Anda di halaman 1dari 4

1.

Berikut ini adalah flow Proses dan fungsi kerja alat pada Refinery :
 Flow proses pada refinery adalah sebagai berikut :

o Equipment yang digunakan dalam proses produksi refinery beserta fungsinya yaitu
sebagai berikut :
o Strainer
Starainer berfungsi untuk mrenyaring kotoran yang terikut pada CPO, Ukuran
dari strainer yang digunakan adalah 2mm. Dalam penggunaannya terdapat 2
strainer dilapangan, namun yang dipakai hanya satu strainer dan satu lagi
standby, digunakan saat stariner yang satu lagi sedang dicleaning.
o Plat Heat Exchanger (Economizer)
PHE adalah (Economizer) Pemanas CPO yang memanfaatkan panas produk
(RBDPO) untuk memanaskan bahan yang lewat dari dua sisi yang berbeda. CPO
yang memiliki temperatur 45-55 oC akan menjadi CPO yang bertemperatur (110-
115 oC). Sementara RBDPO dengan temperatur 145-155 oC akan menjadi 55-75 oC
proses perpindahan panas ini terjadi pada PHE E600 A dan E600 B.
o Dynamic Mixer
Dynamic mixer diunakan untuk menghomogenkan CPO dengan phosporic acid.
Pencampuran dengan dynamic mixer lebih homogen karna dosis untuk H3PO4
merata tidak terbagi-bagi, dan juga dengan penggunaan pompa sentrifugal
sekaligus untuk mengurangi penggunaan beban pompa.
o Paddle Mixer
Paddle mixer adalah proses lanjutan untuk menambah retention time agar CPO
dan H3PO4 benar-benar homogen. Kapasitas 10 Ton. Disinilah terjadinya proses
degumming dengan temperatur degumming 104 oC.
o Bleacher
Bleacher adalah column yang digunakan untuk proses pemucatan warna dari
CPO.proses pemucatan dilakukan dengan menggunakan bleching earth.
o Buffer Tank
Buffer tank adalah tempat penampungan sementara dari bleacher dan sebagai
tempat penghomogenan (retention time) dan sirkulasi dari niagara filte r.
o Niagara Filter
Niagara Filter adalah tempat penyaringan bleaching earth agar lepas dari
minyak dan gum-gum yang terkandung. Ada 8 unit, setiap unit terdiri dari 18
filter leaf dengan ukurannya 60 mesh,4 mesh, 8 mesh dan mesh masing-masing
filter leaf. Kapasitas 5 ton.Terdapat beberapa proses di niagara filter :
 Standby : Mempersiapkan dan memastikan niagara siap dioperasikan.
 Vacuum : membuang udara yang ada di dalam niagara filter dan untuk
mendeteksi indikasi-indikasi adanya kebocoran
 Filling : Proses pengisian minyak ke dalam niagara filter
 Coating : proses pelapisan bleaching earth dan gum-gum ke filter leaf.
 Filtration : penyaringan minyak dari partikel bleaching earth
 Circulation : sirkulasi minyak dari niagara ke buffer dan ke niagara lagi, sudah
termasuk didalam proses coating
 Emptying : Proses pengosongan minyak dari niagara filter, dialirkan ke slope
tank untuk dipisahkan antara steam dan CPO oleh vacuum cyclone , setalah
terpisah akan dialirkan kembali ke buffer tank.
 Full empting : memastikan didalam niagara filter benar-benar sudah kosong
dari minyak
 Cake drying : proses pengeringan cake dengan menggunakan steam.
 Venting : untuk menyamakan tekanan di niagara dengan tekanan di luar agar
cake yang keluar tidak berhamburan.
 Discharge : mengeluarkan spent earth dari niagara filter.
o BPO Tank
Penampungan BPO setelah niagara filter dan terjadi proses coolingdown pada
BPO tank.
o Catridge filter
Tempat penyaringan lanjutan sisa-sisa dari bleaching earth yang masih lewat.

o PHE , SHE dan VHE


Digunakan untuk memanaskan minyak sehingga temperatur yang diinginkan
tercapai dan tidak membuat VHE bekerja lebih keras untuk memanaskan BPO.
Pada PHE, BPO dipanaskan dengan menggunakan steam, lalu di SHE BPO
dipanaskan dengan memanfaatkan temperatur RBDPO yang lewat. Pemanasan
menggunakan VHE nantinya didapatkanlah temperatur 260 oC dengan tujuan
untuk dapat menguapkan FFA sehingga kandungan FFA berkurang, FFA
disalurkan ke prestripper .Untuk pembersiahan dari PHE dan SHE dilakukan
dengan cara mensirkulasikan air terlebih dahulu setalah itu baru disirkulasikan
caustic soda untuk mengangkat kotoran-kotoran yang menempel.
o Pre-stripper
Tempat pemisahan FFA dan air yang masih terkandung didalam BPO serta
mengurangi warna yang terdapat di BPO.Didalam pre-stripper terdiri dari
banyak packing mallapack yang berfungsi untuk memperbesar bidang kontak
dari BPO sehingga PFAD dan warna tersebut dapat terpisah dan dengan
temperatur 245-260 o C ,pada temperatur tersebut penguapan akan terjadi pada
PFAD ,warna dan air. Pada pre-stripper ini juga terdapat sirkulasi PFAD yang
merupakan produk samping yang dipisahkan dari minyak karena memberi efek
buruk terhadap kualitas minyak. Proses pemisahan PFAD dilakukan secara
sirkulasi, dimana jika tank sirkulasi pfad penuh otomatis selonoid valve akan
membuka untuk transfer ke tank 301 & 302.
o Deodorizer
Deodorizer digunakan untuk pemanasan lanjutan RPO untuk menghilangkan
bau tengik dari RPO. Pada bagian dalam deodorize terdapat 13 tray dimana
akan ada steam sparging yang akan memanaskan RPO. Pada deodorizer
terdapat 13 tray bekerja pada tekanan 0.7-1.5bar. Keadaan tersebut
dimaksudkan untuk menambah retention time minyak di dalam column
deodorizer. PFAD yang teruapkan pada deodoris akan kembali disalurkan ke
prestripper melalui jalur vakum dari deodorize menuju prestripper.
o Post Deodorize
Post deodorize digunakan untuk memperpanjang proses pemanasan dan
menghilangkan bau tengik, serta untuk mendapatkan spesifikasi yang
diinginkan.
o Dryer RPO
Dryer RPO digunakan untuk mengurangi kadar air yang masih terkandung
didalam RPO.
o Bag Filter
Filter bag digunakan untuk menyaring sisa-sisa bleaching earth yang masih
terkadung di RPO

2. Flowproses dan fungsi kerja alat pada Fraksinasi

o Proses kerja pada fraksinasi


o Heating
RBDPO dari storage tank dipompakan melewati sistem perpindahan panas (PHE)
dengan heat transfernya menggunakan steam untuk mendapatkan temperatur
65 0 C (minimal) dimana tempratur tersebut merupakan temperatur ideal untuk
mencairkan Kristal yang masih terdapat dalam minyak pada proses sebelumnya.
o Filling
Filling merupakan proses pengisian vessel crystallizer. Pada proses filling
RBDPO level tanki dijaga maksimum sampai 95%, jika diatas 95% proses filling
akan berhenti. Di dalam tanki crystallizer terdapat agitator yang berfungsi
untuk melakukan pengadukan sehingga proses perpindahan panas dapat
berjalan dengan baik.
o Cooling
Pendinginan RBDPO dalam tangki kristalizer dilakukan dengan menggunakan air
dari cooling tower yang dialirkan melalui coil water yang terdapat dalam tangki
kristalizer.
o Chilling
Proses chilling adalah proses pendinginan dimana setelah temperature cooling
water mencapai 34 0 C, maka air dari cooling tower digantikan dengan chiller
water dengan temperatur 7-15 0 C, pada kondisi ini temperatur RBDPO mencapai
42-45 0 C
o End Cooling
End Cooling merupakan proses pendinginan terakhir sebelum di pompa menuju filter
press dimana suhu minyak sudah mencapai 23-240C. Proses pendinginan ini bertujuan
untuk memperkeras kristal agar kualitas stearin bagus.
o Holding
Pemberian waktu sejenak (tujuan utama dari holding adalah untuk
menghomogenisasikan/menyetarakan suhu minyak (olein) dengan Kristal-kristal
(stearin) sebelum masuk ke tahapan draining/filtration dengan lamanya waktu tidak
ditentukan.
o Filtration
Pada tahapan ini minyak yang sudah mengkristal dimasukkan pada filter press dimana
akan dipisahkan antara olein dan stearin, lamanya waktu penahan pada filterpress
berkisar 27-37 menit, selanjutnya dari hasil pemisahan tersebut olein akan dialirkan
menuju tanki penampungan sementara untuk dicheck qualitynya, jika offspec akan
kembali dimasukkan kedalam storage tank RPO. Jika produk memenuhi kriteria maka
akan masuk pada penyaringan filterbag untuk menyaring impurities yang teriku dan
selanjutnya akan disimpan di storage tank olein. Sedangkan untuk stearin akan jadi
kebagian bawah filterpress dimana pada bagian bawah tersebut terdapat steam coil
untuk mencairkan stearin yang masih mengkristal dan selanjutnya stearin akan dialirkan
ke stearin storage tank.

Anda mungkin juga menyukai