Anda di halaman 1dari 22

Marketing Plan Cokelat Monggo

Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu : Dr. Haddy Suprapto, MS
Dr. Dyah Sugandini, M.Si

Disusun oleh: Kelompok 2


1. Ando Rizky P (141150110)
2. Arief Kurniawan (141150125)
3. Haka Aunin I (141150140)
4. Nada Salsabila R (141150142)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017

i
KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Marketing Plan Cokelat Monggo ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr.
Haddy Suprapto, MS dan Ibu Dr. Dyah Sugandini, M.Si selaku Dosen mata kuliah
Manajemen Pemasaran UPN V Yogyakarta yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.       
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

                                                                    Yogyakarta,  22 Mei 2017


    

                                                                                           
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
BAB III : PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Sejarah Cokelat Monggo................................................................................2
B. Visi dan Misi...................................................................................................5
C. Selogan Cokelat Monggo...............................................................................5
D. Executive Summary........................................................................................6
E. Everionmental Analisis...................................................................................7
F. Target Market.................................................................................................9
G. Current Market Objective and Performance.................................................10
H. Analisis SWOT.............................................................................................11
I. Marketing Strategi........................................................................................12
J. Marketing Mix..............................................................................................12
K. STP...............................................................................................................13
L. Marketing Implementation...........................................................................14
M. Product Activities.........................................................................................15
N. Pricing Activity.............................................................................................16
O. Distribution Activities..................................................................................16
P. Promotion Activities.....................................................................................17
Q. Monitoring Procedures.................................................................................17
BAB III : PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan...................................................................................................18
DAAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekarang ini, cocoa dan makanan coklat sudah dikenali dapat digunakan
sebagai salah satu alternatif penggobatan dan kelebihannya bagi tubuh seseorang.
Di dalam coklat telah di temukan adanya subtansi phenylamine yang dapat
meningkatkan sekresi dopamin sehingga dapat memberikan efek mood pada
seseorang oleh karena itu konsumsi coklat secara global meningkat. Coklat
berasal  dari biji kakao yang sebenarnya tidak memberikan rasa manis akan tetapi,
dengan berkembangnya teknologi, coklat ditambahkan dengan gula atau susu
sehingga memberikan rasa manis dan disukai oleh berbagai kalangan.
Cokelat adalah rasa atau makanan paling popular di dunia. Cokelat
umumnya berupa batangan yang biasa diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di
hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan
sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian, bahkan sebagai
pernyataan cinta. Menurut hasil penelitian para ahli, rasa manis coklat bisa
menenangkan pikiran dan perasaan orang yang mengkonsumsinya. 

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Cokelat Monggo

Petualangan berawal di Yogyakarta pada tahun 2001, seorang pria


berumur 35 tahun asal Belgia datang ke Indonesia tanpa sebuah
perencanaan. Kecewa dengan kurangnya kualitas cokelat yang tersedia di
toko - toko di Indonesia sebagai negara ketiga terbesar penghasil kakao,
pria Belgia tersebut memutuskan untuk membuat beberapa produk cokelat
cita rasa Belgia sendiri dengan sumber daya yang terbatas. Kecintaan akan
Yogyakarta yang melahirkan pengusaha ini. Meski bukanlah orang asli
Yogya, bahkan dia bukan orang Indonesia, Thierry Detournay seorang
bule asal Belgia.
Thierry merupakan warga berkebangsaan Belgia namun jangan
kaget bahasa Indonesia -nya begitu fasih. Memang sudah bertahun- tahun
Mr. Thierry tinggal di Indonesia. Dan untuk menghilangkan rasa kangen
akan negara asal, ia sering membuat cokelat sendiri. Dari hanya untuk
dikosumsi pribadi, hingga teman- temannya menyukai cokelat buatan
Thierry. Mereka merasakan cokelat miliknya berbeda dengan yang ada di
pasaran.
Kemudian pria itu membuat cokelat lebih banyak lagi dengan
mengendarai Vespa tua berwarna pink, yang disulap menjadi sebuah
tempat berjualan. Setiap Minggu pagi pria ini berjualan di daerah UGM
dan di daerah luar Gereja Kota Baru. Tujuannya hanya untuk kesenangan
serta mencari minat dan reaksi dari masyarakat, bukan semata – mata
untuk mencari keuntungan. Hal tersebut sangat menarik dan menjadikan
pria itu sebagai pembuat cokelat pertama di Yogyakarta. Karena
pembawaan yang kocak justru produknya semakin dilirik. Banyak orang
mencari- cari keberadaan si bule gila ini. Dibawah naungan CV. Anugrah
Mulia semakin berkembanglah bisnis cokelatnya. Pembuatannya kala itu

2
masih konvensional di sebuah rumah kecil di Jalan Dalem KG III/978,
kota Gede, Yogyakarta.
Produk cokelatnya sangat eco- friendly menggunakan pembungkus
kertas bisa daur ulang. Soal cita rasanya, produk cokelatnya merupakan
perpaduan rasa timur dan barat. Semakin tumbuhnya perusahaan, label CV
pun ia ganti. Ditahun 2005, ia resmi membuat perusahaan besama
seorang rekan, Edward. Perusahaan yang diberi nama  PT Anugrah
Mulia Indobel, dan memproduksi coklat bernama "Cocomania", dan kini
berganti menjadi "Monggo".
Berjalan waktu Therry membuka toko di daerah Prawirotaman
Yogyakarta, namun akhirnya tidak bertahan lama karena memang kondisi
lingkungan yang tidak kondusif. Kemudian ada beberapa untuk pilihan
tempat baru. Ia akhirnya memilih lokasi di Kotagede untuk mendirikan
toko dan tempat produksi. Nama "Monggo" sendiri datang tiba- tiba. Kala
itu Edo (direktur) dan Burhan (staf kreatif) tengah berkumpul mencari
nama produk unik. Kala itu kata "monggo" tersirat diantara mereka.
"Monggo" sendiri adalah bahasa Jawa yang berarti "silahkan".
Monggo biasanya diucapkan oleh orang Jawa untuk menunjukan bentuk
sopan santun mempersilahkan. Nama tersebut sangat kental Jawanya,
cocoklah dengan perusahaan yang berbasis di Yogya. Sejak 2010, sudah
100 karyawan dimana usahanya tak lagi cuma di Yogya, tapi juga Jakarta.
Untuk pabrik sendiri Tierry masih tetap menempatkannya di daerah
khusus Yogyakarta, tepatnya di Kota Gede. Cokelat Monggo punya
selogan "The Finest Indonesian Chocolate" punya terkandung misi:
misi spiritual, yaitu menciptakan kenikmatan dalam menikmati
coklat untuk orang Indonesia. Misi kedua, misi bisnisnya adalah
membuat racikan terbaik untuk menciptakan coklat terbaik. Tidak
mau tanggung- tanggung perusahaan rela mendatangkan chocolatier atau
ahli membuat coklat langsung dari Belgia untuk mewujudkan misi ini.

3
1. Diferensiasi Prodak
Cokelat Monggo menciptakan diferensiasi yang sangat
baik, dengan belum adanya produk cokelat yang dibuat dengan
100% cocowater, membuat usaha ini tidak mempunyai pesaing
untuk saat sekarang. Hal ini mempermudah cokelat Monggo
mudah untuk memasarkan produknya di indonesia.
2. Inovasi Prodak
Cokelat Monggo sudah melakukan beberapa inovasi yaitu:
a. Dulu cokelat Monggo memproduksi Produknya masih
mengadung alkohol dan sekarang sudah tidak lagi, ini
dikarenakan untuk menarik konsumen bernuansa Islam
yang merupakan penduduk terbesar di Indonesia. Dengan
itu cokelat Monggo dapat memberikan Jaminan atau Label
Halal di produknya.
b. Cokelat Monggo meningkatkan perubahan citarasa
produknya, yaitu meningkatkan kepahitan dari produknya.
Dan hal ini direspons dengan baik oleh pelanggan.
Sekaligus menciptakan ciri khas dari cokelat Monggo itu
sendiri.

4
B. Visi dan Misi
1. VISI:
Dengan adanya Cokelat Monggo ini kami ingin
mengembangkan berbagai panganan yang terbuat dari cokelat . Dan
berharap dengan adanya Cokelat Monggo ini semua orang dapat
menyukai panganan yang terbuat dari cokelat.
2. MISI:
a. Dengan mengkreasikan cokelat menjadi pangan yang disukai oleh
semua kalangan.
b. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada semua customer
kami
C. Slogan Cokelat Monggo
Selain Visi dan Misi cokelat Monggo juga memiliki slogan yaitu
“CUEGS”. CUEGS memiliki arti sebagai berikut:
1. C): Care, cokelat Monggo peduli terhadap lingkungan sekitar, dari
masyarakat hingga pada alam. ini dibuktikan cokelat monggo
selalu mendukung kugiatan masyarakat sekitar, kepedulian Cokelat
Monggo terhadap alam yaitu bungkus produk sendiri terbuat dari
bahan-daur ulang dan dapat terurai jika menjadi sampah.
2. U): Unik, cokelat Monggo merupakan suatu produk cokelat yang
diciptakan dari perpaduan budaya Indonesia dan Belgia.
3. E): Educate, mengedukasi kepada orang Indonesia bahkan dapat
menikmati cokelat dengan kualitas yang sama dengan luar negri
4. G): Genuin, asli dari Indonesia, dan asli cokelat murni.
5. S): Share, memasarkan produk sekaligus mengenalkan budaya.

Sejak memulainya tahun 2005, Cokelat Monggo sekarang telah


berkembang dengan hampir 200 staf yang bekerja di kantor di Yogyakarta,
Jakarta, Surabaya. Namun, jumlah staf tersebut masih kurang valid, karena
pendataan jumlah staf akan dilakukan pada bulan Desembe
nanti.kabarnya, jumlah staf Cokelat Monggo selalu meningkat setiap

5
waktunya. Produksi utama dilakukan di pabrik di Kotagede,Yogyakarta, di
mana ditangan kami kelezatan diciptakan. Kemudian didistribusikan ke
kota-kota di seluruh Jawa dan Bali dan berencana untuk memperluas ke
pulau-pulau lain di seluruh Indonesia dalam waktu tidak terlalu lama.
Mereka terus bekerja untuk mengembangkan produk – produk dengan
menghargai yang ditawarkan Indonesia untuk mereka. Pada akhirnya
mereka berharap dapat memperkenalkan cokelat khas Indonesia ini di luar
negeri.

D. Executive Summary

Anugerah Mulia adalah sebuah perusahaan nasional di Indonesia


yang bergerak dibidang makanan. Didirikan pada tahun 2005 oleh pria
asal belgia yaitu Edward dan Thierry Detournay. Perusahaan ini
memproduksi makanan cokelat, dan di awal berdiri mereka memberi nama
cokelatnya yaitu cocomania dan telah berganti menjadi cokelat monggo.
Cokelat Monggo tumbuh dan berkembang dari tahun ke tahun, dan
semakin banyak pula konsumen yang tertarik untuk membeli cokelat yang
banyak akan variasi rasa, dan cokelat monggo pun terkenal hingga sampai
luar negeri. Banyak konsumen luar negeri yang berlibur ke Indonesia
untuk mengunjungi pabrik dan showroom Cokelat Monggo ini. Walaupun
harga cokelatnya relatif mahal tetapi semua itu akan terganti dengan rasa
dan kualitasnnya yang sangat baik dan berkelas. Cokelat Monggo selalu
berinovasi membuat variant rasa yang berbeda untuk membuat pelanggan
selalu merasa tertarik untuk mencoba variant rasa yang baru. Dan Cokelat
Monggo pun memanjakan konsumen dengan layanan antar ke tempat
dengan order melalui website Cokelat Monggo. Dan hingga saat ini
Cokelat Monggo masih nomer 1 dari segi kualitasnya dalam konteks
perusahaan lokal, dan Cokelat Monggo berencana untuk berekspansi
keluar negeri setelah menguasai pasar dalam negeri.

6
E. Environmental Analysis
The marketing Environment
1. Competitive Force

Pesaing Kekuatan Kelemahan


Asing Kekuatannya dari segi Dari segi harganya
kualitasnya yang sangat mahal
Cokelat Tugu, Kekuatan mereka dari Kelemahan mereka dari
Cokelat ndalem, segi harganya yang segi kualitasnya yang
Cokodot murah standard

2. Economic forces

Apabila dilihat dari segi pendapatan masyarakat dan dilihat dari


segi kondisi ekonomi saat ini sudah cukup membaik, telah dirasakan
para konsumen rata-rata telah cukup mampu untuk membeli Cokelat
Monggo. Para konsumen merasa optimis dengan keadaan ekonomi
saat ini dan kedepannya dengan itu dalam hal urusan pembelian
produk oleh konsumen akan meningkat. Mengenai daya beli
konsumen terhadap produk Cokelat Monggo, hingga saat ini daya beli
konsumen sesuai dengan target pasar Cokelat Monggo kemudian pola
pengeluaran konsumen juga sesuai target pasar Cokelat Monggo
karena Coklat Monggo ini menargetkan konsumen middle up, banyak
konsumen yang membeli karena alasannya konsumen sudah suka oleh
cita rasa dari Cokelat Monggo dan juga konsumen yang membeli
untuk oleh-oleh untuk keluarga. Persentase biaya member yang di
keluarkan untuk membeli Cokelat Monggo adalah kira- kira 10% dari
penghasilan mereka dalam 1 bulan.

3. Political force

Mengenai kecenderungan perubahan politik, dari awal


terbangun hingga saat ini belum ada yang mempengaruhi kegiatan
bisnis Cokelat Monggo ini. Dalam membina hubungan baik dengan

7
pemerintah, perusahaan Cokelat Monggo selalu membantu
mensukseskan dan mensuport acara yang di adakan oleh pemerintah.
Seperti event hari kakao dunia, Cokelat Monggo hadir untuk
mendukung dan meramaikan acara yang di adakan oleh pemerintah.

4. Legal and rugulatory force

Walaupun adanya perubahan perudang-undangan dan peraturan


pemerintah, tetapi hingga saat ini tidak berpengaruh terhadap bisnis
Cokelat Monggo. Selain itu, Cokelat Monggo memang benar-benar
legal dalam menjalankan bisnis karena telah disahkan oleh pemerintah.
Untuk pengaruh pasar bebas, yang pasti itu sangat berpengaruh
terhadap semua bisnis, tetapi cokelat monggo ingin fokus di Indonesia
sampai cokelat monggo menguasai pasar di Indonesia sebelum
berekspansi keluar negeri.

5. Tecnology force

Untuk dampak dari perubahan teknologi, tidak ada dampak


bagi Cokelat Monggo karena perusahaan selalu mengikuti trend dari
perubahan teknologi yang semakin canggih tersebut. Dan dalam
kegiatan bisnisnya, Cokelat Monggo memasarkan dengan
menggunakan sistem online seperti website dan media sosial untuk
memasarkan produk Cokelat Monggo tersebut. Seiring berjalannya
waktu teknologi semakin canggih dan ini tidak membuat ancaman
untuk Cokelat Monggo, sebaliknya Cokelat Monggo diuntungkan
dengan dapat memasarkan cokelatnya secara luas lewat sistem online
tersebut. Tidak berhenti disitu, kini Cokelat Monggo berusaha
mengikuti zaman, dengan memasarkannya melalui sosial media yang
sedang digandrungi masyarakat, yaitu Instagram.

6. Sociocultural forces

8
Mengenai perubahan sosial dan demografi, untuk Cokelat
Monggo hal itu tidak mempengaruhi terhadap kelangsungan bisnis
yang dikelola karena coklat monggo sendiri bisa dinikmati oleh semua
kalangan dan semua orang di berbagai daerah. dan antusias konsumen
terhadap produk cukup baik dengan banyaknya kelompok kunjungan
yang datang ke coklat monggo dan konsumen lebih pricing, mereka
mengetahui bahwa coklat monggo mahal tetapi mereka paham kenapa
mahal karena cokelat monggo berkualitas khas belgia. Memang zaman
telah berubah, kini konsumen tidak hanya terpaku pada harga, mereka
kini telah menjadi smart buyer yang mengutamakan kualitas. Bagi
sebagian masyarakat, harga kini bukan menjadi suatu masalah, apabila
diimbangi dengan kualitas yang baik.
Mengenai peraturan yang berlaku, bagi perusahaan peraturan
sendiri memang harus dicermati agar perusahaan bisa berjalan di
koridor yang benar dan sesuai dengan aturan.

F. Target Market(s)
1. Identification

Perusahaan menargetkan untuk jenis kelamin produk cokelat


yang ditawarkan lebih kepada pada wanita, karena wanita sendiri lebih
mudah mengalami stress . Untuk demografi, usia, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, etnis, company profile, karakteristka karyawan
tidak menentukan target yang khusus atau mencakup semuanya.

Untuk hal demografi georafis, coklat monggo sendiri lebih


memilih konsep homey dan tidak memilih daerah yg ramai karena
coklat monggo sudah bekerja sama dengan berbagai tempat di daerah
yang ramai. Iklim dan sumberdaya sendiri tidak berpengaruh.

Serta untuk karakteristik produk usager, rata rata penggunaan,


jenis pengguna. Produk usager rata rata adalah orang yang mencari oleh
oleh atau para pecinta coklat itu sendiri. Rata rata penggunaan itu

9
adalah coklat rasa kacang mete karena menyesuaikan dengan lidah
orang Indonesia.

2. Need Analysis

Kebutuhan target market dari perusahaan cokelat monggo ini


adalah cokelat yang lezat dengan cita rasa dunia dan tentunya cokelat
yang bermanfaat dengan disertai kualitas yang diatas rata-rata. Dan
Cokelat Monggo sendiri memenuhi permintaan dengan costom.
Kebutuhan target market coklat monggo ini selalu konsisten dari awal
berdiri .

G. Current Market Objective and Performance


1. Review of Marketing Objective
Tujuan Pemasaran dari Cokelat Monggo sendiri adalah untuk
mengedukasi masyarakat tentang kegunaan dan manfaat cokelat tetapi
tujuan pemasarannya belum konsisten, karena tujuan pemasaran
Cokelat Monggo sendiri masih berjalan untuk mengedukasi dengan
memberi gift, diskon, untuk merubah mindset konsumen terhadap
Cokelat Monggo. Namun, pihak Monggo telah mengatakan bahwa
tujuan mereka tidak hanya sekedar profit oriented saja. Namun,
mereka tetap memperhatikan social oriented.
2. Performance Analysis
Kinerja dari sales volume, maket share, and profitability
perusahaan sejauh ini cukup bagus, dengan semakin bertambahnya
peminat dari Cokelat Monggo itu sendiri. Namun, sempat mengalami
turunnya peminat Cokelat Monggo, namun berjalannya waktu mereka
kembali bisa merebut posisi pemimpin pasar sekitar pada tahun 2008.

H. Analisis SWOT
1. Strength
a. Memiliki lebih banyak varian rasa dari produk cokelat lokal lain
b. Produk cokelat monggo banyak ditemui

10
c. Memiliki ciri khas rasa yang tidak akan ditemui pada cokelat lain
d. Memiliki kualitas lebih baik dari pada produk coklat lokal lain
e. Dilakukan banyak inovasi
2. Weakness
a. Harga cokelat relatif lebih mahal dari produk cokelat lokal lain
b. Produk Cokelat Monggo belum menjangkau sampai seluruh
Indonesia
c. Sasaran konsumennya tidak terlalu luas, namun hanya kalangan
tertentu.
3. Peluang
a. Suplai bahan produksi banyak tersedia
b. Belum terlalu banyak kompetitor untuk produk cokelat berskala
besar yang menggunakan fasilitas produksi berkualitas tinggi
pada proses produksinya
c. Citra yang melekat mengenai pioner pembuat cokelat pertama di
Yogyakarta sangat melekat dan sudah jelas menjadi lebih dikenal
dan di depan diantara produk cokelat lokal lain
d. Termasuk dalam golongan cokelat yang menyehatkan dan halal.
4. Ancaman
a. Pesaing yang terus berdatangan dengan memberi harga yang jauh
lebih rendah
b. Konsumen yang sudah mulai bosan
c. Produk cokelat mudah ditiru oleh perusahaan cokelat lain

I. Marketing Strategi

Cokelat Monggo menerapkan strategi sampling, seperti memberi


sample produk cokelat monggo kepada konsumen untuk mencobanya di

11
showroom cokelat monggo ini, dan cokelat monggo juga mengedukasi
dengan memperlihatkan cara pembuatannya di pabrik cokelat monggo.
Cokelat Monggo kini juga sangat mengekspose dirinya bahwa Cokelat
Monggo termasuk dalam produk halal, yang terutama dijual di Indonesia
dengan mayoritas masyarakatnya Muslim.

J. Markting Mix
1. Prodak
Produksi Cokelat Monggo sendiri menggunakan 100% coco
water tanpa mengandung tambahan lemak nabati dan hewani serta
tanpa pengawet kimia. Hal tersebut menjadikan Cokelat Monggo tidak
bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama (tahunan), karena itu
daya tahan dari Cokelat Monggo sendiri hanya bertahan selama 1
tahun. Cokelat monggo memproduksi cokelat dengan cita rasa khas
belgia, diantaranya yaitu :

a. Cokelat batang 40gr


b. Cokelat Papan 80gr
c. Oleh-oleh Monggo
d. Produk pesanan
e. Produk musiman
f. Horeka dan label pribadi
g. Paralines
2. Price
Karena cokelat monggo menargetkan kalangan middle up maka
harga dari cokelat ini relatif mahal dengan cokelat lokal yang ada di
dalam negeri, karena kualitas cokelat monggo ini di atas para
perusahaan lokal yang lain. Namun, pada zaman ini sebagian
masyarakat sudah tidak mempermasalahkan mengenai harga. Mereka
lebih mengutamakan kualitas.

3. Place

12
Lokasi pabrik dan showroom cokelat monggo ini berada di
kotagede yogyakarta. dan Monggo Shop berada di Jl. Tirtodipuran
Yogyakarta. Outletnya pun sudah tersebar di berbagai provinsi di
indonesia seperti Jawa, bali, dan sumatra
4. Promotion
Cokelat Monggo menggunakan cara promosi dengan kegiatan
sampling, melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah,
kerjasama dengan sekolah-sekolah dan universitas, dari mulut ke
mulut. Akhir-akhir ini Cokelat Monggo mulai berani mempromosikan
produknya sekaligus memasukkan produknya ke beberapa
supermarket, seperti seluruh Mirota Kampus di Yogyakarta dll. Tidak
berhenti disitu, mereka juga melakukan promosi menggunakan
websitenya serta menggunakan sosial media yang sedang banyak
digunakan oleh masyarakat seperti instagram. Instagram ini baru-baru
saja mulai dimulai oleh oihak Cokelat Monggo.

K. STP
1. Segmentasi
Tidak menyasar umur,untuk demografi usia, pendidikan,
pendapatan, pekerjaan, etnis, tidak menentukan target khusus atau
mencangkup semuanya.
2. Targeting
a. Orang yang mencari oleh-oleh
b. Para pecinta cokelat

13
3. Positioning
Inovasi rasa sesuai dengan kebutuhan konsumen,dan mengubah yang
semula tidak halal menjadi halal.

L. Marketing Implementation
1. Marketing Organization
Cokelat Monggo memiliki konsep, untuk produknya
diorganisasikan sebagai produk makanan cokelat, wilayahnya di
tempatkan di daerah yang mudah dalam pendistribusian dan untuk
target jenis pelanggan yang dilayani yaitu diutamakan wanita dewasa
seperti kalangan menengah, sosialita, dll. Dan yang betanggung jawab
untuk semua itu adalah di bagian Divisi pemasaran dan divisi
distribusi. Dan untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan seluruh
karyawan, perusahaan menerapkan konsep Dengan meningkatkan fee,
reward, memberi libur. Ketika perusahaan meminta sesuatu ke
karyawan, harus ada timbal balik ke karyawan.
2. Product Activities
a) Activity
 Desain Kemasan Coklat
Orang Yang Bertanggung Jawab
 Packaging Development
Target Penyelesian
 Mendesign serta membuat kemasan dengan warna dan
jenisnya yang sesuai
b) Activity
 Pembuatan Coklat
Orang Yang Bertanggung Jawab

 Bagian dapur/Karyawan pembuat coklat


Target Penyelesaian

14
 Membuat dan membentuk coklat-coklat dengan baik,
higienis, dan berkualitas hingga selesai
3. Pricing activity
a) Activity
 Harga Coklat
Orang Yang Bertanggung Jawab
 Divisi Finance
Target Penyelesaian
 Menentukan harga produk dengan sebaik-baiknya
4. Distribution Activities
a) Activity
 Mendistribusikan Coklat
Orang Yang Bertanggung Jawab
 Divisi Supervisor, Tim Distribusi
Target Penyelesaian
 Distribusi barang dari gudang ke retailer atau branch
5. Promotion Activities
a) Activity
 Promosi / Memasarkan Coklat
Orang Yang Bertanggung Jawab
 Marketing Sales
Target Penyelesaian
 Penjualan, menjual produk sampai laku

M. Product Activities
1. Activity Budget
Cokelat monggo selalu mengikuti kebutuhan pasar, dengan
membuat produk atau barang untuk menjawab kebutuhan pasar.
2. Performance Standart
Perusahaan mengetahui kebutuhan pasar, yaitu dengan cara
mencari tahu apa yang dibutuhkan pasar dan perusahaan membuat
produk yang memenuhi standart yang dibutuhkan konsumen.

3. Kemungkinan tindakan antisipasi dan perbaikan

15
a) Perbaikan: melakukan penarikan produk dan melakukan
produksi ulang
b) Antisipasi: melakukan pengecekan produk yang akan
dipasarkan
N. Pricing Activities
1. Activity Budget
Dalam hal harga Cokelat monggo Meliputi HPP, transportasi,
distribusi, biaya bahan baku, packing bahan baku kemasan.

2. Performance Standart
Perusahaan menentukan standar kinerja harga dari kualitas
produk, jika produk perusahaan tinggi maka harga produk tersebut
akan tinggi pula dan kualitas produk suatu perusahaan ditentukan oleh
standar kinerja perusahaan yang tinggi
3. Kemungkinan Tindakan Perbaikan dan Antisipasi
a) Perbaikan: dengan meningkatkan kualitas produksi tetapi harga
barang tidak naik atau tetap
b) Antisipasi: melakukan pengecekan ulang terhadap produk,
dengan membuat sebuah tim, misalnya tim pricing.
O. Distribution Activities
1. Activities Budget
Perusahaan langsung mengirim barang untuk sampai ke
konsumen, melalui ritel, minimarket dan supermarket.
2. Performance Strandart
Semakin tinggi atau rendah standar kinerja perusahaan, maka
akan berpengaruh kepada ketepatan suatu perusahaan menghasilkan
suatuu produk karena semakin cepat kegiatan produksi maka akan
mempercepat pula kegiatan disitribusi.

3. Kemungkinan Tindakan Perbaikan dan Antisipasi

16
a) Perbaikan: memperbaiki alat-alat atau sarana distribusi
perusahaan
b) Antisipasi: menambah alat-alat atau sarana distribusi
perusahaan
P. Promotion Activities
1. Activity Budget
Kegiatan sampling, melakukan kerjasama dengan instansi
pemerintah, kerjasama dengan sekolah-sekolah dan universitas, dari
mulut ke mulut.
2. Performance Standart
Semakin cepat perusahaan mempromosikan produk, maka
semakin cepat juga produk akan dikenal oleh masyarakat.
3. Kemungkinan Tindakan Perbaikan dan Antisipasi
a) Perbaikan: dengan mengevaluasi dan memperbaiki kegiatan
promosi
b) Antisipasi: melakukan banyak kegiatan promosi contohnya
menambah kerjasama dengan perusahaan-perusahaan
Q. Monitoring Procedure
Untuk meraih kesuksesan cokelat monggo memonitoring kegatan
pemasarannya, mereka memiliki tim sales, manajer sales, supervisor,
merchandiser, tim show room dan setiap tingkatan memiliki tugasnya
masing-masing sesuai standar kinerjanya.
Perusahaan selalu melakukan marketing audit, dan yang
ditekankan oleh perusahaan yaitu produksi, karena untuk menjaga kualitas
produk lebih terjaga dengan melakukan pengecekan sekali dalam satu hari.

BAB III

17
PENUTUP

A. Kesimpulan
` Cokelat Monggo merupakan cokelat pertama di Yogyakarta yang
penciptanya berasal dari warga negara asing. Cokelat Monggo berhasil
merebut minat konsumen middle-up dengan harga yang cukup mahal
dibandingkan cokelat lokal lain namun disertai kualitas dan rasa
internasional. Dua belas tahun sudah Cokelat Monggo berdiri dan tetap
berjaya dengan strategi dan inovasi yang terus dilakukan untuk
memenuhi keinginan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

18
Kotler, P., & Keller, K.L., 2009. Manajemen Pemasaran, edisi 13. Penerbit Erlangga,
Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai