INDUSTRI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS
MUHAMMADIYAH
SIDENRENG RAPPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
“Laporan Kunjungan Industri Makanan POD Chocolate”. Shalawat serta salam
juga kami junjungkan pada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi
umatnya. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan pada Mata
Kuliah Farmasi Industri, dengan terselesaikannya makalah tertulis ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Subahanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan segala kebaikan-Nya.
2. Ibu Fitriana Bunyanis, S.Si., M.Kes, dan Ibu Wahyuni L. Ode, S. Farm., M.
Kes, selaku dosen mata kuliah Farmasi Industri
3. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendukung dan memberi
semangat serta membantu dalam segi finansial selama penyusunan makalah.
4. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini yang
tidak dapat kami sebutkan satu per-satu
Penulis menyadari bahwa gagasan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah ini.
Semoga makalah tertulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi penulis pada khususnya.
Kamal Sam
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Kakao atau di Indonesia dikenal dengan istilah kakao dan lebih
dikenal dengan coklat merupakan salah satu hasil perkebunan yang banyak
terdapat di dunia dan khususnya di Indonesia. Tanaman kakao pertama kali
dibawa masuk ke Indonesia pada tahun 1560 oleh bangsa Filipina dan
kemudian berkembang pada tahun-tahun berikutnya. Kakao sendiri dikenal
terdapat beberapa jenis dan memiliki beberapa kegunaan. Seperti yang kita
ketahui, kakao dapat digunakan sebagai bahan makanan dan minuman,
hingga dapat digunakan sebagai produk untuk make up atau produk
kecantikan. Banyak produk hasil olahan kakao yang dapat digunakan oleh
masyarakat luas saat ini.
Selain sebagai produsen kakao, Provinsi Bali juga merupakan salah
satu provinsi di Indonesia sebagai konsumen kakao. Konsumsi kakao di
Provinsi Bali tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat lokal. Dengan kata
lain, konsumsi kakao di Bali juga diperuntukkan untuk kebutuhan pariwisata.
Namun, konsumsi kakao yang ada di Bali saat ini belum diimbangi dengan
jumlah tempat pengolahan yang ada. Mayoritas hasil produksi kakao di Bali
dikumpulkan pada pedagang pengepul, kemudian hasil produksi kakao
tersebut dibawa ke pabrik pengolahan besar di luar Bali untuk dilakukan
pengolahan selanjutnya. Kemudian hasil olahan yang telah jadi dikirim ke
seluruh Indonesia dan kembali ke Provinsi Bali untuk konsumsi.
Dengan hasil produksi kakao yang cukup besar, maka perlu
didukung dengan keberadaan industri atau pabrik pengolahan kakao yang
kiranya cukup memadai di Bali. Adanya pabrik pengolahan kakao ini
diharapkan nantinya dapat membantu memperkenalkan kepada masyarakat
tentang bagaimana proses pengolahan kakao dari buah hingga siap digunakan
dengan fungsi atau kegunaannya yang beragam. Selain itu dapat membantu
perekonomian daerah dan membantu memperkenalkan lokasi terpilih sebagai
4
daya tarik wisata, khususnya wisata edukasi bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara
Berbagai inovasi pun dihadirkan untuk proses pengembangan rasa.
Oleh karena itu, kelompok kami tertarik untuk membahas jenis-jenis inovasi
rasa yang dihadirkan POD Chocolate Bali untuk tetap eksis di dunia
percoklatan.
5
I.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Manfaat Bagi Industri Farmasi
a) Industri Farmasi dapat mengenal kualitas peserta PKL yang belajar
ditempat PKL.
b) Industri Farmasi secara tidak langsung dapat mempromosikan produk
dari Industri kepada Mahasiswa yang sedang belajar dan berkunjung
ke Industri Farmasi.
c) Memberikan kepuasan bagi Industri Farmasi karena diakui serta
menentukan masa depan anak bangsa melalui Praktek Kerja Lapangan
(PKL).
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
a) Hasil belajar peserta PKL diharapkan memiliki keahlian professional
sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian yang berkompoten dan bermutu
didalam Industri Farmasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b) Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Makanan
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang diperlukan setiap
saat dan memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat
bagi tubuh, karena makanan sangat diperlukan untuk oleh tubuh. Menurut
Depkes RI (2003), makanan adalah semua bahan dalam bentuk olahan
yang dimakan manusia kecuali air dan obat-obatan.
Makanan dapat juga terkontaminasi oleh mikroba. Beberapa mikroba
pembuat racun baik exotoxin maupun endotoxin, adalah tergolong
Salmonella, Staphylococcus, Clostridium, Bacillus cocovenans, Bacillus
cereus, dan lain- lainnya di Indonesia, dimana sanitasi makanan masih
sangat rawan, keracunan akibat mikroba yang menimbulkan gejala
gastero-intestinal (GI) masih sering didapat (Soemirat), 2009). Penyakit
bawaan makanan pada hakekatnya tidak dapat dipisahkan secara nyata
dari penyakit bawaan air. Yang dimaksud dengan Penyakit bawaan
makanan adalah penyakit umum yang dapat diderita seseorang akibat
memakan sesuatu makanan yang terkontaminasi mikroba patogen, kecuali
keracunan.
Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal :
7
4. Dapur, alat masak dan makanan yang kotor.
8
bersih.
d. Pengolahan makanan bukan pembawa penyakit dan tidak sakit.
9
II.2 Pengertian Chocolate
Cokelat atau Coklat (bahasa Inggris: Chocolate) adalah sebutan untuk hasil
olahan makanan atau minuman dari biji kakao (Theobroma cacao). Cokelat pertama
kali dikonsumsi oleh penduduk Mesoamerika kuno sebagai minuman, walaupun
dipercaya bahwa dahulu cokelat hanya bisa dikonsumsi oleh para bangsawan.
Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan pada hari ulang
tahun dan hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering
digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian bahkan sebagai
pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di
dunia. Selain dikonsumsi paling umum dalam bentuk cokelat batangan, cokelat juga
menjadi bahan minuman hangat dan dingin
Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku
Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya
10
meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami
daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi
sebagai minuman xocolātl yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman
ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat
juga menjadi simbol kemakmuran.
Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar
rasanya dapat diperoleh. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat
atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun
450 SM - 500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting
pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih
ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga
dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari
kandungan theobromin di dalamnya.
Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh
bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa
Kerajaan Aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota
Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji
kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan “makanan para dewa” (theobroma,
dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara
keagamaan dan sebagai hadiah.
11
Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika,
dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, Toltec, dan Aztec biji kakao (cacao
bean) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec
menggunakan sistem perhitungan di mana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa
dan satu buah avokad seharga tiga biji kokoa Sementara tahun 1544 M, delegasi
Maya Kekchi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di
antaranya minuman cokelat.
Pada tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane,
mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di Jamaika dan awalnya diminum
oleh suku apothekari, tetapi minuman ini kemudian dijual oleh Cadbury bersaudara.
Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada 1847
ditemukan cokelat padat. Orang Eropa membuang hampir semua rempah-rempah
yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan vanila.
Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai
dari resep khusus yang memerlukan ambergris, zat warna keunguan berlilin yang
diambil dari dalam usus paus, hingga bahan lebih umum seperti kayu manis atau
cengkih. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah gula. Sebaliknya, cokelat
Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.
12
Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang
digunakan suku Maya dan Aztec. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno
masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin industri. Biji kokoa masih sedikit
difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik
lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau
natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang
ditemukan orang Belanda), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak
kokoa (defatted), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau
dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate).
Efek psikologis yang terjadi saat menikmati cokelat dikarenakan titik leleh
lemak kokoa ini terletak sedikit di bawah suhu normal tubuh manusia. Sebagai
ilustrasi, bila anda memakan sepotong cokelat, lemak dari cokelat tersebut akan lumer
di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa menimbulkan rasa lembut yang khas
dimulut, riset terakhir dari BBC mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam
mulut meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada
aktivitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut, dan juga akan terasa empat kali
lebih lama bahkan setelah aktivitas ini berhenti.
13
II.5 Kandungan Chocolate
14
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
III.1 Waktu
Kunjungan Praktek Kerja lapangan Industri Farmasi ITKeS Muhammadiyah
Sidrap dilaksanakan :
Hari/Tanggal : 30 Juni 2022
Pukul : 13.00 sampai dengan 14.00 WIB.
III.2 Tempat
Kunjungan Praktek Kerja Lapangan industry Farmasi ITKeS Muhammadiyah
Sidrap di POD Chocolate, Jl. Raya Bedugul, Candi Kuning, Kecamatan Batu Riti,
Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia.
III.3 Kegiatan PKL
Kegiatan yang dilakukan saat mengunjungi POD Chocolate, pada saat sampai
dilokasi mahasiswa/i langsung menuju ke kebun kakao yang berada dilokasi.
Kemudian mendengarkan secara seksama pemaparan materi dari pemandu tour
tentang sejarah coklat, negara asal coklat, jenis-jenis buah kakao, dan cara panen dari
buah kakao tersebut sebelum diolah menjadi produk coklat. Kemudian kami
diperbolehkan untuk mencicipi biji kakao dalan bentuk paling murni sambil belajar
penanaman dan cara membasmi hama.
Kemudian mahasiswa/i mengunjungi cafe pod chocolate yang berada tidak jauh
dari pabrik pembuatan coklat, disana para mahasiswa/i diperbolehkan untuk
mencicipi semua varian rasa yang ada di pod chocolate.
15
Dan itu merupakan akhir dari kunjungan kami di Pod Chocolate, serta tidak
lupa pula kami mengadakan foto bersama didepan gedung Pod Chocolate sebagai
dokumentasi. Dan kami pun meninggalkan Pod Chocolate sekitar jam 14.00 waktu
setempat.
16
BAB IV
PEMBAHASAN
II.1 Gambaran Umum Lokasi
Kunjungan Industri yang dilaksanakan oleh Fakultas Farmasi, Institut
Teknologi Kesehatan Dan Sains Muhammadiyah Sidenreng Rappang ini
dilaksanakan di, Jalan Raya Pasuruan Malang, Jawa Timur yang dilaksanakan mulai
tanggal 28 Juni sampai 1 Juli 2022.
17
Toby Garrit, mendirikan Pod Chocolate sejak tahun 2010 dengan tujuan untuk
menciptakan coklat terbaik di dunia. Pabrik yang dibangun pertama kali ini hanya
bermodal tempat sederhana berupa gubuk beratap jerami. Kemudian mulai
menggunakan mesin dari Eropa modern dan mengembangkan bisnis berkelanjutan
dengan memberdayakan petani dan masyarakat setempat.
Objek wisata ini merupakan salah satu dari sedikit penghasil cokelat di Bali
yang cukup terkenal. Pod Chocolate tidak hanya sekedar memproduksi coklat, tapi
juga menawarkan wisatawan sebuah kesempatan untuk mempelajari segala hal
berbau coklat.
Mulai dari melihat proses panen di kebun coklat, pembuatan cokelat, mencoba
membuat coklat sendiri hingga merasakan berbagai jenis coklat. Anda akan diajak ke
pabrik yang terletak di kawasan Desa Carangsari untuk mengalami tur menarik
selama satu hari. Sebelum memulai kegiatan, pengunjung dapat mencicipi segelas
coklat hangat yang lumer di mulut.
Kemudian, Anda akan dibawa melalui setiap langkah dari proses pembuatan
cokelat, dari pemilihan biji kakao, memanen, hingga pemanggangan dan proses
fermentasi.
Biji kakao berwarna putih dan agak lembab, dengan rasa ringan cenderung
manis, mungkin konsistensi mirip dengan manggis. Biji ini nantinya akan dikirim ke
bagian fermentasi dan dipanggang.
18
Sebelum kembali ke penginapan atau melanjutkan perjalanan ke objek wisata
lain, pastikan Anda mampir ke kafe Pod Chocolate di Sunset Road Kuta. Tempat ini
adalah surga penggemar makanan manis yang menyediakan berbagai macam sajian
dari coklat.
Selain di Sunset Road, Pod Shop & Cafe juga bisa Anda temui beberapa
tempat salah satunya di antara Rip Curl dan Carrefour Plaza Kuta. Cobalah menu lain
seperti Spaghetti Marinara Chocolate, nasi goreng kakao, coklat frappes dan masih
banyak lagi.
Satu lagi, pastikan Anda membawa pulang oleh-oleh khas cafe ini berupa
produk coklat dengan isian bervariasi dari buah tropis. Markisa, aprikot, jeruk nipis,
dan jambu biji, hingga rasa yang benar-benar tidak konvensional seperti karamel
garam laut, pala, kapulaga, dan bahkan lada Szechuan, arak, dan adas bintang.
Pod Chocolate memiliki banyak varian rasa chocolate bar, mulai dari yang
klasik sampai yang unik. Untuk rasa klasiknya tersedia rasa Cookies & Cream, Fruit
& Nut, Creamy Milk, dan Dark Milk. Apabila Anda senang mencoba rasa yang unik,
pilihlah Seasalt & Nibs, Goji Berry & Coconut, Orange, dan Peppermint.
19
II.4 Cara panen buah cacao
Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga
betina yang tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman. Bunga-bunga
yang tumbuh pada batang pokok umumnya akan menghasilkan buah yang besar dan
berkualitas.
Buah kakao dipetik apabila sudah cukup masak, yang ditandai dengan perubahan
warna kulit buah. Buah mentah berwarna hijau akan berubah menjadi kuning pada
waktu masak dan yang berwarna merah akan berubah menjadi warna jingga pada
waktu masak. Dalam buah terdapat biji yang terangkai pada plasenta, biji berbalut
salut ari lunak berwarna putih(pulp).
Tanaman kakao mulai memproduksi atau menghasilkan buah ketika berumur 2,5-3
tahun setelah tanam. Dan masa produksi buah maksimal mencapai umur tanaman 7-
11 tahun. Produktivitas akan menurun seiring dengan umur tanaman yang sudah tua.
Buah kakao yang siap panen membutuhkan waktu sekitar 5-6 bulan dari proses
penyerbukan sampai buah matang. Buah yang siap dipanen memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Terdapat tiga perubahan warna kulit pada buah kakao yang menjadi kriteria kelas
kematangan buah di kebun-kebun yang mengusahakan kakao.
20
Tabel Perubahan Warna dan Pengelompokan Kelas Kematangan Buah (Sumber : Tumpal H.S. Siregar,dkk.,2003)
Buah kakao dalam kriteria panen harus segera dipetik agar mutu biji kakao tidak
turun apabila panen ditunda bisa mengakibatkan biji berkecambah saat masih
didalam buah dan mengurangi kadar lemak pada biji kakao. Pemanenan buah
kakao dilakukan sesering mungkin setiap 7-10 hari sekali agar dapat memutus
siklus hidup hama dan mencegah penularan penyakit busuk pada buah kakao.
21
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. POD Chocolate adalah merek cokelat asal Bali yang memiliki main factory
dan outlet di Denpasar.
2. Buah kakao dihasilkan dari proses penyerbukan bunga jantan dan bunga
betina yang tumbuh menempel pada semua bagian batang tanaman.
3. Cokelat dihasilkan dari kakao (Theobroma cacao) yang diperkirakan mula-
mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke Amerika Tengah.
Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan Meksiko.
4. Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan
anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh.
V.2 Saran
3. Kurangnya koordinasi antar pihak kampus dengan pihak PT. Amerta Indah
Otsuka, sehingga saat ingin memasuki gedung PT. Amerta Indah Otsuka kami
22
DAFTAR PUSTAKA
23