singkatan dari PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology, Tbk. Di dalam
pabrik beserta kelengkapan fasilitas produksi utama dan pendukung yang berada
di kawasan Belawan, Medan, Sumatera Utara dengan status hak milik yang
dikeluarkan oleh pejabat pembuat Akta Tanah Kota Medan Nomor 65 dan oleh
kantor Agraria Kota Medan Nomor A 1424361 dan A 1424362, dengan total luas
yang berada di Jalan Balmerah Baru III, Belawan II, Kecamatan Medan Belawan,
Medan.
PT. SMART, Tbk. dikenal dengan nama PT. Ivo Mas Tunggal yang
berdiri pada tahun 1984 dengan pengolahan utama produk menggunakan bahan
baku Crude Palm Oil (CPO) menjadi produk minyak goreng dan stearin. Pada
lokasi yang sama, tahun 1986 PT. SMART Corporation didirikan dengan
pengolan Palm Kernel (PK) menjadi Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm
Kernel Expeler (PKE). Sejalan dengan perkembangan usaha, maka sejak tahun
Efek Jakarta dan Surabaya yang sekarang bergabung menjadi Bursa Efek
bentuk saham dengan jumlah 5.000.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor
penuh sebesar 2.872.193.366 saham dengan nilai nominal saham Rp 200 per
pemegang saham PT. Purimas Sasmita dan 4,79% dengan pemegang saham
adalah publik.
Bleached Deodorized Stearin (RBD Stearin) dan Refined Bleached Olein (RBD
Olein), pada industri pengolahan minyak sawit menjadi minyak goreng masing-
masing adalah 270.000 ton/tahun dan 90.000 ton/tahun, sedangkan untuk produksi
lainnya adalah Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) dengan kapasitas produksi
produknya, terdapat beberapa proses utama yang dijalankan di PT. SMART, Tbk.
Medan, yaitu Refinery Plant, Fractination Plant, Margarine Plant, dan Filling
PT. SMART, Tbk. Medan bergerak dalam bidang pengolahan Crude Palm
Oil (CPO) sebagai bahan baku utama yang diperoleh dari pabrik-pabrik
Sumatera Utara.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan Crude Palm Oil (CPO) ini adalah
minyak goreng RBDOL (Refined Bleached Deodorized Olein) atau disebut juga
olein sebagai produk utama dan RBDST (Refined Bleached Deodorized Stearin)
atau disebut juga stearin serta PFAD (Palm Fatty Acid Destilate) sebagai produk
unggulan perusahaan, seperti minyak goreng (Filma, Mitra dan Kunci Mas),
margarin (Menara, Red Rose, Flagship dan Mitra) dan Cocoa Butter Substitude
proses, yaitu:
jenuh (Fatty Acid) dan proses menghilangkan bau yang disebut dengan
Deodorized.
2. Proses fraksinasi, yaitu proses pemisahan fraksi padat (stearin) dan fraksi cair
di dalam negeri dalam kemasan bermerek Filma, Mitra, dan Kunci Mas. Beberapa
produk dari merek tersebut juga di ekspor ke luar negeri seperti Cina, Nigeria,
Deodorized Stearin) dipasarkan di dalam dan luar negeri seperti Cina, Nigeria,
premium, Isoc-CBS, dan Isoc-CF. Dengan alasan ini PT. SMART, Tbk. Medan
kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk
Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu dengan
yang lain dapat digambarkan pada struktur organisasi, sehingga para pegawai dan
karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan serta dari
Dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi kerja yang baik, PT.
sesuai dengan menyusun unit-unit kerja yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
struktur organisasi di PT. SMART, Tbk. Medan menggunakan struktur staf dan
fungsional.
PT. SMART, Tbk. Medan memiliki tenaga kerja yang terdiri dari
rutinitas produksi, PT. SMART, Tbk. Medan memiliki pembagian tenaga kerja
1. Kelompok kerja langsung, yaitu kelompok kerja yang harus bekerja secara
terus menerus di dalam unit kerja. Kelompok ini langsung berhubungan dengan
2. Kelompok kerja tidak langsung, yaitu kelompok kerja yang hanya bekerja
secara periodik di dalam unit kerja, antara lain pegawai kantor dan petugas
kebersihan.
V-1
Universitas Sumatera Utara
Rincian tenaga kerja di PT. SMART, Tbk. Medan dapat dilihat pada Tabel
2.1. berikut.
Jam kerja yang berlaku di PT. SMART, Tbk. Medan terbagi atas dua,
yaitu:
General time adalah waktu kerja yang berlaku untuk karyawan yang
bekerja di kantor (mis. Bagian administrasi). Waktu kerja yang berlaku pada
2. Shift Time
24 jam, maka waktu kerja untuk karyawan yang bekerja di lantai pabrik dibagi
atas tiga shift kerja. Karyawan yang bekerja pada shift tersebut dibagi lagi atas
empat kelompok (grup) yang jadwal kerjanya diatur oleh perusahaan. Pembagian
2.3.4.1. Pengupahan
Sedangkan untuk besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja sesuai
Upah yang terdapat pada perusahaan terbagi atas tiga bagian, yaitu:
1. Upah Bulanan
2. Upah Lembur
Upah lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Besarnya upah lembur yang diterima adalah
3. Upah perangsang
Medan juga memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kepada semua
ketenagakerjaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi hak atas
kesejahteraan karyawan.
2.3.4.2. Fasilitas
Untuk mendukung para staff dan karyawan bekerja lebih giat dalam
Perusahaan memberikan cuti kepada karyawan berupa cuti tahunan, cuti sakit,
3. Perawatan kesehatan
Di perusahaan terdapat klinik, milik perusahaan yang ditangani oleh dua orang
staf dan karyawan serta keluarga dan juga untuk memberikan pelayanan
4. Bonus tahunan
sifatnya tidak mutlak setiap tahun. Besar bonus yang diberikan tergantung
5. Fasilitas kerja
karyawan. Sementara sarana olahraga yang tersedia yaitu futsal dan badminton.
8. Transportasi
9. Kamar mandi/WC
2.4.1. Bahan
produk yang digunakan sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar
dalam pembuatan produk dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan.
PT. SMART, Tbk. Medan menggunakan bahan baku Crude Palm Oil (CPO).
Bahan baku tersebut diperoleh dari pabrik-pabrik pengolahan kelapa sawit, baik
Tbk. Medan dengan menggunakan mobil tangki dan kereta api (wagon),
kapal Tanker.
dan masih terdapat di dalam produk akhir yang berfungsi untuk memperbaiki
tampilan produk, seperti cita rasa dan daya tarik sehingga menghasilkan produk
akhir yang siap untuk dipasarkan. PT. SMART, Tbk. Medan menggunakan bahan
tambahan dalam proses produksi berupa bahan tambahan pangan dan kemasan
(Packaging).
1. Antioksidan
2. Vitamin A, B dan D
3. Garam
4. Air
1. Kemasan Primer
mengemas produk secara langsung. Kemasan primer yang digunakan antara lain:
a. Jerygen
Jerygen berfungsi sebagai kemasan olein ukuran 5000 ml, 10.000 ml dan
Plastik polos dan bercorak berfungsi sebagai kemasan stearin dan CBS
hasil produksi.
2. Kemasan Sekunder
digunakan oleh PT. SMART, Tbk. Medan adalah kardus yang digunakan sebagai
kemasan (packaging) untuk produk yang telah dikemas dengan kemasan primer.
3. Kemasan Tersier
produk setelah dikemas dengan kemasan primer dan sekunder. Kemasan tersier
yang digunakan oleh PT. SMART, Tbk. medan adalah peti kemas yang berfungsi
Bahan penolong adalah bahan yang ikut dalam proses produksi tetapi
tidak tampak dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan dalam proses
lainnya.
proses degumming.
2.4.2. Uraian Proses Produksi
Proses produksi adalah metode atau teknik untuk membuat suatu barang
atau jasa bertambah nilainya dengan menggunakan sumber tenaga kerja, mesin,
Proses pengolahan yang dilakukan terhdap bahan baku Crude Palm Oil
(CPO) dilaksanakan dalam proses utama, yaitu proses refinery dan fraksinasi.
sehingga diperoleh kualitas Refined Bleached Palm Oil (RBDPO) yang melalui
asam phosfat (H3PO4 80%) untuk menghasilkan Degumming Palm Oil (DPO) dan
dan membuang spent earth yang berasal dari sisa bleaching earth. Sedangkan
pada tahap deodorisasi meliputi pemisahan Free Fatty Acid (FFA), penghilangan
zat-zat penyebab bau dan pemecahan senyawa karoten secara termal dengan
dalam CPO atau degummed oil dipisahkan dengan cara destilasi. Hal ini berbeda
dengan proses alkalin dimana asam lemak (fatty acid) dan degummed oil
logam-logam misalnya Fe, Cu, dengan penambahan bahan kimia seperti asam
phosfat (H3PO4). Gum-gum harus diikat dari CPO agar rasa getir yang tidak
mengalirkan CPO ke plate heat exchanger. Pada plate heat exchanger pertama,
berasal dari pompa sentrifugal, sedangkan pada plate heat exchanger kedua,
agar temperatur CPO dari tangki timbun dapat dinaikkan sebelum masuk ke dalam
yang masuk ke dalam mixer berkisar 85-95 oC. Penambahan asam phosfat ke
dalam CPO dilakukan dengan kecepatan laju alir 0,005-0,075% dari umpan CPO
yang masuk dengan waktu tinggal sekitar 15-30 menit, sebelum dimasukkan ke
dalam bleacher.
dengan penambahan asam phosfat pekat serta bleaching earth sebagai penyerap.
CPO yang sudah mengalami proses degumming dari paddle mixer tank dialirkan
dengan kecepatan laju air 0,6-1,5% dari laju umpan CPO yang masuk. Umpan
bleaching earth tergantung pada kualitas minyak dan kualitas produk minyak
yang diinginkan. Suhu di dalam tangki dinaikkan dengan sparging steam pada
suhu 95-110 oC, agar dapat mempermudah proses absorbsi dari impurities dengan
cepat. Keefektifan proses bleaching earth dapat diukur dari penurunan warna
pada tangki ini terjadi pemisahan antara BPO yang terbentuk dengan impurities
yang ada di dalamnya. Proses pemisahan dengan cara mengalirkan sparging steam
(0,4-2 bar) yang berasal dari bleacher, dengan demikian impurities yang terbawa
dengan uap akan dihisap oleh steam jet vacuum system. Setelah proses ini BPO
terlebih dahulu divakumkan. Jika vacuum pressure niagara filter rendah maka
niagara filter sudah siap dioperasikan. Lalu terjadi proses filling (fill filter)
dimana BPO dari pompa sentrifugasi dialirkan ke Niagara Filter Press melalui
katup masukan. Jika level aliran high niagara filter menunjukkan alarm tinggi
maka BPO mengalami tahap blackrun, dimana ukuran lubang filter akan mengecil
dan BPO yang mengandung bleaching earth dilewatkan. Jika BPO yang keluar
telah jernih (tidak mengandung butiran spent earth atau kotoran lain) maka
dilanjutkan ke tahap filtrasi dimana pada tahap ini udara dikompresikan ke tangki
niagara filter press melalui katup masing-masing. Disini udara akan menekan
BPO pada saat melewati permukaan filter sehingga akan lolos ke sisi-sisi dari
filter dan masuk menuju saluran-saluran minyak pada sisi filter yang kemudian
waktu setting filtrasi telah selesai, maka akan dilanjutkan pada tahap pengosongan
niagara filter press. Jika BPO yang ada di dalam tangki niagara filter press sudah
tank atau dialirkan keluar niagara filter press menuju press cyclone, yang
kemudian dialirkan ke shop oil tank, lalu dialirkan lagi ke blecher. Tahap ini
pengeringan (cake drying) dimana pada tahap ini perlu diperhatikan steam yang
keluar, jika pada sight glass terlihat tidak ada lagi DBPO yang terikut dengan
steam maka dilanjutkan dengan tahap post emptying dimana pada tahap dilakukan
maksimum tiga menit dan dilanjutkan ke tahap ventilasi yaitu pengeluaran udara.
Jika tekanan menunjukkan low maka akan dilanjutkan ke tahap cake discharge
Setelah DBPO dipisahkan atau difiltrasi pada tangki polishing filter dan
(deoderasi) pada kondisi vakum. Setelah proses ini, DBPO dipanaskan pada plate
supaya terhindar dari penguapan minyak netral, tocopherol yang lebih banyak dan
mungkin terjadi dari isomerisasi serta reaksi termokimia yang tidak diinginkan.
minyak dimasukkan ke dalam tangki vacuum dryer, dimana pada tangki ini terjadi
penguapan cairan dan zat-zat yang mudah menguap. Uap yang dihasilkan dihisap
Dari vacuum dryer DBPO dialirkan ke dalam shell and tube heat
exchanger, dimana steam yang ada pada heat exchanger ini berasal dari HP boiler
pemanasan sampai temperatur 271 oC dan tekanan 1,7-4,4 ton. Setelah proses
pemanasan ini, minyak DBPO dialirkan ke dalam flash cyclone dan dilanjutkan ke
penguapan kembali, dimana yang diinginkan adalah asam lemak bebas dan
seperti aldehid dan keton yang masih ada dalam DBPO. Bila senyawa di atas tidak
diuapkan maka akan timbul bau yang tidak sedap dan rasa tidak enak pada
kondensat yang telah didinginkan pada plate heat exchanger. Kondesat yang
terbentuk kemudian dialirkan ke dalam fatty acid tank dan secara otomatis katup
akan terbuka jika tangki tersebut telah mencapai level alarm high. Kemudian
DBPO dialirkan ke tangki deodorizer. Pada tangki ini DBPO kembali diuapkan
dengan pemanasan steam. Prinsip kerja deodorizer sama dengan sama dengan
prinsip kerja yang ada pada destilasi bertingkat, yaitu memisahkan senyawa yang
ada di dalam DBPO dengan menggunakan titik didih dan uapnya diserap oleh
vacuum system.
Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO). RBDPO ini dialirkan ke dalam plate
heat exchanger untuk didinginkan dengan menggunakan CPO yang berasal dari
tangki penimbunan. RBDPO ini kemudian dialirkan ke buffer tank yang berfungsi
kering adalah untuk memindahkan minyak sawit menjadi dua fraksi, yaitu pada
oil (fraksi cair) dan pada stearin (fraksi padat). Fraksi stearin mempunyai titik
beku yang lebih besar dibandingkan dengan titik beku olein. Trigliserida yang ada
dalam fraksi stearin terutama terdiri dari komponen asam lemak jenuh, sedangkan
jenuh. Pada temperatur rendah (20oC) stearin berada pada fasa padat, sedangkan
olein tetap berada pada fasa cair. Dengan demikian dapat dengan mudah
super dengan cara mengubah kembali RBDPO yang diperoleh dari proses
fraksinasi. Kualitas utama yang diharapkan dari proses ini adalah parameter IV =
Minyak sawit RBDPO dari tangki penyimpanan (buffer tank) dipompakan menuju
pemanas heat exchanger. Hal ini dilakukan agar RBDPO dalam keadaan fase cair,
dengan tekanan 1,5 – 2,5 bar. Kemudian RBDPO dialirkan ke tangki kristalizer
melalui katup. Pada saat filling RBDPO ke kristalizer, agitator di dalam kristalizer
dua kali dengan menggunakan air pendingin dari cooling tower berada pada suhu
akan dilanjutkan dengan menggunakan air dari chiller. Chiller adalah unit
pendingin air yang dapat menurunkan temperatur air sampai 7 oC. Air ini akan
dan selama proes ini Refined Palm Oil (RPO) diaduk dengan pengaduk yang
sesuai untuk disaring oleh membran filter pada saat yang ditentukan. Pengadukan
penyebaran kristal.
akumulasi kristal stearin pada dinding tangki. Pada saat program pendinginan
berakhir dan kristal minyak yang sesuai diperoleh, proses penyaringan dapat
dimulai. Setelah semua isi tangki kristalizer benar-benar kosong pada saat filtrasi,
secara otomatis minyak akan mengisi dan memulai kembali untuk tahap
minyak ke dalam membran filter press, dimana minyak RBDPO dari kristalizer
dilanjutkan dengan proses squeezing. Pada proses ini membran filter press saling
merapat dan udara dikompresikan sehingga akan terjadi penekanan yang akan
mengakibatkan terjadi pemisahan antar olein dan stearin. Fraksi olein (cair) akan
tangki olein. Sedangkan fraksi stearin (padat) akan membentuk lempengan padat
diantara membran-membran filter press. Setelah proses ini angin akan ditiupkan
untuk memisahkan sisa-sisa RBDPO yang masih ada dalam bentuk kristal dan
membersihkan sisa-sisa olein yang ada dalam membran filter press. Setelah
proses ini, angin akan ditiupkan untuk memisahkan sisa-sisa RBDPO yang masih
ada dalam bentuk kristal dan dilanjutkan dengan proses blow melalui inflate yang
dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa olein yang ada dalam membran filter
press. Setelah proses ini selesai, angin akan ditiupkan kembali sehingga
membran-membran filter press akan terbuka dan stearin berupa lempengan akan
pori-pori membran filter press, maka akan dialirkan filtrat dan wash oil melalui
katup ke alat membran filter press untuk melepaskan stearin jenuh yang melekat.
Washing filter press digunakan untuk mencuci dan membersihkan filter press
yang sudah beberapa kali digunakan untuk mencairkan stearin yang melekat pada
filter cloth. Washing filter press difungsikan dengan cara menggunakan olein
Pemisahan ini menggunakan bahan penolong asam phosfat yaitu asam phosfat
pemucatan warna minyak. Proses ini menggunakan bleaching earth dan kalsium
dipisahkan dengan minyak dan akan menghasilkan Bleached Degummed Palm Oil
(BDPO).
Fatty Acid (FFA) dari RBDPO dengan suhu 262 oC dan akan menghasilkan
Stearin (RBDS).
dan mesin yang terprogram. Berdasarkan pengolahan bahan baku Crude Palm Oil
(CPO) menjadi minyak goreng dan stearin pada PT. SMART, Tbk. Medan
2. Physical RefiningUnit
menunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar dari awal hingga akhir. PT.
1. Water Treatment
2. Cooling Water
5. Boiler
Water treatment adalah proses pengolahan atau pemurnian air yang berasal
dari air bawah tanah PT. SMART, Tbk. Medan. Selain digunakan untuk proses,
air juga digunakan di dalam boiler untuk menghasilkan steam dan kebutuhan lain.
Sedangkan untuk keperluan kantor, kantin dan asrama serta sebagai sumber air
minum PT. SMART, Tbk. Medan bersumber dari air PAM yang digunakan.
a. Deferisator
b. Cation Exchanger
d. Anion exchanger
2.6.1.1. Deferisator
padat lainnya yang terkandung dalam air. Peralatan deferisator berupa silinder
tegak dengan alat dan tutup segmen bola yang diisi dengan media penyaring.
Media penyaring ini terdiri atas tiga lapisan yang berturut-turut dari atas ke bawah
partikel padat ditahan oleh media penyaring, sedangkan air jernih keluar dari
bagian deferisator. Air sumur mengandung Fe2+ (ferro) yang terlarut dalam air.
Agar ferro dapat ditahan oleh media penyaring maka harus dioksidasi menjadi
Partikel padat yang ditahan pada media penyaring tidak lagi berjalan
masuk dan tekanan air keluar 0,3 Bar. Untuk mengenal kejenuhan ini, maka media
40 menit, dimana air dialirkan dari bagian bawah ke bagian atas deferisator
dengan laju alir 100 gpm. Dengan adanya daya dorong dari aliran air ini, padatan
semula tertahan ke atas dan didorong ke atas untuk selanjutnya keluar bersama-
50 gpm.
2.6.1.2. Cation Exchanger
dengan resin. Kation-kation yang terdapat di dalam air, terutama Ca2+ dan Mg2+
akan diikat oleh resin sementara resin melepaskan kation H+ ke dalam air. Fungsi
2. Mengilankan atau mengurangi zat padat terlarut (klorida, sulfat, bikarbonat dan
silikat).
Sebagai resin digunakan Amberlite Ira 120 sebanyak 440 liter yang
bersifat asam kuat. Resin memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengikat ion.
dengan resin. Anion-anion yang terdapat dalam air seperti CO32-, SO43- dan Cl-
akan diikat oleh resin, sedangkan resin akan melepaskan anion hidroksida (OH-).
1. Mengikat atau menyerap anion dari asam-asam karbonat, sulfat, klorida, dan
demineralisasi).
Resin yang digunakan yaitu resin Amberlite IRA 420 yang bersifat basa
regenerasi NaOH sebanyak 37,5 kg dilarutkan dalam 100 liter air. Proses
3. Pembilasan (rising) dengan kategori lambat ± 20 menit dengan laju alir 5 gpm,
Salah satu unit penunjang di PT. SMART, Tbk. Medan adalah cooling
tower yang berfungsi untuk menurunkan temperatur air yang akan digunakan
sebagai pendukung proses produksi. Pada cooling tower terjadi sirkulasi air dingin
hasil pendinginan dengan air yang telah digunakan dalam mendukung proses
3. Saringan atau yang disebut dengan elemen cooling tower yang berfungsi
menyaring air karena air tersebut mungkin saja mengandung minyak setelah
menampung air hasil pendinginan cooling tower dan juga untuk memperluas
dengan air yang akan didinginkan dengan udara. Perputaran fan yang digerakkan
oleh elektromotor pada bagian atas cooling tower menarik angin ke atas,
sementara itu air dimasukkan dari bagian tengah cooling tower dengan pipa
distribusi air dan didistribusikan secara merata. Air tersebut akan keluar melalui
lubang-lubang kecil pada pipa sprinkle, sehingga terjadi kontak dengan angin
yang bergerak naik. Akibatnya suhu air akan menurun. Air tersebut turun melalui
elemen cooling tower. Air hasil pendinginan di cooling tower yang bersuhu 30 –
terlebih dahulu di laboratorium, karena hasil dari cooling water tersebut akan
digunakan pada proses produksi. Standar mutu air umpan cooling water dapat
Pembangkit listrik yang digunakan oleh PT. SMART, Tbk. Medan untuk
menjalankan seluruh sistem pada perusahaan sebagian besar dipasok oleh PT.
PLN (persero) yang disalurkan melalui gardu induk penyalur sektor Belawan.
Selain itu, PT. SMART, Tbk. Medan juga menyupali tenaga listrik sendiri yang
pembangkit tenaga listrik pada PT. SMART, Tbk. Medan berjumlah 3 unit. Daya
yang dihasilkan dari generator ini digunakan sebagai cadangan dan back-up jika
pasokan listrik dari PLN padam atau tidak mencukupi. Tiga unit genertor ini
yang seluruhnya terdapat pada unit pengendali pada power house. Tiga unit gen-
set yang dioperasikan oleh PT. SMART, Tbk. Medan memiliki kapasitas daya
Medan yaitu:
Overload : 1825 A
Over Frequency : 55 Hz
Under Frequency : 40 Hz
Fungsi bengkel pada PT. SMART, Tbk. Medan adalah sebagai tempat
memperbaiki mesin dan peralatan produksi. Bengkel berada dalam lokasi pabrik
agar kerusakan yang terjadi pada mesin dan peralatan produksi dapat segera
2.6.5. Boiler
Boiler adalah alat untuk mengubah energi bahan bakar menjadi energi
panas dalam bentuk steam atau uap air yang akan digunakan untuk berbagai
macam operasi, seperti pembangkit tenaga listrik, proses kimia dan pemanasan.
Prinsip dasar kerja boiler adalah bila dipanaskan maka air akan berubah menjadi
uap. Boiler dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar seperti gas alam,
terbuang, sampah yang diabukan, kayu, dan energi nuklir. Adapun boiler pada PT.
SMART, Tbk. Medan menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) dan
solar.
PT. SMART, Tbk. Medan mempunyai dua jenis boiler, yaitu boiler
batubara dan boiler gas. Boiler batubara digunakan sebagai penghasil utama
steam, sedangkan boiler gas digunakan sebagai tambahan dan sebagai back up
apabila terjadi kerusakan pada boiler batubara yang lebih murah dibandingkan
dengan boiler gas. Kedua boiler tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan
steam di bagian refinery, fraksinasi, KCP, CBS plant, marsho, dan tank farm.
Ada tiga unit boiler gas yang masing-masing berkapasitas 20 ton, 14 ton,
dan 10 ton. Dalam kegiatan produksi sehari-hari hanya boiler gas dengan
kapasitas 20 ton yang digunakan. Hal ini terjadi karena boiler batubara dan satu
buah boiler gas berkapasitas 20 ton saja sudah dapat memenuhi kebutuhan steam.
agar tidak menimbulkan kerugian. Penggunaan air yang tidak sesuai dengan
kriteria dapat menimbulkan kerak dan endapan dalam boiler. Kerak dan endapan
ini dapat menjadi isolator yang akan mengganggu perpindahan panas dari api
bakar dan dapat juga menyebabkan over heating pada dinding-dinding boiler.
Untuk itu, air perlu diberi perlakuan secara khusus untuk menghilangkan
bahan kimia.
Pada PT. SMART, Tbk. Medan air umpan boiler yang digunakan
adalah hasil pengolahan air sumur bor. Air sumur bor diproses pada water
treatment plant (WTP) sehingga menjadi soft water melalui proses reverse
osmosis. Berikut adalah standarisasi air reverse osmosis berdasarkan PT. NALCO
INDONESIA.
Parameter Nilai
pH, Unit -
Total Dissolved Solid (TDS), ppm 20 max
Total Hardness, ppm CaCO3 1 max
Silica, ppm SiO2 5 max
Total Iron, ppm Fe 0,3 max
Sumber: PT. NALCO INDONESIA, 2009
masuknya air dalam tangki boiler yang diikuti dengan pemanasan air tersebut
dengan steam. Alur proses pembuatan steam di boiler dapat dilihat pada Gambar
2.3.
1. Soft water dari WTP yang ada di soft water tank ditambahkan dengan air
kondesat dan dialirkan ke dearator, dalam aliran ini diinjeksikan bahan kimia
ditambahkan untuk pengontrolan total disorbed solid (TDS) boiler water, yaitu
jumlah padatan terlarut yang bersifat merugikan. TDS boiler water dikontrol
a. Mencegah TDS yang terlalu tinggi yang akan menyebabkan steam kotor,
kontaminasi produk dan blok pada steam trap serta untuk meminimalisasi
heat loss.
Parameter Nilai
pH, Unit 6,5 - 10
Total Dissolved Solid (TDS), ppm 250 max
Total Hardness, ppm CaCO3 2 max
Total Iron, ppm Fe 0,4 max
Sumber: PT. SMART, Tbk.
udara yang bersuhu sekitar 350 oC. sebagai catatan, gas buangan boiler
b. BFW dari tangki dearator langsung masuk ke boiler melalui pipa by pass.
2. Proses pemanasan air menjadi steam terbagi menjadi tiga cara perpindahan
panas, yaitu radiasi, konveksi dan konduksi, aliran panas yang berasal dari
hasil pembakaran antara bahan bakar dan udara di ruang bakar di transfer ke
air, sehingga air akan menjadi panas dan berubah menjadi uap bertekanan.
3. Steam yang dihasilkan oleh boiler sebagian besar digunakan sebagai plant
refinery, fraksinasi, KCP, CBS plant, marsho, tank farm, dan sebagian kecil
diinginkan, maka diperlukan pengawasan kualitas air terhadap dearator dan air
kesalamatan karyawan dari bahaya cacat jasmani dan kematian. PT. SMART,
Tbk. Medan sebagai suatu perusahaan yang memiliki tenaga kerja yang
baik itu bahaya alat berat, kejatuhan logam, maupun plant yang licin. Untuk
seluruh karyawan PT. SMART, Tbk. medan, terutama yang bekerja di plant
produksi diwajibkan memakai safety helmet dan safety shoes yang disediakan oleh
pihak perusahaan. Jadi selama berada di areal perusahaan setiap karyawan harus
merokok di areal perusahaan. Selain itu, di setiap sudut ruang produksi dan plant-
plant disediakan racun api. Hal ini dilakukan karena plant dan ruangan PT.
SMART, Tbk. Medan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran yang disebabkan
terjadinya kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja adalah kewajiban seluruh
merupakan hasil sampingan dari proses produksi serta limbah yang berasal dari
aktivitas perusahaan lainnya. Jenis limbah yang dihasilkan dari proses produksi
PT. SMART, Tbk. Medan terdiri dari limbah padat dan limbah cair. Kedua jenis
limbah ini diolah dengan cara yang berbeda sebelum dibuang ke lingkungan.
dengan sistem perbedaan berat jenis antara air dan minyak. Cairan yang
mempunyai nilai berat jenis yang lebih tinggi yaitu air akan turun ke
bagian bawah bak, dancairan dengan berat jenis lebih rendah yaitu minyak
b. Kolam koagulasi
Air yang berasal dari kolam Fat – Fit dialirkan ke dalam bak koagulasi
proses yang bertujuan untuk mengontrol nilai Total Suspensi Solid (TDS),
limbah tersebut.
parameter BOD dan COD pada limbah. Pada bak aerasi ditambahkan
udara secara mekanik yaitu dengan menggunakan sistem kincir air dengan
energi yang berasal dari kompresor yang bertujuan untuk menambah kadar
d. Netralisasi
e. Kolam filtrasi
Air limbah yang masih keruh dari bak aerator selanjutnya dialirkan ke
kolam filtrasi untuk mengendapkan lumpur yang masih terikut dalam air
limbah, selanjutnya air limbah dialirkan ke laut dalam kondisi yang sudah
netral.
Limbah padat berupa spent earth jerigen bekas dan karung plastik
dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan untuk penanganan lebih lanjut.
Pada proses produksi dihasilkan limbah berupa spent earth (bleaching earth
buangan dari niagara filter hasil proses bleaching. Bleaching yang digunakan
sebanyak 6 ton per jam. Biasanya spenth earth digunakan atau dimanfaatkan
untuk menimbun dataran tanah yang rendah di sekitar lokasi pabrik, karena bila
Pada alat boiler yang merupakan jenis pipa air digunakan bahan bakar
batubara karena harga yang lebih murah. Ketika pembakaran batubara terjadi,
ukuran batubara. Batubara yang tidak habis terbakar berwarna hitam arang
tetapi masih kasar dan jumlah yang cukup besar sehingga menimbulkan
2.6.8. Maintenance
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahan pada saat proses produksi
berlangsung. Perawatan ini ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan
dengan baik, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau
peralatan yang dapat mengakibatkan cacat pada produk, dan kerlambatan waktu
yang dilakukan secara berkala sesuai periode waktu tertentu dan maintenance
secar berkala dilakukan setahun sekali dengan lama proses maintenance adalah 2
minggu untuk memeriksa dan memperbaiki seluruh fasilitas produksi atau pun