berada di belakang kawasan wisata
Malioboro yang merupakan suatu kawasan yang paling dikenal oleh
masyarakat kita dan juga oleh banyak wisatawan maupun pelancong dari
luar Yogyakarta, serta telah menjadi icon obyek wisata yang wajib
dikunjungi oleh banyak wisatawan.

B. Gambaran umum Perusahaan Cokelat Monggo


Coklat Monggo (Chocolate Monggo) merupakan salah satu oleh
oleh baru yang wajib dibeli jika berkunjung ke Yogyakarta. Jogja yang

3
merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Indonesia mempunyai
banyak spot oleh oleh. Seperti bakpia pathuk, Salak pondoh. tetapi ada
salah satu spot oleh oleh baru yang ada di Jogja yaitu Coklat Monggo.
Pabrik Cokelat Monggo berlokasi di Kotagede, Yogyakarta. Daerah
ini dahulu adalah ibukota lama kerajaan Mataram. Meski sekarang tidak
lagi menjadi pusat politik, namun bekas-bekas kejayaan Mataram masih
kental terasa di daerah ini. Kotagede kaya akan situs sejarah seperti :
Pemakaman Raja-raja Islam Kerajaan Mataram, Benteng Cepuri, serta ikon
tradisional yang terkenal Pasar Kotagede.
Perusahaan Cokelat Monggo juga mempunyai Museum Cokelat
Monggo yang terletak di Jln. Tugu Gentong RT 03 Sribitan Bangunjiwo,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Di musuem ini ditampilkan sejarah cokelat
dunia hingga sejarah berdirinya perusahaan pemproduksi Cokelat Monggo.

4
II. PEMBAHASAN

A. CV. Bakpia Pathok 25


a. Sejarah Perusahaan
Produksi Bakpia Pathok 25 dirintis dan diawali oleh orang dari
Bapak Aries Sanjaya, yaitu Ny. Tan Aris Nio yang dimulai dari proses
coba-coba dan hanya dengan satu orang pegawai saja dibantu oeh 5 orang
anak-anaknya yang salah satunya adalah Bapak Arien Sanjaya. Awalnya
hanya berupa “home industri” kecil-kecilan. Pusat penjualan bakpia
pathok 25 ada di toko PABRIK JAYA JL. Sanggrahan Pathuk NG I/504
dan saat ini perusahaan bakpia patok 25 telah mempunyai 4 buah toko
cabang atau pusat penjualan resmi, yaitu toko ONGKO JOYO di Jln AIP
II KS Tubun no65, Toko Pasar Pathok di Jalan Bhayangkara, Toko
Kembang Jaya di Jalan Adi Sucipto km 9, Toko BANDARA JAYA di
Jalan Adi Sucipto km 11,5.

b. Lokasi Pembuatan
Pabrik Bakpia Pathok 25 terletak di kampung Sanggrahan Pathuk
NG I/504, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta.
Lokasi berada sebelah barat belakang Malioboro, sehingga memudahkan
dalam pemasaran dan pengadaan bahan baku.

5
c. Struktur Organisai
Struktur organisasi merupakan kerangka yang berhubungan antara
orang orang yang bekerja dengan tugas (jabatannya) dalam suatu
organisasi sehingga sifatnya dinamis. Perusahaan Bakpia Pathok 25
dipimpin langsung oleh Bapak Arlen Sanjaya, namun dalam hal ini dibagi
antara bagian administrasi, pemasaran, dan proses produksi. Untuk lebih
jelas, lihat pada Gambar dibawah ini :

Pimpinan
Perusahaan

Kepala Kepala Kepala Kepala


Gudang Produksi Pemasaran Penjualan

Karyawan

Job description (deskripsi pekerjaan) adalah uraian tertulis tentang


tugas dan wewenang dari masing-masing bagian beserta seksi-seksinya
yang terdapat dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Berikut job
description dari Bakpia Pathuk 25:
a. Pimpinan
Pimpinan bertugas untuk mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan baik
dari operasional maupun bisnis dan pemasaran serta memberikan
penilaian kinerja setiap divisi atau bagian. Selain itu pimpinan juga
memiliki tugas menentukan sasaran dan tujuan perusahaan di masa
mendatang baik jangka panjang maupun pendek.

6
b. Kepala Bagian Gudang
Kepala bagian gudang bertanggung jawab atas penyediaan/pengadaan
bahan baku guna kelangsungan proses produksi, penanganan bahan
baku berupa menjaga kondisi barang dan memantau serta merawat
kuantitas barang yang ada di dalam gudang sehingga sesuai dengan data
dan laporan yang dibuat.
c. Kepala Bagian Produksi
Kepala bagian produksi mempunyai tugas dan bertanggung jawab
secara penuh terhadap jalannya proses produksi yang berlangsung,
jumlah total produksi yang dihasilkan agar memenuhi permintaan pasar,
dan keselamatan kerja karyawan khususnya dalam bidang produksi.
d. Kepala Bagian Pemasaran
Kepala bagian pemasaran disini mempunyai tugas membuat
kebijakanmengenai program-program pemasaran yang akan dilakukan
perusahaan, menerapkan kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan penjualan, menentukan strategi pemasaran yang
efektif dan efisien dengan memperhatikan sumber daya perusahaan,
serta menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal
penanganan complain dan penggukuran kepuasan pelanggan.
e. Kepala Bagian Administrasi
Kepala bagian administrasi disini mempunyai tugas untuk menggelola
dan membagi gaji bagi karyawan, menyimpan uang kas dengan aman,
melakukan penyetoran uang kas ke bank, dan menyiapkan anggaran
biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan.
f. Karyawan
UKM Bakpia Pathok 25 mempunyai kurang lebih 60 karyawan tetap
baik pria dan wanita. Pembagian kerja didasarkan pada berat atau
tidaknya pekerjaan tersebut, seperti penanganan proses yang berat
ditangani oleh pekerja pria, pembuatan adonan, pembuatan kumbu,
pengovenan, tenaga pemasar dan mengirim bakpia ke sejumah tempat.
Sedangkan pengemasan biasanya dilakukan oleh pekerja wanita.Untuk

7
pencetakan bakpia terdapat pekerja wanita maupun pria. Pihak UKM
juga memberikan tunjangan berupa tunjangan uang makan tiga kali,
penginapan, tunjangan kesehatan, uang bonus lembur, tunjangan hari
raya dan bonus-bonus lainnya, tunjangan tersebut diberikan untuk
memberikan kesejahterakan karyawan-karyawan yang ada.

d. Ketenagakerjaan
Perusahaan Bakpia pathok 25 memiliki kurang lebih memiliki 60
karyawan tetap pria dan wanita. Sistem perekrutan karyawan yang
diterapkan masih sistem kekeluargaan, dimana karyawan senior
membawa teman atau saudaranya menjadi karyawan tetap dan apabila
diperlukan sekali sewaktu ramai (sabtu, minggu,libur) perusahaan Bakpia
Pathok 25 juga menambah karyawan dengan memakai pocokan (istilah
jawa) dengan sistem perekrutan kontrak jangka pendek sekali ( misal :2
hari,3 hari, sampai 1 minggu). Sistem kerja yang diterapkan, yaitu sistem
kerja serabutan untuk menciptakan persaingan kerja yang sehat.
Dalam pelaksanaan kerja, biasanya penanganan proses yang berat
ditangani oleh pekerja pria, seperti pembuatan adonan, pembuatan kumbu,
pengovenan, tenaga pemasar dan mengirim bakpia kesejumlah tempat.
Pengemasan biasanya dilakukan oleh pekerja wanita. Sedangkan pencetak
bakpia ada pekerja wanita maupun pria. Untuk kesejahteraan karyawan,
pihak perusahaan juga memberikan tunjangan yaitu yunjangan untuk
makan 3 kali, tunjangan kesehatan, penginapan, uang bonus lembur,
tunjangan hari raya dan bonus-bonus lainnya.

8
e. Visi dan Misi CV. Bakpia Pathok 25
1. Visi
Menjadi produsen spesial oleh-oleh makanan khas Jogja baik lokal
maupun nasional.
2. Misi
- Selalu menjaga mutu atau kualitas produk yang dihasilkan
- Memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen
- Produk yang dihasilkan selalu mengedepankan kebersihan atau
higienis.

f. Strategi Pemasaran
Sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan
suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai sasaran perusahaan” (Lawrence R. Jauch & William F. Glueck).
“Suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh manajemen
untuk merumuskan strategi, dan mengevaluasi strategi dalam rangka
menyediakan nilai2 yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk
mewujudkan visi organisasi” (Bambang Hariadi).
Jadi manajemen Strategi pada usaha Bakpia Pathok 25 adalah suatu
rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai tujuan
organisasi ke depannya.
Untuk mengetahui setrategi pemasaran Bakpia pathok 25 dapat
menggunakan analisis SWOT sebagai berikut :
1. Strength (Kekuatan)
- Bakpia 25 merupakan anggota dari pengrajin Bakpia Kampung
Pathok Jogjakarta.
- Memiliki banyak pelanggan mulai di daerah hingga ke luar daerah
Jogja seperti Magelang, Semarang, Jakarta, dsb.
- Kualitas Bakpia 25 sudah dikenal dan dipercaya.

9
- Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dan disesuaikan dengan
kualitas produk.
- Memiliki aneka rasa bakpia
- Memiliki toko pusat oleh-oleh yang tersebar di daerah strategis di
kota Jogja.

2. Weakness (kelemahan)
- Kurang efektifnya penggunaan website dalam kegiatan pengenalan
produk baru kepada konsumen.
- Masih tergantung dengan alam dalam proses pembuatan bakpia.
- Kurang efektifnya upaya Bakpia 25 dalam upaya pemberdayaan
karyawan.
- Tidak ada tester bagi produk baru misalnya Bakpia Kumbu Hitam di
toko.

3. Opportunity (Peluang)
- Masih terdapat beberapa daerah yang potensial namun belum
dimasuki oleh toko / gerai Bakpia 25.
- Dengan omset yang cukup besar dapat meningkatkan kegiatan
promosi.
- Kesempatan untuk memperluas jaringan karena laba yang besar.
- Pertumbuhan UKM di daerah Jogja terus naik.
- Pengembangan produk selain Bakpia

4. Threat (Ancaman)
- Semakin banyak usaha sejenis dengan kualitas yang tidak jauh beda
dengan Bakpia 25.
- Pengusaha besar asal Jogja seperti Mirotha telah membuka usaha
baru yaitu Bakpia Raminten.
- Kenaikan harga bahan utama seperti gula dan kacang hijau yang
sering tidak bisa diprediksi.

10
- Musim penghujan, dimana sangat berdampak pada proses
pembuatan Bakpia.

Strategi pemasan Bakpia Pathok 25 berdasarkan bauran pemasaran adalah


sebagai berikut :

1. Produk
a. Klasifikasi Produk, bakpia pathok 25 memproduksi beberapa jenis
bakpia yaitu bakpia dengan rasa kacang hijau, keju, cokelat, dan
durian .
b. Tingkatan produk, bakpia pathok 25 mempunyai dua tingkatan
produk, yaitu bakpia biasa dan bakpia premium.\

2. Harga (price)
Bakpia dengan harga mulai Rp 30.000 (biasa) sampai dengan 45.000
(premium) per kardus masih mudah dijangkau oleh masyarakat maupun
wisatawan.

3. Tempat (Place)
Toko Pasar Pathok berlokasi di Kios Pasar Pathok 14-18 Telp.(0274)
561551 Yogyakarta. Tempat yang sangat strategis berada dibelakang
kawasan Malioboro dan tepat dibelakang Ramai Family Mall. Sehingga
sangat memungkinkan banyak orang berkunjung apalagi wisatawan
yang ingin membeli oleh-oleh.

4. Promosi
Website, merupakan salah satu sarana promosi via internet yang paling
tepat guna. Dengan website, diharapkan produk-produk bakpia pathuk
25 bisa dikenal lebih luas. Disamping itu pula promosi yang dilakukan
dengan cara membuka outlet-outlet dan membuka stand pada saat
mengikuti pameran-pameran.

11
g. Segmentasi, Targeting, dan Positioning
1. Segmentasi
Bakpia Pathok 25 telah mempunyai 5 toko cabang yaitu 2 toko
cabang di jalan AIP KS. Tubun dan 1 toko cabang di jalan
Bhayangkara, serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke arah
kota Solo). Selain itu, setiap tahunnya Bakpia Pathok 25 telah
mengikuti pameran di Pekan Raya Jakarta.
Bakpia Pathok 25 sangat digemari oleh berbagai kalangan, baik
perempuan maupun laki-laki mulai dari anak-anak, remaja, sampai
orang tua dimana merupakan salah satu kuliner khas kota jogja dan
sudah dikenal luas dimasyarakat. Dengan harga yang pas sehingga
mudah dijangkau oleh masyarakat mulai dari kalangan bawah
sampai kalangan atas. Waktu pembelian lebih ramai pada saat
musim libura n tiba dengan berbagai macam wisatawan baik lokal
maupun luar kota jogjakarta. Pasar sasaran yaitu wilayah Jawa
khususnya kota Jogjakarta dan diluar wilayah jogjakarta.

2. Targeting
Bakpia Pathok 25 mempunyai pangsa pasar yang luas dimana
selain kota jogjakarta, pemasaranya sudah meluas di daerah Jawa. Salah
satunya dengan cara melakukan kerja sama dengan perusahaan Tour
dan Travel, hotel hotel, sekolah sekolah dan perguruan tinggi. Bakpia
Pathok 25 Pertumbuhan pasarnya sangat pesat dengan adanya cabang-
cabang usahanya yang tersebar didaerah jawa, serta membuka outlet-
outlet dan stand pada saat ada kegiatan pameran-pameran.
Keunggulan bersaing cukup membuka peluang untuk orang lain
dalam membuat usaha seperti ini karna proses pembuatannya tidak
terlalu sulit sehingga membuka peluang akan adanya pesaing.

12
3. Positioning
Bakpia Pathok 25 memposisikan produknya yaitu sebagai oleh-oleh
khas jogja.

h. Proses Produksi

- Bahan baku untuk Pengolahan


Bahan baku di peroleh dari petani kacang hijau dan berlangganan
dengan pemasok.

- Produksi Yang Dihasilkan


Perusahaan ini memproduksi bakpia kacang hijau, coklat, keju,
strobery. Perusahaan ini memproduksi sebanyak 300 sampai 400 kotak
per hari dimana bakpia isi 15 dihasilkan 200 kotak bakpia dengan
jumlah biji 3000 biji bakpia, sedangkan isi 20 dihasilkan 2000 biji
bakpia, rata-rata mengolah bakpia sebanyak 7000 biji perhari.

- Proses Produksi
Proses produksi bakpia meliputi : produksi bakpia, pengemasan,
pengawasan dan pengendalian mutu, pemasaran. Pengolahan bakpia,
persiapan alat dan bahan, pencacahan kacang hijau, perendaman dan
pencacahan kacang hijau, pengukusan kacang hiaju, pengukusan
kacang hijau, pengadonan isisan kacang hijau, pengisian kacang hijau,
pendinginan kacang hijau, pengadonan kulit bakpia, pencetakan bakpia,
peloyangan bakpia, pemanggangan, pendinginan.

- Jumlah Produksi Dan Kapasitas Produksi


Hasil produksi berupa bakpia yang memiliki lima varian rasa, seperti
kacang hijau dan kumbu hitam, strobery, keju, coklat. Industri tersebut
memproduksi bakpia dalam jumlah yang banyak sesuai dengan
permintaan pelanggan.

13
- Tata Laksana Sistem Produksi Bakpia Pathok 25
Dalam pelaksaan kerja proses penangan yang berat dikerjakan oleh pria
seperti pembuatan adonan, pembuatan isian, pengovenan, tenaga
pemasar dan pengirim bakpia ke sejumlah tempat, pengemasan
biasanya dilakukan oleh tenaga peremuan sedangkan pencetakan bakpia
dilakukan oleh pria dan wanita.

- Penilain Produksi
Pengawasan mutu prodak seperti melihat keragaman warna, bentuk,
ukuran produk, jadi apabila produk tidak sesuai maka produk tidak
dipasarkan hal ini merupakan penanganan produksi dalam menjaga
kualitas untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan.

14
B. Perusahaan Cokelat Monggo
a. Sejarah Perusahaan
Sejarah berdirinya Produksi Cokelat Monggo berawal daritahun 2001,
ada seorang yang berkebangsaan Belgia datang ke indonesia, pada awalnya
beliau tidak bermaksud dan tidak mempunyai persiapan untuk mendirikan
usaha cokelat di indonesia. Pemikiran untuk memngembangkan usaha
cokelat timbul saat beluan melihat beberapa usaha cokelat yang ada di
Indonesia khususnya di Yogyakarta tapi dengan kualitas cokelat yang
rendah, padahal Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Kakao
terbesar. Lalu beliau mempunyai ide untuk membuat produk cokelat cita
rasa Belgia sendiri dengan sumber daya yang terbatas.
Produk cokelat yang dihasilkan pertama kali diberikan kepada teman-
teman Indonesianya dan secara langsung membuat teman-teman Indonesia
tersebut merasakan nikmatnya coklat tersebut. Sehingga mereka
menyarankan agar dia untuk memproduksinya lagi. Kemudian pria itu
membuat cokelat lebih banyak lagi dengan mengendarai Vespa tua
berwarna pink, yang disulap menjadi sebuah tempat berjualan. Setiap
Minggu pagi pria ini berjualan di daerah UGM dan di daerah luar Gereja
Kota Baru. Tujuannya hanya untuk kesenangan serta mencari minat dan
reaksi dari masyarakat, bukan semata -mata untuk mencari keuntungan. Hal
tersebut sangat menarik dan menjadikan pria itu sebagai Pembuat cokelat
pertama di Yogyakarta.
Untuk mewujudkan impiannya, maka pria tersebut menggabungkan
sumber daya yang terbatas dengan modal yang ada. Ide pertama muncul
untuk membuat sebuah toko, namun hal itu gagal dan tidak di
lanjutkanNamun demikian, pria tersebut tetap melanjutkan rencananya,
dengan pembukaan sebuah perusahaan Anugerah Mulia, pada tahun 2005.
Tim Anugerah Mulia berkumpul untuk mencari inspirasi, yaitu Edo sebagai
direktur, Burhan sebagi staf kreatif, dan Thierry sebagai pembuat cokelat.
Perusahaan tersebut memiliki tim kecil yang penuh kreasi dan akhirnya
meluncurkan produknya yang pertama dengan nama Cacaomania yang

15
berupa cokelat praline yang ditujukan bagi kawula muda. Nama tersebut
akhirnya ditinggalkan karena nama tersebut terlalu umum dan mereka
membutuhkan nama yang khusus untuk dapat diluncurkan di pasaran.
Perubahan nama dari Cacaomania menjadi Cokelat Monggo
dikarenakan kata Cacaomania tidak bisa diterima untuk dijadikan Brand.
Monggo adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti “silahkan”
yang selalu digunakan oleh orang–orang Yogya sambil mengacungkan ibu
jari, ataupun ketika kita lewat di depan orang, serta pada saat kita
mengundang orang masuk ke rumah atau meninggalkan rumah seseorang.
Namun demikian, kata monggo bukanlah berasal dari Yogyakarta, Monggo
adalah kata yang umum diucapkan oleh setiap orang jawa, jadi lebih
tepatnya Cokelat Monggo adalah sebuah cokelat yang dibuat dengan
Perpaduan budaya Belgia dan Jawa, Yogyakarta pada khususnya. Budaya
belgia sendiri diambil dari jenis dan kualitas cokelat yang berbeda dari
produk cokelat lainnya. Prestasi yang dicapai hingga saat ini yaitu
mendapatkan penghargaan yaitu Bintang 2 dari BPPOM dalam hal
keamanan konsumsi.

b. Profil Produk
Produksi cokelat Monggo sendiri menggunakan 100% coco water
tanpa mengandung tambahan lemak nabati dan hewani serta tanpa pengawet
kimia. Hal tersebut menjadikan Cokelat Monggo tidak bisa bertahan dalam
jangka waktu yang lama (tahunan), karena itu daya tahan dari Cokelat
Monggo sendiri hanya bertahan selama 1 tahun.
Produk dari cokelat Monggo sendiri terdiri dari:
1. Cokelat batang 40gr
2. Cokelat Papan 80gr
3. Oleh-oleh Monggo
4. Produk pesanan
5. Produk musiman
6. Horeka dan label pribadi

16
7. Paralines
Cokelat monggo menciptakan diferensiasi yang sangat baik, dengan
belum adanya produk cokelat yang dibuat dengan 100% cocowater,
membuat usaha ini tidak mempunyai pesaing untuk saat sekarang. Hal ini
mempermudah cokelat Monggo mudah untuk memasarkan produknya di
indonesia.

c. Visi dan Misi

1. Visi
Dengan adanya Cokelat Monggoini kami ingin mengembangkan
berbagai panganan yang terbua tdari coklat . Dan berharap dengan
adanya Cokelat Monggo ini semua orang dapat menyukai panganan
yang terbuat dari cokelat.
2. Misi
- Dengan mengkreasikan cokelat menjadi pangan yang disukai oleh
semua kalangan.
- Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua customer kami

Selain Visi dan Misi cokelat Monggo juga memiliki slogan yaitu
“CUEGS”. CUEGS memiliki arti sebagai berikut :
1. Care (C), cokelat Monggo peduli terhadap lingkungan sekitar, dari
masyarakat hingga pada alam. ini dibuktikan cokelat monggo selalu
mendukung kugiatan masyarakat sekitar, kepedulian cokelat Monggo
terhadap alam yaitu bungkus produk sendiri terbuat dari bahan-daur
ulang dan dapat terurai jika menjadi sampah.
2. Unik (U), cokelat Monggo merupakan suatu produk cokelat yang
diciptakan dari perpaduan budaya Indonesia dan Belgia.
3. Educate (E), mengedukasi kepada orang Indonesia bahkan dapat
menikmati cokelat dengan kualitas yang sama dengan luar negeri.
4. Genuin (G), asli dari Indonesia, dan asli cokelat murni.
5. Share (S), memasarkan produk sekaligus mengenalkan budaya.

17
d. Struktur Ornaginsasi
Perusahaan Cokelat Monggo memiliki struktur organisasi seperti bagan
dibawah ini :

Pemilik
Perusahaan

Bagian Bagian Bagian


e. Proses Produksi
Produksi Pemasaran Promosi

Proses pembuatan produk dari bahan mentah hingga menjadi bahan


baku melewati beberapa proses dan memakan waktu, mulai dari
melelehkan hingga Packing memakan waktu sampai 1 hari. Di Yogyakarta
produksi cokelat Monggo mencapai 300 kg/hari. Proses produksi masih
menggunakan 80% tenaga manusia, walau demikian ketergantungan
terhadap Tekhnologi besar, dengan didukung oleh 65 karyawan di bagian
produksi yang semuanya wanita.Pengambilan bahan baku (biji cokelat)
sendiri diambila dari perkebunan cokelat di Jawa, Sumatra dan Sulawesi.
a. Ketergantungan pada Tekhnologi
Dalam proses produksi cokelat Monggo ketergantungan pada tekhnologi
sangat jelas terletak pada bagian melelehkan cokelat. Untuk melelehkan
cokelat dibutuhkan suhu yang cukup tinggi. Selain ketergantungan pada
melelehkan cokelat, ketergantungan terhadap tekhnologi juga diperlukan
disaat menjaga suhu produk yang sudah jadi agar tetap dingin dan keras.
b. Perencanaan Produksi
Dalam Perencanaan Produksi, ditentukan dalam rapat pihak manajemen
peusahaan. Yang mana didalam rapat ini dibahas hasil analisis permintaan
pasar terhadap produk cokelat Monggo sendiri. Dari perencanaan produksi
ditetapkanlah kebutuhan persediaan bahan baku. Semua perencanaan

18
persediaan bahan baku dan penetapan biaya produksi sudah menggunakan
akutansi yang terkomputerisasi dan sedikit menggunakan tenaga manusia.
c. Quality Control
Untuk tetap menjga kualitas produk, cokelat Monggo sudah melalui
beberapa tahap pengujian kelayakan. Proses produksi sendiri sangat
diawasi dengan ketat, dengan adanya beberapa peraturan yang bertujuan
untuk menjaga kualitas dan kesterilan dari cokelat Monggo. Tapi tetap saja
untuk Quality Control pada cokelat monggo masih manual. Terdapat
beberapa aturan yang ada di dalam area produksi cokelat Monggo
misalkan :
- Tidak diperbolehkan sembarang orang yang masuk ke ruang produksi
- Bagi karyawan bagian produksi yang sakit atau terdapat luka tidak
diperbolehkan masuk ruang dan bekerja di ruang produksi
- Karyawan bagian produksi tidak diperbolehkan mengenakan perhiasan
ketika bekerja

f. Segmentasi, Targeting, dan Positioning


Segmen pasar yang dituju cokelat Mongo masih berkisar di dalam
negeri, ini dikarenakan keadaan perusahaan yang masih berkembang dan
bisa dikatakan belum cukup lama. Cokelat Monggo masih ingin memenuhi
kebutuhan konsumen yang berada di pulau Jawa dan Bali, dan juga
memperluas pemasaran produk ke pulau lainnya hinggan menuju
Indonesia bagian timur.
Cokelat Monggo menjadi pemain tunggal di kelasnya, ini
dikarenakan cokelat Monggo merupakan satu-satunya jenis produk cokelat
yang menyajikan produk cokelat yang mengandung 100% cokelat murni.
Dan ini membuat pemasran cokelat Monggo tidak ada kendala dalam
persaingan.

19
g. Strategi pemasaran Cokelat Monggo
Analisis strategi pemasaran Cokelat Monggo menggunakan teknik SWOT
sbb :
1. Strength (kekuatan)
- Cokelat memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh manusia.
- Produk yang ditawarkan mengusung local content.
- Memiliki rasa khas dark chocolate seperti cokelat Belgia.
- Seluruh cokelat yang dijual berupa cokelat homemade sehingga
kualitas dan kebersihannya diperhatikan lebih seksama.
2. Weakness (kelemahan)
- Harganya relative lebih mahal dari cokelat biasa sejenis.
- Keberadaan Cokelat Monggo masih sedikit sulit ditemukan di toko-
toko yang banyak ditemui, khususnya di luar Yogyakarta.
- Desain packagingnya kurang digarap maksimal.
- Kurangnya promosi produk-produk cokelat monggo dan tempat
produksinya sebagai objek wisata.
3. Opportunity (kesempatan)
- Tingginya minat masyarakat akan dark chocolate.
- Memiliki potensial pasar yang luas jika dikembangkan.
- Boomingnya gerakan cintai dan konsumsi produk dalam negeri.
- Harga dan kualitas bersaing dengan para penjual cokelat homemade
lainnya.
4. Threat (ancaman)
- Banyaknya cokelat lain yang sudah familiar dibenak masyarakat dan
mudah pula mendapatkannya.
- Harga yang relative mahal membuat konsumen memilih untuk
membeli cokelat lain yang lebih terjangkau harganya.
- Konsumen masih memiliki anggapan yang keliru mengenai dampak
mengkonsumsi cokelat.

20
- Banyaknya camilan lain yang bersaing, baik dari segi rasa dan harga
yang lebih terjangkau seperti kue, donat dll

21
III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Bakpia merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta yang dapat
dijadikan oleh oleh. Salah asatu bakpiayang sangat terkenal dan menjadi
favorit wisatawan baik domestik maupun luar adalah Bakpia Pathok 25, yang
telah memproduksi bakpia sejak puluhan tahun silam. Bakpia pathok 25 sendiri
memiliki beberapa cabang di Yogyakarta, salah satunya yang paling sering
dikunjungi adalah Bakpia Pathok 25 i jalan AIP II KS Tubun NG I/65.
Perusahaan Bakpia Pathok 25 memiliki struktur organisasi yang dipimpin
langsung oleh pemiliknya, dan untuk pengelolaan terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu bagian gudang, bagian produksi, bagian pemasaran, bagian
penjualan. Pemasaran Bakpia pathok 25 menjangkau semua kalangan, tapi
wisatawan menjadi target khusus dengan memposisikan bakpia pathok 25
sebagai makanan khas Jogja yang dapat dijadikan oleh-oleh.
Pabrik Cokelat Monggo berlokasi di Kotagede, Yogyakarta. Daerah ini
dahulu adalah ibukota lama kerajaan Mataram. Perusahaan Cokelat Monggo
juga mempunyai Museum Cokelat Monggo yang terletak di Jln. Tugu Gentong
RT 03 Sribitan Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Di musuem ini
ditampilkan sejarah cokelat dunia hingga sejarah berdirinya perusahaan
pemproduksi Cokelat Monggo.
Perusahaan Cokelat Monggo dipimpin oleh pemilik perusahaan itu sendiri
dan membawahi empat baguan yaitu bagian produksi, pemasaran, dan promosi.
Segmen pasar yang dituju cokelat Mongo masih berkisar di dalam negeri,
ini dikarenakan keadaan perusahaan yang masih berkembang dan bisa
dikatakan belum cukup lama. Cokelat Monggo menjadi pemain tunggal di
kelasnya, ini dikarenakan cokelat Monggo merupakan satu-satunya jenis
produk cokelat yang menyajikan produk cokelat yang mengandung 100%
cokelat murni. Dan ini membuat pemasran cokelat Monggo tidak ada kendala
dalam persaingan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Bayu Triyono. 2013. Analisis pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan Tempat
Terhadap Keputusan Pembelian Toko Sayegan Sport Sleman Yogyakarta.
Abstrak hasill Penelitian UNY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian UNY
Gitosudarmo, I. (2000). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Royan, Frans M. 2011. Strategi Mendirikan Perusahaan Distributor Baru.


Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Kartajaya, Hermawan. 2000. MarkPlus on Strategy. Jakarta : PT. Gramedia


Pustaka Utama.

23
LAMPIRAN

Kunjungan di Perusahaan Cokelat Monggo

Kunjungan di CV. Bakpia Pathok 25

24
xxv
xxvi

Anda mungkin juga menyukai