Anda di halaman 1dari 42

Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)

di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) merupakan salah satu bentuk pelaksanaan
aplikatif dan praktek untuk melatih mahasiswa terjun langsung dalam dunia kerja. Dengan ini
mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang didapat selama menempuh perkuliahan. KKN-P
dilaksanakan pada perusahaan yang sesuai dengan bidang kajian pilihan mahasiswa. Melalui
KKN-P seorang mahasiswa akan mendapatkan gambaran nyata aplikatif ilmu yang
dipelajarinya dalam dunia kerja.
Oleh karena itu maka dibutuhkan suatu instansi yang mampu menunjuang dan
membimbing mahasiswa untuk mendapatkan materi pembelajaran di lapangan. PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C merupakan salah satu perusahaan makanan di Indonesia
yang memiliki berbagai macam jenis produk dan sistem produksi yang berkaitan dengan
materi-materi yang diberikan dalam perkuliahan di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya. Sehingga PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C merupakan salah satu
pilihan yang tepat sebagai lokasi KKN-P bagi mahasiswa Teknik Industri. PT. GarudaFood
Putra Putri Jaya BU-C memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengetahui lebih
banyak tentang cara pembuatan makanan ringan dan pengemasannya. Dari kegiatan KKN-P
ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman yang berharga dan nantinya dapat dijadikan
pedoman dasar dalam menghadapi dunia kerja.
Dalam melaksanakan proses pembuatan produk, diperlukan quality control mulai dari
bahan baku, proses produksi hingga produk siap untuk dijual ke masyarakat. Quality control
dilakukan saat bahan baku datang, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C memiliki standar
untuk bahan baku dan bahan penunjang. Untuk di proses produksi, setelah produk jadi maka
dilakukan inspeksi, kegiatan inspeksi terdiri dari pengukuran apakah produk yang dihasilkan
sudah memenuhi standar yang telah ditentukan atau belum. Inspeksi juga dilakukan dengan
cara melihat apakah terdapat cacat pada produk seperti ukuran tidak sesuai, rapuh, atau terdapat
kegosongan pada produk. Pada proses packaging juga dilakukan pemeriksaan, apakah terdapat
kecacatan pada produk atau tidak. Quality control dilakukan disemua proses agar produk yang
dihasikan memiliki kualitas yang baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan
analisis pengendalian kualitas untuk mengetahui pengaruh kadar air produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate terhadap produk defect di departemen produksi Plant Gery A (PGA) pada PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1.2 Lingkup Observasi
Adapun lingkup observasi yang dilakukan pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Praktik
(KKN-P) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C meliputi:
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Organisasi dan Manajemen Perusahaan
3. Proses Produksi Manufaktur Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Departemen
Produksi Plant Gery A (PGA).
4. Topik Khusus yang menjadi pilihan yaitu pengendalian kualitas produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate di departemen produksi pada Plant Gery A (PGA) PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya BU-C.

1.3 Tujuan Pelaksanaan KKN-P


1.3.1 Tujuan Umum
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
BU-C memiliki tujuan bagi mahasiswa, institusi pendidikan (Universitas Brawijaya) dan bagi
instansi tempat melakukan praktek kerja.

1.3.1.1 Tujuan bagi Mahasiswa


Adapun tujuan kegiatan praktek kerja ini bagi mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan yang akan membentuk
kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai
dengan bidangnya, sekaligus sebagai proses penyerapan informasi baru dari lapangan
kerja bagi mahasiswa.
2. Memperoleh pengalaman kerja, pengetahuan secara langsung permasalahan yang ada di
tempat praktik kerja, dan bagaimana cara pencegahannya
3. Menumbuhkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan bagi mahasiswa
untuk memasuki dunia kerja.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memasyarakatkan diri pada suasana
dan iklim lingkungan kerja yang sebenarnya terutama berkenaan dengan disiplin.
5. Dapat mengamati, mengembangkan, dan menggunakan ilmu yang telah didapat dari
bangku kuliah.

1.3.1.2 Tujuan bagi Universitas Brawijaya


Adapun tujuan kegiatan prakter kerja ini bagi Universitas Brawijaya sebagai berikut:
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C.
2. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
3. Dapat mengembangkan badan penelitian yang ada di Universitas.

1.3.1.3 Tujuan bagi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C


Adapun tujuan kegiatan praktek kerja ini bagi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
adalah sebagai berikut:
1. Terjalin hubungan yang baik dengan pihak Universitas Brawijaya, terutama Jurusan
Teknik industri Fakultas Teknik sebagai salah satu instansi pendidikan bagi calon tenaga
ahli bidang teknik yang sangat dibutuhkan dalam perusahaan.
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan.

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus bagi mahasiswa Jurusan Teknik Industri Fakultas teknik adalah sebagai
berikut:
1. Mampu memecahkan studi kasus yang mungkin terjadi selama proses operasi yang
terjadi di lapangan.
2. Dapat membandingkan teori dan pengetahuan yang telah diperoleh di Universitas
Brawijaya dengan kenyataan di lapangan.
3. Menyajikan data dan informasi yang diperoleh selama praktek kerja lapangan.

1.4 Manfaat dan Kegunaan


Adapun manfaat dan kegunaan yang diharapkan dari pelaksanaan program Kuliah Kerja
Nyata Praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan metodologinya yang selama ini
telah diterima saat kuliah pada dunia kerja.
2. Menguji kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diperoleh.
3. Memberikan informasi kepada mahasiswa keadaan dunia kerja nyata sehingga
memotifasi untuk mempersiapkan dirinya.
4. Menjembatani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Fakultas Teknik
Univesitas Brawijaya Malang.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Perusahaan


Berdirinya PT GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C diawali dengan PT. Tudung yang
merupakan perusahaan tapioka dan kacang yang didirikan oleh Almarhum Darmo Putro beserta
istri di Pati, Jawa Tengah tahun 1958. Pada 1979 PT. Tudung berganti nama menjadi PT.
Tudung Putrajaya (TPJ). Pada awal tahun 1987 TPJ mulai menjual produknya berupa Kacang
Garing Garuda. Ketika kepemimpinan TPJ dimandatkan pada Bapak Sudhamek Agoeng
Waspodo Soenjoto (putra dari Alm. Bapak Darmo Putro), beliau mendirikan jaringan distribusi
yang juga berada di bawah naungan Tudung Group pada tahun 1994. Jaringan distribusi
tersebut dinamakan PT. Sinar Niaga Sejahtera (PT. SNS). PT. SNS berperan sebagai divisi
distribusi sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diperoleh konsumen
di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia. SNS telah memiliki sejumlah depo yang
melayani ratusan ribu outlet pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih
memperluas jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh
sampai Papua. Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat memadai, sejak
1994 SNS telah menjadi salah satu perusahaan distributor FMCG terbaik untuk kategori
makanan dan minuman.

Gambar 2. 1 Struktur Joint Venture Tudung Group


Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C

Pada tahun 1997 didirikan PT GarudaFood Jaya (GFJ) dengan memproduksi produk
biskuit, Gery. Gery Saluut, salah satu produk biskuitnya berhasil meraih Indonesian Best Brand
Award (IBBA) dari MARS dan Majalah SWA untuk periode 2005-2011 untuk kategori wafer
salut. Pada 2007-2013 Gery Chocolatos meraih IBBA untuk kategori wafer stick. Berbagai
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
inovasi berhasil dikembangkan dan semakin mengukuhkan produk Gery sebagai merk biskuit
yang identik dengan produk berbasis rasa coklat.

Pada tahun 1998 GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS),


produsen jeli dan meluncurkan produk jeli dengan merek Okky dan Keffy. Pencapaian Okky
jelly telah dibuktikan oleh keberhasilan dalam mendapatkan Top Brand for Kids Award
2004 untuk kategori jelly. Selain Top Brand for Kids, Okky Jelly juga berhasil mendapatkan
IBBA (2005-2012). Okky Jelly Drink juga meraih Top Brand Award 2007-2013 dari Majalah
Marketing bekerja sama dengan Frontier.

Pada akhir tahun 2002, TRMS meluncurkan produk minuman jeli dengan merek Okky
Jelly Drink dan merupakan fase baru bagi GarudaFood untuk masuk di bisnis minuman.
Keseriusan GarudaFood dalam memfokuskan pada bisnis minuman juga menjadi semakin jelas
dengan diluncurkannya Mountea, minuman teh rasa buah. Mountea bahkan telah meraih IBBA
2007-2013 untuk kategori minuman teh dalam kemasan cup, Majalah SWA & Frontier Survey
Foundation juga memberikan penghargaan ICSA pada tahun 2010 dan juga berhasil meraih
Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) yang diberikan oleh Majalah SWA pada tahun
2011 & 2012. Melihat potensi Indonesia yang besar dalam bisnis makanan ringan, maka
GarudaFood juga memproduksi Snack dengan merek Leo, untuk kategori Keripik kentang,
keripik pisang, keripik singkong produk dimulai dari akhir tahun 2005. Pada 2007-2011 Leo
meraih IBBA penghargaan untuk kategori keripik kentang.

Suntory Garuda Beverage adalah Joint Venture Company yang dibentuk antara
GarudaFood dengan Suntory Beverage & Food pada tanggal 14 Juli 2011 di industri minuman
non alcohol. Saat ini, Suntory Garuda Beverage (SGB) memiliki beberapa kategori yakni teh,
kopi dan fruit flavor drink (minuman rasa buah). Produk-produk tersebut yang saat ini telah
dipasarkan di pasaran antara lain Mirai Ocha, MyTea, Mountea Cup, dan lain sebagainya.

Di tingkat nasional, GarudaFood juga dinilai positif dan dianggap sebagai salah satu
perusahaan makanan dan minuman yang dikagumi. Survei dilakukan oleh Frontier dan Majalah
BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada 2005 2011 hal tersebut menunjukkan
bahwa GarudaFood berhasil berada di posisi ketiga dan posisi ke-2 dalam makanan dan
kategori minuman di 2012-2013 dari Indonesia Most Admired Company (IMAC).

GarudaFood juga aktif melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bawah
bendera GarudaFood Sehati. GarudaFood Sehati merupakan program Corporate Sosial
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Responsibility (CSR) GarudaFood yang mempunyai misi untuk membawa perubahan yang
menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling
menumbuhkembangkan. Melalui GarudaFood Sehati, GarudaFood terus menjalankan CSR
dengan fokus pada 5 (lima) pilar yakni ; pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan,
bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat (garudafood.com, 2011).

Gambar 2.2 Habits untuk Guru SDSN Benhil 12, Jakarta Tahun 2011.
Sumber: www.garudafoodinternational.com

Pada tahun 2001, PT. Tudung Putra Jaya dan PT GarudaFood Jaya resmi bergabung
menjadi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya. Saat ini Tudung Group telah membawahi 14-15
perusahaan GarudaFood di seluruh Indonesia atau disebut dengan Business Unit (BU).
Business Unit tersebut antara lain BU A dan BU B berada di Pati, Jawa Tengah. BU yang
berada di Pati secara umum memproduksi produk kacang-kacangan. BU C adalah PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya yang berada di Gresik, Jawa Timur. BU yang berada di Gresik
secara umum memproduksi produk biskuit. BU D berada di Lampung, BU E berada di
Bandung, Jawa Barat, BU J berada di Sidoarjo, Jawa Timur yang secara umum memproduksi
produk beverage. BU P berada di Jombang, Jawa Timur, BU N berada di Kalimantan dan lain
sebagainya. Berikut merupakan gambaran persebaran PT. GarudaFood Putra Putri Jaya di
Indonesia:
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 2.3 Persebaran PT. GarudaFood Putra Putri Jaya di Indonesia


Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya

2.2 Profil PT. Garuda Food Putra Putri Jaya BU-C


PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C merupakan salah satu perusahaan yang tergabung
dalam Tudung Group. PT GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C berlokasi di Jl. Raya Krikilan
KM 28 Driyorejo, Gresik, Jawa Timur. BU-C merupakan divisi biskuit yang mana
menghasilkan berbagai macam produk yang tergolong dalam jenis biskuit seperti gery
chocolatos, gery malkist, gery meiseis, dan lain sebagainya. Perusahaan yang berlokasi di
Gresik tersebut didirikan semenjak tahun 1996. Perusahaan tersebut memiliki luas tanah
sebesar 119.122 m2. Adapun luasan tanah yang telah digunakan untuk pembangunan plant,
gudang, ruang formulasi, ruang teknik, kantor utama dan lain sebagainya sebesar 53.042 m2.
Sedangkan luasan tanah yang diperlukan untuk sarana prasarana seperti jalan, musholla, kantin,
parkiran, saluran limbah adalah 15.984 m2. Sisa dari lahan yang ada digunakan sebagi rencana
pembangunan gudang dan lain sebagainya.

PT GarudaFood Putra Putri Jaya selalu menjaga produk agar tetap sehat, halal, aman
dikonsumsi, dan berkualitas melalui sistem pengendalian pangan. Sehingga menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan kebutuhan, dan harapan pelanggan. PT GarudaFood Putra
Putri Jaya melakukan pencegahan terhadap pencemaran dan mengelola aspek lingkungan yang
signifikan. Proses peningkatan yang berkesinambungan terhadap efektifitas sistem managemen
mutu ISO 9001:2008, ISO 22000:2005 dan ISO 14001:2004 juga dilakukan. Berikut
merupakan penjelasan dari sistem manajemen mutu yang diterapkan di PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya:

a. ISO 9001:2008 merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standar untuk


manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, dimana kebutuhan atau
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau dispesifikasikan oleh pelanggan dan
organisasi. ISO 9001:2008 merupakan penyempurnaan dari ISO 9001:2000. Organisasi
yang telah disertifikasi menggunakan standard ISO 9001:2000 dapat diperbaharui
sertifikatnya dengan menggunakan standard ISO 9001:2008. Adapun manfaat yang
didapat dengan adanya ISO 9001:2008 adalah dapat meningkatkan kualitas di mata
pelanggan, membuka pasar baru yang mensyaratkan sertifikasi ISO, meningkatkan
kepercayaan pelanggan, membuat system kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar
kerja yang terdokumentasi, meningkatkan komunikasi dan disiplin, menjaga konsistensi
mutu produk dan jasa (mutucertification.com, 2015).
b. ISO 22000:2005 merupakan standar internasional yang menggambarkan kebutuhan dari
suatu sistem manajemen keamanan pangan yang mencakup semua organisasi dalam
rantai pangan dari panen sampai produk siap untuk dikonsumsi. ISO 22000 adalah suatu
standar internasional yang menggabungkan dan melengkapi elemen utama ISO 9001 dan
HACCP dalam hal penyediaan suatu kerangka kerja yang efektif untuk pengembangan,
penerapan, dan peningkatan berkesinambungan dari Sistem Manajemen Keamanan
Pangan (SMKP) (mutucertification.com, 2015). Adapun alasan dari perusahaan
menerapkan ISO 22000:2005 ialah meghindari pelanggaran hokum, menghindari
komplain pelanggan, menghindari penjara, menghindari perusahaan ditutup dan
menghindari isu negatif dari konsumen.
c. ISO 14001:2004 merupakan merupakan sistem manajemen perusahaan yang berfungsi
untuk memastikan bahwa proses yang digunakan dan produk yang dihasilkan telah
memenuhi komitmen terhadap lingkungan, terutama dalam upaya pemenuhan terhadap
peraturan di bidang lingkungan, pencegahan pencemaran dan komitmen terhadap
perbaikan berkelanjutan. Adapun manfaat bagi perusahaan dengan menerapkan ISO
14001:2004 adalah meminimasi potensi konflik antara pekerja dengan pengusaha dalam
penyediaan lingkungan kerja yang layak dan sehat; meningkatkan produktivitas pekerja
melalui efisiensi waktu dan biaya; menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan
dengan lebih terencana dan terstruktur; penggunaan sumber daya alam yang lebih
bijaksana menuju terciptanya eko-efisiensi; menjaga citra bisnis industri yang selama ini
sering dikaitkan secara negatif dengan pencemaran lingkungan. Sedangkan manfaat bagi
lingkungan adalah berkurangnya pencemaran lingkungan melalui penurunan
penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya, pengurangan limbah berbahaya dan
mengurangi gangguan sosial. Manfaat bagi konsumen adalah turut berpartisipasi dalam
mendukung perlindungan lingkungan dengan membeli produk yang ramah lingkungan.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.3 Lokasi Perusahaan
PT. Garuda Food Putra Putri Jaya BU-C berlokasi di Jalan Krikilan KM 28, Krikilan,
Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61177, Indonesia. Dengan lokasi yang strategis
memungkinkan akses lalu lintas keluar atau masuk pengiriman barang dapat berjalan dengan
lancar.

2.4 Visi dan Misi serta Nilai-Nilai Dasar PT. Garuda Food Putra Putri Jaya
Visi dan misi merupakan satu kesatuan yang harus dimiliki suatu organisasi untuk mampu
mencapai tujuan.

2.4.1 Visi
Visi merupakan pernyataan yang mencerminkan tujuan dari suatu organisasi atau
institusi. Sebuah visi haruslah menggambarkan apa yang organisasi tersebut inginkan di masa
depan secara jelas (Luuk Van Leeuwen, 2007). Visi dari PT GarudaFood Putra Putri Jaya saat
ini yakni : Menjadi Perusahaan Makanan dan MinumanIndonesia Terdepan.

2.4.2 Misi
Misi merupakan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi
mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggannya. Berikut merupakan misi dari PT. GarudaFood Putra Putri Jaya:
Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan.

2.4.3 Nilai Nilai Dasar


Keberhasilan PT. GarudaFood Putra Putri Jaya dalam mencapai tujuan perusahaan
didukung dengan penanaman nilai-nilai dasar perusahaan. Nilai-nilai dasar perusahaan tersebut
terdiri dari semangat pendiri Tudung Group yakni Kesuksesan itu lahir dari kejujuran,
keuletan dan ketekunan yang diiringi dengan doa. Selain itu juga terdapat filosofi PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya, menjadi perusahaan damai dan dinamis dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, etika bisnis, persatuan dalam keharmonisan, cepat dan unggul
dalam perubahan dan bekerja cerdas dalam budaya pembelajaran. Selain itu juga terdapat
Tudung Basic Mentality. Adanya Tudung Basic Mentality bertujuan agar dalam menjalankan
pekerjaannya, seluruh internal stakeholder dari perusahaan memiliki mental-mental sebgai
berikut:
1. Bersyukur atas anugerah Tuhan Yang Maha Esa
2. Semangat untuk sukses
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. Pelayanan kepada stakeholder
4. Berpikir kreatif dan inovatif
5. Perbaikan berkesinambungan

2.5 Logo Perusahaan


Pada tahun 2015 Garudafood mengganti logonya. Perubahan logo ini menunjukkan era
baru PT. Garudafood menjadi perusahaan makanan dan minuman terkemuka dan
berkesinambungan. Berikut merupakan logo perusahaan versi lama dan versi baru:

Gambar 2.4 Logo Perusahaan Versi Lama


Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya

Gambar 2.5 Logo Perusahaan Versi Baru


Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
2.6 Bentuk Badan Usaha
Berikut merupakan bentuk badan usaha di PT. Garuda Food Putra Putri Jaya BU-C (Divisi
Biskuit)

2.6.1 Struktur Organisasi


Untuk menjaga kelangsungan hidup dan kesadaran aktifitas, diperlukan koordinasi yang
baik, jelas dan tertib antara bagian-bagian yang terkait sehingga dapat berjalan dengan baik
dan tidak mengalami kesulitan dalam pembagian tugas , wewenang dan tanggung jawab dalam
suatu perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan
kedudukan, jabatan, fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam
hubungan kerja pada suatu perusahaan.

Struktur organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C dikepalai oleh seorang
Business Unit Head (BU Head). BU Head memimpin perusahaan dan juga membawahi 12
orang Section Head. Section Head bertanggung jawab atas kegiatan yang ada di masing-masing
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
departemen. Dalam menjalankan proses bisnis perusahaan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
BU-C memiliki beberapa departemen yang secara fungsional terbagi menjadi departemen
dengan fungsi pendukung (supporting) dan departemen dengan fungsi operasional. Fungsi
pendukung (supporting) dilaksanakan oleh Departemen Ingridients Division (IngDiv), Finance
and Accounting (FA), Human Capital Section (HCS), Plan-Do-Check-Action (PDCA),
Production Planning and Inventory Control (PPIC), dan Existing Product Development
(EPRD) Formula. Sedangkan fungsi operasional dilaksanakan oleh 3 departemen produksi
yaitu Plant GeryA, Plant 2 Plus, dan Plant 1 Plus 2. Departemen Teknik dan Departemen
QAQC. Berikut merupakan penjelasan ranah kerja dari departemen-departemen tersebut :

a. Departemen Ingridients Division (IngDiv) merupakan departemen yang memiliki


kebijakan untuk menentukan komposisi dari produk yang akan dipasarkan.
b. Departemen Finance and Accounting (FA) merupakan departemen yang memiliki
kebijakan untuk mengatur keuangan dan akuntasi perusahaan berdasarkan arahan dari
BU-Head.
c. Departemen Human Capital Section (HCS) merupakan departemen yang mengatur
kriteria maupun kebutuhan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Departemen
ini juga yang bertanggung jawab atas kesejahteraan seluruh karyawan yang ada di
perusahaan .
d. Departemen Plan-Do-Check-Action (PDCA) merupakan departemen yang bertanggung
jawab atas kelengkapan dokumen-dokumen perusahaan. Departemen ini juga mengatur
standarisasi dokumen-dokumen yang diperlukan perusahaan.
e. Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) merupakan
departemen yang mengatur perencanaan dan pengendalian gudang baik gudang bahan
baku (raw material dari produk makanan yang akan diproduksi seperti gula, tepung,
dan lain sebagainya), bahan kemas (raw material dari kemasan seperti karton,
aluminium foil, dan lain sebagainya) maupun gudang untuk finished goods.
Departemen PPIC memiliki tiga fungsi utama, yakni sebagai purchasing, planning dan
inventory control. Sedangkan fungsi purchasing merupakan kegiatan pembelian bahan
yang berhubungan langsung dengan supplier-nya. Fungsi planning merupakan kegiatan
merencanakan kebutuhan bahan baku, bahan kemas, merencanakan kapasitas gudang
maupun kapasitas produksi, menentukan jumlah mesin produksi yang harus dijalankan,
merencanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan lain sebagainya. Sedangkan
fungsi inventory control merupakan pengendalian bahan baku maupun bahan kemas
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
yang tersimpan di gudang selain itu juga pengaturan sistem gudang yang ditentukan
berdasarkan karakterisitik dari bahan baku. Sistem inventory control yang digunakan
perusahaan adalah First Expired First Out (FEFO) dimana bahan baku yang umur
pakainya akan habis harus digunakan terlebih dahulu.
f. Departemen warehouse yang berfungsi memastikan kesesuaian standar area
penyimpanan yang akan digunakan dari aspek suhu maupun luas area. Departemen
warehouse dibagi menjadi 2 bagian yaitu gudang bahan keman dan gudang bahan baku.
g. Departemen Existing Product Development (EPRD) Formula merupakan departemen
yang bertugas untuk melakukan koordinasi dengan Brand Manager terkait penentuan
standar parameter proses dan spesifikasi produk.
h. Departemen Teknik merupakan departemen yang bertanggung jawab dalam hal
maintenance mesin produksi baik dari segi penjadwalan maupun perbaikan sparepart,
uji keandalan utilitas mesin dan lain sebagainya.
i. Departemen Quality Assurance and Quality Control (QAQC) secara fungsional terbagi
menjadi dua yakni Quality Assurance dan Quality Control. Quality Assurance
bertanggung jawab atas standarisasi lingkup kerja seperti suhu ruang, tata letak fasilitas
dan lain sebagainngya. Sedangkan untuk quality control bertanggung jawab atas
kesesuaian produk dengan parameter proses dan produk. Untuk bagian QC terbagi
menjadi empat bagian yakni QC incoming, QC x-ray, QC proses dan QC
laboratorium.QC incoming bertugas melakukan pengecekan pada kedatangan bahan
baku dan bahan kemas. QC x-ray bertugas untuk melakukan pengecekan pada produk
saat setelah selesai dikemas. QC proses bertugas untuk melakukan pengecekan pada
bagian produksi. Sedangkan QC laboratorium bertugas melakukan pengecekan di
bagian formulasi.
j. Departemen Produksi merupakan departemen yang berkaitan langsung dengan
operasional perusahaan. Departemen produksi terdiri dari tiga plant produksi
diantaranya Plant Gery A, Plant 2 Plus, dan Plant 1 Plus 2. Masing-masing plant
produksi dipimpin oleh seorang Kepala Departemen Produksi.
Berikut merupakan gambar struktur oragniasai yang ada di garuda food Putra-Putri Jaya
BU-C :
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Head Of Business

Warehouse PPIC &


Produksi QC QA EPRD HCS Teknik FA PDCA DC
Formula Procurement

Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya

2.7 Proses Produksi


Proses produksi adalah cara kerja, metode dan teknik bagaimana sebenarnya segala
sumber daya yaitu tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana yang ada, dapat diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Sedangkan proses produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber yang ada
tersebut.

2.7.1 Deskripsi dan Spesifikasi Produk


Plant Gery A (PGA) merupakan salah satu plant yang terdapat di PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya BU-C. Saat ini produk yang diproduksi di PGA berupa wafer cream, wafer stick,
dan crackers. Adapun salah satu produk yang dijadikan obyek amatan adalah wafer stick jenis
WCC5 atau disebut dengan Gery Chocolatos Dark Chocolate. Berikut merupakan gambar dari
Gery Chocolatos Dark Chocolate :

Gambar 2.6 Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate


Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya

Gery Chocolatos Dark Chocolate terdiri dari dua komponen utama yakni adonan dan
cream. Adonan merupakan bagian luar dari produk yang dibentuk seperti roll dan digunakan
sebagai kulit produk. Sedangkan cream merupakan bagian isi yang terletak di dalam roll dan
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
terbuat dari jenis coklat pilihan. Produk Gery Chocolatos Reguler memiliki parameter produk
seperti dibawah ini :
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5)
Parameter Range Satuan

Berat/stick 3,0-3,2 gram

Diameter Stick 10,5-11 mm

Panjang Stick/pillow 6,9-7,2 cm

Cream : kulit %
60 : 40

Berat Kulit 1,2-1,3 gram

Kadar Air Maks 2,0 %

Isi stick/tray 11 stick

Berat/tray 33-35,2 gram

Berdasarkan tabel diatas, produk Gery Chocolatos Dark Chocolate dapat dipasarkan
apabila telah memenuhi parameter produk. Apabila ternyata ada produk yang berada di bawah
batas minimal atau diatas batas maksimal maka produk tersebut tidak boleh dipasarkan ke
konsumen.

2.7.2 Bahan Baku Dasar


Bahan baku yang digunakan untuk proses produksi terbagi menjadi bahan baku mayor
dan bahan baku minor. Bahan baku mayor merupakan bahan baku utama yang berfungsi untuk
membentuk tekstur produk dan memberikan karakteristik rasa produk. Disebut bahan baku
mayor karena rasio jumlah penggunaannya lebih besar daripada bahan baku minor. Contoh dari
bahan baku mayor adalah tepung, gula, bubuk coklat dan lain sebagainya . Sedangkan bahan
baku minor adalah bahan baku pendukung yang berfungsi untuk menambah rasa atau
kepadatan produk seperti lesitin, karamel, perasa dan lain sebagainya. Disebut bahan baku
minor karena rasio jumlah penggunaannya lebih kecil dibandingkan dengan bahan baku mayor.
Perusahaan tidak secara gamblang menyebutkan bahan baku apa saja yang diperlukan
dalam pembuatan produk, melainkan disebutkan dalam bentuk kode bahan baku. Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahan baku seperti urutan penuangan, waktu
penuangan, dan lain-lain. Urutan penuangan ke dalam mesin pengaduk disesuaikan dengan
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
karakteristik kematangan bahan baku, misalkan untuk bahan baku yang mudah matang akan
dituangkan terlebih dahulu. Sedangkan waktu penuangan juga harus diperhatikan disesuaikan
dengan kebutuhan waktu operasi tiap mesin. Kebutuhan bahan baku setiap bulannya ditentukan
oleh departemen PPIC bagian purchasing. Dari kebutuhan bahan baku tersebut dapat
ditentukan target produksi, jumlah mesin diperlukan dan juga kebutuhan tenaga kerja.

2.7.3 Mesin dan Peralatan


Berikut merupakan mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi biscuit :

1. Mesin Mixer
Mesin mixer adalah alat yang digunakan untuk membuat adonan kuit dari produk yang
akan dijual. Berikut merupakan contoh gambar mesin mixer yang digunakan
2. Mesin Wiener
Mesin Wiener merupakan mesin yang di gunakan untuk membuat adonan cream
3. Tempering
Tempering adalah alat yang digunakan untuk menyimpang dan menjaga kuaitas cream
yang telah disiap diproses lagi agar tertap terjaga
4. Mesin Baking
Mesin baking adalah alat yang digunakan untuk mengoven adonan kulit serta
menggabungakan cream dengan wafer stick yang telah jadi
5. Mesin Packaging
Mesin packaging adalah alat yang digunakan untuk memeberikan kemasan pada produk
yang telah siap menjadi finishing good.

2.7.4 Tahap Proses Produksi Produksi


Berikut merupakan tahapan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate yang
dijelaskan pada gambar 2.7 dan 2.8 :
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 2.7 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 1
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 2.8 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 2
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.7.4.1 Stock preparation
Stock preparation Merupakan tahapan mengolah bahan baku menjadi bahan setengah
jadi. Bahan baku tersebut diolah menjadi dua bagian yaitu adonan dan cream. Rasio kebutuhan
adonan dan cream untuk produk Gery Chocolatos Dark Chocolate adalah 40:60. Untuk
pembuatan adonan diperlukan mesin mixer.. Proses pada mesin mixer yakni operator
melakukan penuangan ke dalam mixer. Proses pengadukan pada mixer dilakukan selama 6
menit dengan kapasitas sebesar 2 batch dimana 1 shift rata-rata melakukan 111 batch setiap
kali pengadukan adonan . Kemudian proses pengadukan adonan tersebut dipindahkan ke
trolley untuk dilanjutkan ke proses baking. Saat ini terdapat 2 mesin mixer yang digunakan
untuk melakukan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate. Berikut merupakan
parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada proses mixing pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Proses Mixing
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 10 12 Poice Viscometer
Suhu Adonan 25 32 Celcius Termometer infrared dan
thermometer batang
Suhu Air untuk 15 22 Celcius WLC
Adonan
Warna Adonan Coklat tua Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic

Berdasarkan tabel diatas parameter yang digunakan pada proses mixer untuk produk
Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu viscositas dimana mengukur tingkat kekentalan adonan,
suhu adonan, suhu air untuk adonan, dan warna adonan.
Sedangkan untuk proses pembuatan cream dilakukan dengan menggunakan mesin
wiener. Mesin wiener merupakan mesin untuk mengaduk dan memasak cream. Proses
pemasakan pada mesin wiener berlangsung selama 1,5 jam dengan kapasitas 2 batch.
Terdapat perbedaan karakteristik antara cream dan adonan. Cream jika didiamkan
beberapa saat akan mudah menjadi encer kembali. Sedangkan lama waktu pemasakan dari
mesin wiener adalah 1,5 jam, maka terdapat sistem yang membuat agar cream yang dimasak
tidak menggumpal atau tidak mudah menjadi encer. Proses pembuatan cream juga dilakukan
terlebih dahulu dibandingkan dengan pembuatan adonan.
Bahan baku dituangkan ke dalam mesin wiener dan dilakukan pengadukan dan pemasakan
selama 1,5 jam. Terdapat suatu bagian di dalam wiener yang berguna untuk menghaluskan
partikel-partikel yang masih kasar sehingga selama proses pengadukan dan pemasakan selama
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1,5 jam sudah tidak terdapat partikel kasar dalam cream. Sedangkan storage berfungsi untuk
tempat penampungan adonan yang sudah lembut atau homogen. Berikut merupakan parameter
cream pada Mesin Wiecon pada tabel 2.3:
Tabel 2.3 Parameter Cream Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Mesin Wiecon
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 90 120 Poice Viscometer
Suhu Cream 40 50 Celcius Termometer infrared dan
thermometer batang
Ukuran Partikel - 0,04 Microne Micrometer
Warna Cream Coklat kehitaman Organolabtic
Rasa Cream Khas Dark Coklat Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic

2.7.4.2 Baking
Proses baking merupakan proses pemasakan adonan dan cream. Input dari proses ini
adalah 40% adonan dan 60% cream dari hasil olahan pada mesin mixer dan cream dari storage.
Sedangkan output dari proses baking adalah wafer stick yang siap dikemas. Terdapat 3 mesin
baking 4 line produksi dan 9 mesin baking 2 line produksi. Kecepatan rata-rata dari masing-
masing line adalah 130 pcs/menit. Sehingga mesin baking 4 line memiliki kecepatan rata-rata
sebesar 520 pcs/menit sedangkan mesin baking 2 line memiliki kecepatan rata-rata 260
pcs/menit.

2.7.4.3 Packaging
Packaging merupakan proses pengemasan wafer stick dengan menggunakan plastik
tray dan roll alufo. Input dari proses ini adalah wafer stick dari baking, plastik tray, roll alufo,
dan karton yang telah diberikan kode produksi pada mesin rewinder. Terdapat 7 mesin
packaging untuk pengemasan Gery Chocolatos Dark Chocolate. Kecepatan rata-rata tiap mesin
packaging adalah 120 pcs/menit.
Selain itu juga ada parameter packaging produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu
jumlah pcs produk dalam tray dan jumlah tray dalam karton sebagai berikut:
Tabel 2.4 Parameter Packaging Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
Parameter Jumlah
Isi pcs dalam tray 11 pcs
Isi tray dalam karton 60 tray

Berdasarkan tabel diatas jumlah pcs gery chocolatos dark chocolate dalam satu tray yaitu 11 pcs.
Jadi dalam satu karton terdapat 660 pcs gery chocolatos dark chocolate.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.8 Pengertian Kualitas
Ada beberapa pengertian tentang kualitas menurut beberapa ahli diantaranya menurut
Crosby (dalam Tjiptono dan Diana, 2003:56) kualitas adalah memenuhi atau sama dengan
persyaratannya. Meleset sedikit saja dari persyaratannya, maka suatu produk atau jasa
dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan itu sendiri dapat berubaha sesuai dengan keinginan
pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Menurut Render dan Heizer (2004:253) kualitas adalah totalitas dari bentuk dan
karateristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhan yang tanpa jelas maupun tersembunyi.

2.9 Pengendalian Kualitas


Menurut Zanzawi soejoeti (1990:3) pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan
manajemen, yang dengan aktivitas itu kita ukur ciri-ciri kualitas produk membandingkannya
dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila
ada perbedaan anatara penampilan yang sebenarnya dan yang standar.
Menurut Zanzawi soejoeti (1990:16) tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah
pengurangan variabilitas yang sistematik dalam karateristik kualitas kunci produk itu.

2.9.1 Tujuan Pengendalian Kualitas


Adapun tujuan dari dilakukannya pengendalian kualitas, menurut Assauri (1999:210)
secara terperinci mengemukakan beberapa tujuan pengendalian kualitas diantaranya adalah:
1. Hasil produksi sesuai standar yang ditetapkan.
2. Agar bisa menyesuaikan biaya inspeksi menjadi sekecil mungkin
3. Biaya desain produk dan proses menggunakan mutu tertentu dapat mejadi kecil.
4. Biaya produksi serendah mungkin.

2.9.2 Pengendalian Kualitas Statistik (Statistic Quality Control)


Pengendalian kualitas statistik adalah suatu sistem yang dikembangkan untuk menjaga
standar yang uniform dari kualitas hasil produksi, pada tingkat biaya yang minimum dan
merupakan bantuan untuk mencapai efisiensi perusahaan dengan menggunakan metode
statistik dalam pengumpulan data dan analisanya untuk menentukan dan mengawasi kualitas
hasil produksi (Irvan et.all,2006). Pengendalian kualitas statistik bertujuan untuk mengurangi
variabilitas karakteristik kunci dari suatu produk. Manfaat dari penerapan SQC (Statistic
Quality Control) antara lain:
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Kualitas produk yang lebih beragam.
2. Memberikan informasi kesalahan lebih awal.
3. Mengurangi besarnya bahan yang terbuang sehingga menghemat biaya bahan
4. Meningkatkan kesadaran perlunya pengendalian kualitas
5. Menunjukkan tempat terjadinya permasalahan dan kesulitan. (Irvan.et.all, 2006)

2.10 Seven Quality Control Tools


Terdapat tujuh tools yang digunakan untuk pengendalian kualitas.

2.10.1 Check Sheet


Check Sheet berbentuk terstruktur, bentuk disiapkan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data; alat generik yang dapat disesuaikan untuk berbagai macam keperluan.

Gambar 2.9 Check Sheet


2.10.2 Stratifikasi
Stratifikasi merupakan sebuah teknik yang memisahkan data yang dikumpulkan dari
berbagai sumber sehingga pola dapat dilihat (beberapa daftar mengganti "stratifikasi" dengan
"flowchart" atau "run chart")
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 2.10 Stratifikasi


2.10.3 Scatter Diagram
Scatter diagram merupakan grafik pasangan data numerik, satu variabel pada setiap
sumbu, untuk mencari hubungan.

Gambar 2.11 Scatter diagram


2.10.4 Histogram
Histogram merupakan grafik yang paling umum digunakan untuk menunjukkan distribusi
frekuensi, atau seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set data terjadi.

Gambar 2.11 Histogram


Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.10.5 Diagram Pareto
Diagram pareto menunjukkan pada grafik batang yang faktor yang lebih signifikan.

Gambar 2.12 Diagram Pareto


2.10.6 Fishbone Diagram
Fishbone diagram digunakan untuk mengidentifikasi banyak kemungkinan penyebab
efek atau masalah dan macam ide-ide ke dalam kategori yang berguna.

Gambar 2.13 Fishbone Diagram


2.10.7 Peta Kendali (Control Chart)
Peta kendali atau merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai suatu metode grafik
yang digunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas
secara statistika atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan
kualitas (Hariastuti, 2013). Manfaat dari peta kendali yaitu :
- Membedakan variasi yang bersifat acak (random) terdapat variasi yang timbul akibat
sebab-sebab tertentu.
- Memonitor terjadinya perubahan proses.
- Membantu menemukan sebab-sebab terjadinya suatu variasi.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Secara umum, control chart terbagi menjadi dua berdasarkan jenis datanya yaitu control
chart untuk variable dan control chart untuk data atribut. Berikut merupakan perbandingan
control chart pada tabel 2.2.
Tabel 2.5 Perbandingan Control Chart
Pengukuran Control Chart untuk Data Control Chart untuk Data Control Chart untuk Data
Statistik Variabel Atribut (%) Atribut (Jumlah)
Jenis data yang Data variable berupa Data atribut (banyaknya unit Data atribut (banyaknya
dibutuhkan pengukuran nilai-nilai produk yang cacat) kesalahan pada setiap unit
karakteristik produk)
Gambaran Pengendalian karakteristik Pengendalian seluruh bagian Pengendalian seluruh
penerapan individu kesalahan proses kesalahan tiap unit produk
secara umum
Manfaat yang Penggunaan secara Data yang dibutuhkan Data yang dibutuhkan
penting maksimum informasi yang seringkali telah tersedia seringkali telah tersedia
tersedia dari data dari laporan inspeksi dari laporan inspeksi
Penyediaan informasi secara Mudah dipahami seluruh Mudah dipahami seluruh
mendetail pada data-data personil personil
proses dan penyimpangan Menyediakan seluruh Menyediakan seluruh
dari pengendalian dimensi- gambaran kualitas gambaran kualitas
dimensi individu
Kelemahan Tidak dapat dipahami tanpa Tidak menyediakan Tidak menyediakan
pelatihan informasi secara mendetail informasi secara mendetail
Dapat menyebabkan untuk pengendalian untuk pengendalian
kebingunan untuk karakteristik individu karakteristik individu
membedakan antara batas- Tidak mengenal tingkat
batas pengendalian dengan kesalahan yang berbeda
batas-batas toleransi pada unit-unit produk
Tidak dapat digunakan pada tersebut
tipe data cacat atau baik

2.10.7.1 Peta Kendali Data Variabel


Pemeriksaan kualitas dengan peta control variable didasarkan pengamatan yang lebih
dari satu. Dikatakan variable jika karakteristik kualitas item diukur dengan data variable seperti
kekuatan, suhu, ketebalan, berat, panjang, dan sebagainya. Peta control variable merupakan
prosedur pengendali yang lebih efisien dan memberikan jauh lebih banyak informasi yang
bermanfaat tentang penampilan proses daripada peta control atribut. Pengendalian karakteristik
kualitas variabel dilaksanakan dengan mengendalikan mean dan variabilitasnya. Berikut ini
merupakan jenis dari peta kontrol variabel.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Peta kendali rata-rata dan jarak (X-R)
Peta kendali rata-rata dan jarak merupakan dua peta pengendali yang saling membantu
dalam mengambil keputusan mengenai kualitas proses. Peta kendali rata-rata merupakan peta
kendali untuk melihat apakah proses masih berada dalam batas pengendali atau tidak. Kondisi
tersebut dapat dilihat dari produk yang sedang berada dalam proses. Peta pengendali rata-rata
menunjukkan apakah rata-rata produk yang dihasilkan sesuai dengan standard pengendalian
yang digunakan perusahaan. Proses produksi dikatakan baik apabila produk yang dihasilkan
berada di sekitar garis pusat (center line). Namun data yang berada di luar batas pengendali
statistik apabila dikarenakan suatu sebab umum (sebab yang melekat pada proses) maka tidak
boleh dihilangkan dan dianggap tetap masuk batas pengendali. Sementara data yang berada
diluar batas pengendali rata-rata disebut sebagai (out of statistical control) yang disebabkan
oleh sebab khusus.
Sementara itu, peta pengendali jarak (range) digunakan untuk mengetahui tingkat
keakurasian atau ketepatan proses yang diukur dengan mencari range dari sampel yang
diambil dalam observasi. Seperti halnya peta kendali rata-rata, peta kendali jarak juga
digunakan untuk mengetahui dan menghilangkan penyebab khusus yang membuat terjadinya
penyimpangan. Data yang berada dalam batas pengendali statistic untuk range disebut
sebagai in statistical control yang terdapat dalam penyimpangan karena sebab umum.
Sementara data yang berada di luar batas pengendali statistik disebut sebagai out of statistical
control yang disebabkan karena sebab khusus. (Ariani, 2004)
Berikut merupakan perhitungan untuk menentukan garis pusat untuk mean dan range.

=1
X-bar =

=1
X-double bar =

R = Xmax-Xmin

=1
R-bar =

Dimana:
n = banyaknya sampel dalam tiap observasi atau sub kelompok
g = banyaknya observasi yang dilakukan
Ri = range untuk setiap sub kelompok
Xi = data pada sub kelompok atau sampel yang diambil
X-bar = rata-rata pada setiap sub kelompok
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) untuk peta pengendali
rata-ratanya adalah:
UCL X-bar = X-double bar + A2 x R
LCL X-bar = X-double bar A2 x R
Sedangkan batas kendali untuk range yaitu:
UCL R = R-bar x D4
LCL R = R-bar x D3
2.10.7.2 Analisis Kemampuan Proses (AKP)
Analisis Kemampuan Proses (AKP) merupakan suatu studi guna menaksir
kemampuan proses dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai bentuk, rerata dan
penyebaran. AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur
kinerja proses. Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam batas
pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau proses produksi berada diluar
batas pengendalian tetapi produk memenuhi spesifikasi. Tujuan dilakukannya Analisis
Kemampuan Proses adalah memprediksi variablitias proses yang ada, memilih diantara proses-
proses yang paling tepat atau memenuhi toleransi menyediakan dasar kuantitatif untuk
menyusun jadwal pengendalian proses dan penyesuaian secara periodic, menguji teori
mengenai penyebab kesalahan selama program perbaikan kualitas, memberikan pelayanan
sebagai dasar untuk menentukan syarat kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada.
Selanjutnya alasan utama dalam mengkuantifikasi kemampuan proses untuk dapat berpegang
pada spesifikasi produk (Ariani, 2004). Pada proses yang berada pada kondisi in statistical
control, cara membuat analisis kemampuan proses, antara lain:
1. Rasio Kemampuan Proses (RKP) (Process Capability Ratio) atau nilai Cp
Apabila proses berada dalam batas pengendali statistic dengan peta pengendali proses
statistic normal dan rata-rata proses terpusat pada target, maka rasio kemampuan proses
atau indeks kemampuan proses dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan berikut ini:

RKP = 6

= 2

Dimana:
RKP = Rasio Kemampuan Proses
USL = Batas Spesifikasi Atas
LSL = Batas Spesifikasi Bawah
= Standard Deviasi Proses
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BSA (Batas Spesifikasi Atas) dan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) adalah batas toleransi
yang ditetapkan konsumen yang harus dipenuhi oleh para produsen. Dari hasil perhitungan
tersebut, apabila:
RKP > 1 berarti masih baik (capable)
RKP < 1 berarti proses tidak baik (not capable)
RKP = 1 berarti proses sama dengan spesifikasi konsumen
2. Indeks Kemampuan Proses (Cpk)
Nilai indeks kemampuan proses akan mewakili kemampuan sesungguhnya dari suatu
proses dengan parameter nilai tertentu. Nilai Cpk diformulasikan dengan sebagai berikut:

Cpk = min{ , }= min{Cpu,Cpl}
3 3

Cpk = Indeks Kemampuan Proses


USL = Batas Spesifikasi Atas
LSL = Batas Spesifikasi Bawah
= standard deviasi proses
Cpu = Indeks Kemampuan Atas
Cpl = Indeks Kemampuan Bawah
Semakin tinggi indeks kemampuan proses maka semakin sedikit produk yang berada di
luar batas-batas spesifikasi.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB III
PELAKSANAAN KKN-P

3.1 Waktu dan Tempat KKN-P


Program Kuliah Kerja Nyata Praktek (KKN-P) ini dilaksanakan di PT. GarudaFood
Putra Putri Jaya BU-C, yang beralamat di Jl. Raya Krikilan KM 28 Larangan, Driyorejo,
Gresik, Jawa Timur pada tanggal 9 Maret 2017 sampai dengan 12 April 2017 dengan rentang
waktu kurang lebih 1 bulan sesuai dengan kebijakan dari pihak instansi.
3.2 Jadwal Kegiatan KKN-P
Berikut ini merupakan daftar kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Kuliah
Kerja Nyata Praktek di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan KKN-P
No. Tanggal Uraian Kegiatan (Per-hari)

1 9 Maret 2017 Pengenalan perusahaan

2 10 Maret 2017 Pengenalan lantai produksi Plant Dua Plus (PDP)

3 13 Maret 2017 Pengamatan proses produksi

4 14 Maret 2017 Pengamatan proses produksi

5 15 Maret 2017 Pengambilan data

6 16 Maret 2017 Pengenalan lantai produksi Plant Gery A (PGA)

7 17 Maret 2017 Pengamatan proses produksi

8 20 Maret 2017 Pengamatan proses produksi

9 21 Maret 2017 Pengamatan proses produksi

10 22 Maret 2017 Pengambilan data

11 22 Maret 2017 Pengambilan data

12 23 Maret 2017 Pengambilan data

13 24 Maret 2017 Pengolahan data

14 27 Maret 2017 Pengolahan data

15 28 Maret 2017 Pengolahan data

16 29 Maret 2017 Pembuatan laporan

17 30 Maret 2017 Pembuatan laporan

18 31 Maret 2017 Pembuatan laporan


Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan KKN-P (Lanjutan)
No. Tanggal Uraian Kegiatan (Per-hari)

19 2 April 2017 Pembuatan PowerPoint

20 3 April 2017 Pembuatan PowerPoint

21 4 April 2017 Pembuatan PowerPoint

22 5 April 2017 Revisi Laporan

23 6 April 2017 Revisi Laporan

24 7 April 2017 Revisi PowerPoint

25 21 April 2017 Revisi PowerPoint

26 25 April 2017 Presentasi Hasil KKN-P

3.3 Metode Penelitian


Dalam pelaksanaan KKN-P ini digunakan dua metode dalam pengumpulan data. Adapun
metode praktik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Metode penelitian kepustakaan (library research) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mendapatkan data dan mempelajari teori dengan jalan studi literatur yang
berhubungan dengan tema KKN-P.
2. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode ini digunakan dalam pengumpulan data, dimana mahasiswa secara langsung terjun
pada proyek penelitian. Pendekatan dalam field reserach ini adalah:
a. Interview, yaitu suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data dengan jalan
mengajukan pertanyaan secara langsung pada saat perusahaan mejalankan suatu
kegiatan.
b. Observasi, adalah suatu metode dalam memperoleh data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan.
c. Dokumentasi, adalah metode pengumpulan data dengan cara mencatat data-data yang
dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan keperluan pembahasan dalam penulisan
laporan ini, maupun pengambilan foto/gambar yang dapat diambil untuk dokumentasi
pelengkap data Kuliah Kerja Nyata Praktik.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3.4 Flowchart Pelaksanaan KKN-P

Gambar 3.1 merupakan flowchart pelaksanaan Kuliah Kerja NyataPraktek (KKN-P)


di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C.

Mulai

Studi Pustaka

Studi Lapangan

Identifikasi Masalah

Pengambilan Data:
-Data profil dan struktur perusahaan
-Data alur proses produksi
-Data kadar air produk WCC5 bulan
Februari 2017

Pengolahan Data:
-Perhitungan Rata-rata (X) dan jarak (R)
-Perhitungan center line x-bar chart dan
center line R chart
-Perhitungan UCL dan LCL pada peta
kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali revisi
-Perhitungan Analisis Kemampuan
Proses (AKP

Analisis Hasil dan


Pembahasan

Penarikan
Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart pelaksanaan KKN-P


Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB IV
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KADAR AIR PRODUK
GERY CHOCOLATOS DARK CHOCOLATE PT. GARUDAFOOD
PUTRA PUTRI JAYA BU-C

4.1 Situasi Masalah


PT. Garuda Food Putra-Putri Jaya BU-C merupakan salah satu perusahaan yang
tergabung dalam Tudung Group. PT Garuda Food Putra-Putri BU-C termasuk kedalam divisi
biskuit yang menghasilkan berbagai macam produk yang tergolong dalam jenis biskuit seperti
gery chocolatos, gery malkist, gery meiseis, dan lain sebagainya. Permintaan pemesanan yang
semakin tinggi menyebabkan semakin tingginya proses produksi untuk mengejar order yang
telah di terima.
Salah satu produk yang memiliki permintaan yang tinggi adalah produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate. Namun, kuantitas produksi terkadang berbanding terbalik dengan kualitas
produk. Tingginya proses produksi menyebabkan tingkat defect produk juga tinggi, salah satu
penyebab defect tertinggi pada produk produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu kadar air
yang tidak sesuai standar. Kadar air pada produk yang tidak sesuai standar akan mengakibatkan
berbagai macam defect diantaranya yaitu produk melempem, rapuh, stik jembret, dan lain
sebagainya.
Melihat dari kondisi pasar permintaan dari produk produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate semakin berkembang pesat sehingga pihak perusahaan ingin lebih memaksimalkan
proses produksi produk Gery Chocolatos Dark Chocolate dengan meningkatkan kualitas
produk terutama dalam mengurangi defect yang disebabkan kadar air yang tidak sesuai standar.

4.2 Identifikasi Masalah


Latar belakang diatas menimbulkan identifikasi masalah presentase kadar air dalam
produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar perusahaan.

4.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas atau mutu produk Gery Chocolatos Dark Chocolate berdasarkan
presentase kandungan kadar air di dalamnya yang terdapat pada PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya BU-C ?
2. Apa penyebab standar mutu Gery Chocolatos Dark Chocolate berdasar presentase
kandungan kadar air tidak dapat terpenuhi ?
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
3. Apa rekomendasi bagi perusahaan yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas
Gery Chocolatos Dark Chocolate berdsar presentase kandungan kadar air ?

4.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui apakah terdapat presentase kandungan air pada Gery Chocolatos Dark
Chocolate yang berada diluar batas standar yang ditetapkan.
2. Mengetahui penyebab standar mutu Gery Chocolatos Dark Chocolate berdasarkan
presentase kandungan kadar air yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk mengurangi presentasi kadar air
pada Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar.

4.5 Batasan Masalah


Batasan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Objek pengamatan adalah produk Gery Chocolatos Dark Chocolate sebanyak 30 nomor
sampel.
2. Pengamatan dilakukan pada setiap shift, yaitu sebanyak 3 kali sehari.
3. Data presentase kandungan air merupakan data sekunder.

4.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak terjadi perubahan prosedur pengendalian kualitas selama KKN-P berlangsung.
2. Seluruh data penelitian yang diperoleh dan perusahaan dianggap benar serta dapat
mewakili keseluruhan data.
3. Gangguan teknis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap data yang diperoleh.

4.7 Pengumpulan Data


Data penelitian ini membutuhkan pengumpulan data dan pengolahannya dalam analisis
pengendalian kualitas Gery Chocolatos Dark Chocolate menurut standar internal perusahaan
yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Pengumpulan data didapatkan dari
database PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C, dimana pengamatan dilakukan setiap kali
pergantian shift. Terdapat 3 shift di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik yaitu jam 07.00
s/d 15.00 WIB, jam 15.00 s/d 23.00 WIB, dan jam 23.00 s/d 07.00 WIB. Pengumpulan data ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa perubahan rata-rata dan variasi standar kadar air
yang sangat berpengaruh pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate di PT. GarudaFood
Putra Putri Jaya BU-C. Penelitian ini menggunakan 2 metode dalam pengumpulan data :
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1. Wawancara dan dialog
Melakukan interview secara langsung dengan operator dan karyawan di lini produksi
tersebut, untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk proses penelitian.

2. Dokumentasi
Melakukan pengambilan arsip-arsip catatan, informasi yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti. Data diambil dari database perusahaan, maka merupakan data sekunder. Berikut
merupakan data kadar air produk WCC5 sepanjang bulan Februari 2017 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Pengukuran Kadar Air Produk WCC5 di Bulan Februari 2017
Kru
No. Tanggal
A B C
1 1 Februari 2017 1,915 2,180 1,990
2 2 Februari 2017 1,695 1,930 1,930
3 3 Februari 2017 1,630 2,180 1,720
4 4 Februari 2017 1,695 1,890 1,145
5 6 Februari 2017 1,795 1,795 1,810
6 7 Februari 2017 1,745 1,790 1,155
7 8 Februari 2017 2,125 1,940 1,370
8 9 Februari 2017 1,830 1,770 1,985
9 10 Februari 2017 1,900 1,910 2,410
10 11 Februari 2017 1,815 1,850 1,675
11 13 Februari 2017 1,895 2,245 2,415
12 14 Februari 2017 2,175 2,280 1,515
13 15 Februari 2017 1,890 2,020 2,160
14 16 Februari 2017 1,850 1,930 1,885
15 17 Februari 2017 1,750 1,275 1,725
16 18 Februari 2017 1,680 1,620 1,705
17 19 Februari 2017 1,885 1,800 1,785
18 20 Februari 2017 1,900 1,835 1,945
19 21 Februari 2017 1,755 1,930 1,765
20 22 Februari 2017 1,875 1,925 1,880
21 23 Februari 2017 1,840 1,865 2,100
22 24 Februari 2017 1,915 1,440 1,360
23 25 Februari 2017 1,810 1,890 1,815
24 27 Februari 2017 1,915 1,875 1,905
25 28 Februari 2017 1,685 1,865 1,880

4.8 Pengolahan Data


Data yang diambil mengenai kadar air produk WCC5 PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Gresik bulan Februari 2017 akan diolah pada subbab dibawah ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
4.8.1 Pengolahan Data dengan Peta Kendali Rata-Rata (X) dan Jarak (R)
Pada suatu proses produksi, untuk mengetahui keberhasilan produk dalam memenuhi
keinginan konsumen, maka diperlukan suatu model pengkajian yang dapat memberikan
kesimpulan rasional sehingga didapatkan informasi sebenarnya mengenai produk. Hal ini
sangat mutlak diperlukan untuk mengetahui produk yang dihasilkan apakah sudah sesuai
dengan standard yang telah sesuai dengan keinginan konsumen. Peta Kendali Rata-Rata (X)
berfungsi memantau perubahan distribusi suatu variabel, dan melihat apakah proses masih
dalam batas pengendalian. Sedangkan Peta Kendali Jarak (R) berfungsi memantau perubahan
dalam penyebarannya, dan memantau tingkat keakurasian proses range sampel.
Data yang dikumpulkan selanjutnya akan diolah menggunakan Peta Kendali Rata-Rata
(X) dan Peta Kendali Jarak (R). menggunakan peta kontrol tersebut dikarenakan jumlah
subgroup kurang dari 5 yaitu terdapat 3 shift. Batas yang ditetapkan internal perusahaan
mengenai kadar air produk wafer roll maksimal sebesar 2%. Berikut merupakan perhitungan
Peta Kendali X dan R di bulan Februari 2017.
Tabel 4.2 Perhitungan Peta Kendali X dan R Bulan Februari 2017
Kru
No Tanggal Rata-Rata (X) Range ( R)
A B C
1 1 Februari 2017 1,915 2,180 1,990 2,028 0,265
2 2 Februari 2017 1,695 1,930 1,930 1,852 0,235
3 3 Februari 2017 1,630 2,180 1,720 1,843 0,550
4 4 Februari 2017 1,695 1,890 1,145 1,577 0,745
5 6 Februari 2017 1,795 1,795 1,810 1,800 0,015
6 7 Februari 2017 1,745 1,790 1,155 1,563 0,635
7 8 Februari 2017 2,125 1,940 1,370 1,812 0,755
8 9 Februari 2017 1,830 1,770 1,985 1,862 0,215
9 10 Februari 2017 1,900 1,910 2,410 2,073 0,510
10 11 Februari 2017 1,815 1,850 1,675 1,780 0,175
11 13 Februari 2017 1,895 2,245 2,415 2,185 0,520
12 14 Februari 2017 2,175 2,280 1,515 1,990 0,765
13 15 Februari 2017 1,890 2,020 2,160 2,023 0,270
14 16 Februari 2017 1,850 1,930 1,885 1,888 0,080
15 17 Februari 2017 1,750 1,275 1,725 1,583 0,475
16 18 Februari 2017 1,680 1,620 1,705 1,668 0,085
17 19 Februari 2017 1,885 1,800 1,785 1,823 0,100
18 20 Februari 2017 1,900 1,835 1,945 1,893 0,110
19 21 Februari 2017 1,755 1,930 1,765 1,817 0,175
20 22 Februari 2017 1,875 1,925 1,880 1,893 0,050
21 23 Februari 2017 1,840 1,865 2,100 1,935 0,260
22 24 Februari 2017 1,915 1,440 1,360 1,572 0,555
23 25 Februari 2017 1,810 1,890 1,815 1,838 0,080
24 27 Februari 2017 1,915 1,875 1,905 1,898 0,040
25 28 Februari 2017 1,685 1,865 1,880 1,810 0,195
Jumlah 46,008 7,860
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Sampel yang diambil untuk setiap observasi yaitu pada setiap kru/shift. Sehingga sampel
yang diambil berjumlah 3 untuk setiap kali observasi. Maka :
a. Nilai D3 = 0
b. Nilai D4 = 2,574
c. Nilai Rata-Rata X-Bar dan Range
46,0083
Nilai X-double bar = = = 1,84
25
7,86
Nilai R-bar = = = 0,3144
25

d. Nilai Tengah (Center Line) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R
Nilai Center Line X-bar chart = X-double bar = 1,84
Nilai Center Line R-bar chart = R-bar = 0,3144
e. Nilai Batas Atas (Upper Control Limit) dan Batas Bawah Kendali (Lower Control
Limit) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R.
1. Peta Kendali X-bar
UCL = X-double bar + (A2 x R-bar)
= 1,84 + (1,023 x 0,3144)
= 2,16
LCL = X-double bar (A2 x R-bar)
= 1,84 (1,023 x 0,3144)
= 1,52
2. Peta Kendali R
UCL = D4 x R-bar
= 2,574 x 0,3144
= 0,81
LCL = D3 x R-bar
= 0 x 0,3144
=0
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dibuat peta kendali rata-rata dan peta
kendali range dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 4.3 Peta Kendali Rata-rata (X) dan Jarak (R)

Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1 buah data yang masih berada
diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase kadar air pada produksi Gery
Chocolatos Dark Chocolate. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada tanggal 13
Februari 2017 sebesar 2,185%. Dan berdasarkan peta kendali R tidak ditemukan data yang
melebihi batas kendali baik Upper Control Limit (UCL) maupun Lower Control Limit (LCL)
untuk standar kadar air pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5). Nilai yang
ditetapkan dari internal perusahaan untuk standar kadar air dalam Gery Chocolatos Dark
Chocolate adalah maksimal sebesar 2%. Didapatkan juga bahwa penyebab dari keluar dari
batas adalah karena penyebab khusus, yaitu disebabkan karena ada bagian dari kompressor
yang kurang berfungsi sehingga pembuangan uap air tidak maksimal. Dengan mengatasi sebab
khusus tersebut, data akan direvisi untuk diuji dengan peta kendali X-R kembali. Berdasarkan
peta kendali rata-rata dan jarak diatas maka karena data yang outlier disebabkan oleh penyebab
khusus maka dilakukan revisi terhadap peta kendali.

4.8.2 Peta Kendali Revisi


Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa terdapat 1 data yang ada diluar batas pada
data ke-11 pada peta kendali rata-rata. Berikut merupakan peta kendali X dan R setelah
dilakukan revisi dan untuk tabel data yang telah dilakukan revisi :
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Gambar 4.4 Peta Kendali Rata-rata (X) dan Jarak (R) Revisi

Berdasarkan peta kendali diatas dapat diketahui bahwa semua data sudah masuk kedalam
batas pengendalian dan tidak ada data yang outlier. Sehingga tidak perlu dilakukan revisi
kembali. Selanjutnya akan diuji kemampuan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate
(WCC5) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.

4.8.3 Analisis Kemampuan Proses


Berdasarkan standar internal perusahaan yang telah ditentukan untuk kadar air dalam
Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu sebesar 2%, terdapat beberapa batas spesifikasi yang
harus dipenuhi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya mengenai mutu produknya.
Dengan batas spesifikasi atas untuk kadar air sebesar 2%, akan dilakukan analisis apakah
proses produksi di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya telah mampu menghasilkan produk dalam
batas spesifikasi dengan baik.berikut merupakan perhitungan Rasio Kemampuan Proses dan
Indeks Kemampuan Proses untuk proses Gery Chocolatos Dark Chocolate di PT. GarudaFood
Putra Putri Jaya BU-C berdasarkan standar internal perusahaan.
1. Menghitung nilai
0,3144
= = = 0,1857
2 1,693

2. Menghitung Rasio Kemampuan Proses (Cp)


Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
20,85
Cp = = 60,1857 = 1,007
6

3. Menghitung Indeks Kemampuan Proses (Cpk)



Cpk = min {,} = min { , }
3 3
21,84 1,840,85
= min {30,1857 , }
30,1857

= min {0,2872 , 1,777} = 0,2872

4.8.4 Analisis dan Pembahasan


Berdasarkan perhitungan Rasio Kemampuan Proses, didapatkan Cp sebesar 1,007. Nilai
Cp tersebut dapat disimpulkan bahwa proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate di PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C memiliki kemampuan yang cukup baik menurut spesifikasi
kadar air. Selain itu, untuk indeks kemampuan proses diperoleh nilai Cpk 0,2872 hal ini
menunjukkan kapabilitas yang belum baik dan proses produksi belum berada di tengah standar
kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark Chocolate.
PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C mempunyai target untuk terus meningkatkan
kualitas produk-produknya agar sesuai dengan standar. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa
apakah proses yang ada saat ini masih mampu menghasilkan produk sesuai standar spesifikasi
yang ditentukan oleh internal perusahaan. Maka dilakukan analisis kemampuan proses dengan
batas spesifikasi kadar air seperti yang telah dihitung diatas. Dan didapatkan hasil bahwa proses
yang ada saat ini belum capable untuk spesifikasi kadar air. Sehingga penelitian ini dapat
dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan proses produksi apabila diperlukan oleh perusahaan.
Tidak stabilnya kadar air disebabkan oleh berbagai hal, dikarenakan banyaknya faktor
yang ada pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate. Sehingga, dapat dianalisis
menggunakan diagram sebab-akibat untuk lebih mengetahui penyebab utama ketidaksesuaian
kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark Chocolate.

4.8.5 Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Diagram)


Grafik peta kendali rata-rata (X) dan peta kendali range (R) menggambarkan terdapat
data persentase kadar air pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar
batas standar persentase kadar air internal perusahaan sepanjang bulan Februari 2017. Sebagian
besar data masih konsisten berada dalam range yang diinginkan, namun belum konsisten
terhadap nilai tengahnya. Maka dilakukan analisis faktor yang dapat menjadi penyebab
masalah tersebut, salah satunya dengan melakukan interview terhadap karyawan dan operator
produksi. Berdasarkan hasil interview yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa permasalahan
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
yang menyebabkan persentase kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
(WCC5) berada diluar nilai standar yang diharapkan. Permasalahan yang diketahui dari hasil
wawancara dapat digambarkan dengan diagram sebab akibat (fishbone diagram) dibawah ini :

Mesin Down Ceroboh dan


Compressor tidak lalai
Tidak melakukan
Bekerja normal
Setting sesuai
standar
Tidak
Sesuai SOP Kadar air WCC5 tidak
standar (maks 2%)
Kulit/lilitan Pendinginan
Tidak optimal Lingkungan produksi
tidak sesuai
Viskositas adonan panas dan lembab
Infus air pada Setting pengapian
tidak sesuai Lilitan tidak standar
Mesin tidak optimal

Kurangnya pengarahan
Penetapan standar pengapian
yang pakem ke operator

Gambar 4.5 Diagram Sebab Akibat Kadar Air diluar Standar


Berdasarkan hasil interview dan sharing kepada operator mesin, team leader produksi,
kepala departemen dan juga staff dari departemen Quality Control di PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya BU-C maka didapatkan diagram sebab-akibat penyebab kadar air berada diluar
standar. Pada diagram tersebut menunjukkan beberapa permasalahan yang dapat digolongkan
menjadi 5 faktor utama, yaitu manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan.
Terdapat 2 faktor utama yang berperngaruh besar dalam menentukan persentase kadar
air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate. Kedua faktor tersebut merupakan root cause atau
akar dari permasalahan utama penyebab defect kadar air produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate. Faktor tersebut yaitu :

1. Kurang Pengecekan dan Maintenance Compressor


Terdapat 5 faktor utama pada permasalahan defect kadar air Gery Chocolatos Dark
Chocolate, salah satunya yaitu faktor Mesin. Pada mesin Baking terdapat Compressor
untuk membuang uap sisa pemanggangan adonan. Apabila Compressor tidak bekerja
normal maka pembuangan uap air dapat terhambat sehingga menyebabkan kulit produk
memiliki kadar air yang berlebih sehingga menimbulkan defect produk. Root cause dari
masalah tersebut yaitu berasal dari kurangnya pengecekan dan maintenance pada
compressor.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2. Kurangnya Pengarahan Penetapan Standar Pengapian kepada Operator Mesin
Faktor utama kedua yang berpengaruh yaitu faktor Metode. Walaupun faktor-faktor lain
terpenuhi tetapi dalam metode pelaksanaannya tidak tepat, maka hasil yang didapatkan
juga tidak akan sesuai harapan. Berdasarkan wawancara kepada supervisor produksi,
operator produksi tiap shift melakukan setting yang berbeda-beda walaupun sudah terdapat
standar setting yang ditentukan. Hal ini menyebabkan kadar air pada produk WCC5
bervariasi.
4.8.6 Solusi
Berdasarkan analisa permasalahan dengan diagram sebab-akibat diatas, peneliti dapat
memberikan solusi untuk mengurangi persentase kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate yang berada diluar batas standar yang telah ditetapkan perusahaan. Solusi yang
diberikan mengacu pada root-cause permasalahan yang ada, terdapat 2 akar penyebab masalah
kadar air pada produk WCC5. Berikut solusi yang dapat diberikan :
1. Mesin
Penyebab defect kadar air pada faktor mesin yaitu dikarenakan compressor tidak
bekerja normal untuk membuang uap air saat proses baking. Hal ini berhubungan
dengan faktor manusia yaitu kurangnya pengecekan dan maintenance kompressor.
Solusinya yaitu dengan membuat jadwal pengecekan dan maintenance rutin terhadap
compressor tidak hanya pada mesin baking saja. Dengan dilakukan pengecekan dan
maintenance yang rutin pada compressor, kemungkinan terjadinya defect karena
faktor ini akan berkurang.
2. Metode
Penyebab defect kadar air pada faktor metode yaitu setting pengapian yang tidak
optimal pada mesin baking. Hal ini juga berhubungan dengan faktor manusia yaitu
operator mesin menggunakan setting pengapian yang berbeda-beda. Solusi yang
dapat diberikan yaitu dengan melakukan training dan pengarahan lanjutan mengenai
setting pengapian mesin yang benar sesuai standar sehingga hasil yang didapatkan
optimal dan mengurangi defect kadar air.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari Kuliah Kerja NyataPraktik (KKN-P) yang dilakukan
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik yaitu :

1. Berdasarkan data kadar air Gery Chocolatos Dark Chocolate yang diambil dapat
diketahui bahwa persentase kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate pada PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik, terdapat data yang berada diluar batas standar
selama bulan Februari 2017. Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1
buah data yang masih berada diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase
kadar air pada produksi kerupuk udang. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada
tanggal 13 Februari 2017 sebesar 2,185%.
2. Untuk mengetahui penyebab kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
dilakukan analisis menggunakan diagram tulang ikan yang memiliki 5 faktor, yaitu
manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Sehingga didapatkan 2 aspek yang
sangat mempengaruhi persentase kandungan kadar air dalam produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate, yang pertama yaitu dari segi mesin terdapat permasalahan kompressor
yang tidak bekerja dengan normal dan dari segi metode terdapat permasalahan setting
pengapian yang tidak optimal. Kompressor tidak bekerja normal disebabkan saluran yang
tersumbat, sehingga dapat diketahui akar penyebabnya yaitu kurangnya pengecekan dan
maintenance pada kompressor. Yang kedua yaitu setting pengapian mesin tidak optimal
disebabkan oleh operator melakukan setting yang berbeda-beda sehingga dapat diketahui
akar penyebabnya yaitu kurangnya pengearahan dan penerapan standar pengapian yang
benar.
3. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi persentase kandungan
kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar adalah
dengan melakukan pengecekan dan maintenance rutin pada mesin dan compressor agar
penurunan kinerja mesin dapat dihindari. Kemudian dengan memberikan pengarahan dan
training yang intensif mengenai setting pengapian mesin, agar output yang dihasilkan
stabil dan dapat mengurangi defect kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis untuk pelaksanaan KKN-P selanjutnya yaitu sebagai
berikut :
1. PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C disarankan untuk selalu meningkatkan kualitas
dan semua produknya, salah satunya dengan menjaga kandungan kadar air dalam
adonan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan, agar defect dan waste dapat
dikurangi semaksimal mungkin sehingga dapat mengurangi kerugian dan
meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Penulis dapat memaksimalkan waktu dan kesempatan saat melakukan Kuliah Kerja
Nyata-Praktik (KKN-P) selama di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C sebaik
mungkin untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja dan penerapan ilmu pada
bangku perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai