Anda di halaman 1dari 15

Proses Industri Minyak Goreng/Masak

(Cooking oil)

Industri minyak goreng merupakan salah satu aktivitas hilir dari industri
pertanian berbasis sawit. Minyak goreng dari sawit yang dalam bahasa
industri disebut RBD Olein (Refined Bleached Deodorized Palm Olein) dibuat
dari CPO sebagai bahan bakunya. Proses pengolahan minyak goreng ini
menghasilkan hasil samping RBD Stearin (Refined Bleached Deodorized
Stearin), dan PFAD (Palm Fatty Acids Destillation). RBD Stearin merupakan
bahan baku untuk pembuatan margarin dan shortening, sedangkan PFAD
dapat diolah lebih lanjut menjadi sabun, shortening, dan emulsifier.
PROSES FISIK & KIMIA
Physical Refinery (Rafinasi Fisik) Minyak Sawit (CPO)
Refineri secara fisikal umumnya didefinisikan sebagai pembebasan dari asam
lemak (Fatty Acid) di minyak CPO dengan menggunakan temperatur tinggi,
tekanan vakum dan aliran uap air. Rafeneri fisikal ini disebut juga rafinasi
aliran uap air (live steam refinery) atau disebut juga distillative
deacidification.
Rafinasi Fisik dibagi beberapa tahap:
-Degumming (Pelepasan getah/lendir)
-Bleaching (Pemucatan/pemutihan)
-Deoderization (Penghilangan bau)

Fractination
Cristalization (Pengkristalan)
Diagram alir proses pengolahan minyak goreng dari CPO
=
RBDPO

RBD-Olein
RBD-Stearin
Skema Proses Produksi
Minyak Goreng
Diagram alir peralatan utama yang digunakan pengolahan
minyak goreng dari CPO
RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil)
Proses Refinasi Fisik
Degumming merupakan proses awal (pretreatment) penghilangan lendir pada CPO.
Pretreatment dilakukan dengan penggunaan asam fosfat (H3PO)4. Mula-mula pada
CPO ditambahkan asam fosfat (80-85%) dengan perbandingan 0.05-0.2%. Kemudian
dipanaskan hingga 90-110oC, selama 15-30 menit sebelum melewati bleacher.
Penambahan asam fosfat berguna untuk mengendapkan lesitin atau senyawa
fosfatida yang tidak larut air.

Bleaching dilakukan pada kondisi vakum 20-25 mmHg pada suhu 95-11OoC dengan
waktu tinggal 30-45 menit. Untuk alasan kualitas, biasanya minyak dilewatkan pada
barisan kantong penyaring untuk menjebak artikel bleaching earth. Proses ini sangat
penting karena keberadaan sisa bleaching earth akan mengurangi stabilitas oksidasi
RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) yang dihasilkan.

Fungsi bleaching earth adalah:


 menyerap pengotor yang tidak diinginkan seperti logam, air, bahan tidak larut,
sebagian karotena dan pigmen lainnya
 mengurangi produk oksidasi (aldehid, keton)
 menyerap fosfolipid yang diendapkan oleh asam fosfat
 memisahkan asam fosfat berlebih setelah proses degumming
Deodorisasi (Distilllation). Minyak yang telah mengalami bleaching kemudian siap
dilakukan deasidifikasi dan deodorisasi. Minyak mula-mula dideaerasi kemudian
dipanaskan pada suhu 240-270 oC pada tekanan 2-5 mm Hg di dalam alat heat
exchanger eksternal. Penggunaan suhu diatas 270 oC harus dihindari untuk
meminimalkan kehilangan minyak, tokoferol, tokotrienol dan kemungkinan
terjadinya isomerisasi dan reaksi thermokimia yang tidak diinginkan. Pada kondisi
tersebut dan dengan penggunaan uap sebagai pelecut, asam lemak bebas yang
masih ada dalam minyak hasil penyaringan akan teruapkan bersama bahan bahan
berbau tajam dan produk oksidasi seperti aldehid dan keton. Produk oksidasi
tersebut dapat menimbulkan rasa dan aroma yang tidak diinginkan dalam minyak.
Pada waktu yang sama karotenoid yang tersisa akan terdekomposisi oleh panas,
dan akan menghasilkan RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil) yang
berwama terang dan tidak berasa.
Proses Fractination
Proses fraksinasi dilakukan untuk memisahkan fraksi padat (Stearin) dan fraksi
cair (olein) pada RBDPO dengan cara pengkristalan dengan pendinginan pada
suhu 20 oC. Pendinganinan menggunakan air pendingin dari chiller yang dialirkan
pada tangki kristalizer berpengaduk selama 275 menit. Untuk memisahkan fraksi
olein dan stearin menggunakan membran filter press sehingga diperoleh olein
dan stearin.

stearin. olein
Proses permurnian minyak sawit secara fisik dan kimia
Neutralized Deodorized Palm Oil(NDRPO)
Proses Refinasi Kimia
Minyak NDRPO adalah hasil refinasi CPO secara kimiawi, atau yang disebut
dengan refinasi kaustik. Proses ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu degumming,
deasidifikasi, dan deodorisasi
Degumming: Proses degumming dilakukan untuk memisahkan getah tanpa
mereduksi asam lemak yang ada di minyak. Proses degummingmenurut
di1akukan dengan memasukkan CPO sebanyak 60 kg ke dalam reaktor kemudian
dipanaskan mencapai 80oC, kemudian ditambahkan asam fosfat 85%
sebanyak 0.15% dari berat CPO yang digunakan. Minyak kemudian diaduk pada
kecepatan 56 RPM selama 15 menit.
Deasidifikasi: Deasidifikasi dilakukan untuk memisahkan asam lemak bebas di
dalam minyak. Proses deadifikasi untuk menghasilkan NRPO (Neutralized Red Palm
Oil) dilakukan dengan mereaksikan dengan NaOH berlebih dengan pengadukan
selama 26 menit pada suhu 61 oC. Sabun yang tterbentuk dipisahkan dengan
sentrifugasi. Minyak kemudian dicuci dengan air panas pada suhu 5-8 oC di atas
suhu minyak untuk membantu menghilangkan sabun yang ada dalam minyak.
produk kemudian disentrifugasi lagi untuk memisahkan air yang ada. Pada kondisi
degumming dan deasidifikasi tersebut dapat diperoleh NRPO dengan reduksi asam
lemak bebas sebanyak 96.35% dan recovery a-karotena 87.30% dan rendemen
minyak 90.16%
Deodorisasi (Distilllation): Deodorisasi merupakan proses dalam
produksi NDRPO untuk memisahkan senyawa mudah menguap dan
residu air. Proses deodorisasi dimulai dengan menghomogenkan NRPO
dengan cara mensirkulasikan NRPO di dalam tangki deodoriser selama
10 menit pada suhu 46 °C. selanjutnya proses deodoriasasi dilakukan
pada suhu 140 oC pada kondisi vakum.

Anda mungkin juga menyukai