02
03
INDUSTRI MINYAK
GORENG 04
05
PT.SINAR ALAM PERMAI
06
01
KELOMPOK 7 02
SELVIA 03
ARIEF SIDRATUL
062140420371 MUNTAHA
062140422552 04
SATRIO BAYU 05
KRISWANTO
062140422565
06
Dosen Pengampu :
Ir. Erwana Dewi, M.Eng.
Sejarah Perkembangan
PT.Sinar Alam Permai
Pada tahun 1991 tepatnya tanggal 10 Oktober 1991, PT Sinar Laut mengalami
kemunduran dalam berproduksinya serta pemasaran produk, sehingga diambil alih
oleh perusahaan PT Karya Prajona Nelayan (KPN). Nama PT Sinar Laut pun
diganti menjadi PT Sinar Alam Permai (SAP). PT Sinar Alam Permai menjadi
anak perusahaan dari group Prajona Nelayan. Sejak 1 September 2006, PT Karya
Prajona Nelayan berubah menjadi WILMAR group dengan salah satu anak
perusahaannya PT Sinar Alam Permai.
Sejarah Perkembangan
PT.Sinar Alam Permai
PT Sinar Alam Permai mulai berproduksi pada awal tahun 1992 dan mulai
mengoperasikannya pabrik Refinery dan Fractionation dengan kapasitas sebesar
200 mt/hari dari bahan baku CPO (Crude Palm Oil) dan Crushing Palm Kernel dengan
kapasitas 150 mt/hari, didukung oleh lokasi pabrik yang sangat strategis, karena berada di
daerah perkebunan kelapa sawit dan juga dengan fasilitas dermaga sendiri yang mampu
menyandarkan kapal besar hingga kapasitas angkut 6000 mt. Dari tahun ke tahun PT Sinar
Alam Permai mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Lokasi pabrik PT Sinar Alam Permai terletak di jalan Sabar Jaya No.21 Desa Prajen Mariana
tepatnya di tepi Sungai Musi, Kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selatan. Jarak pabrik
pengolahan ini sekitar 25 km sebelah timur kota Palembang. Sedangkan lokasi kantor PT
Sinar Alam Permai terletak di Jalan Blabak No 18,3 Ilir Boom Baru Palembang. Kantor
pemasaran dan gudang penyimpanan hasil produksi terletak di Jl. R. E Martadinata No. 1
Komplek BGR Palembang.
Bahan Baku 01
02
1 Refining Station
2 fractionation station
Proses Produksi 01
02
1 Refining Station
Pada proses ini ada dua jenis pengolahan yaitu
03
1.chemical refining
2.physical refining 06
physical refining 02
Pre-treatment Section
CPO di dalam storage tank dipanaskan terlebih dahulu hingga suhu 40-50 0 C dan disaring 03
terlebih dahulu di strainer
Bleaching Section
04
untuk mengikat resin, gum atau getah, lender dan serat-serat pengotor yang terdapat dalam
CPO sehingga akan menggumpal dengan sendirinya dan akan terpisah dari minyak. CPO
05
Filtration Section
Hasil minyak dari bleacher tank, CPO dipompakan oleh pompa ke F.601 atau F.602
(Niagara Filter). Di niagara filter ini, minyak yang keluar yaitu berupa BPO (Bleaching Palm 06
Oil) dan SPTH (Spent Earth) yang sudah dipisahkan akan keluar melalui bottom niagara
filter.
Deodorization Section
Proses deodorisasi ini bertujuan untuk memisahkan asam lemak bebas (Free Fatty
Acid/FFA)
Proses Produksi 01
02
2 fractionation station
03
1. Proses kristalisasi
Proses kristalisasi yaitu proses yang dilakukan pada media kristalizer dengan cara 04
pemanasan bahan olahan sampai 65⁰C kemudian didinginkan secara perlahan dan
diaduk. Pendinginan dilakukan secara terus menerus sampai terbentuk butiran kristal.
05
Metode fraksinasi kering ini yang dipakai sekarang karena tingkat efisiensi yang tinggi.
2. Proses Filtrasi 06
Pada PT. Sinar Alam Permai, proses fraksinasi dilakukan tanpa bahan pelarut atau yang
telah kita kenal dengan “metode dry fractination”. Bahan baku fraksinasi adalah RBDPO
OL (Refined bleached deodorization olein) dan RBD ST ( refined deodorization stearin
). Olein dan stearin inilah yang menjadi produk akhir yang dihasilkan dalam proses
fraksinasi.
.
Produk
02
03
04
05
06
Flow Sheet 01
02
03
04
05
06
Fungsi Alat 01
02
1. Loading Ramp
sebagai tempat penampungan semenatra Tandan Buah Segar sebelum dimasukkan ke 03
dalam lori (Fruit Cages)
2. Sterilizer 04
stasiun rebusan buah sawit. Rebusan kelapa sawit yang dilakukan di pabrik minyak sawit
umumnya dilakukan pada sebuah bejana bertekanan tinggi yang menggunakan bahan uap
atau steam.
05
3. Tresher 06
untuk melepaskan buah (brondolan) dari Page 8 12 tandanya (bunch). Prinsip kerja mesin
thresher yang berupa silinder yang berputar pada porosnya yang dipasang secara
horizontal
Fungsi Alat 01
02
4. Digester
mencerna buah sawit, pelumatan dan pemisahan perikap dari inti daging buah, hingga
serat lepas dari biji, selain itu bertujuan untuk memecah sel minyak pra-
03
ekstraksi.Pelumatan optimum dicapai pada 95 - 100°C selama 20 menit
04
5. Screw Press
alat yang biasa digunakan dalam proses pemisahan minyak di mesin digester. Worm
Screw (Kempa Ulir) di mesin Screw Press adalah salah satu komponen utama pada mesin 05
pengekstraksi CPO (Crude Palm Oil) / minyak mentah sawit dari Tandan Buah Segar.
06
6. Vibrayor Screen
untuk memisahkan solid / padatan yang terkandung dalam minyak kasar ( crude oil)
dengan cara di ayak/di getar pada media saringan dengan ukuran mesh tertentu
(disesuaikan dengan kebutuhan).
Fungsi Alat 01
02
7. Crude Oil Tank
tangki pengendap crude oil yang berasal dari vibrating screen dan pemisah pasir atau non 03
oil solid. Crude oil tank (COT) berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak
larut dan masih lolos dari vibrating screen.
04
8. Continuous Clarifier
untuk memisahkan minyak CPO dengan kotoran dan air 05
9. Pure Oil Tank
untuk memisahkan sludge yang melayang dalam minyak dan mengurangi kadar air yang 06
terkandung dalam minyak sehingga kadar kotoran minyak produksi menjadi 0.02%. Suhu
minyak dalam oil purifier 90⁰C – 95⁰C, akhirnya minyak dari oil purifier dimasukkan ke
dalam vacuum oil dryer.
Fungsi Alat 01
02
02
13. Depericarper 03
alat yang disertai kipas penghisap yang digunakan untuk menghisap fiber sehingga
terpisah dari nut dan membawa fiber untuk menjadi bahan bakar boiler.
04
14. Ripple Mill
alat yang digunakan pada pabrik kelapa sawit untuk proses pemecahan biji sawit 05
15. Shell Seperator
Untuk memisahkan inti dari cangkang dipergunakan beberapa sistem yaitu 06
Wet System dan Dry Sistem
Fungsi Alat 01
02
16. Clay Bath Tank
alat pemisah dengan menggunakan media cair yang dicampur dengan zat lain. Prinsip 03
yang digunakan untuk pemisahan basah ini yakni memisahkan dua material yang berbeda
dengan perbedaan berat jenis (BJ) dari material yang dipisahkan.
04
17. Dryer Silo
tempat pengeringan inti kelapa sawit, sehingga kadar air yang terkandung dalam inti 05
kelapa sawit dapat dikurangi. Kadar air yang terdapat pada inti kelapa sawit dapat
menyebabkan penurunan mutu sehingga kadar air tersebut harus dikurangi dengan cara
pengeringan di dalam dryer silo 06
02
19. Boiler
alat konversi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara pemanasan. Panas yang 03
dibutuhkan air untuk penguapan tersebut diperoleh dari pembakaran bahan bakar pada
ruang bakar boiler. Uap atau energi kalor yang dihasilkan boiler tersebut dapat digunakan
pada semua peralatan yang membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit terutama turbin.
04
02
Dalam system utilitas ,air adalah salah satu komponen utama
selain listrik dalam menunjang proses produksi. Air yang
03
digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun
kuantitasnya.
04
1. Water Treatment
Di PT Sinar Alam Permai ,proses
05
pengolahan air (water treatment) terdiri dari
empat tahapan,yaitu : 06
Filtrasi
Klarifikasi
Demineralisasi
Deaerasi
Ultilitas 01
02
2. Penyediaan Listrik
03
Listrik diperlukan untuk keperluan kantor dan proses
produksi. Penyediaan listrik pada PT Sinar Alam Permai 04
berasal dari PLN. Listrik dari PLN ini digunakan di semua
bagian pabrik, baik kantor, plant I, plant II, plant III,
maupun PK plant . 05
06
Ultilitas 01
02
3. Penyediaan Steam
03
Steam digunakan dalam proses sebagai media pemanas.
Pembuatan steam dilakukan didalam boiler. Dalam boiler
ini, air demineral akan dipanaskan dengan tekanan tertentu 04
sampai semua air menguap menjadi steam.
Boiler yang digunakan untuk membuat steam di PT Sinar 05
Alam Permai yaitu : Boiler Cangkang, boiler ini sejenis
waste boiler dan menggunakan cangkang kelapa sawit
sebagai bahan bakarnya. Boiler jenis ini sering digunakan 06
karena cangkang kelapa sawit mempunyai nilai kalor yang
relatif tinggi, mempunyai waktu pembakaran yang lama, dan
sisa pembakaran yang sedikit.
Pengelolahan Lingkungan 01
02
Pengolahan lingkungan berkaitan dengan pengolahan limbah pabrik. Limbah pabrik
meliputi limbah cair dan limbah padat. Pengolahan limbah cair dan limbah padat sebelum
03
dibuang harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu.
1. Limbah Cair 04
Pada proses pengolahan limbah cair di PT Sinar Alam Permai menggunakan proses Waste
Water Treatment Plant (WWTP) dengan rangkaian alat yang digunakan adalah sebagai 05
berikut :
Regulation Tank 06
Regulation Tank adalah tangki penampung air limbah masuk sebelum diolah ke bagian
berikutnya di WWTP, disini air limbah ditampung agar terjadi proses anaerobik. Air yang
akan masuk ke regulation tank terlebih dahulu disaring dengan sand filter.
Pengelolahan Lingkungan 01
02
Bak Oil Trap
Bak Oil Trap adalah bak yang terdapat pada proses WWTP yang berfungsi untuk 03
menangkap minyak dan kotoran yang lolos dari proses sebelumnya. Air yang akan masuk
ke dalam oil trap terlebih dahulu disaring dengan sand filter.
04
Sand Filter
Sand Filter adalah alat untuk menyaring air dengan menggunakan pasir kuarsa sebagai
media penyaring.
05
Bak DAF 06
Bak DAF adalah DAF (Dissolved Air Flotation) bak yang terdapat pada proses WWTP
yang berfungsi untuk mengendapkan kotoran yang terdapat di dalam air limbah dan
mengapungkan kotoran dengan alat DAF.
Pengelolahan Lingkungan 01
02
SBR Tank 03
SBR Tank adalah SBR (Section Bacteri Reaction), tahapan reaksi bacteri dimana proses
biologis menggunakan bacteri aerobic untuk menguraikan polutan di dalam air limbah.
04
Sludge Tank
Sludge Tank adalah bak untuk menampung lumpur dari proses. 05
Filter Press
Filter Press adalah alat untuk memisahkan lumpur dengan air sehingga lumpur menjadi 06
kering seperti tanah.
Pengelolahan Lingkungan 01
02
2. Limbah Padat
03
Limbah padat yang dihasilkan oleh PT Sinar Alam Permai berasal dari unit:
*Produksi 04
Limbah padat dari industri di PT Sinar Alam Permai berupa bleaching earth. Pada
awalnya bleaching earth berwarna coklat muda, setelah digunakan dalam proses bleaching
earth warnanya menjadi hitam. Bleaching earth yang dihasilkan dari proses bleaching 05
disebut spent earth yang biasa digunakan oleh masyarakat sekitar pabrik sebagai
penimbun jalan. Sebelum digunakan spent earth dibiarkan di udara terbuka untuk di proses 06
secara alami. Spent earth yang telah terkena panas dan hujan yang berulang-ulang akan
mengurangi kandungan minyak yang masih terkandung dalam spent earth dan lama
kelamaan akan habis. Selanjutnya spent earth ini siap untuk digunakan sebagai bahan
penimbun jalan.
Pengelolahan Lingkungan 01
02
03
*Utilitas
Limbah padat yang dihasilkan pada utilitas adalah abu hasil dari pembakaran cangkang
pada boiler. 04
02
03
04
05
06