Oleh :
Daniel Krisdianto 03053130058
Frandi S. Silalahi 03053130062
Diketahui oleh :
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
selalu dalam kondisi siap digunakan. Pengujian dilakukan dengan mengambil
sampel bahan baku dari bagian bawah, tengah, dan atas dari tangki penyimpanan.
Dari hasil analisa bias diketahui apakah kondisi CPO masih dalam keadaan baik
atau tidak, misalnya apakah CPO sudah mulai membeku. Bila CPO didalam
tangki sudah mulai membeku, maka harus segera dilaporkan ke bagian produksi
bahwa CPO tersebut tidak dapat diolah sehingga harus dialirkan steam terlebih
dahulu di bagian bawah tangki agar CPO mencair kembali. Biasanya dibutuhkan
waktu sekitar dua hari untuk mencairkan CPO hingga ke kondisi semula.
Bagian ini bertugas menganalisa sampel dari tiap tahapan proses berdasarkan
jadwal pengambilan tertentu yang telah ditetapkan, dari tahap bahan baku sampai
dihasilkan produk jadi. Minyak-minyak yang dianalisa adalah sebagai berikut :
BPO (Bleached Palm Oil)
RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)
PFAD (Palm Fatty Acid Distillation)
RBD Olein (Refined Bleached Deodorized Olein)
RBD Stearin (Refined Bleached Deodorized Stearin)
Pengambilan sampel tiap minyak dalam proses tidaklah sama besarnya, tetapi
telah ditentukan sebelumnya, yaitu :
CPO : ± 5 gram
PFAD : ± 0,5 gram
RBDPO : ± 20 gram
RBD Olein : ± 20 gram
RBD Stearin : ± 20 gram
Sedangkan BPO hanya diperiksa warna saja sehngga berat sampel tidak menjadi
masalah.
3
1.2 PERMASALAHAN
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
4
1.5 RUANG LINGKUP
PT. Sinar Alam Permai memiliki dua unit quality control untuk mengetahui
kualitas minyak goring yang dihasilkan.
Unit I (Raw Material Quality Control) bertugas menganalisa setiap bahan baku
CPO yang masuk ke pabrik yang berasal dari perkebunan-perkebunan kelapa sawit
yang ada di Sumatera Selatan melalui mobil-mobil tangki, kapal laut, dan pontoon.
Unit II (Process Quality Control) bertugas menganalisa kualitas setiap jenis minyak
yang telah diproduksi dari hasil pengolahan CPO secara berkala.
Ruang lingkup kegiatan dilaksanakan pada Unit II (Process Quality Control),
tepatnya di Quality Assurance Departement (QA) yang dilakukan selama 1 minggu.
5
BAB II
ANALISA LABORATORIUM
Unit process quality control bertugas menganalisa sampel dari tiap tahapan
proses berdasarkan jadwal pengambilan tertentu yang telah ditetapkan, dari tahap
bahan baku sampai dihasilkan produk jadi. Biasanya analisa dilakukan tiap 1-2 jam
sekali. Sample diambil langsung dari tangki produksi pengolahan minyak.
Standar analisa minyak berdasarkan SOP (Standard Operation Procedure) yang
telah diakui pemerintah. Adapun parameter yang akan dianalisa dari sampel-sampel
minyak tadi adalah :
a. Analisa Kandungan Free Fatty Acid (FFA)
b. Analisa Moisture Contents
c. Analisa Impurities Contents
d. Analisa Iodine Value (IV)
e. Analisa Peroxide Value
f. Analisa Lovibond Colour
g. Analisa Cloud Point
h. Analisa Melting Point
i. Analisa DOBI (Deterioration Of Bleacheability Indeks)
6
Titrasi campuran dengan larutan NaOH 0,01 N (untuk RBDPO, RBD
Olein, dan RBD Stearin) atau NaOH 0,1 N (untuk CPO dan PFAD)
sampai berwarna merah muda yang tidak berubah selama 30 detik.
Perhitungan :
N NaOH x Vtitrasi x 25,6
% FFA
Berat sampel
7
Perhitungan :
Berat kotoran
% Kotoran x100%
Berat sampel
8
e. Analisa Peroxide Value
Prosedur :
Sampel sebanyak 5 gram dilarutkan dalam 25 ml pelarut (asam asetat dan
kloroform dengan perbandingan 3 : 2).
Lalu tambahkan KI jenuh sebanyak 0,5 ml dan aquadest sebanyak 20 ml,
dan indicator starch (amilum) 1 tetes.
Titrasi dengan peniter NaOH 0,01 N. lihat berapa volume NaOH yang
terpakai.
Perhitungan :
Vtitrsi x N NaOH x 1000
POV
berat sampel
9
Siapkan waterbath dengan suhu 5oC untuk Olein biasa (normal Olein) dan
2,5oC untuk Olein super.
Masukkan beker gelas dalam waterbath, sambil sampel diaduk-aduk
sampai mengembun (thermometer di bagian tengah beker tidak terlihat
lagi), catat suhu yang tertera.
10
Masukkan dalam cuvett, ukur absorbansi pada panjang gelombang 269 nm
dan 446 nm.
Lakukan pengukuran yang sama terhadap blanko pelarut murni.
Jika terlalu pekat, encerkan dengan mengambil 2 ml larutan tersebut ke
dalam labu takar 10 ml lalu tambahkan pelarut hingga volume baku.
Lakukan pengukuran absorbansi larutan tersebut dan blanko pelarut
murni.
Perhitungan :
absorbansi pada 446 nm
DOBI
absorbansi pada 260 nm
446 x 383 x 25
karoten
100 x berat sampel
Dari hasil analisa dapat diketahui kualitas minyak hasil proses. Bila hasil
analisa menunjukkan kondisi minyak di luar dari yang diinginkan, maka hal ini dapat
diperkirakan karena kerusakan alat pada proses produksi, misalnya kebocoran
scrubber pada membrane filter sehingga masih terdapat stearin dalam minyak olein.
QC Process akan melaporkan masalah tersebut ke bagian produksi. Agar cepat
ditangani. Secara umum, spesifikasi kualitas dari sampel-sampel minyak tadi dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut.
Tabel 2.1
Crude Palm Oil (CPO) Quality Specification
11
Tabel 2.2
Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) Quality Specification
Tabel 2.3
Refined Bleached Deodorized Olein (RBD Olein) Quality Specification
Tabel 2.4
Refined Bleached Deodorized Stearin Quality Specification
12
Tabel 2.5
Bleached Palm Oil (BPO) Quality Specification
Parameter Target
Colour 10 – 15 Red
Impurities 20 ppm max
Tabel 2.6
Palm Fatty Acid Distillated (PFAD) Quality Specification
Parameter Target
Free Fatty Acid (FFA) 80 % min
Moisture & Impurities 0,5 % max
Iodine Value 95 min
Selain analisa minyak, pada unit quality control (QA) juga terdapat analisa
terhadap kualitas air utilitas yang akan digunakan sebagai umpan boiler, yang
selanjutnya akan menghasilkan steam yang digunakan untuk menggerakkan generator
pada plant.
Bahan baku ini diambil langsung dari Sungai Musi dan telah dilakukan treatment.
Beberapa analisa tersebut ialah :
13
a. Derajat keasaman air (pH)
Prosedur :
Siapkan sampel (air) yang akan diukur pH-nya. Biasanya sampel yang
akan diukur terdiri dari: kation, anion, hider (condensat), air boiler.
Masukkan tiap-tiap sampel kedalam botol kecil, kemudian celupkan pH-
meter ke dalam botol tsb. Pastikan alat pada posisi ON.
Tunggu hingga beberapa menit sampai angka yang ditunjukkan pada PH-
meter stabil. Jika belum mendapat angka yang pasti, goyang-goyangkan
ujung alat didalam sampel tersebut.
Catat nilai pH yang diperoleh, dimana pH normal = 7; asam < 7; dan basa
> 7.
14
Catat volume titrasi yang diperoleh
Perhitungan :
Total Hardness Vol titrasi EDTA x 10
Perhitungan :
Total Sulfit Vol titrasi x 25
15
BAB III
WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan di unit process quality control dilaksanakan selama 5 hari dari Senin
s/d Jum’at, yang dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, setiap
harinya. Diberikan waktu istirahat selama 1 jam, yaitu pukul 12.00-13.00 WIB,
kecuali untuk hari Jum’at waktu istirahat dari pukul 11.30-13.30 WIB.
Adapun jadwal kegiatan analisa yang telah dilakukan, yaitu :
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
17
4.2 SARAN
1. Dibutuhkan aliran listrik di luar PLN yang selalu siap sedia (stand-by) untuk
men-suplai daya pada saat proses analisa dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik dari PLN.
18