Anda di halaman 1dari 21

ANALISA NILAI DETERIORATION OF

BLEACHABILITY INDEX ( DOBI ) DAN WARNA


PADA SAMPEL CPO
DI PT. MULTI NABATI SULAWESI

Oleh :
Heriani
124814
Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri
penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun
bahan bakar (biodiesel).

Dalam perdagangan minyak kelapa sawit dunia mutu


CPO mulai di perhitungkan sebagai bahan pangan yang
bergizi. Untuk menghasilkan pengujian secara akurat, maka
perlu dilakukan pengujian intensitas tingkat kepucatan dan
warna pada CPO.
PT. Multi Nabati Sulawesi dalam hal ini bukan sebagai
penghasil minyak Crude Palm Oil (CPO) yang berasal dari
tandan buah segar (TBS), sehingga dalam proses
pengadaan bahan bakunya PT. Multi Nabati Sulawesi
membeli dari perusahaan lain untuk selanjutnya diolah
menjadi minyak goreng. Dimana dalam proses pengadaan
Crude Palm Oil (CPO) tersebut PT. Multi Nabati Sulawesi
selalu memastikan kualitas bahan baku yang diterima
dengan dilakukannya pengujian secara akurat
Berdasarkan uraian di atas maka kami tertarik untuk
mengetahui bagaimana cara uji yang dilakukan di PT. Multi
Nabati Sulawesi dalam menjaga kualitas Crude Palm Oil
(CPO), sehingga kami mengambil judul yaitu “Analisa nilai
DOBI (Deterioration of Bleachability Index) dan Warna”
Tujuan Praktek
 Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam
menganalisa nilai DOBI dan nilai Warna pada sampel Crude
Palm Oil (CPO) sebagai beberapa parameter penentuan
dalam penerimaan bahan baku Crude Palm Oil (CPO) di area
PT. Multi Nabati Sulawesi.
 Untuk mengetahui alat yang digunakan dalam menganalisa
nilai DOBI dan nilai Warna pada sampel Crude Palm Oil
(CPO) di PT. Multi Nabati Sulawesi.
 Untuk menentukan nilai DOBI dan nilai warna pada sampel
Crude Palm Oil (CPO) di PT. Multi Nabati Sulawesi
berdasarkan nilai standar yang dipersyaratkan.
Tinjauan Umum
Minyak Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit ( Elaeis Guineeis JACQ )
merupakan tanaman berkeping satu yang termasuk family
falmae.

Dari tanaman buah kelapa sawit dapat dihasilkan


dua macam minyak yaitu minyak kelapa sawit ( Palm Oil )
yang berasal dati ekstraksi daging buah kelapa sawit dan
kelapa sawit ( Palm Karnel Oil ) yang berasal dari ekstraksi
inti kelapa sawit.
Untuk mendapatkan minyak yang bermutu tinggi,
buah kelapa sawit yang diolah harus mencapai
kematangan yang maksimum sebelum di panen.
Kandungan minyak dalam buah kelapa sawit yang belum
matang seringkali dibawah 33% sedangkan dalam buah
kelapa sawit yang sudah matang 50% - 55%. Kehilangan
minyak sekitar 20% dapat terjadi apabila buah kelapa sawit
dipanen sebelum cukup matang ( SOMAATMADJA, 1981 ).
Tinjauan Umum
Deterioration of bleachability index atau
DOBI

Deterioration of bleachability index atau DOBI adalah


salah satu parameter mutu CPO yang mulai diperhitungkan
dalam perdagangan minyak sawit dunia. DOBI diperoleh dari
rasio dua panjang gelombang, yaitu 446 nm dan 269 nm,
yang diukur menggunakan alat spektrofotometer uv-visible.
DOBI, atau sering disebut sebagai tingkat
kepucatan, digunakan oleh refiner untuk menghitung
jumlah bleaching earth yang digunakan pada sejumlah
bahan baku CPO di proses bleaching. Hal ini dilakukan agar
diperoleh warna minyak sawit rafinasi yang sesuai dengan
keinginan konsumen dan industri.
DOBI bukan satu-satunya parameter uji yang
digunakan untuk menentukan oksidasi minyak sawit. Ada
beberapa parameter uji lain seperti bilangan peroksida
atau ransimat. Akan tetapi, nilai DOBI dapat dijadikan salah
satu faktor indikasi oksidasi minyak sawit berdasarkan
perubahan warna.
Tinjauan Umum Nilai Warna menggunakan
Lovibond Tintometer Model F

Komponen utama yang menyebabkan warna pada


minyak goreng adalah pigmen karoten sebagai
penyumbang warna kuning, antosianin sebagai
penyumbang warna merah dan klorofil sebagai
penyumbang warna hijau. Pengukuran warna pada
Lovibond Tintometer ditentukan pada komposisi warna
merah dan kuning
Nilai colour meningkat baik karena lama waktu
pemanasan maupun karena kenaikan temperatur
pemanasan. Pemanasan pada minyak goreng menyebabkan
perubahan warna yang lebih gelap. Adanya kandungan
logam memperparah warna minyak goreng. Logam selain
memicu reaksi oksidasi lebih cepat juga mempunyai andil
dalam penggelapan minyak goreng.
Metode Analisa
Skema Kerja Analisa Nilai DOBI

Ditimbang sampel Ditambahkan


CPO sebanyak 0,1 pelarut iso-oktan
gram ke dalam labu sampai garis batas
ukur 25 ml. kemudian dikocok

Diukur
Diisi kuvet dengan
absorbansinya pada
larutan minyak yang
269 nm dan
telah dibuat
basorbansi 446 nm.
Skema Kerja Analisa Warna
Mencairkan sampel lalu
Menuangkan sampel ke
disaring untuk
dalam sel lovibond pada
menghilangkan air dan
ukuran sel yang tetap
pengotor yang ada

Menempatkan sel lovibond Menghidupkan sumber


yang berisi sampel kedalam cahaya dan melihat pada
lovibond tintometer lensa mata

Mengatur warna pada rak


untuk mencocokkan
warna dari sampel
Hasil Analisa

Parameter
NO Tahap
Nilai DOBI Warna

1 Pertama 2,55 ( 23,0 R ) / ( 22,0 Y ) / ( 0 B )


/(0N)

2 Kedua 2,41 ( 22,7 R ) / ( 20,0 Y ) / ( 0 B )


/(0N)

3 Ketiga 2,33 ( 22,2 R ) / ( 20,0 Y ) / ( 0 B )


/(0N)
Pembahasan
1. Analisa DOBI

Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil DOBI masih dalam
persyaratan yang berlaku.

Semakin tinggi nilai DOBI dari suatu CPO menyatakan bahwa jumlah
senyawa karoten yang terkandung semakin besar dan jumlah senyawa
yang sudah teroksidasi sedikit. Sehingga minyak akan semakin mudah
untuk dilakukan reduksi warnanya. Adapun standar CPO umum yang
baik adalah yang mempunyai nilai DOBI >2,6. Namun pada PT. Multi
Nabati Sulawesi syarat baku CPO bernilai >2.
2.AnalisaWarna
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil warna
yang masih dalam persyaratan yang berlaku.
Warna telah dijadikan sebagai indeks kualitas minyak.
Metode pengujian warna dilakukan dengan
menggunakan Lovibond Tintometer model F. Semakin
gelap warna minyak maka mutunya semakin rendah,
warna yang gelap menandakan banyaknya kandungan
kotoran yang terdapat dalam sampel CPO.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Laboratorium Quality Control
Department dari tanggal 7 November 2015 sampai tanggal 28 Maret 2016
tentang analisa nilai DOBI dan warna, maka dapat disimpulkan :

1. Metode pengujian yang digunakan :

a. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai DOBI pada


sampel adalah metode Spectrofotometri Uv-Vis Genesys 10

b. Metode yang digunakan dalam menganalisis nilai warna pada


sampel CPO adalah metode Lovibond Tintometer model F.
2. Alat yang digunakan dalam pengujian :
a. Alat yang digunakan dalam menganalisa nilaa DOBI
pada sampel CPO adalah Spectrofotometri UV-Vis
b. Alat yang digunakan dalam menganalisa nilai warna
adalah Lovibond Tintometer model F
3. Nilai DOBI dan warna pada sampel CPO yang
diambil pada tangki 302 di area PT. Multi
Nabati Sulawesi masih berada dalam standar
yang dipersyaratkan.
TERIMA KASIH
DAN
WASSALAMU’ALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai