Anda di halaman 1dari 3

DESKRIPSI PROSES PT DOMUS JAYA

PROSES REFINERY

Tujuan Proses Refinery adalah untuk memurnikan Crude Palm (CPO/CPKO) sehingga didapat
kualitas minyak Refined Bleached Deodorized Palm Oil atau kernel Oil yang melalui tahapan Pre-
treatment dan Deodorisasi.

Proses pre-treatment terdiri dari proses penghilangan gum (degumming), gum-gum harus diikat dari
CPO agar rasa getir yang tidak disukai oleh konsumen pada olein dapat diperkecil dan dihilangkan
yakni dengan cara penambahan asam phosfat (H 3PO4 ) 80 % untuk menghasilkan Degumming Palm
Oil (DPO).Kemudian dilakukan adsorptive bleaching dengan menggunakan tepung pemucat
(Bleaching Earth), dan disaring dengan menggunakan filter untuk menghasilkan Degumming
Bleached Palm Oil (DBPO) dan membuang Spenth Earth yang berasal dari Bleaching Earth ke
dalam penampungan spent earth. Sesudah DBPO dipisahkan atau difiltrasi kemudian dialirkan ke
tangki Deodorator,

Tahap Deodorisasi meliputi proses pemisahan Free Fatty Acid (FFA), paenghilangan zat-zat
penyebab bau dan pemecahan senyawa karoten secara thermal dengan pemanasan. DBPO yang
dimasukan mengalami proses penguapan kembali dimana yang diuapkan adalah asam lemak bebas
dan senyawa-senyawa penyebab bau yang lebih mudah menguap serta produk oksidasi seperti
aldehid dan keton yang masih terdapat dalam DBPO. Prinsip kerja Deodorizer sama dengan prinsip
kerja yang ada pada destilasi bertingkat yaitu memisahkan senyawa yang ada di dalam DBPO
dengan menggunakan perbedaan titik didih dan uapnya diserap oleh vacuum system.

Produk atas yang di distilasi adalah senyawa-senyawa yang menimbulkan bau yang tidak sedap dan
rasa tidak enak pada minyak, yang di sebut Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) untuk produk yang
berasal dari CPO, sedangkan untuk produk yang berasal dari CPKO adalah Palm Kernel Fatty Acid
Distillate (PKFAD) .

Kemudian produk bawah setelah pemisahan terjadi disebut Refined Bleached Deodorized Palm Oil
(RBDPO) untuk produk dari bahan baku CPO dan Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil
(RBDPKO) untuk produk dari bahan baku CPKO.

PROSES FRAKSINASI

Proses Fraksinasi yang dilakukan oleh PT. Domus Jaya menggunakan proses Dry Fractionation
atau fraksinasi kering adalah untuk memisahkan minyak sawit menjadi dua fraksi yaitu palm oil fraksi
cair) dan Palm Stearin (fraksi padat). Proses yang dilakukan dengan menggunakan tahap kristalisasi
dan tahap pemisahan menggunakan membran filter.

Tujuan tahap kristalisasi adalah untuk menjadikan Fraksi Stearin mengkristal pada titik
kristalisasinya akibat pendinginan dengan menggunakan tangki kristalzer. Proses pendinginan
terjadi dua kali dengan menggunakan air pendingan dari cooling tower dan air pendingin dari chiller
dan pengadukan selama proses pendinginan di lakukan.Pengadukan bertujuan untuk mencegah
pembekuan minyak, pemerataan suhu dan pemerataan penyebaran Kristal.

Setelah proses pedinginan / kristalisasi dilakukan proses penyaringan olein dari Kristal stearin
diawali dengan memasukkan minyak ke dalam membrane filter press, dimana minyak dari kristalizer
dipompakan ke dalam membrane filter press. Bila bahan baku berasal dari RBDPO (Refined
Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO)) maka akan di hasilkan produk olein dengan nama Refined
Bleached Deodorized Palm Olein (RBDP Olein) dan kristal stearinnya Refined Bleached Deodorized
Palm Stearin (RBDP Stearin). Bila bahan baku berasal dari CPO maka produk olein bernama Crude
Palm Olein dan kristal stearinnya Crude Palm Stearin.

RBDP Olein PT. Domus Jaya dikemas dengan sebutan nama lain minyak goreng sawit yang ada
dalam varian kemasan standing Pouch atau Bag In Box yang di dalamnya sudah ada penambahan
Vitamin A.

PROSES TEXTURIZING

Proses ini adalah pengubahan minyak dengan metode pendinginan dan tempering dari cair untuk
menjadi bentuk semi padat atau padat yang homogen dengan tekstur lunak atau keras yang relatif
stabil tidak mudah mencair pada suhu tertentu.

Tahap pendinginan pada texturizing berguna untuk membentuk minyak menjadi semi padat atau
padat homogen dan tidak mudah mencair yang di pengaruhi oleh formula, suhu serta waktu
pendinginan tertentu.

Tahap tempering merupakan proses finalisasi dalam menyempurnakan pembentukan kristal dari
minyak/lemak. Tempering dengan meletakan produk yang sudah jadi yang biasanya ditempatkan
pada ruangan bersuhu 18-22 °C selama 2x24 jam

Proses produksi Shortening biasanya hanya menggunakan minyak RBDPO atau RBDPS atau
dengan campurannya, dimasukan ke dalam tangki pencampuran, kemudian akan melewati
pasteurisasi untuk membunuh microbiology dari bahan baku minyak pada suhu 70-80 Deg C, lalu
melewati tahap pendinginan pada waktu dan suhu tertentu dan tahap pencacahan sebagai
pengubahan textur minyak. Setelah itu dilakukan pengisian kedalam kemasan dan dikrim ke
ruangan pendingin untuk dilakukan tempering produk.

Proses produksi Margarin menggunakan minyak RBDPO atau RBDPS atau dengan campurannya
kemudian ditambahkan addictive (betacaroten, emulsifier, flavour dan anti oksidan ) sebagai fase
minyak, kemudian di campur dengan fase air ( air dan garam ) di campur kembali antara fase
minyak dan fase air dalam mix tank (tangki pencampur), kemudian akan melewati pasteurisasi untuk
membunuh microbiology dari bahan baku minyak pada suhu 70-80 Deg C, lalu melewati tahap
pendinginan pada waktu dan suhu tertentu dan tahap pencacahan sebagai pengubahan textur
minyak. Setelah itu dilakukan pengisian kedalam kemasan dan dikrim ke ruangan pendingin untuk
dilakukan tempering produk.

Anda mungkin juga menyukai