Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya Pabrik

Pada tanggal 1 Agustus 1979, Martua Sitorus mendirikan pabrik es batu di

Paya Pasir dengan nama PT. Karya Prajona Nelayan. Pabrik ini dibangun

dengan tujuan untuk membantu para nelayan di daerah tersebut dalam

mengawetkan ikan hasil tangkapan. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1981, PT.

Karya Prajona Nelayan baru dapat beroperasi dengan memproduksi es batu

berbentuk batangan. Pada tahun 1983, PT. KPN Paya Pasir terus berkembang

dan mulai memasuki bisnis kelapa sawit dengan membuka pabrik Palm Kernel

Oil. Kelapa sawit yang digunakan PT. KPN Paya Pasir dibeli dari perkebunan

orang. Seiring berjalannya waktu, kemudian PT. KPN Paya Pasir terus

berkembang dan mulai mengekspor hasil produksinya melalui Polonia Trading

House Hongkong pada tahun 1987-1988.

Pada tahun 1989 – 1990, Martua Sitorus membangun dua pabrik yaitu PT.

Bukit Kapur Reksa di Dumai dengan memproduksi Palm Kernel Oil dan Refinery

serta PT. Sinar Alam Permai di Palembang yang merupakan pabrik Refinery.

Pada tahun 1991, baru memulai bisnis perkebunan di Sumatera Barat yang

dinaungi oleh PT. AMP dan PT. GMP. Pada tahun 1993 – 1994, kedua pabrik

tersebut baru mulai beroperasi dan melakukan ekspansi di PT. Bukit Kapur

Reksa dan PT. Sinar Alam Permai kemudian melakukan kerjasama dengan

China Cereal Oil dan Grain Company.


2

Setelah terus berkembang, dibangun pula pabrik Refinery yaitu PT. Multimas

Nabati Asahan di Kuala Tanjung. Perkembangan PT. Wilmar Nabati Indonesia

semakin pesat dengan dilakukannya ekspansi sebagai penghasil Crude Palm Oil

dan Palm Kernel Oil pada tahun 1998 – 2005. Di tahun-tahun ini, PT. Wilmar

Nabati Indonesia juga mulai menggeluti bisnis pembuatan pupuk dengan merk

”Mahkota”.

Pada tahun 2006, PT. Wilmar Nabati Indonesia resmi bergabung di bursa

efek Singapura sehingga berganti nama menjadi Wilmar International Limited

oleh William dan Martua Sitorus. Nama “Wilmar” diambil dari nama William dan

Martua. Pada tahun 2008 – 2010, berdiri PT. Wilmar Nabati Indonesia yang

berada di Gresik, Jawa Timur. PT. Wilmar Gresik melakukan proses

Downstream. Pabrik ini merupakan pabrik Refinery, Oleochemical dan Biodiesel.

Tidak hanya pabrik Refinery, Oleochemical dan Biodiesel, pada tahun 2010 –

2011 mulai memasuki bisnis gula dengan membangun perkebunan tebu di

Merauke, membeli pabrik gula Sucrogen di Australia, PT. Jawamanis Rafinasi

dan PT. Duta Sugar International di Banten. Kemudian dibangun pula pabrik

Sabun (soap bar) dan Tepung (fourmill) di PT. Wilmar Nabati Indonesia pada

tahun 2014 – 2015.

Selama perkembangannya, PT. Wilmar Gresik telah memiliki beberapa

produk unggulan yang dipasarkan yaitu: produk minyak goreng yang dipasarkan

di dalam negeri contohnya Sania, Sovia, Siip dan Fortune; produk sabun dengan

merk Illies; produk tepung dengan merk Mila, Tegu, Perdana, Lonceng Hijau,

Lonceng Merah, Peacock Biru dan Perisai serta pupuk dengan merk Mahkota.
3

1.2 Gambaran Umum Pabrik

1.2.1 Bahan Baku Utama, Bahan Pembantu, Produk Utama dan Produk

Samping

1.2.1.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku utama yang digunakan oleh PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik

pada Departemen Finishing Plant Unit II yaitu Fatty Acid, Caustic Soda dan Demin

Water.

1. Fatty acid

Bahan baku fatty acid berasal dari hasil olahan kelapa sawit yaitu

CPO (Crude Palm Oil) dan CPKO (Crude Palm Kernel Oil) yang diperoleh

dari departemen Oleokimia PT. Wilmar Nabati Indonesia yang berupa

fatty acid. Fatty acid yang digunakan berupa stearic acid. Fatty acid akan

dialirkan langsung dari departemen Oleokimia menuju departemen

Finishing Plant dan ditampung di dalam tangki fatty acid.

2. Natrium Hidroksida (NaOH)

Natrium hidroksida (NaOH) diperoleh dari PT. Tjiwi Kimia lalu

disimpan pada tangki penampungan departemen Finishing Plant. Larutan

NaOH digunakan sebagai pereaksi dalam proses pembuatan soap

noodle.
4

Adapun spesifikasi NaOH yang digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 1. Komposisi Natrium Hidroksida

Komponen Komposisi

Kadar NaOH 48%

Kadar H2O 52%

Jumlah 100%

(Anonim1,2017)

3. Demin Water

Demin water diperoleh dari Water Treatment pada departemen Utility

PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik yang ditampung pada tangki

penampungan. Demin water digunakan sebagai pelarut dan kebutuhan air

dalam proses pembuatan soap noodle.

1.2.1.2 Bahan Pembantu

Pada proses pembuatan soap noodles pada Departement Finishing Plant

Unit II, digunakan bahan pembantu yang mendukung kualitas produk yang

dihasilkan. Bahan pembantu yang digunakan antara lain: EDTA

(Ethylenediaminetetraacetic acid), natrium klorida, gliserin dan superfat.


5

1. EDTA (Ethylene diamine tetraacetic acid)

EDTA berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai

pengawet agar sabun yang dihasilkan tidak cepat tengik akibat

pertumbuhan jamur secara tiba-tiba. EDTA diperoleh dari PT.

Italmatch Chemical dengan spesifikasi:

Tabel 2. Komposisi EDTA

Komponen Komposisi

Kadar EDTA 86%


Kadar H2O 14%

Jumlah 100%

(Anonim1, 2017)

2. Natrium Klorida (NaCl)

NaCl berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi elektrolit

agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada akhir reaksi

sehingga bahan – bahan pembuat sabun tetap seimbang selama

proses pemanasan. Natrium klorida diperoleh dari PT. BASF

Southeast Asia dengan spesifikasi:

Tabel 3. Komposisi Natrium Klorida

Komponen Komposisi

Kadar NaCl 98,94%

Kadar H2O 1,76%

Jumlah 100%
(Anonim1,2017)
6

3. Gliserin
Gliserin pada proses pembuatan soap noodle digunakan

sebagai pelembab. Gliserin diperoleh dari departemen

Oleochemical PT. Wilmar Nabati Indonesia dialirkan menuju

tangki penampungan pada departemen Finishing Plant dengan

spesifikasi:

Tabel 4. Komposisi Gliserin

Komponen Komposisi

Kadar Gliserin 99,66%

Kadar H2O 0,34%

Jumlah 100%
1
(Anonim , 2017)

4. Superfat

Superfat diperoleh dari departemen Oleokimia PT. Wilmar

Nabati Indonesia. Superfat berfungsi untuk menambah angka

FFA (free fatty acid) atau mengurangi angka FA (free alkali) pada

produk. Superfat memiliki komposisi sebagai berikut.

Tabel 5. Komposisi Superfat

Komponen Satuan Jumlah


Asam Lemak % wt 30,2
Lemak Alkohol % wt 15,1
Lanolin % wt 26,5
Lesitin % wt 12,2
Gliserida % wt 16,0
Jumlah % wt 100

(Anonim1, 2017)
7

1.2.1.3 Produk Utama

Produk utama yang dihasilkan oleh Departemen Finishing Plant Unit II

PT. Wilmar Gresik yaitu soap noodles. Dimana soap noodles yang dihasilkan

akan di pasarkan kembali kepada perusahaan-perusahaan atau customer yang

nantinya akan diolah dalam bentuk produk yang sudah dapat digunakan

langsung oleh konsumen. Soap noodles yang dipasarkan akan dikemas dalam 3

bentuk kemasan yaitu paper bag kapasitas 25 kg, jumbo bag kapasitas 1 ton dan

bulk bag.

1.2.1.4 Produk Samping

Pada proses pembuatan soap noodles PT. Wilmar Nabati Indonesia,

terdapat hasil samping yaitu debu dan air. Debu dihasilkan dari proses vakum

pada alat Vacuum Spray Chamber, dimana uap yang dihasilkan pada proses

tersebut ditarik oleh pompa vakum yang nantinya ada produk yang terikut dan

jatuh ke dust separator. Produk yang jatuh tersebut dinamakan debu. Debu akan

ditampung pada wadah dan dipasarkan dengan harga yang lebih murah.

Sedangkan uap yang ditarik pada condenser tersebut akan tercampur dengan

sebagian produk yang menghasilkan busa. Pada kondensor akan terjadi sirkulasi

terus menerus, kemudian foam tersebut di make up agar busa yang dihasilkan

hilang lalu akan dialirkan ke Departement Utility untuk persediaan air pada PT.

Wilmar Gresik.

1.2.2 Unit – unit dalam Pabrik

Wilmar Group di dunia terdiri atas Wilmar China, Wilmar Belanda, Wilmar

India, Wilmar Malaysia, Wilmar Indonesia dan lain-lain. Wilmar Indonesia salah

satu unitnya yaitu di Gresik, Jawa Timur. Pada PT. Wilmar Gresik terdapat sub
8

divisi yang didalamnya terdapat beberapa department, yaitu:

1. Sub divisi Project. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu Engineering,

Civil dan Workshop.

2. Sub divisi Utility dan Electrical. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu

Utility dan Electrical.

3. Sub divisi Edible Oil. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu Refinery &

Fractination, CPC, Texturing, PKC & Solvent dan Maint Edible.

4. Sub divisi Non Edible Oil. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu

Biodiesel plant, Methyl ester sulfat (MES), Fatty acid plant, Fatty alcohol

plant, Finishing plant, Biorefinery plant dan Glycrolisis plant.

6. Sub divisi Administrasi. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu PGA,

EHS, Security dan Management system.

7. Sub divisi Other Business. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu

NPK, Fourmill, Fertilizer dan Maintanance.

8. Sub divisi Supporting. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu

Operation dan QC.

9. Sub divisi Prod Dev. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu Prod Dev.

10. Sub divisi Purchasing. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu


Purchasing.

11. Sub divisi FIN, ACC dan Export. Departemen yang terdapat di dalamnya

yaitu FIN&ACC, Export dan Store.

12. Sub divisi PPIC. Departemen yang terdapat di dalamnya yaitu PPIC Oleo,

PPIC Edible dan Packing Product.


9

1.2.3 Organisasi Perusahaan

1.2.3.1 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Job deskripsi dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi di PT.

Wilmar Nabati Indonesia Unit Gresik yaitu sebagai berikut.

1. Bussiness Unit Head

Bertanggung jawab terhadap kondisi perusahaan secara keseluruhan

dalam menjalankan tugasnya dan dibantu oleh kepala departemen

produksi masing masing dalam sub divisi.

2. Cost Control

Tugasnya untuk mengontrol dan merencanakan keuangan yang ada di

perusahaan.

3. Technical Advisor

Tugasnya adalah memberikan saran kepada setiap sub divisi tentang

produksi, pengembangan produksi, dan menampung semua keluhan yang

ada di setiap sub divisi masing masing.

4. Project

Tugasnya melakukan improvement operational plant dari kondisi yang sudah

ada perlu ditingkatkan atau perlu modifikasi bahkan perlu penambahan

equipment baru departemen yang meliputi : Engineering, Civil, Project,

Workshop.

5. Edible Oil

Tugasnya mengawasi kegiatan proses produksi sesuai dengan rencana dan

prosedur kerja yang berada di sub divisi edible oil. Dan bertanggung jawab
10

pada proses produksi tiap kepala departemen.

6. Utility & Electrical

Tugasnya bertangung jawab dan mengatur pembagian listrik, steam dan

faktor pendukung produksi setiap departemen dan pengolahan limbahnya.

7. Nonedible

Tugasnya mengawasi kegiatan proses produksi sesuai dengan rencana dan

prosedur kerja yang berada di sub divisi non edible. Dan bertanggung jawab

pada proses produksi setiap kepala departemen.

8. Other Bussines

Tugasnya mengawasi kegiatan proses produksi yang berada di luar wilmar

sesuai dengan rencana dan prosedur kerja yang berada di sub divisi

otherbussines. Dan bertanggung jawab pada proses produksi setiap

kepala departemen yaitu flourmill (tepung).

9. Supporting

Tugasnya pengadaan peralatan pendukung operasional seperti jetty, tank

farm, logistic dll.

10. Administration

Tugasnya bertanggung jawab terhadap laporan akhir setiap departmen dan

berhubungan dengan administrasi karyawan, proses produksi, perekrutan

karyawan , pembuatan lisensi, management perusahan dll.

11. Prod Development

Tugasnya bertanggungjawab dalam perencanaan dan pengaturan produk

jadi serta pengembangan teknologi yang diberikan oleh sub divisi project dll.

12. Purchasing
11

Tugasnya untuk proses pencarian sumber, pemesanan, dan pembelian

barang untuk kegiatan produksi. Selain itu juga dilibatkan dalam pembelian

material untuk kegunaan produksi.

13. Fin, ACC & eksport

Tugasnya untuk mengawasi pengiriman atau menerima barang/ produk dari

dalam negeri maupun luar negeri.

14. PPIC

Tugasnya berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian produksi

agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah di tetapkan serta

mengendalikan jumlah persediaan agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.


12

1.2.3.2 Fasilitas Penunjang

1.2.3.2.1 Fasilitas Umum

a. Kantin

PT. Wilmar Gresik memiliki tiga kantin yaitu kantin 1, kantin 2 dan

kantin 3. Kantin tersebut di peruntukkan bagi para karyawan,

mahasiswa kerja praktek, tamu, serta outsourceing (kontraktor) ketika

jam istirahat. Jam istirahat baik bagi yang tenaga kerja regular

maupun tenaga kerja shift. Tujuan PT. Wilmar Gresik menyiapkan

kantin bagi karyawan agar tetap terjaga keamanan dan keselamatan

serta efektifitas waktu istirahat.

b. Parkir dan Loker

Parkiran yang luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat

tersedia bagi para karyawan agar tercipta kenyamanan dan

keamanan. Pada sisi depan parkiran, terdapat loker yang bertujuan

untuk menyimpan barang-barang karyawan agar tetap aman.

c. Seragam Karyawan dan Alat Pelindung Diri (APD)

Semua orang yang berada dalam kawasan PT. Wilmar Gresik

diwajibkan untuk memakai seragam dan alat pelindung diri demi

menjaga keselamatan. PT. Wilmar Gresik sangat mementingkan

keselamatan dan keamanan bekerja pada setiap karyawannya agar

setiap pekerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan dengan baik dan

dapat pulang ke rumah dalam keadaan selamat.


13

d. Musholla

PT. Wilmar Gresik juga menyediakan musholla bagi para

karyawannya agar dapat menjalankan ibadah wajibnya walau dalam

keadaan bekerja. Jumlah musholla pada PT. Wilmar Gresik juga

terbilang banyak, karena hampir setiap plant memiliki musholla.

e. Antar Jemput

Antar jemput yang dilakukan oleh PT. Wilmar Gresik dikhususkan

untuk karyawan wanita yang masuk shift 1 dan pulang shift 3. Hal ini

dilakukan bertujuan agar karyawan wanita aman dalam perjalanannya

ke pabrik atau rumah masing - masing.

f. Klinik

Klinik yang berada pada PT. Wilmar Gresik digunakan sebagai

fasilitas bagi karyawan perusahaan apabila saat bekerja mengalami

penanganan dawat darurat.

g. Transportasi Sekitar Pabrik

PT. Wilmar Nabati Indonesia menyediakan alat transportasi di sekitar

pabrik berupa sepeda angindan mobil angkutan.

1.2.3.2.2 Fasilitas Produksi

a. Power plant

Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik dalam menunjang kegiatan

produksi maupun aktivitas lainnya di lingkungan kawasan PT. Wilmar

Gresik terdapat power plant yang nantinya dapat menghasilkan energi

listrik.
14

b. Pelabuhan Jetty

Pelabuhan jetty dijadikan tempat bongkar muat bahan baku sampai

produk yang siap dipasarkan secara import maupun eksport. Memiliki

4 dermaga, untuk bongkar muat batu bara, bahan kimia, proses

produksi maupun yang lainnya.

c. Ware house

Tempat untuk menyimpan produk yang sudah siap untuk dipasarkan.

d. Central Laboratory

Central laboratory adalah tempat yang digunakan untuk menganalisa

jaminan mutu produk agar lebih terjamin kualitasnya dan sesuai

dengan standar.

e. Storage Tank/ tank farm

Digunakan untuk menyimpan bahan baku, produk setengah jadi atau

produk jadi dan menyimpan hasil produksi sebelum masuk proses

packing.

h. Effluent Treatment

Pengolahan limbah yang siap dibuang.

i. Hydrogent Production

Hydrogen Production adalah unit yang menyediakan kebutuhan

hidrogen pada proses produksi.

j. Central Workshop

Central Workshop adalah tempat yang untuk melakukan perbaikan

dan modifikasi alat dan kendaraan yang ada di PT. Wilmar Nabati

Indonesia, Gresik.
15

k. Wilmar Application Innovation Center

Wilmar Innovation Application Center adalah tempat untuk PT Wilmar

Nabati Indonesia mensosialisasikan tentang aplikasi produk seperti

minyak goreng dan margarin kepada masyarakat sekitar atau pihak

lainnya dan juga tempat untuk mendevelop produk-produk baru nantinya.

Mengaplikasikan hasil dari tepung agar sesuai dengan kebutuhan

konsumen, sabun dan produk lainnya.


16

1.2.3.3 Jumlah dan Pendidikan Karyawan

Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik tidak terlepas dari kerja

keras para tenaga kerja, begitu pula pada PT. Wilmar Gresik. Berdirinya PT. Wilmar

Nabati Indonesia khususnya Unit Gresik sangat membantu warga lokal dalam

mencari lapangan pekerjaan. Pada saat ini, terhitung per Januari 2017 jumlah

karyawan PT. Wilmar Nabati Indonesia, Gresik ± 2000 orang. Sebagian besar

proses pada PT. Wilmar Gresik beroperasi selama 24 jam. Tenaga kerja pada PT.

Wilmar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Tenaga Kerja Reguler

Tenaga kerja ini mencakup bagian kantor dan administrasi. Jam kerja yang

dilakukan yaitu: Senin-Jumat dimulai pukul 08.00 – 16.15 WIB sedangkan hari

Sabtu pada pukul 08.00 – 12.00 WIB.

2. Tenaga Kerja Shift

Tenaga kerja ini mencakup bagian produksi. Jam kerja shift dibagai menjadi shift

pagi, siang dan malam. Berikut adalah tabel jam kerja bagi tenaga kerja shift.
17

Tabel 6. Pembagian Jam Tenaga Kerja Shift

Pembagian Jam Kerja

Shift 1 00.00 – 08.00 WIB


Shift 2 08.00 – 16.00 WIB

Shift 3 16.00 – 24.00 WIB

(Anonim2, 2017)

PT. Wilmar Nabati Indonesia memiliki 3 kelompok shift, masing – masing kelompok

bekerja selama 6 hari setiap shift kemudian libur 1 hari. Pembagian kerja tiap shift

adalah sebagai berikut.

Tabel 7. Jam Kerja Shift

Shift Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin


A Malam Malam Libur Libur Pagi Pagi Siang Siang
B Siang Siang Malam Malam Libur Libur Pagi Pagi
C Pagi Pagi Siang Siang Malam Malam Libur Libur
D Libur Libur Pagi Pagi Siang Siang Malam Malam

(Anonim2, 2017)

Melalui open recruitment yang dilakukan PT. Wilmar Nabati Indonesia

standar pendidikan untuk menjadi karyawan yaitu minimal SLTA sederajat.

Pendidikan karyawan disesuaikan untuk posisi yang akan ditetapkan misalnya:

bagian operator minimal SLTA; bagian for men (minimal fresh graduate), staff,

supervisor (pengalaman kerja minimal 3-5 tahun di jabatan yang sama) dan

manager (pengalaman kerja minimal 5 tahun) minimal D3. Berikut daftar jumlah

karyawan berdasarkan pendidikan.


18

Tabel 8. Daftar Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah
1 SMP/sederajat ± 200 orang
2 SMA/sederajat ± 350 orang
3 D3 ± 650 orang
4 S1 ± 400 orang
5 S2 ± 300 orang
6 S3 ± 100 orang

(Anonim2. 2017)

1.2.3.4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

PT. Wilmar Nabati Indonesia menerapkan prinsip LK3 yaitu keselamatan dan

kesehatan kerja serta pencegahan pencemaran lingkungan adalah tanggungjawab

bersama. Hierarki pengendalian meliputi hal – hal dibawah ini.

1. Engineering (Rekayasa Teknik)

Engineering mencakup pelindung, shutdown otomatis, pagar pengaman,

hand rail, scaffolding, life line, guard, gas/oksigen defeksi, lock out

system, maintenance, inovasi, modifikasi dan lain sebagainya.

2. Administrasi

Administrasi mencakup SOP/WI, ID card, labeling, lay out, signboard,

training/briefing/meeting, MSDS dan lain sebagainya.

3. PEE (Alat Pelindung Diri)

Alat pelindung diri mecakup helm, masker, sarung tangan, safety glass

welding cup, goggles, safety shoes dan lain sebagainya.


19

1.2.3.5 Jaminan Sosial

Seluruh karyawan PT. Wilmar Gresik telah diikutsertakan dalam program

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Penjaminan yang didapat oleh

karyawan adalah sebagai berikut.

 Jaminan Kematian 

 Jaminan Hari Tua 

 Jaminan Kecelakaan Kerja 

 Jaminan pensiun 

Selain itu terdapat juga Tunjangan Kesehatan yang sifatnya plafon. Perbedaan

antara plafon dengan BPJS yaitu Plafon dapat digunakan oleh segala jenis penyakit

dan dokter sedangkan BPJS harus lapor ke puskesmas terlebih dahulu apabila tidak

bisa ditangani oleh puskesmas maka diberi surat jalan untuk pergi ke rumah sakit

terdekat.

1.2.4 Sistem Pemasaran Hasil

Wilmar Group memiliki suatu perusahaan yang merupakan bagian marketing

yang bertugas untuk mengatur segala jual-beli produk hasil perusahaan yaitu PT.

SATP atau PT. Sari Agro Tama Persada. Wilmar Group telah mendistribusikan hasil

produksinya ke berbagai daerah dalam negeri maupun mancanegara. Contoh

negara yang menerima hasil produksi yaitu seluruh wilayah Indonesia, benua Afrika,

Eropa, Asia dan lain-lain.


20

1.3 Lay Out Pabrik

Lokasi merupakan syarat yang sangat penting untuk menentukan kelancaran

dari sebuah perusahaan, PT. Wilmar Nabati Indonesia terletak di wilayah Gresik,

tepatnya Jalan Kapten Darmo Sugondo No. 56 Kelurahan Indro, Gresik, Jawa Timur.

Luas keseluruhan area pabrik yaitu 375 ha.

Adapun batas-batas lingkungan pabrik adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : PT. Marina Shipyard Indonesia

b. Sebelah selatan : Perumahan Perhutani

c. Sebelah timur : Selat Madura

d. Sebelah barat : Jalan Raya Kapten Darmo Sugondo

Lokasi yang strategis merupakan salah satu keuntungan yang dimiliki PT. Wilmar

Gresik dalam mengembangkan hasil produksinya. PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit

Gresik terletak di Jalan Kapten Darmo Sugondo No. 56 Kelurahan Indro, Gresik,

Jawa Timur.

Kelapa sawit yang merupakan bahan baku utama pada PT. Wilmar Gresik

diambil dari perkebunan milik Wilmar Group. PT. Wilmar Gresik juga mengeksport

hasil produksinya ke berbagai negara. Bahan baku utama dilakukan bongkar muat

melalui jalur laut dengan kapal laut yang nantinya akan tiba di Jetty sedangkan

pelabuhan Tanjung Perak untuk proses eksport dan import. Selain itu, PT. Wilmar

Gresik juga terletak tidak jauh dengan Kota Surabaya, hal ini berguna dalam

pembelian bahan baku penunjang dan penyediaan sparepart yang mudah didapat di

kota Surabaya. Jarak antara PT. Wilmar Gresik dengan Kota Surabaya sekitar 30

km. Wilmar Indonesia juga tersebar luas di seluruh Indonesia sehingga perlu adanya

koordinasi antar unit di berbagai kota. Hal tersebut dapat dipermudah dengan

adanya jalur transportasi yang menunjang kelancaran kegiatan tersebut. Salah satu
21

letak strategis PT. Wilmar Gresik yaitu dekat dengan bandara Ir. Juanda sehingga

mempermudah terjalinnya koordinasi antar unit Wilmar Indonesia.Selain itu, Gresik

merupakan salah satu daerah di pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pasar

domestik terbesar di Indonesia sehingga memudahkan PT. Wilmar Gresik dalam

mendistribusikan hasil produksinya.

Gambar 2. Lokasi Strategis PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik


22

Gambar 3. Lay Out Unit-unit Pabrik PT Wilmar Nabati Indonesia

Keterangan:

1. Dep.Finishing Plant 8.Dep. Fatty Alkohol

2. Dep. PGA 9. Dep. Biodisel

3. Training Center 10.Tank Farm Wilmar

4. Storage 11. Pos security

5.Dep. Refinery dan Fraksinasi 12. Dep. Tepung

6. Dep. EHS 13. Dep. Metyl Ester

7. Ware house 14. Dep. NPK

Anda mungkin juga menyukai