Anda di halaman 1dari 155

TUGAS PERANCANGAN PABRIK

PT. BAH KERY

Oleh:
Dicky Aulia Sukmana

115100200111003

M. Achirul Nanda

115100200111020

Permana Adi Cahya

115100200111038

Masruri

115100201111056

Nany Dwi Nurmaya

115100201111020

Cita Windiarsih

115100201111030

Sulina

115100207111012

Kelas : E

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang
proses pembuatanya adalah melalui proses

pengulenan, fermentasi, dan proses

penanganan dalam oven. Perkembangan industri kue/roti di indonesia cukup pesat,


hal ini disebabkan tingginya permintaan terhadap konsumsi roti /kue, sehingga
industri yang bergerak dalam bidang kue/roti mberlomba lomba untuk menciptakan
inovasi baru dalam menarik konsumen sebanyak banyaknya. Konsumsi roti di
indonesia mengalami fluktuasi dimana mengalami peningkatan dan penurunan.
Menurut Susenas BPS (2012), konsumsi roti di indonesia terus mengalami
peningkatan yakni pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 secara berurutan adalah
sebesar 3129, 3441, 3806, dan 4119. Sehingga didapatkan rata rata peningkatan
tahun 2008 2011 adalah sebesar 4,27%.
Proses pendirian sebuah industri roti memerlukan banyak aspek yang perlu
dikaji, diantaranya adalah aspek pemasaran, aspek teknik, aspek yuridis, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu kelompok kami mengambil sebuah peluang untuk
mendirikan sebuah pabrik roti.

1.2 Alasan Pendirian Pabrik


Pendirian pabrik PT. Bah Kery

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan roti

untuk konsumen. Berdasarkan data statistik menurut Susenas - BPS rata rata
telah terjadi peningkatan konsumsi roti sebesar 4,27% setiap tahun di Indonesia,
tentunya prospek yang akan datang sangat bagus bila didirikan sebuah pabrik roti.

1.3 Kapasitas Produksi


Pabrik ini memproduksi tiga jenis roti yang berbeda yaitu roti tawar, roti manis,
dan es krim yang merupakan olahan lanjutan dari produk roti reject. Dalam satu
bulan terdiri dari 26 hari kerja, dimana perharinya produk yang dihasilkan adalah
untuk roti tawar 1000, untuk roti manis 1200 dengan berbagai varian rasa, dan untuk
es krim vanilla sebanyak 25.

1.4 Lokasi Pabrik


Perencanaan lokasi pabrik merupakan suatu kegiatan yang berujuan untuk
memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau
pabrik dapat beroperasi dengan lancar, dengan biaya yang rendah dan
memungkinkan perluasan di masa yang akan datang.
Pabrik PT. Bah Kery tempat kantor berlokasi di

Jl. Raya Gubeng

No.64Surabaya dan tempat produksi berada di Jl. Pesapen No.24 Surabaya. Lokasi
kantor

digunakan

untuk

manajemen

keuangan,

direktur,

pemasaran,

dan

sebagainya. Lokasi produksi digunakan sebagai tempat untuk mengolah bahan


mentah hingga barang siap jual. Lokasi PT. Bah-Kery Surabaya dapat dilihat pada
lampiran 1.

1.5 Pertimbangan Lokasi Pabrik


Adapun pemilihan pabrik tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan
sebagai berikut:
a. Bahan Baku
Pabrik atau perusahan memerlukan bahan bahan baku mentah untuk diolah
menjadi barang jadi. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti tepung ,
telur, susu, mentega, dan pengembang. Dimana bahan baku yang dibutuhkan
dapatdiperoleh dengan mudah karena letak pabrik yang berda ditengah kota dan
bahan baku juga dapat diperoleh dengan mudah di Kota Surabaya. Selain itu bahan
baku yakni tepung juga sangat mudah diperoleh dengan jarak yang dekat karena
lokasi pabrik tidak terlalu jauh dengan pabrik tepung Bogasari.
b. Sarana dan prasarana
Suatu

pabrik

biasanya

memerlukan

tenaga

listrik

untuk

keperluan

menjalankan mesin mesin, tenaga pemanas atau pendingin, ataupun penerangan


pabrik yang membutuhkan tenag listrik besar. Begitu pula dengan ketersediaan air
yang banyak digunakan dalam jumlah besar sebagai bahan dari proses produksinya,
sehingga perusahaan akan memilih loaksi dengan sumber air yang besar.
Letak perusahaan ini berada di tepi jalan raya dengan sarana transportasi
yang mewadai sehingga mempermudah dalam hal pemesanan dan dan pengiriman.
Wilayah produksi sangat dekat dengan konsumen serta mudah dalam hal
pendistribusian. Sarana berupa air bersih dan listrik juga tersedia dengan baik. Air
yang digunakan adalah air yang bersumber dari PDAM. Sedangkan listrik dan
3

telemunikasi juga tersedia dengan baik. Bahan bakar juga dapat dengan mudah
didapatkan karena 1 km dari lokasi pabeirk sudah terdapat SPBU.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalm pemilihan
lokasi. Hal yang mencakup dalam tenaga kerja yang menjdai pertimbangan adalah
tingkat kecakapan, kuantitas, dan tinggi rendahnya upah.
Pada perusahaan ini jumlah tenaga kerja sudah sangat sesuai dan cukup
banyak,

sehingga

tidak

kesulitan

untuk

memperoleh.

Lokasi

ini

sangat

menguntungkan untuk merekrut tenaga kerja borongan karena dapat SDM di sekitar
pabrik. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada umumnya adalah tenaga kerja laki laki
yang terampil dan tidak memiliki pendidikan terlalu tinggi karena sebagian besar
pekerjaan tidak membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi.
Pemilihan pabrik dipengaruhi oleh faktor faktor seperti lingkungan
masyarakat, kedekatan dengan pasar, tenaga kerja, kedekatan dengan bahan
mentah atau penyuplai, fasilitas, biaya transportasi, sumber sumber daya alam,
dan tana untuk perluasan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pabrik


Pabrik adalah
mengolahbenda atau

suatu bangunan industri besar


mengawasi

di

mana

pemrosesan mesin dari

para

pekerja

satu produk menjadi

produk lain, sehingga mendapatkan nilai tambah. Kebanyakan pabrik modern


memiliki gudangatau fasilitas serupa yang besar yang berisi peralatan berat yang
digunakan untuklini perakitan. Pabrik mengumpulkan dan mengkonsentrasikan
sumber daya:pekerja, modal, dan mesin industri (Anonimus, 2001).
Pabrik (plant atau factory) adalah tempat di mana faktor-faktor produksi
seperti manusia, mesin, alat, material, energi, uang (modal/capital), informasi dan
sumber daya alam (tanah, air, mineral, dan lain-lain) dikelola bersama-sama dalam
suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk atau jasa secaraig efektif,
efisien dan aman.Klasifikasi Industri digolongkan dalam beberapa jenis, antara lain
(Anonimus, 2001):
1. Industri Penghasil Bahan Baku (extractive/primary industry)
Industri dengan aktivitas produksi mengolah sumber daya alam guna
menghasilkan bahan baku maupun bahan tambahan lainnya yang dibutuhkan oleh
industri penghasil produk atau jasa. Contoh : industri perminyakan, industri
pengolahan bijih besi, dan lain-lain.
2. Industri Manufaktur (The Manufacturing Industries)
Industri yang memproses bahan baku guna dijadikan bermacam-macam
bentuk/model produk, baik yang masih berupa produk setengah jadi [semi finished
good] ataupun produk jadi (finished goods product). Di sini akan terjadi transformasi
proses baik secara fisik maupun kimiawi terhadap input material dan akan
memberi nilai tambah terhadap material tersebut.
Contoh : industri permesinan, industri mobil, dan lain-lain.
3. Industri Penyalur (Distribution Industries)
Industri yang berfungsi untuk melaksanakan pelayanan jasa industri baik
untuk bahan baku maupun finished goods product. Di sini bahan baku ataupun
bahan setengah jadi akan didistribusikan dari produsen yang lain dan dari produsen
ke konsumen. Operasi kegiatan akan meliputi aktivitas pembelian dan penjualan,
penyimpanan, sorting, grading, packaging dan moving goods (transportasi).
5

4. Industri Pelayanan/ Jasa (Service Ibndustries)


Industri yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa, baik untuk melayani
dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung memberikan
pelayanan/jsa kepada konsumen.
Contoh : Bank, jasa angkutan, asuransi, rumah sakit, hotel, dan lain-lain.

2.2 Perancangan Pabrik


2.2.1 Aspek Perancangan Pabrik
Aspek

Perancangan

Pabrik

merupakan

studi

untuk

mengidentifikasi,

mengendalikan, dan mengaplikasikan berbagai aspek-aspek dalam merancang


suatu pabrik, sehingga kelak suatu pabrik dapat berjalan dengan semestinya, dapat
mengendalikan profitabilitas dan investasi, serta dapat memuaskan kebutuhan
customer. Adapun aspek-aspek tersebut secara umum meliputi (Hartanto, 2012):
1. Aspek pasar atau pemasaran
2. Aspek teknis dan teknologi
3. Aspek sumber daya manusia
4. Aspek manajemen
5. Aspek lingkungan

2.2.1.1 Aspek Pemasaran


Secara umum, pasar dari segi penjual merupakan sekumpulan pembeli yang
potensial

dan

nyata.

Sedangkan

dari

segi

pembeli,

pasar

merupakan

sekumpulanpenjual yang menawarkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan


customer. Jadi, pasar merupakan sekumpulan penjual dan pembeli yang potensial
dan saling berinteraksi, serta adanya persaingan, demi tujuan masing-masing
(Hartanto, 2012).
Aspek pasar merupakan prioritas utama dalam merancang pabrik, dikarena
pasar merupakan tujuan utama suatu organisasi tersebut didirikan, yaitu memenuhi
kebutuhan customer. Oleh karena itu, pasar sangat penting. Dalam menganalisis
suatu pasar, kita perlu mengetahui beberapa metode, antara lain (Hartanto, 2012) :
1. Segmentasi : memilih pasar sasaran, mencari peluang, identifikasi pesaing, dll.
Yang bertujuan memberikan pelayanan yang memuaskan.
-

Targeting : memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar.

Positioning : strategi komunikasi agar produk/merek/nama mengandung arti


tertentu dan mencerminkan keungggulan terhadap produk/merek/nama/ lain.
6

2. Analisis SWOT : mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.


3. dll.

2.2.1.2 Aspek Teknis Dan Teknologi


Pada aspek ini, faktor-faktor yang harus diperhatiakan meliputi (Indah, 2009):
Pemilihan

dan

Perencanaan

Produk

yang

akan

diproduksi

dengan

menghasilkan prototype produk yang mampu melalui tahap industrialisasi &


komersialisasi. Kebutuhan konsumen digambarkan dalam profil kebutuhan yang
akan diterjemahkan dalam bentuk produk dengan spesifikasi tertentu.
Rencana kapasitas produksi yang merupakan usaha perusahaan untuk
mengatasi fluktuasi permintaan agar dapat berproduksi pada jumlah yang diinginkan
konsumen.Menentukan lokasi pabrik yang tepat dengan menggunakan berbagai
macam metode, seperti analisa pusat gravitasi, analisa transportasi, brown-gibson.
Perkembangan teknologi : meliputi proses dan fasilitas produksi yang digunakan,
agar lebih efektif dan efisien.

2.2.1.3 Aspek Sumberdaya


Secara umum, aspek sumber daya manusia meliputi tenaga kerja. Dalam hal
ini, personil yang dibutuhkan untuk proyek, sesuai dengan pertimbangan pada
berbagai tingkat manajemen, produksi, dan aktivitas-aktivitas lain yang seharusnya
dinilai secara bersamaan dengan kebutuhan pelatihan pada berbagai level dan pada
tingkatan yang berbeda dari suatu proyek.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam perencanaan tenaga kerja, meliputi
(Indah, 2012) :
1. Aspek kuantitas banyaknya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
2. Aspek kualitas tingkat keterampilan yang dibutuhkan untuk setiap spesifikasi
tenaga

kerja

3. Aspek fisik dan phisico


4. skill

2.2.1.4 Aspek Manajemen


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam aspek manajemen meliputi :
1.Bentuk badan usaha : persero, partnership (firma, CV), PT, BUMN.

2.Struktur organisasi : Yaitu spesifikasi pekerjaan yang harus dilakukan di dalam


suatu organisasi dan cara-cara mengaitkan suatu pekerjaan dengan lainnya. Hal-hal
yang perlu diperhatikan meliputi: bagan organisasi, rantai komando, dll.
3.Rencana kerja (perencanaan manajemen) : rencana trategis, visi dan misi, tujuan,
sasaran, rencana taktis, rencana operasional, perencana an kontingensi, manajemen
krisis.
4.Koordinasi, implementasi, dan controling : keterampilan teknis, keterampilan
hubungan manusia, keterampilan konseptual, keterampilan mengambil keputusan,
keterampilan mengelola waktu.

2.2.1.5 Aspek Keuangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah (Indah, 2009):
Jumlah dana yang dibutuhkan Struktur pembiayaan (sumber) Pemilihan
investasi: Beli / Sewa / Kerjasama IRR, NPV, Payback Period vs Interest Rate.
Faktor-faktor yang berhubungan, meliputi:
Yuridis, Sistem birokrasi, Iklim, Situasi, politik perekonomian, Sistem nilai,
Lingkungan hidup, Perkembangan teknologi, Situasi persaingan bisnis.

2.2.2 Lokasi Pabrik


Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya dapat membawa ke
persoalan penentuan lokasi pabrik, yaitu( Hartanto, 2012):
1. Perluasan pabrik (expansion)
2. Pemecahan pabrik ke dalam sentral-sentral unit kerja (decentralization)
3 Faktor-faktor ekonomis [perubahan pasar, penyediaan tenaga kerja, dan lainlain.
Suatu industri pada hakekatnya akan memperluas system usahanya bilamana
(Indah, 2009):
1. Fasilitas fasilitas produksi sudah dirasakan jauh ketinggalan
2. Kebutuhan pasar [market demand] tumbuh dan berkembang di luar jangkauan
kapasitas produksi yang ada.
3. Service yang tidak mencukupi dan memuaskan konsumen.
Dasar-dasar perencanaan lokasi ada dua langkah utama yang seharusnya
diambil dalam proses penentuan lokasi suatu pabrik, yaitu pemilihan daerah atau
teritorial secara umum dan pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk
(community) dan lahan secara luas. Berdasarkan telaah literatur Yamit (1996),
8

Wignyosoebroto (1994), dan Assauri (1993) terdapat beberapa kondisi umum seperti
tersebut di bawah ini yang akan ikut mengambil peranan di dalam proses penentuan
lokasi pabrik, yaitu :

1. Lokasi di kota besar (city location)


a. Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar
b. Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya
hanya terdapat di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain
c. Kontak dengan suplier dekat dan cepat
d. Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan
e. Banyak persoalan tenaga kerja
f. Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal
2. Lokasi di pinggir kota (suburban location)
a. Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh
b. Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar
c. Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik
d. Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan
e. Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul
3. Lokasi jauh di luar kota (country location)
a. Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun
rencana ekspansi yang akan datang
b. Pajak terendah lebih dikehendaki
c. Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki
d. Standar upah minimum relatif lebih rendah
e. Tenaga kerja lebih mudah didapatkan
f. Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya
Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi di mana
fasilitas produksi dari sebuah pabrik seharusnya didirikan. Menurut Lockyer et al.
(1990) faktor faktor yang mempengaruhi perencanaan atau pemilihan lokasi
adalah:
1. Dekat dengan pasar
2. Integrasi dengan organisasi
3. Tersedia tenaga kerja dan tenaga ahli
4. Tersedia fasilitas
5. Tersedia transportasi
9

6. Tersedia masukan
7. Tersedia jasa jasa
8. Kecocokan tanah dan iklim
9. Peraturan peraturan regional
10. Ruangan untuk perluasan
11. Persyaratan keamanan
12. Biaya tempat
Senada dengan pendapat Lockyer et al., Assauri (1993) mengemukakan
terdapat dua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, yaitu :
1. Faktor Utama meliputi : letak dari pasar, letak dari sumber bahan mentah,
terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh dan tenaga kerja yang
tersedia,

dan

terdapatnya

pembangkit

tenaga

listrik

(power

station).

2. Faktor Sekunder meliputi : rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung,
kemungkinan

perluasan,

terdapatnya

fasilitas

service,

terdapatnya

fasilitas

pembelanjaan, persediaan air, tinggi rendahnya pajak dan Undang Undang


Perburuhan, masyarakat di daerah itu (sikap, besar, dan keamanan), iklim, tanah,
perumahan yang ada dan fasilitas fasilitas lainnya.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya faktor
faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dapat dikelompokkan menjadi faktor faktor yang berkaitan dengan input dan output produksi, faktor - faktor yang berkaitan
dengan proses produksi dan faktor - faktor yang berkaitan dengan kondisi lingkungan
luar.

2.2.3 Material Konstruksi dan Bangunan Pabrik


Bahan

bangunan adalah

setiap

bahan

yang

digunakan

untuk

tujuan konstruksi. Banyak bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu,
bahkan ranting dandaun telah digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari
bahan alami, produk buatan banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang sintetik.
Industri pembuatan bahan bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan
bahan-bahan tersebut biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu,
seperti pertukangan, pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan
dengan tempat tinggal manusia dan struktur termasuk rumah.
Konstruksi

Bangunan

terdiri

dari

dua

suku

kata

yaitu

konstruksi (construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang


berarti suatu benda yang dibangun atau didirikan untuk kepentingan manusia
10

dengan tujan, biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara
atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah,
fungsional dan ekonomis.
Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata
struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan
konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen
(benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda
sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa). Bangunan
dikelompokkan kedalam 4 kelompok yaitu (Hartanto, 2012):
1.

Bangunan Gedung yaitu: kantor, rumah sakit, hotel, rumah dan lain-lain.

2.

Bangunan Transportasi yaitu: jalan, jembatan, rel kereta api, terminal,


pelabuhan, lapangan terbang dan sebagainya.

3.

Bangunan Air yaitu: bendungan, saluran irigasi, saluran drainase, bangunan


bagi, gorong-gorong dan sebagainya.

4.

Bangunan khusus yaitu: anjungan lepas pantai, menara jaringan listrik


tegangan tinggi, menara pemancar radio, TV dan sebagainya.
Pada tulisan ini, hanya akan dibahas bangunan transpotasi, bangunan air dan

bangunan gedung. Secara umum konstruksi bangunan harus memenuhi 5 syarat


yaitu:
1.

Kuat dan awet, dalam arti tidak mudah rusak sehingga biaya pemeliharaan
relatip menjadi murah.

2.

Fungsional, dalam arti bentuk, ukuran dan organisasi ruangan mememihi


kebutuhan sesuai dengan fungsinya.

3.

Indah, dalam arti bentuknya enak dipandang mata .

4.

Hygienis, dalam arti sirkulasi udara dan cahayanya cukup sehingga


penghuninya merasa nyaman dan sehat.

5.

Ekonomis, dalam arti tidak terdapat pemborosan sehingga pembiayaan

menjadi relatif efisien dan efektif.

2.2.4 Sistem Bangunan


Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian
yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk
sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat
diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling
11

berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga
dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.

2.2.4.1Sistem Struktural
Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat
menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan
aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh
bagian-bagian sistem struktur itu sendiri. sebuah bangunan.
-

Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur


lantai dan atap.

Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di


atas fondasi.
Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun

sedemikian sehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien


mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu
kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.

2.2.4.2Sistem Selubung
Sistem selubung merupakan cangkang atau selimut bangunan yang terdiri
dari atap, dinding eksterior, jendela, dan pintu.
-

Atap dan dinding eksterior melindungi ruang-ruang interior dari cuaca,


mengkontrol kelembaban, panas, dan aliran udara dengan susunan lapisan
komponen konstruksi.

Dinding eksterior dan atap juga meredam kebisingan, serta memberikan


keamanan dan privasi bagi penghuni bangunan.

Pintu memberikan akses fisik.

Jendela memberikan akses terhadap cahaya, udara, dan pemandangan.

Dinding interior dan partisi membagi ruang interior bangunan menjadi satuan
ruang-ruang yang lebih kecil.

2.2.4.3 Sistem Mekanikal


Sistem mekanikal bangunan memberikan pelayanan yang penting bagi
bangunan, diantaranya:
-

Sistem pasokan air menyediakan air untuk konsumsi dan sanitasi penghuni.
12

Sistem pembuangan air membuang limbah cair dan zat organik ke luar
bangunan.

Sistem pemanas, ventilasi, dan AC (air conditioning) mengkondisikan


keadaan ruang interior untuk kenyamanan penghuni.

Sistem elektrikal mengendalikan, mengukur, melindungi sumber daya listrik


bangunan

dan

mendistribusikannya

dengan

aman

untuk

memenuhi

kebutuhan .
-

Sistem penerangan, keamanan, dan komunikasi.

Sistem transportasi vertikal (lift) membawa crane dan barang dari satu lantai
ke lantai lain dalam bangunan bertingkat sedang Ban tinggi.

Sistem kebakaran mendeteksi dan memadamkan api.

Struktur bangunan bertingkat tinggi mungkin memerlukan sistem pembuangan


limbah serta sistem daur ulang.
Dalam memilih, merakit, dan mengintegrasikan berbagai sistem bangunan

dalam proseskonstruksi, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini:


a. Ketentuan Performa
-

Kesesuaian

struktural,

integrasi, dan keamanan ketahanan,

pencegahan, dan keamanan terhadap api ketebalan konstruksi bangunan


yang diizinkan atau yang diinginkan.
-

Pengendalian

aliran

udara

dan aliran

panas yang melewati komponen

bangunan.
-

Pengendalian migrasi dan kondensasi uap air.

Memperhitungkan pergerakan bangunan akibat penurunan tanah, defleksi


struktural,

dan

ekspansi

atau

kontruksi

yang

terjadi seiring

dengan

perubahan temperatur dan kelembaban.


-

Mengurangi kebisingan, isolasi bunyi, dan privasi akustik.

Ketahanan terhadap keausan, karat, dan cuaca.

Finishing, kebersihan d an ketentuan perawatan.

Aman digunakan atau ditempati.

b. Kualitas Estetika
-

Keterkaitan yang ingin diciptakan antara bangunan dengan tapak, bangunan di


sekitarnya, dan lingkungan.

Kualitas bentuk, massa, warna, pola, tekstur, dan detail yang diinginkan.
13

c. Batasan Peraturan
Kesesuaian dengan peraturan zona peruntukan lahan dan peraturan kode
bangunan.

d. Pertimbangan Ekonomi
-

Biaya awal termasuk material, transportasi, peralatan, dan pekerja

Biaya pemanfaatan atau life cycle cost, tidak saja meliputi biaya awal tetapi
juga biaya perawatan, konsumsi energi, lamanya masa penggunaan, biaya
penggantian, dan bunga investasi bangunan ini.

e. Dampak Lingkungan
-

Konservasi energi dan cumber daya melalui desain penempatan dan desain
bangunan.

Ef isiensi energi dari sistem mekanikal.

Penggunaan cumber days secara efisien dan penggunaan material-material


yang tidak beracun atau berbahaya.

f. Praktek Konstruksi
-

Ketentuan keamanan (keselamatan)

Toleransi yang diizinkan dan ukuran-ukuran.

Kesesuaian dengan standar industri dan asuransi.

Pembagian kerja antara kerja lapangan dan kerja kantor.

Pembagian pekerja dan koordinasi serah terima bangunan.

Batasan anggaran (biaya)

Peralatan konstruksi yang dibutuhkan.

Waktu pendirian yang dibutuhkan.

Persiapan terhadap cuaca buruk.

2.2.5 Kapasitas Produksi


Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas dalam periode
tertentu, dan merupakan kuantitas tertinggi yang mungkin selama periode waktu itu.
Untuk berbagai keperlun, kapasitas dapat disesuaikan dengan tingkat penjualan
yang sedang berfluktuasi yang dicerminkan dalam jadwal produksi induk (master
production sechedule).
14

Hubungan antara kapasitas dan jadwal-jadwal induk adalah sangat penting. Karena
jadwal produksi mencerminkan apa yang akan diproduksi suatu perusahaan.
Kemampuan untuk memenuhi rencana ini tergantung pada kapsitas yang tersedia
sekarang atau dalam jangka pendek di waktu mendatang, atau tergantng pada
kemampuan untuk memperluas kapasitas ini dalam jangka waktu lebih panjang.
Jadwal produksi yang realistik menjadi keberhasilan operasi suatu perusahaan
yangmengakibatkan

seluruh

jenis

sumberdaya

terikat

untuk

memuaskan

kebutuhankuantitasnya dan komitmen hari pengiriman. Dalam hal ini, kapasitas juga
berarti jumlahmasukan

sumberdaya-sumberdaya

yang tersedia

relatif

untuk

kebutuhan keluaran padawaktu tertentu. Karena pentingnya hubungan tersebut.


Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimum output yang
dapat diproduksi atau dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya sebuah
pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas tempat duduk 300 seat setiap kali trip,
atau sebuah Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak 50 kamar, dan
sebagainya (Anonimus, 2001)
Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan kapasitas sumber daya
yang dimiliki antara lain : kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan
baku, kapasitas modal. Kapasitas produksi juga berkaitan erat dengan skedul atau
jadwal produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk (master production
shedule), karena jadwal produksi induk mencerminkan apa dan berapa yang harus
diproduksi dalam jangka waktu tertentu(Assauri, 1980).

2.2.5.1 Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek


Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara
ekonomis hal-hal yang bersifat mendadak dimasa yang akan dating, misalnya untuk
memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu
pendek. Menghadapi kondisi diatas jika kapasitas produksi tidak mampu memenuhi
maka perusahaan dapat melakukan sub-kontrak kepada perusahaan lain pada saat
terjadi lonjakan jumlah permintaan (
Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas produksi jangka pendek maka
ada lima cara yang dapat dilakukan (Reksoharjoprodjo, 1999):
1. Meningkatkan jumlah sumber daya
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya
3. Memodifikasi produk
4. Memperbaiki permintaan
15

5. Tidak memenuhi permintaan


2.2.5.2 Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam
menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan
sebelumnya. (dari hasil forecasting).Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat
menentukan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum dengan
memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka panjang dan siklus kehidupan
produk yang dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas jangka panjang
terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan
menunggu perkembangan (wait and see strstegy). (2). Strategi ekspansionis, yaitu
berproduksi dengan kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas volume
permintaan (Reksoharjoprodjo, 1999).

2.2.5.3 Metode Perencanaan Kapasitas Produksi


Untuk menentukan kapasitas produksi optimum, terdapat berbagai macam
factor yang harus diperhatikan, faktor-faktor tersebut umumnya disebut sebagai
factor produksi antara lain : (1). kapasitas bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin
(3). Kapasitas jam tenaga kerja (4). Kapasitas modal kerja. Dari beberapa factor
tersebut diusahakan untuk memperoleh kombinasi jumlah dan jenis produksi yang
akhirnya dapat menghasilkan keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling
minimal.

2.2.5.4 Metode Break Even Point


Metode break event point (BEP) baik linear maupun non linear dapat
digunakan untuk menentukan kapasitas produksi optimum. BEP dapat diartikan
suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR =
TC) atau dapat juga dikatakan laba (revenue) p = 0.

2.2.6 Manajemen Sumber Daya


Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara
maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan
masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya
16

bisnis.Kajian

MSDM

menggabungkan

beberapa

bidang

ilmu

seperti psikologi, sosiologi, dll.


Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi
sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan
karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang
baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik
manajemen

yang

memengaruhi

secara

langsung

sumber

daya

manusianya(Reksoharjoprodjo, 1999).

2.2.7 Pengolahan Air dan Limbah


Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses
penghilangan kontaminan dari air

limbah dan

limbah

rumah

tangga,

baiklimpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan
biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan aliran limbah (atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat
atau lumpur yang cocok untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap
lingkungan. Bahan ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak
racun senyawa organik dan anorganik. (Buckle et al, 1987).

2.3 Roti
Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang
pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan
pemanggangan dalam oven (Backle et al, 1980). Bahan dan proses yang dilaluinya
membuat roti memiliki tekstur yang khas. Dilihat dari cara pengolahan akhirnya, roti
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu roti yang dikukus,dipanggang, dan yang
digoreng. Bakpao dan mantao adalah contoh roti yang dikukus. Donat dan panada
merupakan roti yang digoreng. Sedangkan aneka roti tawar, roti manis, pitabread
,danbaquetteadalah roti yang dipanggang.Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan roti dapat digolongkan bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utama
yang digunakan dalam pembuatan roti adalah tepung terigu, air, ragi roti, dan garam.
Tepung terigu mengandung dua macam protein yangmemegang peranan penting
dalam pembuatan roti, yaitu protein gluten berfungsi menentukanstruktur produk roti
dan memberikan kekuatan pada adonan untuk menahan gas dari aktivitasragi, dan
glutenin memberikan elastisitasdan kekuatan untuk perenggangan terhadap gluten.
Kandungan gizi tepung terigu yang baik akan mempunyai komposisi kadar air 13%,
17

kadar protein 12-13%, kadar hidrat arang 72-73%, kadar lemak 1,5%, pada saat
bercampur denganair yang berfungsi sebagai kerangka roti, membuat adonan tidak
mudah pecah pada waktudiroll dan menahan gas CO2hasil fermentasi.
Mutu roti ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu pengembangan volume,
warna crust atau kulit roti, aroma penampakan, dan tekstur crumb atau pori-pori roti
(Matz, 1992). Mutu roti juga ditentukan oleh ketahanan roti terhadap proses kebasian
(stalling) selama penyimpanan. Pengembangan volume roti merupakan parameter
yang penting dan menentukan mutu roti, sehingga proses yang terpenting dalam
menentukan berkembang atau tidaknya suatu roti adalah proses pengadonan,
fermentasi, dan pemanggangan (Matz, 1972). Makin besar volume roti maka tekstur
roti makin lembut bila diremas. Roti yang volumenya terlalu besar memiliki pori-pori
yang terbuka dan tekstur yang lunak, sedangkan roti yang volumenya kecil memiliki
pori-pori yang kasar dan berlubang-lubang (U.S. Wheat Associates, 1981). Volume
roti

dipengaruhi

oleh

produksi

gas

pada

saat

pengadonan

dan

selama

pengembangan

2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Roti


Tepung merupakan bahan baku utama roti. Tepung yang biasa digunakan
untuk rotiadalah tepung gandum, jagung,Havermouth,dan sebagainya. Untuk roti
yang memerlukan pemuaian, lebih baik digunakan tepung gandum, karena beberapa
jenis protein yang terdapat pada gandum jika dicampur dengan air akan
menghasilkan glutein. Glutein inilah yang dapatmembuat roti mengembang selama
proses pembuatan. Jaringan sel-sel ini juga cukup kuatuntuk menahan gas yang
dibuat

oleh

ragi

sehingga

adonan

tidak

mengempis

kembali,

yangharus

dipertimbangkan adalah terutama kadar protein tepung terigu dan kadar abunya.
Kadar protein mempunyai korelasi yang erat dengan kadar glutein, sedangkan kadar
abu erathubungannya dengan tingkat dan kualitas adonan (Roberts, 1989).
Bahan baku berikutnya adalah ragi, fungsi ragi (yeast) dalam pembuatan roti
adalah

untuk

proses

aerasi

adonan

denganmengubah

gula

menjadi

gas

karbondioksida, sehingga mematangkan dan mengempukangluten dalam adonan.


Kondisidari gluten ini akan memungkinkan untuk mengembangkan gassecara merata
dan menahannya, membentuk cita rasa akibat terjadinya proses fermentasi.
Selanjutnya pembuatan roti memerlukan garam, berfungsi sebagai penambah
rasa gurih, pembangkit rasa bahan-bahan lainnya, pengontrol waktu fermentasi dari
adonan beragi, penambahan kekuatan glutein. Syarat garam yang baik dalam
18

pembuatan roti adalah harusseratus persen larut dalam air, jernih, bebas dari
gumpalan-gumpalan dan bebas dari rasa pahit.
Air berfungsi sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan
membentuk sifat kenyal glutein. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH 6-9.
Makintinggi pH air maka roti yang dihasilkan baik karena absorbsi air meningkat
denganmeningkatnya pH. Selain pH, air yang digunakan harus air yang memenuhi
persyaratansebagai air minum, diantaranya tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa. Air yangdigunakan dalam industri makanan pada umumnya harus memenuhi
persyaratan tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mempunyai rasa dan tidak
menggangu kesehatan.Apabila air yang digunakan tidak memenuhi persyaratan
dalam pembentukan pati

2.3.2 Bahan Tambahan (Pembantu) Pembuatan Roti


Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang menyertai bagian utama
dalam pembuatan roti untuk mendapatkan aroma, rasa dan tekstur yang diinginkan.
Bahanpembantuini terdiri dari shortening, bread improver, susu skim, telur, gula,
bahan pengisi sertaflavoring. Pemberian anti oksidan (asam askorbat, bromat), dan
anti kapang seperti kalium propionat dan kalsium pospat ditambahkan untuk
memperpanjang keawetan roti. Bahan baku juga mempunyai karakteristik fisik, kimia
dan mekanik yang berbeda, demikian juga perubahan sifat sifat tersebut akibat
pengolahan mungkin berbeda. Olehkarena itu sebelummengetahui cara pembuatan
roti, terlebih dahulu mengenal 2 jenis bahan yang akandigunakan, fungsinya dalam
pembuatan roti serta sifat-sifat yang dibutuhkan. Hal ini perludiketahui untuk bisa
memilih bahan secara ekonomis dan mengendalikan mutu produk sesuaidengan
keinginan. (Beckle et al, 1980).

2.3.3 Proses Pembuatan Roti


Secara garis besar proses pembuatan roti terdiri dari pencampuran atau
pengadukan (mixing), fermentasi, pembentukan (intermediate proofing,
dan final proofing) dan pemanggangan. Tujuan pencampuran

panning,

adalah untuk

pembentukan adonan atau development yang ditandai terbentuknya adonan yang


lembut, elastis, ekstensibel dan nampak relatif kering serta tidak lengket. Untuk
mencapai kondisi tersebut, pengadukan harus menekan, meregang dan melipat
adonan, bukannya merobek atau memotong-motongnya.
19

Proses pembuatan roti selanjutnya adalah fermentasi yang dilakukan selama


kurang lebih 15 menit. Tujuan fermentasi adonan adalah untuk pematangan adonan
sehingga mudah ditangani dan menghasilkan produk bermutu baik. Selain itu
fermentasi berperan dalam pembentukan cita rasa roti. Berbagai reaksi kimia terjadi
selama proses fermentasi, namun yang terpenting adalah dalam hal produksi gas
CO2untuk mengembangkan adonan dan alkohol yang berperan dalam hal
pembentukan aroma (Pyler, 1973).
Proses selanjutnya adalah dividing (pembagian).Pembagian adonan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara manual (menggunakan tangan) atau
menggunakan divider rounder. Divider rounderadalah mesin pembagi adonan yang
prinsip kerjanya membagi adonan menjadi potonganpotongan dengan volume
tertentu. Karena adonan homogen, volume yang sama akan menghasilkan berat
yang konsisten.
Proses berikutnya adalah intermediate proofingselama 40 menit yaitu
pengistirahatan adonan dalam ruang atau kotak yang tertutup. Disini adonan
difermentasi dan dikembangkan lagi sehingga kembali elastis dan ekstensibel
setelah kehilangan gas, terkoyak dan teregang pada proses pembagian. Adonan
selanjutnya di mouldingdan di panning. Mouldingmerupakan proses pembentukan
adonan yang dapat dilakukan dengan cara menggulung dan merekatkan sisi adonan
sehingga dihasilkan bentuk tertentu. Baik secara manual maupun menggunakan
mesin penggulung (moulder). Panningadalah proses memasukkan dan menyusun
adonan yang telah dibentuk kedalam loyang yang telah diolesi dengan margarin agar
roti tidak lengket setelah pemanggangan. Adonan dalam loyang segera difermentasi
atau final proofinguntuk pengembangan adonan mencapai volume dan struktur
remah yang optimum. Pada waktu fermentasi ini ragi roti menguraikan gula dalam
adonan menghasilkan gas CO2. Gas yang terbentuk mengembangkan adonan dan
menghasilkan remah roti yang berpori-pori. Fermentasi akhir ini dianggap cukup bila
bekas tekanan pada adonan tidak cepat kembali atau volume adonan mendekati
volume roti yang diinginkan. Setelah pengembangan akhir cukup, adonan harus
segera dipanggang, karena pengembangan yang berlebihan bisa mengakibatkan
adonan runtuh. Meskipun pemilihan bahan dan proses sebelum pemanggangan
dilakukan secara sempurna, suhu oven dan lama waktu pemanggangan harus
dikendalikan dengan sebaik-baiknya. Pemanggangan sangat berpengaruh terhadap
produk

dan

penerimaan

konsumen.

Tergantung

ukuran

dan

bentuk

roti,

pemanggangan biasanya berkisar antara 10 sampai 35 menit pada suhu 180 sampai
20

2200C. Sebelum pemanggangan adonan yang telah dibentuk tadi diolesi dengan
telur untuk meningkatkan aroma, rasa dan penampakan.
Pemanggangan (baking) merupakan proses terakhir yang menentukan
berhasil tidaknya pembuatan roti dan proses pemasakan adonan menjadi makanan
yang dapat dicerna. Pemanggangan mengubah adonan menjadi produk-produk yang
menarik dan dapat dikonsumsi. Beberapa menit pertama setelah adonan masuk ke
dalam oven, terjadi peningkatan volume adonan dengan cepat. Peristiwa ini dikenal
dengan oven spring. Setelah pemanggangan, roti lalu didinginkan di suhu ruang
untuk kemudian dikemas. Produk bakeryharus dikemas dalam kemasan yang
menarik sehingga selain menunjukkan wholesomenessdan kesegaran (freshness)
produk, juga untuk daya tarik penjualan. Bahan pengemas produk bakery harus
memenuhi kriteria-kriteria: (1) Mampu melindungi produk dari kekeringan dan tidak
mengakibatkan produk menjadi lembab karena pengaruh luar, (2) Mampu menjaga
stabilitas produk, misalnya selama transportasi, (3) Mudah ditangani, (4) Murah
(Arora, 1981).

2.4 Neraca Massa dan Energi


Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan
massa dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang
diamati atau dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan
Massa yang menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak
dapat dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa
adalah untuk merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses
produksi bahan kimia, dan untuk memodelkan pendispersian polusi.
Massa yang masuk ke dalam suatu sistem harus keluar meninggalkan sistem
tersebut atau terakumulasi di dalam sistem. Konsekuensi logis hukum kekekalan
massa ini memberikan persamaan dasar neraca massa :
[massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
dengan (massa masuk) merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, (massa
keluar) merupakan massa yang keluar dari sistem, dan (akumulasi massa)
merupakan akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif
atau positif. Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total
massa yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga
dibangun dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa
kimia yang melalui sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh:
21

karbon). Bila dalam sistem yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam
persamaan neraca massa ditambahkan variabel (produksi) sehingga persamaan
neraca massa menjadi:
[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]
Variabel (produksi) pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan
laju reaksi kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun
laju reaksi pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif
atau negatif. neraca adalah alat pengukur massa pad asuatu benda,dan neraca
memiliki beberapa jenis.Hal tersebut dapat diaplikasikan untuk mengetahui
kesetimbangan energi atau neraca energi yang dipakai dalam suatu proses
pengadaan suatu produk.

22

BAB III
DOKUMENTASI
3.1 Kebutuhan Bahan dalam Produksi
Dalam satu hari dilakukan 4 kali proses produksi dimana menggunakan
bahan baku dan bahan pembantu yang diuraikan dibawah ini:
Bahan

baku

dan

bahan Kebutuhan Harga

Jumlah

pembantu

(Kg)

Tepung

6.994

6.000

41.964.000

Gula

1.456

9.600

13.977.600

Susu

2.249

10.800

24.289.200

Telur

1.970

13.000

25.610.000

Butter

902

8.000

7.216.000

Garam

416

3.000

1.248.000

Bread improver

572

12.000

6.864.000

Ragi

1.170

8.000

9.360.000

Isi untuk roti manis

208

17.000

3.536.000

Susu kental manis

16.000

96.000

Tepung maizena

6,5

9.000

58.500

Vanili

15

6.000

90.000

Kemasan

800.000

Total

(Rp)

(Rp)

135.109.300

23

3.2 Kebutuhan alat, mesin, dan tenaga kerja


N
o
1.

Proses

Alat dan Mesin

Spesifikasi

Jml

Jumlah
Tenaga
Kerja

Penimbangan
tepung

Timbangan

Merk:

terigu duduk

dan bahan baku

Merk: Tanita 3

Capacity

(Manual)

Kapasitas:
25 Kg

2.

Penimbangan
adonan

Timbangan

yang (Manual)

Kapistas: 5

sudah kalis

3.

Kg

Pengadukan

Mixer

Kapasitas:

adonan

(Semi

20 kg

Otomatis)

Daya: 1.100
watt
Voltage:
110-220
Volt
Berat:

105

Kg
Dimensi: 51
x 40 x 76
24

cm
Harga:
6.000.000
4.

Pemintalan

Doughbreak

Ketebalan:

adonan

agar (Semi

2-32 mm

menjadi

kalis otomatis)

Lebar

dan mengurangi

potongan:

rongga udara

32 cm

Daya: 1500
watt
Voltage:
220 volt
Dimensi: 72
x 83 x 110
cm
Berat: 85 Kg
Harga:
8.300.000
5.

Pembulatan

/ Moulder

Kapasitas:1

pencetakan

(Semi

200/jam

adonan

Otomatis)

cetakan
Daya:

750

watt
Voltage:
220 volt
Berat:

230

kg
Dimensi:
139 x 66 x
106 cm
Harga:
8.000.000
25

6.

Pemipihan

Roll Panjang/

Kapasitas:

adonan menjadi Dough

1200/jam

bentuk panjang

sheeter

cetakan

(Semi

Daya:

Otomatis)

watt

550

Voltage:
220 Volt
Dimensi: 39
x 30, 5 x 47
cm
Harga:
1.800.000
7

Pemipihan

Roll Pendek

Kapasita

adonan menjadi (Semi

hingga

bentuk pendek

1200/jam

otomatis)

Daya:

400

watt
Voltage:
240 volt
Dimensi:
254 x 91 x
115 cm
Berat:

235

Kg
Harga:
7.200.000

8.

Percepatan

Steamer/

Kapistas: 32 2

proses

prover

loyang

pengembangan

sekali

adonan

proses
Daya: 2500
26

watt
Voltage:
Dimensi: 50
x

70,

175

cm
Temperatur:
0- 85 C
Berat: 63 kg
Harga:
9.

Pengovenan roti Oven

Daya:

850 2

watt
Voltage:
Dimensi
unit: 117 x
90 x 50 cm
Dimensi
tray: 60 x 40
x 20 cm
Jumlah tray:
8
Berat:

360

Kg
Harga:
4.600.000
10

Pendinginan roti Blower

Kecepatan

tawar

putar:

setelah

dioven

950

rpm
Daya 31 W

27

11

Pemotongan

Slicer Kupas

Daya:

bagian luar roti

watt

yang

Voltage:

berwarna

cokelat

250 1

220 volt
Dimensi:
540 x 10 x
300 cm
Berat: 25 Kg
Harga:
950.000

12

Pemotongan roti Slicer Potong

Tebal

tawar kupas

potongan:

10

10

12 mm
Hasil
potongan:
28 potong
Daya:

250

watt
Voltage:
220 volt
Dimensi: 75
x 65 x 74
Harga:
13

Pengemasan

Sealer

roti

(Manual)

28

3.3 Diagram Alir alur Proses Produksi dan Estimasi Kebutuhan Proses
Diagram alir proses pembuatan roti tawar adalah sebagai berikut:
Mulai

50 Kg Tepung Terigu,
3.75 Kg Gula, 5 Kg Telur,
1 Kg Susu, 0.75 Kg
Garam, 2.5Kg Butter,
2.75 Kg Bread improver

Ditimbang dengan
timbangan

Diaduk dengan
mixer selama 45
menit

23.75 Kg Air
Es

Didougbreak
sebanyak 3 kali

Adonan
kalis

Dibagi tiap
bagiannya 250
gram

Dibulatkan
dengan
moulder

Disimpan
(fermentasi 1)
selama 5 menit

Diroll
panjang

29

Diroll
pendek

Difermentasi 2
selama 10 menit

4.5 Kg
Ragi

Disteamer 1.5 jam


pada suhu 40C

Dioven selama 35
menit pada suhu 200C

Didinginkan selama
1 hari
menggunakan kipas
angin

dikupas

Dipotong (dislicing)
menggunakan
mesin pemotong

dikemas

Roti
tawar
kupas

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Roti

Tawar Kupas

30

Proses pembuatan roti manis adalah seperti dibawah ini:

31

Mulai

34.5 Kg Tepung Terigu,


27.5 Kg Telur, 13.5 Kg
Butter, 20.5 Kg Gula, 4 Kg
Susu, 0.5 Kg Garam

Ditimbang dengan
timbangan

Diaduk
menggunakan mixer
selama 45 menit

34.5 Kg
Air es

Didoughbreak
selama 3 kali

Dibagi menjadi ukuran sesuai


dengan produk (pembagian 1)

Dipipihkan dengan
mesin moulder

a
32

Dibagi menjadi 36 biji


(pembagian 2) dengan
bun devider

Difermentasi selama
10 menit

1 Kg Ragi

Dibentuk dengan
ukuran yang sesuai

Difermentasi
(fermentasi 2)

Disteamer dengan alat


steamer selama1.5 jam
pada suhu 40C

Dioven selama 30
menit pada suhu
200C

Didinginkan
menggunakan kipas
angin selama 30 menit

dikemas

Selesai

Gambar.. Proses pembutaan roti manis


33

3.4 Neraca Massa dan Neraca Energi


3.4.1 Kesetimbangan Massa dan Energi Pengolahan Roti Tawar Manis
1. PROSES PENIMBANGAN
Basis waktu: setiap bahan 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: Suhu Ruang (260C)
Tepung terigu
96876 KJ

DITIMBANG

Tepung terigu
96876 KJ

Telur 69550 KJ

DITIMBANG

Telur 69550 KJ

Butter 51207
KJ

DITIMBANG

Butter 51207
KJ

Gula
133665.74 KJ

DITIMBANG

Gula
133665.74 KJ

Garam 1225.15
KJ

DITIMBANG

Garam 1225.15
KJ

Susu 28434.64
KJ

DITIMBANG

Susu 28434.64
KJ

Bread improver
4680 KJ

DITIMBANG

Bread improver
4680 KJ

Perhitungan:
Diketahui:
Cp Tepung terigu: 108 KJ/Kg 0C

Cp Garam: 193.1 KJ/Kg 0C

Cp Gula: 250.78 KJ/Kg 0C

Cp Butter: (asumsi) 150 KJ/Kg 0C

Cp Telur: (asumsi) 100 KJ/Kg 0C

Cp Susu: 273.41 KJ/Kg 0C

Cp Bread Improver: (asumsi) 120 KJ/Kg 0C


Qtepungterigu= m.Cp.t
Qgula= m.Cp.t
Qtelur= m.Cp.t
34

Qgaram= m.Cp.t
Qsusu= m.Cp.t
Qbutter= m.Cp.t
Qbreadimprover= m.Cp.t
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Tepung terigu (34.5Kg)

96876

96876

Gula (20.5 Kg)

133685.74

133685.74

Telur (26.75 Kg)

69550

69550

Susu (4 Kg)

28434.64

28434.64

Garam (0.25 Kg)

1225.15

1225.15

Butter (13 Kg)

51207

51207

Bread Improver (1.5 Kg)

4680

4680

Jumlah

385658.53

385658.53

2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN)


Basis waktu: 45 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Air 3767.4 KJ
Tepung terigu 96876 KJ
Telur 69550 KJ
Butter 51207 KJ
Gula 133665.74 KJ
Susu 28434.64 KJ
Garam 1255.15 KJ
Bread improver 4680 KJ

PENCAMPURAN

2970 KJ

Perhitungan:
Qair= m.Cp.t
= 23.7 x 4.2 x 26
= 2588.04 KJ
Alat pengaduk
V = 220 volt
P = 1100 watt
35

Adonan 392405.93 KJ

I = V/P
I=5A
W = V.I.t
W= 2970 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

389425.93

Energi alat

2970

Tepung

terigu 96876

(34.5Kg)
2

Gula (20.5 Kg)

133685.74

Telur (26.75 Kg)

69550

Susu (4 Kg)

28434.64

Garam (0.25 Kg)

1225.15

Butter (13 Kg)

51207

Bread Improver (1.5 4680


Kg)

Air (34.5 Kg)

3767.4

Energi alat

2970

Jumlah

392405.93

392405.93

3. proses Doughbreak
Basis waktu: 5 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

36

Air 164.647 KJ

Adonan
392405.93

Adonan 393589.636
KJ

DOUGHBREAK

1348.38 KJ

Perhitungan:
Qair= m.Cp.t
= 1.508 x 4.2 x 26
= 164.647 KJ
Alat doughbreak
V = 220 volt
P = 1500 watt
I = V/P
I = 6.81 A
W = V.I.t
W= 449.460 KJ proses doughbreak dilakukan sebanyak tiga kali sehingga energi
yang dihasilkan oleh alat dikalikan tiga kali yakni 1348.38 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

392405.93

Adonan

393458.596

Energi alat

1348.38

Air

131.04

Jumlah

393589.636

Jumlah

393589.636

4. proses pembagian1
Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

37

Adonan
393589.636 KJ

PEMBAGIAN 1
(DIBAGI 2)

Adonan
393709.636KJ

120 KJ

Alat pembagi
Asumsi energiyang dihasilkan oleh alat adalah 120 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

393589.636

Energi alat

120

Jumlah

393709.636

Adonan

393709.636

Jumlah

393709.636

5.proses pemipihan
Basis waktu: 5 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

Adonan 393709.636
KJ

Adonan 393883.236
KJ

PEMIPIHAN

173.6 KJ

Alat pemipihan
V = 220 volt
P = 550 watt
Sehingga di dapatkan W = 173.6 KJ
No. Panas masuk (KJ)
1

Adonan

Panas Keluar (KJ)


393709.636

Adonan
38

393883.236

Energi alat

173.6

Jumlah

393883.236

Jumlah

393883.236

6. Proses pembagian 2
Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

PEMBAGIAN 2
(Dibagi menjadi
450 bagian)

Adonan 393883.236
KJ

Adonan 394003.236
KJ

120 KJ

Alat pembagian
Asumsi energi yang ditimbulkanoleh alat adalah 120 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

393883.236

Energi alat

120

Jumlah

394003.236

7. proses fermentasi1
Basis waktu: 1.5 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

39

Adonan

394003.236

Jumlah

394003.236

Ragi 65 KJ

Adonan 394003.236
KJ

FERMENTASI 1

Adonan 394168.236
KJ

100 KJ

Alat fermentasi
Energi yang dihasilkan oleh mesin fermentasi diasumsikan 100KJ
Qragi = m. Cp. t
= 1 x 2.5 x 26
= 65 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

394003.236

Energi alat

100

Ragi

65

Jumlah

394168.236

Adonan

394168.236

Jumlah

394168.236

8. proses pembentukan
Basis waktu: 15 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan 394168.236
KJ

PEMBENTUKAN

719.400 KJ

Alat pembentukkan
V = 220 volt
P = 750 Watt
40

Adonan 394887.636
KJ

Sehingga menghasilkan energi sebesar W = 719.400 KJ


No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

394168.236

Energi alat

719.400

Jumlah

394887.636

Adonan

394887.636

Jumlah

394887.636

9.proses fermentasi 2
Basis waktu:1.5 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan 394168.236
KJ

FERMENTASI 2

Adonan 394887.636
KJ

100 KJ

Alat fermentasi
Asumsi energi yang dihasilkanoleh alat adalah 100 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

394168.236

Energi alat

100

Jumlah

394887.636

10. proses steamer


Basis waktu: 5 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

41

Adonan

394887.636

Jumlah

394887.636

Air 127.862 KJ

Adonan 394887.636
KJ

Adonan 407975.498
KJ

STEAMER

12960 KJ

Air yang masuk kedalam bahan sebesar 1.17 Kg


Qair = m.Cp. t
= 1.17 x 4.2 x 26
=127.862 KJ
Alat steamer
V = 240 volt
P = 2500 watt
Sehngga menghasilkan energi sebesar, W = 12960 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

394887.636

Energi alat

12960

Air

127.862

Jumlah

407975.498

11. proses pengovenan


Basis waktu: 30 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: 600C 800C

42

Adonan

407975.498

Jumlah

407975.498

Air 4791.15 KJ

Adonan 407975.498
KJ

Roti manis
403362.508 KJ

PENGOVENAN

1784.160 KJ

Air yang keluar dari bahan sebesar 43.875 Kg


Qair = m.Cp. t
= 43.875 x 4.2 x 26
= 4791.15 KJ
Alat oven
V= 240 volt
P= 540 watt
Sehingga menghasilkan energi sebesa, W= 1784.160 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

407975.498

Roti manis

398571.358

Energi alat

1784.160

Airdan

4791.15

padatan
Jumlah

403362.508

Jumlah

403362.508

12. proses pendinginan


Basis waktu: 24 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Roti manis
403362.508

PENDINGINAN

12960 KJ

43

Roti Manis
416322.508 KJ

Alat pendinginan
V = 220 volt
P = 150 watt
Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti manis

403362.508

Energi alat

12960

Jumlah

416322.508

Roti manis

416322.508

Jumlah

416322.508

13. proses pengemasan


Basis waktu: 10 menit
Satuan energi:KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

Roti manis
416322.508 KJ

Roti manis
417672.076 KJ

PENGEMASAN

1349.568 KJ

Alat pengemasan
V = 240 volt
P = 540 watt
Sehingga menghasilkan, W = 1349.568 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti tawar

416322.508

Energi alat

1349.568

Jumlah

417672,076

Roti tawar

417672.076

Jumlah

417672.076

3.4.2KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR


MANIS
1. PROSES PENIMBANGAN
44

34.5 Kg
Tepung Terigu

34.5 Kg
Tepung Terigu

DITIMBANG

KONTROL
MASSA

26.75 Kg Telur

DITIMBANG

26.75 Kg Telur

KONTROL
MASSA

13 Kg Butter

DITIMBANG

13 Kg Butter

KONTROL
MASSA

20.5 Kg Gula

DITIMBANG

20.5 Kg Gula

KONTROL
MASSA

45

0.25 Kg Garam

DITIMBANG

0.25 Kg Garam

KONTROL
MASSA

4 Kg Susu

DITIMBANG

4 Kg Susu

KONTROL
MASSA

1.5 Kg Bread
Improver

1.5 Kg Bread
Improver

DITIMBANG

KONTROL
MASSA

massa aliran bahan masuk = massa aliran bahan keluar


No Masuk (Kg)

Keluar (Kg)

Tepung

34.5

Tepung

34.5

Gula

20.5

Gula

20.5

Telur

26.75

Telur

26.75

Susu

Susu

Garam

0.25

Garam

0.25

Butter

13

Butter

13

Bread improver

1.5

Bread improver

1.5

Jumlah

100.5

Jumlah

100.5

2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN)


46

321.5 Kg Air
34.5 Kg Tepung Terigu
26.75 Kg Telur
13 Kg Butter
20.5 Kg Gula
4 Kg Susu
0.25 Kg Garam
1.5 Kg Bread Improver

Adonan 135 Kg
KA(wb) = 25.555%
KA(db) = 34.328%

PENCAMPURAN

KONTROL
MASSA DAN
VOLUME
Massa bahan masuk : a. 34.5 Kg tepung terigu
b. 20.5 Kg Gula
c. 26.75 Kg Telur
d. 4 Kg Susu
e. 0.25 Kg Garam
f. 13 Kg Butter
g. 1.5 Kg Bread Improver

100.5 Kg Adonan (Padatan)


Massa bahan masuk + massa akumulasi = massa bahan keluar
100.5 Kg + massa air = 135 Kg
100.5 Kg + 34.5 Kg = 135 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 135 Kg dengan 34.5 Kg Air dan 100.5 Kg Padatan

= 25.555%

47

= 34.328%
No Masuk (Kg)

Keluar (Kg)

Tepung

34.5

Gula

20.5

Telur

26.75

Susu

Garam

0.25

Butter

13

Bread improver

1.5

Air

34.5

Jumlah

135

Adonan

135

Jumlah

135

3. proses Doughbreak
Air 1.508 Kg

Adonan 135 Kg

DOUGHBREAK1

Adonan 133.492 Kg
KA(wb)= 24.715%
KA(db) = 31.421%

KONTROL
TEKANAN, VOLUME
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


135 Kg + 0 = 1.508 Kg + massa keluar
135 Kg = 1.508 Kg + 133.492 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 135 Kg terdiri dari 1.508 Kg Air dan 133.492 Kg Padatan

48

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Kg)
1

adonan

Keluar (Kg)
135

2
Jumlah

Adonan 133.492 Kg
KA(wb)= 24.715%
KA(db) = 31.421%

135

Adonan

133.492

Air

1.508

Jumlah

135

DOUGHBREAK 2

Adonan 133.492 Kg
KA(wb)= 24.715%
KA(db) = 31.421%

KONTROL
TEKANAN, VOLUME
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


133.492 Kg + 0 = 133.492 Kg
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

adonan

133.492

Adonan

133.492

Jumlah

133.492

Jumlah

133.492

49

Adonan 133.492 Kg
KA(wb)= 24.715%
KA(db) = 31.421%

Adonan 133.492 Kg
KA(wb)= 24.715%
KA(db) = 31.421%

DOUGHBREAK 3

KONTROL
TEKANAN, VOLUME
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


133.492 Kg + 0 = 133.492 Kg
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

adonan

133.492

Adonan

133.492

Jumlah

133.492

Jumlah

133.492

4. proses pembagian1
Adonan
133.492 Kg

Adonan 66.746
Kg (sebanyak 2
kali)

PEMBAGIAN 1
(DIBAGI 2)

KONTROL MASSA,
WAKTU DAN
VOLUME

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


133.492 Kg = 133.492 Kg (Dibagi menjadi 2 masing-masinf 66.746 Kg)

= 24.715%

50

= 31.421%
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

adonan

133.492

Adonan

133.492

Jumlah

133.492

Jumlah

133.492

5.proses pemipihan
Adonan 66.746 Kg
(dua kali)

PEMIPIHAN

Adonan 66.746 Kg
(dua kali)

KONTROL WAKTU,
VOLUME, TEKANAN
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


66.746 Kg = 66.746 Kg

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

adonan

66.746

Adonan

66.746

Jumlah

66.746

Jumlah

66.746

51

6. Proses pembagian 2
Adonan 66.746 Kg
(dua kali)

PEMBAGIAN 2
(Dibagi menjadi
450 bagian)

Adonan 297 Gram

KONTROL WAKTU,
VOLUME DAN
MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


66.746 Kg = 297 Gram (dalam 450 Bagian)

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Kg)
1

adonan

Keluar (Kg)
66.746

Adonan

66.746
450)

Jumlah

66.746

Jumlah

7. proses fermentasi1

52

66.746

(dibagi

Ragi 1 Kg untuk
450bagian = 2.22 Gram

Adonan 297 Gram

FERMENTASI 1

Adonan 299.22 Gram

KONTROL WAKTU,
VOLUME DAN
MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


297 Gram + 2.22 Gram = 299.22 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)

adonan

297

Ragi

2.22

Jumlah

299.22

Adonan

299.22

Jumlah

299.22

8. proses pembentukan

53

Adonan 299.22 Gram

PEMBENTUKAN

Adonan 299.22 Gram

KONTROL WAKTU,
VOLUME DAN
MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


299.22 Gram = 299.22 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 299.22 Gram terdiri dari 2.22 Gram Ragi dan 297 Gram Padatan+Air

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

adonan

299.22

Adonan

299.22

Jumlah

299.22

Jumlah

299.22

9.proses fermentasi 2

54

Oksigen 0.25% dari


massa adonan =
0.74805

Adonan 299.22
Gram

FERMENTASI 2

Adonan 299.968 Gram

KONTROL WAKTU,
SUHU DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


299.22 Gram + 0.74805 Gram = 299.968 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 299.968 Gram terdiri dari 0.74805 Gram oksigen dan 299.22 Gram
Padatan+Air

= 24.715%

= 31.421%
No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)

adonan

299.22

Oksigen

0.74805

Jumlah

299.968

Adonan

299.968

Jumlah

299.968

55

10. proses steamer

Air 2.602 Gram

Adonan 299.968
Gram
KA(wb) = 24.715%
KA(db) = 31.421%

STEAMER

Adonan 302.57 Gram


KA(wb) = 25.362%
KA(db) = 33.981%

KONTROL WAKTU,
SUHU DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


299.968 Gram + 2.602 Gram = 302.57 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 302.57 Gram terdiri dari 2.602 Gram Air dan 299.968 Gram
Padatan+Air
Perhitungan:
Massa air =299.968 x 24.715%
Massa Air = 74.137 Gram
Massa padatan = 299.968 74.137
Massa padatan = 225.831

= 25.362%

= 33.981%
56

No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)

adonan

299.968

Air

2.602

Jumlah

302.57

Adonan

302.57

Jumlah

302.57

11. proses pengovenan


Air 97.5 Gram

Adonan 302.5 Gram

PENGOVENAN

Roti Manis 250 Gram

KONTROL WAKTU,
SUHU DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


302.57 Gram = 250 Gram + 97.57 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 302.57 Gram terdiri dari 97.57 Gram Air dan Padatan Tersuspensi dan
250 padatan
No Masuk (Gram)
1

adonan

Keluar (Gram)
302.57

Roti
Air

250
+

padatan 97.57

tersuspensi
Jumlah

302.57

Jumlah

12. proses pendinginan

57

302.57

Roti manis 250 Gram

PENDINGINAN

Roti Manis 250 Gram

KONTROL WAKTU
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


250 Gram = 250 Gram
No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Roti manis

250

Roti manis

250

Jumlah

250

Jumlah

250

13. proses pengemasan


Roti manis 250 Gram

PENGEMASAN

Roti manis 250 Gram

KONTROL WAKTU
DAN MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


250 Gram = 250 Gram
No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Roti manis

250

Roti manis

250

Jumlah

250

Jumlah

250

3.4.3 KESETIMBANGAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR KUPAS


1. PROSES PENIMBANGAN
Basis waktu: setiap bahan 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: Suhu Ruang (260C)
58

Tepung terigu
140400 KJ

PENIMBANGAN

Tepung terigu
140400 KJ

Gula 24451.05
KJ

PENIMBANGAN

Gula 24451.05
KJ

Telur 13000 KJ

PENIMBANGAN

Telur 13000 KJ

Susu 7108.66
KJ

PENIMBANGAN

Susu 7108.66
KJ

Garam 3765.45
KJ

PENIMBANGAN

Garam 3765.45
KJ

Butter 9750 KJ

PENIMBANGAN

Butter 9750 KJ

Bread improver
8580 KJ

PENIMBANGAN

Bread improver
8580 KJ

Perhitungan:
Diketahui:
Cp Tepung terigu: 108 KJ/Kg 0C

Cp Garam: 193.1 KJ/Kg 0C

Cp Gula: 250.78 KJ/Kg 0C

Cp Butter: (asumsi) 150 KJ/Kg 0C

Cp Telur: (asumsi) 100 KJ/Kg 0C

Cp Susu: 273.41 KJ/Kg 0C

Cp Bread Improver: (asumsi) 120 KJ/Kg 0C


Qtepungterigu= m.Cp.t
Qgula= m.Cp.t
Qtelur= m.Cp.t
Qgaram= m.Cp.t
Qsusu= m.Cp.t
Qbutter= m.Cp.t
Qbreadimprover= m.Cp.t
No. Panas masuk (KJ)
1

Tepung terigu (50 Kg)

Panas Keluar (KJ)


140400
59

140400

Gula (3.75 Kg)

24451.05

24451.05

Telur (5 Kg)

13000

13000

Susu (1 Kg)

7108.66

7108.66

Garam (0.75 Kg)

3765.45

3765.45

Butter (2.5 Kg)

9750

9750

Bread Improver (2.15 Kg)

8580

8580

Jumlah

207055.16

207055.16

2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN)


Basis waktu: 45 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Air 2588.04 KJ
Tepung terigu 140400 KJ
Gula 24451.05 KJ
Telur 13000 KJ
Susu 7108.66 KJ
Garam 3765.45 KJ
Butter 9750 KJ
Bread improver 8580 KJ

PENCAMPURAN

2970 KJ

Perhitungan:
Qair= m.Cp.t
= 23.7 x 4.2 x 26
= 2588.04 KJ
Alat pengaduk
V = 220 volt
P = 1100 watt
I = V/P
I=5A
W = V.I.t
W= 2970 KJ
60

Adonan 212613.2 KJ

No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

209643.2

Energi alat

2970

Jumlah

212613.2

Tepung

terigu

(50 140400

Kg)
2

Gula (3.75 Kg)

24451.05

Telur (5 Kg)

13000

Susu (1 Kg)

7108.66

Garam (0.75 Kg)

3765.45

Butter (2.5 Kg)

9750

Bread

Improver 8580

(2.15 Kg)
8

Air

2588.04

Energi alat

2970

Jumlah

212613.2

3. proses Doughbreak
Basis waktu: 5 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

Air 251.16 KJ

Adonan 212613.2
KJ

DOUGHBREAK 1

449.460 KJ

Perhitungan:
Qair= m.Cp.t
= 2.3 x 4.2 x 26
61

Adonan 212811.5
KJ

= 251.16 KJ
Alat doughbreak
V = 220 volt
P = 1500 watt
I = V/P
I = 6.81 A
W = V.I.t
W= 449.460 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

212613.2

Adonan

212811.5

Energi alat

449.460

Air

251.16

Jumlah

Jumlah

Air 131.04 KJ

Adonan 212811.5
KJ

DOUGHBREAK 2

449.460 KJ

Perhitungan:
Qair= m.Cp.t
= 1.2 x 4.2 x 26
= 131.04 KJ
Alat doughbreak
V = 220 volt
P = 1500 watt
I = V/P
I = 6.81 A
62

Adonan
213129.92 KJ

W = V.I.t
W= 449.460 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

212811.5

Adonan

213129.92

Energi alat

449.460

Air

131.04

Jumlah

Adonan
213129.92 KJ

Jumlah

DOUGHBREAK 3

Adonan
213579.38KJ

449.460 KJ

Alat doughbreak
V = 220 volt
P = 1500 watt
I = V/P
I = 6.81 A
W = V.I.t
W= 449.460 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

213129.92

Energi alat

449.460

Adonan

Jumlah

Jumlah

4. proses pembagian
Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

63

213579.38

Adonan 213579.38
KJ

PEMBAGIAN
MENJADI UKURAN
250 GRAM

Adonan 213829.38
KJ

250 KJ

Alat pembagi:
Asumsi energi 250 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

213579.38

Energi alat

250

Jumlah

213829.38

Adonan

213829.38

Jumlah

213829.38

5.proses pembulatan
Basis waktu: 15 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

Adonan 213829.38
KJ

PEMBULATAN

Adonan 214548.78
KJ

719.400 KJ

Alat pembulatan:
V = 220 volt
P = 750 watt
Menghasilkan W = 719.400 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

213829.38

Energi alat

719.400

Adonan

64

214548.78

Jumlah

214548.78

Jumlah

214548.78

6. Proses Fermentasi 1
Basis waktu: 1.5 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan
214548.78 KJ

Adonan
214648.78 KJ

FERMENTASI

100 KJ

Asumsi energi yang dihasilkanoleh alat adalah 100KJ


No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

214548.78

Energi alat

100

Jumlah

2146448.78

Adonan

214648.78

Jumlah

214648.78

7. proses pengerollan panjang


Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
Adonan
214648.78 KJ

PENGEROLLAN
PANJANG

231 KJ

Alat pengeroll panjang


V = 220 Volt
P = 550 watt
Didapatkan nilai W = 231 KJ
65

Adonan
214879.78 KJ

No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

214648.78

Energi alat

231

Jumlah

21879.78

Adonan

214879.78

Jumlah

214879.78

8. proses pengerolan pendek


Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

Adonan
214879.78 KJ

PENGEROLLAN
PENDEK

Adonan
215028.58 KJ

148,8KJ
Alat pengerollan pendek
V = 220 volt
P = 400 Watt
Maka diperoleh W =148.8 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

214879.78

Energi alat

148.8

Jumlah

215028.58

9. PROSES FERMENTASI 2
Basis waktu : 1.5 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)

66

Adonan

215028.58

Jumlah

215028.58

Ragi 292.5 KJ

Adonan
215028.58 KJ

Adonan
215421.08 KJ

FERMENTASI 2

100 KJ

Alat fermentasi
Asumsi energi yang dihasilkan oleh alat, W = 100 KJ
Ragi yang digunakan adalah 4.5 Kg, dengan Cp asumsi = 2.5 KJ/Kg0C
Diperoleh Qragi = m. Cp. t
=4.5 x 2.5 x 26
= 292.5 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

215028.58

Energi alat

100

ragi

292.5

Jumlah

215421.08

10.proses steamer
Basis waktu: 5 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: 600C 800C

67

Adonan

215421.08

Jumlah

215421.08

Air 567.5124 KJ

Adonan
215241.08 KJ

STEAMER

Adonan 228948.59 KJ

12960 KJ

Alat steamer
V = 240 volt
P = 2500 watt
Sehingga diperoleh W = 12960 KJ
Air yang masuk kedalam bahan adalah 5.179 Kg
Maka Qair = m . Cp. t
= 5.179x 4.2 x 26
= 567.5124 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

215241.08

Energi alat

12960

Air

567.5124

Jumlah

228948.59

11. proses pengovenan


Basis waktu: 4 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: 1100C

68

Adonan

228948.59

Jumlah

228948.59

1784.16 KJ

Adonan
228948.59 KJ

Roti Tawar
229626.59 KJ

PENGOVENAN

Air dan padatan


1106.5 KJ

Alat oven
V =240 volt
P= 540 watt
Sehingga dihasilkan, W = 1784.16
Air yang keluar dari proses adalah 10.125 Kg
Qair =m. Cp . t
= 10.125 x 4.2 x 26
=1106.5 KJ

No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Adonan

228948.59

Roti

24682.75

Energi alat

1784.16

Airdan

1106.5

padatan
Jumlah

229626.59

Jumlah

12. proses pendinginan


Basis waktu = 24 jam
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang(260C)

69

229626.59

12960 KJ

Roti Tawar
229626.25

Roti Tawar
242586.25 KJ

PENDINGINAN

Alat pendinginan
V = 220 volt
P = 150 watt
Sehngga menghasilkan, W = 12960 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti tawar

229626.25

Energi alat

12960

Jumlah

242586.25

Roti tawar

242586.25

Jumlah

242586.25

13. proses pengupasan


Basis waktu: 10 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
450 KJ

Roti Tawar
242586.25 KJ

PENGUPASAN

Roti Tawar
243036.25 KJ

Alat pengupasan
V = 220 Volt
P = 250 watt
Sehingga menghasilkan W = 450 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti tawar

242586.25

Energi alat

450

Roti tawar

70

243036.25

Jumlah

243036.25

Jumlah

243036.25

14. proses pemotongan


Basis waktu: 15 menit
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260C)
600KJ

Roti Tawar
243036.25KJ

Roti Tawar
243636.25 KJ

PEMOTONGAN

Alat pemotongan
V = 220 volt
P = 250 watt
Sehingga menghasikan, W = 600 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti tawar

243036.25

Energi alat

600

Jumlah

243636.25

Roti tawar

243636.25

Jumlah

243636.25

15. proses pengemasan


Basis waktu: 30 detik
Satuan energi: KJ (kilo joule)
Temperatur: suhu ruang (260c)
1349.568 KJ

Roti Tawar
243636.25 KJ

PENGEMASAN

Alat pengemasan
V = 240 volt
71

Roti Tawar
244985.818 KJ

P = 540 watt
Sehingga menghasilkan, W = 1349.568 KJ
No. Panas masuk (KJ)

Panas Keluar (KJ)

Roti tawar

243636.25

Energi alat

1349.568

Jumlah

244985.818

Roti tawar

244985.818

Jumlah

244985.818

3.4.4 KESETIMBANGAN MASSA DAN ENERGI PENGOLAHAN ROTI TAWAR


KUPAS
1. PROSES PENIMBANGAN
50 Kg Tepung
Terigu

PENIMBANGAN

50 Kg Tepung
Terigu

KONTROL
MASSA

3.75 Kg Gula

PENIMBANGAN

3.75 Kg Gula

KONTROL
MASSA

5 Kg Telur

PENIMBANGAN

KONTROL
MASSA

72

5 Kg Telur

1 Kg Susu

PENIMBANGAN

1 Kg Susu

KONTROL
MASSA

0.75 Kg Garam

PENIMBANGAN

0.75 Kg Garam

KONTROL
MASSA

2.5 Kg Butter

PENIMBANGAN

2.5 Kg Butter

KONTROL
MASSA

2.75 Kg Bread
Improver

PENIMBANGAN

2.75 Kg Bread
Improver

KONTROL
MASSA

massa aliran bahan masuk = massa aliran bahan keluar


No Masuk (Kg)

Keluar (Kg)

Tepung

50

Tepung

50

Gula

3.75

Gula

3.75

Telur

Telur

Susu

Susu

73

Garam

0.75

Garam

0.75

Butter

2.5

Butter

2.5

Bread improver

2.75

Bread improver

2.75

Jumlah

60.75

Jumlah

60.75

2. PROSES PENGADUKAN (PENCAMPURAN)


23.7 Kg Air
50 Kg Tepung Terigu
3.75 Kg Gula Putih
5 Kg Telur
1 Kg Susu
0.75 Kg Garam
2.5 Kg Butter
2.75 Kg Bread Improver

Adonan Roti
84.45 Kg
KA(wb) = 28.123%
KA(db) = 39.012%

PENCAMPURAN

KONTROL
WAKTU DAN
MASSA

Massa bahan masuk : a. 50 Kg tepung terigu


b. 3.75 Kg Gula
c. 5 Kg Telur
d. 1 Kg Susu
e. 0.75 Kg Garam
f. 2.5 Kg Butter
g. 2.75 Kg Bread Improver

60.75 Kg Adonan (Padatan)


Massa bahan masuk + massa akumulasi = massa bahan keluar
60.75 Kg + massa air = 60.75 Kg
60.75 Kg + 23.7 Kg = 84.45 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 84.45 Kg dengan 23.7 Kg Air dan 60.75 Kg Padatan

74

= 28.123%

= 39.012%
No Masuk (Kg)

Keluar (Kg)

Tepung

50

Gula

3.75

Telur

Susu

Garam

0.75

Butter

2.5

Bread improver

2.75

Air

23.7

Jumlah

84.45

Adonan roti

84.45

Jumlah

84.45

3. proses Doughbreak

Air 2.3 Kg

Adonan 84.45 Kg

DOUGHBREAK 1

KONTROL
VOLUME DAN
MASSA
75

Adonan 82.15 Kg
KA(wb) = 26.049%
KA(db) = 35.226%

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


84.45 Kg + 0 = 2.3 Kg + massa keluar
84.45 Kg = 2.3 Kg + 82.15 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 82.15 terdiri dari 21.4 air dan 60.75 padatan

= 26.849%

= 35.226%

No Masuk (Kg)
1

Adonan

Keluar (Kg)
84.45

2
Jumlah

84.45

Air

2.3

Adonan

82.15

Jumlah

84.45

Air 1.2 Kg

Adonan 82.15 Kg

DOUGHBREAK 2

KONTROL
VOLUME DAN
MASSA

76

Adonan 80.95 Kg
KA(wb) = 24.954%
KA(db) = 33.251%

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


82.15 Kg + 0 = 1.2 Kg + massa keluar
82.15 Kg = 1.2 Kg + 80.95 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Kg)
1

Adonan

Keluar (Kg)
84.45

2
Jumlah

84.45

Adonan 80.95 Kg

Air

2.3

Adonan

82.15

Jumlah

84.45

DOUGHBREAK 3

Adonan 80.95 Kg
KA(wb) = 24.954%
KA(db) = 33.251%

KONTROL
VOLUME DAN
MASSA
Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar
80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan
77

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

Adonan

80.95

Adonan

80.95

Jumlah

80.95

Jumlah

80.95

4. proses pembagian
Adonan 80.95 Kg

PEMBAGIAN
MENJADI UKURAN
250 GRAM

344 Bagian roti


dengan berat
masing-masing 250
gram

KONTROL MASSA
DAN VOLUME

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg (250 Gram dalam 344 bagian)
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan

78

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Kg)
1

Keluar (Kg)

Adonan

80.95

Adonan

80.95

Jumlah

80.95

Jumlah

80.95

5.proses pembulatan
Bagian adonan 250
Gram

PEMBULATAN

Adonan 250 Gram

KONTROL
MASSA,TEKANAN
DAN VOLUME

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


80.95 Kg + 0 = 80.95
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 80.95 terdiri dari 20.2 air dan 60.75 padatan

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Kg)

Keluar (Kg)
79

Adonan

80.95

Adonan

80.95

Jumlah

80.95

Jumlah

80.95

6. Proses Fermentasi 1
OKSIGEN 0.5%
BERAT
ADONAN

Adonan 250
Gram

Adonan 251.25
Gram

FERMENTASI

KONTROL
SUHU DAN
MASSA

Massa masuk + massa akumulasi = massa keluar


80.95 Kg + 0 = 80.95 Kg
Pembagian menjadi 344 bagian menjadikan roti memiiki kesetimbangan massa
sebagai berikut:
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar
250 Gram + 1.25 Gram = 251Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 251 Gram terdiri dari 1.25 Gram Oksigen dan 250 Gram padatan+air

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)
80

Adonan

250

Oksigen

1.25

Jumlah

251.25

Adonan

251.25

Jumlah

251.25

7. proses pengerollan panjang


Adonan 251.25
Gram

PENGEROLLAN
PANJANG

Adonan 251.25
Gram

KONTROL
TEKANAN DAN
VOLUME

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


250 Gram = 251Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 251 Gram terdiri dari 1.25 Gram Oksigen dan 250 Gram padatan+air

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Adonan

251.25

Adonan

251.25

Jumlah

251.25

Jumlah

251.25

8. proses pengerolan pendek


81

Ragi 4.5 Kg/344


= 13.08 Gram

Adonan 251.25
Gram

FERMENTASI 2

Adonan 264.331
Gram

KONTROL SUHU
DAN MASSA

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


251.25 Gram + 13.08 Gram = 264. 331 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 2264.331 Gram terdiri dari 13.08 Gram Ragi dan 251.25 Gram
padatan+air

= 24.954%

= 33.251%
No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)

Adonan

251.25

Ragi

13.08

Jumlah

264.331

Adonan

264.331

Jumlah

264.331

9.proses steamer
82

Air 15.109 Gram

Adonan 264.331
Gram

Adonan 279.44 Gram


KA(wb) = 29.0.12%
KA(db) = 40.868%

STEAMER

KONTROL SUHU,
TEKANAN,
MASSA

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


264.331 Gram + 15.109 Gram = 279.44 Gram
Komposisi massa keluar:
Massa keluar 279.44 Gram terdiri dari 15.109 Gram Air dan 264.331 Gram
padatan+air
Perhitungan:
Massa air = 264.331 x 24.954%
Massa air = 65.961
Massa padatan = 264.331 65.961
Massa padatan = 198.37

= 29.012%

= 40.868%
No Masuk (Gram)

Keluar (Gram)

Adonan

264.331

Air

15.109

Adonan

83

279.44

Jumlah

279.44

Jumlah

279.44

10. proses pengovenan


KONTROL
SUHU, MASSA

Adonan 279.44
Gram

PENGOVENAN

Roti Tawar
250.44 Gram

Air + Padatan
Total Terlarut =
29 Gram

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


279.44 Gram = 250.44 Gram + 18.749 Air + 10.691 Padatan Tersuspensi

No Masuk (Gram)
1

Adonan

Keluar (Gram)
279.44

Adonan

250.44

Air

18.749

Padatan

10.691

tersuspensi
Jumlah

279.44

Jumlah

279.44

11. proses pendinginan


KONTROL
SUHU, MASSA

Roti Tawar
250.44 Gram

PENDINGINAN

Roti Tawar
250.44 Gram

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


250.44 Gram = 250.44 Gram
84

No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Adonan

250.44

Adonan

250.44

Jumlah

250.44

Jumlah

250.44

12. proses pengupasan


KONTROL
MASSA

Roti Tawar
250.44 Gram

PENGUPASAN

Roti Tawar 250


Gram

Kulit Roti
0.44 Gram
Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar
250.44 Gram = 250 Gram + 0.44 Gram
No Masuk (Gram)
1

Adonan

Jumlah

Keluar (Gram)
250.44

250.44

Adonan

250

Padatan

0.44

Jumlah

279.44

13. proses pemotongan


KONTROL
MASSA

Roti Tawar 250


Gram

PEMOTONGAN

Roti Tawar 250


Gram

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


85

250 Gram = 250 Gram


No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Adonan

250

Adonan

250

Jumlah

250

Jumlah

250

14. proses pengemasan


KONTROL
MASSA

Roti Tawar 250


Gram

PENGEMASAN

Roti Tawar 250


Gram

Massa masuk + massa terakumulasi = massa keluar


250 Gram = 250 Gram
No Masuk (Gram)
1

Keluar (Gram)

Adonan

250

Adonan

250

Jumlah

250

Jumlah

250

86

3.5 Tata Letak Produksi


3.5.1 Tata Letak Fasilitas Pabrik
PT. Bah Kery memiliki letak yang strategis di Jalan Pesapen Kali No. 24
Surabaya berbatasan langsung dengan perkampungan Pesapen dan
perusahaan ekspedisi. Tata letak fasilitas produksi di PT. Bah Kery
memanfaatkan areal tanah seluas 3.000 m 2 sebagai tempat produksi dengan
sebaik-baiknya agar hambatan yang ada dalam proses produksi dapat
dikurangi. Salah satunya dengan pengaturan fasilitas-fasilitas PT. Bah Kery
secara teratur. Fasilitas produksi yang saling berkaitan diletakan secara
berdekatan agar proses produksi tidak mengalami material handling yang
panjan sehingga meminimasi biaya produksi. Tata letak PT. Bah Kery dapat
dilihat pada lampiran 1.

3.5.1.1

Flow Process Chart (FPC)


PT. Bah Kery menerapkan tata letak berdasarkanFlow Process Chart

(FPC). Flow Process Chart (FPC) merupakan suatu diagram yang


menunjukkan urutan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi ,
menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama proses kerja berlangsung.
Berdasarkan peta aliran proses dapat diketahui bahan baku yang
sudah dilakukan penimbangan di ruang produksi, seperti butter, garam, telur,
mentega putih, air dan es batu, improver, ragi, susu bubuk, gula, dan tepung
mengunakan simbol operasi dengan berat bahan total 50 kg dengan waktu
yang dibutuhkan masing-masing 1 menit. Setelah proses penimbangan
dibawa ke area produksi roti tawar dengan simbol transportasi, jarak yang
dibutuhkan untuk perpindahan tersebut adalah 3,84 m dengan berat bahan 50
kg dan waktu yang dibutuhkan kurang lebih 5 menit. Dilakukan proses
pencampuran semua bahan baku dengan berat tetap 50 kg tersebut dengan
simbol operasi karena terjadi perubahan fisik. Adonan tersebut dipindahkan
pada meja pemadatan dengan simbol transportasi karean terjadi perpindahan
yang membutuhkan jarak 2,4 m, berat adonan 50 kg dalam waktu 0,16 menit.
Adonan

dipindahkan

pada

meja

pemadatan

dengan

simbol

transportasi jarak yang ditempuh 2,4 m dan waktu yang dibutuhkan 0,16
87

menit. Adonan tersebut dipintai dengan simbol operasi karena bahan menjadi
lebih padat, inspeksi karena dilakukan pengecekan berulang-ulang untuk
memastikan bahwa adonan benar-benar padat dan tidak terdapat rongga
udara dalam adonan dengan berat adonan tetap 50 kg. adonan yang sudah
dipintai

tersebut

dipindahkan

ke

meja

pemotongan

dengan

simbol

transportasi, jarak perpindahan yang dibutuhkan 5,58 m, berat bahan 50 kg,


dengan waktu 0,16 menit. Kemudian dipotong dengan simbol operasi karena
terjadi perubahan ukuran adonan, inspeksi untuk pemeriksaan adonan
dengan ukuran yang sama, berat adonan 50 kg dengan waktu yang
dibutuhkan 10 menit untuk pemotongan. Proses penimbangan dengan simbol
operasi dan inspeksi untuk memeriksa berat adonan lebih atau kurang,
dengan berat per adonan yang sudah dibagi tersebut 250 g dengan waktu
penimbangan 10 menit.
Adonan yang sudah ditimbang tersebut dipindahkan ke mesin moduler
dengan jarak 0,07 m, berat bahan 250 g dalam waktu 0,083 menit. Proses
pembentukan roll bulat terjadi proses operasi karena menggunakan mesin
semi otomatis serta terjadi perubahan bentuk menjadi bulat, berat adonan
250 g dengan waktu 16 menit. Adonan yang sudah berbentuk bulat
dipindahkan dalam alamari kayu, menggunakan simbol transport dengan
jarak 0,05 m, berat bahan 250 g dalam waktu 0,083 menit. Adonan dari almari
dipindahkan pada mesi rounder dengan jarak 1,5 m dalam waktu 0,16 menit.
Proses pembentukan roll panjang terdapat kegiatan operasi karena terjadi
perubahan bentuk menjadi lonjong dengan mengunakan mesin semi otomatis
dan berat adonan 250 g dengan waktu 7 menit. Kemudian dipindahkan lagi
pada mesin rounder dengan jarak 0,5 m, berat bahan 250 g, dengan waktu
0,16 menit. Proses pembentukan roll pendek terjadi proses operasi dengan
perubahan bentuk dari roll panjang berubah menjadi agak pendek, berat
adonan 250 g dengan waktu yang dibutuhkan 7 menit. Setelah itu
dipindahkan lagi ke meja pencetakan dengan jarak 0,72 m, berat bahan 250
kg dalam waktu 1 menit. Proses pencetakan terjadi kegiatan operasi, berat
bahan 1250 g dengan waktu yang dibutuhkan 10 menit.
Setelah proses pencetakan, maka adonan tersebut dibawa ketempat
fermentasi. Terjadi proses transportasi dengan jarak 5,58 m, dengan berat
88

adonan 1250 g karena per Loyang adonan berisi 5 adonan roti tawar dengan
waktu yang dibutuhkan 5 menit. Proses fermentasi dapat kegiatan operasi
karena terjadi perubahan fisik adonan mulai menjadi roti, inspeksi dilakukanya
pengecekan pada roti apakah terfermentasi sempurna serta pengecekan
suhu. Setelah itu dibawa ke tempat pengovenan, terjadi prose trasnportasi
dengan jarak yang ditempuh 1,86 m dengan berat adonan 1250 g dan waktu
5 menit kemudian proses pengovenan terjadi proses operasi karena terjadi
perubahan warna roti menjadi lebih coklat. Kemudian dipindahkan ke meja
pengentas terdapat kegiatan transportasi sejauh 1,5 m, dengan berat adona
1250 g dan waktu yang dibutuhkan 1 menit. Pemindahan ke rak rak terdapat
proses transportasi dengan jarak 0,54 m, dengan berat roti 1250 g dengan
waktu yang dibutuhkan 2 menit. Proses pendinginan terdapat kegiatan
operasi dengan waktu 720 menit dan berat roti 1250 g. setelah proses
pendinginan dibawa ke tempat pengupasan dengan jarak perpiindahan 10,23
m dengan berat roti 1250 g dalam waktu 2 menit. Proses pengupasan terjadi
operasi dengan berat roti 1250 g dalam waktu 10 menit. Kemudian
dipindahkan ke meja pemotongan dengan jarak perpindahan 1,55 m, berat
roti 1250 g dalam waktu 0,083 menit. Proses pemotongan terjadi proses
operasi dengan berat 1250 g dalam waktu 10 menit. Setelah itu proses
pengemasan terjadi proses operasi dan inspeksi untuk memastikan bahwa
roti sudah terbungkus dengan rapid an tidak terjadi kontaminasi, berat bahan
1250 g dan waktu yang dibutuhkan 20 menit. Kemudian roti tersebut disimpan
dan siap dipasarkan.
Berdasarkan ringkasan dari peta aliran proses diketahui bahwa total
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi roti tawar kups
selama 1037,889 menit atau sekitar 17,28915jam. Dimana terdiri dari 25
kegiatan operasi 10 jumlah

kegiatan

inspeksi, 15

jumlah kegiatan

perpindahan tempat (transporatsi) dan 1 untuk kegiatan penyimpanan dengan


total seluruh kegiatan sebanyak 51 kegiatan. Selain itu tidak terdapat simbol
delay (kegiatan menunggu) karena pada peta ini membahas tentang aliran
proses bahan.

89

3.6 Tata Letak kantor


Lokasi kantor digunakan untuk manajemen keuangan, direktur, pemasaran,
dan sebagainya. Lokasi kantor PT. Bah Kery berada tidak jauh dari lokasi produksi,
hal ini agar proses berlangsung dengan efektif. Tatat letak kantor dapat dilihat pada
lampiran 2.
3.7 Organisasi Perusahaan
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk mencapai tujuan perusahaan, diperlukan suatu organisasi dan kerja yang baik
agar dapat menjamin kelancaran dalam aktivitas serta dapat mempermudah
pimpinan untuk mengadakan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban atas
tugas yang dibebankan pada awalnya.
PT. Bah Kery menggunakan struktur organisasi lini dan staff. Struktur ini
hampir sama dengan struktur organisasi garis, dengan memfasilitasi pencapaian
tujuan utama organisasi. Adapun karakteristik wewenang langsung maupun aktivitas
yang secara langsung berhubungan dengan pencapaian tujuan utama perusahaan
masih ada. Perbedaan utama yang terjadi adalah aktivitas garis berperan langsung,
sementara aktivitas staf tidak dapat berperan langsung dalam mengambil
keputusan. Keberadaan mereka dibutuhkan sebagai suppoting staff bagi manajer
yang bertanggung jawab dalam mengelola deprtemen yang dipimpinnya. Kelebihan
utam struktur ini adalah posisi garis terbebas dari aktivitas khusus yang diberikan
kepada karyawan staff. Manfaat lainnya adalah fleksibilitas dari personel staff dapat
mempermudah untuk melaksanakan dan menyelesaikan proyek baru dengan jmlah
waktu yang minimum. Kekurangan struktur garis dan staff adal konflik antara
karyawan posisi garis dan staff sering menjadi masalah. Struktur organisasi PT. Bah
Kery dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Ketenagakerjaan
PT. Bah Kery surabaya memeiliki jumlah karyawan sebanyak 118 orang. PT.
Bah Kery surabaya terdapat penggolongan karyawan sebagai :
-

Golongan IA : Pelaksana biasa

Golongan IB : Staff
90

Golongan II : Kepala Seksi

Golongan III : Kepala Bagian

Golongan IV : manager/pimpinan cabang

Golongan V : Direksi
Pada PT. Bah Kery surabaya terdapat penggolongan tenaga kerja

berdasarkan status kerja yakni tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja
tetap adalah tenaga kerja yang setiap hari bekerja sesuai dengan jadwal kerja
rutin yang ditentukan perusahaan, sedangkan tenaga kerja tidak tetap
merupakan tenaga kerja yang bekerja di saat permintaan produk melebihi
kemampuan tenaga kerja yang ada, seperti tenaga kerja yang membawa
rombong dan tenaga kerja tambahan untuk melipat kardus.
2.1 Klasifikasi Tenaga kerja
Tenaga kerja pada PT. Bah Kery dibedakan menjadi dua yaitu
-

Tenaga Kerja langsung


Tenaga kerja langsung pada PT. Bah Kery meliputi tenaga kerja bagian
produksi, keamanan, R&D, QC, dan gudang. Tenaga kerja langsung bekerja
sesuai shift yang ditentukan dengan jumlah karyawan 70 orang.

Tenaga kerja tidak langsung


Tenaga kerja tidak langsung pada PT. Bah Kery surabaya meliputi direktur,
wakil direktur, sekretariat, keuangan, pemasaran, dan HRD yang berjumlah
48 orang.

3. Waktu Kerja
Waktu kerja yang diberlakukan kepada karywan dibedakan menurut jenis tenaga
kerjanya. Tenaga kerja tak langsung akan bekerja dari hari senin sampai jumat
mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.00 WIB. Sedangkan tenaga kerja langsung
bekerja mulai hari minggu sampai senin dengan bekerja 8 jam untuk setiap
shiftnya. Jam isitirahat dimulai pukul 12.00 sampai 13.00 WIB, kecuali untuk hari
jumat yang dimulai pukul 11.00 sampai pukul 13.00 WIB yang belaku untuk
semua karyawan. Pembagian waktu kerja dapat dilihat pada tabel.

91

Tabel . Shift Kerja


No.

Shift

Waktu

Shift 1

06.00 -

Shift 2

10.00 -

(WIB)
1.
14.00
2.
18.00

4. Sistem Kompensasi
Penggajian terhadap karywan dilakukan dan diberikan setiap akhir bulan
tepatnya pada tanggal 25 dan berlaku untuk setiap bagian. Apabila belum ada
uang maka pembayaran dilakukan pada tanggal 5 bulan depannya. Gaji yang
dibayarkan berupa gaji pokok dan tunjangan. Gaji yang diberikan pada mitra
lepas atau rombong disebut dengan komisi, sedangkan bonus yang diberikan
pada mitra lepas terkait denga jumlah kehadiran dan omset yang dihasilkan.
Tunjangan dan fasiiltas yang didapatkan semua karywan untuk penunjang
produktivitas kerja karyawan juga diberikan oleh perusahaan. Seperti :
-

Tunjangan hari raya

JAMSOSTEK yang terdiri dari jaminan hari tua, jaminan kesehatan keluarga
dan jaminan kematian

Cuti berupa cuti tahunan dan cuti hamil. Cuti hamil diberikan waktu 3 bula
yaitu 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan. Sedangkan untuk
cuti tahunan diberikan bagi seluruh karyawan yang masa kerjanya lebih dari
satu tahun lamanya, dimana 12 hari cuti setiap tahunnya secara bergantian,
untuk setiap karyawan Masa mangkir ini diberikan kepada karyawan dengan
ketentuan sebagai berikut :

Apabila dalam waktu 3 hari tidak ada keterangan yang jelas maka
akan diberikan teguran

Apabila dalam waktu 7 hari karyawan tersebut belum menghadap


perusahaan, akan dikenai surat peringatan dan apabila karyawan
tersebut mengulangi perbuatannya maka karyawan tersebut dianggan
mengudurkan diri atau keluar perusahaan
92

5. Rekruitmen Tenaga Kerja


Rekruitment tenaga kerja dilakukan pada saat perusahaan memerlukan tenaga
kerja untuk pengembangan dan peningkatan mutu tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan. Tahapan proses rekruitmen tenaga kerja tetap di perusahaan ini
adalah pembuatan lowongan kerja melalui media cetak atau kerja sama dengan
konsultan, proses selanjutnya seleksi administrasi, wawancara I, psikotest,
wawancara akhir, dan training. Proses recruitment tenaga kerja tidak tetap
dilakukakan dengan mengajak saudara dari karyawan perusahaan dan
diutamakan adalah warga sekitar dengan melewati tahap wawancara saja.

6. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)


Upaya perusahaan dalam menjamin keselamatan kerja karyawan terbagi
menjadi dua yaitu pencegahan dan penanganan, terutama pada bagian produksi.
Proses pencegahan pada PT. Bah Kery Surabaya ini dilakukan dengan
karyawan diwajibkan memakai sarung tangan, masker, antiseptic, dan pelindung
kepala. Sedangkan untuk penanganan yaitu perusahaan bekerja sama dengn
rumah sakit swasta yang ada di Surabaya untuk menangani kecelakaan kerja
yang berat dan untuk kecelakaan kecil, perusahaan sudah menyediakan kotak
P3K untuk menanganinya.

93

3.8 Analisa Kelayakan


1. Biaya Investasi Usaha
a) Biaya tanah dan lokasi pabrik
Biaya tanah pada lokasi pabrik sebesar Rp. 150.000 m 2
Luas tanah seluruhnya

= 2000 m2

Harga tanah seluruhnya = 2000 x Rp. 150.000


= Rp. 300.000.000
Luas bangunan = 1200 m2
Harga bangunan = Rp. 200.000.000
Total biaya tanah dan bangunan = Rp. 500.000.000

b) Mesin dan peralatan


Keterangan

Jumlah
(Unit)

Harga

Total

(Rp)

(Rp)

Timbangan duduk

950.000

950.000

Timbangan

480.000

1.440.000

Mixer

11

3.000.000

33.000.000

Doughbreak

6.300.000

6.300.000

Moulder

6.000.000

6.000.000

Roll panjang

1.800.000

1.800.000

Roll pendek

3.200.000

3.200.000

Steamer

4.200.000

8.400.000

Oven

3.600.000

28.800.000

Slicer kupas

700.000

700.000

Slicer potong

950.000

950.000

Blower

700.000

1.400.000

Rak penyimpanan

470.000

470.000

Meja pembentukan

22

340.000

7.480.000

Freezer

6.700.000

6.700.000

Kompresor es krim

4.300.000

8.600.000

Pompa air

1.850.000

1.850.000

Loyang

40

17.000

680.000

94

Waterbath

900.000

900.000

AC

2.200.000

17.600.000

Peralatan kantor

10 set

2.000.000

20.000.000

Komputer

4.500.000

36.000.000

Pengangkut

220.000

1.320.000

Peralatan kebersihan

3 set

250.000

750.000

Total

195.290.000

c) Kendaraan
Kendaraan pickup berjumlah 4 buah dengan harga Rp. 60.000.000. Sehingga
total biaya untu kendaraan Rp. 240.000.000

d) Instrumen dan alat kontrol


Diperkirakan biaya instrumenasi dan alat kontrol sebesar 5 % dari total harga
peralatan (Peters et al , 2004)
Biaya instrumentasi dan alat kontrol = 0,05 x (Rp. 397.640.000 240.000.000)
= 0,05 x Rp. 157.640.000
= Rp. 7.882.000
e) Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 20% dari total harga peralatan (Peters et l, 2004)
Biaya perpipaan = 0,2 x (Rp. 397.640.000 240.000.000)
= 0,2 x Rp. 157.640.000
= Rp. 31.528.000
f) Instalasi listrik
Diperkirakan biaya instalasi listrik 15% dari total harga peralatan (Peters et al,
2004). Biaya instalasi listrik = 0,15 x (Rp. 397.640.000 240.000.000)
= 0,15 x Rp. 157.640.000
= Rp. 23.646.000

95

g) Persediaan Bahan baku


Bahan

baku

dan

bahan Kebutuhan

Harga

Jumlah

pembantu

(Kg)

(Rp)

(Rp)

Tepung

6.994

6.000

41.964.000

Gula

1.456

9.600

13.977.600

Susu

2.249

10.800

24.289.200

Telur

1.970

13.000

25.610.000

Butter

902

8.000

7.216.000

Garam

416

3.000

1.248.000

Bread improver

572

12.000

6.864.000

Ragi

1.170

8.000

9.360.000

Isi untuk roti manis

208

17.000

3.536.000

Susu kental manis

16.000

96.000

Tepung maizena

6,5

9.000

58.500

Vanili

15

6.000

90.000

Kemasan

800.000

Total

135.109.300

h) Gaji pegawai
Gaji Pegawai

Jumlah

Gaji

Total

Pegawai (perbulan)

(Rp)

Direksi

4.500.000

9.000.000

Manager/Pimpinan cabang

4.000.000

24.000.000

Kepala bagian

3.500.000

21.000.000

Kepala seksi

3.000.000

24.000.000

Staff

15

2.700.000

40.500.000

Pelaksana biasa

20

2.200.000

44.000.000

Tenaga kerja produksi

44

2.200.000

96.800.000

Satpam

2.000.000

8.000.000

Sopir

2.000.000

16.000.000

Tenaga kebersihan

1.800.000

9.000.000

Total

292.300.000
96

i) Utilitas
Biaya utilitas yang dikeluarkan berupa:
-

Air

= Rp. 1.800.000

Listrik

= Rp. 18.000.000

Telpon

= Rp. 2.000.000

Total

= Rp. 21.800.000

TOTAL MODAL Rp. 1.447.555.300

Modal ini berasal dari:


Modal sendiri

= 60% dari total modal investasi


= Rp. 868.533.180

Pinjaman Bank

= 40% dari total Investasi


= Rp. 578.022.120

97

Tabel Ringkasan investasi adalah sebagai berikut:


No Keterangan

Jumlah
(Unit)

Harga

Total

(Rupiah)

(Rupiah)

150.000/m2

300.000.000

MODAL TETAP
1

Tanah

Bangunan

Mesin dan peralatan

2000 m2
1200 m

200.000.000

Timbangan duduk

950.000

950.000

Timbangan

480.000

1.440.000

Mixer

11

30.000.000

33.000.000

Doughbreak

6.300.000

6.300.000

Moulder

6.000.000

6.000.000

Roll panjang

1.800.000

1.800.000

Roll pendek

3.200.000

3.200.000

Steamer

4.200.000

8.400.000

Oven

3.600.000

28.800.000

Slicer kupas

700.000

700.000

Slicer potong

950.000

950.000

Blower

700.000

1.400.000

Rak penyimpanan

470.000

470.000

Meja pembentukan

22

340.000

7.480.000

Freezer

6.700.000

6.700.000

Kompresor es krim

4.300.000

8.600.000

Pompa air

1.850.000

1.850.000

Loyang

40

17.000

680.000

Waterbath

900.000

900.000

AC

2.200.000

17.600.000

Peralatan kantor

10 set

2.000.000

20.000.000

Komputer

4.500.000

36.000.000

Pengangkut

220.000

1.320.000

Peralatan kebersihan

3 set

250.000

750.000

Kendaraan distribusi

60.000.000

240.000.000

98

Instrumen dan alat kontrol

7.882.000

Perpipaan

31.528.000

Instalasi Listrik

23.646.000

Jumlah

998.346.000

MODAL KERJA (1 Bulan)


Bahan
8

baku

dan

bahan

pembantu
Tepung

83.928

6.000

503.568.000

Gula

17.472

9.600

167.731.200

Susu

26.988

10.800

291.470.400

Telur

23.640

13.000

307.320.000

Butter

10.824

8.000

86.592.000

Garam

4.992

3.000

14.976.000

Bread improver

6.864

12.000

82.368.000

Ragi

14.040

8.000

112.320.000

Isi untuk roti manis

2.496

17.000

42.432.000

Susu kental manis

72

16.000

1.152.000

Tepung maizena

78

9.000

702.000

Vanili

180

6.000

1.080.000

Kemasan

9.600.000

Direksi

4.500.000

9.000.000

Manager/Pimpinan cabang

4.000.000

24.000.000

Kepala bagian

3.500.000

21.000.000

Kepala seksi

3.000.000

24.000.000

Staff

15

2.700.000

40.500.000

Pelaksana biasa

20

2.200.000

44.000.000

Tenaga kerja produksi

44

2.200.000

96.800.000

Satpam

2.000.000

8.000.000

Sopir

2.000.000

16.000.000

Tenaga kebersihan

1.800.000

9.000.000

Gaji Pegawai

99

10

Utilitas
Air

1.800.000

Listrik

18.000.000

Telepon

2.000.000

Total Modal Kerja

449.209.300

TOTAL MODAL

1.447.555.300

100

2. BIAYA PRODUKSI/OPERASI DAN PEMELIHARAAN USAHA


a) Biaya Tetap
No Jenis

Jumlah Nilai

Total

(Unit)

(Rupiah)

(Rupiah)

Tanah dan Bangunan

515.000.000

PBB

25.150.000

Pemeliharaan
-

31.811.200

Perawatan bangunan

16.000.000

Perawatan perpipaan

756.672

Perawatan intalasi listrik

1.891.600

4.500.000

108.000.000

4.000.000

288.000.000

Kepala bagian

3.500.000

252.000.000

Kepala seksi

3.000.000

288.000.000

Staff

15

2.700.000

486.000.000

Pelaksana biasa

16

2.200.000

528.000.000

Tenaga kerja produksi

30

2.200.000

422.400.000

Satpam

2.000.000

96.000.000

Sopir

2.000.000

192.000.000

Tenaga kebersihan

1.800.000

108.000.000

Timbangan duduk

950.000

950.000

Timbangan

480.000

1.440.000

Mixer

11

30.000.000

33.000.000

Doughbreak

6.300.000

6.300.000

Moulder

6.000.000

6.000.000

Roll panjang

1.800.000

1.800.000

Perawatan mesin dan


kendaraan

Gaji karyawan
Direksi
Manager/Pimpinan
cabang

Mesin dan peralatan

101

Roll pendek

3.200.000

3.200.000

Steamer

4.200.000

8.400.000

Oven

3.600.000

28.800.000

Slicer kupas

700.000

700.000

Slicer potong

950.000

950.000

Blower

700.000

1.400.000

Rak penyimpanan

470.000

470.000

Meja pembentukan

22

340.000

7.480.000

Freezer

6.700.000

6.700.000

Kompresor es krim

4.300.000

8.600.000

Pompa air

1.850.000

1.850.000

Loyang

40

17.000

680.000

Waterbath

900.000

900.000

AC

2.200.000

17.600.000

Peralatan kantor

10 set

2.000.000

20.000.000

Komputer

4.500.000

36.000.000

Pengangkut

220.000

1.320.000

Peralatan kebersihan

3 set

250.000

750.000

Depresiasi

Umur

Biaya

Depresiasi

Bangunan

20

200.000.000 10.000.000

157.640.000 39.410.000

Instrumentasi dan kontrol

10

15.764.000

9.852.000

Perpipaan

20

9.458.400

472.920

Instalasi listrik

20

23.646.000

1.182.000

Sarana transportasi

10

240.000.000 30.000.000

Bungan pinjaman bank

10,5%

Peralatan

proses

dan

utilitas

Total biaya tetap

60.692.322,60
3.705.908.715

102

b) Biaya Tidak Tetap


No Keterangan

Jumlah Nilai

Total

(Unit)

(Rupiah)

(Rupiah)

BAHAN BAKU
1

Tepung

83.928

6.000

503.568.000

Gula

17.472

9.600

167.731.200

Susu

26.988

10.800

291.470.400

Telur

23.640

13.000

307.320.000

Butter

10.824

8.000

86.592.000

Garam

4.992

3.000

14.976.000

Bread improver

6.864

12.000

82.368.000

Ragi

14.040

8.000

112.320.000

Rasa untuk roti manis

2.496

17.000

42.432.000

10

Susu kental manis

72

16.000

1.152.000

11

Tepung maizena

78

9.000

702.000

12

Vanili

180

6.000

1.080.000

13

Kemasan

9.600.000

BIAYA UTILITAS
14

Air

21.600.000

15

Listrik

216.000.000

16

Telepon

24.000.000

BIAYA LAIN-LAIN
17

Biaya pemasaran

30.000.000

18

Biaya distribusi

12.000.000

19

Biaya administrasi umum

4.200.000

Total biaya tetap

1.929.111.600

3. HPP PRODUK
HPP produk dihitung dengan menggunakan asumsi bahwa total biaya untuk
pembuatan roti tawar adalah 46%, roti manis adalah 46% dan es krim sebesar
8%.
HPP untuk es krim

= Biaya tetap + Biaya tidak tetap


103

Jumlah Produksi X 12 Bulan


Biaya

No Jenis

(Rp)

Biaya Tetap

3.099.816.392

Biaya tidak tetap

1.839.155.400

3
4

Total

biaya

produksi

4.938.971.792

Jumlah produksi
Roti tawar

312.000

Roti Manis

374.400

Es krim

78.000

HPP
Roti tawar

7.282

Roti Manis

6.068

Es krim

5.066

Harga Jual
Roti tawar

14.000

Roti Manis

9.000

Es krim

8.000

104

4. PERHITUNGAN BENEFIT PRODUK


Penjualan produk dalam 1 tahun:
Roti tawar = 312.000x Rp. 14.000 = Rp. 4.368.000.000
Roti Manis = 374.400 x Rp. 9000 = Rp. 3.366.000.000
Es Krim = 78.000 x Rp. 8000 = Rp. 624.000.000

Total penjualan per tahun = Rp. 8.358.000.000


Pendapatan produksi = total pendapatan biaya produksi
= Rp. 8.358.000.000 Rp. 4.938.971.792
= Rp. 8.358.000.000 Rp. 4.938.971.792
= Rp. 3.419.028.208

Penghasilan setelah pajak


Berdasarkan UURI Nomor 17 ayat 1 tahun 2000, tentang perubahan ketiga atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan adalah (Rusjidi,
2004):
-

Penghasilan sampai Rp. 50.000.000 dikenakan pajak sebesar 10%

Penghasilan Rp. 50.000.000 sampai dengan Rp. 100.000.000 dikenakan


pajak sebesar 15%

Penghasilan diatas Rp. 100.000.000 dikenakan pajak sebesar 30%

Maka pajak penghasilan yang harus dibayar adalah :


-

10 % x Rp. 50.000.000

= Rp. 5.000.000

15% x ( Rp. 100.000.000 Rp. 50.000.000)

= Rp. 7.500.000

30% (Rp. 3.419.028.208 Rp. 100.000.000)

= Rp. 995.708.462,4

Total PPh

= Rp.1,008,208,462

Laba setelah Pajak = laba sebelum pajak Pph


= Rp. 3.419.028.208 - Rp. 1,008,208,462
= Rp. 2,410,819,746

105

5. ANALISA FINANSIAL USAHA


a) Nilai Break Event Point (BEP) Per Tahun
Titik impas (BEP) adalah kondisi saat pendapatan yang diperoleh sama dengan
total biaya yang dikeluarkan. Pada kondisi ini produsen atau perusahaan tidak
mengalami keuntungan tetapi tidak juga mengalami kerugian.
BEP =

Biaya Tetap
Total penjualan Biaya tidak tetap

Rp. 3.099.816.392

x 100%

Rp. 8.358.000.000 Rp. 1.839.155.400


=

Rp. 3.099.816.392

x 100%

Rp. 6.518.844.600
=

47%

b) Laju pengembalian modal / Rate of Return


Laju

pengembalian

modal

adalah tingkat persentase kecepatan

pengembalian modal berdasarkan laba yang diperoleh per tahun (Peters


dan Timmerhaus, 1991)
Total pedapatan/tahun

Rp. 8.358.000.000

Biaya produksi total/tahun (TPC)

Rp. 4.938.971.792 +

Pendapatan produksi (sebelum pajak)

Rp. 3.419.028.208

Biaya pajak pendapatan

Rp. 1,008,208,462 +

Pendapatan produksi (Laba bersih)

Rp. 2,410,819,746

Laju pengembalian modal (ROR)


ROR =

Laba bersih pertahun x 100%

Total capital investement (Total modal)


= Rp. 2,410,819,746 x 100%
Rp. 2,659,381,400
= Rp. 90%

c) Waktu pengembalian modal


Waktu pengembalian modal adalah jangka waktu minimum yang dibutuhkan
untuk mendapatkan kembali keseluruhan modal yang telah diinvestasikan dari
pendapatn yang diterima setiap tahun. Waktu pengembalian modal dapat
106

ditentukan berdasarkan selisih antara total pendapatan dan total biaya tanpa
memperhitungkan depresiasi (Peters and Timmerhaus, 1991).
Waktu pengembalian modal (POT)
POT

Total modal

x 1 tahun

Depresiasi + Laba bersih


=

Rp. 2,659,381,400

x 1 tahun

Rp. 90,916,920 + Rp. 2,410,819,746


= Rp. 1 tahun

3.9 Sistem Perpipaan


Sistem perpipaan adalah suatu

sistem yang banyak digunakan untuk

memindahkan fluida baik cair, gas, maupun campuran cair dan gas dari suatu
tempat ke tempat lain. Sistem perpipaan terdiri atas:
-

Pipa

Sambungan sambungan

Peralatan pipa (Pompa)

Dll

Sistem perpipaan pada PT. Bah Kery adalah sebagai berikut:


1. Sistem Perpipaan Instalasi Air
-

Pipa
a. Jenis pipa berdasarkan bahan
Pada PT. Bah Kery bahan pipa yang digunakan dalam instalasi air adalah
bahan pipa PVC. Pipa PVC dibuat dari polyvinyl chloride yang pada
umumnya digunakan saluran air suatu proyek perumahan,gedung atau
jalan. Pipa PVC ini bersifat keras, ringan dan kuat. Bahkan penggunaan
pipa PVC ini dapat bekerja lebih baik daripada pipa besiyang perlu
disorder.
b. Jenis pipa berdasarkan bentuknya
Berdasarkan

bentuknya

sistem

perpipaan

pada

PT.

Bah

Kery

menggunakan bentuk pipa bula. Jenis pipa berdasarkan bentuk ujungnya


menggunakan jenis bell and plain pipe.
c. Ukuran pipa
-

Tempat Produksi
107

Pada PT. Bahkery terdapat dua jenis ukuran pipa yakni pipa utama dan pipa
sub-utama. Pipa utama merupakan pipa yang digunakan untuk mengalirkan
air dari tangki bawah tanah ke pipa sub-utama.

Gambar. Pipa utama (1) dan Pipa Sub Utama (2)


Berikut adalah spesifikasi ukuran pipa:

No.

Pipa

Ukuran

Analisa

Pipa

6" Nominal Size Pipe = Pada

Utama

6.625 Actual Size O.D. XXS

pipa

utama

menggunakan jenis pipa


dengan
strong

double
(XXS)

extra
karena

aliran utama mempunyai


debit yang tinggi.
2.

Pipa sub- 3" Nominal Size Pipe = 3.5 Pada


utama

Actual Size O.D XS

pipa

utama

menggunakan jenis pipa


dengan
(XS)

extra

strong

karena

aliran

utama mempunyai debit


yang cukup besar.
d. Sambungan sambungan
Sistem intalasi air pada PT.Bah Kery menggunakan sambungan dengan
sudut 450. Dengan bentuk sambungan L dan T.
108

Gambar Sambungan Sistem Perpipaan


e. Pompa
Pompa yang digunakan untuk memompa air dari penampungan air bawah
tanah ke tangki atas adalah 3 PK.

Gambar. Sistem Instalasi Air dengan Pompa

3.10

Sistem Instalasi Listrik

A. Instalasi Listrik Kantor


1. Prinsip Listrik
Bentuk energi listri ada dua yakni AC dan DC. Perusahaan PT. Bahkery
menerapkan keduanya untuk

memenuhi kebutuhan akan energi. Analogi

sistem sirkuit PT. Bahkery terdapat pada lampiran 9.


2. Daya dan Energi
Pada instalasi listrik di kantor adalah sebesar 1300 watt . Dengan faktor daya
0,8 maka akan didapat daya nyata sebesar 1300/ 0,8 = 1625 VA maka untuk
kebutuhan daya di PLN yang terdekat adalah adalah sebesar 2200 VA.
109

3. Sumber dan Suplai Listrik


-

Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.

4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery


Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut:
No.

Komponen

Simbol

1.

Saklar

2.

Stop Kontak

3.

Pembagi daya

Trafo

Pemutus Sirkuit

6.

Kabel

5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery


No.

Komponen

Beban Simbol

Jumlah Daya

Total

(watt)

Daya

48

10

480

Listrik
1.

Lampu

2.

Komputer

11

30

330

3.

Pompa

40

80

4.

Telefon

10

20

200

Total Daya

1090

B. Instalasi Listrik Pabrik


1. Prinsip Listrik
Bentuk energi listri ada dua yakni AC dan DC. Perusahaan PT. Bahkery
menerapkan keduanya untuk

memenuhi kebutuhan akan energi. Analogi

sistem sirkuit PT. Bahkery terdapat pada lampiran 10.


2. Daya dan Energi
Pada instalasi listrik di kantor bedasarkan neraca energi maka kebutuhan
daya adalah sebesar 70.000 watt . Dengan faktor daya 0,8 maka akan
didapat daya nyata sebesar 70.000/ 0,8 = 87.500 VA maka untuk kebutuhan
daya di PLN yang terdekat adalah adalah sebesar 110 KVA.
3. Sumber dan Suplai Listrik
110

Sumber : Sumber energi listrik kantor adalah dari PLN dan generator.

4. Komponen Listrik Kantor PT. Bah Kery


Komponen listrik kantor adalah sebagai berikut:
No.

Komponen

Simbol

1.

Saklar

2.

Stop Kontak

3.

Pembagi daya

Trafo

Pemutus Sirkuit

6.

Kabel

5. Jenis Beban Listrik Kantor PT. Bah Kery


No.

Komponen

Beban Simbol

Jumlah Daya

Total

(watt)

Daya

Listrik

(watt)
1.

Lampu

93

10

930

2.

Komputer

30

180

3.

Pompa

40

200

4.

Telefon

20

160

5.

Kebutuhan

90.000

Mesin

Pengolahan
Total Daya

91470

6. Diagram Pembagian Daya

Bahan bakar:
Batu bara
Gas alam

GENERATOR
STEP UP

110 KVA
R. DAYA

111

GARDU (1)
10.000 V

- R. Koperasi
- R. Meeting
- R. Olahraga
- Dll

GARDU (2)
70.000 V

- Proses Pengolahan
- Instalasi Air
- R. Produksi

GARDU (3)
20.000 V

- Waste Water Treatment

3.11

Sistem instalasi Air

1. Jenis Sumber Air PT. Bah Kery


Sumber air pada PT. Bah Kery adalah berasal dari sumber air tanah dalam, air
hujan, dan air PDAM. Sumber air tanah dalam adalah sumber air yang berasal
dari dalam tanah dan diambil dengan menggunakan alat mekanis. Sumber air
hujan merupakan air yang berasal dari hujan kemudian ditampung untuk
selanjutnya dilakukan treatment agar kualitas menjadi baik. Sumber air PDAM
merupakan sumber air yang berasal dari pusat pengelolaan air yang kemudian
disalurkan untuk kebutuhan masyarakat.
2. Sistem Tangki Atap
Metode sistem tangki atap merupakan metode penyediaan air yang paling umum
digunakan pada setiap industri. Metode ini adalah dengan cara mengambil air
dari dalam tanah kemudian dilakukan proses sedimentasi, penyaringan,
penampungan dalam tanah, dan pemompaan air ke tangki atas selanjutnya
pendistribusian air. Sistem tangki atap dapat dilihat pada lampiran 8.

3. Perhitungan Kebutuhan Air


Kebutuhan air PT. Bah Kery adalah sebesar 800 liter/hari, secara rinci dapat
dilihat sebagai berikut:
a. Kebutuhan air untuk produksi

: 200 liter / hari

b. Kebutuhan air untuk toilet dan pembersihan : 500 liter/ hari


c. Kebutuhan air untuk lain lain

: 100 liter/ hari

Maka perhitungan kebutuhan air adalah sebagai berikut:


-

Pemakaian air atau kebutuhan sehari (Qd-m3 / hari)


Qd = 0,8 m3/ hari

Pemakaian air rata rata per jam (Qh-m3 / jam)


Qh = 0,033 m3/jam

Pemakaian air pada jam puncak (Qh-max-m3 / jam)


Qh- max-m3/jam = 0,0495 m3/jam

Pemakian air pada menit puncak (Qm-max-m3 / jam)

Qm- max-m3/jam = 0,001925 m3/menit


Keterangan:
112

T = jangka waktu pemakian sehari (jam)

C1 = konstanta antara 1,5 2,0 : tergantung lokasi dan sifat


penggunaan gedung (misal untuk apartemen mewah = 2,0 ; rumah
susun =1,5) .

C2 = konstanta antara 3,0 4,0.

Qh

= Qd / T

Qh

= 0,033 m3/jam

Qh-max

= c1 x Qh
= 1,5 x 0,033 m3/jam
= 0,0495 m3/jam

Qm- max

= C2x (Qh / 60)


= 3,5 x ( 0,033/60)
= 0,001925 m3/menit

Sehingga didapatkan data sebagai berikut:


No.

Parameter

Debit

Pemakaian air sehari

800 liter/hari

Pemakaian air rata rata per jam

0,033 m3/jam

Pemakaian air pada jam puncak

0,0495 m3/jam

Pemakian air pada menit puncak

0,001925 m3/menit

3.12

Penanganan Limbah

1. Proses Penanganan Limbah


Bakery waste (limbah industri roti) adalah limbah proses pembuatan roti atau
kue termasuk roti atau kue yang tidak terjual. Limbah dari pabrik roti ini merupakan
sumber energi terbaik bagi ruminansia dan efektif sebagai pengganti jagung bagi
ternak unggas, tetapi karena mempunyai kadar garam yang relatif tinggi maka
penggunaannya dalam ransum dibatasi hingga 20%. Komposisi nutrient sangat
bervariasi, tergantung kepada bahan yang digunakan dalam pembuatan roti. Bakery
waste mengandung bahan kering 89,8%, protein kasar 10,7%, abu 3,8% dan lemak
kasar 12,7% .
113

Kandungan bahan organic dari suatu limbah biasanya dinyatakan dengan


parameter BOD (Biological Oxygen Demand). BOD dapat didefinisikan sebagai
jumlah oksigen terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh kegiatan kimia atau
mikrobiologik, bila suatu contoh air diinkubasi dalam keadaan gelap (biasanya 5
hari) pada suhu tertentu (200). Oleh karena oksigen dibutuhkan untuk oksidasi
bahan organic, maka BOD menunjukkan indikasi kasar banyaknya kandungan
bahan organic. Effluent dengan kadar BOD tinggi dapat menimbulkan masalah
polusi bila langsung dibuang ke dalam suatu badab perairan.
Limbah industry bakery harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan
kerugian terhadap lingkungan sekitar. Tidak adanya pengelolaan terhadap limbah
dapat menimbulkan dampak, diantaranya adalah pencemaran saluran air oleh
limbah cair,

penyumbatan drainase jalan, dan

dapat menimbulkan bau busuk.

Adapun konstituen yang terkandung pada limbah bakery adalah sebagai berikut:
a. Fisik

: padatan, temperature, warna, bau

b. Kimia

- organik

: karbohidrat, lemak, minyak.

- Inorganik

: PH, klorida, alkalinity, phospor

- Gas

: oksigen, h2s, metana

c. Biologi

: tumbuhan, binatang, virus

Limbah industry bakery dapat berupa limbah cair maupun limbah padat. Proses
pengelolaan limbah cair dan limbah padat pada industry bakery adalah sebagai
berikut :

a. Pengelolaan Limbah Cair


Pengelolaan limbah cair bertujuan untuk menghilangkan sebagian besar padatan
tersuspensi dan bahan terlarut, serta penyisihan unsure hara berupa nitrogen dan
fosfor. Secara umum pengolahan limbah cair dibedakan menjadi tiga, yaitu :
pengolahan primer, pengolahan sekunder dan pengolahan tersier. Pengolahan
primer merupakan pengolahan secara fisik untuk meyisihkan benda-benda terapung
atau padatan tersuspensi terendapkan. Pengolahan primer berupa penyaringan
kasar, dan memisahkan bahan inert seperti butiran pasir atau tanah. Pengolahan
sekunder merupakan proses biologis.
114

b. Limbah padat industri bakery (roti)


Pada umunya digunakan sebagai pakan ternak. Limbah industri roti,
merupakan salah satu bahan pakan yang banyak mengandung karbohidrat.
Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah roti, akan tetapi diperlukan
bahan-bahan

yang

lain

dalam

bentuk

formulasi.

Dalam

memformulasikan

penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel patokan kebutuhan


nutrisi.
Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan
pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan
memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery
dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau
keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna
karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti
serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain.
2. Penanganan Limbah Cair
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No : 03/MENLH/1998
Tanggal 15 Januari 1998 baku mutu limbah cair bagi kawasan industri adalah
sebesar 50 mg/l. Proses penanganan limbah cair indutri bakery meliputi tahap
sebagai berikut:

a. Pre- treatment
Pengolahan

pretreatment

merupakan

pengolahan

secara

fisik

untuk

menyisihkan benda-benda terapung atau padatan tersuspensi terendapkan


(seltleable solids). Pengolahan primer ini berupa penyaringan kasar, dan
pengendapan primer untuk memisahkan bahan inert seperti butiran pasir /
tanah. Tangki penampungan sementara, tangki pengendap, Grit chamber.

115

b. Primary Treatment
Pengolahan

pimer

merupakan

mengurangi

kandungan

pengolahan

untuk

tersuspensi

atau

polutan

menghilangkan
terlarut

diperlukan

pengolahan sekunder dengan proses biologis (aerobik maupun anaerobik).


Pada proses primary treatment ini Clarifier I (Activated Sludge), tangki aerasi,
dan Clarifier II.
c. Secondary Treatment
Secondary treatment merupakan proses pengolahan limbah cair guna
meningkatkan hasil effluent dengan BOD yang rendah sesuai baku mutu.
Pada proses secondary ini menggunakan trickling filter.
Berikut adalah hasil penurunan BOD proses pengolahan limbah cair pabrik roti PT.
Bah Kery.
Tabel 4.1 Penurunan BOD Setiap Proses
No.

Tempat

BOD (mg/l)

Baku

mutu

mg/l
1

Influent

170,416

Tidak memenuhi

Tangki penampungan sementara

170,416

Tidak memenuhi

Tangki Pengendap

129,291

Tidak memenuhi

Grit Chamber

124,119

Tidak memenuhi

Clarifier I

116,67

Tidak memenuhi

Tangki Aerasi

29,167

Memenuhi

Clarifier II

27,708

Memenuhi

Trickling Filter

8,31

Memenuhi

Effluent

8,31

Memenuhi

116

50

Dimensi waste water treatment :


No.

Tempat

Dimensi (meter)
P

Tangki

penampungan -

R (Jari- Jari)

15

sementara
2

Tangki Pengendap

85

24

Grit Chamber

11

Clarifier I

15

Tangki Aerasi

19

17

Clarifier II

15

Trickling Filter

1,8

22

Bahwa tabel diatas menjelaskan mengenai baku mutu menurut peraturan


pemerintah. Dimana apabila memenuhi baku mutu maka diperbolehkan langsung
dibuang ke sungai, dari tabel diatas pada no. 6-9 sudah memenuhi baku mutu yang
telah ditetapkan namun kita melakukan treatment lagi untuk memperkecil BOD.
Proses perancangan penanganan limbah dapat dilihat pada lampiran 4.
2.1 Desain Proses Penanganan Limbah
Berikut adalah desain Autocad Proses penanganan limbah di PT. Bah Kery.

Gambar 2. Desain Autocad Proses Penanganan Limbah


117

3. Penanganan Limbah Padat


Limbah padat industri bakery (roti) pada umunya digunakan sebagai pakan
ternak. Limbah industri roti, merupakan salah satu bahan pakan yang banyak
mengandung karbohidrat. Pembuatan pakan ternak tidak hanya berasal dari limbah
roti, akan tetapi diperlukan bahan-bahan yang lain dalam bentuk formulasi. Dalam
memformulasikan penyusunan ransum atau pakan, perlu menggunakan tabel
patokan kebutuhan nutrisi.
Teknologi pakan ternak ruminansia meliputi kegiatan pengolahan bahan
pakan yang bertujuan meningkatkan kualitas nutrisi, meningkatkan daya cerna dan
memperpanjang masa simpan. Teknik pengolahan pakan dari limbah industri bakery
dapat dilakukan dengan cara pembuatan pakan penguat. Pakan penguat atau
keonsentrat yang terbentuk seperti tepung. Pakan penguat bersifat mudah dicerna
karena terbuat dari berbagai bahan pakan sumber energi (karbohidrat) seperti
serealia, biji-bijian, bungkil, kacang-kacangan, dan lain-lain.

Formulasi
Bahan

Penumbukan
Bahan

Pencampuran Bahan
Dengan Mixer

Pakan Ternak
Gambar 4. Diagram Alir Proses Penanganan Limbah Padat

4. Sanitasi
Sanitasi adalah upaya pengendalian yang terencana terhadap lingkungan
produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk menjamin adanya keamanan
pangan bagi konsumen serta mengusahakan lingkungan kerja bersih, aman, dan
nyaman. Sanitasi merupakan upaya pencegahan penyakit (Saparinto, 2006).
118

Dengan

melakukan

sanitasi

diharapkan

kontaminasi

dapat

dihindari

atau

diminimalisasi danproduk aman bagi konsumen. Sanitasi meliputi kegiatan-kegiatan


aseptik dalam persiapan, pengolahan dan penyajian makanan; pembersihan
dansanitasi lingkungan kerja; dan kesehatan pekerja (Purnawijayanti, 2001) sanitasi
yang diterapkan di PT Bah Kery meliputi sanitasi bahan baku, sanitasi peralatan,
sanitasi gedung dan lingkungan, dan sanitasi pekerja.
a. Sanitasi bahan baku
Sanitasi bahan baku sangat penting diperhatikan untuk menghindari
adanya kontaminasi fisik dan biologi pada produk akhir. Sanitasi yang
dilakukan adalah dengan memilih bahan baku dengan kualitas bagu/tinggi
dan sesuai dengan karakteristik yang diinginkan yang berada di gudang.
Selain itu sanitasi bahan baku disimpan dalam ruangan yang steril dan ber
AC dengan suhu 20oC. Dalam peletakan bahan baku pada gudang tidak
langsung di ataslantai melainkan dengan menggunakan rak atau pallet
agar bahan baku tidak terkontaminasi dengan debu serta untuk menjaga
kelembapannya. Untuk sanitasi bahan baku dilakukan setiap hari oleh
bagianlogistik.
b. Sanitasi peralatan
Sanitasi peralatan harus dijaga agar bahan baku dan produk akhir tidak
terkontaminasi silang dengan kotoran yang ada di peralatan yang
digunakan. Pelaksanaan saitasi peralatan dilaksanakan oleh karyawan
sebelum peralatan digunakan dan sesudah digunakan. Halini dilakukan
agar peralatan selalu steril.
c. Sanitasi gedung dan lingkungan
Sanitasi gedung dan lingkungan di PT. Bah kery bertujuan untuk
mengurangi kontaminasi pada produk akhir, menjaga kesehatan dari para
pekerja dan untuk meningkatkan nilai estetika/keindahan lingkungan
pabrik. Sanitasi gedung dan lingkungan dilakukan dengan cara selalu
membersihkan

daerah

lingkungan

pabrik

sebelum

produksi

yang

dilakukan oleh semua karyawan. Selain itu diterapkan sistem rentokill,


yaitu sistem untuk mensterilkan suatu area dari gangguan hama seperti
tikus, kcoa dan lain-lain. Hal ini yang sangat penting karena serangga119

serangga tersebut dapat memberikan kontaminasi terhadap bahan.


Sistem rentokill dilakukan setiap 2 minggu sekali.
d. Sanitasi pekerja
Sanitasi pekerja memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
kualitas produk yang dihasilkan, halini dikarenakan pekerja masih
menggunakan

sistem

manual

untuk

membentuk

adonan

yaitu

menggunakan tangan, sedangkan hampir 90% mikroba terdapat pada


tangan dan sela-sela jari. Di PT. Bah Kery sanitasi pekerja dilakukan
dengan menyediakan seragam, tutup kepala, masker dansarung tangan
untuk para pekerja. Selain itu untuk memasuki ruang produksi semua
pekerja diwajibkan untuk mencuci tangan dengan hand sanitzer yang
sudah disediakan di depan pintu produksi. Dan selalu mencuci tangan
sesudah melakukan proses produksi.

3.13

Material konstruksi bangunan


Pada perancangan pabrik PT.Bah Kery bangunan yang dirancang terdiri dari

dua jenis yakni bangunan produksi dan bangunan kantor yang letaknya
berbeda. Seluruh bangunan ini memiliki luas total 1200 m2 dengan 230 m2 untuk
luas bangunan pabrik dan 970 m2 untuk luas bangunan produksi. Berikut
merupakan material konstruksi bangunan dan kebutuhan material yang
digunakan.

1. Komponen Pondasi Bangunan


No. Material

Kebutuhan

Jenis material

10 m2

Mansory cement
1

Semen

1 sack

Semen portland pozolan / Portland 0.5 sack


Pozzolan Cement (PPC)

Kapur

Pasir

Kapur padam (Ca(OH)2)

0.25 sack

Pasir urug

1.25 m3

Pasir pasang

0.25m3

Pasir putih Bangka

0.10 m3
120

per

Air

Pasir beton

0.2 m3

Pasir batu/sirtu

0.05 m3

Air bersih

25.75 liter

Beton siklop

2 beton dengan
ketebalan
permukaan

10

cm
Beton ringan

6 beton dengan
ukuran panjang 1

beton
Beton hampa

2 beton dengan
diameter hampa
50 cm

Beton bertulang

4 beton dengan
panjang 2 m

Beton massa

5 beton dengan
dimensi 20 m2

2.komponen kolom- balok-dinding


No

Material

Kayu

Besi dan
baja

Pengikat

Beton

Kebutuhan per

Jenis material

10 m2

Kayu jati

5 m2

Kayu sungkai

2.5 m2

Kayu mahoni

0.25 m2

Plat baja

6 m2

Aluminium

10 m2

Baja strip

0.75 m2

Sekrup dan baut

10 buah

Kawat

2m

Paku biasa

20 buah

Paku beton

10 buah

Beton bertulang

6 beton dengan
121

panjang 2 m
Batu bata merah

40 buah ukuran
25 x 12 x 5 cm

Batu bata

Batako

20 buah ukuran
40x 20 x 10 cm

Bata ringan

20 buah ukuran
60 x 20 x 7.7 cm

Float glass(kaca bening)

2 m2

Tinted glass(kaca warna)

0.5 m2

Kaca laminated

7 m2

Partisi

Rangka partisi

3 m2

dan

Formica

3 m2

Kaca

pelengkap

3. komponen lantai bangunan


No.

Material

Kayu

Kebutuhan per

Jenis material

10 m2

Kayu jati

2 m3

Parket

2.5 m2
1 m2

Marmer
2

dan
Granit

Keramik

Karpet

8 m2

fine ceramic

2 m2

4.komponen langit-langit atau plafon


No.

Material

Tripleks

Kebutuhan per

Jenis material

10m2

Tripleks sengon

m2

dengan

tebal 4 mm
Tripleks polywood

3
122

m2

dengen

tebal 2 mm
2

0.25 m2 dengan

Asbes

tebal 1 cm

Gypsum

0.3 m2 dengan

board

tebal 3 mm

5.komponen atap
No.

Kebutuhan per

Material

Jenis material

Rangka

Kayu jati

5 m3

kayu

Kayu sengon

3 m3

Rangka

Baja ringan

2 m3

Genteng press mesin

20 buah

Genteng kaca

5 m2

Genteng baja

2 m2

Rooflight

2.5 m2

10 m2

atap baja
ringan
Bahan

penutup
atap

6. komponen perlengkapan interior


Kebutuhan
No.

Material

Jenia material

pada

produksi

dan kantor

Tempat
duduk

Meja

Sofa

12 buah

Kursi kayu

50 buah

Kursi plastic

150 buah

Kaca

6 buah

Kayu

20 buah

Aluminium

3 buah
20 buah dalam

Tirai

1000 m2

123

7. komponen perlengkapan exterior


No.

Material

Jenis material
PVC

Kebutuhan per
10 m2
20 buah dengan
panjang

1.5m

Pipa
Karet (selang)

20 m

Besi dan baja

40 m

Aspal

30 m3

Paving

100

buah

dengan
2

ukuran

10 x 15cm

Pengerasan
halaman

pipa

Batu

20

m3

dengan

batu
berat

0.25 Kg
200 m3

Kerikil

8. komponen pelengkap penunjang


No.

Material

Listrik

Mekanis

Plumbing

Jenis material

Kebutuhan per
10 m2

Lampu 5 watt

200 buah

Lampu 15 watt

40 buah

Kabel

15 m

Saklar

98 buah

AC

30 buah

CCTV

90 buah

Kipas angin

15 buah

Telepon

30 buah

Pemadam kebakaran

12 buah

Kran pemadam

100 buah

124

9. komponen finishing
No.

Material

Cat

Jenis material

Kebutuhan per
10 m2

Cat dasar

4 Kg

Cat tembok

5 Kg

Cat semprot

2.5 Kg

Cat pelindung

4 Kg

125

BAB IV
PEMBAHASAN

Kelayakan pendirian pabrik roti PT. Bah Kery yang direncanakan dengan
kapasitas produksi untuk roti tawar sebesar dapat dilihat dari faktor teknis dan
ekonomis.
4.1 Faktor teknis
Faktor teknis yang perlu dipertimbangkan adalah lokasi pabrik dan sarana
penunjang seperti ketersediaan bahan baku dan bahan pembantu, listrik,
ketersedian air, bahan bakar, tenaga kerja, serta mesin dan perlatan yang
mendukung untuk proses produksi. PT. Bah Kery direncanakan akan didirikan di
Surabaya dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
-

Kemudahan untuk memperoleh bahan baku, dimana surabaya merupakan


pusat industri di jawa timur yang menyediakan bahan baku utama pembuatan
roti yaitu tepung terigu. Pemlihan lokasi yang dekat dengan ketersediaan
bahan baku dapat mengurangi biaya transportasi pembelian bahan baku.

Persedian air, listrik, dan bahan bakr


Persediaan air yang dibutuhkan untuk proses produksi dan sanitasi pabrik
berasal dari PDAM kota Surabaya yang kemudian diproses lanjut.
Ketersediaan listrik disuplai dari PLN sedangkan ketersediaan bahan bakar
solar sebagai energi cadangan dapat dengan mudah diperoleh di stasiun
pengisian bahan bakar disekitar pabrik.

Tenaga kerja
Tenaga kerja yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi dapat
diperoleh dari masyarakat sekitar wilayah Surabaya yang meiliki tingkat
mobilitas tinggi.

Lokasi pasar
Pemilihan lokasi pabrik juga dikarenakan konsumen produk ditujukan kepada
masyarakat daerah Surabaya dan sekitarnya yang memiliki jumlah penduduk
yang padat dengan tingkat konsumsi roti yang tinggi. Surabaya sebagai salah
satu kota besar juga menunjang untuk dijadikan sebagai lokasi pendirian
usaha karena letak yang strategis dengan kota lainnya di Jawa Timur sehigga
distribusi produk lebih terjamin.
126

Mesin dan perlaatan yang digunakan yaitu seperangkat alat pembuat roti
yang diporeleh dari toko mesin di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Tata letak mesin
dan peralatan dirancang berdasarkan Product Layout dimana mesin atau peralatan
produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjakan produk. Hal ini akan
mempermudah

karyawa

dalam

memahami

aliran

proses

produksi

serta

meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karena dapat menghemat waktu, biaya,
dan tenaga kerja produksi. Alasan pemilihan tata letak product layout karena pabrik
membuat produk secara massal dengan jenis produk yang tidak bervariasi.
Karyawan dipekerjakan dipilh berdasarkan keahlian pada masing-masing
posisi yang ditempat sehingga mendukung efisiensi pekerja. Karyawan dipekerjakan
secara tetap karena jumlah karyawa pabrik dibatasi pada ketersediaan alat dan
mesin serta ragam pekerjaan yang ada di perusahaan.

2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor utama yang perlu dpertimbangkan dalam
pendirian sebuah usaha. Analisa ekonomi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar kelayakan pabrik yang akan didirikan dari segi finansial. Beberapa faktor yang
dapat digunakan adalah untuk menilai suatu kelayakan pabrik adalah sebagai
berikut:
-

Laju pengembalian modal


Laju

pengembalian

modal

adalah tingkat persentase kecepatan

pengembalian modal berdasarkan laba yang diperoleh per tahun. Suatu


industri dapat dikatakan layak untuk didirikan apabila laju pengembalian
modal yang diinvestasikan setelah dikurangi pajak lebih besar daripada
MAPR. MAPR adalah nilai minimal dari tingkat pengembalian atau bunga
yang bisa diterima oleh investor (13,5). Berdasarkan analisa kelayakan,
diperoleh laju pengembalian modal setelah pajak adalah sebesar 90%. Hal ini
menandakan bahwa usaha ini layak dijalankan karena nilai laju pengembalian
modal lebih besar dibandingkan dengan MAPR.
-

Waktu pengembalian modal (Payout of Time)


Waktu pengembalian modal menunjukkan jangka waktu minimum yang
dibutuhkan untuk mendapatkan kembali keseluruhan modal yang telah
diinvestasikan

dari

pendapatan

yang

127

diterima

setiap

tahun.

Waktu

pengembalian modal untuk PT. Bah Kery berdasarka perhitungan yang telah
dilakukan adalah 1 tahun. Hal ini berarti bahwa perusahaan ini layak untuk
didirikan karena mempunyai waktu pengembalian modal yang pendek.
-

Titik impas (Break Even Point)


Titik impas adalah kondisi dimana hasil penjualan sama dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan sehingga perusahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak
mengalami kerugian. Menurut Peters dan Timmerhaus (1991), standar BEP
untuk industri pangan adalah sebesar 40-60%. Bep dibawah 40%
menunjukkan bahwa harga jual produk dipasarna terlalu tinggi yang
mengakibatkan produk tidak dapat merebut pasar, sehingga perusahaan tidak
dapat bertahan atau karena efisiensi proses tinggi sehingga biaya produksi
menjadi rendah. Sedangakan nilai BEP diatas 60 % menunjukkan bahwa
harga jual produk terlalu murah sehingga perusahaan mengalami kesulitas
dalam pengembalian modal atau efisiensi rendah sehingga biaya menjadi
tinggi. Berdasarkan perhitungan analisa ekonomi yang telah dilakukan BEP
PT. Bah Kery memiliki nilai sebesar 47%. Hal ini menunjukkan bahwa
perencanaan pendirian PT. Bah Kery layak untuk dijalankan karena memiliki
nilai BEP pada rentang 40-60%.

Berdasarkan analisa pada kedua aspek tersebut, maka dapat disimpulkan


bahwa PT. Bah Kery yang memproduksi roti tawar dan roti manis layak untuk
dijalankan.

128

DAFTAR PUSTAKA

_________. 2001. Pengantar Agroindustri. PT RajaGarfindo Persada. Jakarta.


Assauri,

S.

1980.

ManajemenProduksi

dan

Operaasi.

Jakarta:

LembagaPenerbitFakultasEkonomiUniversitas Indonesia.
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H.dan Wooton, M. 1987. Ilmu Pangan.
Diterjemahkan oleh Hari Purnomo dan Adiono.

Jakarta: Universitas

Indonesia-Press.
Gittinger, JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI Press. Jakarta.
Hartanto, Hondy. 2012. Perencanaan Pabrik PengolahanSoft Candy dengan
Kapsitas Produksi 3.000 Kg/Hari. Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya. Surabaya
Indah, Sri. 2009. Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Glukosa dari Pati Jagung
dengan Proses Hidrolisa dengan Kapasitas 12000 ton/tahun. Skripsi.
Departemen Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan
Perry, R.H. and D.W. Green. 1997. Perry Chemical Engineers Handbook 7th ed.
New York: McGraw-Hill Company, Inc
Reksohadiprodjo, S. dan I. Gitosudarmo. 1999. Manajemen Produksi. Yogyakarta:
BPFE..
Soekartawi. 2000. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran. Penebar Swadaya.
Surabaya
Swastha, B. dan I. Sukotjo. 1998. Pengantar Bisnis Modern. Edisi III.
Yogyakarta: Liberty

129

Lampiran 1

STRUKTUR ORGANISASI PT. Bah Kery

Direktur
Cita Windiarsih

Wakil Direktur
M. Achirul Nanda
Kesekretariatan

Manajer Produksi
Permana Adi C

Manajer HRD & GA


Masruri

Manajer Pemasaran
Nany Nur Maya

Manajer RND
Sulina Indah

Manajer Keuangan
Dicky Aulia

Manajer Pimpinan Cabang


Jonathan Kelly

Kepala Bagian
Aris

Kepala Bagian
Yusron

Kepala Bagian
Hany

Kepala Bagian
Laila

Kepala Bagian
Fakrush

Kepala Bagian
Budi

130

Berikut adalah job discribtion masing masing bagian:


Direktur
-

Membuat kebijakan dan keputusan terkait dengan operasional perusahaan.

Melakukan pengawasan dan meminta pertanggung jawaban dari masing-masing departemen untuk dievaluasi kinerja tiap departemen guna
menetukan kebijakan untuk bulan berikutnya.

Membuat perencanaan dan peraturan terkait dengan operasional dan menentukan arah kebijaksanaan dimasa depan (mendatang)

Menandatangani seluruh surat-surat yang berkaitan dengan keputusan atau perijinan perusahaan.

Wakil Direktur
-

Membantu dan memberikan masukan kepada direktur agar keputusan dan kebijakan yang akan dikeluarkan berlaku secara efektif, efisien dan
sesuai dengan arah dan tujuan perusahaan.

Mengkoodinir seluruh kegiatan departemen dan memberi masukan kepada seuma departemen agar operasional yang dijalankan tidak
melenceng dari kebijakan direksi.

Meminta pertanggung jawaban seluruh departemen atas kegiatan operasi yang dilakukan baik bulanan atau tahunan dan target yang ingin
dicapi oleh masing-masing departemen.

Kesekretariatan
-

Menerima dan mengarsipkan seluruh dokumen perusahaan dan surat penting yang dikeluarkan oleh direksi.

Menerima dan mendistribusikan seluruh seluruh surat-surat terkait dengan perusahaan dari direksi ke departemen atau menerima surat dari
departemen untuk disampaikan ke direksi.

Memberikan agenda rapat atau kunjungan dari direksi ke cabang atau ke instasi pemerintahan maupun swasta.

Mengingatkan direksi dan departemen terkait denagn perencanaan program yang telah disepakati oleh direksi dan departemen

Pemasaran
-

Mengadakan order barang sesuai dengan dengan kebutuhan pasar

Membuat perencanaan kerja terkait dengan pemasaran dan evaluasi hasil penjualan (omset) untuk memperoleh data terkait dengan data yang
dijual (menentukan fast moving dan slow moving). Apabila terjadi slow moving maka akan dilakukan penggantian tampilan produk atau
produk baru.

Mengadakan penelitian dan pengembangan pasar sesuai dengan segmen pasar, area dan menentukan kelayakan lokasi untuk promosi atau
pengembangan pasar.

HRD & GA
-

Mengadakan rekruitmen karyawan baru baik secara langsung atau melalui biro jasa ketenagakerjaan.

Menentukan dan mengevaluasi seluruh kegiatan karyawan terkait denagn kedisiplinan, absensi, partisipasi terkait dengan kegiatan perusahaan.

Mengadakan pengadministrasian dan mengdakan perjanjian (perol) tiap bulannya.

Melakukan koordinasi dengan masing-masing departemen terkait dengan kegiatan yang dilakukan dengan masing-masing departemen dan
terkait dengan informasi kinerja masing-masing karyawan di masing-masing departemen.

Melakukan perawatan seluruh peralatan kerja baik kantor, produksi dan untuk operasional masing-masing departemen.

Menetukan dan mengadakan penjadwalan terkait dengan training.

Produksi
-

Mengadakan evalusai kinerja masing-masing sub bagian produksi atas kinerja dan evaluasi terkait produk yang diproduksi.

Menentukan jumlah kapasitas produksi yang harus dilakukan terkait dengan order dari bagian pemasaran.

Melakukan evaluasi dan mengadakan pencatatan hasil produksi baik harian, bulanan atau tahunan.

Memberikan masukan pada perusahaan terkait dengan perlatan, hasil produksi dan kemungkinan untik menciptakan produk-produk baru.

Keuangan dan Akutansi


-

Menerima pendapatan dan setoran dari pembukuan keuangan masing-masing departemen, khususnya pemasaran, terkait penjualan produk.

Mengadakan perencanaan sesuai dengan anggaran yang telah dicanangkan oleh perusahaan ke masing-masing departemen yang ada.

Mengadakan pengolahan data terkait dengan akutansi biaya dan perpajakan

Memberikan masukan kepada direksi/perusahaan terkait denga program pembiayaan. Yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan.

Melihat perputaran keuangan perusahaan.

Pimpinan Cabang

Mengadakan pengembangan pasar/ produk sesuai kebutuhan konsumen yang ada di cabang.

Melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dengan perijinan, dan instansi terkait swasta terkat dengan kerjasama strategis dan
pengadaan supply bahan.

Membuat laporan pertanggungjawaban kepada direksi terkait operasional, kebijaksanaan, dan kinerja perusahaan secara umum.

Riset and Development


-

Melakukan control produk sebleum dipasarkan ke pasaran dan mengdakn percobaan-percobaan terkait denagn produk baru.

Mengadakn eksperimen terkait dengan masuknya supplier baru/bahan baku yang berbeda dengan yang selama ini dipakai.

Membuat desain produk untuk diajukan kepada direksi dan apabila disetujui maka akan dilakukan eksperimen produk baru sesuai dengan
spesifikasi yang diajukan.

Mengadakan pengawasan mutu/kualitas produk sebelum dipasarkan secara rendem dar masing-masing sub abgian produksi.

Mengadakan pengawasan dan evaluasi terkait proses yang dilakukan bagian produksi untuk menjaga kualitas dan mutu serta terjadinya
penyimpangan-penyimoangan terkait pemakaian barang.

Lampiran 2 (Tata Letak Fasilitas Produksi Pabrik PT. Bah Kery)

GUDANG

R. HRD

BENGKEL
TRANSPORT

GUDANG

TEMPAT PENYUCIAN
TRANSPORT

Waste Water Treatment

LAPANGAN
OLAHRAGA

BENGKEL MESIN DAN


PERALATAN

STEAMER

GUDANG

MUSHOLA

FREEZER

STEAMER

MIXER

MIXER

MIXER

R. GANTI
R. PRODUKSI ICE CREAM

GUDANG ALAT

OVEN
ROTI MANIS

MEJA
PENIMBANGAN

OVEN
ROTI TAWAR

MEJA PENGENTAS

MEJA PEMBENTUKAN
ICE CREAM
R. DAYA
MIXER

OVEN
ROTI TAWAR

R. PENDINGIN
MIXER

MIXER

OVEN
ROTI MANIS
KIPAS ANGIN
OVEN
ROTI MANIS
OVEN
ROTI MANIS

MIXER

DOUGHBREAK
MEJA PEBIMBANGAN

OVEN
ROTI MANIS

MEJA PEMBENTUKAN

MEJA
PEMBENTUKAN
DAN
PENGEMASAN

MEJA
PEMBENTUKAN
ROTI ISI

MIXER

MEJA
PEMBENTUKAN
MESIN
PEMBULATAN

R. PRODUKSI ROTI
MANIS

R. PRODUKSI ROTI
TAWAR

MESIN
ROLL PENDEK

MESIN
ROLL PANJANG

OVEN
ROTI MANIS
OVEN
ROTI MANIS
M. PEMBENTUKAN
ROTI GORENG

MESIN
PEMINTAL

MESIN POTONG

PENGEMASAN ROTI
TAWAR

M. PEMBENTUKAN
DONAT

MESIN
KUPAS

MESIN
PENGEMASAN

MEJA
PEMBENTUKAN
ROTI ISI

MEJA PEMBENTUKAN

MEJA
PENGEMASAN

PARKIR

MESIN
ROLL
MEJA
PEMBENTUKAN

MEJA PEMBENTUKAN

ALMARI PENYIMPANAN
OVEN

M. PEMBENTUKAN
ROTI ISI

MESIN
POTONG

OVEN
ROTI MANIS

MEJA
PEMBENTUKAN

R. PRODUKSI
PASTRY

MEJA
PEMBENTUKAN

550,00

MIXER

MEJA PENGEMASAN
PASTRY

MIXER

MIXER

KABAG PRODUKSI
KOPERASI

LOGISTIK
MEJA PEMBENTUKAN
KANTOR PEMASARAN
R. KABAG
PEMASARAN

MEJA PEMBUATAN ROTI


KERING

R. MEETING

R. KABAG GUDANG

DAPUR

GUDANG
ALAT

R. SATPAM

R. Tamu
R. Komposisi
R. R&D

KOPERASI

TEMPAT SAMPAH
TEMPAT SAMPAH

PT. Bah Kery

TOILET
R. MANAJER
PEMASARAN

R. WAKIL
DIREKTUR

R. MEETING

R. MANAJER RnD

R. ADMIN

R. MANAJER
PRODUKSI

R. MANAJER
KEUANGAN

R. MANAJER
PIMPINAN CABANG

R. DIREKTUR
R. MANAJER HRD
dan GA

Lampiran 3 Aliran Proses Bahan


GUDANG

R. HRD

BENGKEL
TRANSPORT

GUDANG

TEMPAT PENYUCIAN
TRANSPORT

Waste Water Treatment

LAPANGAN
OLAHRAGA

BENGKEL MESIN DAN


PERALATAN

MIXER

MIXER

13

R. PRODUKSI ICE CREAM


MEJA
PENIMBANGAN

R. DAYA
MIXER

MIXER

OVEN
ROTI TAWAR
MIXER

OVEN
ROTI MANIS
OVEN
ROTI MANIS

OVEN

5
MESIN
ROLL

MEJA
PEMBENTUKAN

MEJA PEMBENTUKAN

MEJA PEMBENTUKAN

MEJA
PEMBENTUKAN
DAN
PENGEMASAN

MESIN
PEMBULATAN

R. PRODUKSI ROTI
MANIS

MEJA
PENGEMASAN

MIXER

MEJA
PEMBENTUKAN

OVEN
ROTI MANIS

ALMARI PENYIMPANAN

R. PRODUKSI ROTI
TAWAR

MESIN
ROLL PENDEK

MESIN
ROLL PANJANG

MESIN POTONG

MESIN
KUPAS

OVEN
ROTI MANIS
M. PEMBENTUKAN
ROTI GORENG

M. PEMBENTUKAN
DONAT

14

16
PENGEMASAN ROTI
TAWAR

OVEN
ROTI MANIS

MESIN
PEMINTAL

MESIN
PENGEMASAN

MEJA PEBIMBANGAN

MEJA
PEMBENTUKAN
ROTI ISI

KIPAS ANGIN
10

MIXER

DOUGHBREAK

MEJA
PEMBENTUKAN
ROTI ISI

OVEN
ROTI MANIS

12

M. PEMBENTUKAN
ROTI ISI

10

MESIN
POTONG

10

OVEN
ROTI MAN

15
MIXER

10

550,00

R. PRODUKSI
PASTRY

MEJA
PEMBENTUKAN

KOPERASI

MEJA PENGEMASAN
PASTRY

MIXER

MIXER

KABAG PRODUKSI

MEJA
PEMBENTUKAN

R. PENDINGIN

OVEN
ROTI MANIS

10

OVEN
ROTI TAWAR

MEJA PENGENTAS

MEJA PEMBENTUKAN
ICE CREAM

MEJA PEMBENTUKAN

GUDANG ALAT

MIXER

R. GANTI

PARKIR

STEAMER

GUDANG

MUSHOLA

FREEZER

STEAMER

LOGISTIK
MEJA PEMBENTUKAN
KANTOR PEMASARAN
R. KABAG
PEMASARAN

MEJA PEMBUATAN ROTI


KERING

R. MEETING

R. KABAG GUDANG

DAPUR

1
GUDANG
ALAT

R. SATPAM

R. Tamu
R. Komposisi
R. R&D

KOPERASI

TEMPAT SAMPAH
TEMPAT SAMPAH

PT. Bah Kery

Keterangan:
1. Ruang komposisi
2. Mixer
3. Douhgbreak
4. Meja pemotongan dan penimbanan
5. Moulder bulat
6. Lamari penyimpanan
7. Roll panjang
8. Roll pendek
9. Meja pencetakan
10. Steamer
11. Oven
12. Meja pengentas
13. Pendinginan
14. Slicer kupas
15. Slicer potong
16. Pengemasan

Lampiran 4
Perencanaan Penanganan Limbah

1. Penampungan sementara
Direncanakan:
Volume

= 5500

BOD

= 170,416

(diasumsikan)

Ditanya :
a. Dimensi?
b. BOD removel?
Jawab
a. Dimensi
V

5500

3,14 .

8m

- r = 15
.t

b. BOD removel
Masih sama yaitu sebesar 170, 416

2. Pengendap / sedimentation tank


Diketahui:
Volume

= 8300

(5500 : 2) + 5500 = 8300 (hal ini yntuk menghindari volume agar tidak meluap)
Diasumsikan sebagai berikut:
-

Debit rata-rata

= 0,2945

Ditanya :
a. Volume?
b. HRT?
c. BOD removel?
Jawab
a. Volume

p.l.t

8300

85 . 24 . t

4,069 m

b. HRT menunjukkan lama tinggal didalam tangki sedimentasi


HRT

=
=
=

28183,36 s

7,82 jam

c. BOD removel

30 %

BOD removel

170,416

41,125

170,416 41,125

129,291

BOD removel

. 30 %

3. Grit Chamber
Diasumsikan:
Kecepatan aliran

= 0,3

Debit aliran tertinggi (Qpeak) = 0,43

Td

= 3 menit : 180 s

Ditanya :
a. Qchannel?
b. Luas penampang?
c. Luas permukaan?
d. Dimensi?
e. BOD ?
Jawab
a. Qchannel

=
=
=

b. A

0,43

=
=
=

c. A surface

1,43

=
=
=

22,431

d. Kedalaman : Lebar =

Lebar

=3m

Kedalaman

=
= 2,5 m

1,2

e. BOD Removal

=4%
= 4% . 129,291
= 5,17

BOD

= 129,291 5,17 = 124,119

4. Clarifier 1
Diasumsikan:
Menunjukkan debit aliran tertinggi = 0,43
HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s
Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d
Depth (m) = 4 m
Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan.
Perhitungan tangki clarifier II
Ditanya :
a. Luas permukaan?
b. BOD removal?
Jawab:
a.

b. BOD removel = 6 %
= 6 % . 124,119
= 7,744
BOD

= 124,119 7,744
= 116,67

5. Aerasi
Diketahui:
SRT ( ) = 25 Days
F:M (Food ti microorganism ratio ) adalah menunjukkan indikasi beban organik yang masuk ke dalam lumpur aktif. F:M ratio = 0,9 g/g.d
MLSS (Mixed Liqour Suspended Solid) /lumpur campuran = 5 g/l
BOD Removal adalah sebesar (75% 95 %) = 75 %
Ditanya:
a. Volume?
b. Luas Permukaan?
c. MLVSS?
d. BOD?

Jawab:
a.

HRT
Volume

= HRT . Q
= 60 menit . 0,43
= 60 . 60 . 0,43
= 1548

b.

V = Alas . Tinggi
1548 = A . 5
A = 309,6

c.

Panjang = 19 m ; Lebar = 17 m ; Tinggi = 5 m

MLVSS (Mixed Liquor Suspended Solids)


Adalah menunjukkan material organik bukan mikroba.
MLVSS =

d.

93,979

BOD Removal

= 75 %
= 75 % . 116,67
= 87,5025

BOD

= 116,67 - 87,5025
= 29,167

e.

Jumlah Aerator dan Volume Udara

Jika diketahui bahwa debit air limbah yang masuk bak aerasi adalah 0,43 m3 /s = 14548 m3/jam maka dapat ditentukan berapa volume udara
yang dibutuhkan dalam aerasi.

Artinya untuk mengaerasi


untuk mengahasilkan udara 8

air limbah di bak aerasi membutuhkan udara

. Jika diketahui sebelumnya bahwa

udara diperlukan aerator sebanyak 5 buah. Maka untuk menghasilakan udara

aerator sebanyak 145480 buah. Dengan perhitungan sebagai berikut :

diperlukan

Artinya untuk menghasilkan udara sebesar

selama 8 jam dibutuhkan aerator sebanyak

buah (Catt : Aerator hidup secara

kontinyu selama 8 jam, Asumsi : ukuran aerator yang digunakan sama).


6. Clarifier II
Lumpur kimia yang dihasilkan pada 1st Clarifier tidak langsung di buang ke alam, karena dikhawatirkan mengandung bahan kimia yang
membahayakan organisme sekitar. Sehingga disalurkan ke proses screen sludge dan seterusnya kemudian diolah dan dijadikan bahan bangunan.
Sedangkan lumpur yang dihasilkan dari bak 2nd Clarifier sebagian dibuang dan sebagian lagi dikembalikan untuk mempertahankan konsentrasi
lumpur aktif.

Diketahui :
Menunjukkan debit aliran tertinggi pada perhitungan di excel = 0,43
HRT Diasumsikan 30 menit = 30 . 60 = 1800 s
Laju aliran di asumsikan paling sesuai = 55 m/d
Flow Rate yang dipakai adalah flow rate yang meninggalkan tangki lewat permukaan.
Perhitungan tangki clarifier II
Ditanya:
a. Luas Permukaan Tangki?
b. BOD removal?
Jawab:
a.

Sehingganya diameter bak tersebut adalah :

b.

BOD Removal

=5%
= 5% . 29,167
= 1,458

BOD

= 29,167 1,458
= 27,708

Tinggi clarifier menurut JCWPCF & ASCE, waste water treatment plant design, Manual of Practise 8 dalam Suryadiputra, INN kedalaman
dinding tangki 2nd Clarifier yaitu minimal 3.7 meter. Dan dianjurkan 4 meter.
7. Trickling filter
Pada literatur dipilih High loaded sehingga:
Diketahui:
OSLR (Organic Surface Loading Rate) = 35 gr BOD/m2/hari
HRT = 30 m/hari
Organik loading rate = 0.7 kg BOD/m3/hari
Kedalaman = 1.8 m
Filter media = slag, syntetics

Jari-jari (r )= 22m
Tinggi tangki pengendap= 5m

Lampiran 5 Sistem Desain Pembuangan limbah pabrik


(Selokan)
GUDANG

R. HRD

BENGKEL
TRANSPORT

GUDANG

TEMPAT PENYUCIAN
TRANSPORT

LAPANGAN
OLAHRAGA

Waste Water Treatment

BENGKEL MESIN DAN


PERALATAN

STEAMER

TOILET

MUSHOLA

FREEZER

STEAMER

MIXER

R. GANTI
GUDANG ALAT

R. PRODUKSI ICE CREAM

R. DAYA
MIXER
R. PENDINGIN

Keterangan :
OVEN

: Selokan

KABAG PRODUKSI

Toilet
KOPERASI

550,00

LOGISTIK

(1)

KANTOR PEMASARAN
R. KABAG
PEMASARAN

R. MEETING

INTALASI
AIR

R. KABAG GUDANG

DAPUR

(2)
GUDANG
ALAT

R. SATPAM

R. Tamu
R. Komposisi
R. R&D

KOPERASI

TEMPAT SAMPAH
TEMPAT SAMPAH

PT. Bah Kery

SUNG

Lampiran 6 Sistem Instalasi Air Kantor PT. Bah


Kery

TOILET
R. MANAJER
PEMASARAN

R. WAKIL
DIREKTUR

R. MEETING

R. MANAJER RnD

R. ADMIN

R. MANAJER
PRODUKSI

R. MANAJER
KEUANGAN

INSTALASI AIR

R. MANAJER
PIMPINAN CABANG

R. DIREKTUR
R. MANAJER HRD
dan GA

Lampiran 7 Sistem Instalasi Air Pabrik PT. Bah Kery

GUDANG

R. HRD

BENGKEL
TRANSPORT

GUDANG

TEMPAT PENYUCIAN
TRANSPORT

LAPANGAN
OLAHRAGA

Waste Water Treatment

BENGKEL MESIN DAN


PERALATAN

STEAMER

TOILET

MUSHOLA

FREEZER

STEAMER

MIXER

: INSTALASI AIR UNTUK PREVENTIF KEBAKARAN

R. GANTI
GUDANG ALAT

R. PRODUKSI ICE CREAM

R. DAYA
MIXER
R. PENDINGIN

OVEN

KABAG PRODUKSI

Toilet
KOPERASI

550,00

LOGISTIK
KANTOR PEMASARAN
R. KABAG
PEMASARAN

R. MEETING

INTALASI
AIR

R. KABAG GUDANG

DAPUR

GUDANG
ALAT

R. SATPAM

R. Tamu
R. Komposisi
R. R&D

KOPERASI

TEMPAT SAMPAH
TEMPAT SAMPAH

PT. Bah Kery

Lampiran 8 Sistem Instalasi Air Metode Tangki Atap PT. Bah Kery
SISTEM INSTALASI AIR METODE TANGKI ATAP PT. Bah Kery

TANDON
ATAS
AIR HUJAN

PABRIK
PT. Bah Kery
LANTAI 1

INSTALASI AIR

POMPA
POMPA

BAK
SEDIMENTASI

SUMUR

BAK
PENYARING

PENAMPUNGAN AIR BAWAH TANAH

Lampiran 9 Instalasi Listrik Kantor


R. MANAJER
PEMASARAN

R. WAKIL
DIREKTUR

TOILET
R. MANAJER RnD
R. MEETING

R. ADMIN

R. MANAJER
PRODUKSI

R. MANAJER HRD
dan GA
R. MANAJER
KEUANGAN

R. MANAJER
PIMPINAN CABANG

R. DIREKTUR

Lampiran 10 Instalasi Listrik Pabrik


R. HRD
GUDANG

BENGKEL
TRANSPORT

TEMPAT PENYUCIAN
TRANSPORT

Waste Water Treatment


(3)

STEAMER

STEAMER

BENGKEL MESIN DAN


PERALATAN

LAPANGAN
OLAHRAGA

2800,00

TOILET
MUSHOLA

FREEZER

R. GANTI
GUDANG ALAT

R. DAYA

R. PENDINGIN

OVEN

(1)

KABAG PRODUKSI

KOPERASI

550,00
(2)

LOGISTIK
KANTOR PEMASARAN
R. KABAG
PEMASARAN

R. KABAG GUDANG

R. MEETING

R. Komposisi

GUDANG
ALAT

R. SATPAM

KOPERASI

TEMPAT SAMPAH

PT. Bah Kery

R. R&D
DAPUR

R. Tamu

TEMPAT SAMPAH

Anda mungkin juga menyukai