(Analisis Kadar Laktosa dalam Contoh Susu Murni Metode Polarimetri dan
Pengujian Metode)
Sebagai Syarat untuk Mengikuti Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK
Bogor Tahun Pelajaran 2018/2019
Oleh
Cicilia Roswardany
15.61.08007
Laporan Praktik Kerja Industri PT. Frisian Flag Indonesia – Plant Ciracas
Oleh Cicilia Roswardany
Disetujui Oleh :
Disahkan Oleh
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya berupa kekuatan lahir maupun batin serta semangat pada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri ini tepat pada waktunya.
Penyusun menyajikan hasil seluruh kegiatan yang telah dilakukan selama masa
kegiatan Praktik Kerja Industri dan juga dilengkapi dengan sejarah singkat dari
institusi terkait.
Laporan yang berjudul Laporan Praktik Kerja Industri, merupakan salah satu
syarat kelulusan pada semester VIII tahun ajaran 2018/2019 SMK-SMAK Bogor. Isi
laporan ini meliputi kegiatan penyusun yang dilakukan di laboratorium PT. Frisian
Flag Indonesia Plant Ciracas yang dilaksanakan mulai tanggal 2 Januari - 30 April
2019. Selama melakukan Praktik Kerja Industri, penyusun mendapatkan banyak
sekali pengalaman kerja. Akan tetapi, laporan ini lebih menekankan pada Analisis
Kadar Laktosa pada Susu Segar Metode Polarimetri serta Pengujian Metode.
Selama penulisan laporan, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Atas selesainya laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak agar lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Penyusun.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam dunia industri, ilmu kimia memiliki peranan penting. Selain sebagai
ilmu terapan di dunia industri, kimia juga digunakan dalam bidang analisis,
sehingga diharapkan dengan penerapan ilmu kimia dalam dunia industri, akan
berdampak langsung pada produk barang maupun jasa yang dapat
meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya, karena ilmu kimia berperan penting
di dunia kerja maka tenaga kerja yang berperan khususnya di bidang kimia
sangat dibutuhkan. Terutama tenaga kerja yang memiliki keterampilan,
pengetahuan dan potensi akan mewujudkan harapan dunia industri saat ini.
VISI
Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Analisis Kimia Nasional bertaraf
internasional yang menghasilkan lulusan profesional dan bermartabat.
MISI
a. Melaksanakan pendidikan kejuruan analisis kimia yang berkualitas mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dunia usaha dan dunia industri baik tingkat
nasional maupun internasional.
b. Meningkatkan kemitraan nasional dan membina kemitraaan internasional.
c. Membina dan menyelenggarakan fungsi sosial dan kemasyarakatan
Kerjasama antara dunia industri dan sekolah perlu dijalin demi kebaikan
kedua belah pihak tersebut. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah menyediakan
fasilitas belajar dengan teknologi dalam batas-batas tertentu. Maka untuk
mengatasi keterbatasan teknologi yang digunakan di sekolah, perlu diadakan
studi tentang teknologi di dunia kerja. Adapun bagi dunia industri, karyawan yang
telah terampil dan siap menghadapi tantangan dan persaingan dalam dunia kerja
sangat diharapkan. Sehingga suatu program pelatihan kerja sangat dibutuhkan
bagi sekolah maupun dunia industri. Dalam hal ini, pelatihan kerja tersebut
dikenal dengan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
C. Tujuan Prakerin
Adapun tujuan yang harus dicapai dari kegiatan Prakerin ini adalah:
Sebagai tugas akhir dari Praktik Kerja Industri (Prakerin), siswa/i wajib
membuat suatu laporan akhir lengkap yang meliputi semua kegiatan selama
Praktik Kerja Industri (Prakerin). Laporan ini akan dipresentasikan pada saat
ujian lisan sebagai bahan pertanggungjawaban siswa/i selama kegiatan tersebut.
Berikut adalah beberapa tujuan pembuatan laporan.
1. Visi
Untuk menjadi perusahaan susu nomor satu di Indonesia dan menyediakan
produk bergizi bagi keluarga Indonesia.
2. Misi
a. Menyediakan produk bergizi yang terjangkau bagi keluarga Indonesia
b. Mendukung peningkatan kualitas kehidupan peternak
c. Berkontribusi pada kelangsungan kehidupan yang lebih baik bagi
generasi masa depan.
Struktur organisasi diterapkan dan disusun dengan dasar target yang akan
dicapai. Quality Control dipimpin oleh seorang QC Manager dengan pengawasan
Plant Manager. QC Manager bertanggung jawab untuk mengatur fungsinya
mengontrol kualitas semua produk yang belum, akan dan sudah diproduksi,
termasuk mengontrol bahan baku atau raw material.
QC Manager dalam laboratorium langsung membawahi Administrator, Shift
Supervisor, Nonshift Supervisor, GLP Supervisor, Keeping ̶ Marcom Supervisor,
Incoming ̶ Packaging, Utility Supervisor. Dalam melaksanakan tugasnya dalam
perusahaan, Administrator dan Supervisor berada di bawah arahan dan
pengawasan dari QC Manager. Berdasarkan prosedur kerja dan kebijakan dari PT
Frisian Flag Indonesia, Supervisor bertanggung jawab kepada QC Manager untuk
memberikan laporan kerja secara langsung yang berhubungan dengan laporan yang
diberikan oleh bawahannya maupun laporan yang berasal dari Supervisor itu sendiri.
Jam kerja berdasarkan waktu tertentu yakni shift dan nonshift. Adapun
karyawan nonshift memiliki 5 hari kerja dan 2 hari libur setiap minggunya. Dimulai
pukul 17.30 – 16.00.
Yang termasuk karyawan nonshift adalah ;
1. QC Manager
2. Nonshift Supervisor
3. GLP Supervisor
4. Incoming – Packaging – Utility Supervisor
5. Keeping – Marcom Supervisor
6. Staff GLP
7. QC Keeping
8. QC Market Complain
9. QC KSM
10. Administrator
11. QC Incoming Material.
A. TINJAUAN PUSTAKA
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu
mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat
mencerna makanan padat (Wikipedia,2009). Dalam SK Dirjen Peternakan No. 17
Tahun 1983, dijelaskan definisi susu adalah susu sapi yang meliputi susu segar,
susu murni, susu pasteurisasi, dan susu sterilisasi. Susu segar adalah susu murni
yang tidak mengalami proses pemanasan. Susu murni adalah cairan yang berasal
dari ambing sapi sehat. Susu murni diperoleh dengan cara pemerahan yang benar,
tanpa mengurangi atau menambah sesuatu komponen atau bahan lain. Susu
merupakan produk pangan yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan
kalsium (Ca) tubuh (Syarifah, 2007). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
susu sapi merupakan cairan berwarna putih yangdihasilkan oleh kelenjar susu sapi
betina dan salah satu sumber utama pemenuhan kebutuhan kalsium.
Air susu yang baru mudah menyerap bau disekitarnya dalam hal ini yang
mudah menyerap bau adalah butiran lemak Bau yang asam menunjukkan bahwa air
susu sudah lama disimpan atau basi. Air susu yang berbau busuk menunjukkan
bahwa air susu sudah rusak sama sekali dan tidak layak untuk di konsumsi
(Girisonta, 1995). Bau air susu mudah berubah dari bau yang sedap menjadi bau
yang tidak sedap. Bau ini dipengaruhi oleh sifat lemak air susu yang mudah
menyerap bau disekitarnya. Demikian juga bahan pakan ternak sapi dapat merubah
bau air susu.
3. KOMPOSISI SUSU
c. Protein
Protein susu sapi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan yaitu kasein
yang merupakan fosfoprotein dan meliputi 78% dari bobot total dan protein
serum susu meliputi 17% dari bobot total. Selain itu sekitar 5% dari bobot
total susu merupakan senyawa yang mengandung nitrogen nonprotein
(senyawa-NNP), dan ini meliputi peptida dan asam amino. Susu
mengandung juga enzim yang jumlahnya sangat sedikit, termasuk
peroksidase, fosfatase asam, fosfatasebasa, zantina oksidase, dan amilase.
Protein (akar kata protos daribahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer darimonomer-monomer asam amino yang dihubungkan
satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung
karbon,hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup
dan virus. Kasein didefinisikan sebagai golongan heterogen fosfoprotein
yang diendapkan dari susu skim pada pH 4,6 dan suhu 200C Protein yang
tetap berada dalam larutan, disebut serum atau protein dadih, dapat
dipisahkanmenjadi fraksi laktoglobulin dan laktalbumin klasik dengan cara
penjenuhan memakai amonium sulfat atau dengan cara penjenuhan dengan
magnesiumsulfat.
d. Laktosa
Laktosa merupakan satu-satunya karbohidrat yang ada dalam susu. Laktosa
adalah suatu disakarida dari glukosa dan galaktosa. Laktosa rasanya kurang
manis jika dibandingkan dengan glukosa atau sakarosa. Jika rasa manis
sakarosa dimisalkan bernilai 100, maka kemanisan laktosa bernilai
36(Afandi, 2008).
B. TINJAUAN KHUSUS
1. Laktosa
2. Polarimeter
2.1 Definisi
Kondisi Polarimeter
1. Panjang Gelombang : 546 nm
2. Setting : Optical Rotation
3. Telah dibilas dengan aquadest
4. Menunjukkan angka 0.000 sebelum memulai pengukuran
Cara Kerja:
a. Pembuatan Larutan Contoh
1.) Ditimbang 50 gram contoh dalam labu ukur 100 mL
2.) Ditambahkan 0,35 mL Ammonia 10%
3.) Diaduk dan didiamkan 15 menit
4.) Ditambahkan 3 mL Acetic Acid 14,1%
5.) Ditambahkan 5 mL larutan Carrez I
6.) Ditambahkan 5 mL larutan Carrez II
7.) Dihimpitkan dengan aquadest dan dihomogenkan
8.) Disaring dengan kertas saring bunga dan ukur pada tabung polari 10 cm pada
panjang gelombang 546 nm.
A. Hasil
4.8
4.6
4.4
4.2
Jawa Barat
4
3.8 Jawa Timur
3.6
3.4
3.2
3
01 03 05 07 09 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Tangggal Analisa
5
4.8
4.6
4.4
4.2
Jawa Barat
4
3.8 Jawa Timur
3.6
3.4
3.2
3
01 03 05 07 09 11 13 15 17 19 21 23 25 27 01
Tanggal Analisa
5
4.8
4.6
4.4
4.2 Jawa Barat
4
Jawa Timur
3.8
3.6
3.4
3.2
3
01 03 05 07 09 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Tanggal Analisa
5.50
Kadar Laktosa (%)
5.40
5.30
5.20
5.10
5.00
4.90
4.80 Jawa Barat
4.70
4.60
4.50 Jawa Timur
4.40
4.30
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Deret Standar (%)
4.9
4.8
4.7
4.6
4.5
4.4 Jawa Barat
4.3
4.2 Jawa Timur
4.1
4
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
Deret Standar (%)
A. Kesimpulan
Kadar laktosa yang didapat pada analisa Januari-Maret didapat hasil data
stabil diantara 4 – 5% laktosa yang dapat diterima perusahaan untuk selanjutnya
diolah menjadi produk bermutu tinggi.
Metode Polarimetri yang digunakan dinyatakan dapat memberi nilai yang
benar dan sesuai dibuktikan dengan deviasi antara Metode Polarimetri dengan
metode pembanding yaitu MilkoScan sebesar 0.06%.
B. Saran
Setelah melakukan Praktik Kerja Industri selama 4 bulan periode Januari-
April 2019 di PT Frisian Flag Indonesia. Penulis memiliki beberapa saran untuk
disampaikan agar terus terjadi peningkatan kualitas.
1. Sebaiknya, pengukuran deret dilakukan minimal duplo untuk masing –
masing deret.
2. Hendaknya metode diuji dan diperbarui secara rutin untuk menjaga kualitas
produk, dan digunakan pula metode baku sebagai pembanding yang dapat
menyatakan bahwa metode dipastikan menunjukkan nilai yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Amanatie. Tanpa Tahun. Buku Pegangan Mahasiswa Kimia Organik I. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Amanatia. Tanpa Tahun. Buku Pegangan Mahasiswa Kimia Organik II. Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Atmajati, Elizabeth Dian. 2014. Pengukuran Rotasi Optik Spesifik Larutan Galaktosa,
Glukosa, dan Laktosa. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
De Borba, Brian, et.al. 2008. Determination Of Lactose In Lactose Free Milk Product
by High Performance Anion Exchange Chromatography With Pulsed
Amperometric Detection. USA : Thermo Fisher Scientific
Gambelli, Loretta. 2017. Milk and It’s Sugar – Lactose : A Picture Of Evaluation
Methodologies. Roma : Research Center CREA – Food and Nutrition
Hadiwiyoto. 1994. Teori dan Prosedur Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Cetakan
pertama, Liberti, Yogya.
Kouaoci, Rachid. Tanpa Tahun. Analytical Methods for Lactose in Milk and Dairy
Milk. Canada : IDF International Symposium.
Maldando, Rafael; Natalia Porfirio Rossi; and Simmone Da Costa. 2013. Evaluation
of Lactose in Milk and Dairy Products. Brazil : IJIER.
Medina, Safira. 2014. Penentuan Laktosa Dalam Susu. Bandung : FMIPA ITB.
Nugraheni, Fransisca Sri. 2018. Analisa Kadar Lemak dalam Susu Perah Sapi
Dengan Menggunakan Gaya Sentrifugal. Semarang : Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.