Anda di halaman 1dari 31

Tugas Besar

Analisis kelayakan bisnis Frozen Food

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Teknik

Disusun Oleh :

Louise Kathleen (1518007)

Yuliska Ruthigo (1518010)

Theo Elman (1518032)

Samuel Dominggas (1518036)

TEKNIK INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA

2020
Daftar isi

Executive Summary ....................................................................................................................3


BAB 1 .........................................................................................................................................4
Pendahuluan................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4
1.2 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................................................5
1.3 Stakeholder ........................................................................................................................5
BAB 2 .........................................................................................................................................6
Kajian Aspek Pasar .....................................................................................................................6
2.1 Deskripsi sektor industri ....................................................................................................6
2.2 Analisis Potensi Pasar dan Kompetitor ...............................................................................7
2.3 Analisis STP ......................................................................................................................8
2. 4 Program marketing mix .................................................................................................. 10
2.5 Analisis dan proyeksi pasar efektif ................................................................................... 11
BAB 3 ....................................................................................................................................... 11
Kajian Produksi/Operasi............................................................................................................ 11
3.1 Kapasitas produksi dan lokasi .......................................................................................... 11
3.2 Teknologi dan proses produksi......................................................................................... 12
3.3 Peralatan dan fasilitas ...................................................................................................... 15
3.4 Bahan baku, Penolong dan Utilitas ................................................................................... 17
BAB 4 ....................................................................................................................................... 19
Pemodalan ................................................................................................................................ 19
4.1 Pemodalan ....................................................................................................................... 19
4.2 Biaya Operasi .................................................................................................................. 20
4.3 Proyeksi penjualan ........................................................................................................... 21
4.4 Proyeksi cash flow ........................................................................................................... 21
4.5 Kinerja finansial .............................................................................................................. 22
BAB 5 ....................................................................................................................................... 24
Kesimpulan ............................................................................................................................... 24

1
5.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 24

2
Executive Summary
Dalam dunia bisnis, perkembangan dan persaingan terjadi sangat
pesat. Setiap Perusahaan dituntut untuk lebih cerdas mempertahankan
pasarnya dalam persaingan yang terus terjadi. Dalam menjalankan bisnis,
setiap Perusahaan memiliki upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen
dengan peningkatan strategi yang tepat.

Bisnis kami hadir menawarkan produk frozen food yang diproduksi sendiri, mulai dari
produk olahan daging ayam, sapi dan ikan. Kami mengelola daging tersebut menjadi chicken
nugget, sosis dan berbagai variasi bakso. Produk yang ditawarkan merupakan produksi rumahan
sehingga kualitas bahan lebih terjamin dan tidak memakai bahan pengawet. Bisnis ini kami
jalankan karena dalam situasi pandemi ini permintaan pada produk frozen food meningkat. Hal ini
disebabkan oleh masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah dan memasak makanan sendiri
dan produk frozen food merupakan produk yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup
lama.
Bisnis ini bisa kami jalankan pada pertengahan tahun 2021 karena persiapan yang
dilakukan memakan waktu yang cukup lama kurang lebih 6 - 7 bulan. Mulai dari persiapan
fasilitas, alat, utilitas, pencarian supplier bahan baku dan sebagainya. Lalu bisnis ini akan dimulai
di wilayah Bandung terlebih dahulu dengan menyewa tempat untuk pengolahan dan penyimpanan
produk. Target pasar kami adalah mahasiswa dan ibu rumah tangga dengan rentang usia 18 – 54
tahun.
Dalam dunia persaingan, bisnis yang kami jalankan tentunya mempunyai banyak pesaing
karena bisnis ini tergolong mudah untuk dilakukan pesaing dari bisnis kami ini adalah toko - toko
yang menjual produk frozen food yang ada di daerah Bandung.
Produk yang ditawarkan oleh bisnis kami memiliki daya tarik yaitu tidak mengandung
pengawet dan lebih aman untuk dimakan . Produk ini dipromosikan melalui media sosial seperti
iklan pada instagram, facebook dan media sosial lainnya. Dan akan didistribusikan melalui media
online salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan platform gojek dan grab agar produk
dapat dikirimkan secara online. Bisnis frozen food ini mempunyai modal untuk peralatan,
penyewaan tempat dan sebagainya sebesar Rp.100.000.000,00. Dan untuk saat ini bisnis yang
kami lakukan didanai oleh modal kami sendiri.

3
BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bisnis frozen food merupakan salah satu bisnis yang paling diminati dan memiliki prospek
baik. Sudah banyak pelaku usaha yang memperoleh profit besar dari bisnis frozen food. Frozen
food adalah makanan setengah matang yang dikemas dan dibekukan yang kemudian bisa diolah
kembali dengan cara memanaskannya saja. Biasanya daging sapi dan ayam paling banyak diolah
menjadi makanan Frozen food, misalnya sosis dan nugget. Tapi kini makin banyak variasi bahan
baku yang bisa dimanfaatkan. Misalnya bahan-bahan dari hasil laut. Sosis ikan, tempura, nugget
ikan, samosa tuna, risol ikan, serta money bag udang adalah beberapa contoh olahan frozen food
yang menjadi favorit banyak orang. Produk olahan makanan beku terdiri dari dua jenis yaitu meal
dan snack. Beberapa produk makanan yang termasuk kategori meal adalah chicken nugget, smoke
beef, dan sosis. Sedangkan untuk kategori snack antara lain lumpia, mamol, pastel, dan lain-lain.
Kelebihan dari menjalankan bisnis frozen food ini adalah produk yang dijual selalu
fresh dan kesegarannya terjaga, lalu frozen food diminati karena dapat menghemat waktu
memasak, bersih, rasanya tetap sama dan terjaga, dan makanan tidak mudah expired. Secara umum
pembuatan produk beku melalui beberapa tahap mulai yaitu dari persiapan raw material (bahan
baku), proses pencetakan atau forming (untuk produk seperti bakso, nugget), pelapisan (coating),
penggorengan (frying), pembekuan (freezing) serta pengemasan (packaging). Tingginya minat
konsumen terhadap produk frozen food membuat peluang usaha ini jelas dan sangat menjanjikan.
Usaha ini pun bisa dilakukan di rumah dengan bermodalkan freezer dan dijual secara online. Tetapi
karena peminat bisnis ini lumayan banyak pastinya terdapat kompetitor yang banyak juga,
kompetitor itu sendiri adalah kemungkinan adanya bisnis frozen food yang sama tetapi dengan
harga yang mungkin lebih murah dengan kualitas yang sama.

4
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1. Meningkatkan ekonomi bagi pengusaha sendiri dan memenuhi kebutuhan konsumen yang
cenderung menyukai makanan cepat saji , dengan menawarkan makanan beku cepat saji
yang bergizi dan memiliki kandungan serat yang baik bagi tubuh.
2. Menjadi produsen frozen food yang terkemuka di Indonesia yang berorientasi pada profit,
kualitas, pelayanan dan kepuasan pelanggan.
3. Menjadi perusahaan yang bertanggung jawab, peduli terhadap dampak sosial dan
lingkungan didalam menjalankan kegiatannya.

Manfaat
Bagi pembaca :
● Memberikan informasi mengenai detail dari pembuatan bisnis frozen food mulai dari latar
belakang, target pasar hingga perhitungan kemungkinan modal yang didapatkan
● Memberikan pemahaman tentang bagaimana menghitung irr, npv dan cash flow pada
bisnis start up
Bagi Penulis :
● Memenuhi tugas besar mata kuliah Ekonomi Teknik
● Memberikan pengalaman dalam menyusun proposal bisnis start up frozen food

1.3 Stakeholder
1. General Manager

Bertanggung jawab untuk mengawasi semua eksekutif dan staf lainnya dalam organisasi.

2. Admin and Personnel Manager

Bertanggung jawab untuk mengawasi jalannya tugas SDM dan administrasi. Juga
memantau perlengkapan kantor dengan memeriksa stok; menempatkan dan mempercepat
pesanan; mengevaluasi produk baru

5
3. Akuntan

Bertugas menyiapkan laporan keuangan, anggaran, dan laporan keuangan. Memberikan


analisis keuangan, anggaran pengembangan, dan laporan akuntansi; menganalisis
kelayakan finansial untuk proyek-proyek yang diusulkan paling kompleks; melakukan riset
pasar untuk memperkirakan tren dan kondisi bisnis.

4. Distributor
● Menyimpan produk yang sudah diproduksi sebelum dijual kepada konsumen
● Mengirimkan pesanan konsumen tepat waktu.
● Memilah produk tergantung kepada ukuran, jenis, serta kualitasnya sehingga tidak
tercampur.

5. Supplier
● Memastikan tersedianya barang bagi pihak yang membutuhkannya.
● Memastikan barang yang dipasok masih dalam keadaan baik saat diterima oleh
pihak pembeli.

BAB 2
Kajian Aspek Pasar
2.1 Deskripsi sektor industri

Pandemi covid-19 ini mengakibatkan perubahan pada beberapa sektor secara


signifikan terutama pada sektor ekonomi. Para pengusaha mencari cara agar bisa
menyesuaikan diri dengan keadaan sehingga mampu mempertahankan bisnis mereka di tengah
pandemi saat ini. Dengan memanfaatkan teknologi internet, pemilik bisnis makanan
menciptakan suatu inovasi berupa menawarkan produk makanan mereka dalam bentuk
makanan beku atau yang biasa disebut dengan frozen food dan memasarkannya melalui media
sosial, E-commerce, Hal tersebut dapat dilihat dari adanya inovasi yang dilakukan oleh pemilik
bisnis makanan yang menawarkan makanan mereka dalam bentuk makanan beku atau yang
biasa disebut dengan frozen food.

6
Beberapa jenis frozen food yang paling diminati oleh masyarakat adalah ayam goreng
atau ayam bakar frozen, dim sum frozen, kebab frozen, tahu walik frozen, donat frozen dan
masih banyak lagi. Selain rasanya yang enak, cara penyajiannya yang tergolong mudah juga
mendapat nilai tambah tersendiri bagi masyarakat.

Frozen food saat ini memiliki peminat yang cukup tinggi bahkan meningkat setiap
harinya hingga menjadi sebuah tren.

Hal- hal yang mempengaruhi permintaan terhadap frozen food yaitu:

1. Frozen food membuat masyarakat dapat memasak makanan mereka sendiri dirumah serta
penyajiannya yang tergolong lebih praktis.
2. Frozen food juga memiliki masa simpan yang cukup lama yakni sekitar 1 - 2 bulan apabila
disimpan pada tempat yang memiliki suhu -18C.
3. Adanya peningkatan penjualan membuat pemilik bisnis makanan baik dari restoran
berskala besar, restaurant berskala kecil maupun bisnis rumahan menjadi tertarik untuk
mencoba solusi ini dengan cara membuat produk mereka dalam bentuk frozen food.

2.2 Analisis Potensi Pasar dan Kompetitor


Pelanggan ideal untuk bisnis frozen food adalah sebagai berikut :

1. Perorangan/konsumsi rumah tangga. Yang tergolong ke dalam kategori ini adalah ibu
rumah tangga atau mereka yang lebih senang memasak sendiri. Juga ibu rumah tangga
dalam kategori ini ada pada kategori masyarakat menengah keatas.
2. Toko sayuran/toko daging. Bisa berupa toko sayuran/toko daging, kios sembako, maupun
toko-toko di pasar lokal atau minimarket.
3. Restoran/warung makan. Restoran/warung makan yang tergolong dalam kategori ini
merupakan restoran/warung makan yang tidak mengolah makanan dari bahan mentah.
Namun memilih untuk langsung mengolah bahan daging setengah jadi.

Berikut merupakan beberapa kompetitor dari bisnis frozen food kami

1. Distributor Frozen Food Bandung (Jl. Cikadut Kel No.207, RT.03/RW.03, Karang
Pamulang, Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40195)

7
Kekuatan dari kompetitor ini adalah mereka lebih spesifik dalam menjual produk mereka,
karena mereka hanya berfokus menjual produk sosis saja. Namun sosis yang dijual pun
memiliki beberapa varian daging.
2. Toko Andir Food (Jl. Rajawali Timur No.26, Ciroyom, Kec. Andir, Kota Bandung, Jawa
Barat 40182)
Kekuatan dari kompetitor ini adalah produk yang mereka jual sudah dikenal oleh
masyarakat karena merek dari produk yang mereka jual berasal dari perusahaan yang
sudah dikenal oleh masyarakat.
3. Toko Frozen Food Bandung (samping kopkar fathul huda, Jl. Cikadut No.207 RT 03/03,
Karang Pamulang, Kec. Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat 40194)
Kekuatan dari kompetitor ini adalah produk yang mereka jual sangat beragam. Mereka
menjual berbagai varian daging frozen food, tidak hanya daging, mereka juga menjual
kue, keju mozarella, dan berbagai macam saus.

2.3 Analisis STP


Segmenting
Segmenting menurut Oentoro (2012) dan Setyaningrum (2015:50) adalah kegiatan
membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki
kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
marketing mix yang berbeda. Berikut hasil segmentasi bisnis frozen food yang kami buat :
 Segmentasi Geografi
Berdasarkan wilayah geografi bisnis kami menjangkau seluruh daerah Bandung.
Produk dari bisnis kami yang merupakan frozen food dapat dinikmati oleh seluruh orang
di Indonesia tetapi, dikarenakan keterbatasan perusahaan untuk memasarkan produk maka
hanya berfokus ke seluruh Bandung.
 Segmentasi Demografi
Segmenting demografi membagi pasar menjadi berbagai kelompok berdasarkan
variabel seperti jenis kelamin, usia, kelas ekonomi dan profesi.
 Segmenting demografis bisnis kami berdasarkan jenis kelamin adalah wanita dan pria.

 Segmenting demografis bisnis kami berdasarkan usia berada pada rentang usia 18 tahun

– 54 tahun.

8
 Segmenting demografi bisnis kami berdasarkan kelas ekonomi adalah tergolong kelas

menengah keatas. Dikarenakan kebanyakan yang membeli produk bisnis kami adalah
mahasiswa dan ibu rumah tangga. Sehingga penghasilan perbulan nya itu adalah 2 juta-
5 juta.

● Segmentasi Tingkah Laku


Segmenting dimana pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan mereka terhadap suatu produk. Dalam hal
ini, segmenting perilaku konsumen bisnis kami dilihat dari seberapa suka konsumen
terhadap produk bisnis kami. Segmentasi tingkah laku ini didapatkan dari hasil wawancara
dengan konsumen.
● Segmentasi Psikografi
Segmenting psikografi didefinisikan sebagai segmenting yang membagi pasar
berdasarkan karakteristik gaya hidup dan kepribadian konsumen yang dilihat berdasarkan
seberapa sering konsumen mengkonsumsi frozen food. Segmenting perilaku dilihat dari
pernyataan konsumen seberapa sering mereka mengkonsumsi frozen food dalam
seminggu. Segmentasi psikografi ni didapatkan dari hasil wawancara dengan konsumen.

Targeting
Targeting merupakan suatu kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan
kelompok yang sudah teridentifikasi untuk kemudian dipilih satu atau beberapa yang
memiliki potensi tinggi menurut Kerin dkk (2013:658). Targeting ini dilakukan setelah
kita menentukan segmen pasar yang ingin dituju itu siapa. Targeting yang ditentukan oleh
bisnis kami adalah ibu rumah tangga dan mahasiswa yang senang dan membutuhkan
pengelolaan makanan yang mudah dan praktis, dan juga orang yang ingin menyimpan
bahan makanan yang siap saji dalam waktu yang lama.

Positioning
Positioning merupakan upaya untuk membentuk citra sebuah produk muncul dalam
kaitannya dengan produk lain di pasar atau diposisikan terhadap merek bersaing dalam
peta persepsi konsumen (Hasan, 2013:395). Menentukan positioning digunakan strategi
Unique Selling Proposition, yaitu strategi yang berorientasi pada keunggulan atau

9
kelebihan produk yang berbeda dengan produk lain. Positioning dari bisnis kami adalah
“Frozen Food’s your Best Friend, Convenience at it’s Best” yaitu dari kemudahan dalam
memasak frozen food.

2. 4 Program marketing mix


Marketing mix adalah sekumpulan konsep pemasaran yang dapat digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasaran terhadap pasar sasaran. Strategi pemasaran yang dipakai
untuk bisnis kami adalah 4P (Product, Price, Place dan Promotion)
a. Product
Ditengah pandemi seperti ini kami memilih untuk melakukan bisnis penjualan
produk frozen food, karena produk frozen food dapat disimpan dengan lama, praktis
untuk disajikan, higienis dan juga produk nya bervariasi contohnya terdapat sosis,
chicken nugget dan berbagai macam bakso sehingga konsumen pun tidak akan cepat
bosan.
b. Price
Harga yang diberikan pada produk frozen food ini adalah harga standar. Dimana
kami melakukan riset data harga pasar dari frozen food dan membandingkan harga jual
dengan harga yang diberikan oleh Supplier. Penetapan harga dilakukan dengan strategi
Mark - Up pricing yaitu dengan menambahkan harga beli dengan sejumlah harga
tertentu (Harga jual = harga beli + laba)
c. Place
Dalam berjualan frozen food penentuan pilihan lokasi yang tepat adalah lokasi yang
strategis dan ramai. Dimana bisnis frozen food dapat dibuka dengan gerai, stand atau
kios di pinggiran jalan, pusat perbelanjaan, dekat sekolah, dekat rumah sakit, pasar,
dekat kampus dan lainnya. Tempat yang kami ambil untuk melakukan bisnis frozen
food ini adalah menyewa kios dipinggir jalan, sehingga toko frozen food kami dapat
mudah ditemukan dan juga banyak di lewati oleh orang – orang yang hendak pergi ke
kantor atau ke sekolah. Promotion
d. Promotion
Promosi yang dilakukan bisnis kami adalah dengan menggunakan media sosial dan
bekerja sama dengan media online dalam pengantaran barang. Hal ini kami rasa efektif

10
di saat pandemi seperti ini dimana orang – orang sulit untuk ke luar rumah dan iklan
diberikan di media sosial seperti Instagram, facebook dan lain sebagainya agar orang –
orang mudah menemukannya karena sekarang hampir semua orang memakai media
sosial setiap hari

2.5 Analisis dan proyeksi pasar efektif


Proyeksi pasar efektif pada bisnis kami berasal dari jumlah penduduk kota Bandung yang
ada dan diasumsikan bahwa 20% penduduk akan membeli produk frozen food kami tawarkan.
Kami juga memiliki beberapa kompetitor yang ada di kota Bandung dan mengasumsikan
bahwa market share kami pada tahun pertama adalah 10% dan 3 kompetitor lainnya adalah
50%, 25% dan 20%. Lalu kami juga mengasumsikan bahwa tingkat market share ini akan
berubah setiap tahunnya dimana market share perusahaan kami akan naik setiap tahun karena
penduduk kota Bandung mulai mengetahui keberadaan dari bisnis kami ini.

BAB 3

Kajian Produksi/Operasi

3.1 Kapasitas produksi dan lokasi


Kapasitas produksi merupakan hasil produksi maksimum yang dapat diproduksi atau di
hasilkan dalam waktu tertentu (Kusuma, 2009).

1. Kapasitas desain

Menunjukan output maksimum sistem secara teoretis dalam suatu periode tertentu .
Pengukuran kinerja sistemnya adalah Utilisasi (utilization) persentase kapasitas desain
yang sesungguhnya telah dicapai. Kapasitas produksi yang dibuat oleh bisnis kami
dalam kurun waktu 1 bulan adalah dengan membuat frozen food dengan bahan baku
ikan 30kg, daging sapi 30 kg dan daging ayam 30 kg.

11
2. Kapasitas efektif

Menunjukan kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan
keterbatasan operasi yang ada sekarang. Pengukuran kinerja sistemnya adalah Efisiensi
(efficiency) persentase kapasitas efektif yang sesungguhnya telah tercapai. Dimana
dalam hal ini kami mengharapkan bahwa kapasitas produksi dapat naik 10% setiap
tahunnya.

3.2 Teknologi dan proses produksi


Teknologi pembekuan makanan adalah teknologi mengawetkan makanan dengan
menurunkan temperaturnya hingga di bawah titik beku air. Membekukan makanan cenderung
menjaga kesegaran makanan. Chicken Nugget merupakan salah satu bentuk produk makanan
beku siap saji, yaitu produk yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang
(precooked), kemudian dibekukan.

Flowchart proses pembuatan chicken nugget adalah sebagai berikut :

12
❖ Kedatangan Bahan Baku dan Bahan Penunjang

Proses pembuatan chicken nugget diawali dengan kedatangan bahan baku dan bahan
penunjang. Bahan baku berupa daging ayam berasal dari supplier yang sudah bekerja sama
dengan kami, yang kemudian disimpan di mesin freezer dengan suhu berkisar 0°C-5°C.
Selain itu ada pula beberapa bahan penunjang seperti tepung, seasoning, premix, dan lainnya
berasal dari supplier yang akan disimpan sementara di dalam lemari penyimpanan.

❖ Meat Preparation
Nugget dibuat dari daging giling yang diberi bumbu, dicampur bahan pengikat, kemudian dicetak
membentuk tertentu, dikukus, dipotong dan dilumuri perekat tepung (batter) dan diselimuti tepung

13
roti atau bread crumb. Daging ayam yang telah dipilih kemudian digiling dengan menggunakan
mesin penggiling. Kemudian mencampur bahan-bahan tersebut menggunakan food processor.

Adonan yang telah dicampur kemudian dimasukkan ke dalam cetakan untuk dicetak dan setelah
itu melewati proses battering yang dibuat dengan mesin batter mixer dengan mencampurkan
tepung batter, air, dan es yang berfungsi sebagai perekat breadcrumb dengan adonan

Kemudian dilakukan proses breadering dimana merupakan proses penambahan pelapis atau
coating dengan menggunakan breadcrumb. Proses ini berguna untuk melindungi produk dari
dehidrasi selama pemasakan dan penyimpanan.

❖ Cooking

Proses ini merupakan proses menggoreng adonan tadi hingga setengah matang,
dengan menggunakan wajan dan kompor.

❖ Freezing

Setelah nugget dimasak dan ditiriskan, nugget akan dibekukan. Proses pembekuan dilakukan
dengan menggunakan mesin freezer.

❖ Packaging dan Cartoning

Produk nugget yang sudah beku selanjutnya akan di packing menggunakan plastik
dan akan ditutup rapat dengan menggunakan mesin sealer.

14
3.3 Peralatan dan fasilitas

Sarana

Kios a. Kios dirancang untuk tidak mudah dimasuki hama,


binatang pengerat, burung, serangga, dan hama
lainnya.

b. Tata letak kios diatur sedemikian rupa sehingga


kegiatan pengolahan berjalan teratur

RUANG a. Ruang pengolahan cukup luas untuk menempatkan


PENGOLAHAN semua peralatan dan bahan serta cukup leluasa bagi
pergerakan karyawan yang bekerja di dalamnya.

b. Sirkulasi udara di area pengolahan tidak pengap.

c . Langit-langit ruangan bersih dari debu dari sarang


laba- laba dan kotoran lainnya.

e. Jendela dan lubang angin dilengkapi dengan kawat


untuk mencegah masuknya serangga dan binatang
pengerat yang dapat mencemari makanan. Kawat
pun mudah dicopot dan mudah dibersihkan.

15
PERALATAN Desain dan bahan peralatan mudah dibersihkan. Peralatan
pengolahan yang memenuhi persyaratan adalah sebagai berikut:

a. Tidak mempunyai sambungan sehingga kotoran


tidak tertahan pada sambungan tersebut.

b. Terbuat dari bahan yang tahan lama terhadap


penyok, karat atau goresan sehingga mudah dicuci
dan sanitasi, misalnya stainless steel.

c. Terbuat dari bahan yang halus (licin) dan tidak


berpori-pori, misalnya stainless steel.

d. Semua peralatan harus dicuci dan disanitasi setiap


selesai digunakan.

e. Sisa bahan pencuci (deterjen, desinfektan) harus


dibersihkan dari peralatan sebelum digunakan.

f. Peralatan bebas dari debu dan kotoran sebelum


digunakan.

g. Peralatan yang kontak langsung dengan pangan


terbuat dari bahan tara pangan, tahan korosi dan
tidak bereaksi dengan bahan kimia.

TEMPAT  Dinding, lantai, langit-langit, dan pintu pada tempat


PENYIMPANAN penyimpanan dingin harus terisolasi untuk menjaga suhu
DINGIN produk.
 Tempat penyimpanan dingin harus menjamin bahwa:
● Kapasitas pendinginan memadai sehingga
dapat mempertahankan suhu produk pada -
18°C atau lebih dingin.
● Tersedia aliran udara yang memadai pada
makanan yang disimpan.

16
● Ruang penyimpanan difasilitasi dengan
temperatur untuk mengontrol dan mencatat
suhu secara teratur.
● Kehilangan udara dingin atau masuknya udara
hangat dan kelembaban harus dihindari.
● Kebocoran dari refrigeran/medium pendingin
harus dicegah. Dalam kasus terjadi kebocoran,
tindakan perbaikan harus segera dilakukan.
 Dilakukan pemeliharaan dan pengecekan sistem pendingin
(seperti kompresor dan medium pendingin) secara rutin
misalnya setiap tiga bulan.

3.4 Bahan baku, Penolong dan Utilitas


● Bahan baku utama

Ikan

Daging sapi

Daging ayam

17
● Bahan Penolong

a. Tepung terigu merupakan bahan pelengkap dalam pengolahan Frozen Food. Selain
sebagai bahan pencampur adonan, tepung terigu juga digunakan sebagai bahan baku
pelapis batter.

b. Bahan pelapis (coating) untuk proses coating yang digunakan dalam pembuatan Frozen
Food terbagi menjadi dua, yaitu pelapis basah dan pelapis kering.

c. Air dan es yang digunakan dalam pengolahan Frozen Food adalah air yang telah
memenuhi standar air minum dan telah melewati water treatment.

d. Bumbu-bumbu merupakan substansi aromatik yang berasal dari bagian tanaman atau
herba. Untuk mendapatkan rasa Frozen Food yang disukai, maka diperlukan
penambahan bumbu tertentu.

e. Garam merupakan salah satu bahan penunjang yang berperan sebagai pengikat selama
proses pembuatan adonan. Garam dan bumbu berperan dalam memberikan citarasa yang
diinginkan pada produk Frozen Food.

● Utilitas

 Listrik digunakan sebagai sumber pembangkit pada freezer yang digunakan, lampu untuk
sebagai penerangan dan sumber daya alat-alat lain yang menggunakan daya listrik.
 Air berfungsi dalam proses pembuatan makanan,pencucian barang-barang yang sudah
digunakan dan lain-lain.

18
BAB 4
Pemodalan
4.1 Pemodalan

 Total investasi

Pendanaan bisnis frozen food akan dilakukan dengan memakai modal pribadi.
Kami tidak melakukan peminjaman modal di Bank dan mencari investor untuk
menanamkan modalnya pada bisnis frozen food kami, dikarena dana Rp. 100.000.000,00
dirasa sudah cukup.

 Struktur permodalan

Dari nilai investasi sebesar Rp.100.000.000,00 di bawah ini merupakan informasi


mengenai alat – alat apa saja yang menjadi investasi utama pada bisnis frozen food kami.

No Keterangan Biaya
1. Etalase Rp. 2.342.000,00
2. Kompor gas Rp. 331.000,00
3. Mesin giling daging Rp. 1.658.000,00
4. Panci Rp. 338.200,00
5. Wajan Rp. 227.500,00
6. Spatula Rp. 37.200,00
7. Mesin food processor Rp. 260.000,00
8. Talenan Rp. 27.500,00
9. Pisau Rp. 38.600,00
10. Baskom Rp. 66.300,00
11. Meja Rp. 722.200,00
12. Kursi Rp. 922.000,00
13. Timbangan Rp. 226.500,00
14. Sendok Rp. 63.500,00
15. Pengangkat makanan Rp. 26.500,00

19
16. Nampan Rp. 31.250,00
17 Serbet Rp. 27.200,00
18. Tempat sampah Rp. 21.500,00
19. Mesin kode kadaluarsa Rp. 1.247.200,00
20. Mesin vacuum sealer Rp. 1.756.200,00
21. Mesin freezer Rp. 8.130.000,00
22. Kalkulator dan alat tulis Rp. 399.800,00
23. Lemari penyimpanan Rp. 1.900.000,00
24. Peralatan tambahan lainnya Rp. 5.000.000,00
Total investasi Rp. 25.800.850,00

4.2 Biaya Operasi


● Fixed cost
Keterangan Biaya
Sewa tempat (Kios) Rp. 3.000.000,00 /bulan

● Variabel cost
No Keterangan Biaya Per bulan
1. Daging Ikan/kg Rp. 48.0000,00 Rp. 1.440.000,00
2. Daging Sapi/kg Rp. 122.150,00 Rp. 3.664.500,00
3. Daging Ayam/kg Rp. 45.000,00 Rp. 1.350.000,00
4. Bumbu – bumbu Rp. 48.500,00 Rp. 1.455.000,00
5. Pengemasan Rp. 18.500,00 Rp. 555.000,00
6. Sabun cuci Rp. 27.500,00 Rp. 55.000,00
7. Gas lpg Rp. 139.000,00 Rp. 1.120.000,00
8. Air, listrik dan telepon Rp. 2.500.000,00 Rp. 2.500.000,00
Total Rp. 12.139.500,00

20
● Total operation cost

Total biaya operasional selama 1 tahun diambil dari Biaya tetap + Biaya variabel
= Rp. 3.000.000,00 x 12 bulan + Rp. 12.139.500,00 x 12 bulan = Rp. 145.674.000,00/
tahun.

4.3 Proyeksi penjualan

Market share
Competitor A percent 50.00% 48.00% 46.00% 44.00% 42.00%
Competitor B percent 25.00% 23.00% 21.00% 19.00% 17.00%
Competitor C percent 15.00% 13.00% 11.00% 9.00% 7.00%
My Company percent 10% 16% 22% 28% 34%

Competitor A mio units 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01


Competitor B mio units 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00
Competitor C mio units 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
My Company mio units 0.00 0.00 0.01 0.01 0.01

Revenue
Total sales Units 2,282 3,699 5,155 6,648 8,181

Price Rp / unit 30,000 31,200 32,448 33,746 35,096


inflation percent 4% 4% 4% 4%

Revenue Rp / year 68,446,563 115,419,818 167,259,903 224,355,100 287,121,416

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, proyeksi penjualan setiap


tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pada tahun-tahun berikutnya kami
mengasumsikan bahwa perusahaan kami dapat mengambil market share dari kompetitor-
kompetitor lainnya.

4.4 Proyeksi cash flow

INVESTMENT VALUATION
Year
FREE CASH FLOW PROJECTION Units 0 1 2 3 4 5 Terminal
Value
Revenue Rp mio - 68.45 115.42 167.26 224.36 287.12

Operating Expeditures - (87.72) (102.51) (118.81) (136.74) (156.47)


Cost of Goods Sold Rp mio - (77.45) (85.20) (93.72) (103.09) (113.40)
Selling and Administrative Expenses Rp mio - (1.37) (2.31) (3.35) (4.49) (5.74)
Others Rp mio - (8.90) (15.00) (21.74) (29.17) (37.33)

Capital Expenditures Rp mio (32.65) (6.84) (11.54) (16.73) (22.79) (28.71)


Working Capital Rp mio (6.84) (6.84) (11.54) (16.73) (22.44) (28.71)
Fixed Assets Rp mio (25.80) - - - (0.36) -

FREE CASH FLOWS Rp mio (32.65) (26.12) 1.37 31.73 64.82 101.94 1,121.35

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, nilai cash flow pada periode ke-
0 merupakan jumlah investasi awal perusahaan. Pada periode pertama perusahaan masih

21
dalam proses pengembalian modal dan mengalami kerugian. Kemudian pada tahun ke-2
perusahaan dapat mengembalikan modal awal. Selanjutnya pada tahun ke-3 dan
seterusnya, perusahaan mengalami peningkatan keuntungan. Nilai keuntungan yang
didapat pada tahun ke - 3 sampai tahun ke - 5 lebih besar dari pada pengeluaran setiap
tahunnya, sehingga bisa dikatakan perusahaan sudah mendapatkan laba bersih dari hasil
penjualan.

4.5 Kinerja finansial


a. Cash flow selama 5 tahun

Berikut merupakan analisis cash flow dari bisnis frozen food kami dari periode 0 sampai
periode 5. Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat dilihat bahwa pengembalian modal
terjadi pada

Year
FREE CASH FLOW PROJECTION Units 0 1 2 3 4 5 Terminal
Value
Revenue Rp mio - 68.45 115.42 167.26 224.36 287.12

Operating Expeditures - (87.72) (102.51) (118.81) (136.74) (156.47)


Cost of Goods Sold Rp mio - (77.45) (85.20) (93.72) (103.09) (113.40)
Selling and Administrative Expenses Rp mio - (1.37) (2.31) (3.35) (4.49) (5.74)
Others Rp mio - (8.90) (15.00) (21.74) (29.17) (37.33)

Capital Expenditures Rp mio (32.65) (6.84) (11.54) (16.73) (22.79) (28.71)


Working Capital Rp mio (6.84) (6.84) (11.54) (16.73) (22.44) (28.71)
Fixed Assets Rp mio (25.80) - - - (0.36) -

FREE CASH FLOWS Rp mio (32.65) (26.12) 1.37 31.73 64.82 101.94 1,121.35

b. NPV

Percentage of Debt 20%


Cost of Debt 15%
Corporate income tax rate 30%

Percentage of Equity 80%


Cost of Equity 24%

Weighted Average Cost of Capital 21.3%


(discount rate)

NPV (Rp mio) 385.31

22
Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, nilai NPV kami bernilai positif
yaitu dengan jumlah Rp.385.299.359,55. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan kami
memiliki NPV yang lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan dan memiliki
investasi yang baik.

c. IRR

Year
FREE CASH FLOW PROJECTION Units 0 1 2 3 4 5 Terminal
Value
Revenue Rp mio - 68.45 115.42 167.26 224.36 287.12

Operating Expeditures - (87.72) (102.51) (118.81) (136.74) (156.47)


Cost of Goods Sold Rp mio - (77.45) (85.20) (93.72) (103.09) (113.40)
Selling and Administrative Expenses Rp mio - (1.37) (2.31) (3.35) (4.49) (5.74)
Others Rp mio - (8.90) (15.00) (21.74) (29.17) (37.33)

Capital Expenditures Rp mio (32.65) (6.84) (11.54) (16.73) (22.79) (28.71)


Working Capital Rp mio (6.84) (6.84) (11.54) (16.73) (22.44) (28.71)
Fixed Assets Rp mio (25.80) - - - (0.36) -

FREE CASH FLOWS Rp mio (32.65) (26.12) 1.37 31.73 64.82 101.94 1,121.35
IRR 82.4%

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan nilai IRR
sebesar 82.4%. Hal ini menunjukan tingkat pengembalian dari modal bisnis yang kami
lakukan. Nilai hasil perhitungan IRR bisnis kami dirasa cukup baik karena nilainya lebih
besar dibandingkan dengan nilai suku bunga deposito untuk investasi Rp.100.000.000,00.

d. Payback period

Payback period
Amount to be recovered Rp 119,264,636.32
Recovered in year 1 Rp 68,446,563.37
Rp 50,818,072.94
Recovered in year 2 Rp 50,818,072.94
Rp 115,419,818.18
Payback period 0.440288971
1 tahun + 0.44 = 1.44 tahun
1.440288971
1 tahun 5 bulan 9 hari

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan, kami mendapatkan bahwa


periode pengembalian modal berada dalam jangka waktu 1 tahun 5 bulan 9 hari.

23
e. Project balance

Project balance Payback Tahun ke 1 sampai ke 2


t A Project balance 0.035 Exposure to lose (59.91)
0 (32.65) (32.65) Profit potential 202.326
1 (26.12) (27.26) Resiko rendah
2 1.37 0.411
3 31.73 31.74
4 64.82 65.93
5 101.94 104.25

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan terhadap project balance, kami
mendapatkan hasil bahwa payback akan terjadi pada tahun pertama hingga kedua. Kami
juga mendapati bahwa nilai profit potential adalah Rp. 202.302.174,53 dan exposure to
loss bernilai Rp. 59.907.176,53. Dari nilai-nilai tersebut kami menyimpulkan bahwa bisnis
ini memiliki risiko yang rendah karena nilai profit potential lebih besar dibandingkan
dengan exposure to loss.

BAB 5
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan
bahwa bisnis frozen food ini layak untuk dijalankan. Hal ini dilihat dari faktor kinerja
finansial yaitu, cash flow selama 5 tahun yang mengalami peningkatan dari periode 2
sampai periode 5, nilai NPV yang positif, nilai IRR yang lebih besar daripada nilai suku
bunga bank deposito, payback period yang menunjukan bahwa bisnis kami akan
mendapatkan pengembalian modal dalam jangka waktu 1 tahun 5 bulan 9 hari, dan project
balance yang menunjukan profit potensial yang lebih besar dibandingkan dengan exposure
to loss yang berarti bisnis kami memiliki profil risiko yang rendah.untuk mengalami
kerugian.

24
Revenue Projection HISTORICAL PROJECTION
1 2 3 4 5
Target Population Units 2017 2018 2019 CAGR (17-19) 2021 2022 2023 2024 2025
Bandung (15 - 54 tahun) mio people ( 2.19) ( 2.22) ( 2.25) 1.3% ( 2.28) ( 2.31) ( 2.34) ( 2.37) ( 2.41)

TOTAL POPULATION mio people ( 2.19) ( 2.22) ( 2.25) ( 2.28) ( 2.31) ( 2.34) ( 2.37) ( 2.41)
Growth 1.34% 1.34% 1.34% 1.34% 1.34%

Addressable Market (AM)


percent of population who CAN buy % 20% 20% 20% 20% 20%
mio people ( 0.46) ( 0.46) ( 0.47) ( 0.47) ( 0.48)

Total Market
percent of AM who WILL buy % 5% 5% 5% 5% 5%
mio people ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02)

Consumption per capita unit per year 1 1 1 1 1


Total Market mio units ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02) ( 0.02)

Market share
Competitor A percent 50.00% 48.00% 46.00% 44.00% 42.00%
Competitor B percent 25.00% 23.00% 21.00% 19.00% 17.00%
Competitor C percent 15.00% 13.00% 11.00% 9.00% 7.00%
My Company percent 10% 16% 22% 28% 34%

Competitor A mio units ( 0.01) ( 0.01) ( 0.01) ( 0.01) ( 0.01)


Competitor B mio units ( 0.01) ( 0.01) ( 0.00) ( 0.00) ( 0.00)
Competitor C mio units ( 0.00) ( 0.00) ( 0.00) ( 0.00) ( 0.00)
My Company mio units ( 0.00) ( 0.00) ( 0.01) ( 0.01) ( 0.01)

Revenue
Total sales Units ( 2,282) ( 3,699) ( 5,155) ( 6,648) ( 8,181)

Price Rp / unit ( 30,000) ( 31,200) ( 32,448) ( 33,746) ( 35,096)


inflation percent 4% 4% 4% 4%

Revenue Rp / year ( 68,446,563) ( 115,419,818) ( 167,259,903) ( 224,355,100) ( 287,121,416)


Operating Expenditure Projection
Units PROJECTION
0 1 2 3 4 5
Revenue Rp / year ( 68,446,563) ( 115,419,818) ( 167,259,903) ( 224,355,100) ( 287,121,416)

Operating Expenditures
Cost of Goods Sold % or revenue
Rp / year ( -  ) ( 77,454,000) ( 85,199,400) ( 93,719,340) ( 103,091,274) ( 113,400,401)

Selling and Administrative Expenses % or revenue 2% 2% 2% 2% 2%


Rp / year ( -  ) ( 1,368,931) ( 2,308,396) ( 3,345,198) ( 4,487,102) ( 5,742,428)

Others % or revenue 13% 13% 13% 13% 13%


Rp / year ( -  ) ( 8,898,053) ( 15,004,576) ( 21,743,787) ( 29,166,163) ( 37,325,784)

Total Operating Expenditures Rp / year ( -  ) ( 87,720,985) ( 102,512,373) ( 118,808,325) ( 136,744,539) ( 156,468,614)
Capital Expenditure Projection
Units PROJECTION
0 1 2 3 4 5
Revenue Rp / year ( 68,446,563) ( 115,419,818) ( 167,259,903) ( 224,355,100) ( 287,121,416)

Working Capital % or revenue 10% 10% 10% 10% 10% 10%


Rp / year ( 6,844,656) ( 6,844,656) ( 11,541,982) ( 16,725,990) ( 22,435,510) ( 28,712,142)

Fixed Assets
Etalase Rp / year ( 2,342,000)
Kompor gas Rp / year ( 331,000)
Mesin giling daging Rp / year ( 1,658,000)
Panci Rp / year ( 338,200)
Wajan Rp / year ( 227,500)
Spatula Rp / year ( 37,200)
Mesin food processor Rp / year ( 260,000)
Talenan Rp / year ( 27,500) ( 27,500)
Pisau Rp / year ( 38,600) ( 38,600)
Baskom Rp / year ( 66,300) ( 42,800)
Meja Rp / year ( 722,200)
Kursi Rp / year ( 922,000)
Timbangan Rp / year ( 226,500)
Sendok Rp / year ( 63,500) ( 43,500)
Pengangkat makanan Rp / year ( 26,500) ( 26,500)
Nampan Rp / year ( 31,250) ( 31,250)
Serbet Rp / year ( 27,200) ( 27,200)
Tempat sampah Rp / year ( 21,500) ( 21,500)
Mesin kode kadaluarsa Rp / year ( 1,247,200)
Mesin vakuum sealer Rp / year ( 1,756,200)
Mesin freezer Rp / year ( 8,130,700)
Kalkulator dan alat tulis Rp / year ( 399,800) ( 100,000)
Lemari penyimpanan Rp / year ( 1,900,000)
Peralatan tambahan lainnya Rp / year ( 5,000,000)
Total Fixed Asset Investments Rp / year ( 25,800,850) ( 358,850)
Total Capital Expenditures Rp / year ( 32,645,506) ( 6,844,656) ( 11,541,982) ( 16,725,990) ( 22,794,360) ( 28,712,142)

ASUMSI
Masa guna untuk etalase selama waktu 5 tahun Total investment
Masa guna untuk kompor gas selama waktu 5 tahun ( 119,264,636)
Masa guna untuk mesin giling daging selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk panci selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk wajan selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk spatula selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk mesin blender selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk talenan selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk pisau selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk baskom selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk meja selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk kursi selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk timbangan selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk sendok selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk pengangkat makanan selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk nampan selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk serbet selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk tempat sampah selama waktu 3,5 tahun
Masa guna untuk mesin kode kadaluarsa selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk mesin vakuum sealer selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk mesin freezer selama waktu 5 tahun
Masa guna untuk peralatan lainnya selama waktu 5 tahun
INVESTMENT VALUATION
Year
FREE CASH FLOW PROJECTION Units 0 1 2 3 4 5 Terminal
Value
Revenue Rp mio ( -  ) ( 68.45) ( 115.42) ( 167.26) ( 224.36) ( 287.12)

Operating Expeditures ( -  ) ( (87.72) ( (102.51) ( (118.81) ( (136.74) ( (156.47)


Cost of Goods Sold Rp mio ( -  ) ( (77.45) ( (85.20) ( (93.72) ( (103.09) ( (113.40)
Selling and Administrative Expenses Rp mio ( -  ) ( (1.37) ( (2.31) ( (3.35) ( (4.49) ( (5.74)
Others Rp mio ( -  ) ( (8.90) ( (15.00) ( (21.74) ( (29.17) ( (37.33)

Capital Expenditures Rp mio ( (32.65) ( (6.84) ( (11.54) ( (16.73) ( (22.79) ( (28.71)


Working Capital Rp mio ( (6.84) ( (6.84) ( (11.54) ( (16.73) ( (22.44) ( (28.71)
Fixed Assets Rp mio ( (25.80) ( -  ) ( -  ) ( -  ) ( (0.36) ( -  )

FREE CASH FLOWS Rp mio ( (32.65) ( (26.12) ( 1.37) ( 31.73) ( 64.82) ( 101.94) ( 1,121.35)

Percentage of Debt 20%


Cost of Debt 15%
Corporate income tax rate 30%

Percentage of Equity 80%


Cost of Equity 24%

Weighted Average Cost of Capital 21.3%


(discount rate)

IRR 82.4%

NPV (Rp mio) ( 385.31) ( 385,310,214.42)


Project balance Payback Tahun ke 1 sampai ke 2
t A Project balance 0.035 Exposure to lose ( (59.91)
0 ( (32.65) ( (32.65) Profit potential ( 202.326)
1 ( (26.12) ( (27.26) Resiko rendah
2 ( 1.37) ( 0.411)
3 ( 31.73) ( 31.74)
4 ( 64.82) ( 65.93)
5 ( 101.94) ( 104.25)

Payback period
Amount to be recovered -Rp 119,264,636.32-
Recovered in year 1 -Rp 68,446,563.37-
-Rp 50,818,072.94-
Recovered in year 2 -Rp 50,818,072.94-
-Rp 115,419,818.18-
Payback period 0.4402889707
1 tahun + 0.44 = 1.44 tahun
1.440288971
1 tahun 5 bulan 9 hari

Anda mungkin juga menyukai