Anda di halaman 1dari 26

Andi Budiyanto

1607112299
Teknik Kimia S1 A’16
Minyak Kelapa Sawit

 Minyak daging buah (mesokrap) berwarna merah
orange, dikenal dengan crude palm oil (CPO) dan
merupakan produk utama.
 Minyak inti sawit tidak berwarna dan dikenal
dengan minyak inti sawit (PKO).
 Nisbah CPO terhadap PKO sekitar 10:1, dan 90%
penggunaan minyak sawit untuk makanan.
Minyak Kelapa Sawit

 PKO biasanya difraksionasi atau dihidrogenasi untuk


penggunaannya sebagai bahan pangan (seperti minyak
kelapa).
 PKO juga digunakan untuk bahan baku industri, sebagai
alternatif bagi minyak kelapa, dalam pembuatan sabun
berkualitas tinggi dan sumber asam lemak rantai sedang
dan pendek.
Komponen Minyak
Kelapa Sawit
 Komponen yang terdapat pada
minyak kelapa sawit:

1. Trigliserida
2. Non-Ttrigliserida
Senyawa non trigliserida dalam minyak kelapa sawit
ada dalam jumlah kecil. Dalam proses pemurnian
dengan proses penyabunan beberapa senyawa non


trigliserida dapat dihilangkan, kecuali beberapa
senyawa yang tak tersabunkan.
Senywa % ppm
Karotenoida 36,2 500-700
α - Karotenoida 54,4 500-800
β - Karotenoida 3,3 Mendekati 300


γ - Karotenoida 3,8 Mendekati 800
Likopene 2,2
Xantophyl 35
Tokoperol 35
α - tokoperol 10
γ - tokoperol 20
δ – tokoperol 4
Σ + ђ + tokoperol 21
Sterol 21
Kolesterol 63
Kompesterol 80
Stigmasterol 26
β - sitosterol
Phospatida
Alkohol Total
Triterpenik alkohol
Alifatik alkohol

Tujuan Dilakukan Refinery???


 untuk menghilangkan komponen-komponen yang
memiliki efek buruk pada kualitas keseluruhan dengan
kerusakan terkecil yang dapat terjadi pada trigliserida
Apa yang dilakukan pada
pengolahan CPO??

Unit pengolahan minyak kelapa sawit menjadi
minyak goreng ada
2 cara:
1. Pemurnian
2. Fraksinasi
Oil Refinering

PERBANDINGAN PEMURNIAN
KIMIA DAN FISIKA
Kriteria Chemical Physical
Refining Refining
Energi Proses
•Steam Tinggi Rendah
•Power Tinggi Rendah
•Fuel Rendah Tinggi
Proses Kimiawi
•Asam fosfat Tinggi Rendah
•BE Rendah Tinggi
•Asam sulfat Ya Tidak
Lain-lain
•Maintenance Tinggi Rendah
•Hot wash water Ya Tidak
Proses
Penyulingan
Minyak Kelapa

Sawit
Unit Phisycal Refinering

1. Unit Bleaching
terdiri atas degumming dan adsorptive cleaning
with BE (Bleaching Earth)

2. Unit Deodorization
terdiri atas Deacidification, Deodorization,
Dekomposisi termal dari karoten
Tahapan Pemurnian
Crude Palm Oil
Tahapan Kotoran yang Dihilangkan

De-gumming Fosfolipid, logam, pigmen

Bleaching Pigmen, produk oksidasi

Filtration Tanah pemucat (BE), gumi

Deodorization Asam lemak, mono dan


digliserida, produk oksidasi,
hasil dekomposisi pigmen
Polishing Endapan yang tidak larut
Proses Refinery CPO

Proses Refinery merupakan proses pemurnian
minyak sawit crude palm oil (CPO) untuk
meghilangkan Free Fatty Acid (FFA), bau, serta
menurunkan wana, sehingga memenuhi syarat mutu
gunanya.
Flow Chart

DIAGRAM ALIR PROSES UNIT
PEMURNIAN

Pretreatmen Section

Bahan utama proses refinery adalah crude palm oil (CPO) yang
disimpan pada tangki penyimpanan CPO (storage tank). Temperatur
CPO dijaga sekitar 40-55C. Umpan CPO dipompakan melewati
strainer yang berfungsi sebagai penyaring impurities yang terikut
dalam CPO. Strainer terbuat dari bahan stainless steel dengan ukuran
100 mesh. CPO kemudian dialirkan melalui sistem pengembalian
panas (heat recovery system) yang berupa plate heat exchanger
dengan heat transfer dari RBDPO dan target temperatur 95-120C.

Jika dalam keadaan start up umpan dilewatkan melalui plate heat


exchanger dengan pemanasan menggunakan steam yang didapat dari
power plant. Dari plate heat exchanger CPO dialirkan menuju dryer,
bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam CPO.
Degumming Section

Degumming meruakan suatu proses pemisahan
kotoran, logam – logam, dan getah atau lendir yang
terdiri dari phospatida, protein, residu, karbohidrat,
air, dan resin tanpa mengurangi asam lemak bebas
dalam minyak.

Pada prinsipnya proses degumming adalah proses


pembentukan dan pengaktifan flok – flok dari zat
tersebut di atas yang bereaksi dengan asam Phosporit
(H3PO4), sehingga flok – flok yang terbentuk cukup
besar untuk dipisahkan dari minyak.

Umpan yang telah dipanaskan dialirkan ke Instensive
Mixer dan ditambahkan phosphoric acid 85% dengan dosis
0.04-0.06% kemudian dialirkan ke dinamic mixer dengan
pengadukan secara intensif untuk mempresipitasi gum (getah)
pada CPO.

Jika dalam keadaan start up proses pencampuran PA


menggunakan static mixer. Presipitasi gum akan meringankan
proses filtrasi dan mencegah pembentukan scale dalam proses
deodorizing. Pada kondisi tertentu proses degumming dapat
ditambahkan citric acid 25% dengan kadar 0.005-0.02% yang
berfungsi sebagai anti oksidan.
Bleaching Section

Proses bleaching atau pemucatan bertujuan untuk
menghilangkan beberapa impurities yang tidak diinginkan
(logam, pigmen warna, fosfatida) dari CPO dengan
penambahan asorben BE (Bleaching Earth).

BE yang digunakan dengan dosis 0,6-2%. Umpan


dari mixer dinamic dipompakan ke tangki bleacher dengan
temperatur dalam tangki 95-120C untuk mendapatkan
proses bleaching optimum

Dalam tangki bleacher CPO dicampur dengan bleaching earth,
dengan injeksi steam tekanan 1-1,5 bar agar proses optimal. Slurry
dialirkan ke tangki bleached (buffer tank) dalam keadaan vacuum
untuk menarik air dari minyak dengan menggunakan vacuum
bleaching. Gum yang dihasilkan dari proses degumming akan
diadsorpsi oleh absorben BE dengan sempurna.

Dalam tangki bleacher CPO dicampur dengan bleaching earth,


dengan injeksi steam tekanan 1-1,5 bar agar proses optimal. Slurry
dialirkan ke tangki bleached (buffer tank) dalam keadaan vacuum
untuk menarik air dari minyak dengan menggunakan vacuum
bleaching. Gum yang dihasilkan dari proses degumming akan
diadsorpsi oleh absorben BE dengan sempurna. Slurry yang
mengandung minyak dan BE dipisahkan dengan Niagara filter
untuk memisahkan minyak dari partikel-partikel BE.

Slurry melewati lembaran Niagara filter dan partikel BE
terjebak pada lembaran filter. Setalah itu dialirkan ke bag
filter untuk dilakukan filtrasi ulang, kemudian DBPO
ditampung ke dalam filtrate receiver vessel. BE dari proses
filtrasi ini dinamakan spent earth dan di buang pada
tempat pengumpulan spent earth yard.

Tahap proses filtrasi pada Niagara filter adalah sebagai berikut:
a. Filling
b. Recirculation
c. Filtration
d. Emptying
e. Steam blowing
f. Decompression
g. Cake discharge

DBPO dari filtrate receiver vessel dialirkan ke catride filter ini


dilakukan agar minyak semakin murni ari BE. Adanya BE pada
minyak dapat mencemari deodorize.
Deodorization Section

Minyak BPO dengan suhu sekitar 260-268oC dialirkan ke unit deodorizing.
Tahapan Proses pada Deodorizing adalah sebagai berikut:

a. Proses ini adalah proses penghilangan asam lemak bebas (FFA) dan zat-
zat yang berbau yang terkandung dalam minyak DBPO dengan jalan
penguapan kompponen-komponen volatilnya.

b. Minyak yang telah dipanaskan di final oil heater diumpankan ke Presripper.


Minyak DBPO dipecah menjadi titik-titik minyak melalui celah-celah mesh
Prestripper dengan tujuan untuk memudahkan dalam penghilangan bau (keton),
Peroxide Value (PV), pemucatan warna DBPO dan menurunkan kadar Free Fatty
Acid (FFA). Kemudian minyak akan bergerak secara overflow melewati tiap tray
dari tray 6 hingga tray 1 pada stripper. Setiap tray diinjeksikan sparging steam
bertekanan 0,5-1 bar, aktualnya 0,6 bar. Pemisahan Minyak dengan FFA
didasarkan titik didih yaitu dimana titik didih FFA sekitar 1500C dan minyak
sekitar 3000C sehingga dalam kondisi sistem sekitar 2680C FFA akan menguap
dan menuju ke scrubber.

c. Scrubber merupakan paket kolom yang berisi isian yaitu
raschig rings yang berukuran 25-50 mm. PFAD yang
menguap dilewatkan melalui isian dan dikontakkan
dengan FFA yang sudah didinginkan dan disimpan pada
PFAD tank. PFAD dikondensasikan dengan FFA bersuhu
60-80oC PFAD yang telah didinginkan di PHE ditransfer
ke PFAD tank.

Minyak RBDPO dialirkan ke falling film heat exchanger untuk
diturunkan suhunya dengan mengalirkan silang dengan minyak
DBPO.

Suhu RBDPO akan turun menjadi sekitar 180C. Kemudian RBDPO


yang telah turun suhunya kembali dialirkan dan diturunkan suhunya
di PHE menjadi 80-140C. Pada PHE tersebut pertukaran panas
RBDPO dialirkan silang dengan CPO. RBDPO dengan suhu 80-
1400C kembali didinginkan dengan PHE dengan menggunakan air
chiller dari water cooling tower sehingga suhunya menjadi sekitar
700C. RBDPO dengan suhu 700C ini dialirkan ke bag filter CCP
yang berukuran 10 micron untuk menjaga mutu RBDPO. Kemudian
RBDPO setelah dilewatkan melalui bag filter disimpan ke tank yard.

Anda mungkin juga menyukai