BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1.2 Lingkup Observasi
Adapun lingkup observasi yang dilakukan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktik
(KKN-P) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C meliputi:
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
3. Proses Produksi Manufaktur Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Departemen
Produksi Plant Gery A (PGA).
4. Topik Khusus yang menjadi pilihan yaitu pengendalian kualitas produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate di departemen produksi pada Plant Gery A (PGA) PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya BU-C.
2
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C.
2. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
3. Dapat mengembangkan badan penelitian yang ada di Universitas.
3
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada tahun 1997 didirikan PT GarudaFood Jaya (GFJ) dengan memproduksi produk
biskuit, Gery. Gery Saluut, salah satu produk biskuitnya berhasil meraih Indonesian Best Brand
Award (IBBA) dari MARS dan Majalah SWA untuk periode 2005-2011 untuk kategori wafer
salut. Pada 2007-2013 Gery Chocolatos meraih IBBA untuk kategori wafer stick. Berbagai
4
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
inovasi berhasil dikembangkan dan semakin mengukuhkan produk Gery sebagai merk biskuit
yang identik dengan produk berbasis rasa coklat.
Pada akhir tahun 2002, TRMS meluncurkan produk minuman jeli dengan merek Okky
Jelly Drink dan merupakan fase baru bagi GarudaFood untuk masuk di bisnis minuman.
Keseriusan GarudaFood dalam memfokuskan pada bisnis minuman juga menjadi semakin jelas
dengan diluncurkannya Mountea, minuman teh rasa buah. Mountea bahkan telah meraih IBBA
2007-2013 untuk kategori minuman teh dalam kemasan cup, Majalah SWA & Frontier Survey
Foundation juga memberikan penghargaan ICSA pada tahun 2010 dan juga berhasil meraih
Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) yang diberikan oleh Majalah SWA pada tahun
2011 & 2012. Melihat potensi Indonesia yang besar dalam bisnis makanan ringan, maka
GarudaFood juga memproduksi Snack dengan merek Leo, untuk kategori Keripik kentang,
keripik pisang, keripik singkong produk dimulai dari akhir tahun 2005. Pada 2007-2011 Leo
meraih IBBA penghargaan untuk kategori keripik kentang.
Suntory Garuda Beverage adalah Joint Venture Company yang dibentuk antara
GarudaFood dengan Suntory Beverage & Food pada tanggal 14 Juli 2011 di industri minuman
non alcohol. Saat ini, Suntory Garuda Beverage (SGB) memiliki beberapa kategori yakni teh,
kopi dan fruit flavor drink (minuman rasa buah). Produk-produk tersebut yang saat ini telah
dipasarkan di pasaran antara lain Mirai Ocha, MyTea, Mountea Cup, dan lain sebagainya.
Di tingkat nasional, GarudaFood juga dinilai positif dan dianggap sebagai salah satu
perusahaan makanan dan minuman yang dikagumi. Survei dilakukan oleh Frontier dan Majalah
BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada 2005 – 2011 hal tersebut menunjukkan
bahwa GarudaFood berhasil berada di posisi ketiga dan posisi ke-2 dalam makanan dan
kategori minuman di 2012-2013 dari Indonesia Most Admired Company (IMAC).
GarudaFood juga aktif melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bawah
bendera GarudaFood Sehati. GarudaFood Sehati merupakan program Corporate Sosial
5
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Responsibility (CSR) GarudaFood yang mempunyai misi untuk membawa perubahan yang
menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling
menumbuhkembangkan. Melalui GarudaFood Sehati, GarudaFood terus menjalankan CSR
dengan fokus pada 5 (lima) pilar yakni ; pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan,
bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat (garudafood.com, 2011).
Gambar 2.2 Habits untuk Guru SDSN Benhil 12, Jakarta Tahun 2011.
Sumber: www.garudafoodinternational.com
Pada tahun 2001, PT. Tudung Putra Jaya dan PT GarudaFood Jaya resmi bergabung
menjadi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya. Saat ini Tudung Group telah membawahi 14-15
perusahaan GarudaFood di seluruh Indonesia atau disebut dengan Business Unit (BU).
Business Unit tersebut antara lain BU A dan BU B berada di Pati, Jawa Tengah. BU yang
berada di Pati secara umum memproduksi produk kacang-kacangan. BU C adalah PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya yang berada di Gresik, Jawa Timur. BU yang berada di Gresik
secara umum memproduksi produk biskuit. BU D berada di Lampung, BU E berada di
Bandung, Jawa Barat, BU J berada di Sidoarjo, Jawa Timur yang secara umum memproduksi
produk beverage. BU P berada di Jombang, Jawa Timur, BU N berada di Kalimantan dan lain
sebagainya. Berikut merupakan gambaran persebaran PT. GarudaFood Putra Putri Jaya di
Indonesia:
6
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PT GarudaFood Putra Putri Jaya selalu menjaga produk agar tetap sehat, halal, aman
dikonsumsi, dan berkualitas melalui sistem pengendalian pangan. Sehingga menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan kebutuhan, dan harapan pelanggan. PT GarudaFood Putra
Putri Jaya melakukan pencegahan terhadap pencemaran dan mengelola aspek lingkungan yang
signifikan. Proses peningkatan yang berkesinambungan terhadap efektifitas sistem managemen
mutu ISO 9001:2008, ISO 22000:2005 dan ISO 14001:2004 juga dilakukan. Berikut
merupakan penjelasan dari sistem manajemen mutu yang diterapkan di PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya:
7
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan
organisasi. ISO 9001:2008 merupakan penyempurnaan dari ISO 9001:2000. Organisasi
yang telah disertifikasi menggunakan standard ISO 9001:2000 dapat diperbaharui
sertifikatnya dengan menggunakan standard ISO 9001:2008. Adapun manfaat yang
didapat dengan adanya ISO 9001:2008 adalah dapat meningkatkan kualitas di mata
pelanggan, membuka pasar baru yang mensyaratkan sertifikasi ISO, meningkatkan
kepercayaan pelanggan, membuat system kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar
kerja yang terdokumentasi, meningkatkan komunikasi dan disiplin, menjaga konsistensi
mutu produk dan jasa (mutucertification.com, 2015).
b. ISO 22000:2005 merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari
suatu sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam
rantai pangan dari panen sampai produk siap untuk dikonsumsi. ISO 22000 adalah suatu
standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO 9001 dan
HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan,
penerapan, dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Keamanan
Pangan (SMKP) (mutucertification.com, 2015). Adapun alasan dari perusahaan
menerapkan ISO 22000:2005 ialah meghindari pelanggaran hokum, menghindari
komplain pelanggan, menghindari penjara, menghindari perusahaan ditutup dan
menghindari isu negatif dari konsumen.
c. ISO 14001:2004 merupakan merupakan sistem manajemen perusahaan yang berfungsi
untuk memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang dihasilkan telah
memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap
peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap
perbaikan berkelanjutan. Adapun manfaat bagi perusahaan dengan menerapkan ISO
14001:2004 adalah meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam
penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat; meningkatkan produktivitas pekerja
melalui efisiensi waktu dan biaya; menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan
dengan lebih terencana dan terstruktur; penggunaan sumber daya alam yang lebih
bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi; menjaga citra bisnis industri yang selama ini
sering dikaitkan secara negatif dengan pencemaran lingkungan. Sedangkan manfaat bagi
lingkungan adalah berkurangnya pencemaran lingkungan melalui penurunan
penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya, pengurangan limbah berbahaya dan
mengurangi gangguan sosial. Manfaat bagi konsumen adalah turut berpartisipasi dalam
mendukung perlindungan lingkungan dengan membeli produk yang ramah lingkungan.
8
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.3 Lokasi Perusahaan
PT. Garuda Food Putra Putri Jaya BU-C berlokasi di Jalan Krikilan KM 28, Krikilan,
Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61177, Indonesia. Dengan lokasi yang strategis
memungkinkan akses lalu lintas keluar atau masuk pengiriman barang dapat berjalan dengan
lancar.
2.4 Visi dan Misi serta Nilai-Nilai Dasar PT. Garuda Food Putra Putri Jaya
Visi dan misi merupakan satu kesatuan yang harus dimiliki suatu organisasi untuk mampu
mencapai tujuan.
2.4.1 Visi
Visi merupakan pernyataan yang mencerminkan tujuan dari suatu organisasi atau
institusi. Sebuah visi haruslah menggambarkan apa yang organisasi tersebut inginkan di masa
depan secara jelas (Luuk Van Leeuwen, 2007). Visi dari PT GarudaFood Putra Putri Jaya saat
ini yakni : “Menjadi Perusahaan Makanan dan MinumanIndonesia Terdepan”.
2.4.2 Misi
Misi merupakan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi
mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggannya. Berikut merupakan misi dari PT. GarudaFood Putra Putri Jaya:
“Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan“.
Struktur organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C dikepalai oleh seorang
Business Unit Head (BU Head). BU Head memimpin perusahaan dan juga membawahi 12
orang Section Head. Section Head bertanggung jawab atas kegiatan yang ada di masing-masing
10
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
departemen. Dalam menjalankan proses bisnis perusahaan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
BU-C memiliki beberapa departemen yang secara fungsional terbagi menjadi departemen
dengan fungsi pendukung (supporting) dan departemen dengan fungsi operasional. Fungsi
pendukung (supporting) dilaksanakan oleh Departemen Ingridients Division (IngDiv), Finance
and Accounting (FA), Human Capital Section (HCS), Plan-Do-Check-Action (PDCA),
Production Planning and Inventory Control (PPIC), dan Existing Product Development
(EPRD) Formula. Sedangkan fungsi operasional dilaksanakan oleh 3 departemen produksi
yaitu Plant GeryA, Plant 2 Plus, dan Plant 1 Plus 2. Departemen Teknik dan Departemen
QAQC. Berikut merupakan penjelasan ranah kerja dari departemen-departemen tersebut :
11
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
yang tersimpan di gudang selain itu juga pengaturan sistem gudang yang ditentukan
berdasarkan karakterisitik dari bahan baku. Sistem inventory control yang digunakan
perusahaan adalah First Expired First Out (FEFO) dimana bahan baku yang umur
pakainya akan habis harus digunakan terlebih dahulu.
f. Departemen warehouse yang berfungsi memastikan kesesuaian standar area
penyimpanan yang akan digunakan dari aspek suhu maupun luas area. Departemen
warehouse dibagi menjadi 2 bagian yaitu gudang bahan keman dan gudang bahan baku.
g. Departemen Existing Product Development (EPRD) Formula merupakan departemen
yang bertugas untuk melakukan koordinasi dengan Brand Manager terkait penentuan
standar parameter proses dan spesifikasi produk.
h. Departemen Teknik merupakan departemen yang bertanggung jawab dalam hal
maintenance mesin produksi baik dari segi penjadwalan maupun perbaikan sparepart,
uji keandalan utilitas mesin dan lain sebagainya.
i. Departemen Quality Assurance and Quality Control (QAQC) secara fungsional terbagi
menjadi dua yakni Quality Assurance dan Quality Control. Quality Assurance
bertanggung jawab atas standarisasi lingkup kerja seperti suhu ruang, tata letak fasilitas
dan lain sebagainngya. Sedangkan untuk quality control bertanggung jawab atas
kesesuaian produk dengan parameter proses dan produk. Untuk bagian QC terbagi
menjadi empat bagian yakni QC incoming, QC x-ray, QC proses dan QC
laboratorium.QC incoming bertugas melakukan pengecekan pada kedatangan bahan
baku dan bahan kemas. QC x-ray bertugas untuk melakukan pengecekan pada produk
saat setelah selesai dikemas. QC proses bertugas untuk melakukan pengecekan pada
bagian produksi. Sedangkan QC laboratorium bertugas melakukan pengecekan di
bagian formulasi.
j. Departemen Produksi merupakan departemen yang berkaitan langsung dengan
operasional perusahaan. Departemen produksi terdiri dari tiga plant produksi
diantaranya Plant Gery A, Plant 2 Plus, dan Plant 1 Plus 2. Masing-masing plant
produksi dipimpin oleh seorang Kepala Departemen Produksi.
Berikut merupakan gambar struktur oragniasai yang ada di garuda food Putra-Putri Jaya
BU-C :
12
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Head Of Business
Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Gery Chocolatos Dark Chocolate terdiri dari dua komponen utama yakni adonan dan
cream. Adonan merupakan bagian luar dari produk yang dibentuk seperti roll dan digunakan
sebagai kulit produk. Sedangkan cream merupakan bagian isi yang terletak di dalam roll dan
13
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
terbuat dari jenis coklat pilihan. Produk Gery Chocolatos Reguler memiliki parameter produk
seperti dibawah ini :
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5)
Parameter Range Satuan
Cream : kulit %
60 : 40
Berdasarkan tabel diatas, produk Gery Chocolatos Dark Chocolate dapat dipasarkan
apabila telah memenuhi parameter produk. Apabila ternyata ada produk yang berada di bawah
batas minimal atau diatas batas maksimal maka produk tersebut tidak boleh dipasarkan ke
konsumen.
14
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
karakteristik kematangan bahan baku, misalkan untuk bahan baku yang mudah matang akan
dituangkan terlebih dahulu. Sedangkan waktu penuangan juga harus diperhatikan disesuaikan
dengan kebutuhan waktu operasi tiap mesin. Kebutuhan bahan baku setiap bulannya ditentukan
oleh departemen PPIC bagian purchasing. Dari kebutuhan bahan baku tersebut dapat
ditentukan target produksi, jumlah mesin diperlukan dan juga kebutuhan tenaga kerja.
1. Mesin Mixer
Mesin mixer adalah alat yang digunakan untuk membuat adonan kuit dari produk yang
akan dijual. Berikut merupakan contoh gambar mesin mixer yang digunakan
2. Mesin Wiener
Mesin Wiener merupakan mesin yang di gunakan untuk membuat adonan cream
3. Tempering
Tempering adalah alat yang digunakan untuk menyimpang dan menjaga kuaitas cream
yang telah disiap diproses lagi agar tertap terjaga
4. Mesin Baking
Mesin baking adalah alat yang digunakan untuk mengoven adonan kulit serta
menggabungakan cream dengan wafer stick yang telah jadi
5. Mesin Packaging
Mesin packaging adalah alat yang digunakan untuk memeberikan kemasan pada produk
yang telah siap menjadi finishing good.
15
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 2.8 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 1
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
16
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 2.9 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 2
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
17
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.7.4.1 Stock preparation
Stock preparation Merupakan tahapan mengolah bahan baku menjadi bahan setengah
jadi. Bahan baku tersebut diolah menjadi dua bagian yaitu adonan dan cream. Rasio kebutuhan
adonan dan cream untuk produk Gery Chocolatos Dark Chocolate adalah 40:60. Untuk
pembuatan adonan diperlukan mesin mixer.. Proses pada mesin mixer yakni operator
melakukan penuangan ke dalam mixer. Proses pengadukan pada mixer dilakukan selama 6
menit dengan kapasitas sebesar 2 batch dimana 1 shift rata-rata melakukan 111 batch setiap
kali pengadukan adonan . Kemudian proses pengadukan adonan tersebut dipindahkan ke
trolley untuk dilanjutkan ke proses baking. Saat ini terdapat 2 mesin mixer yang digunakan
untuk melakukan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate. Berikut merupakan
parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada proses mixing pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Proses Mixing
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 10 12 Poice Viscometer
Suhu Adonan 25 32 Celcius Termometer infrared dan
thermometer batang
Suhu Air untuk 15 22 Celcius WLC
Adonan
Warna Adonan Coklat tua Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic
Berdasarkan tabel diatas parameter yang digunakan pada proses mixer untuk produk
Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu viscositas dimana mengukur tingkat kekentalan adonan,
suhu adonan, suhu air untuk adonan, dan warna adonan.
Sedangkan untuk proses pembuatan cream dilakukan dengan menggunakan mesin
wiener. Mesin wiener merupakan mesin untuk mengaduk dan memasak cream. Proses
pemasakan pada mesin wiener berlangsung selama 1,5 jam dengan kapasitas 2 batch.
Terdapat perbedaan karakteristik antara cream dan adonan. Cream jika didiamkan
beberapa saat akan mudah menjadi encer kembali. Sedangkan lama waktu pemasakan dari
mesin wiener adalah 1,5 jam, maka terdapat sistem yang membuat agar cream yang dimasak
tidak menggumpal atau tidak mudah menjadi encer. Proses pembuatan cream juga dilakukan
terlebih dahulu dibandingkan dengan pembuatan adonan.
Bahan baku dituangkan ke dalam mesin wiener dan dilakukan pengadukan dan pemasakan
selama 1,5 jam. Terdapat suatu bagian di dalam wiener yang berguna untuk menghaluskan
partikel-partikel yang masih kasar sehingga selama proses pengadukan dan pemasakan selama
18
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1,5 jam sudah tidak terdapat partikel kasar dalam cream. Sedangkan storage berfungsi untuk
tempat penampungan adonan yang sudah lembut atau homogen. Berikut merupakan parameter
cream pada Mesin Wiecon pada tabel 2.3:
Tabel 2.3 Parameter Cream Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Mesin Wiecon
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 90 120 Poice Viscometer
Suhu Cream 40 50 Celcius Termometer infrared dan thermometer batang
Ukuran Partikel - 0,04 Microne Micrometer
Warna Cream Coklat kehitaman Organolabtic
Rasa Cream Khas Dark Coklat Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic
2.7.4.2 Baking
Proses baking merupakan proses pemasakan adonan dan cream. Input dari proses ini
adalah 40% adonan dan 60% cream dari hasil olahan pada mesin mixer dan cream dari storage.
Sedangkan output dari proses baking adalah wafer stick yang siap dikemas. Terdapat 3 mesin
baking 4 line produksi dan 9 mesin baking 2 line produksi. Kecepatan rata-rata dari masing-
masing line adalah 130 pcs/menit. Sehingga mesin baking 4 line memiliki kecepatan rata-rata
sebesar 520 pcs/menit sedangkan mesin baking 2 line memiliki kecepatan rata-rata 260
pcs/menit.
2.7.4.3 Packaging
Packaging merupakan proses pengemasan wafer stick dengan menggunakan plastik
tray dan roll alufo. Input dari proses ini adalah wafer stick dari baking, plastik tray, roll alufo,
dan karton yang telah diberikan kode produksi pada mesin rewinder. Terdapat 7 mesin
packaging untuk pengemasan Gery Chocolatos Dark Chocolate. Kecepatan rata-rata tiap mesin
packaging adalah 120 pcs/menit.
Selain itu juga ada parameter packaging produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu
jumlah pcs produk dalam tray dan jumlah tray dalam karton sebagai berikut:
Tabel 2.4 Parameter Packaging Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
Parameter Jumlah
Isi pcs dalam tray 11 pcs
Isi tray dalam karton 60 tray
Berdasarkan tabel diatas jumlah pcs gery chocolatos dark chocolate dalam satu tray yaitu 11 pcs.
Jadi dalam satu karton terdapat 660 pcs gery chocolatos dark chocolate.
19
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.8 Pengertian Kualitas
Ada beberapa pengertian tentang kualitas menurut beberapa ahli diantaranya menurut
Crosby (dalam Tjiptono dan Diana, 2003:56) kualitas adalah memenuhi atau sama dengan
persyaratannya. Meleset sedikit saja dari persyaratannya, maka suatu produk atau jasa
dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan itu sendiri dapat berubaha sesuai dengan keinginan
pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Menurut Render dan Heizer (2004:253) kualitas adalah totalitas dari bentuk dan
karateristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhan yang tanpa jelas maupun tersembunyi.
20
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Kualitas produk yang lebih beragam.
2. Memberikan informasi kesalahan lebih awal.
3. Mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan
4. Meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas
5. Menunjukkan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. (Irvan.et.all, 2006)
21
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
22
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.10.5 Diagram Pareto
Diagram pareto menunjukkan pada grafik batang yang faktor yang lebih signifikan.
23
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Secara umum, control chart terbagi menjadi dua berdasarkan jenis datanya yaitu control
chart untuk variable dan control chart untuk data atribut. Berikut merupakan perbandingan
control chart pada tabel 2.2.
Tabel 2.5 Perbandingan Control Chart
Pengukuran Control Chart untuk Data Control Chart untuk Data Control Chart untuk Data
Statistik Variabel Atribut (%) Atribut (Jumlah)
Jenis data yang Data variable berupa Data atribut (banyaknya unit Data atribut (banyaknya
dibutuhkan pengukuran nilai-nilai produk yang cacat) kesalahan pada setiap unit
karakteristik produk)
Gambaran Pengendalian karakteristik Pengendalian seluruh bagian Pengendalian seluruh
penerapan individu kesalahan proses kesalahan tiap unit produk
secara umum
Manfaat yang Penggunaan secara Data yang dibutuhkan Data yang dibutuhkan
penting maksimum informasi yang seringkali telah tersedia seringkali telah tersedia
tersedia dari data dari laporan inspeksi dari laporan inspeksi
Penyediaan informasi secara Mudah dipahami seluruh Mudah dipahami seluruh
mendetail pada data-data personil personil
proses dan penyimpangan Menyediakan seluruh Menyediakan seluruh
dari pengendalian dimensi- gambaran kualitas gambaran kualitas
dimensi individu
Kelemahan Tidak dapat dipahami tanpa Tidak menyediakan Tidak menyediakan
pelatihan informasi secara mendetail informasi secara mendetail
Dapat menyebabkan untuk pengendalian untuk pengendalian
kebingunan untuk karakteristik individu karakteristik individu
membedakan antara batas- Tidak mengenal tingkat
batas pengendalian dengan kesalahan yang berbeda
batas-batas toleransi pada unit-unit produk
Tidak dapat digunakan pada tersebut
tipe data cacat atau baik
24
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Peta kendali rata-rata dan jarak (X-R)
Peta kendali rata-rata dan jarak merupakan dua peta pengendali yang saling membantu
dalam mengambil keputusan mengenai kualitas proses. Peta kendali rata-rata merupakan peta
kendali untuk melihat apakah proses masih berada dalam batas pengendali atau tidak. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari produk yang sedang berada dalam proses. Peta pengendali rata-rata
menunjukkan apakah rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standard pengendalian
yang digunakan perusahaan. Proses produksi dikatakan baik apabila produk yang dihasilkan
berada di sekitar garis pusat (center line). Namun data yang berada di luar batas pengendali
statistik apabila dikarenakan suatu sebab umum (sebab yang melekat pada proses) maka tidak
boleh dihilangkan dan dianggap tetap masuk batas pengendali. Sementara data yang berada
diluar batas pengendali rata-rata disebut sebagai (out of statistical control) yang disebabkan
oleh sebab khusus.
Sementara itu, peta pengendali jarak (range) digunakan untuk mengetahui tingkat
keakurasian atau ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sampel yang
diambil dalam observasi. Seperti halnya peta kendali rata-rata, peta kendali jarak juga
digunakan untuk mengetahui dan menghilangkan penyebab khusus yang membuat terjadinya
penyimpangan. Data yang berada dalam batas pengendali statistic untuk range disebut
sebagai in statistical control yang terdapat dalam penyimpangan karena sebab umum.
Sementara data yang berada di luar batas pengendali statistik disebut sebagai out of statistical
control yang disebabkan karena sebab khusus. (Ariani, 2004)
Berikut merupakan perhitungan untuk menentukan garis pusat untuk mean dan range.
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
X-bar = 𝑛
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖
X-double bar = 𝑔
R = Xmax-Xmin
∑𝑛
𝑖=1 𝑅𝑖
R-bar = 𝑔
Dimana:
n = banyaknya sampel dalam tiap observasi atau sub kelompok
g = banyaknya observasi yang dilakukan
Ri = range untuk setiap sub kelompok
Xi = data pada sub kelompok atau sampel yang diambil
X-bar = rata-rata pada setiap sub kelompok
25
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) untuk peta pengendali
rata-ratanya adalah:
UCL X-bar = X-double bar + A2 x R
LCL X-bar = X-double bar – A2 x R
Sedangkan batas kendali untuk range yaitu:
UCL R = R-bar x D4
LCL R = R-bar x D3
2.10.7.2 Analisis Kemampuan Proses (AKP)
Analisis Kemampuan Proses (AKP) merupakan suatu studi guna menaksir
kemampuan proses dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai bentuk, rerata dan
penyebaran. AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur
kinerja proses. Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam batas
pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau proses produksi berada diluar
batas pengendalian tetapi produk memenuhi spesifikasi. Tujuan dilakukannya Analisis
Kemampuan Proses adalah memprediksi variablitias proses yang ada, memilih diantara proses-
proses yang paling tepat atau memenuhi toleransi menyediakan dasar kuantitatif untuk
menyusun jadwal pengendalian proses dan penyesuaian secara periodic, menguji teori
mengenai penyebab kesalahan selama program perbaikan kualitas, memberikan pelayanan
sebagai dasar untuk menentukan syarat kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada.
Selanjutnya alasan utama dalam mengkuantifikasi kemampuan proses untuk dapat berpegang
pada spesifikasi produk (Ariani, 2004). Pada proses yang berada pada kondisi in statistical
control, cara membuat analisis kemampuan proses, antara lain:
1. Rasio Kemampuan Proses (RKP) (Process Capability Ratio) atau nilai Cp
Apabila proses berada dalam batas pengendali statistic dengan peta pengendali proses
statistic “normal” dan rata-rata proses terpusat pada target, maka rasio kemampuan proses
atau indeks kemampuan proses dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan berikut ini:
𝑈𝑆𝐿−𝐿𝑆𝐿
RKP = 6𝜎
𝑅−𝑏𝑎𝑟
𝜎= 𝑑2
Dimana:
RKP = Rasio Kemampuan Proses
USL = Batas Spesifikasi Atas
LSL = Batas Spesifikasi Bawah
𝜎 = Standard Deviasi Proses
26
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BSA (Batas Spesifikasi Atas) dan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) adalah batas toleransi
yang ditetapkan konsumen yang harus dipenuhi oleh para produsen. Dari hasil perhitungan
tersebut, apabila:
RKP > 1 berarti masih baik (capable)
RKP < 1 berarti proses tidak baik (not capable)
RKP = 1 berarti proses sama dengan spesifikasi konsumen
2. Indeks Kemampuan Proses (Cpk)
Nilai indeks kemampuan proses akan mewakili kemampuan sesungguhnya dari suatu
proses dengan parameter nilai tertentu. Nilai Cpk diformulasikan dengan sebagai berikut:
𝑈𝑆𝐿−𝜇 𝜇−𝐿𝑆𝐿
Cpk = min{ , }= min{Cpu,Cpl}
3𝜎 3𝜎
27
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB III
PELAKSANAAN KKN-P
28
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan KKN-P (Lanjutan)
No. Tanggal Uraian Kegiatan (Per-hari)
29
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3.4 Flowchart Pelaksanaan KKN-P
Mulai
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengambilan Data:
-Data profil dan struktur perusahaan
-Data alur proses produksi
-Data kadar air produk WCC5 bulan
Februari 2017
Pengolahan Data:
-Perhitungan Rata-rata (X) dan jarak (R)
-Perhitungan center line x-bar chart dan
center line R chart
-Perhitungan UCL dan LCL pada peta
kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali revisi
-Perhitungan Analisis Kemampuan
Proses (AKP
Penarikan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
30
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Stik
Penyebab Kadar Air Bergelombang
45% 18% Stik
Mengelupas
9%
Berat
Stik<Standar
Ujung Stik 14%
Lain-Lain
7% Tidak Rata
7%
Seperti yang dapat dilihat pada diagram lingkaran diatas, diketahui penyebab defect
tertinggi dikarenakan kadar air produk yang tidak sesuai standar yaitu sebesar 45%. Kadar air
pada produk yang tidak sesuai standar akan mengakibatkan berbagai macam defect diantaranya
yaitu produk melempem, rapuh, stik jembret, dan lain sebagainya.
Melihat dari kondisi pasar, permintaan dari produk produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate semakin berkembang pesat sehingga pihak perusahaan ingin lebih memaksimalkan
proses produksi produk Gery Chocolatos Dark Chocolate dengan meningkatkan kualitas
produk terutama dalam mengurangi defect yang disebabkan kadar air yang tidak sesuai standar.
31
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.2 Identifikasi Masalah
Latar belakang diatas menimbulkan identifikasi masalah presentase kadar air dalam
produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar perusahaan.
4.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak terjadi perubahan prosedur pengendalian kualitas selama KKN-P berlangsung.
2. Seluruh data penelitian yang diperoleh dan perusahaan dianggap benar serta dapat
mewakili keseluruhan data.
32
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. Gangguan teknis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap data yang diperoleh.
2. Dokumentasi
Melakukan pengambilan arsip-arsip catatan, informasi yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti. Data diambil dari database perusahaan, maka merupakan data sekunder. Berikut
merupakan data kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) sepanjang bulan
Februari 2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Pengukuran Kadar Air Produk WCC5 di Bulan Februari 2017
Kru
No. Tanggal
A B C
1 1 Februari 2017 1,915 2,180 1,990
2 2 Februari 2017 1,695 1,930 1,930
3 3 Februari 2017 1,630 2,180 1,720
4 4 Februari 2017 1,695 1,890 1,145
5 6 Februari 2017 1,795 1,795 1,810
6 7 Februari 2017 1,745 1,790 1,155
7 8 Februari 2017 2,125 1,940 1,370
8 9 Februari 2017 1,830 1,770 1,985
9 10 Februari 2017 1,900 1,910 2,410
10 11 Februari 2017 1,815 1,850 1,675
11 13 Februari 2017 1,895 2,245 2,415
12 14 Februari 2017 2,175 2,280 1,515
13 15 Februari 2017 1,890 2,020 2,160
14 16 Februari 2017 1,850 1,930 1,885
15 17 Februari 2017 1,750 1,275 1,725
33
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
16 18 Februari 2017 1,680 1,620 1,705
17 19 Februari 2017 1,885 1,800 1,785
18 20 Februari 2017 1,900 1,835 1,945
19 21 Februari 2017 1,755 1,930 1,765
20 22 Februari 2017 1,875 1,925 1,880
21 23 Februari 2017 1,840 1,865 2,100
22 24 Februari 2017 1,915 1,440 1,360
23 25 Februari 2017 1,810 1,890 1,815
24 27 Februari 2017 1,915 1,875 1,905
25 28 Februari 2017 1,685 1,865 1,880
34
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
10 11 Februari 2017 1,815 1,850 1,675 1,780 0,175
11 13 Februari 2017 1,895 2,245 2,415 2,185 0,520
12 14 Februari 2017 2,175 2,280 1,515 1,990 0,765
13 15 Februari 2017 1,890 2,020 2,160 2,023 0,270
14 16 Februari 2017 1,850 1,930 1,885 1,888 0,080
15 17 Februari 2017 1,750 1,275 1,725 1,583 0,475
16 18 Februari 2017 1,680 1,620 1,705 1,668 0,085
17 19 Februari 2017 1,885 1,800 1,785 1,823 0,100
18 20 Februari 2017 1,900 1,835 1,945 1,893 0,110
19 21 Februari 2017 1,755 1,930 1,765 1,817 0,175
20 22 Februari 2017 1,875 1,925 1,880 1,893 0,050
21 23 Februari 2017 1,840 1,865 2,100 1,935 0,260
22 24 Februari 2017 1,915 1,440 1,360 1,572 0,555
23 25 Februari 2017 1,810 1,890 1,815 1,838 0,080
24 27 Februari 2017 1,915 1,875 1,905 1,898 0,040
25 28 Februari 2017 1,685 1,865 1,880 1,810 0,195
Jumlah 46,008 7,860
Sampel yang diambil untuk setiap observasi yaitu pada setiap kru/shift. Sehingga sampel
yang diambil berjumlah 3 untuk setiap kali observasi. Maka :
a. Nilai D3 = 0
b. Nilai D4 = 2,574
c. Nilai Rata-Rata X-Bar dan Range
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 46,0083
Nilai X-double bar = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 = = 1,84
25
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒 7,86
Nilai R-bar = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑏𝑠𝑒𝑟𝑣𝑎𝑠𝑖 = = 0,3144
25
d. Nilai Tengah (Center Line) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R
Nilai Center Line X-bar chart = X-double bar = 1,84
Nilai Center Line R-bar chart = R-bar = 0,3144
e. Nilai Batas Atas (Upper Control Limit) dan Batas Bawah Kendali (Lower Control
Limit) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R.
1. Peta Kendali X-bar
UCL = X-double bar + (A2 x R-bar)
= 1,84 + (1,023 x 0,3144)
= 2,16
LCL = X-double bar – (A2 x R-bar)
= 1,84 – (1,023 x 0,3144)
= 1,52
2. Peta Kendali R
UCL = D4 x R-bar
35
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
= 2,574 x 0,3144
= 0,81
LCL = D3 x R-bar
= 0 x 0,3144
=0
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dibuat peta kendali rata-rata dan peta
kendali range dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1 buah data yang masih berada
diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase kadar air pada produksi Gery
Chocolatos Dark Chocolate. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada tanggal 13
Februari 2017 sebesar 2,185%. Dan berdasarkan peta kendali R tidak ditemukan data yang
melebihi batas kendali baik Upper Control Limit (UCL) maupun Lower Control Limit (LCL)
untuk standar kadar air pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5). Nilai yang
ditetapkan dari internal perusahaan untuk standar kadar air dalam Gery Chocolatos Dark
Chocolate adalah maksimal sebesar 2%. Didapatkan juga bahwa penyebab dari keluar dari
batas adalah karena penyebab khusus, yaitu disebabkan karena ada bagian dari kompressor
yang kurang berfungsi sehingga pembuangan uap air tidak maksimal. Dengan mengatasi sebab
khusus tersebut, data akan direvisi untuk diuji dengan peta kendali X-R kembali. Berdasarkan
36
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
peta kendali rata-rata dan jarak diatas maka karena data yang outlier disebabkan oleh penyebab
khusus maka dilakukan revisi terhadap peta kendali.
Gambar 4.2 Peta Kendali Rata-rata (X) dan Jarak (R) Revisi
Berdasarkan peta kendali diatas dapat diketahui bahwa semua data sudah masuk kedalam
batas pengendalian dan tidak ada data yang outlier. Sehingga tidak perlu dilakukan revisi
kembali. Selanjutnya akan diuji kemampuan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate
(WCC5) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
37
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
batas spesifikasi dengan baik.berikut merupakan perhitungan Rasio Kemampuan Proses dan
Indeks Kemampuan Proses untuk proses Gery Chocolatos Dark Chocolate di PT. GarudaFood
Putra Putri Jaya BU-C berdasarkan standar internal perusahaan.
1. Menghitung nilai 𝜎
𝑅−𝑏𝑎𝑟 0,3144
σ= = = 0,1857
𝑑2 1,693
38
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Grafik peta kendali rata-rata (X) dan peta kendali range (R) menggambarkan terdapat
data persentase kadar air pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar
batas standar persentase kadar air internal perusahaan sepanjang bulan Februari 2017. Sebagian
besar data masih konsisten berada dalam range yang diinginkan, namun belum konsisten
terhadap nilai tengahnya. Maka dilakukan analisis faktor yang dapat menjadi penyebab
masalah tersebut, salah satunya dengan melakukan interview terhadap karyawan dan operator
produksi. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa permasalahan
yang menyebabkan persentase kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
(WCC5) berada diluar nilai standar yang diharapkan. Permasalahan yang diketahui dari hasil
wawancara dapat digambarkan dengan diagram sebab akibat (fishbone diagram) dibawah ini :
Ceroboh dan
Compressor tidak lalai
Tidak melakukan
Bekerja normal
Setting sesuai
standar
Tidak
Sesuai SOP Kadar air WCC5 tidak
standar (maks 2%)
Kulit/lilitan Pendinginan
Tidak optimal Lingkungan produksi
tidak sesuai
Viskositas adonan panas dan lembab
Infus air pada Setting pengapian
tidak sesuai Lilitan tidak standar
Mesin tidak optimal
39
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
untuk membuang uap sisa pemanggangan adonan. Apabila Compressor tidak bekerja
normal maka pembuangan uap air dapat terhambat sehingga menyebabkan kulit produk
memiliki kadar air yang berlebih sehingga menimbulkan defect produk. Root cause dari
permasalahan tersebut yaitu berasal dari kurangnya pengecekan dan maintenance pada
compressor. Biasanya maintenance hanya dilakukan pada mesin baking sedangkan pada
compressor jarang dilakukan pengecekan oleh sebab itu terjadi penurunan kinerja.
Dampaknya kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate akan tinggi.
2. Preventif Maintenance tidak berjalan sesuai jadwal
Faktor utama kedua yang berpengaruh pada kadar air Gery Chocolatos Dark Chocolate
yaitu faktor Metode. Walaupun faktor-faktor lain terpenuhi tetapi dalam metode
pelaksanaannya tidak tepat, maka hasil yang didapatkan juga tidak akan sesuai harapan.
Berdasarkan wawancara kepada supervisor produksi, diketahui setting pengapian mesin
baking tidak optimal dikarenakan kinerja dari tiap mesin yang berbeda, penyebabnya yaitu
depresiasi dari faktor usia, untuk mencegahnya dapat dilakukan dengan cara maintenance.
Namun tindakan preventif maintenance tidak dapat berjalan sesuai jadwal, dikarenakan
apabila dilakukan maintenance maka kegiatan produksi akan berhenti dan menyebabkan
tidak tercapainya target produksi sehingga mengakibatkan hilangnya profit perusahaan.
Pengapian yang bervariasi ini akan menyebabkan kadar air pada produk WCC5 tidak
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4.9.2 Solusi
Berdasarkan analisa permasalahan dengan diagram sebab-akibat diatas, peneliti dapat
memberikan solusi untuk mengurangi persentase kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate yang berada diluar batas standar yang telah ditetapkan perusahaan. Solusi yang
diberikan mengacu pada root-cause permasalahan yang ada, terdapat 2 akar penyebab masalah
kadar air pada produk WCC5. Berikut solusi yang dapat diberikan :
1. Mesin
Penyebab defect kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate pada faktor mesin
yaitu dikarenakan compressor tidak bekerja normal untuk membuang uap air saat
proses baking. Hal ini berhubungan dengan faktor manusia yaitu kurangnya
pengecekan dan maintenance kompressor. Solusinya yaitu dengan memasukkan
compressor sebagai objek maintenance tidak hanya pada mesin baking saja, karena
compressor juga sangat berpengaruh pada output produk, terutama pada faktor kadar
air. Selain dengan melakukan maintenance rutin pada compressor, solusi lainnya
40
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
yaitu dengan melakukan pengecekan kinerja compressor saat awal memulai kegiatan
produksi. Dengan dilakukan pengecekan dan maintenance yang rutin pada
compressor, kemungkinan terjadinya defect kadar air karena faktor ini akan
berkurang.
2. Metode
Penyebab defect kadar air pada faktor metode yaitu setting pengapian yang tidak
optimal pada mesin baking, dikarenakan kinerja mesin yang bervariasi akibat
maintenance yang tidak sesuai jadwal. Karena maintenance dinilai merugikan
perusahaan karena akan menghilangkan target profit. Solusi yang dapat diberikan
yaitu dengan melakukan penjadwalan ulang maintenance dengan interval waktu se-
optimal mungkin agar tidak terlalu pendek jangka intervanya. Kemudian target profit
yang hilang dapat dikejar dengan dilakukan penambahan waktu produksi misalnya
dengan dilakukan lembur pada karyawan. Sehingga mesin tetap dalam kondisi prima
dan hasil defect output akan berkurang.
41
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari Kuliah Kerja Nyata–Praktik (KKN-P) yang dilakukan
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik yaitu :
1. Berdasarkan data kadar air Gery Chocolatos Dark Chocolate yang diambil dapat
diketahui bahwa persentase kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate pada PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik, terdapat data yang berada diluar batas standar
selama bulan Februari 2017. Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1
buah data yang masih berada diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase
kadar air pada produksi kerupuk udang. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada
tanggal 13 Februari 2017 sebesar 2,185%.
2. Untuk mengetahui penyebab kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
dilakukan analisis menggunakan diagram tulang ikan yang memiliki 5 faktor, yaitu
manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Sehingga didapatkan 2 aspek yang
sangat mempengaruhi persentase kandungan kadar air dalam produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate, yang pertama yaitu dari faktor mesin terdapat permasalahan kompressor
yang tidak bekerja dengan normal dan dari faktor metode terdapat permasalahan
pengapian yang tidak optimal. Kompressor tidak bekerja normal disebabkan saluran yang
tersumbat, sehingga dapat diketahui akar penyebabnya yaitu kurangnya pengecekan dan
maintenance pada kompressor. Yang kedua yaitu setting pengapian mesin tidak optimal
disebabkan oleh kinerja mesin yang bervariasi akibat depresiasi sehingga dapat diketahui
akar penyebabnya yaitu preventif maintenance tidak berjalan sesuai jadwal.
3. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi persentase kandungan
kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar adalah
dengan memasukkan compressor sebagai objek pengecekan dan maintenance rutin agar
penurunan kinerja dapat dihindari. Kemudian dengan melakukan penjadwalan ulang
maintenance dengan interval se-optimal mungkin serta menambahkan waktu kerja
misalnya lembur pada karyawan setelah maintenance dilakukan agar dapat mengejar
target profit yang hilang akibat berhentinya produksi. Dengan kedua rekomendasi
perbaikan tersebut diharapkan akan mengurangi dari defect produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate terutama defect akibat kadar air yang tidak sesuai standar.
42
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis untuk pelaksanaan KKN-P selanjutnya yaitu sebagai
berikut :
1. PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C disarankan untuk selalu meningkatkan kualitas
dan semua produknya, salah satunya dengan menjaga kandungan kadar air dalam
adonan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan, agar defect dan waste dapat
dikurangi semaksimal mungkin sehingga dapat mengurangi kerugian dan
meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Penulis dapat memaksimalkan waktu dan kesempatan saat melakukan Kuliah Kerja
Nyata-Praktik (KKN-P) selama di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C sebaik
mungkin untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja dan penerapan ilmu pada
bangku perkuliahan.
43