BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada tahun 1997 didirikan PT GarudaFood Jaya (GFJ) dengan memproduksi produk
biskuit, Gery. Gery Saluut, salah satu produk biskuitnya berhasil meraih Indonesian Best Brand
Award (IBBA) dari MARS dan Majalah SWA untuk periode 2005-2011 untuk kategori wafer
salut. Pada 2007-2013 Gery Chocolatos meraih IBBA untuk kategori wafer stick. Berbagai
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
inovasi berhasil dikembangkan dan semakin mengukuhkan produk Gery sebagai merk biskuit
yang identik dengan produk berbasis rasa coklat.
Pada akhir tahun 2002, TRMS meluncurkan produk minuman jeli dengan merek Okky
Jelly Drink dan merupakan fase baru bagi GarudaFood untuk masuk di bisnis minuman.
Keseriusan GarudaFood dalam memfokuskan pada bisnis minuman juga menjadi semakin jelas
dengan diluncurkannya Mountea, minuman teh rasa buah. Mountea bahkan telah meraih IBBA
2007-2013 untuk kategori minuman teh dalam kemasan cup, Majalah SWA & Frontier Survey
Foundation juga memberikan penghargaan ICSA pada tahun 2010 dan juga berhasil meraih
Word of Mouth Marketing Award (WOMMA) yang diberikan oleh Majalah SWA pada tahun
2011 & 2012. Melihat potensi Indonesia yang besar dalam bisnis makanan ringan, maka
GarudaFood juga memproduksi Snack dengan merek Leo, untuk kategori Keripik kentang,
keripik pisang, keripik singkong produk dimulai dari akhir tahun 2005. Pada 2007-2011 Leo
meraih IBBA penghargaan untuk kategori keripik kentang.
Suntory Garuda Beverage adalah Joint Venture Company yang dibentuk antara
GarudaFood dengan Suntory Beverage & Food pada tanggal 14 Juli 2011 di industri minuman
non alcohol. Saat ini, Suntory Garuda Beverage (SGB) memiliki beberapa kategori yakni teh,
kopi dan fruit flavor drink (minuman rasa buah). Produk-produk tersebut yang saat ini telah
dipasarkan di pasaran antara lain Mirai Ocha, MyTea, Mountea Cup, dan lain sebagainya.
Di tingkat nasional, GarudaFood juga dinilai positif dan dianggap sebagai salah satu
perusahaan makanan dan minuman yang dikagumi. Survei dilakukan oleh Frontier dan Majalah
BusinessWeek Indonesia di Jakarta dan Surabaya pada 2005 2011 hal tersebut menunjukkan
bahwa GarudaFood berhasil berada di posisi ketiga dan posisi ke-2 dalam makanan dan
kategori minuman di 2012-2013 dari Indonesia Most Admired Company (IMAC).
GarudaFood juga aktif melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bawah
bendera GarudaFood Sehati. GarudaFood Sehati merupakan program Corporate Sosial
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Responsibility (CSR) GarudaFood yang mempunyai misi untuk membawa perubahan yang
menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling
menumbuhkembangkan. Melalui GarudaFood Sehati, GarudaFood terus menjalankan CSR
dengan fokus pada 5 (lima) pilar yakni ; pendidikan, kesehatan masyarakat, lingkungan,
bantuan kemanusiaan dan pemberdayaan masyarakat (garudafood.com, 2011).
Gambar 2.2 Habits untuk Guru SDSN Benhil 12, Jakarta Tahun 2011.
Sumber: www.garudafoodinternational.com
Pada tahun 2001, PT. Tudung Putra Jaya dan PT GarudaFood Jaya resmi bergabung
menjadi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya. Saat ini Tudung Group telah membawahi 14-15
perusahaan GarudaFood di seluruh Indonesia atau disebut dengan Business Unit (BU).
Business Unit tersebut antara lain BU A dan BU B berada di Pati, Jawa Tengah. BU yang
berada di Pati secara umum memproduksi produk kacang-kacangan. BU C adalah PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya yang berada di Gresik, Jawa Timur. BU yang berada di Gresik
secara umum memproduksi produk biskuit. BU D berada di Lampung, BU E berada di
Bandung, Jawa Barat, BU J berada di Sidoarjo, Jawa Timur yang secara umum memproduksi
produk beverage. BU P berada di Jombang, Jawa Timur, BU N berada di Kalimantan dan lain
sebagainya. Berikut merupakan gambaran persebaran PT. GarudaFood Putra Putri Jaya di
Indonesia:
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PT GarudaFood Putra Putri Jaya selalu menjaga produk agar tetap sehat, halal, aman
dikonsumsi, dan berkualitas melalui sistem pengendalian pangan. Sehingga menghasilkan
produk yang memenuhi persyaratan kebutuhan, dan harapan pelanggan. PT GarudaFood Putra
Putri Jaya melakukan pencegahan terhadap pencemaran dan mengelola aspek lingkungan yang
signifikan. Proses peningkatan yang berkesinambungan terhadap efektifitas sistem managemen
mutu ISO 9001:2008, ISO 22000:2005 dan ISO 14001:2004 juga dilakukan. Berikut
merupakan penjelasan dari sistem manajemen mutu yang diterapkan di PT. GarudaFood Putra
Putri Jaya:
2.4 Visi dan Misi serta Nilai-Nilai Dasar PT. Garuda Food Putra Putri Jaya
Visi dan misi merupakan satu kesatuan yang harus dimiliki suatu organisasi untuk mampu
mencapai tujuan.
2.4.1 Visi
Visi merupakan pernyataan yang mencerminkan tujuan dari suatu organisasi atau
institusi. Sebuah visi haruslah menggambarkan apa yang organisasi tersebut inginkan di masa
depan secara jelas (Luuk Van Leeuwen, 2007). Visi dari PT GarudaFood Putra Putri Jaya saat
ini yakni : Menjadi Perusahaan Makanan dan MinumanIndonesia Terdepan.
2.4.2 Misi
Misi merupakan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi
mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggannya. Berikut merupakan misi dari PT. GarudaFood Putra Putri Jaya:
Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan.
Struktur organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C dikepalai oleh seorang
Business Unit Head (BU Head). BU Head memimpin perusahaan dan juga membawahi 12
orang Section Head. Section Head bertanggung jawab atas kegiatan yang ada di masing-masing
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
departemen. Dalam menjalankan proses bisnis perusahaan, PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
BU-C memiliki beberapa departemen yang secara fungsional terbagi menjadi departemen
dengan fungsi pendukung (supporting) dan departemen dengan fungsi operasional. Fungsi
pendukung (supporting) dilaksanakan oleh Departemen Ingridients Division (IngDiv), Finance
and Accounting (FA), Human Capital Section (HCS), Plan-Do-Check-Action (PDCA),
Production Planning and Inventory Control (PPIC), dan Existing Product Development
(EPRD) Formula. Sedangkan fungsi operasional dilaksanakan oleh 3 departemen produksi
yaitu Plant GeryA, Plant 2 Plus, dan Plant 1 Plus 2. Departemen Teknik dan Departemen
QAQC. Berikut merupakan penjelasan ranah kerja dari departemen-departemen tersebut :
Head Of Business
Gambar 2.6 Struktur Organisasi PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Gery Chocolatos Dark Chocolate terdiri dari dua komponen utama yakni adonan dan
cream. Adonan merupakan bagian luar dari produk yang dibentuk seperti roll dan digunakan
sebagai kulit produk. Sedangkan cream merupakan bagian isi yang terletak di dalam roll dan
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
terbuat dari jenis coklat pilihan. Produk Gery Chocolatos Reguler memiliki parameter produk
seperti dibawah ini :
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5)
Parameter Range Satuan
Cream : kulit %
60 : 40
Berdasarkan tabel diatas, produk Gery Chocolatos Dark Chocolate dapat dipasarkan
apabila telah memenuhi parameter produk. Apabila ternyata ada produk yang berada di bawah
batas minimal atau diatas batas maksimal maka produk tersebut tidak boleh dipasarkan ke
konsumen.
1. Mesin Mixer
Mesin mixer adalah alat yang digunakan untuk membuat adonan kuit dari produk yang
akan dijual. Berikut merupakan contoh gambar mesin mixer yang digunakan
2. Mesin Wiener
Mesin Wiener merupakan mesin yang di gunakan untuk membuat adonan cream
3. Tempering
Tempering adalah alat yang digunakan untuk menyimpang dan menjaga kuaitas cream
yang telah disiap diproses lagi agar tertap terjaga
4. Mesin Baking
Mesin baking adalah alat yang digunakan untuk mengoven adonan kulit serta
menggabungakan cream dengan wafer stick yang telah jadi
5. Mesin Packaging
Mesin packaging adalah alat yang digunakan untuk memeberikan kemasan pada produk
yang telah siap menjadi finishing good.
Gambar 2.7 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 1
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Gambar 2.8 Proses Produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5) Bagian 2
Sumber: PT. GarudaFood Putra Putri Jaya
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.7.4.1 Stock preparation
Stock preparation Merupakan tahapan mengolah bahan baku menjadi bahan setengah
jadi. Bahan baku tersebut diolah menjadi dua bagian yaitu adonan dan cream. Rasio kebutuhan
adonan dan cream untuk produk Gery Chocolatos Dark Chocolate adalah 40:60. Untuk
pembuatan adonan diperlukan mesin mixer.. Proses pada mesin mixer yakni operator
melakukan penuangan ke dalam mixer. Proses pengadukan pada mixer dilakukan selama 6
menit dengan kapasitas sebesar 2 batch dimana 1 shift rata-rata melakukan 111 batch setiap
kali pengadukan adonan . Kemudian proses pengadukan adonan tersebut dipindahkan ke
trolley untuk dilanjutkan ke proses baking. Saat ini terdapat 2 mesin mixer yang digunakan
untuk melakukan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate. Berikut merupakan
parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada proses mixing pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Parameter adonan Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Proses Mixing
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 10 12 Poice Viscometer
Suhu Adonan 25 32 Celcius Termometer infrared dan
thermometer batang
Suhu Air untuk 15 22 Celcius WLC
Adonan
Warna Adonan Coklat tua Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic
Berdasarkan tabel diatas parameter yang digunakan pada proses mixer untuk produk
Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu viscositas dimana mengukur tingkat kekentalan adonan,
suhu adonan, suhu air untuk adonan, dan warna adonan.
Sedangkan untuk proses pembuatan cream dilakukan dengan menggunakan mesin
wiener. Mesin wiener merupakan mesin untuk mengaduk dan memasak cream. Proses
pemasakan pada mesin wiener berlangsung selama 1,5 jam dengan kapasitas 2 batch.
Terdapat perbedaan karakteristik antara cream dan adonan. Cream jika didiamkan
beberapa saat akan mudah menjadi encer kembali. Sedangkan lama waktu pemasakan dari
mesin wiener adalah 1,5 jam, maka terdapat sistem yang membuat agar cream yang dimasak
tidak menggumpal atau tidak mudah menjadi encer. Proses pembuatan cream juga dilakukan
terlebih dahulu dibandingkan dengan pembuatan adonan.
Bahan baku dituangkan ke dalam mesin wiener dan dilakukan pengadukan dan pemasakan
selama 1,5 jam. Terdapat suatu bagian di dalam wiener yang berguna untuk menghaluskan
partikel-partikel yang masih kasar sehingga selama proses pengadukan dan pemasakan selama
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
1,5 jam sudah tidak terdapat partikel kasar dalam cream. Sedangkan storage berfungsi untuk
tempat penampungan adonan yang sudah lembut atau homogen. Berikut merupakan parameter
cream pada Mesin Wiecon pada tabel 2.3:
Tabel 2.3 Parameter Cream Gery Chocolatos Dark Chocolate pada Mesin Wiecon
Parameter Min Max Satuan Alat
Viscositas 90 120 Poice Viscometer
Suhu Cream 40 50 Celcius Termometer infrared dan
thermometer batang
Ukuran Partikel - 0,04 Microne Micrometer
Warna Cream Coklat kehitaman Organolabtic
Rasa Cream Khas Dark Coklat Organolabtic
Kontaminasi Tidak ada Organolabtic
2.7.4.2 Baking
Proses baking merupakan proses pemasakan adonan dan cream. Input dari proses ini
adalah 40% adonan dan 60% cream dari hasil olahan pada mesin mixer dan cream dari storage.
Sedangkan output dari proses baking adalah wafer stick yang siap dikemas. Terdapat 3 mesin
baking 4 line produksi dan 9 mesin baking 2 line produksi. Kecepatan rata-rata dari masing-
masing line adalah 130 pcs/menit. Sehingga mesin baking 4 line memiliki kecepatan rata-rata
sebesar 520 pcs/menit sedangkan mesin baking 2 line memiliki kecepatan rata-rata 260
pcs/menit.
2.7.4.3 Packaging
Packaging merupakan proses pengemasan wafer stick dengan menggunakan plastik
tray dan roll alufo. Input dari proses ini adalah wafer stick dari baking, plastik tray, roll alufo,
dan karton yang telah diberikan kode produksi pada mesin rewinder. Terdapat 7 mesin
packaging untuk pengemasan Gery Chocolatos Dark Chocolate. Kecepatan rata-rata tiap mesin
packaging adalah 120 pcs/menit.
Selain itu juga ada parameter packaging produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yaitu
jumlah pcs produk dalam tray dan jumlah tray dalam karton sebagai berikut:
Tabel 2.4 Parameter Packaging Produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
Parameter Jumlah
Isi pcs dalam tray 11 pcs
Isi tray dalam karton 60 tray
Berdasarkan tabel diatas jumlah pcs gery chocolatos dark chocolate dalam satu tray yaitu 11 pcs.
Jadi dalam satu karton terdapat 660 pcs gery chocolatos dark chocolate.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2.8 Pengertian Kualitas
Ada beberapa pengertian tentang kualitas menurut beberapa ahli diantaranya menurut
Crosby (dalam Tjiptono dan Diana, 2003:56) kualitas adalah memenuhi atau sama dengan
persyaratannya. Meleset sedikit saja dari persyaratannya, maka suatu produk atau jasa
dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan itu sendiri dapat berubaha sesuai dengan keinginan
pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau
persaingan.
Menurut Render dan Heizer (2004:253) kualitas adalah totalitas dari bentuk dan
karateristik barang dan jasa yang menunjukkan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan-
kebutuhan yang tanpa jelas maupun tersembunyi.
R = Xmax-Xmin
=1
R-bar =
Dimana:
n = banyaknya sampel dalam tiap observasi atau sub kelompok
g = banyaknya observasi yang dilakukan
Ri = range untuk setiap sub kelompok
Xi = data pada sub kelompok atau sampel yang diambil
X-bar = rata-rata pada setiap sub kelompok
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Batas pengendali atas (UCL) dan batas pengendali bawah (LCL) untuk peta pengendali
rata-ratanya adalah:
UCL X-bar = X-double bar + A2 x R
LCL X-bar = X-double bar A2 x R
Sedangkan batas kendali untuk range yaitu:
UCL R = R-bar x D4
LCL R = R-bar x D3
2.10.7.2 Analisis Kemampuan Proses (AKP)
Analisis Kemampuan Proses (AKP) merupakan suatu studi guna menaksir
kemampuan proses dalam bentuk distribusi probabilitas yang mempunyai bentuk, rerata dan
penyebaran. AKP mendefinisikan kemampuan proses memenuhi spesifikasi atau mengukur
kinerja proses. Yang harus dipertimbangkan adalah proses produksi berada dalam batas
pengendalian tetapi produk tidak memenuhi spesifikasi atau proses produksi berada diluar
batas pengendalian tetapi produk memenuhi spesifikasi. Tujuan dilakukannya Analisis
Kemampuan Proses adalah memprediksi variablitias proses yang ada, memilih diantara proses-
proses yang paling tepat atau memenuhi toleransi menyediakan dasar kuantitatif untuk
menyusun jadwal pengendalian proses dan penyesuaian secara periodic, menguji teori
mengenai penyebab kesalahan selama program perbaikan kualitas, memberikan pelayanan
sebagai dasar untuk menentukan syarat kinerja kualitas untuk mesin-mesin yang ada.
Selanjutnya alasan utama dalam mengkuantifikasi kemampuan proses untuk dapat berpegang
pada spesifikasi produk (Ariani, 2004). Pada proses yang berada pada kondisi in statistical
control, cara membuat analisis kemampuan proses, antara lain:
1. Rasio Kemampuan Proses (RKP) (Process Capability Ratio) atau nilai Cp
Apabila proses berada dalam batas pengendali statistic dengan peta pengendali proses
statistic normal dan rata-rata proses terpusat pada target, maka rasio kemampuan proses
atau indeks kemampuan proses dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan berikut ini:
RKP = 6
= 2
Dimana:
RKP = Rasio Kemampuan Proses
USL = Batas Spesifikasi Atas
LSL = Batas Spesifikasi Bawah
= Standard Deviasi Proses
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BSA (Batas Spesifikasi Atas) dan BSB (Batas Spesifikasi Bawah) adalah batas toleransi
yang ditetapkan konsumen yang harus dipenuhi oleh para produsen. Dari hasil perhitungan
tersebut, apabila:
RKP > 1 berarti masih baik (capable)
RKP < 1 berarti proses tidak baik (not capable)
RKP = 1 berarti proses sama dengan spesifikasi konsumen
2. Indeks Kemampuan Proses (Cpk)
Nilai indeks kemampuan proses akan mewakili kemampuan sesungguhnya dari suatu
proses dengan parameter nilai tertentu. Nilai Cpk diformulasikan dengan sebagai berikut:
Cpk = min{ , }= min{Cpu,Cpl}
3 3
BAB III
PELAKSANAAN KKN-P
Mulai
Studi Pustaka
Studi Lapangan
Identifikasi Masalah
Pengambilan Data:
-Data profil dan struktur perusahaan
-Data alur proses produksi
-Data kadar air produk WCC5 bulan
Februari 2017
Pengolahan Data:
-Perhitungan Rata-rata (X) dan jarak (R)
-Perhitungan center line x-bar chart dan
center line R chart
-Perhitungan UCL dan LCL pada peta
kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali X dan R
-Pembuatan peta kendali revisi
-Perhitungan Analisis Kemampuan
Proses (AKP
Penarikan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
BAB IV
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KADAR AIR PRODUK
GERY CHOCOLATOS DARK CHOCOLATE PT. GARUDAFOOD
PUTRA PUTRI JAYA BU-C
4.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tidak terjadi perubahan prosedur pengendalian kualitas selama KKN-P berlangsung.
2. Seluruh data penelitian yang diperoleh dan perusahaan dianggap benar serta dapat
mewakili keseluruhan data.
3. Gangguan teknis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap data yang diperoleh.
2. Dokumentasi
Melakukan pengambilan arsip-arsip catatan, informasi yang berkaitan dengan objek yang
akan diteliti. Data diambil dari database perusahaan, maka merupakan data sekunder. Berikut
merupakan data kadar air produk WCC5 sepanjang bulan Februari 2017 dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Pengukuran Kadar Air Produk WCC5 di Bulan Februari 2017
Kru
No. Tanggal
A B C
1 1 Februari 2017 1,915 2,180 1,990
2 2 Februari 2017 1,695 1,930 1,930
3 3 Februari 2017 1,630 2,180 1,720
4 4 Februari 2017 1,695 1,890 1,145
5 6 Februari 2017 1,795 1,795 1,810
6 7 Februari 2017 1,745 1,790 1,155
7 8 Februari 2017 2,125 1,940 1,370
8 9 Februari 2017 1,830 1,770 1,985
9 10 Februari 2017 1,900 1,910 2,410
10 11 Februari 2017 1,815 1,850 1,675
11 13 Februari 2017 1,895 2,245 2,415
12 14 Februari 2017 2,175 2,280 1,515
13 15 Februari 2017 1,890 2,020 2,160
14 16 Februari 2017 1,850 1,930 1,885
15 17 Februari 2017 1,750 1,275 1,725
16 18 Februari 2017 1,680 1,620 1,705
17 19 Februari 2017 1,885 1,800 1,785
18 20 Februari 2017 1,900 1,835 1,945
19 21 Februari 2017 1,755 1,930 1,765
20 22 Februari 2017 1,875 1,925 1,880
21 23 Februari 2017 1,840 1,865 2,100
22 24 Februari 2017 1,915 1,440 1,360
23 25 Februari 2017 1,810 1,890 1,815
24 27 Februari 2017 1,915 1,875 1,905
25 28 Februari 2017 1,685 1,865 1,880
d. Nilai Tengah (Center Line) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R
Nilai Center Line X-bar chart = X-double bar = 1,84
Nilai Center Line R-bar chart = R-bar = 0,3144
e. Nilai Batas Atas (Upper Control Limit) dan Batas Bawah Kendali (Lower Control
Limit) untuk Peta Kendali X-bar dan Peta Kendali R.
1. Peta Kendali X-bar
UCL = X-double bar + (A2 x R-bar)
= 1,84 + (1,023 x 0,3144)
= 2,16
LCL = X-double bar (A2 x R-bar)
= 1,84 (1,023 x 0,3144)
= 1,52
2. Peta Kendali R
UCL = D4 x R-bar
= 2,574 x 0,3144
= 0,81
LCL = D3 x R-bar
= 0 x 0,3144
=0
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dibuat peta kendali rata-rata dan peta
kendali range dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1 buah data yang masih berada
diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase kadar air pada produksi Gery
Chocolatos Dark Chocolate. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada tanggal 13
Februari 2017 sebesar 2,185%. Dan berdasarkan peta kendali R tidak ditemukan data yang
melebihi batas kendali baik Upper Control Limit (UCL) maupun Lower Control Limit (LCL)
untuk standar kadar air pada produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate (WCC5). Nilai yang
ditetapkan dari internal perusahaan untuk standar kadar air dalam Gery Chocolatos Dark
Chocolate adalah maksimal sebesar 2%. Didapatkan juga bahwa penyebab dari keluar dari
batas adalah karena penyebab khusus, yaitu disebabkan karena ada bagian dari kompressor
yang kurang berfungsi sehingga pembuangan uap air tidak maksimal. Dengan mengatasi sebab
khusus tersebut, data akan direvisi untuk diuji dengan peta kendali X-R kembali. Berdasarkan
peta kendali rata-rata dan jarak diatas maka karena data yang outlier disebabkan oleh penyebab
khusus maka dilakukan revisi terhadap peta kendali.
Gambar 4.4 Peta Kendali Rata-rata (X) dan Jarak (R) Revisi
Berdasarkan peta kendali diatas dapat diketahui bahwa semua data sudah masuk kedalam
batas pengendalian dan tidak ada data yang outlier. Sehingga tidak perlu dilakukan revisi
kembali. Selanjutnya akan diuji kemampuan proses produksi Gery Chocolatos Dark Chocolate
(WCC5) di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan.
Kurangnya pengarahan
Penetapan standar pengapian
yang pakem ke operator
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil dari Kuliah Kerja NyataPraktik (KKN-P) yang dilakukan
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik yaitu :
1. Berdasarkan data kadar air Gery Chocolatos Dark Chocolate yang diambil dapat
diketahui bahwa persentase kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate pada PT.
GarudaFood Putra Putri Jaya Gresik, terdapat data yang berada diluar batas standar
selama bulan Februari 2017. Berdasarkan peta kendali rata-rata (X) bahwa terdapat 1
buah data yang masih berada diluar batas Upper Control Limit (UCL) untuk persentase
kadar air pada produksi kerupuk udang. Data tersebut terletak pada data ke 11, yaitu pada
tanggal 13 Februari 2017 sebesar 2,185%.
2. Untuk mengetahui penyebab kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate
dilakukan analisis menggunakan diagram tulang ikan yang memiliki 5 faktor, yaitu
manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Sehingga didapatkan 2 aspek yang
sangat mempengaruhi persentase kandungan kadar air dalam produk Gery Chocolatos
Dark Chocolate, yang pertama yaitu dari segi mesin terdapat permasalahan kompressor
yang tidak bekerja dengan normal dan dari segi metode terdapat permasalahan setting
pengapian yang tidak optimal. Kompressor tidak bekerja normal disebabkan saluran yang
tersumbat, sehingga dapat diketahui akar penyebabnya yaitu kurangnya pengecekan dan
maintenance pada kompressor. Yang kedua yaitu setting pengapian mesin tidak optimal
disebabkan oleh operator melakukan setting yang berbeda-beda sehingga dapat diketahui
akar penyebabnya yaitu kurangnya pengearahan dan penerapan standar pengapian yang
benar.
3. Rekomendasi perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi persentase kandungan
kadar air produk Gery Chocolatos Dark Chocolate yang berada diluar standar adalah
dengan melakukan pengecekan dan maintenance rutin pada mesin dan compressor agar
penurunan kinerja mesin dapat dihindari. Kemudian dengan memberikan pengarahan dan
training yang intensif mengenai setting pengapian mesin, agar output yang dihasilkan
stabil dan dapat mengurangi defect kadar air pada produk Gery Chocolatos Dark
Chocolate.
Laporan Kuliah Kerja Nyata-Praktik (KKN-P)
di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan penulis untuk pelaksanaan KKN-P selanjutnya yaitu sebagai
berikut :
1. PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C disarankan untuk selalu meningkatkan kualitas
dan semua produknya, salah satunya dengan menjaga kandungan kadar air dalam
adonan agar sesuai dengan standar yang ditetapkan, agar defect dan waste dapat
dikurangi semaksimal mungkin sehingga dapat mengurangi kerugian dan
meningkatkan keuntungan perusahaan.
2. Penulis dapat memaksimalkan waktu dan kesempatan saat melakukan Kuliah Kerja
Nyata-Praktik (KKN-P) selama di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya BU-C sebaik
mungkin untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja dan penerapan ilmu pada
bangku perkuliahan.